Anda di halaman 1dari 12

KELUARGA

CHILDLESS
Dosen pengampuh : Ns. Ika Wulansari, S.Kep, M.Kep,
Sp. Kep. Mat
KELOMPOK 1
DINDA DWI MELANY 841420014
FIRLIYANTI MUSTAPA 841420040
NURMALA I. MOHI 841420062
SRI ILVANA RAHMAN 841420034
SUBHAN MUTTAQIN BILONDATU 841420070
SITI IRMAWATI HANAPI 841418073
DEFINISI
Childless adalah kondisi belum memiliki anak. Mc. Quillan, Greil, White,
and Jacob (2013) mengemukakan keadaan belum memiliki anak ini dapat
dibedakan menjadi dua yaitu involuntary childless dan voluntary childless.

 Involuntary childless adalah sebuah keadaan dimana pasangan belum


memiliki anak dan berharap nantinya akan memiliki anak. Pada keadaan ini,
pasangan ini tidak mencoba untuk menunda kelahiran anak.

 Voluntary childless, adalah sebuah keadaan dimana pasangan yang belum


memiliki anak disebabkan keinginan pasangan tersebut yang dapat
dikarenakan beberapa hal, misalnya ingin lebih memikirkan karir.
PENYEBAB

01 02
Penyakit yang Ketidakmampuan untuk
disebabkan kemandulan menemukan pasangan
(infertilitas) yang cocok

03 04
Union disruption Sterilitas fisiologis
AKIBAT

Dampak Bagi kebanyakan orang, tanpa anak telah dianggap sebagai tragedi pribadi
yang besar, yang melibatkan rasa sakit emosional dan kesedihan, terutama
Pribadi ketika dihasilkan dari kegagalan untuk hamil atau dari kematian anak.

Pasangan yang mencoba untuk mengatasi tanpa anak mungkin


Psikologis mengalami gejala stress yang mirip dengan yang dialami oleh orang-
orang yang ditinggalkan, seperti masalah kesehatan, kecemasan dan
depresi.

Sosial Memiliki anak mempunyai dampak yang sangat besar pada perencanaan
nasional dan perencanaan keuangan.
LANJUTAN

Dalam beberapa kasus, kurangnya anak laki-laki juga dianggap


sebagai tragedi besar, karena anak-anak laki-laki diperlukan sebagai
alhi waris. Di negara Ghana, anak dianggap memiliki nilai ekonomi
Ekonomi
yang tinggi sebagai tenaga kerja dan jaminan keamanan bagi orang
tuanya, sehingga keyakinan terhadap nilai tersebut mendorong
tingkat fertilitas yang tinggi (Teye, 2013).

Gagasan tradisional mengatakan bahwa pasangan harus bereproduksi


Associated dan ini masih tersebar luas di Amerika Utara. Tidak memiliki anak
stigma dianggap sebagai perilaku yang menyimpang dalam pernikahan dan
ini dapat menyebabkan efek buruk pada hubungan pasangan
(Thomas Hansen & Britt Slagsvold).
KELEBIHAN
Pasangan suami istri bisa lebih fokus kepada diri sendiri dan pasangan.
1 Contohnya : bisa fokus mengejar karir, target hidup, self care, dan lain-lain.

Pasangan suami istri tidak merasa terbebani dalam beberapa aspek


2 kehidupan, misalnya finansial dan sosial. 

Hubungan yang lebih dekat dengan pasangan, keluarga dan teman (Peters,
3 Jackson dan Rudge, 2011; Hansen, 2012)

Puas dan bahagia dengan hidupnya (Vikstorm dkk, 2011).


4

Pasangan suami istri tidak ikut menyumbang kepadatan populasi dunia


5 beserta efek negatifnya.
KEKURANGAN
1. Adanya perasaan kecewa, lelah
dan frustasi
2. Adanya stigma yang buruk terhadap
Menurut Beckmann (2002, dalam Grace, wanita involuntary childless
2009) ketidakmampuan untuk memiliki anak
akan mengakibatkan beban emosional yang  Wanita yang tidak memiliki anak dinilai
besar pada pasangan. Pasangan harus tidak sukses
menyesuaikan diri terhadap keluarga besar  Wanita diberi stigma sebagai kegagalan
(Clayton, 1975 dalam Hidayah, 2007). Konflik dan tidak bermakna ketika ia tidak
rumah tangga berkepanjangan juga sangat dapat memenuhi peran utamanya yaitu
mungkin terjadi. Berawal dari rasa kecewa lalu menjadi seorang ibu meskipun ia
menimbulkan frustrasi dan kadang memiliki latar pendidikan dan karier
menyebabkan pasangan saling menyalahkan yang baik
tentang penyebab ketidakhadiran anak  Wanita bertanggung jawab atas
kandung.( Isvan Shona Pandanwati & kegagalan perawatan kesuburan
Veronika Suprapti,2012)
LANJUTAN

3. Pasangan suami istri tidak memiliki orang yang bisa


diandalkan untuk merawat ketika mereka sudah tua

4. Hidup terasa hampa


Wardhani (2017) melalui hasil peneIitiannya memaparkan bahwa wanita
involuntary childless merasa hidupnya hampa, munculnya perasaan jengkel
karena belum memiliki anak, dan iri dengan temannya yang sudah hamil.
KESIMPULAN

Pasangan yang diikat oleh tali pernikahan sejak lama


namun tidak memiliki anak adalah hal yang kemungkinan
besar tidak diinginkan oleh pasangan yang telah menikah,
meskipun demikian hal ini bukanlah kendala yang sangat
besar bagi pasangan suami istri, untuk tidak saling mencintai
dan menyayangi bahkan lebih dari itu pasangan yang tidak
memiliki anak saling menguatkan satu sama lainnya lebih
besar.
DAFTAR PUSTAKA

Aulia Natasya,2020. Renegosiasi Keluarga Tanpa Anak Kandung Dalam Mempertahankan


Pernikahan, Universitas Airlangga. http://repository.unair.ac.id/101992/ Di akses pada tanggal 8
Oktober 202 pukul 8:48 WITA.

Ayu Maharani, 2020. Plus Minus saat pasutri tidak mau punya keturunan.
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3645237/plus-minus-saat-pasutri-tidak-mau-punya-anak.
Diakses pada tanggal 8 Oktober 21.00 WITA.

Miwa Patnani , Bagus Takwin, Winarini Wilman Mansoer. 2021. Bahagia Tanpa Anak? Arti
Penting Anak bagi Involuntary Childless. Universitas Muhammadiyah Malang. Jurnal Ilmiah Psikologi
Terapan.
Thanks
Do you have any questions?

youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by Flaticon
and infographics & images by Freepik
Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai