Anda di halaman 1dari 12

KEPERAWATAN KELUARGA

GAY AND LESBIAN FAMILY

DOSEN PENGAMPU:
NS. IKA WULANSARI, M.KEP, SP.KEP.MAT
KELOMPOK 6
1.WAHYU PRATAMA S. DANGKUA 841420025
2.FARHANI BAKARI 841420024
3.ROFIKA PAPUTUNGAN 841420023
4.AYU PUSPITA MOBONGGI 841420033
5.SUCITA GAGA 841420028
6.MERLIN MOPUTI 841420036
GAY AND LESBIAN FAMILY
PE NGE ERT IAN

Gay merupakan istilah untuk menyebutkan lelaki yang


menyukai sesama lelaki sebagai partner seksual, serta
memiliki ketertarikan baik secara perasaan atau erotik, baik
secara dominan maupun eksklusif dan juga dengan
ataupun tanpa adanya hubungan fisik. (Gunawan , 202: 232-
233).

Lesbian adalah istilah bagi perempuan yang


mengarahkan orientasi seksualnya kepada sesama
perempuan. Istilah ini juga merujuk kepada perempuan
yang mencintai perempuan baik secara fi sik, seksual,
emosional, atau secara spiritual
PE NYE B AB DAR I KE LUARGA GAY DAN L E SB IAN
(GAY AND L ESB IAN FAM ILY)

Ada empat faktor yang menyebabkan seseorang itu cenderung


untuk menjadi bagian dari LGBT yaitu:

• Faktor keluarga
• Faktor pergaulan dan lingkungan
• Faktor biologis
• Faktor Moral dan Akhlak
• Faktor Pengetahuan Agama yang Lemah
Anak belajar dari pengalaman yang ia alami masa
kanak-kanak, seperti dipukul atau dikasari oleh

1.Faktor orangtua hingga anak beranggapan semua


pria/wanita bersikap kasar, yang memungkinkan

keluarga anak merasa benci pada orang itu.

Kekerasan yang dialami dari segi fi sik, mental


dan seksual itu membuat seorang wanita itu
bersikap benci terhadap semua pria. Selain itu,
bagi golongan transgender faktor lain yang
menyebabkan seseorang berlaku kekeliruan
gender adalah sikap orangtua yang di idamkan
anak laki-laki atau perempuan juga
mengakibatkan seorang anak itu cenderung
kepada apa yang diidamkan.
Kebiasaan pergaulan dan lingkungan
menjadi faktor yang menyumbang
2. Faktor kepada kekacauan seksual.
Orang tua atau anggota keluarga tidak
pergaulan dan menunjukkan kasih sayang kepada anak

lingkungan mereka dan sikap orang tua yang


mengatakan bahwa pembicaraan
tentang seks adalah suatu yang tabu,
mengakibatkan pandangan anak
tengang seksual menjadi salah.

Selain itu, pergaulan dan lingkungan


anak ketika berada di sekolah
berasrama yang berpisah antara laki-laki
dan perempuan turut mengundang
terjadinya hubungan lesbian dan gay.
Berbagai penelitian membutikkan bahwa
LGBT berkaitan dengan genetika, ras,

3. Faktor ataupun hormon. Seseorang


homoseksual memiliki kecenderungan

biologis untuk melakukan homoseksual karena


mendapat dorongan dari dalam tubuh
yang sifatnya menurun atau genetik`

Bagi golongan transgender misalnya,


karakter laki-laki dari segi suara, fisik,
gerak gerik dan kecenderungan terhadap
wanita banyak dipengaruhi oleh hormon
testoren. Jika hormon testeron seorang
itu rendah, ia bisa mempengaruhi
perilaku laki-laki tersebut mirip kepada
perempuan atau feminim.
Golongan homoseksual ini terjadi karena
4. Faktor adanya pergeseran norma-norma susila
yang dianut oleh masyarakat, serta
Moral dan semakin menipisnya kontrol sosial yang
ada dalam masyarakat tersebut. Hal ini
Akhlak disebabkan karena lemahnya iman dan
pengendalian hawa nafsu serta karena
banyaknya rangsangan seksual.
Kerapuhan iman seseorang juga dapat
menyebabkan segala kejahatan terjadi
karena iman sajalah yang mampu
menjadi benteng paling efektif dalam
mengekang penyimpangan seksual.
(eJournal Sosiatri-Sosiologi 2015).
5. Faktor Orang yang kurang pengetahuan dan
pemahaman agama merupakan faktor

Pengetahuan internal yang mempengaruhi terjadinyna


homoseksual. Pengetahuan agama

Agama yang memainkan peran yang penting sebagai


benteng pertahanan yang paling ideal

Lemah dalam mendidik diri sendiri untuk


membedakan yang mana baik dan yang
mana yang tidak baik, haram dan halal.
Serta mana yang boleh (normal) dan
mana yang tidak boleh (abnormal).
Akibat Yang Ditimbulkan Keluarga Gay dan Lesbian
(Gay and Lesbian Family)
1. KE SE HATAN 3 . SOSIAL
Perilaku seks homo dan lesbian lebih Perilaku gay dan lesbian tidak akan bisa
beresiko terjangkit virus HIV/AIDS dan menghasilkan keturunan, kerusakan
penyakit kelamin yang sulit terobati. keluarga dan menghancurkan nasab.
sekitar 78% pelaku homo seksual Jika perilaku tersebut dilegalkan maka
terjangkit penyakit kelamin menular di masa yang akan datang akan terjadi
kepunahan spesies manusia.

2. MORAL ITAS 4. KE AMANAN


LGBT menciderai kemanusiaan kita. Dalam komunitas LGBT sering terjadi tindak
Pelaku homo dan lesbian telah kekerasan seksual dan pembunuhan. Hal ini
mengingkari ALLAH yang telah terjadi karena pelaku LGBT yang mudah
menciptakan manusia berganti pasangan, kecenderungan pemaksaan
berpasangpasangan sebagai fi trahnya. kehendak dominan terhadap pasangan sejenis,
kesenangan yang membabibuta, atau
sebaliknya kekecewaan berat yang berujung
pembunuhan terhadap pasangan sejenisnya
Kelebihan dan Kekurangan
Keluarga Gay dan Lesbian (Gay and
Lesbian Family)
KELEBIHAN KEKURANGAN
Pada dasawarsa tersebut juga terjadi Pada umumnya masyarakat muslim menolak
sejumlah pertemuan nasional awal, dengan perkawinan sesama jenis dengan mendasarkan
disertai beberapa perkembangan penting pada argumentasi transendental (al-Qur’an dan
dalam gerakan LGBT, antara lain pembentukan hadis) dan pendapat para ulama (fi qh) dengan
aliansi dengan berbagai organisasi feminis, merujuk pada kisah Nabi Luth. Hanya sebagian
kesehatan seksual dan reproduktif, gerakan kecil kelompok yang membolehkan perkawinan
pro-demokrasi dan HAM, serta kalangan sejenis. Bagi kaum homoseksual dan komunitas
akademis. Setelah peristiwa dramatis tahun pro-homoseksualitas berpandangan bahwa
1998 yang membawa perubahan mendasar perbedaan mendasar dari perdebatan terletak
pada sistem politik dan pemerintahan pada perspektif mengenai orientasi seksual
Indonesia, gerakan LGBT berkembang lebih serta fungsi atau tujuan dari seks itu sendiri.
besar dan luas dengan pengorganisasian yang Pada satu sisi hubungan seksual dipahami
lebih kuat di tingkat nasional, program yang hanya sebatas reproduksi, yakni bertujuan untuk
mendapatkan pendanaan secara formal, serta perkembangbiakan keturunan (sex as
penggunaan wacana HAM untuk melakukan propagation), di sisi lain seks dipandang
advokasi perubahan kebijakan di tingkat sebagai cara untuk mendapatkan kenikmatan
nasional (sex a recreational and pleasure).
Thank you

Anda mungkin juga menyukai