Anda di halaman 1dari 296

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Setiap orang dewasa memiliki keinginan dasar untuk membentuk keluarga

dalam hidupnya, hal ini adalah pemenuhan dari Firman Tuhan yang tertulis

dalam:

Kejadian 1 : 28
“Allah memberkati mereka dan berkata, "Beranak cuculah dan bertambah
banyaklah, penuhilah bumi dan kuasailah itu. Berkuasalah atas ikan-ikan
di laut dan burung-burung di udara. Berkuasalah atas setiap makhluk
hidup yang bergerak di atas bumi."

Kata beranak cucu adalah perintah untuk membentuk keluarga, karena

dengan membentuk keluargalah, maka seseorang atau pasangan dapat memiliki

anak cucu. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala

keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah

suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.1 Keluarga merupakan suatu

ikatan yang tumbuh dari ikatan darah yang dimulai dari bersatunya seorang laki

laki dan seorang perempuan dalam Ikatan pernikahan yang sah yang kemudian

melahirkan anak- anak hasil dari pernikahan tersebut. Keluarga secara lebih luas

dapat dinyatakan sebagai beberapa orang yang berkumpul dalam suatu ikatan,

dengan satu orang sebagai kepala keluarga, memiliki aturan dan komitmen yang

sama dalam interaksi setiap anggotanya.

1
Sugeng Iwan,“Pengasuhan Anak dalam Keluarga” ,( Jakarta : Erlangga 2003)
2

Berdasar Undang-Undang 52 tahun 2009 tentang Perkembangan dan

Pembangunan Keluarga, Bab I pasal 1 ayat 6 pengertian Keluarga adalah “unit

terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri; atau suami, istri dan

anaknya; atau ayah dan anaknya (duda), atau ibu dan anaknya (janda).

Di masyarakat mana pun keluarga merupakan kebutuhan manusia yang

universal dan menjadi pusat terpenting dari kegiatan dalam kehidupan individu

dan kehidupan masyarakat. Setiap individu berangkat dari sistem sosial keluarga,

sebelum ia memasuki sistem sosial yang lebih besar yaitu masyarakat, kemudian

kembali dalam sistem sosial keluarga. Oleh karena itu, sistem nilai dan norma

yang berlaku dalam kehidupan keluarga merupakan faktor utama dan pertama

dalam membentuk kepribadian individu. Antara keluarga dan pendidikan adalah

dua istilah yang tidak dapat dipisahkan. Sebab, dimana ada keluarga disitu ada

pendidikan. Ketika ada orang tua yang ingin mendidik anaknya, maka pada

waktu yang sama anak mendapatkan pendidikan dari orang tua. Dan dari sinilah

muncul istilah” pendidikan keluarga” yang artinya pendidikan yang berlangsung

dalam keluarga yang dilaksanakan oleh orang tua sebagai tugas dan tanggung

jawabnya dalam mendidik anak dalam keluarga2. Keluarga adalah sebuah

institusi pendidikan yang utama dan bersifat kodrati. Sebagai komunitas

masyarakat terkecil, keluarga memiliki arti penting dan strategis dalam

pembangunan komunitas masyarakat yang lebih luas. Oleh karena itu kehidupan

keluarga yang harmonis perlu dibangun di atas dasar system interaksi yang

kondusif sehingga pendidikan dapat berlangsung dengan baik. Melalui

2
Syaiful Bahri Djamarah, pola asuh orang tua dan komunikasi dalam keluarga, (Jakarta
Rineka Cipta, 2014)
3

komunikasi terjadi proses penerimaan pengetahuan dan nilai-nilai apa saja yang

hidup dan berkembang di lingkungan keluarga. Pendidikan dasar yang baik, harus

diberikan pada anggota keluarga sedini mungkin dalam upaya memerankan fungsi

pendidikan dalam keluarga, semua yang diterima dalam fase awal akan menjadi

referensi kepribadian anak pada masa-masa selanjutnya. Oleh sebab itu, keluarga

dituntut untuk merealisasi nilai-nilai yang positif sehingga terbina kepribadian

anak yang baik. Serta menumbuh kembangkan potensi laten anak, sebagai wahana

untuk mentransfer nilai-nilai dan menjadi agen transformasi kebudayaan.

Dalam Keluarga Kristen, maka nilai dan norma yang berlaku adalah nilai

dan norma Alkitab, yang dijabarkan dalam Pendidikan agama Kristen dalam

keluarga.

Keluarga Kristen memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan-

kebutuhan anaknya yang meliputi Pendidikan Iman Kristen, psikologi Kristen,

serta kebutuhan fisik atau jasmani lainnya. Adapun tujuan membentuk keluarga

Kristen adalah untuk mewujudkan kesejahteraan yang meliputi kesejahteraan

iman, batin, dan jasmani setiap anggota keluarganya.

Keluarga Kristen yang sejahtera diartikan sebagai keluarga yang dibentuk

berdasarkan atas perkawinan Kristen yang sah, mampu memenuhi kebutuhan fisik

dan mental yang layak, memiliki iman dan kasih Kristus serta memiliki hubungan

yang serasi, selaras, dan seimbang antar anggota keluarga, dan antar keluarga

dengan masyarakat dan lingkungannya.

Salah satu dari sekian banyak tugas manusia sebagai makhluk sosial

adalah menjadi orang tua. Masa menjadi orang tua merupakan salah satu tahap
4

perkembangan yang dijalani kebanyakan orang dan bersifat universal. “Keutuhan”

orang tua (ayah-ibu) dalam sebuah keluarga sangat dibutuhkan dalam membantu

anak untuk memiliki rasa percaya diri dan mengembangkan diri. Seiring dengan

perkembangan jaman yang semakin maju, bagi suami dan istri menjadi sosok

manusia karier bekerja dari pagi pulang sore bahkan sampai malam hari,

sementara anak cukup dititipkan atau dengan pembantu di rumah. Keluarga dalam

perkembangan sosial budaya yang demikian cepat, dengan teknologi yang sangat

maju, ternyata berimbas pada keutuhan hubungan suami istri, sehingga

kecenderungan yang terjadi saat ini banyak perceraian yang menimpa banyak

pasangan. Dengan perceraian yang terjadi saat ini, maka otomatis munculah

banyak orang tua tunggal, selain bahwa orang tua tunggal juga terjadi karena salah

satu dari pasangan meninggal dunia.

Gambar 1
Perceraian dalam Angka

Sumber : Pengadilan Agama

Dari data diatas, bahwa tingkat perceraian di tahun 2016 meningkat drastis

dibanding tahun 2015. Dari data diatas hal yang menarik adalah bahwa perceraian
5

71% diajukan oleh pihak perempuan, dan terjadi 1000 kasus perhari, daerah

tertinggi angka perceraiannya adalah Jawa Timur dengan 87 ribu kasus pada tahun

2015

Tingginya angka perceraian dengan mengabaikan apakah kemudian

mereka menikah kembali, atau alasan dari perceraian, maka dapat ditarik suatu

data bahwa inilah jumlah orang tua tunggal terjadi. Data dari biro pusat Statistik

menyatakan bahwa jumlah Cerai di Indonesia adalah sebesar 374.516 selama

tahun 2017 3, dengan propinsi tertinggi angka perceraian adalah Jawa Timur

dengan jumlah perceraian 84.839 kasus, dan angka terendah adalah propinsi Nusa

Tenggara Timur dengan 406 perceraian.

Berdasarkan data dari Dirjen Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung

pada periode 2014-2016 perceraian di Indonesia trendnya memang meningkat.

Dari 344.237 perceraian pada 2014, naik menjadi 365.633 perceraian di 2016.

Rata-rata angka perceraian naik 3 persen per tahunnya.4

Menurut data Badan Peradilan Agama (Badilag) Mahkamah Agung,

tingkat perceraian keluarga Indonesia dari waktu ke waktu memang semakin

meningkat. Pasca reformasi politik di Indonesia tahun 1998, tingkat perceraian

keluarga Indonesia terus mengalami peningkatan. Data tahun 2016 misalnya,

angka perceraian mencapai 19,9% dari 1,8 juta peristiwa. Sementara data 2017,

angkanya mencapai 18,8% dari 1,9 juta peristiwa.5

3
Statistical Yearbook of Indonesia 2018. Biro Pusat Statistik.
4
EDISI KORAN REPUBLIKA TV GERAI IHRAM, Friday, 10 Safar 1440 / 19 October 2018,
Rep: Muhyiddin/ Red: Agus Yulianto
5
Era Berita / Nasional, 18 September 2018 17:17 WIB, Editor: Hertanto Soebijoto, Fakta
di Balik Tingginya Angka Perceraian di Indonesia
6

Dengan adanya perubahan-perubahan dalam masyarakat, seperti yang

sering terjadi pada zaman sekarang ini yaitu perceraian, maka dengan sendirinya

fungsi keluarga akan mengalami gangguan dan pihak yang bercerai harus dapat

menyesuaikan diri dengan situasi yang baru, termasuk juga dari kasus kematian,

dimana pasangan yang ditinggal meninggal menjadi orang tua tunggal. Fenomena

ini lazim disebut sebagai salah satu bentuk keluarga orang tua tunggal.

Orang tua tunggal merupakan keluarga yang terdiri dari orang tua tunggal

baik ayah atau ibu sebagai akibat perceraian dan kematian. Orang tua tunggal juga

dapat terjadi pada lahirnya seorang anak tanpa ikatan perkawinan yang syah dan

pemeliharaannya menjadi tanggung jawab ayah atau ibu. Ada beberapa faktor

yang mempengaruhi status orang tua tunggal yaitu factor perceraian dan faktor

kematian. Terdapat dua pemeran orang tua tunggal dari dua factor tersebut, yaitu

peran laki laki sebagai orang tua tunggal dan peran perempuan sebagai orang tua

tunggal. Permasalahan yang muncul bagi laki laki yang menjadi orang tua tunggal

berbeda dengan peran perempuan yang menjadi orang tua tunggal. Laki laki akan

menghadapi masalah- masalah pendekatan, psikologis, dan bimbingan kepada

anak, karena laki- laki tidak terbiasa berinteraksi secara pribadi dengan anak,

sementara pada perempuan, aspek menyediakan nafkah merupakan hal pokok saat

seorang perempuan harus bekerja keras memenuhi kebutuhan financial. Bagi

seorang perempuan yang ditinggalkan suaminya karena meninggal atau bercerai,

menyandang status sebagai perempuan orang tua tunggal bukanlah hal yang

mudah untuk dijalani. Menjadi seorang perempuan orang tua tunggal bukanlah hal

yang mudah bagi perempuan. Dalam menjalani hari-hari bersama anak-anaknya


7

menjadi orang tua tunggal terasa lebih berat semenjak berpisah dengan

pasangannya (suami) baik itu karena meninggal dunia ataupun perceraian.

Menjadi orang tua tunggal terutama bagi seorang perempuan tentu memiliki

kesulitan tersendiri, dimana ia beserta anak-anaknya harus bisa memenuhi

kebutuhan hidup yang semakin hari semakin meningkat dan mereka harus bisa

melewati itu semua tanpa adanya seorang kepala keluarga lagi. Begitu banyaknya

rintangan-rintangan yang dilalui oleh keluarga tersebut, segala urusan rumah

tangga di tanggung oleh seorang ibu. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-

hari, kebutuhan anak, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Usaha-usaha apa saja

akan dilakukanya agar keluarga dapat hidup dengan kerja apa saja akan

dilakukankanya oleh karena status orangtua tunggal ini.

Dalam keluarga, kasus perpisahan dan kematian salah satu pasangan

merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Perpisahan karena perceraian

menimbulkan permasalahan sendiri khususnya bagi anak anak, yang akan

mempertanyakan mengenai hukum pernikahan dalam Alkitab, dan disinilah

sulitnya para orang tua tunggal menjelaskan dan mencari jawaban atas alasan

pemaaf dan pembenar dari kondisi perpisahan tersebut, disisi lain bagaimana para

orang tua tunggal memberikan pendidikan tentang Pendidikan Iman Kristen bagi

anak- anak mereka, khususnya anak- anak remaja. Mereka dihadapkan pada

pertanyaan- pertanyaan, bagaimana bertumbuh dalam kekristenan, bertahan

terhadap setiap masalah, dan mengandalkan Tuhan Yesus dalam kondisi- kondisi

tersulit.
8

B. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dibuatlah perumusan masalah.

Rumusan masalah di atas merupakan titik awal dari penelitian yang akan dibuat

yaitu :

1 Bagaimana Pola Asuh Orang Tua Tunggal bagi Anak Usia Remaja?

2 Bagaimana Pendidikan Iman Kristen Orang Tua Tunggal bagi Anak

usia Remaja ?

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hal – hal sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui Pola Asuh Orang Tua Tunggal bagi Anak Usia

Remaja

2. Untuk mengetahui Pendidikan Iman Kristen Orang Tua Tunggal bagi

anak usia Remaja di Gereja Bethany Balikpapan

D. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat dari penelitian Pola Asuh Orang Tua Tunggal dalam Pendidikan

Iman Kristen Anak Usia Remaja di Gereja Bethany Balikpapan adalah sebagai

berikut
9

a. Manfaat Praktis :

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

kepada Gereja dan keluarga- keluarga Kristen bahwa setiap kepala

keluarga, baik kepala keluarga dari keluarga yang masih utuh

maupun kepala keluarga yang memiliki status sebagai Orang Tua

Tunggal untuk memiliki Pola Asuh yang benar dalam

pembentukan iman Kristen bagi anak- anaknya, khususnya bagi

anak- anak yang menginjak usia remaja, yang merupakan usia yang

penuh kritis.

2. Hasil penelitian ini dapat dipakai untuk para orang tua tunggal

bagaimana mereka dapat menerapkan Pendidikan Iman Kristen

dalam keluarga mereka, dalam keterbatasan sebagai orang tua

tunggal dan tetap eksis dalam iman dan pelayanan.

3. Hasil penelitian ini dapat memberikan pemahaman yang benar

kepada para orang tua tunggal bagaimana pentingnya peranan

mereka dalam mendidik anak, menjadi anak yang memahami

Firman Tuhan dan tetap setia dalam kehidupan Kristen

b. Manfaat Teroritis :

1. Dapat menjadi acuan bagi penerapan pendidikan iman Kristen

dalam kehidupan keluarga.

2. Dapat memberikan pengetahuan kepada para orang tua dalam

menerapkan pola asuh yang benar yang sesuai dengan ajaran iman

Kristen.
10

3. Dapat menambah wawasan mata kuliah Pendidikan Agama

Kristen Remaja.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA , PENELITIAN TERDAHULU

DAN KERANGKA BERFIKIR


11

A. KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini berisi tentang kajian pustaka, penelitian terdahulu dan

kerangka berfikir. Teori – teori yang dipaparkan akan berhubungan dengan

permasalahan pola asuh orang tua tunggal secara umum, dalam mendidik iman

anak remaja.

1. POLA ASUH

a. Pengertian Pola Asuh

Pola asuh terdiri dari dua kata yaitu pola dan asuh. Menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia, pola berarti corak, model, sistem, cara kerja,

bentuk (struktur) yang tetap. Sedangkan kata asuh dapat berarti menjaga

(merawat dan mendidik) anak kecil, membimbing (membantu; melatih dan

sebagainya), dan memimpin (mengepalai dan menyelenggarakan) satu

badan atau lembaga.

Pola asuh sendiri memiliki definisi bagaimana orang tua

memperlakukan anak, mendidik, membimbing, dan mendisiplinkan serta

melindungi anak dalam mencapai proses kedewasaan hingga 6kepada upaya

pembentukan norma-norma yang diharapkan oleh masyarakat pada

umumnya.7

Casmini menyebutkan bahwa Pola asuh sendiri memiliki definisi

bagaimana orang tua memperlakukan anak, mendidik, membimbing, dan

mendisiplinkan serta melindungi anak dalam mencapai proses kedewasaan,

hingga kepada upaya pembentukan norma -norma yang diharapkan oleh


6
Casmini, Emotional Parenting. Yogyakarta ; pilar medika. 2007
7
https://id.theasianparent.com 14.3.19 : 14.00
12

masyarakat pada umumnya. Sikap ini dapat dilihat dari berbagai segi, antara

lain dari cara orang tua memberikan pengaturan kepada anak, cara

memberikan hadiah dan hukuman, cara orang tua menunjukkan otoritas dan

cara orang tua memberikan perhatian, tanggapan te rhadap keinginan anak.

Dengan demikian yang dimaksud dengan Pola Asuh Orang Tua adalah

bagaimana cara mendidik anak baik secara langsung maupun tidak

langsung.

Menurut Baumrind yang dikutip oleh oleh Muallifah, pola asuh

pada prinsipnya merupakan parental control :“Yakni bagaimana orang tua

mengontrol , membimbing,dan mendampingi anak-anak nya untuk

melaksanakan tugas-tugas perkembangannya menuju pada proses

pendewasaan .” 8

Sedangkan menurut Hethrington dan Porke dikutip oleh Sanjiwan,

pola asuh merupakan bagaimana cara orang tua berinteraksi dengan anak

secara total yang meliputi proses pemeliharaan, perlindungan, dan

pengajaran bagi anak.9

Menurut Hersey dan Blanchard, dikutip Garliah ,10 pola asuh

adalah bentuk dari kepemimpinan. Pengertian kepemimpinan itu sendiri

adalah bagaimana mempengaruhi seseorang , dalam hal ini orang tua

berperan sebagai pengaruh yang kuat kepada anaknya .

8
Muallifah, Psyco Islamic Smart Parenting, DIVA PRESS( Anggota IKAPI) 2009
9
Ni Luh Putu Yani Sanjiwanidkk, Pola Asuh Permisif Ibu dan Perilaku Merokok pada
Remaja, Jurnal Psikology Udayana
10
http://teorionline.net/situational-leadership-hersey-blanchard/
13

Karen dikutip oleh Mualifah lebih menekankan kepada bagaimana

kualitas pola asuh orang tua yang baik yaitu orang tua yang mampu

memonitor segala aktivitas anak, walaupun kondisi anak dalam keadaan

baik atau tidak baik orang tua harus memberikan dukungannya.

Dengan memberikan pola asuh yang baik dan positif kepada anak ,

akan memunculkan konsep diri yang positif bagi anak dalam menilai

dirinya, dimulai dari masyarakat yang tidak membatasi pergaulan anak

namun tetap membimbing agar anak dapat bersikap objektif dan menghargai

diri sendiri dengan mencoba bergaul dengan teman yang lebih banyak . 11

b. Macam-macam Pola Asuh

Dalam mendidik anak, terdapat berbagai macam Pola asuh yang

bisa dipilih dan digunakanoleh orang tua. Menurut pendapat beberapa ahli

mengemukakan berbeda-beda, yang antar satunya hampir sama

pengertiannya. Pada umumnya orang tua mendidik mereka dengan 3 cara ,

yaitu :

1) Memberi contoh

Cara utama mengajari anak adalah melalui contoh yang diberikan

orang tua pada anaknya. Anak sering menyerap apa yang orang tua

lakukan. Perbuatan lebih berpengaruh dibandingkan dengan kata-kata.

2) Respon positif

Cara mengajari anak-anak adalah melalui respon positif mengenai

sikap mereka. Jika orang tua mengatakan kepada anak-anaknya dengan


11
Rifa Hidayah, Psikology Pengasuhan Anak, UIN Malang Press (Anggota IKAPI)
14

menghargai mereka dan menuruti nasehat orang tua maka mereka pun

akan mengulangi sikap tersebut.

3) Hukuman

Orang tua memberikan pelajaran kepada anak-anak melalui hukuman

atau secara aktif memberikan respon negative terhadap suatu sikap .

jika hukuman diterapkan terlalu keras dan terlalu sering malah bisa

menyebabkan sikap negative karena reaksi emosional dari si anak

terhadap hukuman itu sendiri.

Janet Levine membagi 3 kelompok kepribadian orang tua dalam mengasuh

anaknya yaitu :

1) Tipe mendekatkan diri

Ada 3 model juga orang tua masuk dalam kelompok ini, yaitu model

penolong, pengatur, dan pemimpi

2) Tipe menjaga jarak

Ada 3 macam juga model orang tua mengasuh dalam kelompok ini,

yaitu model pengamat, pencemas, dan penghibur

3) Tipe membela diri

Ada 3 model kepribadian orang tua masuk kelompok ini, yaitu

pelindung, pendamai, dan penasihat moral.

c. Peran Keluarga dalam Pengasuhan anak

Peran keluarga begitu besar bagi pertumbuhan dan perkembangan

kepribadian anak, baik perkembangan social, budaya dan agamanya.


15

Keluarga merupakan satu hal terpenting dalam pengasuhan anak, karena

anak dibesarkan dan dididik oleh keluarga. Orang tua merupakan cerminan

yang bisa dilihat dan ditiru oleh anak-anaknya dalam keluarga. Oleh karena

itu, pengasuhan anak merupakan serangkaian kewajiban yang harus

dilaksanakan oleh orang tua. Jika pengasuhan anak belum bisa dipenuhi

secara baik dan benar, kerap kali akan memunculkan masalah dan konflik,

baik di dalam diri anak itu sendiri maupun antara anak dengan orangtuanya,

maupun terhadap lingkungannya.

Adapun beberapa peran keluarga dalam pengasuhan anak sebagai

berikut :

1) Terjalinnya hubungan yang harmonis dalam keluarga melalui

penerapan pola asuh Kristen sejak dini .

2) Membimbing anak dengan kesabaran dan ketulusan hati akan

menghantarkan anak-anak dalam kesuksesan .

3) Kebahagiaan anak menjadi kewajiban orang tua dengan menerima

adanya anak, mensyukuri berkat dan nikmat dari Tuhan, serta mampu

mengembangkan potensi yang dimiliki anak dengan bimbingan-

bimbingan.

d. Faktor Faktor yang mempengaruhi Pola Asuh

Selain peran keluarga dalam pengasuhan anak , adapun factor-

faktor yang mempengaruhi pola asuh .Menurut Musen dikutip Marcelina

ada beberapa factor yang mempengaruhi pola asuh yaitu :


16

1) Lingkungan tempat tinggal.

Perbedaan keluarga yang tinggal di kota b esar dengan keluarga yang

tinggal di pedesaan berbeda gaya pengasuhannya. Keluarga yang tinggal

di kota besar memiliki kekuatiran yang besar ketika anaknya keluar

rumah , sebaliknya keluarga yang tinggal di pedesaan kemungkinan

orang tua tidak terlalu khawatir jika anaknya keluar sendirian

2) Kultur budaya

Dalam setiap budaya pola asuh yang diterapkan berbeda-beda misalkan

ketika di suatu budaya anak diperkenankan beragumen tentang aturan-

aturan yang ditetapkan orang tua tetapi hal tersebut tidak berlaku setiap

budaya .

3) Status sosial ekonomi

Keluarga yang memiliki status social yang berbeda juga menerapkan pola

asuh yang berbeda juga bagaimana cara menerapkan pola asuh yang

tepat dan dapat diterima bagi masing-masing anggota keluarga.

4) Kepribadian orang tua

Setiap orang berbeda dalam tingkat energy, kesabaran, intelegensi, sikap

dan kematangan. Karakteristik tersebut akan mempengaruhi kemampuan

orang tua untuk memenuhi tuntutan peran sebagai orang tua dan

bagaimana tingkat sensitifitas orang tua terhadap kebutuhan anak-

anaknya.
17

Mindell, menyatakan pendapatnya bahwa ada beberapa factor yang

mempengaruhi terbentuknya pola asuh orang tua dalam keluarga,

diantaranya :

1) Budaya setempat

Lingkungan masyarakat di sekitar tempat tinggal memiliki peran yang

cukup besar dalam membentuk arah pengasuhan orang tua terhadap

anaknya, dalam hal ini mencakup segala macam aturan, norma, adat

dan budaya yang berkembang di dalamnya.

2) Ideology yang berkembang dalam diri orang tua

Orang tua memiliki keyakinan dan ideology tertentu cenderung untuk

menurunkan pada anak-anaknya dengan harapan bahwa nantinya nilai

ideology dapat tertanam dan dikembangkan oleh anak di kemudian

hari.

3) Letak geografis

Penduduk pada dataran tinggi tentu memiliki perbedaan karakteristik

dengan penduduk dataran rendah sesuai tuntutan dan tradisi yang

dikembangkan pada tiap-tiap daerah.

4) Orientasi religious

Orang tua yang menganut agama tertentu senantiasa berusaha agar

anak pada akhirnya nanti juga dapat mengikuti agama atau keyakinan

yang dianut orang tuanya.

5) Status ekonomi
18

Dengan perekonomian yang cukup, dapat mendukung orang tua

perlakukan pola asuh tertentu yang dianggap sesuai dengan orang tua.

6) Bakat dan kemampuan orang tua

Orang tua yang memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan

anak akan mengembangkan pola asuh yang sesuai dengan diri anak.

7) Gaya hidup

Gaya hidup masyarakat di desa dan di kota besar cenderung memiliki

dan cara yang berbeda dalam mengatur interaksi orang tua dan anak.

Selain itu, Sumantri berpendapat bahwa pola asuh orang tua dipengaruhi

oleh beberapa factor, yaitu :

1) Usia orang tua

Usia merupakan salah satu factor yang mempengaruhi kesiapan

pasangan dalam menjalankan peran pengasuhan terhadapa anaknya.

Usia yang terlalu muda dan terlalu tua tidak dapat melaksanakan peran

pengasuhan secara optimal.

2) Social ekonomi

Dari beberapa penelitian ditemukan bahwa orang tua yang berasal dari

kelas ekonomi menengah cenderung lebih bersifat hangat

dibandingkan orang tua yang berasal dari kelas social ekonomi bawah.

3) Tingkat Pendidikan

Pendidikan dan pengalaman orang tua dalam melakukan perawatan

anak akan mempengaruhi kesiapan mereka dalam menjalankan peran


19

pengasuhan. Pengalaman dalam menjalankan peran tersebut dipelajari

dari pengalaman orang tua ataupun pengalaman terdahulu.

1) Keterlibatan ayah

Dalam pengasuhan anak dalam rumah tangga dapat melibatkan

ayah dalam peran pengasuhan anak.

2) Pengalaman sebelumnya dalam pengasuhan

Orang tua yang memiliki pengetahuan dalam merawat anak akan

lebih siap dalam menjalankan peran pengasuhan.

3) Stress orang tua

Stress yang dialami orang tua akan mempengaruhi kemampuan

orang tua dalam menjalankan peran pengasuhan, terutama dalam

menghadapi masalah anak.

4) Hubungan suami istri

Hubungan yang kurang harmonis antara suami dan istri akan

berdampak kepada kemampuan mereka dalam menjalankan

perannya sebagai orang tua dalam merawat serta mengasuh anak

e. Tipe Tipe Pola Asuh

Tipe pola asuh menurut Diana Baumrind dikutip oleh Dariyo menjelaskan

tentang jenis gaya pengasuhan sebagai berikut :

1) Pengasuhan otoriter

Pola asuh ini sebaliknya cenderung menetapkan standar yang mutlak

harus dituruti , biasanya dibarengi dengan ancaman dan hukuman. Pola


20

asuh ini lebih mementingkan apa yang anak lakukan ketimbang mengapa

anak melakukan nya. Orang tua mendominasi dan memiliki control besar

pada anak, dengan banyak aturan dan batasan yang harus dipatuhi anak

tanpa syarat. Cara seperti ini memang dapat membentuk anak dengan

karakter disiplin dan mudah kerjasama karena tunduk pada otoritas.

Namun anak-anak seperti kurang bahagia karena kurangnya kehangatan

dari orang tua, ketakutan dalam melakukan sesuatu karena takut salah,

minder dan memiliki kemampuan komunikasi yang lemah.

Contoh dalam Alkitab :

Yakub dalam asuhan Ribka. Ribka memaksakan kehendaknya pada

Yakub, dalam (Kej.27:8,13,15) Yakub bertumbuh menjadi pribadi hanya

dalam 1 dimensi kecerdasannya saja yaitu ‘nature smart’ saja tidak

seperti tokoh-tokoh Alkitab lainnya yang memiliki dimensi kecerdasan

yang lebih variasi.

2) Pengasuhan demokratis

Gaya pengasuhan dimana orang tua mendorong anak untuk mandiri

namun orang tua tetap memberikan batasan dan kendali pada tindakan

anak. Orang tua memberikan anak kebebasan dalam melakukan apapun

tetapi orangtua tetap memberikan bimbingan dan arahan. Anak yang

diasuh dengan orangtua seperti ini akan terlihat dewasa, mandiri, ceria,

bisa mengendalikan dirinya berorientasi pada prestasi dan bisa

mengatasi stress dengan baik.

Contoh dalam Alkitab:


21

Mordekhai dan Ester (Ester 2:20) ada konsep Pola asuh demokrasi yaitu

keputusan bukan karena dipaksakan oleh Mordekhai kepada Ester atau

karena Ester mengambil keputusan dalam tekanan, melainkan Ester

mengambil keputusan sendiri setelah Mordekhai memperhadapkan Ester

pada pertimbangan dan arahan yang dia berikan dan ini menghasilkan

pribadi Ester yang taat pada semua protokoler istana, tekun berdoa dan

puasa, berani demi keselamatan bangsanya.

3) Pengasuhan permisif

Gaya pengasuhan ini orangtua tidak pernah berperan dalam kehidupan

anak. Anak diberi kebebasan melakukan apapun tanpa pengawasan dari

orangtua. Orang tua mengabaikan tugas inti mereka dalam mengurus

anak, yang difikirkan hanya kepentingannya saja. Anak yang diasuh oleh

orangtua seperti ini cenderung melakukan pelanggaran-pelanggaran yang

ada, mis : di sekolah sering bolos, tidak dewasa, memiliki harga diri yang

yang rendah dan trasingkan dari keluarga.

Contoh dalam Alkitab

Hofni dan Pinehas dalam didikan Eli karena dia lebih menghormati anak-

anaknya dari pada Tuhan (1Sam 2:29) setiap kali didengar bahwa anak-

anaknya tidur dengan perempuan-perempuan pelayan di depan pintu

Kemah Pertemuan, Eli tidak menindak mereka secara tegas sesuai

dengan Hukum Taurat. Eli hanya menasihati mereka seperti seorang

balita. Padahal, menurut Taurat, semestinya Eli membawa mereka ke


22

depan Tua-tua Israel dan mengadukan segala kejahatan mereka, lalu

melempari mereka dengan batu. (Ul.21:18-21)

Daud dalam (Kis.13:36) isinya sebab Daud melakukan kehendak Allah

pada zamanya. Melakukan kehendak Allah, artinya: Serve, minister unto

(melayani atau melakukan kehendak, telah bekerja ) ayat ini bukan

berbicara mengenai keluarga, bagaimana Daud menjadi seorang kepala

keluarga melainkan hanya pada lingkup pelayanan dan pekerjaannya.

Sebagai seorang ayah, Daud mempunyai kekurangan dalam pola asuh

nya kepada anak-anaknya.

Amnon, Tamar dan Absalom dalam didikan Daud

Pada 2Sam13:21, yaitu Amnon memperkosa Tamar. Daud tidak

menghibur Tamar, anak perempuannya ataupun memberi sangsi pada

Amnon, ataupun upaya mendamaikan Absalom dan Amnon.

Seharusnyalah Amnon dihukum mati menurut Ul.22:22-30. Peristiwa

inilah yang menyebabkan Absalom benci kepada Amnon dan kemudian

membunuh Amnon, melarikan diri ke Gesur dan setelah kembali ke

istana, tidak mengalami rekonsiliasi yang baik dengan Daud, ayahnya

dan pada puncaknya melakukakn kudeta terhadap pemerintahan ayahnya

sendiri.

4) Pengasuhan Situasional

Gaya pengasuhan dimana orang tua sangat terlibat dengan anak, tidak

terlalu menuntut dan mengontrol, membiarkan anak melakukakn sesuka

hati. Anak yang diasuh oleh orangtua seperti ini akan menjdi pribadi
23

yang tidak dewasa, manja, melakukan pelanggaran karena mereka kurang

mampu menyadari sebuah peraturan dan kesulitan dalam berhubungan

baik dengan teman sebayanya.12

Contoh dalam Alkitab

Adonia anak Hagit, dalam didikan Daud

1) 1 Raja-raja 1:5-6 lalu Adonia, anak Hagit meninggikan diri dengan

berkata “Aku ini mau menjadi Raja’. Ia melengkapi dirinya dengan

kereta-kereta dan orang-orang berkuda serta lima puluh orang yang

berlari di depannya. Selama hidup Adonia, ayahnya Daud belum

pernah menegor Adonia. Karena rupa dan perawakannya yang elok

dan dia adalah anak pertama setelah Absalom.

2) Anak yang tidak pernah ditegor dan serba diperbolehkan berbuat apa

saja biasanya adalah karena dia elok dan anak yang dimanja karena

alasan tertentu. Alkitab menggaris bawahi bahwa menegor adalah

tugas ayah.

3) Para ayah harus rela menegur apabila anaknya berbuat salah,

walaupun pada saat yang sama sang ayah akan melakukannya dengan

susah hati, sakit pada anak kesayangannya. Namun semua itu

dilakukan untuk sebuah proses pembentukan.

Ciri-ciri PolaAsuh Orang tua

1) Pola Asuh Otoriter

Orang tua yang berpola asuh otoriter menurut Yatim dan Irwanto

adalah sebagai berikut :


12
Agoes Dariyo, Psikilogi Perkembangan Remaja, (Bogor : Ghalia Indonesia, 2004)
24

a) Kurang komunikasi

b) Sangat berkuasa

c) Suka menghukum

d) Selalu mengatur

e) Suka memaksa

f) Bersifat kaku

2) Pola Asuh Demokratis

Orang tua yang berpola asuh seperti ini, ciri-cirinya adalah :

a) Suka berdiskusi dengan anak

b) Mendengarkan keluhan anak

c) Memberi tanggapan

d) Komunikasi yang baik

e) Tidak kaku / luwes

3) Pola Asuh Permisif

Orang tua dengan pola asuh seperti ini, ciri-cirinya adalah:

a) Kurang membimbing

b) Kurang control pada anak

c) Tidak pernah menghukum ataupun memberi ganjaran

pada anak

d) Anak lebih berperan daripada Orang tua

e) Memberi kebebasan kepada anak


25

Sedangkan menurut harlock , yang dikutip oleh Yusuf, menyimpulkan

beberapa perlakuan orangtua sebagai berikut : 13

1) Orangtua menerapkan pola asuh ‘overprotection’ ( terlalu melindungi)

adalah orangtua yang yang memperlakukan anaknya dengan kontak

yang berlebihan dengan anak, memberikan perawatan dan bantuan

kepada anak meskipun anak sudah mampu merawat dirinya sendiri,

terlalu memberikan pengawasan anak. Anak seperti ini, akan

memunculkan perasaan tidak aman, agresif, dengki dan mudah gugup.

2) Orangtua menerapkan pola asuh “permissiveness (pembolehan) adalah

orangtua yang memperlakukan anaknya dengan memberikan

kebebasan untuk berfikir, menerima pendapat dari anak, orangtua

membuat anak merasa diterima, memahami kelemahan anak dan

cenderung suka memberi yang anak minta. Anak seperti ini akan

memunculkan rasa percaya diri yang tinggi, dapat bekerjasama,

penuntut, tidak sabaran dan pandai mencari jalan keluar.

3) Orangtua menerapkan pola asuh ‘ acceptance’ (penerimaan ) adalah

orangtua yang memperlakukan anak dengan perhatikan dan cinta

kasih yang tulus kepada anak, anak menjadi posisi penting dalam

keluarga, memberi hubungan yang hangat, bersikap peduli pada anak

serta terbuka.

4) Orangtua menerapkan pola asuh ‘rejection’ (penolakan) adalah

orangtua yang memeperlakukan anaknya dengan sikap masabodo,

13
Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan anak dan remaja, Bandung, PT. Remaja
Rosdakarya, 2006
26

kaku, kurang dalam memperdulikan kesejahteraan anak dan

menampilkan sikap permusuhan. Anak seperti ini, akan memunculkan

sikap agresif, sulit bergaul, pendiam dan sadis.

5) Orang tua yang menerapkan pola asuh ‘domination” (dominasi)

adalah orangtua yang mendominasikan anaknya sehingga anak

memiliki sikap sopan dan sangat berhati-hati, pemalu, penurut, tidak

dapat bekerja sama.

6) Orangtua yang menerapkan pola asuh ‘submission’ (penyerahan)

adalah orang tua yang senantiasa memberikan sesuatu yang diminta

anak, membiarkan anak berperilaku semaunya di rumah, yang

akhirnya anak yang diasuh dengan pola seperti ini memiliki sikap

tidak patuh, tidak bertanggung jawab dan otoriter.

7) Orangtua menerapkan pola asuh ‘ punitivenness/overdiscipline’

(terlalu disiplin) adalah orangtua yang mudah memberikan hukuman

dan menanamkan kedisiplinan serta keras, anak seperti ini nantinya

akan memiliki sifat impulsive, tidak dapat mengambil keputusan dan

nakal.14

Menurut Baumrid (dalam Damon & Lerner, 2006) pola asuh terbagi

menjadi dua dimensi, yaitu :

1) Parental responsiveness, orang tua bersikap hangat dan memberikan

kasih sayang kepada anak. Orang tua dan anak terlibat secara emosi

dan menghabiskan waktu bersama dengan anak.  

14
Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan anak dan remaja, Bandung, PT. Remaja
Rosdakarya, 2006
27

2) Parental demanding, orangtua memberikan kontrol terhadap anak

mereka. Orang tua menggunakan hukuman untuk dengan tujuan untuk

mengontrol anak mereka. Orang tua bersikap menuntut dan memaksa

anak dan orang tua akan memberikan aturan kepada anak ketika anak

tidak memenuhi tuntutan dari orang tua.  

f. Aspek Aspek Pola Asuh

Menurut Baumrind (dalam Damon & Lerner, 2006)  pola asuh terbagi

beberapa aspek, yaitu: 

1) Warmth

Orang tua menunjukkan kasih sayang kepada anak, adanya keterlibatan

emosi antara orang tua dan anak  serta menyediakan waktu bersama

anak. Orang tua membantu anak untuk mengidentifikasi dan

membedakan situasi ketika memberikan atau mengajarkan perilaku yang

tepat 

2) Control 

Orang tua menerapkan cara berdisiplin kepada anak, memberikan

beberapa tuntutan atau aturan serta mengontrol aktifitas anak,

menyediakan beberapa standar yang dijalankan atau dilakukan secara

konsisten, berkomunikasi satu arah dan percaya bahwa perilaku anak

dipengaruhi oleh kedisiplinan.  

3) Communication 
28

Orang tua menjelaskan kepada anak mengenai standar atau aturan serta

pemberian  reward  atau  punish  yang  dilakukan kepada anak. Orang tua

juga mendorong anak untuk bertanya jika anak tidak memahami atau

setuju dengan standar atau aturan tersebut  

Gunarsa mengemukakan bahwa “Pola asuh tidak lain merupakan metode

atau cara yang dipilih pendidik dalam mendidik anak-anaknya yang meliputi

bagaimana pendidik memperlakukan anak didiknya.” Jadi yang dimaksud

pendidik adalah orang tua terutama ayah dan ibu atau wali.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang

tua adalah suatu proses interaksi antara orang tua dan anak, yang meliputi

cara orang tua memelihara,mendidik, membimbing serta mendisplinkan,

memberikan kasih sayang serta memberikan perhatian kepada anak.

g. Pola Asuh Anak Berdasarkan Alkitab

Anak adalah milik pusaka Tuhan yang harus dibesarkan di dalam

Tuhan. Namun, anak-anak tidak akan selalu memiliki orangtua di

sampingnya untuk membimbing mereka dalam mengambil keputusan yang

benar. Orang tua harus menanamkan pemahaman dan kebiasaan untuk

melakukan hal yang benar dalam diri anak sehingga mereka akan melayani

Allah dalam menjalani ke hidupannya. Alkitab adalah pusat kebenaran yang

akan menolong anak-anak menjalani hidup mereka dengan benar. Untuk itu,
29

anak harus mendapatkan pola asuh yang benar dari orangtuanya berdasarkan

kebenaran firman Tuhan.

Untuk membangun kehidupan sebuah keluarga baru, biasanya

diawali dengan kehendak seorang pria dan wanita mengikatkan diri dalam

suatu perkawinan sebagai suami-istri. Perkawinan menurut Kamus

Sosiology adalah ikatan yang sah dan resmi antara pria dan wanita yang

menimbulkan hak-hak dan kewajiban-kewajiban antar mereka dan

keturunannya kelak.

Dalam rencana dan ketetapan Allah yang kekal, Allah telah

membentuk sebuah keluarga. Allah ingin setiap keluarga berlaku sesuai

dengan perintah dan ketetapan yang sudah Tuhan berikan. Anak-anak bisa

berjalan dengan lurus bersama Tuhan, mengasihi Tuhan, dan taat kepada-

Nya jika diasuh oleh orangtua yang mempraktikkan kebenaran yang

diajarkannya. Dengan begitu, anak-anak akan memiliki konsep yang benar

tentang Allah. Apabila orangtua salah mengasuh anak, orangtua jugalah

yang akan menanggung konsekuensinya karena anak-anak mereka akan

tumbuh menjadi pribadi yang tidak mengenal Allah. Anak-anak seperti itu

akan tumbuh menjadi anak yang tidak mengenal kebenaran dan memiliki

cara pandang yang salah tentang kehidupan mereka.

Ada beberapa contoh pola asuh dalam Alkitab seperti di bawah ini :

1) Pola Asuh dalam Kitab Ulangan


30

Dalam Kitab Ulangan pasal 6, orangtua diingatkan akan tanggung jawab

mereka dalam mengasuh anak-anak. Dalam Ulangan 6:4-9, Tuhan Allah

memerintahkan kepada umat Israel agar memegang teguh seluruh

perintah Allah dan setiap perintah yang Allah berikan dengan

perantaraan Musa. Tidak hanya perintah, Tuhan juga memberikan janji

pada mereka yang setia melakukan perintah Allah Ulangan 6:1-3).

"Shema Yisrael" adalah inti dari pengakuan iman bangsa Israel dan dasar

pengajaran dan pendidikan bagi anak-anak. Terdapat prinsip-prinsip

pengasuhan dalam Ulangan 6:4-9, yaitu:

4. Dengarlah, hai orang Israel. TUHAN adalah Allah kita. TUHAN


adalah satu.
5. Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan
segenap jiwamu, dan dengan segenap kekuatanmu.
6. Ingatlah selalu perintah-perintah yang kusampaikan kepadamu
hari ini.
7. Kamu harus mengajarkan semuanya itu terus menerus kepada
anak-anakmu dan bicarakanlah ketika kamu duduk di rumahmu,
ketika kamu sedang dalam perjalanan, ketika kamu sedang
berbaring, dan ketika kamu bangun.
8. Ikatkanlah itu sebagai tanda peringatan pada tanganmu dan
pasangkanlah itu di dahimu.
9. Tuliskanlah itu pada tiang pintu rumahmu dan gerbangmu.

a) Orangtua harus mengenalkan Allah kepada anak-anak (ayat4).

Orangtua Kristen harus mengajarkan Allah yang benar kepada anak-

anaknya. Orangtua harus menyatakan kepada anak bahwa Allah yang

benar dinyatakan dalam Yesus Kristus. Tidak ada Allah lain selain

Dia. Hal ini sangat penting supaya anak-anak tidak mudah

terpengaruh oleh pengajaran-pengajaran yang ada di luar kekristenan.


31

Perintah ini seperti yang tertulis dalam Ulangan 6:4. Berikut ini ayat-

ayat yang akan menolong kita untuk memahami pentingnya

pengajaran tentang Allah pada masa Perjanjian Lama (Ulangan 6:5-9;

11:13-21; Bilangan 15:37-41; Keluaran 15:11; Keluaran 20:3). Ayat-

ayat tersebut tidak bertentangan dengan konsep Tritunggal dalam

Perjanjian Baru karena telah dimanifestasikan sebagai Bapa, Putra,

dan Roh Kudus.

b) Mendidik anak berulang-ulang (ayat 7).

Berdasarkan nats tersebut, Allah menghendaki supaya pengajaran-

pengajaran yang diberikan melalui firman-Nya sungguh-sungguh

tersimpan dalam hati umat-Nya (Mazmur 119:11). Mengasuh anak

dilakukan dengan tujuan supaya firman Tuhan tertanam dalam diri

anak-anak sehingga mereka sungguh-sungguh memegang ajaran

tersebut sampai akhir hidupnya. Ajaran yang disampaikan dengan

berulang-ulang akan lebih mudah diingat oleh anak.

c) Membicarakan firman Tuhan setiap saat (ayat 7).

Tuhan menginginkan supaya orangtua memberikan pengajaran firman

Tuhan kepada anaknya pada setiap kesempatan. Memberikan

pengajaran kepada anak-anak adalah bentuk dari kasih manusia

kepada Allah (ayat 5). Dalam Ulangan 21:18 dinyatakan bahwa

pendidikan rohani harus berpusat pada keluarga. Dengan demikian,


32

orangtua harus menjadikan rumah sebagai sekolah bagi anak-anak

untuk mengenal Tuhan dan mengenal kehendak Tuhan. Selain itu,

orangtua harus tekun dalam memberikan pengajaran yang diberikan

harus penuh ketekunan dan berpusat pada Allah (Ulangan 11:19; dan

32:46).

d) Mengikatkan pengajaran itu pada lengan dan dahi (ayat 8)

Hal ini menggambarkan bahwa setiap kebenaran yang diajarkan

melalui firman Tuhan harus dibawa ke mana pun dan harus diterapkan

kapan pun. Kebenaran firman Tuhan harus tertancap dalam pikiran

yang melahirkan sebuah pemahaman sehingga mempengaruhi sikap

dan pola pikir serta diaplikasikan melalui perbuatan sehari-hari.

e) Menuliskan pada tiang pintu dan gerbang (ayat 9).

Istilah "tiang pintu" dan "pintu gerbang" merupakan cermin dari

kebiasaan desain pembangunan-pembangunan pada zaman Musa

sehingga kita dapat mengatakan bahwa bahasa yang dipakai pada ayat

tersebut adalah bahasa kiasan. Hal ini memiliki arti bahwa kebenaran

firman Tuhan harus menjadi identitas keluarga serta masyarakat

Israel. Hal inilah yang kemudian menegaskan kita sebagai orangtua

Kristen, bahwa seluruh kebenaran yang ada di dalam Alkitab harus

menjadi identitas keluarga. Keberadaan bapak, ibu, dan anak harus

menjadi cermin Allah. Tiap-tiap orangtua dalam mendidik anak-


33

anaknya harus memiliki prinsip bahwa apa yang diajarkan itu akan

menjadi identitas dalam diri anak tersebut.

2) Pola Asuh dalam Kitab Amsal

Kitab Amsal merupakan kitab yang berisi petuah, nasihat, dan ajaran.

Dalam mendidik anak-anak, orangtua juga harus memahami pola

pengasuhan dalam kitab Amsal. Berikut ini adalah prinsip-prinsip

mengasuh anak yang terdapat dalam kitab Amsal.

a) Tujuan mengasuh anak adalah anak memiliki sifat dan sikap takut akan

Tuhan (Amsal 1:7). Takut akan Tuhan adalah prinsip utama dalam

mengasuh, mendidik, dan mengajar anak yang ditekankan sebanyak

tujuh belas kali dalam kitab Amsal. Sejak pasal 1, penulis Amsal sudah

memberikan satu pola dalam mengasuh anak. Dituliskan dalam Amsal

1:7, "Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan." Orangtua

harus mendidik dan mengasuh anak-anak hingga anak-anak memiliki

karakter takut akan Tuhan. Takut akan Tuhan menjadi tema utama kitab

Amsal. Takut bukan berarti "ngeri" atau "seram", tetapi takut adalah

menunjukkan sikap hormat, menjunjung tinggi, menundukkan diri pada

kedaulatan Allah, dan menaati perintah-perintah Tuhan. Tuhan adalah

sumber hikmat tertinggi dan ilahi. Oleh karena itu, orangtua perlu

menanamkan sikap dan sifat takut akan Tuhan sejak anak-anak masih

berusia dini. Sejak kecil, anak harus diajar untuk mengenal Tuhan dan

memperoleh hikmat dari Sang Sumber Hikmat sehingga dalam seluruh


34

aspek hidup anak-anak, mereka dapat mengenal Tuhan dan

menggunakan hikmat dengan bertanggung jawab.

b) Orangtua harus mengajar anak karena Tuhan terlebih dahulu mengajar

umat-Nya (Amsal 3:12). Mengapa orangtua harus mengajar anak-

anaknya? Karena Tuhan sudah terlebih dulu mengajar umat-Nya seperti

yang tertulis dalam Alkitab. Allah mengajar Adam untuk memelihara

taman dan menaklukkan ciptaan yang lain setelah kejatuhan manusia.

Hukuman yang Tuhan berikan juga mengajar Adam untuk bertanggung

jawab atas dosa yang telah ia lakukan dan menanggung konsekuensi

dosa. Pada masa Musa, Tuhan juga mengajar umat Israel dengan

sepuluh hukum yang Tuhan tuliskan dalam loh batu. Sepuluh hukum

yang mengatur hubungan umat Israel dengan Tuhan dan dengan

sesamanya. Tuhan mengajar umat-Nya supaya umat dapat mengetahui,

memahami, dan melakukan apa yang berkenan bagi Tuhan. Selain itu,

Tuhan mengajar umat-Nya karena Ia mengasihi umat-Nya. Tuhan tidak

ingin umat-Nya jatuh dalam dosa dan mengalami kematian kekal untuk

selamanya. Tuhan mengajar untuk menyatakan bahwa Ia sangat

mengasihi umat-Nya. Oleh karena itu, orangtua harus meneladani

Tuhan dan mengajar anak-anak kita untuk mengenal kebenaran dan

hidup di dalam terang Allah.

c) Mengasuh dalam jalan hikmat (Amsal 4:11). Kitab Amsal ditulis

supaya setiap pembaca dapat hidup dalam jalan hikmat. Melalui kata-

kata bijak yang ditulis dalam bentuk syair, peribahasa, pernyataan-


35

pernyataan pengajaran, penulis mendesak pembacanya agar memiliki

hikmat dalam seluruh aspek hidup. Orangtua memiliki peranan penting

untuk mengasuh anak sehingga anak hidup dalam jalan hikmat yang

sudah Tuhan tetapkan. Dengan hikmat, anak-anak dapat menggunakan

seluruh kepandaian, keterampilan, dan pengetahuannya dengan benar.

Hikmat juga menjadikan anak-anak menjadi seorang yang mendengar

ajaran dan didikan, dan sepanjang hidupnya mereka tidak akan

bersandar pada pengertiannya sendiri, tetapi mereka dapat bersandar

penuh kepada Tuhan.

3) Pola Asuh dalam Ajaran Yesus.

Tuhan Yesus adalah Guru Agung yang mengajar dengan penuh

kuasa. Dalam ajaran-ajaran Yesus, terdapat beberapa prinsip dalam

mengasuh anak. Tuhan Yesus mengajar di mana saja: di atas bukit, dari

dalam perahu, di sisi orang sakit, di tepi sumur, di rumah yang sederhana

dan di rumah orang kaya, di depan pembesar-pembesar agama dan

pemerintah, bahkan sampai di kayu palang sekalipun. Tuhan Yesus tidak

memerlukan sekolah atau gedung tertentu. Setiap keadaan dan pertemuan

digunakan-Nya untuk memberitakan firman Allah.

Dalam mengajar, ada pelajaran khusus yang ditekankan oleh

Yesus, yaitu mengenai keselamatan dan Kerajaan Allah. Selain mengajar,

Yesus juga melayani tiap-tiap manusia yang datang kepada-Nya. Tuhan

Yesus juga mengasihi anak-anak dan Tuhan Yesus ingin supaya anak-anak
36

dapat datang kepada-Nya. Anak-anak juga empunya Kerajaan Surga.

Yesus mengajar tidak hanya dengan perkataan, tetapi dengan tindakannya

pula. Hal itu dapat kita lihat pada saat Ia memeluk anak-anak dan

memberkati mereka, itu menjadi teguran pada murid-murid-Nya, atau

ketika Ia membasuh kaki mereka untuk mengajar mereka supaya rendah

hati.

4) Pola Asuh Anak dalam Surat-Surat Paulus

Paulus adalah seorang rasul yang mengajar banyak orang dan

menulis surat-surat yang terdapat pola pengajaran untuk anak. Paulus

pernah menulis kepada Titus dan menasihatkan supaya Titus suka

memberi tumpangan, suka akan yang baik, bijaksana, adil, saleh, dan dapat

menguasai dirinya (Titus 1:8). Ayat ini menunjukkan bahwa semua orang

Kristen termasuk orangtua harus mengasuh anak untuk memiliki karakter

yang baik hati, bijaksana, adil, saleh, dan dapat menguasai diri. Kepada

Timotius, Paulus juga menasihatkan supaya Timotius menjadi teladan

dalam perkataan, dalam tingkah laku, dalam kasih, dalam kesetiaan, dan

dalam kesucian (1 Timotius 4:12). Kata teladan yang digunakan Paulus

menggunakan kata "tupos" memiliki arti secara harfiah adalah "model,

pola, dan gambar".

Dengan demikian, hendaknya setiap anak, baik itu balita, kanak-

kanak, remaja, maupun dewasa harus menjadi teladan dalam perkataan,

tingkah laku, kesetiaan, dan kesucian. Anak-anak harus diasuh hingga


37

menjadi pribadi yang saleh dan menjadi teladan di mana pun mereka

berada. Pada masa kini, orangtua Kristen memiliki tugas untuk

mengimplementasikan pola asuh yang ada dalam Alkitab ini untuk

mengasuh anak-anak. Alkitab sudah memberi kita patokan-patokan untuk

mengasuh, mendidik, dan mengajar anak. Karena itu, penting sebagai

orangtua untuk menerapkan pola asuh dalam Alkitab dalam hidup sehari-

hari. Mengasuh anak bukan hanya tugas seorang ibu, kedua orangtua harus

bersama-sama untuk mengasuh anak. Mengasuh anak bukan hanya

memberikan teori, yang menjadikan anak pandai dan fasih lidah.

Oleh karena itu sebagai orangtua wajib menggali firman Allah

untuk mengajar anak-anak dalam terang firman Tuhan, mengasuh dengan

memegang Alkitab sebagai dasar utama untuk mengajar, memperbaiki

kelakuan, dan mendidik anak-anak dalam

Bagan 1
Perbandingan Pola Asuh Sekuler dan Alkitabiah

Pola Asuh
No Obyek
Sekuler Alkitabiah
membentuk anak menjadi Membentuk anak
pribadi yang berkarakter berkarakter Kristus,
positif saat tumbuh dewasa dengan kekuatan iman
dan tangguh menjalani sebagai landasan
kehidupan kelak kehidupan
1 Tujuan
Memiliki masa depan yang Memiliki kehidupan
sukses rohani dan mental yang
menjadi dasar
keberhasilan

Memberikan kebebasan Memberikan arah yang


dan kemandirian anak jelas sesuai Alkitab dalam
2 Manfaat dalam menentukan jati menentukan pilihan hidup
dirinya
38

Anak bisa kebablasan, Menjadi pribadi yang


3 Resiko hilangnya rasa hormat dianggap aneh oleh dunia
sekuler
Etika moral masyarakat Etika Gereja dan iman
4 Feedback sangat dominan orang tua

Ekonomi, Diri sendiri, Tuhan Yesus, Gereja,


5 Orientasi masa depan Orangtua dan Masyarakat

h. Pola Asuh dan Permasalahannya

Pengasuhan merupakan suatu proses atau interaksi antara ayah, ibu dan

anak-anak mereka serta lingkungan masyarakat. Perkembangan anak

dipengaruhi oleh 3 hal, yaitu :

1) Latar belakang sejarah dan psikologi orangtua

2) Konteks social yang mendukung

3) Karakteristik anak

Tidak ada orangtua yang sempurna, kesuksesan dan kesalahan-kesalahan

merupakan bagian dari proses menjadi orangtua, beberapa sikap pola asuh

orang tua pada anak :

1) Menjadi orang tua yang efektif ( adalah perkataan dan perilakunya me

mpengaruhi bagaimana seharusnya anak-anak bersikap dan berlaku)

2) Orang tua yang konsisten , menunjukkan kesesuaian antara kata dan

tindakan

3) Orang tua yang aktif, turut berpartisipasi aktif dalam kehidupan anaknya.

4) Orang tua yang atentif, yaitu senantiasa menaruh perhatian terhadap

kehidupan anak dan mengamati apa yang terjadi pada diri anak.
39

Cara orang tua dalam menghindari permasalahan dalam mengasuh anak-

anak antara lain :

1) Dengan melakukan ‘ responding’ adalah menanggapi anak secara tepat

2) ‘ preventing’ mencegah munculnya perilaku-perilaku berisiko dan

bermasalah

3) ‘ monitoring ‘ mengawasi interaksi anak dengan lingkungan sosialnya

4) ‘ mentoring’ dengan membantu secara aktif anak untuk memiliki

perilaku-perilaku yang dikehendaki

5) ‘ modelling’ menjadikan diri kita sebagai contoh positif dan konsisiten

bagi anak kita.

2. ORANG TUA TUNGGAL

a. Pengertian Orang tua

Pengertian orang tua menurut, dalam Kamus Bahasa Indonesis

dijelaskan bahwa Orang tua adalah ayah ibu kandung15 sedangkan menurut

Nasution dan Nurhalijah “Orang tua adalah setiap orang yang bertanggung

jawab dalam suatu keluarga atau tugas rumah tangga yang dalam kehidupan

sehari-hari disebut sebagai bapak dan ibu.

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-

anaknya karena dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan.

15
Departemen Pendidikan dan kebudayaan , Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(BalaiPustaka Jakarta 1990)
40

Dengan demikian bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam keluarga.

Pada umumnya pendidikan dalam rumah tangga itu bukan berpangkal dari

kesadaran dan pengertian yang lahir dari pengetahuan mendidik, melainkan

karena secara kodrati suasana dan strukturnya memberi kemungkinan alami

membangun situasi pendidikan. Situasi pendidikan itu terwujud berkat

adanya pergaulan dan hubungan pengaruh mempengaruhi secara timbal

balik antara orangtua dan anak.

Orang tua atau ayah dan ibu memegang peranan penting dan amat

berpengaruh atas pendidikan anak-anaknya. Pendidikan orang tua terhadap

anaknya adalah pendidikan yang didasarkan pada rasa kasih sayang

terhadap anak-anaknya dan yang diterima sebagai ‘kodrati’. Orangtua

adalah pendidik sejati , oleh karena itu, kasih sayang orang tua terhadap

anak-anaknya hendaklah kasih sayang yang sejati pula.16 Orang tua dan anak

adalah satu ikatan dalam jiwa. Sedangkan di antara tipe-tipe orang tua

adalah penyantun, pengayom, berwibawa dan pemurah dan juga egois,

emosi dan mau menang sendiri. Ikatan emosional antara orang tua dan anak

inilah yang memberi pencitraan terhadap institusi keluarga sebagai lembaga

pendidikan yang bersifat kodrati dengan pola asuh secara naluri dan

menjadikan warisan secara turun-temurun. Dimana di antara warisan itu

mulai hilang karena perputaran zaman, kemajuan tehnologi dan akulturasi

kebudayaan dalam batas-batas tertentu. 17Ikatan itu dalam bentuk hubungan

16
M.Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Oraktis( PT. Remaja Rosdakarya
2009 Bnadung)
17
Syaiful bahri djamarah, Pola asuh orang tua dan komunikasi dalam keluarga, (rineke
cipta 2014, Jakarta)
41

emosional antara anak dan orangtua yang tercermin dalam perilaku. Setiap

orang tua yang memiliki anak selalu ingin memelihara dan membesarkan

serta mendidiknya. Dalam pandangan orang tua, anak adalah buah hati dan

tumpuan masa depan yang harus dipelihara dan dididik sebaik mungkin.18

Pola kebanyakan keluarga, ibulah yang memegang peranan yang

terpenting terhadap anak-anaknya. Sejak anak dilahirkan, ibulah yang selalu

di sampingnya, yang memberi makan dan minum , memelihara dan selalu

bergaul dengan anak-anaknya. Itulah sebabnya kebanyakan anak lebih cinta

dan dekat kepada ibunya daripada anggota keluarga yang lain. Pendidikan

seorang ibu terhadap anaknya merupakan pendidikan dasar yang tidak dapat

diabaikan , maka dari itu seorang ibu hendaklan seorang yang bijaksana dan

pandai mendidik anak-anaknya. Sebagian orang mengatakan, kaum ibu

adalah pendidik bangsa, baik buruknya pendidikan seorang ibu terhadap

anaknya berpengaruh besar terhadap perkembangan dan watak anaknya di

kemudian hari.

Jadi dapat disimpulkan disini bahwa orang tua adalah komponen

keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu dan merupakan hasil dari sebuah

ikatan perkawinan yang sah yang dapat membentuk sebuah keluarga, yang

bertanggung jawab atas pendidikan anak dan segala aspek kehidupan nya

sejak anak masih kecil hingga mereka dewasa yang menghantarkan anak

untuk siap dalam kehidupan bermasyarakat. 1920

18
Syaiful Bahri Djamarah, Pola Asuh Orang tua dan Komunikasi dalam keluarga,(Rineke
Cipta , 2014 Jakarta)
19
Mansur, pendidikan anak usia dini dalam islam, (pustaka pelajar,Yogyakarta, 2005)
20
42

1) Tugas dan tanggung jawab Orangtua

Tanggung jawab orangtua terhadap anak tidak sekedar menjaga dan

merawat anak-anak mereka dari kecil hingga dewasa. Akan tetapi lebih

dari itu, bagaimana orang tua dapat menjadikan manusia yang berguna

atau bermanfaat bagi bangsa, negara dan agama.

Peran dan tanggung jawab orang tua, antara lain:

a) Mengasuh dan mendidik anak dengan penuh kasih sayang

b) Merawat disini memiliki banyak arti, selain menjaga, juga

membesarkan anak-anak dengan cara baik. Memberikan makan,

pakaian , pendidikan dan kebutuhan lain.

c) Memperhatikan kesehatan anak

d) Menjadikan anak-anak yang tangguh dengan ilmu agar mampu

menyikapi setiap masalah dengan bijaksana.

e) Mengajarkan nilai-nilai budi pekerti, seperti kesopanan, tanggung

jawab, kedisplinan dan toleransi social antar sesama

f) Melindungi anak-anak dari berbagai macam prasarana yang dapat

merusak dan mengganggu psikologi anak

g) Membimbing anak dalam ajaran agama yang benar.

2) Tugas dan tanggung jawab orangtua menurut Alkitab

Sebagai orang Kristen, ada nilai-nilai Kristiani yang perlu orangtua

sampaikan kepada anak. Nilai-nilai ini tidak hanya membantu anak

bertumbuh secara rohani, tetapi membantu anak menjadi pribadi yang

baik dalam hidup dalam masyarakat .


43

Berikut beberapa peranan orangtua dalam mendidik anak-anak menurut

Alkitab, antara lain :

a) Orang tua mengajarkan konsep takut akan Tuhan

Amsal 1 :7
Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang
bodoh menghina hikmat dan didikan.

Amsal menyebutkan bahwa permulaan dari segala pengetahuan adalah

adalah takut akan Tuhan, ketika orangtua tidak mampu untuk

menurunkan rasa takut akan Tuhan kepada anaknya, maka didikan

lainnya pun akan sulit untuk diikuti. Orangtua dapat memulainya

dengan mengajarkan manfaat membaca Alkitab

b) Orangtua mendidik anak tanpa amarah

Efesus 6:4
Dan kamu, baba-bapa , janganlah bangkitkan amarah di dalam hati
anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat
Tuhan
Kolose 3:21
Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar
hatinya.

Paulus mengingatkan para orangtua untuk mendidik anak-anaknya

dalam ajaran dan nasihat Tuhan, yaitu dengan mengasihi.\

c) Orang tua mengajarkan anak untuk mengasihi Tuhan

Ulangan 6:5-7
Kasihilah Tuhan. Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan
segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.

Tidak hanya mendidik dengan mengasihi anak, orangtua pun perlu

mendidik anak untuk mengasihi Tuhan. Allah memberikan perintah


44

ini bukan hanya untuk dilakukan sendirian, tetapi juga diajarkan

kepada anak-anak. Bahkan Allah mengingatkan orangtua tidak hanya

mengajarkan sekali-kali namun setiap saat. Anak tidak bisa hanya tahu

perintah ini, tetapi mampu menerapkan dalam kesehatian anak.

d) Orangtua membantu anak untuk terus bersyukur

Ulangan 4:9
Tetapi waspadalah dan berhati-hatilah, supaya jangan engkau
melupakan hal-hal yang dilihat oleh matamu sendiri itu, dan supaya
jangan semuanya itu hilang dari ingatanmu seumur hidupmu.
Beritahukanlah kepada anak-anakmu dan kepada cucu cicitmu
semuanya itu.

e) Orang tua mendidik anak sesuai dengan kepribadian anak

Amsal 22:6
Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya , maka pada
masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.

Sangat penting bagi orangtua untuk mengerti dan memahami

kepribadia anaknya, dengan pola didikan yang tepat, orangtua dapat

mendidik anak dengan efektif dan efisien. Hal ini akan membantu

anak mengembangkan hal yang baik dalam kepribadiannya dan

semakin mengenal dirinya sendiri.

f) Orang tua mengajarkan anak dengan disiplin

Amsal 13:24
Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya : tetspi
siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya.

Orang tua memang perlu mendidik anak dengan Kasih, namun kasih

tidak berari selalu membebaskan. Kasih juga berarti mendisiplinkan,

orangtua perlu mendidik anak dengan disiplin. Jika anak memang


45

salah, anak perlu ditegur bahkan diberi hukuman, supaya anak tidak

menjadi pribadi yang manja ataupun berlaku seenaknya.

b. Orangtua Tunggal

1) Pengertian Orangtua Tunggal

Orang tua tunggal adalah keluarga yang terdiri dari satu orang

tua (ayah atau ibu saja ) yang secara sendirian membesarkan anak

tanpa kehadiran dan dukungan pasangannya. 21keluarga yang

terbentuk biasa terjadi pada keluarga yang sah secara hukum maupun

keluarga yang belum sah secara hukum, baik hukum agama ataupun

hukum pemerintah. Bisa diartikan juga, keluarga adalah unit kecil

dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang

yang terkumpul dalam satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

Keluarga memiliki peranan penting dalam upaya mengembangkan

pribadi anak. Perawatan orang tua yang penuh kasih sayang dan

pendidikan tentang nilai-nilai kehidupan baik agama maupun social

budaya yang diberikannya merupakan factor yang kondusif untuk

mempersiapkan anak menjadi pribadi dan anggota masyarakat yang

sehat. 22

Pengertian Orang tua tunggal secara umum adalah mengasuh

dan membesarkan anak-anak mereka sendiri tanpa bantuan pasangan,

21
J.M Henny Wiludjeng, Orang tua Tunggal permasalahan dan solusinya,Inti Prima
Promosindo, Jakarta Timur, 2011, h.7
22
Syamsu Jusuf, psikologi perkembangan anak dan remaja (Bandung, Remaja
rosdakarya, 2010)h.37
46

baik pihak suami atau istri. Orang tua tunggal memiliki kewajiban

yang sangat besar dalam mengatur keluarganya. Permasalahan-

permasalahan lebih rumit dibandingkan keluarga yang utuh.

De Genova mengatakan bahwa Orangtua tunggal biasanya lebih

merasa tertekan daripada orangtua utuh dalam kekompetenan sebagai

orangtua. Kekompetenan orangtua ini nantinya dapat berpengaruh

pada bagaimana si orangtua mengasuh anaknya. Orangtua tunggal

yang tidak mempunyai pasangan untuk tempat berbagi dalam

mendidik dan membesarkan anak akan berpengaruh dalam

perkembangan psikologi anak.

Orang tua Tunggal pada dasarnya ada 2 macam, yaitu :

a) Orang tua Tunggal Sementara

Dikatakan orang tua tunggal sementara apabila ketidak hadiran

salah satu orang tua dalam keluarga hanya untuk sementara waktu,

Misalnya ayah atau ibu beberapa tahun merantau atau bekerja

dengan cara kontrak baik di dalam atau di luar negeri.

b) Orang tua Tunggal Tetap

Dikatakan Orang tua tunggal tetap adalah seorang ayah atau

seorang ibu yang membesarkan anaknya seorang diri tanpa

kehadirandan dukungan pasangannya secara tetap, Misalnya karena

bercerai atau karena pasangan meninggal dunia, pembatalan

pernikahan.
47

c) Selain itu orang tua tunggal secara tetap bisa terjadi karena seorang

pria atau wanita mengangkat/ mengadopsi anak ataupun karena

wanita melahirkan anak tanpa menikah. Orang tua tunggal secara

tetap juga bisa terjadi karena adanya pembatalan perkawinan,

sehingga anak yang dilahirkan dalam keluarga ini terpaksa hanya

mempunyai hubungan perdata dengan ibunya.

2) Latar Belakang dan permasalahan Orangtua tunggal

Perbedaan dari keluarga yang utuh (ayah,ibu dan anak)

dengan keluarga yang berstatus tunggal (single parent) ada peran

ganda yang harus diperankan oleh orangtua tunggal, keadaan inilah

yang menyebabkan permasalahan dalam menjalankan pengasuhan

pada anak (remaja) sosialisasi pada anak inilah yang nantinya akan

menentukan kepribadian sang anak.

Cara mengasuh yang standard dalam proses asuhan terhadap

anak dalam keluarga, dilihat dari cara mengasuh, yaitu secara

demokrasi atau dengan cara otoriter, bebas (permisif) dan pengasuhan

menelantarkan. Berjalan dengan status dan keadaannya akan

mempengaruhi secara dominan bagaimana ia akan menerapkan proses

pengasuhannya terhadap anak yang akhirnya akan berdampak positif

atau negative pada diri anak tersebut.

Parson mengatakan, bahwa dalam sebuah keluarga terdapat

hubungan timbak balik dan saling pengaruhi masing-masing memiliki

fungsi tersendiri terhadap anggota keluarganya. Inilah yang disebut


48

teori fungsionalisme jika salah satu fungsi keluarga tersebut tidak ada

atau dijalankan oleh satu orang saja, pasti akan mempengaruhi pada

kepribadian anak langsung. Karena salah satu fungsi anggota keluarga

tidak berfungsi dengan baik maka akan terjadi dis-organisasi yang

artinya kebutuhan dari beberapa anggota keluarga kurang terpenuhi.

3) Tanggung jawab Orang tua tunggal

Keutuhan orang tua dalam sebuah keluarga sangat

dibutuhkan dalam membantu anak untuk memiliki dan

mengembangkan dasar-dasar disiplin diri. Tanggungjawab yang

dihadapi orang tua tunggal tentu lebih berat untuk membesarkan anak.

Orang tua tunggal memiliki waktu sedikit untuk berkumpul dengan

anak-anak dan sering keluar rumah mencari nafkah. Sebagian orang

tua tunggal, janda atau duda mengalami ketegangan khusus dalam

mengalami perubahan hidup yang disebabkan karena perceraian atau

kematian pasangannya, dan lebih untuk anak-anak nya hasil dari

perkawinannya.

Peran dan tanggung jawab disini, ia harus mencari nafkah,

mengambil keputusan-keputusan penting sendiri dan tugas dan

tanggung jawab yang lainnya yang harus dijalani seorang sendiri.

4) Dampak keluarga Orang tua Tunggal pada anak:23

23
J.M henny Wilujeng, orang tua tunggal permasalahan dan solusinya(Inti Prima
Promosindo, Jakarta,2011)
49

Masalah Sosial

a. Anak anak yang hidup dengan orang tua tunggal, bisa

kemungkinan berakibat serius, terutama apabila

mempunyai masalah ekonomi. Banyak penelitian

melaporkan bahwa anak-anak yang hidup dengan orang tua

yang kurang mampu dalam hal finansial mempunyai resiko

lebih besar daripada dengan keluarga yang mampu.

b. Akibat perceraian, anak punya pandangan yang lebih

negative

Masalah psikologi

Pengasuhan ibu dalam keluarga bercerai berpengaruh terhadap

kesehatan mental anak remaja mereka. Kesibukan ibu bekerja

membuat remaja tidak mempunyai seorangpun ibu yang bisa

diajak bercakap-cakap ataupun bertukar pikiran, kurangnya

kehangatan dan perhatian yang diberikan ibu menyebabkan

remaja tidak memiliki rasa aman di dalam dirinya.

Masalah Pendidikan

Dalam penilaian masyarakat dan juga guru terhadap anak dari

orang tua tunggal kemungkinan bias karena pandangan yang

berbeda antara anak yang salah satu orang tuanya meninggal

dunia dan anak dari orang tua yang bercerai. Anak yang salah
50

satu orang tuanya meninggal lebih menerima simpati sehingga

penilaian masyarakat tidak negative terhadapa si anak,

sedangkan anak yang orang tuanya bercerai kadang kurang

menerima simpati masyarakat sehingga menilai anak lebih

negative. Kenyataan di masyarakat sebagiananak yang berada

dalam keluarga orangtua tunggal cukup berhasil dalam

pendidikannya.

Dampak pada anak perempuan

Dibandingkan dengan laki-laki, anak perempuan lebih bisa

menghadapai hal-hal yang berkaitan dengan konsekuensi

perceraian orang tuanya. Anak perempuan yang diasuh

ayahnya, kemungkinan menunjukkan kenakalan, disebabkan

karena pola interaksinya yang tidak seimbang. Sedangkan anak

perempuan yang tinggal dengan ibunya, prestasi akademiknya

kemungkinan terganggu. Ketidak hadiran ayah sebenarnya

kurang pengaruhnya pada anak perempuan, namun setelah

pubertas dirasakan bahwa anak perempuan kemungkinan

mengalami kesulitan berhubungan dengan pria. Di sisi lain

anak perempuan yang hidup bersama ibunya ketrampilan


51

verbalnya lebih tinggi, lebih baik dalam hal persiapan untuk

bekerja, lebih matang dan mandiri. Anak perempuan lebih

dilibatkan dalam diskusi masalah menentukan strategi hidup

rumah tangga.

Dampak pada anak laki-laki

Penelitian di Amerika menunjukkan bahwa anak laki-laki yang

tinggal bersama ayahnya lebih matang dan cakap secara social

dan lebih memiliki rasa penghargaan atas diri sendiri

disbanding anak laki-laki yang tinggal bersama ibunya.

Berbeda dengan anak perempuan, ketidak hadiran ayah

berpengaruh pada anak laki-laki, karena anak laki-laki butuh

figure seorang ayah. Kalau anak-laki-laki tinggal bersama

ibunya biasanya anak menjadi kurang maskulin, kurang agresif

dan kurang mandiri. Perkembangan peran seksual anak juga

dapat terganggu dengan tidak hadirnya salah satu orangtua.

Dampak Positif

Walaupun ada beberapa dampak atau pandangan negative

terhadap anak orangtua tunggal ini, namun apabila penyesuaian

diri si anak terhadapa situasi perubahan kehidupan keluarga

dapat berjalan dengan baik, maka ada pula dampak positifnya

berada dalam keluarga orang tua tunggal. Anak dari orangtua


52

tunggal lebih bertanggung jawab, membantu pekerjaan di

rumah, lebih dekat dengan orangtua, mempunyai banyak teman

dan lebih dipercaya.

Cara orang tua menghadapi perceraian dan kesiapan seorang

ayah atau ibu sebagai orangtua tunggal, serta bagaimana

mereka bersikap terhadap anak dapat berpengaruh dapa

kehidupan anak. Orang tua yang siap dengan perubahan

keadaan keluarga dan dapat menjalani peran sebagai orang tua

tunggal dengan baik, akan berpengaruh positif pada anak.

3. PENDIDIKAN IMAN KRISTEN

a. Pendidikan

Dalam dunia pendidikan dikenal kata pedagogi yang berati ilmu

pendidikan. Pedagogi( dalam Bahasa Indonesia) adalah ilmu pendidikan

yang menyelidiki dan merenungkan tentang gejala-gejala mendidik.

Pedagogi berasal dari bahasa Yunani paedagogia yang berarti

pergaulan dengan anak-anak. Paedagogos (paedos : anak , agoge : saya

membimbing, memimpin) adalah seorang pelayan zaman Yunani kuno yang

pekerjaannya mengantar dan menjemput anak – anak ke sekolah dan dari

sekolah. Di rumah anak- anak tersebut juga selalu dalam pengawasan dan

penjagaan para paedagogos. Dengan demikian tampak nyata bahwa


53

pendidikan anak-anak Yunani kuno sebagian besar diserahkan pada

paedagogos.24

Istilah dalam bahasa Latin yang setara dengan makna tersebut

adalah educare berasal dari dua kata latin yaitu educates dengan istilah

jabarannya educare dan educere.

Kata pertama memberi arti merawat, melengkapi, memberi gizi

agar sehat dan kuat. Sedangkan kata ganti kedua berarti membimbing keluar

dari. Berdasarkan pengertian ini dapat diartikan pendidikan merupakan

suatu usaha secara sengaja untuk memperlengkapi seseorang atau

sekelompok orang guna membimbingnya keluar dari satu tahap hidup ke

tahap hidup berikutnya memperlengkapi dengan gizi agar sehat dan kuat.25

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Pendidikan adalah

proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang, kelompok, kelompok

orang, dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan

pelatihan.”26

Secara etimologi kata pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia datang dari kata “didik” dengan memperoleh imbuhan “pe” serta

akhiran “an”, yang artinya langkah, sistem atau perbuatan mendidik.

24
M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritas dan Praktis (Bandung:Remadja Karya,
1988), 1.
25
B.S Sidjabat dalam J Simanjuntak, Filsafat Pendidikan Kristen (Yogyakarta: ANDI,
2013),66.
26
Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka 1990), 263.
54

Sedangkan B.S. Mardiatmadja mengatakan bahwa “pendidikan

adalah suatu usaha bersama dalam proses terpadu, terorganisasi untuk

membantu manusia mengembangkan dan menyiapkan diri guna mengambil

tempat semestinya dalam pengembangan masyarakat dan dunianya di

hadapan Sang Pencipta.”27

Lebih lanjut Satori menyatakan, “Pendidikan adalah situasi

dimana terjadi dialog antara peserta didik dengan pendidik yang

memungkinkan peserta didik tumbuh ke arah yang dikehendaki oleh

pendidik agar selaras dengan nilai- nilai yang dijunjung tinggi

masyarakat.”28

Dalam Ensiklopedi Pendidikan, secara umum pendidikan dapat

diartikan sebagai semua perbuatan dan usaha dari generasi tua untuk

mengalihkan pengetahuan, pengalaman,kecakapan, serta ketrampilannya

kepada generasi muda sebagai usaha untuk menyiapkan mereka agar dapat

memenuhi fungsi hidupnya, baik jasmaniah maupun rohaniah” penegasan

itu menyatakan bahwa pendidikan pendidikan merupakan usaha atau upaya

sadar tujuan , atau bersahaja sehingga menuntut perencanaan, strategi, atau

pendekatan.29 Pengertian pendidikan berdasarkan UU No.20 Tahun 2003

adalah :

27
B.S. Mardiatmatmadja, Tantangan Dunia Pendidikan (Yogyakarta, Kanisius 1986),19.
28
Satori Djam’an, Profesi Keguruan. (Jakarta : Universitas Terbuka, 2007),1-15.
29
Portal : pendidikan, Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedi bebas
https://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan (diunduh 15 juni 2019, jam 21.35)
55

“usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan


proses pembelajaran agar pesertadidik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
Negara.”30

Pengertian pendidikan menurut ahli:.

1) Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia)

menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan yaitu

tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya,

pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-

anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat

dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

2) Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui

kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di

masa yang akan datang.

3) Sedangkan menurut H. Horne, pengertian pendidikan adalah proses yang

terus menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk

manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan

sadar kepada Tuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual,

emosional dan kemanusiaan dari manusia.

4) Dari beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa Pendidikan adalah

Bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada

perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar

30
Depdiknas, Undang–undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional,(Jakarta:Depdiknas, 2006), 3.
56

anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan

bantuan orang lain

a) Tujuan Pendidikan Secara Umum

Pada hakekatnya setiap pendidikan yang dilakukan pasti

mempunyai tujuan, tujuan pendidikan adalah salah satu unsur pendidikan

yang berupa rumusan tentang apa yang harus dicapai oleh anak didik,

yang berfungsi sebagai pemberi arah bagi semua kegiatan pendidikan.

Tujuan pendidikan menjadi pedoman dalam rangka menetapkan isi, cara-

cara mendidik atau metode pendidikan, alat pendidikan, dan menjadi

tolak ukur dalam rangka melakukan evaluasi terhadap hasil pendidikan.

Tujuan Pendidikan adalah menciptakan seseorang yang

berkwalitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas

kedepan untuk mencapai suatu cita- cita yang di harapkan dan mampu

beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan. Karena

pendidikan itu sendiri memotivas i diri kita untuk lebih baik dalam segala

aspek kehidupan.

Tujuan pendidikan dirumuskan berdasarkan pemahaman tentang

manusia serta nilai-nilai atau sesuatu yang diyakini berharga untuk

dicapai oleh manusia sebagai tujuan hidupnya. Jadi terdapat hubungan

antara tujuan pendidikan dengan konsep tentang manusia dan tujuan

hidup manusia.
57

Menurut M. J. Langeveld dalam Sumitro31, tujuan umum

pendidikan adalah  kedewasaan atau manusia dewasa, yaitu manusia

yang mampu menentukan dirinya sendiri secara mandiri atas tanggung

jawab sendiri. Sejalan dengan pendapat itu, Langeveld mengartikan

kedewasaan sebagai manusia yang dapat melaksanakan tugas hidupnya

secara mandiri. Dengan kata lain, tujuan umum pendidikan itu adalah

agar “manusia” (anak didik) mampu menjadi manusia, artinya mampu

mewujudkan diri sesuai kodrat dan martabat kemanusiaannya, atau

mampu melaksanakan berbagai peranan sesuai dengan statusnya dan

nilai-nilai yang diakui. Sehubungan dengan itu rumusan tujuan umum

pendidikan hendaknya meliputi dimensi wujud manusia (sebagai

kesatuan badani-rohani) serta dimensi-dimensi kehidupannya. Hal ini

mengimplikasikan bahwa pengembangan manusia melalui pendidikan

diharapkan meliputi potensi: keimanan dan ketakwaannya kepada Tuhan

Yang Maha Esa, potensi untuk mampu berbuat baik, potensi untuk hidup

sehat, potensi cipta, potensi rasa, potensi karsa, dan potensi karyanya.

Semua potensi itu harus dikembangkan dalam konteks pengembangan

dimensi kehidupan keberagaman, individulitas, sosialitas, moralitas, dan

keberbudayaan. Adapun pengembangan semua potensi itu hendaknya

dilaksanakan secara menyeluruh dan terintegrasi.

Pemahaman tentang manusia dan nilai-nilai atau sesuatu yang

dianggap berharga untuk dicapai oleh manusia pada dasarnya bersumber

31
Sumitro, Pengantar  Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta: FIP – UNY, 2010), 60.
58

dari pandangan hidup. Karena itu adanya perbedaan pandangan hidup

yang dianut oleh seseorang, oleh suatu masyarakat atau bangsa yang

lainnya akan mengakibatkan adanya perbedaan tentang rumusan isi

tujuan pendidikan istilah “menjadi manusia” atau “kedewasaan” sebagai

tujuan umum pendidikan mungkin berbeda makna atau isinya pada suatu

masyarakat tertentu dengan masyarakat lainnya.

Menurut M. J. Langeveld dalam Sumitro, terdapat enam jenis

tujuan pendidikan yaitu32:

1) Tujuan umum (tujuan lengkap, tujuan total atau tujuan akhir)

Tujuan umum merupakan tujuan yang menjadi sumber bagi tujuan

lainnya. Semua manusia ingin mencapai tujuan tersebut yakni

manusia dewasa/kedewasaan atau menjadi manusia.

Tujuan umum ini dapat dijabarkan menjadi tujuan-tujuan khusus.

2) Tujuan khusus (pengkhususan dari tujuan umum)

Tujuan khusus merupakan penjabaran/pengkhususan dari tujuan

umum yang dirumuskan berdasarkan asas atau prinsip sebagai

berikut:

i. Usia, bakat dan jenis kelamin anak didik

ii. Kemungkinan-kemungkinan yang ada pada keluarga dan alam

sekitar anak didik

32
Sumitro, Pengantar  Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta: FIP – UNY, 2010), 60.
59

iii. Tujuan kemasyarakatan bagi si anak

iv. Kesanggupan-kesanggupan yang ada pada pendidik

v. Tugas lembaga pendidikan

vi. Tugas bangsa dan manusia pada waktu dan tempat tertentu

Sehubungan dengan prinsip atau asas pengkhususan tujuan umum di

atas, maka tujuan umum pendidikan yanng sama bagi semua orang

(yaitu kedewasaan) akan mempunyai isi tujuan khusus yang

bervariasi. Contoh: tujuan pendidikan nasional suatu bangsa berbeda

dengan tujuan pendidikan nasional bangsa lainnya. Tujuan pendidikan

bagi anak laki-laki mungkin berbeda dengan tujuan pendidikan bagi

anak perempuan. Tujuan Pendidikan Sekolah Dasar akan berbeda

dengan tujuan pendidikan Taman Kanak-kanak, dan sebagainya

3) Tujuan insidental

Tujuan Insidental adalah tujuan yang menyangkut suatu peristiwa

khusus. Tujuan insidental jauh hubungannya dengan tujuan umum,

namun demikian tujuan insidental tetap terarah juga pada pencapaian

tujuan umum.

Contoh: sebelum jam belajar dimulai, anak-anak bermain di pintu

gerbang SD. Dengan tujuan agar anak-anak tersebut tidak

menghalangi atau tidak menganggu orang lain yang akan melewati

pintu gerbang, maka guru melarang anak-anak tersebut bermain di

pintu gerbang. Agar tidak masuk angin, anak-anak dilarang berlama-

lama bermain air dan sebagainya.


60

4) Tujuan Tentatif/ Sementara

Tujuan tentatif atau tujuan sementara ialah tujuan yang terdapat pada

langkah-langkah pencapaian tujuan umum, atau yang merupakan

“tempat berhenti dalam perjalanan” dalam rangka mencapai tujuan

umum. Tujuan ini dicapai untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi.

Setiap tujuan sementara ini erat hubungannya dengan masa

perkembangan anak.

Contoh : dalam rangka mencapai tujuan umum pendidikan, maka akan

terdapat tujuan sementara seperti : agar anak dapat berjalan; agar anak

dapat berbicara; agar anak biasa hidup bersih; anak dibiasakan tidak

buang air kecil di tempat tidur agar ia tahu tentang kebersihan, dll.

5) Tujuan tak lengkap

Tujuan tak lengkap adalah tujuan pendidikan yang hanya berkenaan

dengan salah satu aspek kemampuan atau dimensi kehidupan. Tujuan

ini erat hubungannya dengan suatu aspek kepribadian tertentu seperti

halnya tujuan pendidikan agama, tujuan pendidikan moral, tujuan

pendidikan jasmani, tujuan pendidikan intelektual dan sebagainya.

Contoh : agar anak mampu menyebutkan urutan bilangan; agar anak

hapal membaca do’a sebelum makan; tujuan mata pelajaran

matematika; tujuan mata pelajaran bahasa Inggris, dll.

Masing-masing contoh tujuan tersebut tidaklah lengkap dalam arti

tidak mencakup keseluruhan aspek yang harus dikembangkan pada

diri anak didik.


61

6) Tujuan Intermedier

Tujuan Intermedier adalah tujuan pendidikan yang apabila dapat

dicapai menjadi alat atau menjadi jembatan untuk mencapai tujuan

pendidikan lainnya yang lebih luas atau lebih tinggi tingkatannya.

Tujuan ini merupakan alat untuk mencapai tujuan yang lebih lanjut,

seperti halnya menguasai bahasa inggris agar dapat mempelajari

berbagai ilmu pengetahuan yang ditulis dalam bahasa inggris.

Contoh : Di TK, anak diharapkan mampu menyebutkan urutan

bilangan dan menuliskan angka. Tujuan ini akan menjadi perantara

untuk kemudian anak mampu berhitung. Belajar berhitung biasanya

dilakukan di SD.

Tujuan ini juga akan menjadi perantara agar anak nantinya diharapkan

mampu memecahkan berbagai permasalahan yang berkenaan dengan

perhitungan atau matematika, statistika dsb yang pada akhirnya

diharapkan secara mandiri anak mampu memecahkan persoalan

perhitungan dalam kehidupannya. Demikian halnya, tujuan

pendidikan Taman Kanak-Kanak merupakan perantara/jembatan bagi

tujuan pendidikan Sekolah Dasar, tujuan pendidikan Sekolah Dasar

merupakan perantara bagi tujuan pendidikan Sekolah Menengah

Pertama dan seterusnya.


62

Yohanes Amos Comenius dalam Boehlke33 menyatakan bahwa tujuan

pendidikan umum atau agama Kristen adalah melibatkan orang dalam

upayanya mencapai tiga prestasi yaitu :

a) Pengetahuan/pengertian

b) Kebajikan

c) Kesalehan

Tujuan umum dan kurikulernya tidak berporos pada sejumlah

pokok pengetahuan iman yang perlu dihapal oleh anak didik,

Comenius lebih berpedoman pada hidup secara Kristen.

Lingkungan luas pendidikan bagi Comenius ialah dimulai dari

janin dalam rahim seorang ibu sampai kepada kematian atau

dikuburnya seseorang , ialah tempat yang dapat menjadi sarana

pendidikan. Comenius sangat memperhatikan pendidikan maka dia

berpikir bahwa Allah adalah pengajar utama, dilanjutkan oleh orang

tua, guru dan masyarakat termasuk sekolah dan persekutuan gereja.

Pemerintah Indonesia telah merumuskan tujuan pendidikan

nasional Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional, yaitu untuk “berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif,

33
Robert R. Boehlke, Sejarah Pekembangan Pikiran dan Praktek Pendidikan Agama
Kristen (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 1997), 45.
63

mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung- jawab” (Bab II Pasal 3 UU RI No.20 Tahun 2003)34.

Fungsi dan tujuan pendidikan nasional tertuang dalam Undang-

UndangNomor : 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 yaitu35 :

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan


dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, sehat, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Tujuan institusional yaitu tujuan yang seharusnya dicapai oleh

lembaga pendidikan tertentu. Contoh: tujuan pendidikan Sekolah

Dasar adalah “ untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada

siswa dalam mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota

masyarakat, warganegara, serta mempersiapkan siswa untuk

melanjutkan ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama” ( Pasal 2 Kep.

Mendikbud No.0487/U/1992). 36

Semua tujuan institusional yang ada dalam sistem pendidikan

nasional, baik yang ada di jalur pendidikan formal maupun jalur

pendidikan nonformal dijabarkan dan diarahkan untuk mencapai

tujuan pendidikan nasional. tujuan institusional adalah perumusan

secara umum pola perilaku dan pola kemampuan yang harus dimiliki

34
Depdiknas, Undang–undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional,(Jakarta:Depdiknas, 2006), 3.
35
Ibid.
36
Ibid.
64

oleh setiap lembaga pendidikan yang berbeda-beda sesuai dengan

fungsi dan tugas yang harus dipikul oleh setiap lembaga dalam rangka

menghasilkan lulusan dengan kemampuan dan keterampilan tertentu

sebagai subsistem pendidikan nasional, tujuan institusional untuk

setiap lembaga pendidikan tidak dapat terlepas dari tujuan pendidikan

nasional. Hal ini disebabkan setiap lembaga pendidikan ingin

menghasilkan lulusan yang akan menunjang tinggi martabat bangsa

dan negaranya, yang bertekad untuk mempertahankan falsafah

pancasila sebagai dasar negara, di samping kemampuan dan

keterampilan tertentu sesuai dengan kekhususan setiap lembaga.

Dengan demikian, perumusan tujuan institusional dipengaruhi

oleh tiga hal:

1) Tujuan pendidikan nasional

2) Kekhususan setiap lembaga; dan

3) Tingkat usia peserta didik tujuan institusional itu dicapai melalui

pemberian berbagai pengalaman belajar kepada peserta didiknya.

b) Fungsi Pendidikan

Fungsi pendidikan menurut Kurikulum terbaru tahun 2013 terbagi menjadi 3

fungsi pokok diantaranya :

1) Fungsi pendidikan sebagai penegak nilai, dalam arti bahwa pendidikan

memiliki peran yang sangat penting yang berkaitan dengan nilai-nilai


65

yang ada pada masyarakat yaitu dalam memelihara dan menjaga

kelestarian nilai-nilai luhur di dalamnya.

2) Sebagai sarana pengembangan masyarakat, yaitu untuk mengembangkan

kwalitas pada masyarakat yang berkaitan dengan mutu dan kualitas ilmu

yang dimiliki olrh masyarakat luas

3) Sebagai upaya pengembangan potensi manusia, pendidikan mampu

menciptakan generasi penerus bangsa yang selalu siap dan tanggap

dengan tantangan kehidupan mendatang.

c) Jenis – jenis Pendidikan

Pendidikan menurut ketentuan Undang – Undang Sistem

Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 pada Bab V1 pasal 13 ayat 1

disebutkan bahwa jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, non

formal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. Pada

pasal 14 disebutkan bahwa jenjang pendidikan formal terdiri atas

pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi

Coombs dalam Joesoef (2008) 37 membedakan jalur - jalur

pendidikan sebagai berikut :

1) Pendidikan formal

37
Soelaiman, Joesoef, Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah (Jakarta: Bumi

Aksara.2008),49.
66

Pendidikan  formal  adalah  kegiatan  yang  sistematis, bertingkat/

berjenjang, dimulai dari  sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi

dan yang setaraf dengannya, termasuk ke dalamnya ialah kegiatan studi

yang berorientasi akademis dan umum, program spesialisasi, latihan

professional yang dilaksanakan dalam waktu yang terus menerus.

2) Pendidikan Nonformal Pendidikan nonformal ialah setiap kegiatan

teroganisasi dan sistematis, di luar sistem  persekolahan yang dilakukan

secara mandiri atau merupakan bagian penting dari kegiatan  yang lebih

luas yang sengaja dilakukan untuk melayani peserta didik tertentu di

dalam mancapai tujuan belajarnya. Pendidikan  yang program-

programnya bersifat nonformal memiliki tujuan dan kegiatan yang

terorganisasi,diselenggarakan  di  lingkungan  masyarakat  dan  lembaga

lembaga untuk melayani kebutuhan belajar khusus para peserta didik.

3) Pendidikan Informal

Pendidikan informal adalah proses yang berlangsung sepanjang usia

sehingga setiap  orang memperoleh nilai, sikap, keterampilan, dan

pengetahuan

Pengetahuan yang  bersumber  dari   pengalaman  hidup  sehari-hari,

pengaruh  lingkungan termasuk didalamnya adalah pengaruh keluarga,

hubungan dengan tetangga, lingkungan pekerjaan dan permainan, pasar,

perpustakaan, dan media massa .

Pendidikan yang program-programnya  bersifat  informal tidak

diarahkan untuk melayani kebutuhan belajar yang terorganisir.


67

Kegiatan  pendidikan  ini lebih umum, berjalan dengan sendirinya,

berlangsung terutama dalam lingkungan keluarga,  serta  melalui media

massa, tempat bermain, dan lain sebagainya.

b. Iman Kristen

1) Pengertian Iman

Ibrani 11:1
“iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti
dari segala sesuati yang tidak kita lihat.’

Kata ‘iman’ dan kata ‘percaya ‘ sering muncul dalam Alkitab yang

merupakan istilah penting yang menggambarkan hubungan antara

seseorang dengan Allah.

Istilah ‘Iman ‘ dalam Perjanjian Baru, merupakan terjemahan dari kata

Yunani (pistis) dan kata kerja ‘percaya’ terjemahan dari (pisteuoo). Kata-

kata ini dipakai dalam Septuaginta, Alkitab Ibrani (PL) dan bahasa

Yunani. Percaya kepada Allah mencakup arti percaya bahwa Ia benar dan

dapat diandalkan, mempercayakan diri kepadaNya dan taat serta setia

kepadaNya. Iman disini ditujukan kepada Yesus, yaitu percaya kepada

Nya dan perkataanNya bahwa Dia adalah Tuhan dan Juruselamat dan

menerima kebenaran Injil ( kabar baik).

Iman datang melalui pengajaran, pembacaan dan pendengaran Firman

Tuhan. (Roma 10:14-17) yang akan menghasilkan pengetahuan.

Pengetahuan adalah elemen penting dalam iman. Dalam Iman ada

keyakinan. Ketetapan pekerjaan kita di bumi ini tergantung pada


68

keyakinan iman kita. Allah itu berdaulat dan Mahakuasa. Terkadang

ketika Allah sedang mendemonstrasikan KuasaNya yang besar, Dia ingin

kita menggunakan iman yang diberikan oleh Allah melalui kita.38

Iman tidak terlihat oleh mata tetapi Allah telah memberikan iman kepada

masing-masing orang. Ketika kita bersandar kepada Allah dengan iman,

iman akan bekerja dengan suatu cara tertentu. Iman itu melampaui apa

yang dapat ditangkap oleh kelima panca indra kita, yaiyu penglihatan,

pendengaran, perasaan, penciuman dan perab. Iman melepaskan kita dari

keterbatasan kita, dengan Iman juga kita yang tidak memiliki

kemampuan bergerak, menjadi mampu di dalam Dia. Hal ini merupakan

langkah iman kita dimana kita semua dapat berkata “ tidak adayang

mustahil.”

Matius 9:22 ‘ Imanmu telah menyelamatkan engkau’.

Menurut Alkitab, Iman adalah syarat mutlak mendapatkan anugerah

keselamatan (Ef.2:8-9). Tanpa iman mustahil seseorang dapat berkenan

kepada Allah (Ibr.11:6) tanpa Iman kehidupan rohani kita mati

(Rm.1:17). Bukan iman yang menyelamatkan kita, yang menyelamatkan

kita adalah obyek iman yaitu Tuhan Yesus Kristus. Iman hanyalah

sarana, penghubung atau jembatan memperoleh anugerah keselamatan

dari Yesus Kristus.

2) Macam-macam definisi Iman, antara lain :

a) Iman Indoktrinasi

38
Yonggi Cho, Dimensi Keempat, (bandung :PT Visi Anugerah Indonesia, 2014) h22-23
69

Iman yang dibentuk dengan cara meng-indokrinasi seseorang, yang

akhirnya orang menerima dan menyetujui. Orang ini tahu kebenaran

tentang keselamatan, tetapi tidak mengalami kelahiran baru dalam

Kristus.

b) Iman Historis

Iman seorang Kristen ini hanya sebatas proses karena penyesuaian diri

dengan lingkungan Kristen di gereja.

c) Iman Empiris

Kuat tidaknya iman mereka ditentukan oleh perasaan dan pengalaman

mereka, orang seperti ini tahu kebenaran tetapi tidak menjauhi dosa

dan mentaati Firman Tuhan.

d) Iman Komitmen

Iman Komitmen ini iman yang membawa keselamatan, iman yang

menyandarkan seluruhhidupnya kepada Yesus Kristus. Seseorang

harus secara pribadi mengambil keputusan menyerahkan hidupnya

kepadaTuhan dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.

Implikasi dari Iman Komitmen sangatlah besar, ketika kita beriman

kepada Kristud artinya kita meletakkan hidup kita di tanganNya

dengan penuh keyakinan. Dalam Alkitab, orang yang beriman disebut

orang percaya (Yoh.1:12)

Iman yang menyelamatkan, melibatkan 3 aspek :

i. Aspek ‘knowledge’, yaitu pengenalan akan kebenaran Allah

(Roma.10:17)
70

ii. Aspek “Feeling’, timbulnya perasaan untuk mengasihi Tuhan

iii. Aspek will, adanya kehendak untuk menyerahkan seluruh hidupnya

kepada Tuhan

3) Hasil-hasil dari Iman :

1. Iman yang sejati membawa kepada pengampunan dosa

2. Iman sejati membawa kepada keselamatan kekal (Roma 10:9-10)

3. Iman yang sejati memberikan kita identitas baru menjadi anak Allah

(Yoh.1:12)

4. Iman yang sejati membawa perubahan hidup yang lebih baik (Luk.19)

5. Iman yang sejati memungkinkan kita mengasilkan buah Roh

(Gal.5:10)

Yakobus 2:17 ‘Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati”.

Iman yang sejati tidak terpisah dengan perbuatan, bahwa Iman yang

benar pasti menghasilkan perbuatan-perbuatan baik, dimana seseorang

yang telah bertobat pasti menunjukkan tanda-tanda pertobatannya

(Fil.2:12)

4) Cara Iman bekerja

Prinsip Iman adalah beroperasi di dalam hidup kita secara terus-menerus

tidak peduliakan keadaan di sekelilingnya, (roma 3:27)

Iman bekerja dengan cara sebagai berikut :


71

a) Allah memberi kita Iman

Karena di dalam Injil kebenaran Allah yang bertolak dari iman dan

memimpin kita kepadaiman “ orang benar akan hidup oleh imannya,

yaitu iman yang diberikanNya sebagai karunia.

Efesus 2:8,9

“ Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh ima:


itu bukan hasil usahamu, tetati pemberian Allah, itu bukan
hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan
diri.”
Roma 12:3b
“ menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada
kamu masing-masing.”

b) Iman datang dari Firman Tuhan

Saat kita membaca Alkitab atau mendengar suatu oh Kudus yang

berbicara di dalam Roh kita “ Iman datang dari pendengaran dan

pendengaran akan Firman Tuhan ( Roma 10:7)

c) Ketaatan kepada Firman Allah

Supaya Iman kita bekerja dalam setiap keadaan, kita harus mentaati

Firman Allah. Iman adalah sesuatu yang aktif, tidak pasif. Hampir

semua janji Allah bersyarat, Ia akan melakukan sesuai FirmaNya jika

kita melakukan apa yang Dia Firmankan.

d) Krisis dan pencobaan atas nama Iman kita

Segala sesuatu yang terjadi di sekeliling kita berlawanan dengan

Firman Allah dan inilah sebagai bukti iman kita yang alami. Dalam

hal ini Iman kita harus berlandaskan Firman Allah.


72

c. Pendidikan Iman Kristen

Mendidik dan membesarkan anak merupakan suatu kesadaran yang

mendalam bahwa setiap anak adalah penerus generasi yang dihadirkan

dalam rencana Allah. Kegagalan setiap orangtua atau guru dalam mendidik

dan membesarkan anak-anak akan berakibat masa depan umat manuasia

akan dipenugi generasi yang bermasalah bagi dirinya sendiri dan

masyarakat. Tugas mendidik dan membesarkan anak adalah tugas yang

sangat mulia sebab mencakup keseluruhan realitas keselamatan dalam

hidup manusia.

1) Tujuan Pendidikan Iman Kristen

Tujuan pendidikan iman Kristen pada hakikatnya menyadari

keberdosaan manusia di hadapan Allah dan menyambut anugerah

keselamatan Allah di dalam karya penebusan Kristus. Dengan demikian

setiap pendidik Kristen seharusnya memiliki keyakinan yang kokoh

bahwa di dalam Kristus tersedia pembaruan hidup yang dikerjakan

Allah melalui Roh Kudus. Karya pembaruan Roh Kudus tersebut

memampukan setiap anak diperlengkapi dengan perbuatan baik. Di

Surat 2 Timotius 3:17 Rasul Paulus menyatakan: “Dengan demikian

tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap

perbuatan baik.” Karena itu setiap pendidik yaitu orang-tua dan pelayan

gerejawi (guru Sekolah Minggu) seharusnya memiliki cara pandang

yang positif terhadap setiap anak bahwa melalui kasih-karunia Allah


73

dan keteladanan mereka bahwa setiap anak akan diperlengkapi dengan

perbuatan baik.

Latar-belakang anak-anak yang buruk dan traumatik serta karakter yang

bermasalah tidak boleh menyebabkan para pendidik (orang-tua dan para

guru Sekolah Minggu) bersikap pesimistis dan menjatuhkan vonis

bahwa mereka tidak dapat berubah. Sebaliknya di dalam Kristus, semua

bentuk “kenakalan” atau problem psikologis yang dialami anak-anak

dapat dibarui.

Cara pandang yang positif dalam perspektif iman Kristen akan

menjauhkan setiap pendidik untuk memperlakukan anak-anak secara

tidak pantas, msalnya: kekerasan secara verbal dan tindakan,

memperlakukan anak sekadar suatu objek belaka, diskriminatif dan

sikap menghakimi. Sebaliknya setiap pendidik Kristen akan

memperlakukan setiap anak dengan keteladanan yang dipenuhi oleh

Buah Roh yaitu: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran,

kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri

(Gal. 5:22-23).

Pendidikan dengan keteladanan yang dijiwai Sembilan Buah Roh

tersebut akan membentuk karakter yang semakin serupa dengan

Kristus. Pada pihak lain Sembilan Buah Roh tersebut harus

diperlengkapi karunia-karunia Roh yang dianugerahkan Allah kepada

setiap orang (bdk. 1Kor. 12:4-6). Karena itu dua dimensi dalam hakikat
74

pendidikan iman Kristen adalah membentuk karakter dan kompetensi

anak-anak dalam relasi personal dengan Kristus.

2) Prinsip-prinsip Pendidikan Iman Kristen

Prinsip-prinsip pendidikan iman Kristen pada hakikatnya terdiri dari:

a) Berpusat kepada Kristus

b) Pertumbuhan kepribadian,

c) Pembentukan karakter dan kompetensi anak.

Melalui ketiga prinsip pendidikan iman Kristen tesebut diharapkan

mereka mampu menjadi manusia yang seutuhnya. Arti “manusia

seutuhnya” adalah anak-anak dan generasi penerus kita mampu

memiliki kualitas diri yang menyerupai Kristus (imitatio Christi).

Untuk itu tugas mendidik dan membesarkan anak dilakukan dengan

menerapkan nilai-nilai iman dan spiritualitas sebagai berikut, yaitu:

a) Mendidik dan membesarkan anak agar memiliki nilai kelangsungan

hidup menurut gambar dan rupa Allah. Untuk mencapai tujuan itu

para pendidik mengarahkan anak-anak berfokus pada Kristus dan

menempatkan Kristus sebagai sumber kebenaran, kebajikan, dan

kebijaksanaan.

b) Setiap anak perlu diperkenalkan nilai-nilai pengajaran dan karya

Kristus sesuai kategori usia mereka. Pendidikan iman Kristen

memperhatikan setiap aspek pertumbuhan anak sebagai wujud


75

pemeliharaan dan anugerah Allah. Pola pengajaran untuk

membentuk mengembangkan karakter anak-anak, adalah:

i. Relasi dengan Kristus secara pribadi,

ii. Pengajaran Alkitab,

iii. Pujian rohani/nyanyian.

Dengan demikian relasi dengan Kristus diungkapkan melalui doa,

nilai-nilai pengajaran iman Kristen melalui pembacaan dan

pengisahan narasi dalam Alkitab, ungkapan iman dan ucapan

syukur yang diungkapkan melalui nyanyian rohani.

c) Pola pengajaran untuk mengembangkan kompetensi anak-anak

adalah melalui penguasaan akan ilmu-pengetahuan sesuai tahapan,

minat dan bakat dalam pendidikan sekolah.

3) Model-model Pembelajaran

Model-model pembelajaran dalam mendidik dan membesarkan anak-

anak dalam perspektif iman Kristen dapat dilakukan dengan 6

pendekatan, yaitu: Perintah, Persuasi, Konsultasi, Berpartisipasi,

Pendelegasian, dan Memberi kebebasan.

a) Model Perintah merupakan pola pembelajaran yang didasari oleh

otoritas orang-tua atau guru sehingga anak-anak tunduk dan taat

kepada komando yang diberikan oleh orang-tua dan guru.


76

b) Model Persuasi merupakan pola pembelajaran yang didasari pada

upaya mempengaruhi dan meyakinkan orang lain. Contoh: Pola

pembelajaran yang menjelaskan pengertian/makna pengajaran Yesus

tentang bagaimana kita tidak menghakimi seperti yang dilakukan

anak sulung terhadap adiknya dalam perumpamaan di Lukas 15:28-

30. Kesalahan seorang anak yang menghakimi orang lain seharusnya

direspons dengan model persuasi tentang kasih dan pengampunan

Allah yang tanpa syarat.

c) Model Konsultasi merupakan pola pembelajaran yang didasari pada

pertukaran pikiran untuk memperoleh kesimpulan. Dalam model

konsultasi para pendidik dan anak-anak saling berbicara dari hati ke

hati, kesediaan mendengar nasihat dan pertimbangan serta

pendalaman suatu pemahaman

d) Model Partisipatif merupakan model pembelajaran yang didasari

pada kesediaan diri untuk ambil bagian dalam suatu

kegiatan/tindakan, sehingga anak-anak bersedia berperan-serta.

Karena itu dalam model partisipatif para pendidik mampu

melibatkan anak-anak secara secara mental dan emosional sehingga

mereka mempraktikkan pengajaran Yesus berdasarkan kesadaran

dan kesediaan diri untuk berubah

e) Model Delegasi merupakan model pembelajaran yang didasari pada

kepercayaan yang diberikan oleh para pendidik sehingga anak-anak

mendapat kesempatan untuk melakukan sesuatu. Dalam model


77

delegasi tersebut seorang pendidik memberikan mandat atau

wewenang kepada anak untuk bertanggungjawab melakukan sesuatu

f) Model Laissez-Faire merupakan model pembelajaran yang memberi

kebebasan secara penuh kepada anak untuk melakukan sesuatu

berdasarkan inisiatif, dorongan hati, ekspresi dan cita-citanya.

Model-model pembelajaran tersebut merupakan pola-pola

pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan situasi waktu, konteks

dan kasus permasalahan, serta jenis karakter anak.

Dengan demikian keenam model pembelajaran tersebut perlu dilakukan

secara utuh/komprehensif sehingga anak mengalami proses

pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan pergumulan hidupnya.

Model-model pembelajaran tersebut harus dilakukan dalam spiritualitas

kasih Allah yang di dalam Kristus bersedia untuk menghamba. Dengan

perkataan lain enam model pembelajaran tersebut dilakukan dengan

spiritualitas “servant-leadership” (kepemimpinan yang menghamba).

Jikalau kita melaksanakan enam model pembelajaran tersebut dengan

kerendahan-hati dan kasih Kristus, maka kita akan dimampukan untuk

memahami dan berempati dengan anak-anak dalam berbagai tahapan

perkembangannya. Pada pihak lain anak-anak akan merasakan

kehadiran dan pola pembelajaran kita kepadanya sebagai suatu

keteladanan. Kita tidak dianggap anak-anak sebagai seorang yang

hanya fasih memberi perintah dan teguran, tetapi juga sebagai seorang

pribadi yang mampu berempati dalam kasih, pengampunan dan


78

kebijaksanaan. Dengan demikian model pembelajaran yang kita

terapkan akan efektif sebab otoritas kita dihargai anak-anak berdasarkan

pada integritas dan sikap kasih kepada Kristus.

d. Pendidikan Kristen dan Psikologi Kristen

1) Pengertian Pendidikan Kristen

Secara Etimologis, bisa merujuk kepada kegiatan atau tindakan

merealisasi atau meng-aktualisasi segenap potensi diri anak.39Pendidikan

salah satu hal terpenting yang menjadi bagiannya adalah pendidikan

agama. Pendidikan agama di sekolah dilakukan mulai dari jenjang

pendidikan taman kanak-kanak sampai dengan jenjang yang lebih tinggi.

Dalam Kekristenan pendidikan agama ini dikenal dengan nama

Pendidikan Agama Kristen (PAK). Istilah ini lebih baik digunakan dalam

konteks pendidikan agama di Indonesia mengingat di Indonesia memiliki

keberagaman agama, sehingga jika hanya dipakai istilah Pendidikan

Agama saja hal ini masih kabur dan belum secara khusus mengarah ke

Agama Kristen. Istilah Pendidikan Agama Kristen diambil dari

terjemahan bahasa Inggris yaitu Christian Religius Education, yang

39
Samuel Kusuma, colloquium Dicdaticum, Balikpapan IKB Press,2017)
79

dalam prakteknya adalah sebuah proses pembelajaran bersumber dari

kebenaran Firman Tuhan.

Pendidikan Agama Kristen adalah sebuah usaha yang bersifat

pendidikan dan pembelajaran kepada seluruh warga jemaat secara

bertahap untuk mengenal Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat

pribadi, yang dituliskan dalam Alkitab sebagai sumber utama

pembelajaran, dengan demikian setiap peserta didik memiliki pengenalan

yang benar akan anak Allah, kedewasaan penuh, dan keteguhan iman

dalam menghadapi berbagai persoalan yang terjadi dalam kehidupan

setiap hari, sehingga dapat mengasihi sesama, dan menunjukkan

perananannya di tengah masyarakat luas.

Menurut Lawrence Cremin (dalam Groome) Pendidikan Agama

Kristen adalah usaha sadar yang sistematis dan berkesinambungan untuk

mewariskan, membangkitkan atau memperoleh baik pengetahuan, sikap-

sikap, nilai-nilai, keterampilan-keterampilan atau kepekaan-kepekaan

maupun hasil dari usaha tersebut.40

Pendidikan Agama Kristen atau Christian Education menurut

Warner C. Graedorf, PAK adalah “Proses pengajaran dan pembelajaran

yang berdasarkan Alkitab, berpusat pada Kristus, dan bergantung kepada

Roh Kudus, yang membimbing setiap pribadi pada semua tingkat

pertumbuhan melalui pengajaran masa kini ke arah pengenalan dan

pengalaman rencana dan kehendak Allah melalui Kristus dalam setiap

aspek kehidupan, dan melengkapi mereka bagi pelayanan yang efektif,


40
Nuramara Daniel, Pembimbing PAK (Bandung, jurnal info media, 2009) 16
80

yang berpusat pada Kristus sang Guru Agung dan perintah yang

mendewasakan pada murid”. 41

Allah adalah pendidik yang tiada tara (Ayb.36:22) dan tidak ada

yang mengajari-Nya (Ayb.21:22; Yes. 40:14). Dia mengajarkan

pengetahuan kepada manusia (Mzm.94:10), cara bertani (Yes.28:24-26),

dan segala aspek kehidupan. Pengajaran Allah kepada manusia terjadi

dalam sepanjang sejarah manusia.

Allah bukan hanya Pendidik, melainkan juga Perencana dan

Pelaksana, manusia mempunyai andil besar dalam menanamkan nilai-

nilai tentang iman kepada Tuhan. bumi dan isinya, termasuk menciptakan

manusia, dan isinya.

a) Metode Pendidikan Agama Kristen

Metode dapat diartikan sebagai teknik, cara, atau prosedur. Dalam

setiap kegiatan pembelajaran diperlukan metode yang tepat dan

relevan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, dalam persiapan

mengajar dengan target menghasilkan rencana pengajaran, pendidik

harus memikirkan metode pengajaran secara seksama. Apalagi

dalam pendidikan Kristen, materi yang disampaikan adalah firman

Allah dapat dipahami dan dimengerti, bahkan diterapkan oleh

peserta didik.

Selama pelayanan-Nya di dunia, Tuhan Yesus memberikan teladan

dalam metode pengajaran-Nya untuk membangun kontak dengan

41
Pulis Lilik Kristanto, Prinsip dan praktek PAK penuntun bagi mahasiswa teologi dan
PAK, pelayana gereja, guru agama, keluarga kristen (Yogyakarta, Andi Offset )4
81

para pendengar, terutama murid-Nya. Metode- metode tersebut

adalah42:

a) Menarik perhatian dengan pandangan mata “ Dia melihat dua

saudara, Simon dan Andereas” (Matius 4:18; Yohanes 1:38);

memanggil nama mereka, “Yesus melihatnya dan berkata,

Engkau Simon anak Yohanes,...” (Yohanes 1:42); menggunakan

kata-kata untuk menarik perhatian, “Dengarkan, sesungguhnya,

lihatlah” (Markus 4:3; Lukas 18:17, 31; Yohanes. 3:3,5).

b) Menggunakan berbagai pertanyaan dengan menegur

“darimanakah” (Matius 21:25-27); meyakinkan“Apakah engkau

tidak pernah membaca” (Markus. 2:25); menguji,“ Simon, anak

Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku” (Yohanes. 21:15-17)

c) Menggunakan ilustrasi dengan cerita untuk memunculkan

perhatian (Lukas.8:4-9); menjelaskan suatu prinsip atau ajaran

(Lukas. 10:30 - 35)

d) Menggunakan ceramah dan khotbah, misalnya khotbah di bukit

(Matius5–7 ); Pengajaran di bukit zaitun (Matius 24 - 25)

e) Menggunakan benda atau objek, misalnya anak kecil untuk

mengajar kerendahan hati (Mat. 18:1-6); pohon yang kering

untuk mengajar perlunya iman (Matius 13, 17); uang koin untuk

mengajar ketaatan kepada pemerintah (Markus 12:13-17).

42
Paulus Lilik Kristanto, Prinsip dan Praktek PAK Penuntun bagi Mahasiswa Teologi
dan PAK, Pelayan Gereja, Guru Agama dan keluarga Kristen, (Yogyakarta : Andi Offset ) 18.
82

Dalam pelaksanaan PAK, metode pembelajaran tidak boleh kaku

tetapi perlu menekankan kepada kreativitas, rasa ingin tahu,

bimbingan dan pengarahan ke arah kedewasaan. Metode juga harus

dipilih dan dikembangkan agar dapat meningkatkan aktivitas dan

kreativitas para peserta didik. Sebaliknya pendidik harus

memperhatikan hal – hal sebagai berikut : mengurangi metode

ceramah, memberikan tugas yang berbeda – beda atau beberapa

alternatif tugas bagi para peserta didik, selalu mempersiapakan

pengajaran yang kreatif dengan mengikuti perkembangan

pengetahuan yang terkini, memodifikasi atau memperkaya bahan –

bahan pengajaran.

Berbagai metode dan media pengajaran yang dapat diaplikasikan

dalam PAK adalah : demonstrasi, bercerita/mendongeng, diskusi,

proyek, memainkan peran/sandiwara, audiovisual, dan juga

karyawisata.

b) Hakikat Pendidkan Agama Kristen

Menurut Nuham Daniel,elemen-elemen inti yang bisa menjelaskan

hakikat Pendidikan Agama Kristen adalah :

a. Pendidikan adalah suatu usaha pendidikan,merupakan usaha yang

sadar,sistematis dan berkesinambungan, apapun bentuknya. Ini

tidak berarti bahwa pendidikan hanya terbatas pada pendidikan

yang formal baik di sekolah atau di dalam gereja, melainkan juga


83

pendidikan yang dilakukan dengan pendekatan sosialisasi asalkan

sosialisasi tersebut disengaja.

b. PAK juga merupakan pendidikan yang khusus yakni dalam

dimensi religious manusia. Ini berarti usaha tersebut dikhususkan

pada bagaimana pencarian akan yang transeden serta pemberian

ekspresi dari seseorang terhadap yang transeden tadi

dikembangkan, serta dimungkinkan tetap terjadi pada manusia

masa kini. Artinya segala pendidikan yang dikhususkan pada

dimensi religius manusia apakah itu pencaharian akan yang

transenden, kehendak-Nya dan pemberlakuan kehendak-Nya

dalam kehidupan konkrit

c. Secara khusus PAK menunjukan kepada persekutuan iman yang

melakukan tugas pendidikan agamawi, yakni persekutuan iman

Kristen. Karenanya pencarian manusia terhadap yang transenden

serta ekspresi dari hubungan itu diwarnai oleh ajaran Kristen

sebagaimana dinyatakan kepada kita dalam Alkitab sebagai

warisan usaha ini, tidak hanya untuk transmisi warisan Kristen

tetapi bagaimana membentuk masa depan sesuai dengan visi

Allah berdasarkan warisan masa lampau dan tindakan kreatif

masa kini.

d. PAK sebagai usaha pendidikan bagaimananpun juga mempunyai

hakikat politis. Karena itu PAK juga turut berpartisipasi dalam

hakikat politis pendidikan secara umum. Artinya dalam PAK


84

tidak hanya ada intervensi dalam kehidupan individual seseorang

di kerohaniannya saja, tetapi juga memengaruhi cara dan sikap

mereka ketika menjalani kehidupan dalam konteks masyarakat,

mempunyai fungsi sebagai proses transformasi budaya,

pembentukan pribadi mempuyai unsur-unsur pendidikan baik

bagi pendidik dan peserta didik.43Demikian pula spiritualitas

Kristen tidak dapat bersifat pribadi saja. Alasannya, karena

Kekristenan dan spiritualitas Kristen pada dasarnya mengalir dari

hakikat panggilan Kristen yaitu untuk mengasihi Allah dengan

cara/melalui kasih kepada sesama secara esensial tidak

bertentangan dengan spiritualitas Kristen, karena bersifat politis

yakni intervensi dalam kehidupan orang lain untuk

mempengaruhi bagaimana seharusnya mereka menjalani hidup

kekiniannya dalam hubunga- hubungan sosialnya.

Di dalam bukunya, Pendidikan Agama Kristen,’Homrighausen

mengacu pada pendapat para ahli , bahwa hakekat PAK pada intinya

ada dua aliran yang berbeda,

a) Pertama lebih menekankan kepada pengajaran yang lain

mengutamakan pada aspek pengalaman keagamaan. Aspek

pengajaran lebih menekankan bagaimana memberi pengajaran

yang mendalam kepada para murid dan pengajaran itu berpusat

pada Alkitab.

43
Samuel Kusuma, Colloqium Dicdaticum (Balikpapan, IKB Press, 2017)
85

b) Sedangkan kedua adalah Aspek yang mengutamakan pengalaman

rohani pada setiap orang Kristen, segala perhatian dipusatkan

kepada perkembangan pribadi dan berusaha mendidik anak-anak,

remaja dan pemuda supaya mereka hidup secara harmonis dan

melayani masyarakat selaku pribadi pribadi yang jujur dan luhur.

c) Tujuan Pendidikan Agama Kristen

1) Pendidikan merupakan suatu kegiatan manusiawi yang memiliki

tujuan-tujuan tertentu yang memuat gambaran tentang nilai-nilai

yang baik, luhur, pantas, benar dan indah untuk kehidupan. Nilai-

nilai dimaksud bisa berubah-ubah bahkan berbeda-beda dari satu

zaman kezaman lain dan dari satu budaya ke budaya yang lain,

dengan demikian tujuan pendidikan memiliki dua fungsi, yaitu :

memberikan arah kepada segenap proses dan kegiatan pendidikan

dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh setiap kegiatan

pendidikan. 44

2) Menurut John Calvin , PAK adalah pendidikan yang bertujuan

mendidik semua putra-putri gereja agar mereka terlibat dalam

penelaahan Alkitab secara cerdas sebagaimana dengan bimbingan

Roh Kudus; mengambil bagian dalam kebaktian dan memahami

keesaan Gereja, diperlengkapi untuk memilih cara-cara

mengejawantahkan pengabdian diri kepada Allah Bapa dan Yesus

Kristus dalam pekerjaan sehari-hari serta hidup bertanggung


44
Samuel Kusuma, colloquium Dicdaticum, (Balikpapan, IKB Pres, 2017)
86

jawab di bawah kedaulatan Allah demi kemuliaan-Nya sebagai

lambang ucapan syukur mereka yang dipilih dalam Yesus Kristus.

3) Di Indonesia, komisi PAK dari dewan gereja-gereja di Indonesia

pernah merumuskan tujuan akhir dari PAK, yaitu : “mengajak,

membantu, menghantar seseorang untuk mengenal kasih Allah

yang nyata dalam Kristus Yesus, sehingga dengan pimpinan Roh

Kudus ia datang ke dalam suatu persekutuan yang hidup dengan

Tuhan. Hal ini dinyatakan dalam kasihnya terhadapa Allah dan

sesamanya manusia, yang dihayati dalam hidupnya sehari-hari

baik dengan kata-kata maupun perbuatan selaku anggota tubuh

Kristus yang hidup”

d) Tugas dan tanggung jawab Pendidikan

Tugas utama dalam mendidik anak ada pada Orangtua. Sejak anak

dibesarkan, peran orangtua tidak bisa diabaikan baik dalam

pendidikan, keteladanan dan perkembangan anak baik fisik,

intelektual, social. Namun dengan bertambahnya usia anak,

kemampuan orangtau dalam berbagai aspek serta kesibukan,

sebagian orangtua terabaikan perannya sebagai pendidik utama.

Mereka hampir sepenuhnya tugas mendidik hanya di sekolah.

Dalam kitab Ulangan 6:4-9


4. Dengarlah, hai orang Israel. TUHAN adalah Allah kita. TUHAN
adalah satu.
87

5. Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan


segenap jiwamu, dan dengan segenap kekuatanmu.
6. Ingatlah selalu perintah-perintah yang kusampaikan kepadamu
hari ini.
7. Kamu harus mengajarkan semuanya itu terus menerus kepada
anak-anakmu dan bicarakanlah ketika kamu duduk di rumahmu,
ketika kamu sedang dalam perjalanan, ketika kamu sedang
berbaring, dan ketika kamu bangun.
8. Ikatkanlah itu sebagai tanda peringatan pada tanganmu dan
pasangkanlah itu di dahimu.
9. Tuliskanlah itu pada tiang pintu rumahmu dan gerbangmu.

Tugas dan prinsip pendidikan Kristen melaluii keluarga

1) Tugas pendidikan adalah mandat dari Tuhan yang diberikan oleh

orangtua, dan orangtua bertanggung jawab kepada Tuhan secara

langsung.

2) Pendidikan dilakukan secara berulang-ulang, dan terus menerus

3) Pendidikan bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja

4) Metode pengajarannya dengan tradisi lisan yaitu

membicarakannya berulang-ulang

Landasan dasar yang digunakan dalam pendidikan anak adalah Firman

Tuhan. Firman Tuhan merupakan sumber keselamatan, kebenaran dan

hikmat pengetahuan. (Kol,2:3) sebagai pencipta, Allah adalah

kekekalan dan sumber kebenaran yang sejati. Ketika Firman dihapus

dari proses pendidikan, hanya kesia-siaan sajalah pendidikan. Maka

kita sebagai orang tua/pendidik apapun yang kita ajarkan kepada anak-

anak dan remaja harus di dasarkan pada kebenaran Firman Tuhan

2) Psikologi Pendidikan
88

a. Pengertian Psikologi

Psikologi artinya ilmu jiwa atau ilmu yang mempelajari atau

menyelidiki pernyataan-pernyataan sementara Pendidikan adalah

usaha yang dijalankan oleh seseorang/sekelompok orang lain agar

menjadi dewasa mencapai tujuan hidup dan penghidupan yang lebih

tinggi dalam arti mental.

Jadi Definisi psikologi Pendidikan adalah :sebuah pengetahuan

berdasarkan riset psikologi dengan rangkaian sumber-sumber untuk

membantu pendidik melaksanakan tugas-tugas sebagai guru dalam

proses belajar mengajar secara efektif.

b. Pendidikan Agama dalam Perjanjian Lama

Pentingnya mengupayakan kebenaran nilai-nilai iman Kristen

dan memiliki prinsip-prinsip hidup benar perlu ditanamkan sejak dini.

Sejarah menjadi bagian penting untuk melihat nilai positif dalam

Pendidikan. Pendidikan Agama mulai ketika agama sendiri mulai

muncul dalam hidup manusia. Tiap-tiap agama mempunyai tujuan

sendiri sejalan dengan tujuan agama itu sendiri. Oleh sebab itu untuk

mementukan tujuan pendidikan pada masa Perjanjian Lama kita perlu

mempelajari kejadian pada masa itu.

1) Tujuan Pendidikan
89

Pendidikan pada masa Perjanjian Lama memiliki dasar-dasar

Teologis yang kuat yang merupakan fondasi bagi pertumbuhan

Iman umat Israel pada masa itu, yaitu :45

a) Perubahan dalam diri manusia dalam menjalin hubungan yang

tepat dengan Allah, berfikir tepat tentang Dia dan mengikut Dia

dengan tepat.

Kejadian 1:2,3
“ Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan
memberkati engkau serta membuat namamu masyur: dan
engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-
orang yangmemberkati engkau, dan mengutuk orang-orang
yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi
akan mendapat berkat.’

b) Mendisplinkan umat agar memiliki rasa takut dan hormat pada

Tuhan

Ulangan 6:6-7
Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah
engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya,
berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya
apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau berbaring
dan apabila engkau bangun.

c) Menanamkan Iman tentang Allah yang Esa Dengarlah hai

Israel: Tuhan itu Allah kita Tuhan itu Esa! Kasihilah Tuhan

Allahmu dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu dan

dengan segenap kekuatanmu.

2) Tokoh-tokoh dalam Pendidikan di Alkitab46

45
Samuel Kusuma , Perkembangan Mutakhir tentang pendidikan Kristen, (Balikpapan,
IKB Press, 2017) h 108
46
Ibid 111
90

a) Pendidikan pada Jaman Nuh

Pada masa Nuh dan keluarganya, lebih banyak memperlihatkan

bagaiaman pendidikan tentang hal yang baik dan hal buruk

dapat terjadi. Generasi setelah Adam adalah sosok kehidupan

tentang perbuatan yang dilandasi motivasi tentang hal baik dan

buruk (Kejadian 4:9-12)

Membunuh bukan sekedar emosi sesaat saja tetapi tindak lanjut

akan perilaku yang buruk. Dari ayat diatas bahwa pendidikan

pada masa Adan dan Hawa terlihat dari perbuatan atau tungkah

laku perbuatan Kain nyata bahwa hasil dari pendidikan kurang

menekankan rasa takut akan Tuhan. Sedangkan pada Jaman

Nuh, tujuan pendidikan mengarah pada pola tingkah laku yang

menanamkan hidup saleh dan benar dimata Allah.

b) Pendidikan pada Masa Abraham

Pendidikan pada masa Abraham tidak lepas dar tokoh iman yang

dapat mengukur kekuatan iman itu. Abraham menanamkan

kepercayaan ketika mendapat panggilan dari Allah.(Kejadian:2-

3) Pada Jaman Abraham menekankan ketaatan dan perilaku

yang sesuai dengan panggilan kepada Abraham. Allah memberi

perintah atau hukum ketetapan untuk memdidik bangsa Israel

agar hidupnya bisa menjadi berkat. Dengan menanamkan

tentang Allah yang diyakini sebagai penguasa yang telah

berkarya di sepanjang hidup nenek moyang mereka.


91

c) Pendidikan pada Masa Musa

Riwayat Musa saat diselamatkan waktu masih bayi, dibesarkan

di istana Firaun: dipanggil Allah dari semak belukar yang

menyala-nyala; menentang Firaun untuk membebaskan

bangsanya dari perbudakan dan bagaimana mUsa memimpin

bangsa Israel keluar dari tanah perbudakan. Inilah sentral dari

sebuah perilaku pendidikan. (Kejadian 6:4,5)

d) Pendidikan pada Jaman Raja-Raja

Raja dipilih Tuhan untuk menyampaikan peringatan kepada

umat Israel agar mereka bertobat dan berpaling kembali kepada

Allah, dan diutus Tuhan untuk menjadi pemimpin dan mendidik

umat Israel agar bangsa Israel hidup dan hanya menyembah

kepada Allah saja.

Pendidikan menekankan penting nya menjaga komitmen dengan

Allah. Jika mereka mengasihi Allah dan patuh pada perintah-

perintahNya maka Allah akan memberkati mereka, hal ini menuntut

adanya kesetiaan sebagai pola tingkah laku pendidikan agar menjaga

kesetiaan kepada Allah. Sebagai makhluk ciptaan Allah yang paling

mulia, manusia adalah makhluk bertanggung jawab yang diciptakan

pada hari terakhir dan dalam kapasitas ‘imago Dei’(gambar Allah).

Jadi, manusia sebagai peserta didik atau murid bertanggung jawab atas

hal yang ia lakukan.


92

Dalam Perjanjian Lama, Allah bukan hanya sebagai Guru yang

mendidik dan melindungi, melainkan juga menyelamatkan. Kitab

Keluaran 15 merupakan pasal pertama yang mengungkapkan tindakan

penyelamatan Allah dalam sejarah umat Israel.

Seluruh Taurat ditulis sebagai pendidikan dasar yang diperlukan

umat Allah. Dalam kitab ulangan, seluruh pendidikan yang

disampaikan Allah kepada Musa diulangi secara singkat, dan

disampaikan kembali kepada umat Israel sebelum mereka masuk

Tanah Kanaan.

Allah juga menunjuk para nabi untuk menjadi pengajar bagi

bangsa Israel, dimulai dari Henokh, keturunan ketujuh dari Adam,

yang mengumumkan peringatan mengenai hukuman yang akan

datang.47 Musa ditunjuk sebagai nabi atas perintah Allah, ia telah

menulis taurat bagi orang Israel. Dalam tulisannya terdapat sejumlah

nubuat hidup mengenai masa depan.

Begitu juga dengan Samuel, hamba Allah yang kuat pada masa

hakim-hakim. Ia menjadi “pelihat” (1 Samuel .9:9) sekitar tahun 1000

SM.

Pada awal abad 9 SM, Elia dan Elisa menjadi nabi dan

pemimpin besar di Kerajaan Israel (utara). Kemudian datanglah Yoel

pada pertengahan abad ke-9 hingga penghabisan abad itu. Nabi Yunus

47
Frank M. Boyd, Kitab Nabi – Nabi Kecil (Malang:Gandum Mas,t.p.t, 2001),8.
93

yang membawa sifat keistemewaan pemerintahan ilahi bagi Niniwe

dan umat Israel. Pelayanannya berlangsug pada permulaan abad ke-8

SM.48

Nabi Amos, sekitar tahun 780 SM, sangat menyadari keadaan

rakyat Israel saat itu sebagai suatu bangsa dimana penyembahan

berhala telah menjadi dosa nasional diikuti oleh nabi Hosea, yang

memulai pelayanannya sekitar tahun 745 SM, di zamannya nabi

Hosea menyatakan hubungan Tuhan kepada bangsa Israel.

Yesaya adalah nabi injil yang besar dan terutama, menjadi

pemberita theokrasi yang melayani Yehuda. Ia menubuatkan

kejatuhan bangsa itu yang tidak menepati perjanjiannya. Namun, ia

juga melihat lebih dahulu pekerjaan penebusan yang mulai dari

“hamba Yehova” dan segala kemuliaan kerajaa-Nya yang akan

datang. Mikha, yang hidup sezaman dengan Yesaya, menyalahkan

para penguasa Yehuda yang curang dan berkhianat. Ia juga

mengumumkan pelantikan orang benar. Zefanya, mungkin merupakan

keturunan keempat Raja Hizkia.

Yeremia (626-585 SM) adalah jurubicara di Yehuda pada masa

kesengsaraan dan malapetaka meliputi seluruh bangsa. Dengan gagah

berani ia menjalankan pelayanannya sehingga ia melihat penggenapan

sebagai nubuat penghukuman itu. Seratus tahun kemudian, Nahum

(625-612 SM) melengkapi berita yang dibawa Yunus dan


48
Frank M. Boyd, Kitab Nabi – Nabi Kecil (Malang:Gandum Mas,t.p.t, 2001),9.
94

menubuatkan keruntuan mutlak Niniwe, yang telah dilepaskan dari

kebinasaan karena pemberitaan Yunus, nabi yang sempat tidak taat

untuk sesaat. Habakuk (610-605 SM) adalah wakil pada masa

penjajahan Kasdim yang hidup sezaman Yeremia, dia dibingungkan

oleh berbagai keadaan pada zamannya. Namun oleh karena Tuhan

memperlakukan ia dengan penuh kesabaran, ia keluar sebagai seorang

beriman dan mengumumkan solusi masalah ini kepada bangsa itu.

Obaja menyampaikan berita yang berkaitan dengan sikap bangsa

Edom yang suka membalas dendam terhadap Israel. Ia mencela sikap

itu dan menubuatkan penghukuman terhadap bangsa yang tamak.

Yehezkiel bernubuat di babel (593 SM). Ia mengakui kemuliaan

Allah, baik dalam penghukuman-Nya atas bangsa yang tidak setia

maupun dalam janji pemulian akhir bangsa Yehuda dan perwujudan

seluruh berkat atas kerajaan theokratis itu. Daniel (605-536 SM)

bernubuat di Babel. Daniel adalah nabi pengharapan dalam masa yang

gelap karena orang Yehuda telah ditawan di negeri yang jauh dari

yerusalem. Namun demikian, Nabi Daniel menyatakan kemenangan

dari kemuliaan bangsa Israel dalam masa yang akan datang. Kedua hal

itu mengairahkan pembangunan kembali Bait Allah. Namum

pewahyuan Allah kepada Zakarias meluas ke berbagai peristiwa

tentang “hari-hari terakhir” masa kesengsaraan Israel dan

pemulihannya yang terakhir. Malekhi, suara nabi yang terakhir dalam


95

Perjanjian Lama, mencela keburukan dan kemunafikan agama yang

penuh dengan upacara, tetapi tidak mempunyai kuasa.

Nabi – nabi dan hakim – hakim pada zaman Perjanjian Lama

telah dipilih Tuhan untuk mengajar bangsa Israel supaya mereka

mendengar dan mentaati perintah Allah, pengajaran itu tidak pernah

berhenti tetapi terus diajarkan berulang –ulang baik melalui perintah

dan penghukuman.

2. Pendidikan Agama Pada Zaman Perjanjian Baru

Pada masa Perjanjian Baru, Yesus menjadi fokus utama pendidikan.

Dalam hal ini pendidikan yang dimaksud termasuk perihal belajar dan

mengajar. Kata yang digunakan untuk menjelaskan belajar dan

mengajar adalah49 :

a) Didasko yang artinya “mengajar”. Istilah ini paling banyak

digunakan untuk menerangkan tentang tugas Yesus sebagai Guru.

b) Paideuo yang berarti “ memberikan bimbingan, mengajar, melatih”

(Kis.7:22).

c) Noutheteo yang berarti “mempertajam pikiran” (1 Kor 4:14).

Keempat, katekeo yang berarti “mengemukakan informasi,

menyampaikan fakta” (Luk.1:4).

d) Matheteuo yang berarti “menjadikan murid”(Mat.28:19).

49
B.S. Sidjabat, Menjadi Guru Profesional : Sebuah Perpektif Kristiani (Bandung :
Kalam Hidup 2000).17-18.
96

e) Oikodomeo yang berarti “membangun, membentuk” (1 Kor 3:9)

f) Manthano berarti “ belajar melalui praktik” (Ibr. 5:8 0

Sebagai Guru Agung, Yesus memberi amanat kepada para murid –

Nya untuk mengajar. Hal ini tampak jelas dalam Matius 28:19-20

“ Karena itu jadikanlah semua bangsa muridku dan ajarlah mereka


melakukan segala sesuatu yang telah diperintahkan kepadamu. Dan
ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir
zaman.”
Ayat ini merupakan dasar pendidikan bahwa setiap murid Yesus harus

mengajarkan segala sesuatu yang Dia perintahkan.

Paulus adalah pendidik yang baik. Ia menganggap pendidikan dan

pengajaran dalam gereja sangat penting. Paulus mengatakan :

“Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku


sebagai
Contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih
dalam
dalam Kristus Yesus” (2 Timotius.1:13)
Murid paulus adalah Timotius. Ia merupakan buah dari hasil

pendidikan agama melalui keluarga dan jemaat seperti dalam : 2

Timotius 1:15 ; 2 Timotius 3:14. Selain Rasul Paulus, Rasul Petrus

juga merupakan pendidik. Petrus mengembangkan pendidikan gereja.

Kitab 1 dan 2 Petrus menekankan pertumbuhan jemaat. Tujuan

pendidikan di sini adalah perubahan, dan dari perubahan itu ada

pertumbuhan rohani jemaat. Bila jemaat benar – benar bertumbuh,

pendidikan gereja mencapai hasilnya.


97

Para pendidik pada masa Perjanjian Baru diawali oleh Yesus,

kemudian dilanjutkan para rasul dan jemaat mula - mula.Yesus adalah

Guru yang sempurna dan tidak ada bandingannya di dunia, dengan

Gaya pengajaran-Nya luar biasa.50 Tanpa diminta oleh Yesus, banyak

orang selalu berbondong-bondong mengikuti Dia ke mana pun Dia

pergi mengajar. (Mrk.1:22; 12:37).

Dalam kitab Ulangan 6:4-9

Tugas dan prinsip pendidikan Kristen melalui keluarga

1) Tugas pendidikan adalah mandat dari Tuhan yang diberikan oleh

orangtua, dan orangtua bertanggung jawab kepada Tuhan secara

langsung.

2) Pendidikan dilakukan secara berulang-ulang, dan terus menerus

3) Pendidikan bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja

4) Metode pengajarannya dengan tradisi lisan yaitu membicarakannya

berulang-ulang

Landasan dasar yang digunakan dalam pendidikan anak adalah Firman

Tuhan. Firman Tuhan merupakan sumber keselamatan, kebenaran dan

hikmat pengetahuan. (Kol,2:3) sebagai pencipta, Allah adalah

kekekalan dan sumber kebenaran yang sejati. Ketika Firman dihapus

dari proses pendidikan, hanya kesia-siaan sajalah pendidikan. Maka

50
Samuel Kusuma, Colloqium Dicdaticum, (Balikpapan, IKB Press,2017)
98

kita sebagai orang tua/pendidik apapun yang kita ajarkan kepada anak-

anak dan remaja harus di dasarkan pada kebenaran Firman Tuhan.

3) Anak usia Remaja

1. Pengertian Anak

Anak adalah keturunan atau generasi sebagai suatu hasil hubungan

antara seorang laki-laki dan perempuan baik dalam ikatan perkawinan

maupun diluar perkawinan.

Pengertian ‘ Anak’ menurut beberapa peraturan perundangan yang

berlaku di Indonesia.

a. Undang-undang No, 3 tahun 1997 tentang Pengadilan anak.

b. Undang-undang no. 39 tahun 1999 tentang hak asasi Manusia

dinyatakanbahwa anak adalah setiap manusia yang berusia di

bawah 18 tahundan belum menikah, termasuk anak yang masih

dalam kandungan.

c. Undang-undang No, 23 tahun 2002 tentang Perlindungan anak

dinyatakan bahwa anak adalah seseorang yang belum berusi 18

tahu, termasuk anak yang masih dalam kandungan.

Dari beberapa pendapat diatas, bisa di artikan bahwa disebut anak,

adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun (0-18 tahun )

2. Hak-hak Anak

a. Undang-undang no.4 tahun 1979 tentang kesejahteraan anak.

Dalam Bab II Undang-undang no. 4 tahun 1979 tentang


99

kesejahteraan anak, mengatur tentang, hak-hak atas kesejahteraan

lainnya.

b. Undang-undang no. 39 tahun 1999 tentang hak asasi manusia. Hak

anak dalam Undang-undang ini diatur dalam Bab III bagian

kesepuluh, meliputi :

1. Hak atas perlindungan

2. Hak untuk hidup

3. Hak atas status kewarganegaraan.

4. Hak bagi anak yang cacat fisik maupun mental

5. Hak untuk beribadah menurut agamanya

6. Hak untuk dibesarkan. Dipelihara, dirawat, diarahkan dan

dibimbing

7. Hak mendapat perlindungan hukum

8. Hak memperoleh pendidikan dan pengajaran

9. Hak memperoleh pelayanan kesehatandan jaminan social

10. Hak untuk tidak dirampas kebebasannya secara melawan

hukum.

3. Batasan Usia Remaja

Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa

remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat

pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia

dari anak-anak menuju dewasa.


100

Remaja merupakan masa peralihan antara masa peralihan antara anak

dan masa dewasa yang berjalan antara umur 11 tahun sampai 21 tahun

Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal

anak-anak hingga dewasa yang dimasuki pada usia kira-kira 10-12

tahun danberakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja

bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan

tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh dan

perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada,

perkembangan pinggang dan kumis dan perubahan suara. Pada

perkembangan , pecapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol

dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.51

Batasan usia Remaja, menurut Kartono (1990) dibagi 3 bagian, yaitu :

a. Remaja Awal (12-15 tahun),

Pada masa ini remaja mengalami perubahan jasmani yang sangat

pesat dan perkembangan intelektual yang sangat intensif sehingga

minat anak pada dunia luar sangat besar. Selain itu pada masa ini

remaja sering merasa sunyi, tidak stabil, tidak puas dan merasa

kecewa.

b. Remaja Pertengahan (15-18 tahun)

Kepribadian remaja pada masa ini masih kekanak-kanakan, timbul

unsur baru yaitu kesadaran akan kepribadian dan kehidupan

kepribadian dan kehidupan badaniah sendiri. Rasa percaya diri

pada remaja menimbulkan kesanggupan pada dirinya untuk


51
https://id,wikipedia.org.>wiki > Remaja
101

melakukan penilaian terhadap tingkah laku yang dilakukan. Selain

itu pada masa ini, remaja menemukan diri sendiri atau jati diri.

c. Remaja Ahir (18-21 tahun )

Pada masa ini remaja sudah mantap dan stabil. Remaja sudah

mengenal dirinya dan ingin hidup dengan pola hidup yang

digariskan sendiri dengan keberanian. Remaja mulai memahami

arah hidupnya dan menyadari tujuan hidupnya dan sudah

mempunyai pendirian tertentu berdasarkan satu pola yang jelas

ditemukannya.

4. Permasalahan Anak Remaja

a. Karakteristik perkembangan remaja

Karakteristik pertumbuhan dan perkembangan remaja mencakup

beberapa hal :

1) Transisi biologis

Perubahan fisik yang terjadi pada remaja terlihat nampak pada

saat masa pubertasmeningkatnya tinggi dan berat badan serta

kematangan social. Diantaranya perubahan fisik, pertumbuhan

tubuh, mulai berfungsinya alat reproduksi

2) Transisi Kognitif

Dalam perkembangan kognitif, remaja tidak terlepas dari

lingkungan social. Hal ini menekankan pentingnya interaksi

social dan budaya dalam perlembangan kognitif remaja.


102

3) Transisi Sosial

Perkembangan social anak telah dimulai sejak bayi, kemudian

pada masa kanak-kanak dan selanjutnya masa remaja.

Hubungan social anak pertama-tama masih sangat terbatas

dengan orangtua dalam kehidupan keluarga, khususnya dengan

ibu dan berkembang semakin meluas dengan anggota keluarga

lain, teman bermain dan teman sejenis maupun lain jenis.

b. Masalah Remaja

Permasalahan Remaja adalah suatu perbuatan yang melanggar

norma, aturan, atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan

dalam usia remaja transisi masa anak-anak ke dewasa. Pada

umumnya kenakalan anak remaja ini dilakukan oleh anak yang

berumur antara 15-18 tahun. Masa remaja yang merupakan masa

dimana sedang beralihnya masa anak-anak menuju masa

kedewasaan. Pada masa ini jiwa mereka masih labil dan mereka

tidak memiliki pegangan yang pasti, mereka berbuat sesuai dengan

pikiran dan nalar, perbuatan itu mereka lakukan dalam mencari jati

diri mereka sebenarnya.

Gunarsa (1989) merangkum beberapa karakteristik remaja yang

dapat menimbulkan berbagai permasalahan padadiri remaja, yaitu :

1. Kecanggungan dalam pergaulan dan kekakuan dalam gerakan

2. Ketidak stabilan emosi


103

3. Adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan

petunjuk hidup

4. Adanya sikap menentang dan menantang orangtua

Perbedaan pendapat serta memiliki pola pikiran yang berbeda

dengan orangtuanya sering menyebabkab pertengkaran dengan

orangtua, disilah peran orangtua untuk mendampingi

perkembangan putra-putri mereka untuk memberi nasihat jangan

sampai anak-anak beranggapan kalau orang dewasa selalu benar.

Kegelisahan remaja terjadi karena banyak hal yang diinginkan

akan tetapi remaja tidak dapat memenuhi semua keinginanya.

Remaja sangat senang ber-eksperimen, ber-eksplorasi dan

memiliki banyak fantasi juga khayalan. 52

c. Cara mencegah kenakalan Remaja

Beberapa tahapan dalam membimbing anak remaja

1) Usaha membimbing pribadi remaja sejak masih dalam

kandungan

2) Pengawasan dari orangtua yang tidak memgekang

3) Pengawasan yang perlu intensive terhadap media komunikasi

4) Perlunya pembelajaran agama yang dilakukan sejak usia dini

5) Orang tua perlu mendukung hobby yang anak inginkan selama

masih positif

52
Suryabrata, sumadi, Psikologi Pendidikan. (Jakarta : CV.Rajawali. 1991)
104

6) Perlunya bimbingan kepribadian di sekolah

7) Biarkan anak-anak bergaul dengan teman sebayanya.

d. Cara mengatasi kenakalan Remaja

1) Control diri adalah cara yang paling utama untuk mengatasi

kenakalan remaja

2) Remaja harus membentuk ketahanan diri agar tidak

terpengaruh hal-hal negative

3) Remaja harus pintar memilih teman sebaya

4) Peran orangtua sangatlah penting, harus selalu dijaga

keharmonisan dan komunikasi supaya membuat kenyamanan

bagi remaja

5) Ketika bicara dengan remaja dihindari sikap dan ucapan yang

sifatnya mengejek, menghakimi supaya remaja merasa lebih

dihargai.

e. Kehidupan Iman anak Remaja

Ulangan 6:6-7 “
Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau
perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang
kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau
duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan,
apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.’

a. Pada kenyataannya kita tidak tidak mewariskan iman, kita

hanya dapat mengajarkan tentang Iman. Itu sebabnya Firman

Tuhan tidak berkata ‘mewariskan’ melainkan ‘mengajarkan’.

Iman adalah respons terhadap apa yang dialami oleh seseorang,

dalam hal ini pengalaman yang berhubungan dengan Tuhan.


105

Tugas kita sebagai orangtuamengajarkan tentang Tuhan lewat

FirmanNya dan pengalamanhidup agar anak mengenal Tuhan

dan pada akhirnya anak akan memberi respon I,am kepada

Tuhan dan semua itu adalah keputusan pribadinya sendiri.

b. Iman mengandung dua unsur :

1) Percaya pada apa yang diajarkan

2) Berserah kepada pemeliharaan dan kehendak Tuhan

Kita sebagai orangtua mengajarkan pada anak-anak tentang

Tuhan dan keselamatanNya dalam Yesus Kristus. Penyerahan

diri membutuhkan waktu dan situasi, dengan kata lain

pengalaman pribadi memainkan peran besar dalam kesiapan

dan keputusan kita menyerahkan hidup pada pemeliharaan dan

kehendak Tuhan.

c. Anak punya kehendak dan pilihan.

Keselamatan melalui Tuhan kita Yesus Kristus tidak diberikan

per kelompok tetapi pribadi lepas pribadi. Pada akhirnya anak

sebagai pribadi yang utuh dan terpisah harus mengambil

keputusannya sendiri, kita tidak bisa membuat anak percaya

kepada Tuhan kita Yesus Kristus, kita hanya bisa membawanya

kepada Tuhan kita Yesus Kristus.

Dapat kita simpulkan bahwa tugas kita orangtua adalah

mengajarkan anak tentang pengenalan Tuhan kitaYesus Kristus


106

lewat FirmanNya untuk menjadikan pondasi yang benar dalam

hidupnya, supaya kelak dewasa nanti membangun iman yang

kokoh di dalam Tuhan.

f. Mendidik Iman anak Remaja

Amsal 22:6
“ Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka
pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan
itu.’

Dalam Efesus 6:4,


“ Dan kamu, bapa-bapa , janganlah bangkitkan amarah di dalam
hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan
nasihat Tuhan.’

Disini yang dimaksud, kita sebagai orangtua diminta untuk

mendidik, memelihara dan menyediakan dengan penuh perhatian

kepada anak dan mendorong anak untuk menemukan pengalaman

spiritual dengan Allah, dan dapat menikmati pengalaman yang

takkan mereka lupakan, supaya mereka membaktikan dirinya

kepada Allah sang pencipta, sumber berkat, hikmat dan kehidupan.

g. Tujuan Pendidikan remaja

Pendidikan Agama Kristen bertujuan untuk menolong generasi

muda Kristen untuk tidak ikut arus, tetapi dapat hidup bertumbuh

di hadapan Allah dalam Yesus Kristus, dan sebagai orang tua

supaya dapat membimbing generasi baru dengan Roh takut akan

Tuhan dan taat orangtua, serta menjaga kekudusan yaitu mengikut

jalan Tuhan sebagaimana yang telah diajarkan dalam Firman Allah

( Alkitab).
107

Penulis kitab Amsal memberikan suatu nasihat agar orangtua yang

bijaksana dalam mendidik anak-anaknya dengan penuh

pengabdian, khususnya anak remaja masa kini supaya kelak

hidupnya memiliki hidup yang berarti.

Jadi ‘orang muda’ atau seorang anak usia muda adalah generasi

penerus keluarga, bangsa dan Negara juga Gereja, sedini mungkin

diberikan pendidikan yang benar supaya tidak mudah terombang

ambing oleh ajaran dan kehidupan dunia.

Dalam buku Ensikopledia Fakta Alkitab, menyatakan bahwa

mengajar anak-anak untuk memghormati ibu bapak dan orangtua.

h. Pemeran Pendidikan Iman anak remaja

1) Keluarga bahwa orangtua menjadi obyek utama bagi anak

untuk belajar. Keteladanan orangtua memberikan pengaruh

besar bagi perkembangan moral anak, karena keteladanan

adalah injil yang dapat dilihat, dirasakan dan dinikmati oleh

anak.

2) Peran Gereja

Markus 10:14 Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan

berkata kepada mereka: ‘Biarkan anak-anak itu datang kepada-

Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang

yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.’ Dan ajarkan

mereka
108

Matius 28;19-20 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa

murid-Ku dan babtislah mereka dalam nama Bapa dan Anak

dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu

yang telah kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku

menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.’

3) Tugas Mengajar, agar setiap anak menjadi seorang yang

mengenal Tuhan Allah yang benar di dalam Yesus Kristus

secara pribadi

4) Sasaran Pendidikan ialah agar setiap anak remaja mampu

mengembangkan cara hidup masyarakat yang menampilkan

pola hidup yang menarik dan patut diteladani (1Tim4;12).

5) Peran Sekolah, Tugas dan sasaran Guru ( Mat. 28:19.20),

sebagai Guru atau pendidik, haruslah pendidik yang

mempunyai kriteria yang baik, antara lain :

a) Memahami panggilan Allah

Mengajar berarti membagikan kepada orang lain tentang

apa yang telah dialaminya. Untuk menyampaikan Kristus

dan kebenarannya, guru harus mengenal Yesus Kristus

sebagai Tuhan dan Juru selamatnya dan memahami

panggilan Allah dalam hidupnya

b) Kepribadian
109

Sebagai seorang guru Kristen, kita perlu bertumbuh menjadi

pribadi yang dewasa seperti Kristus. (1Pet 1:15) dibaharui

terus menerus (Kol.3:10)

c) Teladan

Menjadi Guru/ pendidik bukan hanya mengajarkan pada

anak didiknya suatu kebenaran Firman Tuhan, tapi juga

menjadi pelaku akan Firman Tuhan yang akhirnya bisa

menjadi contoh atau teladan bagi anak didiknya.

d) Hubungan

Salah satu factor yang menentukan keberhasilan seorang

guru, adalah hubungan seorang guru dengan anak didiknya.

Dengan hati tulus dan cinta kasih kepada anak-anak didik

menjadikan semua tugas mengajar bukan menjadi beban

tapi menyenangkan.

e) Mengandalkan Roh Kudus

Guru memerlukan pertolongan Roh Kudus dalam

keterbatasan dalam mengajar. Roh Kudus memberikan ide-

ide baru ketika kita berinteraksi dalam proses mengajar dan

selalu beri semangat melaksanakan tugas dan tanggungjawa

sebagai seorang pendidik.

i. Menyediakan Pembinaan Remaja yang berkualitas :


110

Mendidik kerohanian Remaja perlu peran orang dewasa yang

mendampingi, selain orang tua pihak gereja juga perlu menyediakan

seorang Pembina remaja yang berkwalitas, dalam arti :

a. Memiliki hati yang bersahabat

Punya hati yang bersahabat, apabila remaja binaannya punya

masalah yang dihadapi baik di rumah, sekolah, teman dapat

menyampaikan dengan sikap seperti sahabat dan kita bisa memberi

saran tanpa harus merasa ada jarak.

b. Memiliki kepedulian terhadap Remaja

Seorang Pembina harus menunjukkan kepeduliannya kepada

remaja binaannya, dengan mengadakan perkunjungan, ibadah

bersama, dan konseling.

c. Memiliki jiwa Kepemimpinan

Kepemimpinan disini adalah sebuah proses hubungan timbal balik

antara pemimpin dengan yang dipimpin, dan dalam proses mana

pemimpin mempengaruhi pikiran, sehingga yang dipimpin

menghargai, percaya dan taat kepada pemimpin menuju kepada

pencapaian suatu tujuan tertentu.53

5. Sejarah Gereja Bethany Indonesis

a. Sejarah Berdiri Gereja Bethany

53
W.I.M.Poli, Makalah: Management Perilaku organisasi dalam lingkungan yang
berubah(makasar,2003)
111

Sejarah Gereja Bethany tidak terlepas dari sosok Abraham Alex

Tanuseputra. Pada 1 Juni 1978, di Manyar Sindharu I/29 (Manyar Rejo

II/4) Surabaya, Lahir jemaat Bethany yang bernaung di bawah Sinode

Gereja Bethel Indonesia. Pada tahun itu dilakukan peletakan batu

pertama gereja. 54

Sinode Gereja Bethany Indonesia, merupakan sebuah Sinode yang

berbadan hukum gereja Indonesia dan berpusat di Surabaya. Bethany

merupakan salah satu gereja dengan teologi karismatik dengan

denominasi Pentakostal. Gereja ini merupakan anggota dari

Persekutuan Injili Indonesia (PII).

Sinode Gereja Bethany Indonesia berdiri dan diakui pemerintah secara

resmi melalui Surat Keputusan Dirjen Bimas Kristen Departemen

Agama RI No. DJ.III/Kep/HK 00.5/5/158/2003 pada tanggal 17

Januari 2003. Namun, sejarah Bethany sudah dimulai puluhan tahun

sebelum Gereja ini berdiri secara independen sebagai sebuah sinode


55
tersendiri.

Membicarakan Gereja Bethany, maka membicarakan lebih dahulu

pendiri dari Gereja Bethany yaitu Bapak Pdt Abraham Alex

Tanuseputra yang dilahirkan di Mojokerto 1 Juni 194, merupakan anak


56
kedua dari empat bersaudara . Pada tahun 1978, Gereja Bethany

didirikan oleh Pdt. Abraham Alex Tanuseputra, di Jalan Manyar Rejo

54
Harianto Gp dan Bambang Yudho. Abraham Alex Tanuseputra Sang Visioner(Andi.
Yogyakarta. 2012)
55
Harianto Gp dan Bambang Yudho. Abraham Alex Tanuseputra Sang Visioner.(Andi.
Yogyakarta. 2012)
56
Jusufroni. Abraham Alex Tanuseputra dimata Jusufroni(JusufroniCenter Jakarta. 2011)
112

II/36-38 Surabaya. Bethany pada saat itu tergabung sebagai bagian dari

Sinode Gereja Bethel Indonesia (GBI), sehingga Gereja tersebut

disebut sebagai GBI Jemaat Bethany atau GBI Bethany. Dalam

penggembalaan jemaat GBI Bethany ini, Pdt. Alex mencetuskan

"Successful Bethany Families" sebagai visi gereja tersebut. 57 Visi ini

untuk mengingat bagaimana ibunya yang membentuk dirinya dalam

taburan taburan, harus memberi yang terbaik bagi Gereja dan

pelayanan untuk Tuhan.

Pelayanan Abraham Alex dimulai dari sangat kecil dan sederhana,

kunjungan kepelosok desa dengan menggunakan sepeda, untuk diluar

kota menumpang pada truk gandeng. 58Dan kebanyakan pelayanannya

adalah melayani para tahanan PKI. Tahun 1975 Abraham Alex keluar

dari Mojokerto bersama keluarganya dan hanya dengan dua koper

menuju Surabaya, setelah menyerahkan 14 buah gereja buah kerja

pelayanannya kepada hamba Tuhan lain. Di Surabaya ia memulai dari

nol, pelayanannya dimulai dari tujuh orang anggota keluarganya, dari

sebuah ruangan kecil, yaitu garasi, dan benih tujuh keluarga itu

sekarang berbuah menjadi Bethany Manyar.59

Pada tahun 1985 mulai dibangun gedung gereja berkapasitas 3.500

orang sebagai tempat ibadah Gereja Bethany Pusat di Jalan Manyar

57
Harianto Gp dan Bambang Yudho. Abraham Alex Tanuseputra Sang Visioner(Andi.
Yogyakarta. 2012)
58
Jusufroni. Abraham Alex Tanuseputra dimata Jusufroni(JusufroniCenter Jakarta. 2011)
59
Jusufroni. Abraham Alex Tanuseputra dimata Jusufroni.(JusufroniCenter Jakarta. 2011)
113

Rejo II/36-38 Surabaya yang selesai pada tahun 1985. Bethany


60
menjadi gerakan fenomenal ditahun 1980-an.

Tahun 1987, dimulai visi pembangunan Graha Bethany, Nginden,

Surabaya dengan kapasitas 20.000 orang. Pada tahun 1988, menuju

awal tahun 1989, GBI Bethany mengutus Pdt. Ir. Niko Njotorahardjo

untuk membuka gereja lokal (cabang) di Jakarta. Pada tahun 1989,

GBI Bethany mengutus Pdt. Ir. Timotius Arifin untuk membuka

cabang di Denpasar, Bali. Dengan pembukaan cabang-cabang tersebut,

GBI Bethany membagi pelayanannya di Indonesia menjadi

1. Wilayah IndonesiBarat dipimpin oleh Pdt. Ir.Niko Njotorahardjo

2. WilayahIndonesiaTengahdipimpinPdt.YusakHadisiswantoro,SE

3. Wilayah Indonesia Timur dipimpin Pdt. Ir. Timotius Arifin.

Sementara Pdt. Abraham Alex Tanuseputra berperan sebagai


61
Gembala Sidang Senior dan Pendiri GBI Bethany.

GBI Bethany berkembang hingga hampir ada 1.000 cabang

tersebar di dalam dan luar negeri pada akhir 1999. Menjelang

akhir millennium (1999), Pendeta Alex Abraham mencanangkan

Unify Your Generation. Tuhan Mnghendaki agar GerejaNya

bersatu.62

60
Harianto Gp dan Bambang Yudho. Abraham Alex Tanuseputra Sang Visioner(Andi.
Yogyakarta. 2012)
61
Harianto Gp dan Bambang Yudho. Abraham Alex Tanuseputra Sang Visioner(Andi.
Yogyakarta. 2012)
62
Harianto Gp dan Bambang Yudho. Abraham Alex Tanuseputra Sang Visioner(Andi.
Yogyakarta. 2012)
114

Pada tahun 1997 (dan diperkuat pada Sidang Sinode tahun 2000)

Sinode GBI mengeluarkan keputusan bahwa seluruh gereja lokal

yang tergabung dalam Sinode GBI harus menanggalkan nama-

nama jemaat lokal. Dengan demikian, gereja lokal akan disebut

dengan nama GBI disertai dengan nama jalan/tempat di mana

gereja tersebut berada. Perubahan nama ini membutuhkan waktu

cukup lama untuk dapat diterima oleh jemaat-jemaat lokal di

lingkup Sinode GBI, termasuk GBI Bethany. 63

Pada tahun 2002, GBI Bethany Barat yang dipimpin Pdt. Niko

menyatakan akan mengikuti keputusan Sinode GBI untuk

menurunkan nama Bethany. Keputusan ini diikuti oleh seluruh

GBI Bethany Barat yang berada di bawah pembinaan Pdt. Niko.

Demikian pula GBI Bethany Timur yang dipimpin Pdt.

Timotius Arifin memutuskan untuk menanggalkan nama

tersebut. 64Dengan penurunan nama ini, kedua wilayah juga

sekaligus menanggalkan visi "Successful Bethany Families".

Pdt. Alex pun pada akhirnya bersedia untuk menurunkan nama

jemaat Bethany, tetapi ia menolak untuk menurunkan visi gereja

"Successful Bethany Families" yang telah diusung selama

bertahun-tahun. Visi ini pun tetap didukung oleh GBI Bethany

Wilayah Tengah.

63
Harianto Gp dan Bambang Yudho. Abraham Alex Tanuseputra Sang Visioner(Andi.
Yogyakarta. 2012)
64
Harianto Gp dan Bambang Yudho. Abraham Alex Tanuseputra Sang Visioner(Andi.
Yogyakarta. 2012)
115

Pada 17 Januari 2003, Sinode Gereja Bethany Indonesia pun

resmi berdiri sebagai badan hukum gereja. 65 Dengan demikian

GBI Jemaat Bethany di seluruh Indonesia pun telah resmi

terpecah menjadi Gereja Bethel Indonesia dan Gereja Bethany

Indonesia. Gereja-gereja lokal Bethany Wilayah Tengah bersalin

menjadi Gereja Bethany Indonesia. Sinode yang baru berdiri ini

dipimpin oleh Pdt. Ir. Leonard Limato, M.A. Sementara Sinode

Bethany berdiri, secara resmi Pdt. Alex tidak masuk dalam

Sinode Bethany, tetap berdiri di Sinode Gereja Bethel Indonesia.

Akhirnya, setelah usaha-usaha rekonsiliasi antara Pdt. Alex

dengan Sinode GBI tidak membawa hasil, Pdt. Alex

diberhentikan dari Sinode GBI melalui surat pemberhentian oleh

Badan Pekerja Lengkap Sinode GBI yang mensinyalir bahwa

Pdt. Alex berdiri di dua sinode.66 Dan pada bulan Juli 2003,

Badan Pendiri Sinode Bethany resmi meminta Pdt. Alex untuk

bergabung dengan Sinode Gereja Bethany Indonesia.

Pada tanggal 16 hingga 18 September 2003, digelar Sidang

Raya Sinode I Gereja Bethany Indonesia di Graha Bethany

Nginden Surabaya, dan menghasilkan keputusan memilih Pdt.

Abraham Alex Tanuseputra sebagai Ketua Umum Sinode dan

Pdt. Freddy Zacharia Riva sebagai Sekretaris Umum Sinode. 67

65
ibid
66
Harianto Gp dan Bambang Yudho. Abraham Alex Tanuseputra Sang Visioner( Andi.
Yogyakarta. 2012)
67
Harianto Gp dan Bambang Yudho. Abraham Alex Tanuseputra Sang Visioner(Andi.
Yogyakarta. 2012)
116

Pada 17-19 Agustus 2010 terjadi Rekonsiliasi Pemimpin Gereja

Bethany bersamaan dengan SPGI 2010 di Gereja Bethany

Indonesia Surabaya (Nginden). Terjadi rekonsiliasi para

pemimpin Gereja Bethany Pdt. Abraham Alex Tanuseputra, Pdt.

Ir. Niko Njotorahardjo, Pdt. Ir. Timotius Arifin Tedjasukmana,

dan Pdt.Yusak Hadisiswantoro, M.A. Sejak momen rekonsiliasi

pemimpin inilah, terjadi kesatuan hati (unity) kembali antara

para pemimpin Gereja Bethany.

Dalam perkembangan Gereja Bethany, Pendeta Alex tidak

hanya mengutus Pdt. Niko, Pdt Yusak, dan Pdt Arifin, ada

banyak hamba Tuhan lain yang diutus. Pada tahun 1992,

pengutusan demi pengutusan dilakukan untuk masuk ke kota

kota besar di Indonesia, diantaranya adalah Pendeta Samuel

Kusuma yang diutus ke Balikpapan.68

b. Sejarah Gereja Bethany “Favor Of God” Balikpapan

Berdirinya Gereja Bethany “Favor Of God” Balikpapan, yang

dahulunya dikenal orang dengan nama GBI Bethany Balikpapan

bermula dari Kegerakan Tuhan dalam Gelombang Apostolik

pembukaan GBI Bethany diseluruh Indonesia pada Tahun 1988 an

dimotori oleh GBI Bethany Surabaya yang dipimpin Oleh

Pdt.DR.Abraham Alex Tanuseputra, DD dibantu : Pdt.DR.Ir.Niko

68
Harianto Gp dan Bambang Yudho. Abraham Alex Tanuseputra Sang Visioner(Andi.
Yogyakarta. 2012)
117

Njotoraharjo dan Pdt.Dr.Ir, Timotius Arifin Tejasukmana, dengan

membuka 1000 Gereja diseluruh Indonesia dan Bangsa bangsa

mengenapi Visi dari Pendiri GBI Pdt.DR.HL. Senduk dengan

membuka : 10.000 Gereja GBI di seluruh Nusantara dan Bangsa-

bangsa mengenapi “Amanat Agung” Tuhan Yesus Kristus (Matius

28:19-20) ; “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku

dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan

ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan

kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai

kepada akhir zaman." Maka pada gelombang Pertama pada Tahun

1988 diutuslah Pdt.DR.Ir.Niko Njotorahardjo, DD ke Jakarta untuk

memulai Kegerakan Apostolik di Wilayah Barat yang berpusat di

Jakarta, dan Pdt.Dr.Ir.Timotius Arifin Tejasukmana diutus ke Bali

untuk memulai kegerakan Apostolik di Wilayah Timur yang berpusat

di Denpasar Bali, kemudian Kegerakan Apostolik di Wilayah Tengah

yang berpusat di Surabaya. Maka pada gelombang kedua kegerakan

Apostolik itu dimulailah dibuka di Kota Balikpapan, Banjarmasin,

Ujung Pandang (Makasar), Manado, Ambon, Medan, Palembang,

Lampung, dan Kota kota besar lainnya.

Pada Tanggal Maret 1992 diutuslah oleh Pdt.Samuel Kusuma,MA

oleh Pdt.DR.Abraham Alex Tanuseputra, DD untuk merintis GBI

Bethany Balikpapan, pada waktu itu bekerjasama dengan beberapa

Pengurus FGBMFI Balikpapan. Maka Lahirlah GBI Bethany


118

Balikpapan pada tgl.24 Agustus 1992, dimulai oleh KKR yang

dilayani Pdt.DR.Abraham Alex Tanuseputra, DD dan dilantiklah

sebagai Gembala Sidang Pdt.Samuel Kusuma, MA. Dimulai dengan

Doa dan Iman bersama para pengurus Jemaat, maka memulai

pelayanan yang ada di Kota Balikpapan dengan berbagai macam

perjuangan yang luar biasa ibadah baik hari minggu, maupun hari

biasa lainnya berpindah pindah dari satu rumah ke rumah lainnya, dari

satu Hotel ke hotel lainnya dari satu restaurant ke restoran lainnya dari

Gedung pertemuan satu kelainnya. Adanya kerinduan untuk memiliki

suatu tempat ibadah yang permanen dan dari tahun 1992-1993

terkendala tentang perizinan pendirian rumah ibadah tersebut baik

lokasi status tanah dll. Karena gagal sampai 12 kali rencana

mendirikan tempat Ibadah atau Rumah Tuhan tersebut.

Akhirnya genaplah Firman Tuhan (I Korintus 15:58) : “Karena itu,

saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan

giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam

persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.” Pada

perjuangan yang ke 13 kali di Lokasi Tanah Gereja Bethany FOG

Balikpapan yang beralamat di Jl.Kol. Syarifuddin Yoes No.7 –

Ringroad, Balikpapan inilah pada Agustus 1993 diterbitkan Ijin Prinsip

dan IMB Pembangunan Rumah Ibadah diatas Tanah Hampir 1 Hektar,

dan dalam pembebasan Tanah tersebut Gembala, pengurus dan Jemaat

berkorban, sehingga Pdt.Samuel Kusuma dan Ibu.Pdt.Fonny Kusuma,


119

Oleh Perintah Tuhan menjual mobil Kijang satu-satunya, Perhiasan

pernikahan dijual untuk pembelian Tanah dan pembangunan Gereja

tersebut, sehingga semua jemaat ikut menabur dan dimulailah

pembanguan Rumah Tuhan yang berkapasitas 1800 orang dengan

Balkoninya dari tahun 1993-1995 selesai dipergunakan sejak 04

Agustus 1995 hingga sekarang, oleh karena : “Favor of GOD”

(Perkenanan Tuhan) atas GBI Bethany Balikpapan.

Dari Visi dan Tuntunan Tuhan, Maka Sejak itu menjadi : Gereja

Bethany “Favof Of God” Balikpapan. Maka mengutus dan

membuka gereja Cabang Misi: Pdt. Yuli Suprianto untuk di Tarakan,

Alm. Pdt.Yulius Imuly Ke Sanggata, Pdp. Martinus Eliyas Ke Handil

& Senipah, Pdp.Vicky Pakasi ke Penajam, Pdp. Maryudiasyah Ke

Tenggarong, Pdt. John Biaf ke ITCI, Pdp. Anton ke Berau, dan Juga

Pos PI di Teluk Cina, Sotek, Km 11, Km 28, dan Daerah lainnya

sehingga saat ini telah sebanyak 74 Gereja Cabang dan Pos PI yang

telah lahir dan bertumbuh terus memenangkan jiwa bagi Kristus.

Gambar 2
Logo Bethany FOG Balikpapan
120

Bethany FOG Balikpapan yang berkembang pesat pelayanannya ,

Maka diberi Visi oleh Tuhan melalui Bapak Gembala Senior

Pdt.Dr.Samuel Kusuma, M.Th sejak Tahun 2000 mendirikan :

Yayasan Bethany Kalimantan, yang bergerak dibidang : Keagamaan,

Sosial, Pendidikan dan Kemasyarakatan. Dengan melembagakannya

secara Akte Notaris Adi Gunawan, SH Nomor : 116 Tanggal. 23

Agustus 2003, dibaharui dengan Akta Nomor : 08 Tanggal.04

September 2006, Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor : C-

2294.HT.01.02 .TH.2006, Ditetapkan di Jakarta, pada tanggal.04

Oktober 2006, Surat Keterangan Pendaftaran Yayasan dari Pengadilan

Negeri Balikpapan Nomor : W.13.Dd.AT.02.05-0748, tertanggal.

Balikpapan 03 Setember 2003, Izin Operasional Yayasan Bethany

Kalimantan dari Walikota Balikpapan dengan SK No :

460/0215/Bagsos.2/2004, Tertanggal. Balikpapan, 23 Januari 2004,

SK.Pandaftaran dan Penetapan Status Hak Yayasan Bethany

Kalimantan dari Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI

Nomor : DJ III/Kep/HK.00.5/08/13957/2003, Ditetapkan di Jakarta,

Tertanggal.05 September 2003 dan mendapatkan SK Hak Milik atas

Tanah berdasarkan SK Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan

Nasional.

Pengakuan Iman Bethany “Favor Of God” Balikpapan


121

Bethany FOG Balikpapan mengakui, menerima dan menetapkan

“Pengakuan Iman Rasuli” sebagai pengakuan iman yang isinya

sebagai berikut:

1. Aku percaya kepada Allah Bapa Yang Maha Kuasa, Khalik langit

dan bumi,

2. Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya Yang Tunggal, Tuhan kita,

3. Yang dikandung dari Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria,

4. Yang menderita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus,

disalibkan, mati dan dikuburkan, turun ke dalam kerajaan maut,

5. Pada hari yang ketiga bangkit dari antara orang mati,

6. Naik ke sorga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapa Yang Maha

Kuasa,

7. Dan akan datang dari sana untuk menghakimi orang yang hidup

dan mati,

8. Aku percaya kepada Roh Kudus,

9. Gereja yang Kudus dan Am, persekutuan orang kudus,

10.Pengampunan dosa,

11.Kebangkitan tubuh,

12.Dan hidup kekal.

Melalui Yayasan Bethany Kalimantan, maka Bethany “Favor Of God”

Families melahirkan pelayanan (Ministries) bagi mewujudkan Visi

Kristus menjadi “Terang dan Garam Dunia” (Matius 5:13-16) sebagai

berikut :
122

1. Pada Tahun 1998 lahirlah Sekolah Misi Bethany Indonesia

Kalimantan (SMBIK) untuk mendidik, melatih dan

memperlengkapi para generasi Muda yang terpanggil menjadi para

Misionari diseluruh kalimantan, Indonesia dan Bangsa-bangsa

telah meluluskan VII angkatan sejak Tahun 1998-2005, Maka

sejak Tahun 2005 SMBIK bertransformasi menjadi STT Bethany

Kalimantan dengan mendapatkan Ijin dari Dirjen Bimas Kristen

Prodi : S1, S2, S3 Teologi dan Pendidikan Kristen, juga S2 – MA,

M.Div dan S3 – D.Min dan D.Div dalam bidang Vokasional.

Melatih dan melahirkan Para Pendidik Kristen dan Teolog

Alkitabiah yang berdedikasi bagi Bangsa dan Negara Tercinta

Indonesia. Dengan pesatnya kemajuan STT Bethany Kalimantan

yang terakreditasi BAN PT. Maka sejak Tahun 2012 dengan

diterbitkannya Undang-undang No.12 Tahun 2012, Maka STT

Bethany Kalimnatan bertransformasi menjadi : INSTITUT

KRISTEN BORNEO dengan lahirnya Fakutas Teologi, Fakultas

Pendidikan dan Fakultas Vokasional, Maka IKB telah terakreditasi

BAN-PT (S1, S2, S3 dan Institusinya) sekarang telah menerima

mahasiswa dari seluruh Nusantara, bahkan luar Negeri dan telah

meluluskan ribuan sarjana, magister dan doctor diseluruh

Nusantara sampai bangsa-bangsa,

2. Tahun 2001 lahirlah Pelayanan Diakonia berupa : “Panti Jompo

dan Asuhan – Sinar Agape” dengan menampung, merawat dan


123

Melayani para Orang tua Jompo yang tidak mempunyai keluarga

untuk merawatnya dan para anak yatim piatu yang tidak mampu

dipelihara dan disekolahkan hingga menjadi Generasi yang

pemenang.

3. Pada Tahun 2004 lahirlah pelayanan “Radio Suara Sangkakala

Borneo” dengan Ijin ISR dari Kominfo dengan Frekuensi : 91.1

FM dengan waktu Siaran 24 Jam, telah mendaptakan PIP dari

Menteri Kominfokom RI pada tahun 2011 dan yang menjangkau

Balikpapan dan sekitarnya. Yang sangat memberkati banyak

pendengar, baik yg dipulihkan, disembuhan dan dilepaskan dari

keterikatan, bahkan ada yg mau cerai atau bunuh diri dijamah

Tuhan sehingga pulih.

4. Pada Tahun 2005 lahirlah pelayanan “Bukit Doa Kalimantan”

dengan Luas Tanah 5.6 Hektar dikirimkan oleh Tuhan Arsitek dan

designer Bukit Doa Kalimantan (Ivan Sarwiadji, ST dan Yudi

Yosal, M.Art) yang berlokasi di Jalan Ringroad II (Depan Polda

Kaltim). Oleh Kemurahan Tuhan Izin Prinsip, Site Plane dan IMB

dari Walikota Balikpapan telah terbit dengan IMB Nomor :

000872/DPKP/BS/SP, Tgl. 13 Juli 2016, sehingga progress

pembangunannya sarana prasarananya telah dimulai kembali sejak

Th 2018 ini dengan target selesai tahap I pada Tahun 2020 akan

datang.
124

5. Pada Tahun 2008 lahirlah Sekolah Kristen Pelita Hati (SPH)

Balikpapan yang beralamat di Jalan. Mayjend Sutoyo RT.056

No.21-23,Gn Malang- Balikpapan dengan jenjang PG, TK, SD dan

SMP dengan siswa sebanyak 550 murid yang berkarakter Kristus

dan berprestasi akademik yang unggul se Kota propinsi bahkan

juara pada perlombaan sekala internasional yang diikutinya. Pada

Tahun Ajaran 2019/2020 Membuka Kelas SPH College (SMA

SPH) yang telah dibuka pendaftarannya mulai 1-30 Nopember

2018.

6. Pada Tahun 2007 tempat ibadah yang sebelumnya di Ballroom

Andika Hotel Bahtera Balikpapan, telah tidak menampung lagi

bertambahnya jemaat yang beribadah selain yang di Bethany FOG

Balikpapan di Jl.Kol.Syarifudddin Yoes no.7, Ringroad, maka

setelah dibelinya oleh Yayasan Bethany Kalimantan sebuah

Gedung Sekolah yang tidak berlanjut, maka Gedung berlantai III,

yang terletak di Jl.Mayjend Sutoyo RT.056 No.21-23 (Gn.Malang)

Balikpapan,diberi nama : GRAHA NARWASTU Balikpapan

Maka Lantai I & II digunakan untuk SPH Balikpapan. Maka pada

lantai III digunakan untuk Ibadah Raya dari Bethany FOG

Balikpapan (IR 1 Pk.09.00 Wita, IR 2 Pk.12.00 Wita dan IR 3

(DMBI) Pk.19.00 Wita) dengan Kapasitas 1250 orang, peribadatan

tersebut mendapatkan Ijin Tempat Ibadah dari Lingkungan, RT,

Lurah, Camat, Kemenag Balikpapan, FKUB Balikpapan dan


125

Walikota Balikpapan, sehingga sejak Tahun 2008 digunakan

tempat ibadah tersebut menjadi berkat bagi ribuan Jemaat Bethany

FOG Balikpapan yang beribadah setiap minggunya, juga

digunakan setiap Hari Rabu Jam 19.00 Wita sebagai wadah

pengajaran Firman Yang Alkitabiah dengan : Sekolah Orientasi

Melayani (SOM) Bethany Balikpapan yang telah meluluskan

sampai XV angkatan,

7. Pada Tahun 2018, tepatnya tgl 03 Februari 2018 diresmikannya

oleh Bapak Walikota Balikpapan Bpk.H.Rizal Effendy,SE,

Kakanwil Kemenag Prov Kaltim, Kakemenag Kota Balikpapan,

Ketua FKUB Kota Balikpapan dan Para Tokoh Agama Lainnya

dengan menerbitkan surat Izin Ibadah Bagi Bethany Favor Of God

Balikpapan ditempat ibadah yang baru di Living Plaza Balikpapan

(LT-III) Jl.MT.Haryono di Bethany Hall dan Blessing Room.

Untuk peribadatan Jemaat Bethany FOG Balikpapan dari tempat

lama Graha Narwastu yang telah tidak menampung lagi dan

direnovasi. Maka sejak Minggu, 04 Februari 2018 – Bethany Hall,

Ruang BJC dan Blessing Room telah digunakan untu jemaat

beribadah dengan Kapasitas 1500 orang, dengan jadwal ibadah sbb

: IR I (09.00 Wita), BES (10.30 Wita), IR II (Pk.12.00 Wita),

DMBI I (Pk,13.00 Wita), BSC (Pk.15.00 Wita), IR III (Pk.17.30

Wita), IR IV (DMBI II) (Pk.19.15 Wita).69

69
http://bethanybalikpapan.org/about-us/05-may,2019/11.35
126

a. Gereja Bethany Balikpapan terletak di Kalimantan Timur. Gereja

ini dirintis pertama kali oleh Pdt. Samuel Kusuma yang sekarang
70
sekaligus sebagai gembala sidang dari gereja tersebut.

b. Pada tahun 1989, Pendeta Dr Samuel Kusuma menjadi hamba

Tuhan sepenuh waktu, dan menjadi Sekretaris Departemen Misi

Gereja Bethany Surabaya.

c. Pada tahun 1992 dibuka Gereja Bethany Balikpapan pertama kali

dan Pendeta Dr Samuel Kusuma menjadi gembala. Gereja Bethany

Balikpapan terletak di Jl. Kol. Syariffudin Yoes No. 7 Balikpapan.

Gereja ini sekarang juga menjadi gereja yang bergerak untuk

kebangunan rohani di kota. Mereka sebut dengan CRC = City

Revival Center.

d. Pada 28 April 2003 berdiri Radio Suara Sangkakala Borneo

(RSSB), Dan menggunakan gedung STT Bethany Balikpapan

untuk sementara waktu, yang berlokasi di Ring-Road Balikpapan.

Radio Sangkakala Borneo saat ini telah berpindah kegedung baru

dan bersama-sama dengan kantor sekretariat Gereja Bethany

Balikpapan di gedung Graha Narwastu. Dan saat ini Radio Suara

Sangkakala Borneo berlokasi di kawasan Ring-Road Balikpapan,

tepatnya dilantai 2 gedung Graha Family. 71

e. Pada saat ini Pendeta Dr Samuel Kusuma menjabat sebagai , Ketua

Rayon IV Gereja Bethany Se-Kalimantan, Wakil Ketua BPD GBI

70
Sumber www.bethanybalikpapan.org
71
Sumber http://www.radiosangkakalaborneo911fm.com
127

Kaltim, Direktur GSN Balikpapan, Ketua GO STUDIO

Balikpapan, Direktur Sekolah Misi Bethany Kalimantan & STT

Bethany Kalimantan. Gereja Bethany Balikpapan berkembang

secara luar biasa dan mengalami pertumbuhan yang pesat baik

secara kualitas maupun kuantitas sehingga Gereja ini memiliki

jumlah jemaat yang besar memiliki gedung gereja permanen di

atas tanah seluas 7500 meter, memiliki 15 gereja satelit di seluruh

Kalimantan Timur, dan setiap minggunya terdapat 11 kali

kebaktian.72

A. PENELITIAN TERDAHULU

Dalam bab ini, peneliti akan memaparkan beberapa kajian terdahulu atau

penelitian terdahulu yang memiliki keterkaitan dengan penelitian ini.

Adapun tujuan dari pemaparan kajian terdahulu ini adalah untuk

menentukan posisi penelitia serta menjelaskan perbedaannya.Selain itu

peneliti terdahulu sangat berguna untuk perbandingan. Dengan demikian

penelitian yang peneliti lakukan ini benar-bebar dilakukan secara orisinil.

Adapun peneliti terdahulu yang peneliti maksud adalah :

1. Penelitian pertama dilakukan oleh Kapas Ester Adelia, dalam Tesis yang

berjudul Peran PendidikanAgama Kristen dan Pola Asuh Orang Tua dalam

Pertumbuhan Rohani siswa Sekolah Kristen Trimulia, Bandung (2018).

Dalam penelitian ini peneliti mendapatkan hasil,

72
Sumber www.bethanybalikpapan.org
128

Peran Guru Pendidikan Agama Kristen adalah sebagai Gembala

mempunyai hati melayani dengan kerendahan hati, sangatlah mendukung

pertumbuhan rohani anak. Semakin meningkatnya keterbukaan anak-anak

dalam konseling sangatlah membantu anak-anak dalam pemulihan hati.

Selain peran guru, pola asuh orang tua otoritatif yang berdasarkan Alkitab

dalam Pertumbuhan Rohani Siswa Sekolah Kristen Trimulia Bandung

adalah penting dalam mendukung pertumbuhan rohani siswa dapat dilihat

dari sikap anak yang mudah menerima pengenalan akanTuhan di sekolah

dengan mudah.

Dalam pola asuh otoritatif terdapat pendisiplinan kepada anak,

apabila anak tidak taat. Mendisiplinkan anak adalah hal yang sangat

penting dalam mendukung pertumbuhan rohani siswa dapat dilihat dari

sikap anak yang memahami arti dosa.

Peneliti juga menyimpulkan

Orang tua yang tidak konsisten melakukan pendidikan Agama

Kristen di rumah (berdoa, membaca Alkitab, ibadah keluarga) akan

berpengaruh kepada pertumbuhan rohani anak, dapat dilihat dari sikap

anak yang tidak konsisten dalam berdoa dan membaca Alkitab.

Perbedaan :

Penelitian yang dilakukan Ester adalah peran Guru PAK dalam

pertumbuhan Rohani anak, sedangkan peneliti membahas Pola asug Orang

Tua tunggal dalam Pendidkan Iman Kristen anak usia remaja.


129

2. Penelitian kedua dilakukan oleh Indra Syuhada, dengan judul Skripsi

peranan pola asuh single parent terhadap perkembangan social anak. (studi

kasus keluarga single parent di desaTangkil kulon kabupaten Pekalongan )

Dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan hasil:

Bahwa Peranan Pola Asuh sangatlah berpengaruh terhadap

perkembangan social anak. Pola Asuh Demokratis ( meningkatkan kualitas

perkembangan social anak), Pola Asuh Otoriter ( anak tumbuh menjadi

menjadi lemah dan kurang mandiri ) Pola Asuh Permisif ( anak menjadi

agresif dan cenderung susah diatur ) dan Pola Asuh tidak terlibatnya orang

tua ( anak merasa tidak diperhatikan dan kurang kasih sayang ).

Perbedaan : Penelitian yang dilakukan Indra Syuhada adalah Pola Asuh

Single Parent ( orang tua tunggal )terhadap perkembangan

soaial anak, sedangkan peneliti membahas Pola asuh Orang

Tua tunggal dalam pendidikan Iman Kristen usia remaja

B. KERANGKA BERFIKIR

Dalam penelitian dibuatlah kerangka pikir dengan tujuan untuk

mempermudah peneliti dalam melakukan penelitiannya. Adanya kerangka

berfikir, maka tujuan yang akan dilakukan oleh peneliti akan semakin

jelas. Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana

teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai


130

masalah penting yang terjadi. Maka dengan demikian kerangka berpikir

adalah sebuah pemahaman yang melandasi pemahaman -pemahaman yang

lainnya, sebuah pemahaman yang paling mendasar menjadi pondasi bagi

setiap pemikiran atau suatu bentuk proses dari keseluruhan penelitian yang

akan dilakukan.73

Tabel 2

Kerangka Berpikir

 Pola Asuh Orang Tua Tunggal


 Pendidikan Iman Kristen
 Anak Usia Remaja Gereja Bethany
73
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif dan R &
D)(Bandung : Alfabeta, 2014).
131

INPUT
ANALISIS
INFORMASI

WAWANCARA

OBSERVASI
DOKUMENTASI

PROSES ANALISIS

KESIMPULAN PEMBAHASAN OUTPUT

POLA ASUH ORANG TUA TUNGGAL DALAM PENDIDIKAN IMAN KRISTEN

ANAK USIA REMAJA GEREJA BETHANY BALIKPAPAN

BAB III

METODE PENELITIAN
132

A. Metodologi Penelitian

Metodologi Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti

kegiatan penelitian yang didasarkan pada ciri ciri keilmuan, yaitu rasional,

empiris, dan sistematis 74

1 Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengn cara- cara yang

masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia.

2 Empiris berarti cara- cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera

manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara- caa

yang digunakan.

3 Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan

langkah langkah tertentu yang bersifat logis

Pengertian Metodologi Penelitian

1 Berasal dari kata metode yang artinya cara yang tepat untuk melakukan

sesuatu dan logos yang artinya ilmu atau pengetahuan, jadi metodologi

artinya adalah cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran

secara seksama untuk mencapai suatu tujuan. 75

2 Metode dalam kamus Bahasa Indonesia diartikan sebagai cara sistematis

dan terpikir secara ilmiah untuk mencapai tujuan, prinsip dan praktek
76
praktek pengajaran bahasa.

74
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung : Alfabeta, 2016)
75
Cholid Narbuko dan H Abu Ahmadi, Metodologi Penelitian (Jakarta, Bumi Aksara,
2016) hlm 1
76
Hizair . Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. (Jakarta : Penerbit Tamer, 2013)
133

77
3 Metodologi adalah pengetahuan tentang metode metode.

4 Penelitian ditinjau dari asal usul kata berasal dari bahasa Inggris yaitu

research yang dalam bahasa indonesia diterjemahkan sebagai riset. Secara

etimologis research berasal dari kata re yang berarti kembali dan search

yang berarti mencari. Sehingga research dapat diartikan “mencari


78
kembali” (Nazir 2003).

5 Dalam kamus bahasa Indonesia, penelitian diartikan sebagai pemeriksaan


79
yang sangat cermat, penyelidikan.

6 Metode Penelitian dalam kamus Bahasa Indonesia diartikan sebagai cara

mencari kebenaran dan asas- asas gejala alam, masyarakat, atau

kemanusiaan berdasarkan disiplin ilmu tertentu. Jadi metodologi penelitian

adalah pengetahuan tentang berbagai metode yang dipergunakan dalam

suatu penelitian (Suriasumantri:1996). 80

Pengertian Metodologi Kualitatif

1 Metodologi Penelitian Kualitatif merupakan salah satu metode keilmuan

untuk menyelesaikan tugas akhir merupakan karya ilmiah atas penelitian

77
Lijan Poltak Sinambela. Metodologi Penelitian Kuantitatif. (Yogyakarta : Graha Ilmu,
2014)
78
Lijan Poltak Sinambela. Metodologi Penelitian Kuantitatif.( Yogyakarta :Graha Ilmu..
2014)
79
Hizair . Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. (Jakarta : Penerbit Tamer, 2013)
80
Lijan Poltak Sinambela. Metodologi Penelitian Kuantitatif.( Yogyakarta :Graha Ilmu..
2014)
134

pribadi di lapangan atau riset kepustakaan yang disusun mahasiswa sesuai

dengan prosedur yang ditetapkan sebagai bagian kegiatan akhir akademik


81
pada program studi

2 Metodologi Kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan

data empiris berupa kata kata tertulis atau lisan dari orang orang dan

perilaku yang dapat diamati (Bogdan dan Taylor: 1975) 82

3 Metode Kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial

yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik

dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya (Kirk dan Miller :

1986) 83

4 Penelitian Kualitatif merupakan suatu penelitian yang bermaksud

memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian

misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain lain secara

holistic dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata kata dan bahasa pada

suatu konteks khusus yang alamiah serta dengan memanfaatkan berbagai

metode alamiah. 84

Topik dalam penelitian ini adalah mengenai Pola Asuh Orangtua Tunggal

dalam Pendidikan Iman Kristen di Gereja Bethany Balikpapan. Penelitian ini

berusaha untuk mengetahui bagaimana setiap Orangtua Tunggal dalam

81
John Biaf, Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan Agama Kristen, (Balikpapan : IKB
Press, 2017)
82
Lexy J Moleong , Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2017)
83
Lexy J Moleong , Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2017)
84
Tohirin, Metode Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling,
(Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2012)
135

menerapkan Pola Asuh yang benar melalui Pendidikan Iman Kristen kepada anak

usia Remaja, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif.

Penulis memakai pendekatan Studi Kasus, penelitian dilakukan untuk

memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian secara

holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata- kata dan bahasa, pada suatu

konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah

(Moleong : 2005). 85 Dalam arti peneliti tidak berusaha untuk memanipulasi

setting penelitian, melainkan melakukan studi terhadap suatu fenomena dalam

situasi dimana fenomena itu ada (Poerwandari : 2005). 86

Penelitian Kualitatif memiliki ciri atau karakteristik yang berbeda dengan

jenis penelitian yang lain, Adapun karakteristik yang menjadi ciri penelitian

Kualitatif, Penelitian Kualitatif menurut Bogdan dan Biklen (1982) 87 adalah

sebagai berikut :

1 Dilakukan pada kondisi yang alamiah (lawannya adalah eksperimen) ,

langsung kesumber data dan peneliti adalah instrument kunci.

2 Bersifat deskriptif, data yang terkumpulberbentuk kata kata atau gambar,

sehingga tidak menekankan pada angka

3 Lebih menekankan pada proses, daripada prodek atau outcome

4 Melakukan Analisis data secara induktif

5 Menekankan pada makna (data dibalik yang teramati)

85
John Biaf , Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan Agama Kristen, (Balikpapan : IKB
Press, 2017)
86
John Biaf, Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan Agama Kristen, (Balikpapan : IKB
Press, 2017)
87
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung : Alfabeta, 2016)
136

Selanjutnya karakteristik Studi Kasus menurut Dr Tohirin adalah :88

1 Eksplorasi mendalam dan menyempit

2 Berfokus ada peristiwa nyata dalam konteks kehidupan sesungguhnya

(nyata)

3 Dibatasi oleh ruang dan waktu

4 Bisa hanya merupakan kilasanatau penelitian longitudinal tentang

peristiwa yang sudah maupun yang sedang terjadi

5 Dari berbagai sumber informasi dan sudut pandang

6 Mendetail dan deskriptif

7 Pandangan menyeluruh, meneliti hubungan dan keterpautan

8 Fokus pada realitas yang diterima apa adanya maupun realitas yang

penting dan tidak biasa (tidak lazim)

9 Bermanfaat untuk membangun sekaligus menguji teori

Alasan peneliti melakukan penelitian kualitatif karena tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Pola Asuh Orangtua Tunggal

Dalam Pendidikan Iman Kristen anak usia Remaja di Gereja Bethany Balikpapan.

Dengan metode ini nantinya diharapkan peneliti dapat menghasilkan deskripsi

secara keseluruhan dan mendalam mengenai Pola Asuh Orangtua Tunggal dalam

Pendidikan Iman Kristen anak usia Remaja di Gereja Bethany Balikpapan.

B. Data dan Sumber Data

88
Tohirin, Metode Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling,
(Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2012)
137

Dalam penelitian kualitatif, pembatasan subjek merupakan salah satu

usaha untuk menetapkan batas penelitian sehingga lebih fokus pada masalah

dalam penelitian. Dengan topik penelitian mengenai Pola Asuh Orangtua Tunggal

dalam Pendidikan Iman Kristen usia Remaja di Gereja Bethany Balikpapan maka

karakteristik utamanya adalah Hamba Tuhan yang melayani di Gereja Bethany

Balikpapan. Data merupakan keterangan keterangan mengenai suatu hal, dapat

berupa sesuatu hal yang diketahui atau yang dianggap atau anggapan atau suatu

fakta yang digambarkan lewat angka, symbol, kode, dan lain lain. 89 Data

penelitian dikumpulkan baik lewat instrument pengumpuan data, observasi,

wawancara maupun lewat data dokumentasi. Sumber data secara garis besar

terbagi dalam dua bagian, yaitu data primer dan data sekunder

1. Data Primer, yaitu data yang langsung diperoleh dari informan dengan

menggunakan wawancara dan observasi. Sumber data primer yaitu sumber

data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. 90 Data

primer juga dapat diartikan sebagai data yang diperoleh dari sumber

pertama melalui prosedur dan teknik pengambilan data yang dapat berupa

interview, observasi, maupun penggunaan instrumen pengukuran yang

khusus dirancang sesuai dengan tujuannya. Sumber data utama dalam

penelitian kualitatif adalah kata kata, dan tindakan, selebihnya adalah data

tambahan seperti dokumen dan lain lain. 91

89
Iqbal Hasan, Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002),
90
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung : Alfabeta, 2016)
91
Lexy J Moleong , Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja RosdaKarya,
2017)
138

2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui literature. Data sekunder

adalah data yang diperoleh dari sumber tidak langsung yang biasanya
92
berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi." Dengan kata lain data

sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari subjek

penelitian. Data yang dikumpulkan oleh peneliti ini, hanya sebagai

penunjang dari data primer, sumber data ini bisa diperoleh dari bahan-

bahan kepustakaan, yang berupa dokumen-dokumen sekolah, buku,

majalah, jurnal, internet dan sebagainya yang berkaitan dengan penelitian,

tulisan – tulisan yang bisa diperoleh melalui internet.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Untuk mendapatkan data- data yang diperlukan sesuai kebutuhan peneliti,

maka peneliti mengambil lokasi penelitian di Gereja Bethany Balikpapan, jalan

Syarifudin Yoes No 7, Kelurahan Sepinggan, Kecamatan Balikpapan Selatan,

Balikpapan, Kalimantan Timur, lokasi ini dipilih menjadi lokasi penelitian karena

peneliti merupakan pelayan gereja (Usher) sehingga dapat melakukan observasi

yang terus menerus untuk mendapatkan data yang akurat mengenai Pola Asuh

Orangtua Tunggal dalam Pendidikan Iman Kristen anak usia Remaja di Gereja

Bethany. Lokasi wawancara dan waktu penelitian bersifat situasional, disesuaikan

dengan perjanjian terhadap paritisipan. Pelaksanaan penelitian dimulai dari

persiapan sampai laporan akhir berlangsung mulai dari bulan maret 2019 – Juni

2019. Dimulai dengan wawancara informal terhadap beberapa sumber pada Q1

tahun 2018, untuk mendapatkan informasi awal.

92
Saifudin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2005)
139

D. Tahap Tahap Penelitian

Penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian yang bermaksud

memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian misalnya

perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik dan dengan

cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang

alamiah serta dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Oleh sebab itu,

dalam melakukan penelitian, peneliti yang menggunakan pendekatan kualitatif

harus menjelaskan proses atau tahapan-tahapan penelitiannya. Secara garis besar,

penelitian kualitatif menempuh tiga tahap yaitu: 93

1. Tahap Pralapangan

2. Tahap Pekerjaan Lapangan

3. Tahap Analisis dan Interpretasi Data.

E. Prosedur Pengumpulan Data

Terdapat dua teknik yang peneliti gunakan dalam mengumpulkan data yaitu

Observasi dan Wawancara, data dikumpulkan dengan menggunakan metode

wawancara dan observasi yang dilakukan beberapa kali sampai tidak ada lagi hal

hal yang perlu diketahui dari subjek, dalam arti semua data dan informasi telah

terkumpul dengan lengkap. 94

1 Wawancara

93
Tohirin , Metode Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling,
(Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2012)
94
John Biaf, Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan Agama Kristen, (Balikpapan : IKB
Press, 2017)
140

Definisi dari wawancara adalah

a. Percakapan dan tanyajawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan

tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan

jawaban atas pertanyaan itu. 95Jenis wawancara yang digunakan

adalah wawancara dengan pedoman umum dimana peneliti

membuat pedoman wawncara yang digunakan untuk mengingatkan

peneliti mengenai aspek – aspek yang harus dibahas atau

ditanyakan. Wawancara ini berbentuk wawancara terfokus dan

mendalam, biasanya berjalan lama dan seringkali dilanjutkan pada

kesempatan berikutnya (Poerwandari, 2005). 96

b. Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi dan ide melalui tanyajawab, sehingga dapat

dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu (Esterberg,

2002) 97

Maksud dilakukan wawancara

a. Adalah untuk digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

95
Lexy J Moleong , Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2017)
96
John Biaf, Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan Agama Kristen, (Balikpapan : IKB
Press, 2017)
97
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinas, (Bandung : Alfabeta, 2017)
141

permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal hal dari responden yang lebih mendalam. 98

b. Mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan,

motivasi, tuntutan, kepedulian, dan lain lain kebulatan, merekonstruksi

kebulatan kebulatan demikian sebagai yang diharapkan untuk dialami

pada masa yang akan datang, memverifikasi, mengubah dan

memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain, baik manusia

maupun bukan manusia(triangulasi), dan memverifikasi, mengubah

dan memperluas konstruksi yang dikembangkan peneliti sebagai

pengecekan anggota.99

Jenis Wawancara

1 Patton (1980) mengemukakan pembagian wawancara didasarkan atas

perencanaan pertanyaannya sebagai berikut : 100

a. Wawancara pembicaraan informal, pertanyaan yang diajukan

sangat tergantung pada pewawancara itu sendiri, yaitu spontanitas

dalam mengajukan pertanyaan kepada terwawancara.

b. Pendekatan menggunakan petunjuk umum wawancara,

mengharuskan pewawancara membuat kerangka atau garis besar

pokok pokok yang dirumuskan, tidak perlu ditanyakan secara

berurutan. Pelaksanaan wawancara dan pengurutan pertanyaan

disesuaikandengan keadaan responden dalam konteks wawancara

yang sebenarnya
98
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinas, (Bandung : Alfabeta, 2017)
99
Lexy J Moleong , Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2017)
100
Lexy J Moleong , Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2017)
142

c. Wawancara baku terbuka

Adalah wawancara yang menggunakan seperangkat pertanyaan

baku. Urutan pertanyaan, kata katanya, dan cara penyajiannya pun

sama untuk setiap responden. Wawancara demikian digunakan

untuk mengurangi sedapat dapatnya variasi yang bisa terjadi

antara seorang terwawancara dengan lainnya

2 Guba dan Lincoln (1981) mengemukakan beberapa macam

wawancara yaitu: 101

a. Wawancara oleh tim atau panel, dilakukan tidak hanya oleh satu

orang, tetapi dua orang atau lebih terhadap seorang yang

diwawancarai

b. Wawancara tertutup dan wawancara terbuka, pada wawancara

tertutup biasanya yang diwawancarai tidak mengetahui dan tidak

menyadari bahwa mereka sedang diwawancara, hal ini tidak

sesuai dengan penelitian kualitatif yang biasanya berpandangan

terbuka. Pada wawancara terbuka subyek mengetahui bahwa

mereka sedang diwawancara serta maksud dan tujuan wawancara

itu

c. Wawancara riwayat secara lisan, adalah wawancara terhadap

orang orang yang pernah membuat sejarah atau yang membuat

karya ilmiah besar, sosial, pembangunan, pendamaian dan

sebagainya. Maksud wawancara untuk mengungkapkan riwayat

hidup, pekerjaan, kesenangan, ketekunan, pergaulan, dan lain lain.


101
Lexy J Moleong , Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2017)
143

Terwawancara berbicara terus menerus sedangkan pewawancara

duduk mendengarkan dengan baik diselingi dengan sekali kali

mengajukan pertanyaan.

d. Wawancara terstruktur dan tidak terstruktur

Wawancara terstruktur adalah wawancara yang pewawancaranya

menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan pertanyaan yang akan

diajukan. Peneliti mencari jawaban terhadap hipotesis kerja ,

sehingga pertanyaan disusun dengan rapid an ketat.

Wawancara tak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana

peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah

tersusun secara sistematis dan lengkap dalam pengumpulan

datanya. Responden terdiri atas mereka yang terpilih karena sifat

sifatnya yang khas, biasanya mereka memiliki pengetahuan dan

mendalami situasi, dan mereka lebih mengetahui informasi yang

diperlukan. Pertanyaan biasanya tidak disusun terlebih dahulu,

malah disesuaikan dengan keadaan dan ciri yang unik dari

responden.

2 Observasi

Selain melakukan wawancara, peneliti melakukan observasi dalam proses

pengumpulan data. Istilah observasi diarahkan pada kegiatan

memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul dan

mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut


144

(Poerwandari, 2005). 102 Observasi dilakukan dengan cara peneliti terlibat

langsung dalam proses penelitian secara terbuka sehingga segala informasi

termasuk rahasia dapat diperoleh dengan mudah.

Observasi adalah suatu metode pengumpulan data yang digunakan dengan

jalan menggunakan pengamatan yang disertai dengan pencatatan

pencatatan terhadap keadaan atau perilaku obyek sasaran yang dilakukan

secara langsung pada lokasi yang menjadi obyek peneltian.

Menurut Guba dan Lincoln, ada beberapa alasan mengapa metode

observasi dimanfaatkan yaitu: 103

a. Teknik observasi ini didasarkan atas pengalaman secara langsung,

karena pengalaman secara langsung rnerupakan alat yang ampuh

untuk mengetes suatukebenaran. Ini dilakukan jika data yang

diperoleh kurang meyakinkan.

b. Teknik pengamatan juga memungkinkan melihat dan mengamati

sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang

terjadi pada keadaan sebenamya.

c. Pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi

yang berkaitan dengan pengetahuan proposisional maupun

pengetahuan yang langsung diperoleh dari data.

d. Sering terjadi ada keraguan pada peneliti, jangan-jangan ada data yang

dijaringnya "menceng" atau bias. Kemungkinan menceng itu terjadi


102
John Biaf, Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan Agama Kristen, (Balikpapan : IKB
Press, 2017)
103
Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2017)
145

karena kurang dapat mengingat peristiwa atau hasil wawancara,

adanya jarak antara peneliti dan yang diwawancarai, ataupun karena

reaksi peneliti yang emosional pada suatu saat. Jalan yang terbaik

untuk mengecek kepercayaan data tersebut ialah dengan jalan

memanfaatkan observasi.

e. Teknik observasi memungkinkan peneliti mampu memabami situasi-

situasi yang rumit. Situasi yang rumit mungkin terjadi jika peneliti

ingin memperhatikan beberapa tingkahlaku sekaligus. Jadi

pengamatan dapat menjadi alat yang ampuh untuk situasi-situasi yang

rumit dan untuk perilaku yang kompleks.

f. Dalam kasus-kasus tertentu di mana teknik komunikasi lainnya tidak

dimungkinkan, observasi dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat.

Observasi ini peneliti lakukan untuk memperoleh gambaran yang

lebih jelas mengenai keadaan yang sebenarnya

F. Instrumen Penelitian

a. Peneliti

Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan instrument yang paling

penting, karena peneliti mempunyai peran yang sangat besar, mulai dari

pemilihan topik, mengumpulkan data, hingga menganalisa dan

menginterpretasikan data. Menurut Patton (1990, dalam Tunggal, 2005)


146

validitas penelitian kualitatif terletak pada keterampilan peneliti dalam

melakukan penelitian. 104

b. Pedoman wawancara

Pedoaman wawancara merupakan daftar pertanyaan mengenai topik

penelitian yang digunakan selama proses wawancara berlangsung sehingga

focus penelitian tidak menyimpang dari tujuan penelitian.

c. Alat perekam

Alat perekam berupa telepon genggam, digunakan untuk merekam

jalannya wawancara.Sebelum wawancara, peneliti memastikan alat

perekam dapat berfungsi dengan baik.

d. Catatan dan alat tulis

G. Teknik Analisis Data

Setelah proses pengumpulan data dilakukan, proses selanjutnya adalah

melakukan analisis data.

Pengertian:

a. Analisis atau penafsiran data merupakan proses mencari dan menyusun

secara sistematis catatan temuan penelitian melalui pengamatan dan

wawancara dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman peneliti

tentang fokus yang dikaji dan menjadikannya temuan untuk orang lain,

104
John Biaf M. Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan Agama Kristen, (Balikpapan : IKB
Press, 2017) hlm 53
147

mengedit, mengklasifikasi, mereduksi, dan menyajikannya (Muhadjir,

1998) 105

b. Analisis data kualitatif menurut Bogdan &Biklen adalah upaya yang

dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,

memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,

mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa

yang penting dan apa yang dapat dipelajari dan memutuskan apa yang

dapat diceritakan kepada orang lain.106

c. Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data

kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat

ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang

disarankan oleh data.

Dari rumusan tersebut dapat ditentukan bahwa analisis data bermaksud

pertama tama mengorganisasikan data. Data yang terkumpul banyak sekali

dan terdiri dari catatan lapangan dan tanggapan peneliti, gambar, foto,

dokumen berupa laporan, biografi, artikel, dan sebagainya.

Pekerjaan analisis data dalam hal ini adalah: 107

a. Mengatur

b. Mengurutkan

c. Mengelompokkan

105
Tohirin, Metode Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling,
(Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2012)
106
Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2017)
107
Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2017)
148

d. Memberikan kode

e. Mengkategorisasikan

Pengorganisasian dan pengelolaan data bertujuan menemukan tema dan

hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori suntantif

Proses Analisis data kualitatif meliputi: 108

a. Menurut Seiddel (1998)

1) Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan dengan memberi

kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri

2) Mengumpulkan, memilah milah, mengklasifikasikan,

mensintesiskan, membuat ikhtiar, dan membuat indeksnya

3) Berpikir dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai

makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan hubungan,

dan membuat temuan temuan umum

b. Menurut Janice McDrury (1999)

1) Membaca atau mempelajari data, menandai kata kata kunci dan

gagasan yang ada dalam data

2) Mempelajari kata kata kunci itu, berupaya menemukan tema tema

yang berasal dari data

3) Menuliskan model yang ditemukan

4) Koding yang telah dilakukan

108
Tohirin , Metode Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling,
(Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2012)
149

c. Menurut Moleong, analisis data dalam penelitian kualitatif menempuh

tahap tahap sebagai berikut: 109

1 Menemukan tema dan merumuskan hipotesis dengan ketentuan

2 Menganalisis berdasarkan hipotesis kerja,upaya yang dilakukan

dengan jalan bekerja dengan data.

3 Mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang

dapat dikelola.

4 Mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola,

5 menemukan apa yang penting dan apa yang dapat dipelajari.

6 memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.

H. Pengecekan Keabsahan Data

Keabsahan Data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari

konsep validitas dan reliabilitas yang disesuaikan dengan tuntutan

pengetahuan, kriteria dan paradigma.Istilah yang paling sering digunakan

dalam penelitian kualitatif adalah kredibilitas yang dipilih untuk

menggantikan konsep validitas.Kredibilitas terletak pada keberhasilnnya

mencapai maksud mengeksplorasi masalah atau mendeskripsikan setting,

proses, kelompok social atau pola interaksi yang kompleks. Deskripsi

mendalam yang menjelaskan kemajemukan aspek – aspek yang terkait dan

109
Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2017)
150

interaksi dari berbagai aspek menjadi salah satu ukuran kredibilitas

penelitian kualitatif.110

Salah satu teknik pemeriksaan keabsahan data adalah triangulasi.

Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat

menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data

yang telah ada.111 Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan

triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus

menguji kredibilitas data,yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai

teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.

Denzin membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik

pemeriksaanyang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik

dan teori (yaitu berdasarkan anggapan bahwa fakta tertentu tidak dapat

diperiksa derajat kepercayaan dengan satu atau lebih teori).112Selanjutnya,

untuk memperoleh tingkat keabsahan data maka teknik yang digunakan

dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber.113Menurut Patton yang

dikutip oleh Lexy J. Moleong bahwa teknik triangulasi sumber dapat

dicapai dengan jalan:

a. membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara,

110
John Biaf, Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan Agama Kristen, (Balikpapan : IKB
Press, 2017)
111
Andi Prastowo, Menguasai Teknik-teknik Koleksi Data Penelitian Kualitatif,
Yogyakarta:DIVA Press, 2010,
112
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif..., h. 178.

113
151

b. membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan

apayang dikatakannya secara pribadi,

c. membandingkan apa yang dikatakanorang-orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakannyasepanjang waktu,

d. membandingkan keadaan dan perspektif seseorangdengan berbagai

pendapat dan pandangan orang (rakyat) biasa, orang berpendidikan

menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan

e. membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dipahami bahwa dalam penelitian

ini menggunakan triangulasi sumber yang dapat diperoleh dengan jalan

membandingkan data hasil pengamatan (observasi) dengan data hasil wawancara.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


152

Di dalam Bab IV ini Peneliti akan menjabarkan hasil kegiatan penelitian

yang berfokus kepada Analisis Pola Asuh Orang Tua Tunggal dalam Pendidikan

Iman Kristen anak usia Remaja di Gereja Bethany Balikpapan. Dimana penelitian

ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan analisis deskriptif. Metode

kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya

dilakukan pada kondisi yang sesungguhnya ada / alamiah /natural setting114.

Pada penelitian kualitatif peneliti dituntut dapat menggali data

berdasarkan apa yang diucapkan, dirasakan, dan dilakukan oleh sumber data. Pada

penelitian kualitatif peneliti bukan sebagaimana seharusnya apa yang dipikirkan

oleh peneliti tetapi berdasarkan sebagaimana adanya yang terjadi di lapangan,

yang dialami, dirasakan, dan dipikirkan oleh sumber data. Dengan melakukan

penelitian melaui pendekatan deskiptif maka peneliti harus memaparkan,

menjelaskan, menggambarkan data yang telah diperoleh oleh peneliti melalui

wawancara mendalam yang dilakukan dengan partisipan.

Bab IV ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :

A. Deskripsi Informasi Penelitian

B. Deskripsi Hasil Penelitian

C. Pembahasan

114
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D (Bandung :Alfabeta,
2012), 7.
153

A. Deskripsi Informasi Penelitian

Dalam penelitian ini, Partisipan tidak berkeberatan untuk disebutkan

namanya, antara lain :

1. Ibu Yuli, seorang ibu yang bekerja di salah satu toko bahan kue di

Balikpapan, ikut pelayanan juga menjadi Usher dan singer di BSC

( Bethany Senior Church) di Gereja Bethany Balikpapan.

2. Anak dari Ibu Yuli bernama Baby, sebagai pekerja Gereja Bethany

(Full timer) di Balikpapan

3. Ibu Martuti, seorang ibu rumah tangga yang bekerja di rumah, ikut

pelayanan menjadi Korwil di wilayah FA. RSS dan sekitarnya di

Gereja Bethany Balikpapan

4. Bapak Robert Aruana, seorang bapak pensiun dari perusahaan dan

sekarang bekerja Freelance sebagai Pegawai Asuransi Mobil, ikut

pelayanan sebagai Usher dan team music di BSC ( Bethany Senior

Church) di Gereja Bethany Balikpapan.

5. Bapak Pdt. Dedy Kurniawan, seorang Pendeta dan Dosen di Institut

Kristen Borneo, Balikpapan.

Mereka adalah para partisipan yang diwawancarai setelah melalui proses

appointment. Dalam hal ini, mereka adalah partisipan yang bersedia untuk

diwawancarai di tengah kesibukannya. Mereka, sangat membantu peneliti serta

sangat terbuka dan antusias untuk memberikan informasi yang dibutuhkan.

Kelima dari partisipan ini berpenampilan sederhana, bersemangat serta

menyenangkan untuk diajak berbicara dan berdiskusi , mereka juga ramah dan
154

sangat menolong peneliti untuk mendapatkan data yang diperlukan. Karena

mereka sangat terbuka maka mereka bersedia menjawab semua pertanyaan yang

diajukan oleh peneliti.

Di dalam pekerjaannya dan fungsinya sebagai orang tua, pekerja dan pelayan

Tuhan, mereka sangat berdedikasi dalam melakukan tugasnya masing - masing.

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap partisipan, maka

didapatkan hal-hal sebagai berikut :

1. Wawancara dengan Ibu Yuli

Hari/tanggal : Minggu, 09 Juni 2019

Kode : P1

Lokasi : Living Plaza, Lantai 2 (Food Court)

Waktu : 19.00 – 20.00

a. Hasil Observasi terhadap P1

No Komponen observasi Hasil Observasi


1 Partisipan / P1 Ibu Yuli, hadir tepat waktu ,dia datang pada
(pihak-pihak yang waktu yang telah ditentukan untuk
terkait dalam diwawancarai di Living Plaza Lt.2 (Foot
wawancara, hubungan Court) Balikpapan.
status)
2 Tujuan Agar mendapatkan informasi awal tentang
bagaimana Pola Asuh Orang Tua Tunggal
dalam Pendidikan Iman Kristen usia Remaja,
di Gereja Bethany Balikpapan.

3 Ungkapan- - Memperkenalkan diri sebagai salah satu


155

ungkapan emosi Orang Tua Tunggal.


partisipan (bentuk
tindakan, ucapan, Ketika peneliti menanyakan tentang peran
ekspresi muka, gerak Orang Tua Tunggal dalam mendidik anak
tubuh) Dia mengatakan bahwa menjadi Orang Tua
Tunggal sangatlah sulit, namun jika anak-
anak dari kecil di kenalkan dengan kegiatan
Gereja dengan sekolah minggu, doa, baca
Alkitab menjadi pondasi yang kuat untuk
masa depan anak-anak akan pengenalan
Yesus.

4 Benda-benda Peneliti menggunakan kamera dan


handphone untuk merekam secara detail
pembicaraan dalam wawancara.

5 Peristiwa Narasumber sangat terbuka dalam


(kejadian-kejadian menceritakan bagaimana seharusnya peran
lain yang terjadi Orang Tua Tunggal yang bekerja dalam
bersamaan dengan menididik anak-anaknya dalam Iman Kristen
kegiatan wawancara) dalam kehidupan sehari-harinya.

Narasumber menjawab setiap pertanyaan


dengan sangat bersemangat.

b. Petikan Wawancara Dengan Ibu Yuli ( Orang Tua Tunggal )

Bu Yuli, seorang Ibu single parent ditinggal suami karena meninggal

dunia (disebut sebagai informan).

Wawancara mendalam tentang Pola Asuh Orang Tua Tunggal dalam Pendidikan

Iman Kristen usia Remaja di Gereja Bethany Balikpapan ( ini disebut fokus

penelitian)

Peneliti/ indah

Saya memperkenalkan diri dari mahasiswa Institut Kristen Borneo,


156

Yuli/P1

Nama Yuli

Peneliti/indah

Bu Yuli , lahir di mana ya ?

Yuli/P1

Surabaya

Peneliti/indah

Tanggal lahirnya ?

Yuli/P1

29 agustus 1971

Peneliti/indah

Bekerja di mana bu ?

Yuli/P1

Bekerja di Toko bahan kue di salah satu toko di Balikpapan permai

Peneliti/indah

Sekarang, bu Yuli tinggal dimana ?

Yuli/P1

Di Balikpapan Permai

Peneliti/indah

Sekarang saya masuk ke wawancaranya ya bu, shalom selamat malam bu Yuli.

Bu, bagaimana Pola Asuh yang ibu pakai untuk mendidik anak, bisa share ke

kami dan bisa dijelaskan ?

Yuli/P1
157

Shalom, tadinya saya ada suami. Anak saya 2 yang pertama laki-laki dan yang ke-

2 perempuan. Seperti keluarga pada biasanya keluarga kami diberkati. Anak saya

yang pertama laki-laki ikut nenek di Surabaya mulai umur 6 tahun. Kami berdua

dengan suami kerja pindah-pindah, dan Balikpapan adalah kota yang ke-11.

Peneliti/indah

Bapak kerja dimana bu ?

Yuli/P1

Suami kerja di Luxindo( bergeark di bidang mesin cuci, buku dan penyaring air)

dan suami diberi kepercayaan sebagai Manager.

Peneliti /indah

Mulai kapan pindah ke Balikpapan?

Yuli/P1

Sebelumnya kita pernah di Ujungpandang, lahirlah anak saya anak ke-2. Tahun

2009 kami pindah di Balikpapan sampai sekarang. Sampai akhirnya saya ditinggal

suami.

Peneliti/indah

Bapak meninggal kenapa ?

Yuli/P1

Bapak meninggal tahun 2017, karena kecelakaan. Tepatnya pas hari Raya Imlek,

sesuatu yang tidak kami duga sebelumnya. Suami saya suka mancing, sebelum

kejadian sebenarnya saya nggak mau pergi, tapi karena waktu itu saya libur

akhirnya saya temani suami pergi mancing. Kami ber-4 pergi mancing, dan

terjadilah ombak besar dan bapak nggak bisa diselamatkan.


158

Peneliti/indah

Anak ibu usia berapa ditinggal bapak ?

Yuli/P1

Baby waktu itu usia 24 tahun, dan saat itu bekerja di Bali dikarenakan kena mutasi

dari perusahaannya selama 3 bulan

Peneliti/indah

Ada firasat apa bu Yuli sebelum bapak meninggal ?

Yuli/P1

Ada, waktu itu bapak bilang kalau mancing hari ini kok nggak seperti

biasanya..kurang semangat gitu. Karena sudah terlanjur pesan kapal, ya akhirnya

berangkat.

Peneliti/indah

Setelah bapak tidak ada, bagaimana ibu mendidik anak tanpa ada bapak ?

Yuli/P1

Tadinya setiap masalah diputuskan berdua dan pekerjaan dilakukan bersama-

sama, tapi setelah bapak nggak ada mau nggak mau haus saya sendiri. Untung

anak saya sudah besar, anak saya suruh pindah ke Balikpapan dan tinggal bersama

saya. Mulai dari situ anak kita ajak komunikasi, bahwa segala sesuatu haruslah

dibicarakan bersama-sama. Kalau mama ada yang salah ditegur, begitu

sebaliknya. Karena saya dan anak saya baby sama-sama pelayanan di Gereja,

pergaulan haruslah di jaga.

Peneliti/indah

Ibu mulai masuk Bethany kapan ?


159

Yuli/P1

Mulai di Balikpapan

Peneliti/indah

Sebelum Bethany ini ibadah dimana?

Yuli/P1

Di Surabaya di gereja Philadelpia, pendeta pak Yusak Handoyo, setelah pindah di

Balikpapan mulai berjemaat di Bethany dikenalkan ibu Debora. Sampai akhirnya

kami ibu dan anak ikut pelayanan, tadinya bapak belum ikut pelayanan.

Peneliti/indah

Bagaimana mendidik anak setelah bapak tidak ada, apalagi anak ikut pelayanan.

Bagaimana mempertahankan nya?

Yuli/P1

Segala sesuatu di komunikasikan, karena kesibukan saya kerja di toko dan Baby

anak saya sibuk di pelayanan juga. Sekalipun saya jarang ketemu tapi selalu

komunikasi lewat hape

Peneliti/indah

Anak-anak lebih dekat dengan siapa?

Yuli/P1

Anak-anak lebih dekat dengan bapak nya, saat bapak masih ada setiap saya tegur

atau marahi anak, pasti bapaknya yang bela. Sehingga anak lebih condong sama

bapaknya, karena saking sayang nya sama anak. Dalam mendidik anak kadang

banyak beda pendapat dengan suami, sementara saya pingin tegas dan disiplin

suami nggak tega. Tapi setelah suami nggak ada, baru saya rasakan mendidik
160

anak tidak bisa keras, tapi ada nggak teganya juga. Tapi saya harus tegas, karena

kalau terjadi sesuatu pada anak semua menjadi tanggung jawab saya. Kalau ada

masalah bicara sama mama, kemarin-kemarin mungkin bisa menghindar dari

mama, tapi sekarang mama tinggal sendiri baby masih dalam perlindungan mama,

jadi semua atas sepengetahuan mam.

Peneliti/indah

Sampai hari ini anak masih bisa dikendalikan?

Yuli/P1

Masih bisa, saya punya anak ini mengerti saya jadi kalau saya ajak bicara nurut

saja.

Peneliti/indah

Sulit tidak mendidik anak sendirian ?

Yuli/P1

Dibilang sulit ya tidak tapi kalau dibilang tidak sulit juga, karena terbiasa kita

dulu memutuskan sama bapak sekarang sendiri. Akhirnya saya kembali ke Tuhan,

minta pertolongan sama Tuhan, dengan doa. Setiap malam sebelum tidur selesai

berdoa disitu saat kita ngobrol dari hati ke hati, dengan cara pendekatan itulah kita

bisa berkomunikasi dengan baik.

Peneliti/indah

Bagaiaman dengan masalah ekonomi ibu, dulu ada bapak sekarang tidak ada ?

Yuli/P1

Puji Tuhan, bapak meninggal kemarin. Bapak tinggali kami tabungan ada dana

pensiun dan uang tersebut saya masukkan deposito, suatu saat buat biaya kalau
161

anak saya menikah. Dan saya sampai sekarang masih kerja, saya ada tanggungan

oaring tua dan adik saya janda juga masih jadi tanggungan saya sampai sekarang.

Peneliti/indah

Harapan ke depan ibu tentang anak dan ibu sendiri ?

Yuli/P1

Kalau untuk anak saya, yang terbaik lah buat anak saya jodoh dan masa depan

yang baik juga sama anak saya yang laki-laki yang sekarang umur nya sudah 31

tahun. Menjadi orang Tua tunggal itu tidak enak, tapi semua ini harus saya jalani

dan saya ingin buktikan pada orang di luar sana dengan berjalan bersama Tuhan

semua bisa saya jalani dan lewati dengan baik. Terus melayani, apapun yang

terjadi tetap melayani Tuhan.

c. Data Hasil Wawancara Dengan Partisipan 1/P1

Makna dan
Teks Wawancara Baris Temuan Tema
Coding
Informasi data diri Yuli, Surabaya 29 agustus 1971, 1 Latar
(Pi, 1-4) bekerja sebagai karyawan toko 2 belakang
bahan kue, tinggal di Balikpapan 3
permai 4
5
Shalom, tadinya saya ada suami.
Kehidupan keluarga 6 Kehidupan
162

participan Anak saya 2 yang pertama laki- 7 keluarga


(P.1, 5-16) laki dan yang ke-2 perempuan. 8
Seperti keluarga pada biasanya 9
keluarga kami diberkati. Anak 10
11
saya yang pertama laki-laki ikut
12
nenek di Surabaya mulai umur 6
13
tahun. Kami berdua dengan 14
suami kerja pindah-pindah, dan 15
Balikpapan adalah kota yang ke- 16
11. 17
Pekerjaan suami Suami kerja di 18
(P.1, 17-27) Luxindo( bergerak di bidang 19 Suami
mesin cuci, buku dan penyaring 20
air) dan suami diberi 21
kepercayaan sebagai Manager. 22
23
Sebelumnya kita pernah di
24
Ujungpandang, lahirlah anak
25
saya anak ke-2. Tahun 2009 26
kami pindah di Balikpapan 27
sampai sekarang. Sampai 28
Suami meninggal akhirnya saya ditinggal suami. 29
(P.1, 28-55) Bapak meninggal tahun 2017, 30 Meninggal
karena kecelakaan. Tepatnya pas 31
hari Raya Imlek, sesuatu yang 32
tidak kami duga sebelumnya. 33
34
Suami saya suka mancing,
35
sebelum kejadian sebenarnya
36
saya nggak mau pergi, tapi
37
karena waktu itu saya libur 38
akhirnya saya temani suami 39
pergi mancing. Kami ber-4 pergi 40
mancing, dan terjadilah ombak 41
besar dan bapak nggak bisa 42
diselamatkan 43
Anak ibu usia berapa ditinggal 44
bapak 45
46
Baby waktu itu usia 24 tahun,
47
dan saat itu bekerja di Bali
48
dikarenakan kena mutasi dari 49
perusahaannya selama 3 bul 50
163

Ada firasat apa bu Yuli sebelum 51


bapak meninggal ? 52
Ada, waktu itu bapak bilang 53
kalau mancing hari ini kok 54
55
nggak seperti biasanya..kurang
56
semangat gitu. Karena sudah
Pola Asuh dalam 57
Mendidik anak terlanjur pesan kapal, ya 58 Pola asuh
tanpa suami. akhirnya berangkat. 59
(P1, 55-73) Tadinya setiap masalah 60
diputuskan berdua dan pekerjaan 61
dilakukan bersama-sama, tapi 62
setelah bapak nggak ada mau 63
nggak mau haus saya sendiri. 64
Untung anak saya sudah besar, 65
anak saya suruh pindah ke 66
67
Balikpapan dan tinggal bersama
68
saya. Mulai dari situ anak kita
69
ajak komunikasi, bahwa segala 70
sesuatu haruslah dibicarakan 71
bersama-sama. Kalau mama ada 72
yang salah ditegur, begitu 73
sebaliknya. Karena saya dan 74
anak saya baby sama-sama 75
Menjadi jemaat pelayanan di Gereja, pergaulan 76
Gereja Bethany haruslah di jaga. 77
(P.1/74-84) 78 Jemaat Gereja
Mulai di Balikpapan, 2009
79
Sebelum ibadah di Bethany,
80
Di Surabaya di gereja
81
Philadelpia, pendeta pak Yusak 82
Handoyo, setelah pindah di 83
Balikpapan mulai berjemaat di 84
Bethany dikenalkan ibu Debora. 85
Sampai akhirnya kami ibu dan 86
Pendidikan Iman anak ikut pelayanan, tadinya 87
pada anak bapak belum ikut pelayanan. 88
(P.1/85-118) Segala sesuatu di 89 Iman anak
90
komunikasikan, karena
91
kesibukan saya kerja di toko dan
92
Baby anak saya sibuk di 93
pelayanan juga. Sekalipun saya 94
164

jarang ketemu tapi selalu 95


komunikasi lewat hape, saat itu 96
Anak-anak lebih dekat dengan 97
bapak nya, saat bapak masih ada 98
99
setiap saya tegur atau marahi
100
anak, pasti bapaknya yang bela.
101
Sehingga anak lebih condong 102
sama bapaknya, karena saking 103
sayang nya sama anak. Dalam 104
mendidik anak kadang banyak 105
beda pendapat dengan suami, 106
sementara saya pingin tegas dan 107
disiplin suami nggak tega. Tapi 108
setelah suami nggak ada, baru 109
saya rasakan mendidik anak 110
111
tidak bisa keras, tapi ada nggak
112
teganya juga. Tapi saya harus
113
tegas, karena kalau terjadi 114
sesuatu pada anak semua 115
menjadi tanggung jawab saya. 116
Kalau ada masalah bicara sama 117
mama, kemarin-kemarin 118
mungkin bisa menghindar dari 119
mama, tapi sekarang mama 120
Kesulitan mengatasi tinggal sendiri baby masih dalam 121
masalah pada anak 122
perlindungan mama, jadi semua
(P.1/119-135) 123 Masalah anak
atas sepengetahuan mama.
124
Masih bisa mengatasinya, saya
125
punya anak ini mengerti saya 126
jadi kalau saya ajak bicara nurut 127
saja. 128
Dibilang sulit ya tidak tapi kalau 129
dibilang tidak sulit juga, karena 130
terbiasa kita dulu memutuskan 131
sama bapak sekarang sendiri. 132
Akhirnya saya kembali ke 133
134
Tuhan, minta pertolongan sama
135
Tuhan, dengan doa. Setiap
136
Mengatasi masalah
malam sebelum tidur selesai 137
keuangan berdoa disitu saat kita ngobrol 138
165

(P.1/136-147) dari hati ke hati, dengan cara 139 Masalah


pendekatan itulah kita bisa 140 ekonomi
berkomunikasi dengan baik. 141
Puji Tuhan, bapak meninggal 142
143
kemarin. Bapak tinggali kami
144
tabungan ada dana pensiun dan
145
uang tersebut saya masukkan 146
deposito, suatu saat buat biaya 147
kalau anak saya menikah. Dan 148
saya sampai sekarang masih 149
Harapan keluarga kerja, saya ada tanggungan 150
(P.1/148-164) oaring tua dan adik saya janda 151 Harapan
juga masih jadi tanggungan saya 152
sampai sekarang. 153
Kalau untuk anak saya, yang 154
155
terbaik lah buat anak saya jodoh
156
dan masa depan yang baik juga
157
dan anak saya yang laki-laki 158
yang sekarang umur nya sudah 159
31 tahun. Menjadi orang Tua 160
tunggal itu tidak enak, tapi 161
semua ini harus saya jalani dan 162
saya ingin buktikan pada orang 163
di luar sana bahwa menjadi 164
orang tua tunggal bukan seperti
yang mereka pikirkan,dengan
berjalan bersama Tuhan semua
bisa saya jalani dan lewati
dengan baik. Terus melayani,
apapun yang terjadi tetap
melayani Tuhan.
d. Analisa Verbatim :

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan partisipan 1

maka dilaksanakan analisa verbatim sebagai berikut :

1. Patisipan /P.1 menjelaskan mengenai kehidupan keluarganya sebelum

suami meninggal.
166

“Shalom, tadinya saya ada suami. Anak saya 2 yang pertama laki-
laki dan yang ke-2 perempuan. Seperti keluarga pada biasanya
keluarga kami diberkati. Anak saya yang pertama laki-laki ikut
nenek di Surabaya mulai umur 6 tahun. Kami berdua dengan
suami kerja pindah-pindah, dan Balikpapan adalah kota yang ke-
11.(P.1/5-16)

Berdasarkan pernyataan partisipan di atas, maka partisipan memberi

pengertian bahwa keluarga partisipan adalah keluarga yang diberkati,

menjadi keluarga yang harmonis, kedua nya bekerja menandakan

bahwa keadaan ekonominya mapan.

2. Partisipan/P1 menjelaskan tentang pekerjaan suaminya

“Suami kerja di Luxindo( bergerak di bidang mesin cuci, buku dan


penyaring air) dan suami diberi kepercayaan sebagai Manager.
Sebelumnya kita pernah di Ujungpandang, lahirlah anak saya
anak ke-2. Tahun 2009 kami pindah di Balikpapan sampai
sekarang. Sampai akhirnya saya ditinggal suami. (P.1/17-27)

Berdasarkan dengan apa yang disampaikan partisipan, maka

partisipan memberi penjelasan bahwa kehidupan rumah tangganya tambah

diberkati dengan kehadiran anaknya yang ke2, jabatan dalam

pekerjaannya. Sampai dipindah di Balikpapan.

3. Partisipan/P3 menjelaskan bahwa saat suami meninggal, kehidupan

langsung berubah

“Bapak meninggal tahun 2017, karena kecelakaan. Tepatnya pas


hari Raya Imlek, sesuatu yang tidak kami duga sebelumnya. Suami
saya suka mancing, sebelum kejadian sebenarnya saya nggak mau
pergi, tapi karena waktu itu saya libur akhirnya saya temani suami
pergi mancing. Kami ber-4 pergi mancing, dan terjadilah ombak
besar dan bapak nggak bisa diselamatkan
ibu usia berapa ditinggal bapak
Baby waktu itu usia 24 tahun, dan saat itu bekerja di Bali
dikarenakan kena mutasi dari perusahaannya selama 3 bulan.
Ada firasat apa bu Yuli sebelum bapak meninggal ?
167

Ada, waktu itu bapak bilang kalau mancing hari ini kok nggak
seperti biasanya..kurang semangat gitu. Karena sudah terlanjur
pesan kapal, ya akhirnya berangkat. (P.1/28-55)

Berdasarkan pernyataan participant, kita bisa tunjukkan bahwa

keluarga yang tadinya bahagia, harmonis tiba-tiba ada musibah pasangan

hidup nya meninggal dalam kecelakaan, dimana saat kejadian ada bersama

participant. Hati hancur dan bener-benar merasa kehilangan yang

dirasakan, waktu menyampaikan dalam wawancara dengan muka senyum

dan mata berkaca-kaca. Tak mengira begitu cepat nya kejadian merenggut

nyawa suaminya.

4. Partisipan menjelaskan mengenai bagaimana pola asuh dalam

mendidik anak setelah tidak ada suami.

Tadinya setiap masalah diputuskan berdua dan pekerjaan


dilakukan bersama-sama, tapi setelah bapak nggak ada mau
nggak mau haus saya sendiri. Untung anak saya sudah besar,
anak saya suruh pindah ke Balikpapan dan tinggal bersama saya.
Mulai dari situ anak kita ajak komunikasi, bahwa segala sesuatu
haruslah dibicarakan bersama-sama. Kalau mama ada yang salah
ditegur, begitu sebaliknya. Karena saya dan anak saya baby sama-
sama pelayanan di Gereja, pergaulan haruslah di jaga.(P.1/55-73)

Berdasarkan pernyataan participant, bisa dipastikan pola asuh yang

dipakai participant dalam mendidik anaknya adalah pola asuh yang

demokratis. Pola asuh ini mendorong anak untuk mandiri namun peran

orang tua tetap memberikan batasan dan kendali, diberi kebebasan

melakukan apapun dan orang tua tetap memberikan bimbingan dan

arahan. Melalui komunikasi, bisa menjadi jembatan hubungan ibu anak

tetap harmonis.
168

5. Participant, menjelaskaan mulai ber jemaat nya di Bethany

Mulai di Balikpapan, 2009. Sebelumnya ibadah di Bethany,


Di Surabaya di gereja Philadelpia, pendeta pak Yusak Handoyo,
setelah pindah di Balikpapan mulai berjemaat di Bethany
dikenalkan ibu Debora. Sampai akhirnya kami ibu dan anak ikut
pelayanan, tadinya bapak belum ikut pelayanan.(P.1/74-84)

Berdasarkan pernyataan partisipan, bahwa keluarga ini adalah

keluarga Kristen. Sebelum ke Bethany, partisipan ber Gereja di Gereja

Philadelpia. Menandakan bahwa keluarga ini adalah keluarga yang taat

dan rajin ke Gereja, keluarga bahagia dan harmonis diberkati pekerjaan

dan keluarganya. Sampai akhirnya pindah ke Balikpapan, tetap

mencari Gereja untuk bisa beribadah.

6. Participant /P1 menjelaskan mengenai mendidik Iman Kristen pada

anak

Segala sesuatu di komunikasikan, karena kesibukan saya kerja di


toko dan Baby anak saya sibuk di pelayanan juga. Sekalipun saya
jarang ketemu tapi selalu komunikasi lewat hape, saat itu (maksud
partisipan, saat bapak masih hidup)
Anak-anak lebih dekat dengan bapak nya, saat bapak masih ada
setiap saya tegur atau marahi anak, pasti bapaknya yang bela.
Sehingga anak lebih condong sama bapaknya, karena saking
sayang nya sama anak. Dalam mendidik anak kadang banyak beda
pendapat dengan suami, sementara saya pingin tegas dan disiplin
suami nggak tega. Tapi setelah suami nggak ada, baru saya
rasakan mendidik anak tidak bisa keras, tapi ada nggak teganya
juga. Tapi saya harus tegas, karena kalau terjadi sesuatu pada
anak semua menjadi tanggung jawab saya. Kalau ada masalah
bicara sama mama, kemarin-kemarin mungkin bisa menghindar
dari mama, tapi sekarang mama tinggal sendiri baby masih dalam
perlindungan mama, jadi semua atas sepengetahuan mama.
(P.1/85-118)
169

Berdasar pernyataan partisipan menunjukkan bahwa mendidik iman

anak disini tidak secara langsung, semua butuh proses.

Iman adalah segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala

sesuatu yang tidak kita lihat. (ibrani 11:1)

Iman disampaikan melalui sikap hati kita, melihat kehidupan keluarga

yang harmonis dan penuh kasih, secara langsung mendidik anak untuk

mengerti dan melihat dan akhirnya dijadikan contoh buat anak

bagaimana orang tuanya mendidik dengan kasih, disitulah tumbuh

Iman. Suami memberi contoh mendidik anak dengan kasih, dan setelah

suami meninggal, participant lebih paham bagaimana mendidik anak

yaitu dengan tegas dengan rasa kasih.

7. Partisipan/ P1 menjelaskan bahwa, ada kesulitan mengatasi anak

dalam masalah

Masih bisa mengatasinya, saya punya anak ini mengerti saya jadi
kalau saya ajak bicara nurut saja.
Dibilang sulit ya tidak tapi kalau dibilang tidak sulit juga, karena
terbiasa kita dulu memutuskan sama bapak sekarang sendiri.
Akhirnya saya kembali ke Tuhan, minta pertolongan sama Tuhan,
dengan doa. Setiap malam sebelum tidur selesai berdoa disitu saat
kita ngobrol dari hati ke hati, dengan cara pendekatan itulah kita
bisa berkomunikasi dengan baik.(P.1/119-135)

Berdasar penjelasan partisipan, ada kesulitan mengatasi masalah pada

anak remaja. Tapi partisipan masih bisa mengatasi, selalin anak ada

kesadaran dan nurut sama orang tua. Kalau masalah yang tidak mampu

partisipan atasi, akhirnya kembalikan pada Tuhan. Dalam arti datang

pada Tuhan melalui doa.


170

8. Patisipan/P1 menjelaskan mengenai keadaan ekonomi setelah suami

tidak ada

Puji Tuhan, bapak meninggal kemarin. Bapak tinggali kami


tabungan ada dana pensiun dan uang tersebut saya masukkan
deposito, suatu saat buat biaya kalau anak saya menikah. Dan
saya sampai sekarang masih kerja, saya ada tanggungan orang
tua dan adik saya janda juga masih jadi tanggungan saya sampai
sekarang.(P.1/136-147)

Berdasar pernyataan partisipan, menyatakan bahwa masalah ekonomi

selama ini tidak terlalu ada masalah karena partisipan bekerja, selain

itu ada uang deposito peninggalan suami saat masih ada. Selain itu

orang tua dan adiknya menjadi tanggung jawab keperluan sehari-

harinya.

9. Partisipan menyampaikan harapan ke depan bagi keluarga

Kalau untuk anak saya, yang terbaik lah buat anak saya jodoh dan
masa depan yang baik juga dan anak saya yang laki-laki yang
sekarang umur nya sudah 31 tahun. Menjadi orang Tua tunggal
itu tidak enak, tapi semua ini harus saya jalani dan saya ingin
buktikan pada orang di luar sana bahwa menjadi orang tua
tunggal bukan seperti yang mereka pikirkan,dengan berjalan
bersama Tuhan semua bisa saya jalani dan lewati dengan baik.
Terus melayani, apapun yang terjadi tetap melayani Tuhan.
(P.1/148-164)

Berdasarkan pernyataan partisipan, harapan ke depan keluarga ingin

meliahat anak-anaknya mendapat yang terbaik. Karena apa yang di

dapat itu semua juga buat kebaikan partisipan juga keluarga besar nya.

Tetap andalkan Tuhan dan setia dan taat melayani.

2. Wawancara dengan Bapak Robert Aruan / Participan II


171

Hari : Senin, 15 Juli 2019

Kode : P.2

Lokasi : Living Plaza Lantai, 2

Waktu : 20.00-21.00

a. Hasil observasi terhadap P.2

No Komponen Observasi Hasil Observasi


1 Partisipan/ P2 (pihak Bapak Robert Aruan, merupakan
yang terkait dalam salah satu Orang tua tunggal,
wawancara, hubungan menjadi usher dan team music di
status BSC (Bethany Senior Church) di
Gereja Bethany Balikpapan

2 Tujuan Untuk mendapatkan informasi


mengenai bagaimana Pola Asuh
Orang Tua tunggal dalam
Pendidikan Iman Kristen usia
Remaja di Gereja Bethany
Balikpapan

3 Ungkapan-uangkapan -Partisipan menyapa dengan jabat


emosi partisipan tangan dan senyum, sambil
( bentuk, tindakan, mengucapkan shalom.
ucapan, ekspresi muka -partisipan selalu tersenyum
dan gerak tubuh) setiap wawancara dan menaruh
tangan di atas meja.
- partisipan mempunya wawasan
yang luas dam setiap menjawab
pertanyaan.
-partisipan menjawab setipa
pertanyaan dengan baik.

4 Benda-benda -Interview menggunakan


handphone dan tab untuk
merekam dan memvideo semua
pembicaraan.
-Interview menyiapkan catatan
yang menjadi bahan wawancara

5 Peristiwa (kejadian- Partisipan menjawab dengan


172

kejadian lain yang lancer dan memberikan banyak


terjadi bersamaan informasi yang dibutuhkan oleh
dengan kegiatan interview
wawancara

b. Berikut isi petikan wawancara dengan partisipan/P.2

Peneliti/indah

Nama lengkap bapak siapa ?

Robert/P2

Robert Aruan

Peneliti/indah

Tanggal berapa bapak lahir

Robert/P2

1 mei 1955 sekarang usia suda 64

Peneliti/indah

Bapak menikah tahun berapa

Robert /P2

Tahun 1986 saya menikah

Peneliti/indah

Jadi istri bapak dulu dari seberang ya ?

Robert /P2

Iya dulunya dia dari seberang/Islam , tapi dia mau terima Tuhan Yesus

Sebab itu saya , dan saat itu saya masih di HKBP . Jadi dulu

almahurmah istri saya dia pernah ikut katekisasi sebelum dibaptis di


173

HKBP, selanjutnya dia ikut Sidi, setelah itu baru dia dibaptis terima

Tuhan Yesus .Jadi dulu istri saya ikut katekisasi, Sidi,dan baptisnya di

HKBP, karena dulu saya di HKBP

Peneliti/indah

Terpaut berapa tahun usia bapak dengan istri ?

Robert/P2

Istri saya tahun 1959 jadi terpaut 4 tahun

Peneliti/indah

Seperti bapak bilang tadi bapak menikah dengan ibu tahun 1986 , lalu

tahun berapa ibu meninggal ? Sakit ato apa pak ?

Robert /P2

Tahun 2009, sakit dan meninggal

Peneliti/indah

Sakit apa pak ?

Robert/P2

Sakit pembengkakan jantung , waktu itu dirawat di Rumah Sakit

Usada sekarang jadi Rumah Sakit Siloam . Dulu waktu masih sakit,

dulu Bethany ada tim doa namanya ebenneser atau apa itu dulu terdiri

dari pak peter dari belanda itu peter sneaker kl gk salah trus pak

tampubolon trus pak martin mereka suka mendoakan orang- orang

sakit di Rumah Sakit .

Peneliti/indah

Ibu sakit sampe berapa lama pak ?


174

Robert /P2

Istri saya itu sakit jantung itu waktu saya pindah kerja ke Balikpapan

sini tahun 2006 itu dia memang sudah ada jantung

Peneliti/indah

Anak bapak berapa ?

Robert/P2

Dua , satu laki dan satu perempuan, tapi jarak nya jauh umurnya

Peneliti/indah

Yang laki sekarang usia nya berapa ya pak ?

Robert /P2

Sudah berumah tangga , dan punya anak satu pokoknya

Peneliti/indah

Sekarang dia tinggal dimana ya pak

Robert/P2

Dia terakhir kerja nya di Pangkalan Bun karena ikut kontraktor

Pertamina habis ini sekarang katanya di Senipah

Peneliti/indah

Kalau anak yang kedua pak ?

Robert /P2

Kuliah dia sekarang , di Malang

Peneliti/indah
175

Bapak mulai gabung/di Bethany tahun berapa ? Khusunya Bethany

Balikpapan ?

Robert /P2

Semenjak saya ada di Balikpapan saya di Bethany pada tahun 2006

Peneliti/indah

Waktu itu kan memang Gereja Bethany pindah – pindah ya pak waktu

itu 2006 bapak bergeerja Bethany waktu tempat nya berada dimana ?

Robert/P2

Saya dulu tu waktu saya datang ke sini , Bethany sini masih di Hotel

Bahtera,masih angkat alat-alat music waktu itu saya lihat waktu itu

saya sudah mulai ikut usher juga saya , ambil bagian juga saya

pelayanan di bagian usher

Peneliti/indah

Berarti bapak ikut usher mulai tahun 2006 ya ?

Robert/P2

Iya 2006

Peneliti/indah

Mungkin sekarang setelah ditinggal ibu ,bapak terakhir kerja apa pak ?

Robert/P2

Kerja itu terakhir 2011 lalu pensiun

Peneliti/indah
176

Baru selesai pensiun mungkin ada pekerjaan apa pak ?

Robert/P2

Sekarang kerjanya Asuransi,gak tentulah saya kerjanya

Peneliti/indah

Tapi setidaknya bapak sekarang masih punya motivasi dan masih

punya semangat ya pak ?

Robert/P2

Iya masih

Peneliti/indah

Setelah bapak ditinggal ibu,mau gak mau bapak juga harus jadi ibu ya

bisa bapak ceritaka sedikit bagaimana pola asuh bapak sebagai orang

tua tunggal untuk mendidik anak – anak bapak, karena kan seperti kita

tahu mendidik anak gak gampang ya pak apalagi sendiri dan waktu itu

anak bapak yang kedua masih kecil ya waktu itu ?

Robert/P2

Masih sd waktu itu

Peneliti/indah

Jadi bagaimana bapak dulu bersama mereka ?

Robert/P2

Jadi waktu dia ditinggal sama ibunya ,anak saya yang kedua waktu itu

masih sekolah di sd 001 yang digunung pasir yang didepanya rumah


177

sakit bersalin disebelahnya smp 12 .lalu setelah istri saya sudah gak

ada,karna anak saya ini mau kelas 6 sudah jadi waktu itun saya ikutkan

dia bimbel di Ganesha Operation .saya suruh dia aktif bimbel disitu

disamping dia belajar di sekolah , sorenya saya anter jemput dia juga

untuk mengikuti kegiatan di Ganesha Operation ini .jadi ada gurunya

juga yang smpaya ada pekerjaan rumah yang tidak bisa dia selesaikan

jadi ada yang membantu.kalau saya untuk turun langsung ngajarin dia

ya , sya kan waktu itu masih kerja jadi saya juga gak bisa,cuman saya

di rumah kadang bisa kadang gak ya jadi gitu saya setiap hari

Peneliti/indah

Lalu pak untuk anak yang laki?

Robert/P2

Yang laki tu waktu mamaknya masih ada dia sempat ikut

mengkawinkan dia juga.

Peneliti/indah

Jadi waktu ibu meninggal anak bapak yang laki sudah menikah ya ?

Robert/P2

Iya sudah menikah sama tahunnya kalo gak salah anak saya menikah

bulan mei apa bulan april dan istri saya meninggal itu bulan November

waktu mau natalan.

Peneliti/indah

Dan waktu itu pasti bapak bekerja ya dan membesarkan anak sendiri

.ini bagaimana pak komunikasi bapak dengan anak – anak ?


178

Robert/P2

Saya pantau juga kemajuannya nanti kalau ketemu dia malam di rumah

saya Tanya prnya apa yang gk bisa .nanti kan juga sore les kalau

memang masih gak tau tanya aja gurunya minta belajarin.saya tetap

pantau juga

Peneliti/indah

Mungkin anak bapak ini pernah mengeluh atau gimana ?kalau bapak

bekerja apa sering ke luar kota ?

Robert/P2

Ya di dalam tapi saya juga ke lokasi kadang-kadang

Peneliti/indah

Kalau di rumah dia sama siapa kalau tidak ada bapak ?

Robert/P2

Dia sama temen nya yang juga tetanga saya kebetulan ibunya suka

bantu di rumah.

Peneliti/indah

Anak gak pernah komplain pak, kalau bapak pergi – pergi ?

Robert/P2

Gak konplen, mungkin dia menyadari juga bahwa bapaknya kalo gak

kerja gimana biaya buat dia sekolah.karna juga kalo saya pas lagi ada

disini satya tetep mengantarkan dia kesekolah baru ke kantor


179

Peneliti/indah

Kalau tentang pergaulan anak baopak waktu remaja kalau dalam usia

smp sma , pasti banyak temen kan pak

Robert/P2

Dulu kalau saya liat anak saya ini waktu dia smp tamat smp tadinya

dia di Bethany sekolah minggu diajar sama bu Debora termasuk anak

nya pak gembala angel itu teman – teman nya dulu waktu sekolah

minggu.

Peneliti/indah

Terus sekarang pindah atau gimana pak ?

Robert/P2

Gak, dia pindah ,karna dia masih di smk 2 dan disitu teman-temanya

banyak bergereja di GBI ROCK .akhirnya dia gereja disana dan karna

juga udah merasa dewasa.Dan dibethany merasa udah gak cocok lagi

sekolah minggu . Tapi waktu Bethany ada acara anaknya juga sempet

ikut beberapa acara di DOME ikut tampil pakai pakaian adat.

Peneliti/indah

Mungkin waktu itu dulu Bethany belum ada arrow generation atau

ibadah pemuda ya ?jadi mungkin dia merasa ke sekolah minggu

ketuaan dan kalu ibadah dewasa gk ad temen – temen

Robert/P2
180

Owh belum

Peneliti/indah

Bapak pernah lah ada cowok atau mana yang tepat.apa bapak sering

ngobrol

Robert/P2

Ya ngobrol.dan juga temen – temen nya banyak dari GBI ROCK dan

anak saya kebetulan kan aktif juga dalam remaja disana jadi

seumpanya selesai ibadah mereka ke rumah saya pada ngumpul .

Peneliti/indah

Jadi bapak tenang ya kalau anak aktif di gereja dan juga di rmh ya ?

Robert /P2

Iya , dan juga mereka juga sering ada acaraibadah di rmah, seperti doa

dan penyembahan .jadi saya ya bersyukur dia bertumbuh disana.

Peneliti/indah

Jadi selama dia ikurt pelayanan setidaknya kita merasa aman ya pak

anak berada dimana gak jauh – jauh kemana ya pak

Robert/P2

Betul

Peneliti/indah

Mungkin setelah bapak ditinggal ibu .siap gak siap hatus siap ya pak

.dalam mendidik di firman Tuhan pati bapk menerapkan takut akan


181

tuhan bagaimana bapak memberikan pengarahan pada anak atau

dengan membaca firman atau bagaimana pak ?

Robert/P2

Jadi begini saya sempatkan juga karna begini waktu rumah tangga saya

ini dulu waktu masih ada alm istri saya ,kami sudah membiasakan

bikin mezbah keluarga dulu,jadi kalu malam sebelm tidur dengan

membawa kan pujian ,membaca firman tuhan dan kami suka berdoa

bersama dulu ,jadi anak saya ini nanti ayo pa kita doa lalu mereka

ambil gitar .karna sudah kebiasaan dari dulu sekalipun gak ada ibu

tetap

Peneliti/indah

Jadi mungkin karna baopak sudah mendidik anak seperti itu dari kecil

dan dari ibu masih ada jadi bapak .waktu mereka beranjak besar

bapak sudah tenang begitu ya ?

Robert/P2

Iya dan saya liat juga di malang mereka ini juga ikut persekutuan juga

ikut yang sama sama di dalam kampus nya juga ada,jadi saya tambah

tenang.

Peneliti/indah

Bapak kan sendiri mungkin kadang ada bapak sudah benar mendidik

kadang ada yang gak bener ,tetapi dengan mereka deket sama Tuhan

dan bapak juga ikut pelayanan .dan bahkan sudah memulai pelayanan

2006 ya pak ya ?
182

Robert/P2

Iya dulu saya pelayanan sama sama alm sama-sama usher .jadi waktu

Bethany dulu selesai kontrak di hotel bahtera,lalu pindah kan di bsb

waktu itu masih pake tenda ,dan waktu itu istri saya juga ikut,jadi nanti

kelekte kalu sudah selesai itung sama-sama masukin amplop kita

kolektan-kolektan, dihitung dan tanda tangan dulu begitu system nya

baru nanti disetor ke gereja

Peneliti/indah

Jadi 2006 bapak masuk Bethany sampe sekarang ya pak ?

Robert/P2

Iya sampe sekarang, saat istri saya meninggalpun ada videonya dan

semua itu yang mengurus pemakaman sampai selesai dari Bethany

semua.

Peneliti/indah

dimakamkan dimana ibu ?

Robert/P2

Di kilo 15, dulu Bethany punya mobil ambulans. Waktu itu istri saya

dibawa pakai mobil tersebut

Peneliti/indah

Bapak dalam pelayanan pernah ikut dalam Misis atau yang lainnya?

Robert/P2

Jadi usher dan menjadi team music di BSC


183

Peneliti/indah

Ini pertanyaan yang pribadi, bapak tidak ingin berumah tangga lagi?

Robert/P2

Ada, masih. Kita pikirkan kalau saya sudah tua/jompo siapa temen

buat ngobrol dan tukar pikirkan

Peneliti/indah

Kira-kira kriteria yang bagaimana yang bapak cari ?

Robert/P2

Hanya senyum saja

Peneliti/indah

Anak-anak memperbolehkan bapak menikah lagi

Robert/P2

Boleh

Peneliti/indah

Bagaimana komunikasi anak bapak yang pertama dengan yang kedua

Robert/P2

Ya sering juga komunikasi lewat telpon, dulunya istri saya sempat

keguguran sampai 4x, yang terakhir saya ditugaskan tahun 1996, saya

ditugas ke bontang samapai 2001. Waktu keguguran itu di bontang,

yang menangani adalah dokter Yuswa, spesialis kandungan. Diberi

vitamin, terus tahun 1998 lahir anak kedua namanya Dinda.

Peneliti/indah

Sekarang anaknya kuliah dimana ?


184

Robert/P2

Di Malang

Peneliti/indah

Semester berapa pak

Robert/P2

Baru semester dua, rencana tanggal 21 pulang karena liburan panjang

sekolah ada penerimaan murid baru, ngapain juga saya di malang.

Peneliti/indah

Bapak punya masukan atau harapan buat keluarga /orang tua dalam

mendidik anak-anak, bagaimana bapak mendidik anak, keras, lembut

atau bagaimana ?

Robert/P2

Saya mendidik anak cenderung ke fleksibel, kalau saya keras anak

keras, nggak bisa.kita kasih kesempatan dulu. Jadi saya ikuti saja

kemauanya, contohnya seperti anak cewek saya, mau kuliah ke

malang. Saya sudah melarang dari tahun kemarin, karena dia tidak

diterima di sekolah negeri akhirnya ngganggur setahun, dan sempat

kerja direstaurant menado . Dan tahun ini daftar lagi tetap tidak bisa

diterima di negeri, tapi anak tetap ngotot pingin kuliah di malang.

Peneliti/indah

Melihat zaman seperti sekarang ini, bapak bertahan hidup sendiri

bagaimana mendidik anak masih terus berada di jalan Tuhan


185

Robert/P2

Yang jelas kita harus tetap komunikasi sama anak-anak, membuat

mezbah keluarga. Kalau siang nggak sempat, malam menjelang tidur

dibiasakan membuat mezbah keluarga. Hal ini sudah dilakukan semasa

istri masih hidup, sampai anak-anak didobrak untuk ikut mezhab

keluarga, awalnya berat tapi dibiasakan dan akhirnya menjadi suatu

kebiasaan. Penyembahan, Doa, baca alkitab, kita kupas sama-sama kita

tutup dalam doa, iman kita harus menyala-nyala terus

Peneliti/indah

Bagaimana dinda mendapat figure seorang ibu ?

Robert/P2

Pernah suatu saat, Waktu anak saya pelayanan di GBI ROCK punya

temen dekat, yang ibunya sangat sayang sama dinda anak saya.kalau

ada kegiatan Gereja pulang kemalaman, kadang tidur di rumah

temennya. Anak ibu temen istri saya 2 orang laki-laki semua, makanya

ibu tersebut sayang sama anak saya Dinda.

Peneliti/ indah

Yang membuat bapak bangga sama Almarhum ?

Robert/P2

Saya bangga, karena melihat kehidupannya tidak seperti kita, agama

dari seberang/ Islam tapi Iman nya dalam Tuhan membuat saya

bangga. Saat saya dinas di Cimahi, saya pernah ambil rumah disana
186

Firman Tuhan telah di genapi, istri saya dipakai Tuhan luar biasa.

Pandai Doa syafaat dalam sebuah ibadah/ juga di tempat arisan. Disitu

istri saya beranikan diri, membawa firman Tuhan. Di rumah juga taat

baca alkitab. Pembantu saya juga dimenangkan jiwa juga, dulu sholat

dan akhirnya ikut mezbah keluarga, akhirnya babtis dan percaya Tuhan

Yesus. Peneliti/indah

Tidak secara langsung apa yang dilakukan almarhum mendidik anak?

Robert/P2

Iya, demikian

Peneliti/indah

Pak Robert bapak yang sabar ya, bagaimana dengan ibu almarhum ?

Robert/P2

Menjawab dengan senyum

Peneliti/ indah

Terima kasih untuk waktu yang bapak berikan

Robert/P2

Sama-sama.

c. Data hasil wawancara dengan Partisipan 2/P.2

Makna dan Teks Wawancara Nomor Temuan Tema


Coding baris

Memberi Robert Aruana, 01 Mei 1 Latar


informasi 1955, usia sudah 64 2
mengenai data tahun. Menikah tahun 3 belakang
diri 1986.Iya dulunya dia dari 4
(P.2, 1-54) seberang/Islam, tapi dia 5
187

mau terima Tuhan Yesus 6


Sebab itu saya , dan saat 7
itu saya masih di HKBP . 8
Jadi dulu almahurmah 9
istri saya dia pernah ikut 10
katekisasi 11
sebelumdibaptis di 12
HKBP, selanjutnya dia 13
ikut Sidi, setelah itu baru 14
dia dibaptis terima Tuhan 15
Yesus Jadi dulu istri saya 16
ikut katekisasi, Sidi,dan 17
baptisnya di HKBP, 18
karena dulu saya di 19
HKBP 20
Istri saya lahir tahun 1959 21
jadi terpaut 4 22
tahun,Tahun 2009, sakit 23
dan meninggal, Sakit 24
pembengkakan jantung , 25
waktu itu dirawat di 26
Rumah Sakit Usada 27
sekarang jadi Rumah 28
Sakit Siloam .Dulu waktu 29
masih sakit, dulu Bethany 30
ada tim doa namanya 31
Ebenneser atau apa itu 32
dulu terdiri dari pak peter 33
dari belanda itu peter 34
sneaker kl gk salah trus 35
pak tampubolon trus pak 36
martin mereka suka 37
mendoakan orang- orang 38
sakit di Rumah Sakit . 39
Istri saya itu sakit jantung 40
itu waktu saya pindah 41
kerja ke Balikpapan sini 42
tahun 2006 itu dia 43
memang sudah ada 44
jantung anak Dua satu 45
laki dan satu perempuan, 46
tapi jarak nya jauh 47
umurnya 48
Sudah berumah tangga , 49
dan punya anak satu 50
pokoknya. Dia terakhir 51
188

kerja nya di Pangkalan 52


Bun karena ikut 53
kontraktor Pertamina 54
habis ini sekarang 55
katanya di Senipah, anak 56 Berjemaat
Jemaat di kedua Kuliah dia 57
Bethany sekarang , di Malang. 58
(P.2/ 55-72) Bapak mulai gabung/di 59
Bethany Semenjak saya 60
ada di Balikpapan saya di 61
Bethany pada tahun 2006 62
Waktu itu kan memang 63
Gereja Bethany pindah – 64
pindah ya pak waktu itu 65
2006 bapak bergereja 66
Saya dulu tu waktu saya 67
datang ke sini , Bethany 68
sini masih di Hotel 69
Bahtera,masih angkat 70
alat-alat music waktu itu 71
saya lihat waktu itu saya 72
sudah mulai ikut usher 73
juga saya ambil bagian 74
Pekerjaan saat juga saya pelayanan di 75
ini bagian usher mulai tahun 76
(P.2/73-76) 2006 77
Kerja itu terakhir 2011 78 Orang tua
lalu pensiun, Sekarang 79 tunggal
kerjanya Asuransi,gak 80
Peran orang tua tentulah saya kerjanya 81
tunggal pada Iya masih 82
anak Masih sd waktu itu.Jadi 83
(P.2/78-119) waktu dia ditinggal sama 84
ibunya ,anak saya yang 85
kedua waktu itu masih 86
sekolah di sd 001 yang 87
digunung pasir yang 88
didepanya rumah sakit 89
bersalin disebelahnya 90
smp 12 .lalu setelah istri 91
saya sudah gak ada,karna 92
anak saya ini mau kelas 6 93
sudah jadi waktu itun 94
saya ikutkan dia bimbel 95
di Ganesha Operation 96
.saya suruh dia aktif 97
189

bimbel disitu disamping 98


dia belajar di 99
sekolah,sorenya saya 100
anter jemput dia juga 101
untuk mengikuti kegiatan 102
di Ganesha Operation ini 103
jadi ada gurunya juga 104
yang supaya ada 105
pekerjaan rumah yang 106
tidak bisa dia selesaikan 107
jadi ada yang 108
membantu.kalau saya 109
untuk turun langsung 110
ngajarin dia ya , saya kan 111
waktu itu masih kerja jadi 112
saya juga gak bisa,cuman 113
saya di rumah kadang 114
bisa kadang gak ya jadi 115
gitu saya setiap hari.Yang 116
laki tu waktu mamaknya 117
masih ada dia sempat ikut 118
mengkawinkan dia juga. 119
Iya sudah menikah sama 120
tahunnya kalo gak salah 121 Komunikasi
anak saya menikah bulan 122 pada anak
Komunikasi dan mei apa bulan pril dan 123
dampak orang istri saya meninggal itu 124
tua tunggal pada bulan November waktu 125
anak mau natalan. 126
(P.2/120-143) Saya pantau juga 127
kemajuannya nanti kalau 128
ketemu dia malam di 129
rumah saya Tanya prnya 130
apa yang gk bisa .nanti 131
kan juga sore les kalau 132
memang masih gak tau 133
tanya aja gurunya minta 134
belajarin.saya tetap 135
pantau juga.Ya di dalam 136
tapi saya juga ke lokasi 137
kadang-kadang. Dia sama 138
temen nya yang juga 139
tetanga saya kebetulan 140
ibunya suka bantu di 141
rumah. 142
Gak komplain, mungkin 143
190

dia menyadari juga bahwa 144 Pendidikan


bapaknya kalo gak kerja 145 dengan
gimana biaya buat dia 146 kegiatan
Pentingnya sekolah.karena juga kalo 147 Gereja
Pendidikan saya pas lagi ada disini 148
Iman, anak saya tetep mengantarkan 149
dalam kegiatan dia kesekolah baru ke 150
Gereja kantor. 151
(P.2/144-187) Dulu kalau saya liat anak 152
saya ini waktu dia smp 153
tamat smp tadinya dia di 154
Bethany sekolah minggu 155
diajar sama bu Debora 156
termasuk anak nya pak 157
gembala angel itu teman 158
– teman nya dulu waktu 159
sekolah minggu.Gak, dia 160
pindah ,karena dia masih 161
di smk 2 dan disitu 162
teman-temanya banyak 163
bergereja di GBI ROCK 164
akhirnya dia gereja disana 165
dan karena juga sudah 166
merasa besar.Dan di 167
Bethany merasa udah gak 168
cocok lagi sekolah 169
minggu Tapi waktu 170
Bethany ada acara 171
anaknya juga sempet ikut 172
beberapa acara di DOME 173
ikut tampil pakai pakaian 174
adat.Mungkin waktu itu 175
dulu Bethany belum ada 176
arrow generation atau 177
ibadah pemuda ya, jadi 178
mungkin dia merasa ke 179
sekolah minggu ketuaan 180
dan kalau ibadah dewasa 181
gak ada temen – temen 182
Ya ngobrol.dan juga 183
temen – temen nya 184
banyak dari GBI ROCK 185
dan anak saya kebetulan 186
kan aktif juga dalam 187
remaja disana jadi 188
seumpanya selesai ibadah 189
191

mereka ke rumah saya 190


pada ngumpul . 191 Mesbah
Pentingnya Iya , dan juga mereka 192 keluarga
mizbah dalam juga sering ada acara 193
keluarga ibadah di rumah, seperti 194
(P.2/188-213) doa dan penyembahan 195
.jadi saya ya bersyukur 196
dia bertumbuh disana. 197
Jadi begini saya 198
sempatkan juga karna 199
begini waktu rumah 200
tangga saya ini dulu 201
waktu masih ada alm istri 202
saya kami sudah 203
membiasakan bikin 204
mezbah keluarga 205
dulu,jadi kalau malam 206
sebelm tidur dengan 207
membawa kan pujian 208
penyembahan,membaca 209
firman Tuhan dan kami 210
suka berdoa bersama dulu 211
jadi anak saya ini nanti 212
ayo pa kita doa lalu 213
mereka ambil gitar 214
.karena sudah kebiasaan 215 Pelayanan
dari dulu sekalipun gak 216
ada ibu tetap buat mezbah 217
Menjadi bagian di rumah.Iya dan saya liat 218
dalam pelayanan juga di malang mereka 219
(P.2/214-244) ini juga ikut persekutuan 220
juga ikut yang sama sama 221
di dalam kampus nya juga 222
ada,jadi saya tambah 223
tenang 224
Iya dulu saya pelayanan 225
sama sama alm sama- 226
sama usher, jadi waktu 227
Bethany dulu selesai 228
kontrak di hotel 229
bahtera,lalu pindah kan di 230
bsb waktu itu masih pake 231
tenda ,dan waktu itu istri 232
saya juga ikut,jadi nanti 233
kelekte kalu sudah selesai 234
itung sama-sama 235
192

masukin amplop kita 236


kolektan-kolektan, 237
dihitung dan tanda tangan 238
dulu begitu system nya 239
baru nanti disetor ke 240
gereja. Pelayan dari tahun 241
2006 242
Iya sampe sekarang, saat 243
istri saya meninggalpun 244
ada videonya dan semua 245 Privasi
itu yang mengurus 246
pemakaman sampai 247
selesai dari Bethany 248
Kehidupan semua. 249
pribadi Di kilo 15, dulu Bethany 250
(P.2/245-252) punya mobil ambulans. 251
Waktu itu istri saya 252
dibawa pakai mobil 253
tersebut 254
Jadi usher dan menjadi 255 Komunikasi
team music di BSC 256
Ada, masih. Kita pikirkan 257
Peran kalau saya sudah 258
Pentingnya tua/jompo siapa temen 259
komunikasi buat ngobrol dan tukar 260
bapak dan anak pikiran, tentang kriteria 261
(P.2/253-273) Hanya senyum saja, anak- 262
anak memperbolehkan 263
menikah lagi. 264
Ya sering juga 265
komunikasi lewat telpon, 266
dulunya istri saya sempat 267
keguguran sampai 4x, 268
yang terakhir saya 269
ditugaskan tahun 1996, 270
saya ditugas ke bontang 271
samapai 2001. Waktu 272
keguguran itu di bontang, 273
yang menangani adalah 274
dokter Yuswa, spesialis 275 Pola asuh
kandungan. Diberi 276
vitamin, terus tahun 1998 277
lahir anak kedua namanya 278
Menerapkan Dinda, kuliah 279
Pola Asuh Di Malang,Baru semester 280
Demokratis dua, rencana tanggal 21 281
193

pada anak pulang karena liburan 282


(P.2/274-293) panjang sekolah ada 283
penerimaan murid baru, 284
ngapain juga saya di 285
malang. 286
Saya mendidik anak 287
cenderung ke fleksibel, 288
kalau saya keras anak 289
keras, nggak bisa.kita 290
kasih kesempatan dulu. 291
Jadi saya ikuti saja 292
kemauanya, contohnya 293
seperti anak cewek saya, 294
mau kuliah ke malang. 295
Saya sudah melarang dari 296
tahun kemarin, karena dia 297 Keluarga
tidak diterima di sekolah 298 dalam iman
negeri akhirnya 299 Kristen
Peran keluarga ngganggur setahun, dan 300
dalam sempat kerja direstaurant 301
pertumbuhan menado . Dan tahun ini 302
iman Kristen daftar lagi tetap tidak bisa 303
anak diterima di negeri, tapi 304
(P.2/294-355) anak tetap ngotot pingin 305
kuliah di malang. 306
Yang jelas kita harus 307
tetap komunikasi sama 308
anak-anak, membuat 309
mezbah keluarga. Kalau 310
siang nggak sempat, 311
malam menjelang tidur 312
dibiasakan membuat 313
mezbah keluarga. Hal ini 314
sudah dilakukan semasa 315
istri masih hidup, sampai 316
anak-anak didobrak untuk 317
ikut mezhab keluarga, 318
awalnya berat tapi 319
dibiasakan dan akhirnya 320
menjadi suatu kebiasaan. 321
Penyembahan, Doa, baca 322
alkitab, kita kupas sama- 323
sama kita tutup dalam 324
doa, iman kita harus 325
menyala-nyala terus 326
Pernah suatu saat, Waktu 327
194

anak saya pelayanan di 328


GBI ROCK punya temen 329
dekat, yang ibunya sangat 330
sayang sama dinda anak 331
saya.kalau ada kegiatan 332
Gereja pulang 333
kemalaman, kadang tidur 334
di rumah temennya. Anak 335
ibu temen istri saya 2 336
orang laki-laki semua, 337
makanya ibu tersebut 338
sayang sama anak saya 339
Dinda. 340
Saya bangga, karena 341
melihat kehidupannya 342
tidak seperti kita, agama 343
dari seberang/ Islam tapi 344
Iman nya dalam Tuhan 345
membuat saya bangga. 346
Saat saya dinas di 347
Cimahi, saya pernah 348
ambil rumah disana 349
Firman Tuhan telah di 350
genapi, istri saya dipakai 351
Tuhan luar biasa. Pandai 352
Doa syafaat dalam sebuah 353
ibadah/ juga di tempat 354
arisan. Disitu istri saya 355
beranikan diri, membawa
firman Tuhan. Di rumah
juga taat baca alkitab.
Pembantu saya juga
dimenangkan jiwa juga,
dulu sholat dan akhirnya
ikut mezbah keluarga,
akhirnya babtis dan
percaya Tuhan Yesus.
Iya, demikian
Menjawab dengan
senyum
Terima kasih untuk waktu
yang bapak berikan.
Sama-sama.

d. Analisa Verbatim
195

Berdasarkan hasil wawancara dengan Partisipan 2/P.2 maka dapat dilakukan

analisa verbatim, sebagai berikut :

1. Partisipan/P2 menjelaskan mulai berjemaat dan ikut dalam pelayanan di

Gereja Bethany Balikpapan, dari pindah ke Balikpapan sampai partisipan

pensiun.

“Bapak mulai gabung/di Bethany Semenjak saya ada di Balikpapan


saya di Bethany pada tahun 2006
Waktu itu kan memang Gereja Bethany pindah – pindah ya pak
waktu itu 2006 bapak bergereja
Saya dulu tu waktu saya datang ke sini , Bethany sini masih di Hotel
Bahtera,masih angkat alat-alat music waktu itu saya lihat waktu itu
saya sudah mulai ikut usher juga saya ambil bagian juga saya
pelayanan di bagian usher mulai tahun 2006
Kerja itu terakhir 2011 lalu pensiun, Sekarang kerjanya Asuransi,gak
tentulah saya kerjanya (P.2/ 55-72)

Berdasarkan peryataan partisipan, bahwa partisipan menjelaskan

ibadah sangatlah penting. Setalah kepindahannya ke Balikpapan yang

partisipan cari tempat ibadah untuk bisa berjemaat di Gereja. Dan

memutuskan untuk berjemaat di Bethany tumbuh dan diberkati, menjadi

bagian dalam pelayanan Gereja menjadi Usher suami istri, sampai pensiun

(akhir karier) tetap setia dan taat melayani Tuhan sampai sekarang.

Sekalipun istri sudah meninggal terlebih dahulu.

2. Partisipan/P-2, menyampaikan mengenai Peran Orang Tua tunggal

pada anak,

Masih sd waktu itu.Jadi waktu dia ditinggal sama ibunya ,anak


saya yang kedua waktu itu masih sekolah di sd 001 yang digunung
pasir yang didepanya rumah sakit bersalin disebelahnya smp 12
.lalu setelah istri saya sudah gak ada,karna anak saya ini mau
kelas 6 sudah jadi waktu itun saya ikutkan dia bimbel di Ganesha
Operation .saya suruh dia aktif bimbel disitu disamping dia
belajar di sekolah,sorenya saya anter jemput dia juga untuk
196

mengikuti kegiatan di Ganesha Operation ini jadi ada gurunya


juga yang supaya ada pekerjaan rumah yang tidak bisa dia
selesaikan jadi ada yang membantu.kalau saya untuk turun
langsung ngajarin dia ya , saya kan waktu itu masih kerja jadi
saya juga gak bisa,cuman saya di rumah kadang bisa kadang gak
ya jadi gitu saya setiap hari.
Yang laki tu waktu mamaknya masih ada dia sempat ikut
mengkawinkan dia juga.
Iya sudah menikah sama tahunnya kalo gak salah anak saya
menikah bulan mei apa bulan pril dan istri saya meninggal itu
bulan November waktu mau natalan.(P.2/78-119)

Berdasarkan pernyataan partisipan, menyatakan bahwa partisipan

menjelaskan peran sebagai bapak orang tua tunggal harus

menjalani sebagaimana mestinya, saat ditinggal istri meninggal

anak yang kedua masih SD, dimasukkan bimbingan belajar sebagai

pendampingan dalam belajar,antar jemput sekolah dan les

dilakukan seorang bapak selain bekerja di kantor. Sementara

kakaknya sudah menikah dan tinggal di luar kota.

3. Partisipan/ P.2-3, menjelaskan tentang Komunikasi dan dampak orang

tua tunggal pada anak.

Saya pantau juga kemajuannya nanti kalau ketemu dia malam di


rumah saya Tanya prnya apa yang gk bisa .nanti kan juga sore les
kalau memang masih gak tau tanya aja gurunya minta
belajarin.saya tetap pantau juga.Ya di dalam tapi saya juga ke
lokasi kadang-kadang. Dia sama temen nya yang juga tetanga
saya kebetulan ibunya suka bantu di rumah.
Gak komplain, mungkin dia menyadari juga bahwa bapaknya kalo
gak kerja gimana biaya buat dia sekolah.karena juga kalo saya
pas lagi ada disini saya tetep mengantarkan dia kesekolah baru ke
kantor.(P.2/120-143)

Bapak, sebagai orang tua tunggal pasti ada dampak bagi anak-anaknya

apalagi dalam pekerjaan orang tua yang kadang berada di luar kota, harus
197

mencari seseorang untuk menemani di rumah selama partisipan pergi ke

luar kota karena dinas, dampaknya, anak dibiasakan mandiri tidak banyak

complain sama bapak nya. Sudah tahu kondisi dan keadaanya.

4. Partisipan/P2-4 , menjelaskan bahwa pentingnya Pendidikan Iman

Kristen anak dalam kegiatan Gereja

Dulu kalau saya liat anak saya ini waktu dia smp tamat smp
tadinya dia di Bethany sekolah minggu diajar sama bu Debora
termasuk anak nya pak gembala angel itu teman – teman nya dulu
waktu sekolah minggu.Gak, dia pindah ,karena dia masih di smk 2
dan disitu teman-temanya banyak bergereja di GBI ROCK
akhirnya dia gereja disana dan karena juga sudah merasa
besar.Dan di Bethany merasa udah gak cocok lagi sekolah minggu
Tapi waktu Bethany ada acara anaknya juga sempet ikut beberapa
acara di DOME ikut tampil pakai pakaian adat.Mungkin waktu
itu dulu Bethany belum ada arrow generation atau ibadah pemuda
ya, jadi mungkin dia merasa ke sekolah minggu ketuaan dan kalau
ibadah dewasa gak ada temen – temen
Ya ngobrol.dan juga temen – temen nya banyak dari GBI ROCK
dan anak saya kebetulan kan aktif juga dalam remaja disana jadi
seumpanya selesai ibadah mereka ke rumah saya pada ngumpul .
Iya , dan juga mereka juga sering ada acara ibadah di rumah,
seperti doa dan penyembahan .jadi saya ya bersyukur dia
bertumbuh disana. (P2/144-187)

Berdasarkan pernyataan partisipan, disampaikan partisipan bahwa

sekolah minggu adalah dasar pendidikan iman anak dalam gereja,

merupakan kegiatan anak dari waktu ke waktu hingga anak remaja dan

menemukan lingkungan teman-teman yang mendukung dalam

pelayanannya.

5. Partisipan/ P.5-5, menjelaskan mengenai Penting nya Mezbah dalam

Keluarga.

Jadi begini saya sempatkan juga karna begini waktu rumah tangga
saya ini dulu waktu masih ada alm istri saya kami sudah
198

membiasakan bikin mezbah keluarga dulu,jadi kalau malam


sebelm tidur dengan membawa kan pujian penyembahan,membaca
firman Tuhan dan kami suka berdoa bersama dulu jadi anak saya
ini nanti ayo pa kita doa lalu mereka ambil gitar .karena sudah
kebiasaan dari dulu sekalipun gak
ada ibu tetap buat mezbah di rumah.Iya dan saya liat juga di
malang mereka ini juga ikut persekutuan juga ikut yang sama
sama di dalam kampus nya juga ada,jadi saya tambah tenang.
(P.2/188-213)

Berdasar pernyataan partisipan, menjelaskan bahwa membuat Mezbah

dalam keluarga sangatlah penting, dengan pujian penyembahan, baca

Alkitab dan doa sebagai salah satu cara kita dekat dengan Tuhan. Juga

dalam sebuah persekutuan, dimanapun berada menjadi berkat. Kebiasaan

baik di rumah dilakukan anak di luar rumah, ini yang menjadikan

partisipan tenang.

6. Partisipan /P.2-6, menjelaskan bahwa menjadi bagian dalam Pelayanan

salah satu cara contoh mendidik anak dalam kegiatan Gereja.

Iya dulu saya pelayanan sama sama alm sama-sama usher, jadi
dulu selesai kontrak di hotel bahtera,lalu pindah kan di bsb waktu
itu masih pake tenda ,dan waktu itu istri saya juga ikut,jadi nanti
kelekte kalu sudah selesai itung sama-sama masukin amplop kita
kolektan-kolektan, dihitung dan tanda tangan dulu begitu system
nya baru nanti disetor ke gereja. Pelayan dari tahun 2006
Iya sampe sekarang, saat istri saya meninggalpun ada videonya
dan semua itu yang mengurus pemakaman sampai selesai dari
Bethany semua. Di kilo 15, dulu Bethany punya mobil ambulans.
Waktu itu istri saya dibawa pakai mobil tersebut. Pelayanan
sampai sekarang,
menjadi usher dan team music di BSC.(P.2/214-244)

Berdasarkan pernyataan partispan, menjelaskan bahwa mendidik anak

dalam Iman diperlukan sebuah contoh yaitu, orang tua yang melayani
199

di gereja, bisa memberikan contoh yang positif bagi anak-anak

mengikuti kegiatan gereja.

7. Partisipan /P.2-7, menjelaskan tentang kehidupan pribadinya menjadi

seorang duda

Ada, masih. Kita pikirkan kalau saya sudah tua/jompo siapa temen
buat ngobrol dan tukar pikiran, tentang kriteria
Hanya senyum saja, anak-anak memperbolehkan menikah lagi.
(P.2/245-252)

Berdasarkan pernyataan partisipan, maka partisipan memberikan

fakta tentang kehidupan pribadinya, tentang keinginan untuk menikah

lagi dan aana-anak tidak keberatan.

8. Partisipan/ P.2-8, menjelaskan penting nya komunikasi dalam

hubungan keluarga dan lingkungan.

Ya sering juga komunikasi lewat telpon, dulunya istri saya sempat


kegug uran sampai 4x, yang terakhir saya ditugaskan tahun 1996,
saya ditugas ke bontang samapai 2001. Waktu keguguran itu di
bontang, yang menangani adalah dokter Yuswa, spesialis
kandungan. Diberi vitamin, terus tahun 1998 lahir anak kedua
namanya Dinda, kuliah
Di Malang,Baru semester dua, rencana tanggal 21 pulang karena
liburan panjang sekolah ada penerimaan murid baru, ngapain
juga saya di malang. (P.2/253-273)

Berdasarkan pernyataan partisipan, maka partisipan menjelaskan bahwa

komunikasi dengan anak sangatlah penting apalagi anak berada di luar

rumah atau di luar kota karena kuliah. Komunikasi intens harus dilakukan,

supaya mengetahui keadaan anak baik dalam pergaulan sekolah dan

tempat tinggal.
200

9. Partisipan/ P.2-9, menjelaskan mengenai penerapan Pola Asuh

Demokratis pada anak

Saya mendidik anak cenderung ke fleksibel, kalau saya keras anak


keras, nggak bisa.kita kasih kesempatan dulu. Jadi saya ikuti saja
kemauanya, contohnya seperti anak cewek saya, mau kuliah ke
malang. Saya sudah melarang dari tahun kemarin, karena dia
tidak diterima di sekolah negeri akhirnya ngganggur setahun, dan
sempat kerja direstaurant menado . Dan tahun ini daftar lagi tetap
tidak bisa diterima di negeri, tapi anak tetap ngotot pingin kuliah
di malang. (P.2/274-293)

Berdasarkan pernyataan partisipan, maka partisipan menjelaskan

bahwa Pola asuh demokratis yang diterapkan pada anaknya sangatlah

cocok, mengingat anak punya keinginan mandiri, punya prinsip dan

kemauan keras.

10. Partisipan P.2-10, menjelaskan tentang Peran keluarga dalam

pertumbuhan Iman anak dalam Kristus

Yang jelas kita harus tetap komunikasi sama anak-anak, membuat


mezbah keluarga. Kalau siang nggak sempat, malam menjelang
tidur dibiasakan membuat mezbah keluarga. Hal ini sudah
dilakukan semasa istri masih hidup, sampai anak-anak didobrak
untuk ikut mezhab keluarga, awalnya berat tapi dibiasakan dan
akhirnya menjadi suatu kebiasaan. Penyembahan, Doa, baca
alkitab, kita kupas sama-sama kita tutup dalam doa, iman kita
harus menyala-nyala terus
Pernah suatu saat, Waktu anak saya pelayanan di GBI ROCK
punya temen dekat, yang ibunya sangat sayang sama dinda anak
saya.kalau ada kegiatan Gereja pulang kemalaman, kadang tidur
di rumah temennya. Anak ibu temen istri saya 2 orang laki-laki
semua, makanya ibu tersebut sayang sama anak saya Dinda.
Saya bangga, karena melihat kehidupannya tidak seperti kita,
agama dari seberang/ Islam tapi Iman nya dalam Tuhan membuat
201

saya bangga. Saat saya dinas di Cimahi, saya pernah ambil rumah
disana
Firman Tuhan telah di genapi, istri saya dipakai Tuhan luar biasa.
Doa syafaat dalam sebuah ibadah/ juga di tempat arisan. Disitu
istri saya beranikan diri, membawa firman Tuhan. Di rumah juga
taat baca alkitab. Pembantu saya juga dimenangkan jiwa juga,
dulu sholat dan akhirnya ikut mezbah keluarga, akhirnya babtis
dan percaya Tuhan Yesus.
Iya, demikian
Menjawab dengan senyum
Terima kasih untuk waktu yang bapak berikan.
sama-sama.. (P.2/294-355)

Berdasar pernyataan partisipan, maka partisipan menjelaskan

mengenai peran keluarga dalam pertumbuhan Iman anak, dengan

membiasakan anak baca firman dan doa, serta mesbah keluarga bisa

menjadikan anak punya rasa percaya diri yang besar baik dalam

keluarga dan lingkungannya, mendidik anak selalu mengandalkan

Tuhan dalam segala hal.

3. Wawancara dengan Saudari Baby

Hari : Jumat, 12 Juli 2019

Kode : P.3

Lokasi : Restaurant Good Time, Jl. M.T. Haryono, Balikpapan

Waktu : 16.00-17.30

a. Hasil Observasi terhadap P.3


202

No Komponen Observasi Hasil Observasi

1 Partisipan/ P 3 ( pihak- Baby, salah satu anak dari ibu Yuli sebagai
pihak yang terkait dalam anak dari Orang tua tunggal, yang sekarang
wawancara, hubungan bekerja Fulltimer di Gereja Bethany
status) Balikpapan.

2
Tujuan Untuk mendapatkan informasi tentang peranan
Orang Tua Tunggal dalam kehidupan Iman
Kristen anak remaja dan pola asuh yang tepat
bagi anak usia remaja
3.
Ungkapan-ungkapan Partisipan menyapa peneliti dengan sopan dan
emosi partisipan ( bentuk senyum
tindakan, ucapan, ekspresi Partisipan memperhatikan interview dengan
muka dan gerak tubuh) seksama
Partisipan menjawab setiap pertanyaan dengan
baik
Partisipan menjawab interview dengan muka
terharu dan menangis saat kami tanya yang
4 berhubungan dengan bapak nya.
Benda- benda
Interview menggunakan handphone untuk
merekam secara detil pembicaraan selama
wawancara
5 Interview juga menyiapkan beberapa
Peristiwa ( Kejadian- pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya.
kejadian lain yang terjadi
bersamaan dengan Partisipan menjawab dengan baik dan
kegiatan wawancara) memberikan banyak informasi yang
dibutuhkan oleh interview.

b. Berikut Petikan wawancara dengan Baby

Peneliti/indah

Selamat siang Baby

Baby/ P3

Selamat siang
203

Peneliti/indah

Baby sekarang usia berapa ya

Baby

25 tahun, tepatnya 09 maret 1994. Nama lengkap nya Baby Ivanna Rachmat

Peneliti/ indah

Pendidikan terakhir

Baby

Sekolah Menengah Atas

Peneliti/indah

Mulai tinggal di Balikpapan kapan ?

Baby

Mulai kelas 2 SMP

Peneliti/indah

Baby mulai pelayanan di Gereja mulai tahun berapa?

Baby

2011, langsung ambil pekayanan di Tamborin


204

Peneliti/indah

Sudah diketahui dari mama, kalau papa sudah tidak ada ya. Bagaimana sikap baby

kesehariannya setelah tidak ada papa?

Baby

Biasanya masalah pekerjaan, biasanya kita bicara sama papa. Sekarang yang ada

tinggal mama, kalau mau bicara sama mama takutnya nggak nyambung. Tapi

bagaimanapun harus tetap di komunikasikan ke mama, mau nggak mau harus

bicara sama mama, harus lebih ‘care’ lagi sama mama

Peneliti/indah

Baby lebih dekat sama papa atau sama mama

Baby/ P3

Ke papa

Peneliti/indah

Setelah papa tidak ada, apakah mama selalu mendominasi ?

Baby/P3

Mama selalu sharing ke saya dulu, Tanya bagaimana-bagaimana dulu baik

tidaknya. Berunding lebih dulu

Peneliti/indah

Kakak baby ikut nenek di Surabaya, kalau baby ?


205

Baby/ P3

Dari kecil ikut mama

Peneliti/ indah

Bagaimana pola asuh mama ke baby selama ini?

Baby/P3

Lama terdiam…….

Tidak terlalu di kekang dan tidak dibebaskan dalam arti diberi tanggung jawab,

karena sudah besar jadi sudah tahu mana yang baik dan buruk, tetap dalam

pengawasan mama.

Peneliti/indah

Baby selama menjadi Fulltimer Gereja dan ikut pelayanan di gereja, bagaimana

tanggapan mama ?

Baby/P3

Nggak apa-apa, selama hal yang positif yang dilakukan pasti dibolehin

Peneliti/indah

Selama ini teman-teman baby banyak dari lingkungan gereja, bagaimana kalau

punya temen di luar gereja ? mama pernah menegur baby tidak ?


206

Baby/P3

Pasti akan ditanya siapa dan dari mana

Peneliti/indah

Papa meninggal sudah berapa tahun ?

Baby /P.3

2 tahun yang lalu

Peneliti/indah

Ketika nanti baby rumah tangga apa yang menjadi harapan baby ke depan untuk

mama ?

Baby/P3

Mama ikut baby

Peneliti/indah

Kira-kira apa yang ingin baby berikan buat mama ?

Baby/P3

Diam…..dan tiba-tiba menangis

Peneliti/indah

Apa yang membuat baby bangga sama mama ? sekalipun baby tidak deket sama

mama
207

Baby/P3

Menjawab sambil tersendu…. Saat ini mama sendiri, mama kuat, tanggung

jawab, dan semangat.

Peneliti/indah

Apa yang membuat baby menagis dan sedih?

Baby/P3

Mama sendiri, dan setiap ditanya tentang papa selalu ingat dan sedih.

Peneliti/indah

Apa yang luar biasa dari mamamu ?

Baby/P3

Mama apa saja bisa, semua dikerjakan serba cepat. Pagi kerja sampai sore, kadang

pelayanan di fa, kalau minggu pulang kerja langsung pelayanan ke living. Begitu

seterusnya.

Peneliti

Setelah papa tidak ada mama suka mengeluh nggak ?

Baby/P3

Ada aja, paling kalau saya pulang telat (kemalaman)


208

Peneliti/indah

Apa yang sering dikeluhkan ?

Baby/P.3

Masalah ekonomi, dulu kita khan bertiga dan sekarang tinggal berdua

Peneliti/indah

Pernah melihat mamamu menangis nggak, setelah papamu tidak ada?

Baby/P3

Jarang sih

Peneliti/P3

Baby pernah Tanya, kenapa/

Baby/P3

Pernah, dan jawabannya ‘kangen papa’

Peneliti/P3

Menurut baby kekurangan mama itu apa ?

Baby/P3

Kurang sabar
209

Peneliti/indah

Apa yang baby lihat dengan pelayanan mama selama ini ?

Baby/P3

Mama melayani dengan segenap hati, apa yang dilakukan papa dulu dilakukan

juga sama mama

Peneliti/indah

Baby belajar pelayanan dari siapa ?

Baby/P3

Baby ikut pelayanan sendiri, waktu itu papa mama belum ikut pelayanan

Peneliti/indah

Siapa yang memotivasi baby terus pelayanan ?

Baby/P3

Papa

Peneliti/indah

Motivasi apa yang diberikan mama

Baby/P3

Pelayanan tak kenal capek


210

Peneliti

Bagaimana dengan kehidupan doa nya / aman

Baby/P3

Sering doa

Peneliti/indah

Berapa kali sehari

Baby/P3

Tahunya malam dan pagi

Peneliti/indah

Membuat ispirasi baby ikut doa nggak

Baby/P3

Iya

Peneliti/indah

Baby pelayanan tapi jarang doa ya ?

Baby/P3

Iya
211

Peneliti/indah

Ke depan seperti apa harapanmu tentang pelayanan untuk mama dan baby

sendiri ?

Baby/P3

Pelayanan ditingkatkan terus, walaupun sudah berkeluarga tetap pelayanan.

Selama kita kita masih mampu, terus pelayanan.

Peneliti/indah

Baby senang mamamu pelayanan?

Baby/P3

Senang

Peneliti/indah

Ke depan pinginnya mamamu pelayanan yang seperti apa ?

Baby/P3

Kalau bisa lebih aktif pelayanan lagi

Peneliti/indah

Kalau mamamu menikah lagi boleh tidak ?

Baby/P3

Nggak
212

Peneliti/indah

Kenapa ?

Baby/P3

Nggak boleh

Peneliti/indah

Bagaimana hubungan dengan mama sebelum dan sesudah papa meninggal?

Baby/P3

Kalau dulu jarang komunikasi, jarang curhat dan jarang jalan bareng setelah papa

nggak ada sering dilakukan semua berdua.

Peneliti/indah

Apa yang kau banggakan dari papa ?

Baby/P3

Orangnya sabar

Peneliti/indah

Cukup ya Baby, terima kasih. Tuhan berkati.


213

Data Hasil Wawancara 3 dengan Partisipan 3 / P3

Makna dan Coding Teks Wawancara Nomor Temuan Tema


Baris
Memberikan Baby, 25 tahun, tepatnya 09 maret 1 Latar belakang
informasi mengenai 1994. Nama lengkap nya Baby 2
data diri. Ivanna Rachmat, SMA tinggal di 3
(P3, 1-7) Balikpapan,mulai kelas 2 SMP dan 4
mulai pelayanan 2011, langsung 5
ambil pelayanan di Tamborin. 6
Biasanya masalah pekerjaan, 7
Menjalin komunikasi biasanya kita bicara sama papa. 8 Waktu yang
orang tua dan anak Sekarang yang ada tinggal mama, 9 berkwalitas
(P.3/8-22) kalau mau bicara sama mama 10
takutnya nggak nyambung. Tapi 11
bagaimanapun harus tetap di 12
komunikasikan ke mama, mau nggak 13
mau harus bicara sama mama, harus 14
lebih ‘care’ lagi sama mama, 15
dekatnya ke papa, sekarang mama 16
selalu sharing ke saya dulu, Tanya 17
bagaimana-bagaimana dulu baik 18
tidaknya. Berunding lebih dulu. Dari 19
kecil ikut mama 20
Lama terdiam……. 21
Tidak terlalu di kekang dan tidak 22
Pola asuh yang dibebaskan dalam arti diberi 23
diterapkan tanggung jawab, karena sudah besar 24 Pola Asuh
(P.3/24-32) jadi sudah tahu mana yang baik dan 25
buruk, tetap dalam pengawasan 26
mama. Nggak apa-apa, selama hal 27
yang positif yang dilakukan pasti 28
dibolehin 29
Pasti akan ditanya siapa dan dari 30
mana, 2 tahun yang lalu, Mama ikut 31
baby 32
Diam…..dan tiba-tiba menangis 33
Menjadi orang tua Menjawab sambil tersendu…. Saat 34
tunggal dan ini mama sendiri, mama kuat, 35
permasalahannya tanggung jawab, dan 36 Masalah dalam
untuk anak semangat.Mama sendiri, dan setiap 37 Pola asuh
(P.3/35-53) ditanya tentang papa selalu ingat dan 38
sedih.Mama apa saja bisa, semua 39
dikerjakan serba cepat. Pagi kerja 40
sampai sore, kadang pelayanan di fa, 41
kalau minggu pulang kerja langsung 42
pelayanan ke living. Begitu 43
seterusnya.Ada aja, paling kalau saya 44
pulang telat (kemalaman) 45
Masalah ekonomi, dulu kita khan 46
214

bertiga dan sekarang tinggal berdua, 47


Jarang tapi Pernah, dan jawabannya 48
‘kangen papa’ 49
Kurang sabar, Mama melayani 50
dengan segenap hati, apa yang 51
Mendidik Iman dilakukan papa dulu dilakukan juga 52
Kristen dalam sama mama 53 Mendidik Iman
keluarga melalui Baby ikut pelayanan sendiri, waktu 54 dalam pelayanan
pelayanan di Gereja itu papa mama belum ikut pelayanan, 55
(P.3/53-65) Papa, Pelayanan tak kenal capek, 56
Sering doa, Tahunya malam dan 57
pagi, Iya..Iya, Pelayanan 58
ditingkatkan terus, walaupun sudah 59
berkeluarga tetap pelayanan. Selama 60
kita kita masih mampu, terus 61
pelayanan.Senang 62
Ke depan pinginnya mamamu 63
Kalau bisa lebih aktif pelayanan lagi, 64
Kalau mamamu menikah lagi 65
Nggak..Nggak boleh 66
Kalau dulu jarang komunikasi, jarang 67
Harapan keluarga curhat dan jarang jalan bareng 68
(P.3/69-72) setelah papa nggak ada sering 69
dilakukan semua berdua. 70 Harapan
Orangnya sabar 71

c. Analisa Verbatim

1. Partisipan /P.3, menjelaskan mengenai pentingnya menjalin komunikasi

antara orang tua dan anak

Biasanya masalah pekerjaan, biasanya kita bicara sama papa.


Sekarang yang ada tinggal mama, kalau mau bicara sama mama
takutnya nggak nyambung. Tapi bagaimanapun harus tetap di
komunikasikan ke mama, mau nggak mau harus bicara sama
mama, harus lebih ‘care’ lagi sama mama, dekatnya ke papa,
sekarang mama selalu sharing ke saya dulu, Tanya bagaimana-
bagaimana dulu baik tidaknya. Berunding lebih dulu. Dari kecil
ikut mama
Lama terdiam……. (P.3/8-22)

Berdasarkan pernyataan partisipan, dijelaskan pastisipan sebuah fakta

disini setelah papa tidak ada mau nggak mau harus komunikasi intens
215

dengan mama dalam segala hal. Dan semua harus di komunikasikan

dengan baik supaya tidak terjadi yang tidak diinginkan.

2. Partisipan /P.3, menjelaskan bahwa seberapa penting nya pola asuh

diterapkan pada anak

Tidak terlalu di kekang dan tidak dibebaskan dalam arti diberi


tanggung jawab, karena sudah besar jadi sudah tahu mana yang
baik dan buruk, tetap dalam pengawasan mama. Nggak apa-apa,
selama hal yang positif yang dilakukan pasti dibolehin. (P.3/24-
32)

Berdasar pernyataan partisipan, dijelaskan partisipan sebuah fakta bahwa

orang tua memberi kebebasan yang bertanggung jawab dan diberi

kepercayaan untuk melakukan mana yang baik dan buruk dan semua

dalam pengawasan orang tua.

3. Partisipan/ P.3, menjelaskan bahwa bagaimana menjadi orang tua tunggal dan

mengahadapi permasalahannya bagi anak

Diam…..dan tiba-tiba menangis


Menjawab sambil tersendu…. Saat ini mama sendiri, mama kuat,
tanggung jawab, dan semangat.Mama sendiri, dan setiap ditanya
tentang papa selalu ingat dan sedih.Mama apa saja bisa, semua
dikerjakan serba cepat. Pagi kerja sampai sore, kadang pelayanan
di fa, kalau minggu pulang kerja langsung pelayanan ke living.
Begitu seterusnya.Ada aja, paling kalau saya pulang telat
(kemalaman)
Masalah ekonomi, dulu kita khan bertiga dan sekarang tinggal
berdua, Jarang tapi Pernah, dan jawabannya ‘kangen papa’.
(P.3/35-53)

Berdasar pernyataan partisipan, maka partisipan menjelaskan bahwa

sebuah fakta orang tua tunggal masalah tidak hanya ada pada anak tapi

juga orang tua sendiri, dimana harus bekerja dan mencukupi kebutuhan
216

rumah tangga sendiri. Yang tadinya bisa ditanggung 2 orang sekarang

sendiri.

4. Partisipan / P.3, menjelaskan bahwa pentingnya mendidik Iman Kristen

dalam keluarga melalui pelayanan di Gereja.

Mama melayani dengan segenap hati, apa yang dilakukan papa


dulu dilakukan juga sama mama
Baby ikut pelayanan sendiri, waktu itu papa mama belum ikut
pelayanan, Papa, Pelayanan tak kenal capek, Sering doa, Tahunya
malam dan pagi, Iya..Iya, Pelayanan ditingkatkan terus, walaupun
sudah berkeluarga tetap pelayanan. Selama kita kita masih
mampu, terus pelayanan.Senang
Ke depan pinginnya mamamu
Kalau bisa lebih aktif pelayanan lagi, (P.3/53-65)

Berdasarkan pernyataan partisipan, bahwa partisipan menunjuk sebuah

fakta mendidik anak-anak untuk taat dan setia adalah melalui pelayanan di

Gereja. Secara langsung mendidik dan memberi kegiatan yang positif yang

arahnya mendidik, bisa menjadi contoh bagi orang tua juga dalam ikut

ambil bagian dalam pelayanan.

5. Partisipan / P.3, menjelaskan harapan keluarga

Kalau mamamu menikah lagi


Nggak..Nggak boleh
Kalau dulu jarang komunikasi, jarang curhat dan jarang jalan
bareng setelah papa nggak ada sering dilakukan semua berdua.
Orangnya sabar. (P.3/69-72)

Berdasarkan pernyataan partisipan, bahwa partisipan menunjuk fakta

tentang harapan keluarga nanti ke depan,


217

Mamanya tidak boleh menikah lagi. Ke depan apa yang dulu kurang baik,

kurang dekat, ke depan diperbaiki menjadi baik. Dan semua untuk mama.

4. Wawancara dengan Ibu Martuti/ P.4

Hari : kamis, 18 juli 2019

Kode : P.4

Lokasi : Rumah di Perumahan RSS, jl. Punai Balikpapan

Jam : 19.00 – 20.00

a. Hasil Observasi terhadap P.4

No Komponen Observasi Hasil Observasi


1 Partisipan/ P.4 (pihak-pihak Bu Martuti salah satu orang tua tunggal
yang terkait dalam dengan 5 orang anak, ditinggal suami
wawancara, hubungan meninggal. Sampai sekarang tetap
status) menjanda, ibu rumah tangga sambil
bekarja di rumah. Aktif dalam
pelayanan, menjadi Korwil FA di
wilayah disekitar tempat tinggal nya.

Untuk mengetahui informasi bagaimana


menerapkan Pola asuh pada anak
2 Tujuan sebagai orang tua tunggal dalam
pendidikan iman Kristen

Partisipan menyapa dengan ramah dan


berjabat tangan
Ungkapan-ungkapan emosi Partisipan menyuguhkan minum dan roti
3 partisipan (bentuk tindakan, donat
ucapan, ekspresi muka, Partisipan menanyakan alas an datang
gerak tubuh) dan interview
Partisipan duduk tenang dan
menjawab.semua pertanyaan yang
diberikan dengan jelas
218

Interview menggunakan handphone


untuk merekam secara detail
Benda-benda pembicaraan dalam wawancara
4 Interview juga menyiapan beberapa
bahan wawancara

Partisipan menjawab dengan lancer dan


Peristiwa (kejadian-kejadian memberikan banyak informasi yang
lain yang terjadi bersamaan dibutuhkan interview
5 dengan kegiatan wawancara Partisipan juga antusias ketika
menjawab setiap pertanyaan yang
disampaikan

b. Transkrip wawancara dengan Ibu Martuti

Peneliti/ indah

Kami mau, anu… mau tanya beberapa beberapa pertanyaan sih bu

Ibu luar biasa, bisa bertemu dengan ibu hehehehe

Saya mau tanya nih bu awalnya, Ini ibu sudah berapa lama ya menikah

Martuti/P4

Saya waktu ditinggal suami saya umur 38 tahun

Peneliti/indah

Ooo umur 38 ya, masih masih muda

Ibu nama lengkapnya siapa

Martuti/P4
219

Martuti saja ?

Peneliti/indah

Asli mana ibu

Martuti/P4

Asli Kediri

Peneliti/indah

Ooo asli Kediri

Hahahahahaha bener bener asli Kediri, asli jawa ya

Trus menikah tahun berapa ibu ?

Martuti/P4

Ya itu… anu… tahunn 79

Peneliti/indah

Tahun 79 ya

78 ya

Dikaruniai berapa anak sekarang bu ?

Martuti/ P.4

Kalau yang dulu itu 5

Peneliti/indah

Lima nggih ? aaa


220

Sekarang Umur berapa ya ibu sekarang

Martuti/ P4

Umur 60 tahun

Peneliti/indah

Bisa dirayakan nih hahahahahah

Martuti/P.4

Tahun1959, 15 bulan 12

Peneliti/indah

Bulan Desember ya, aaa yaya luar biasa

Ditinggal suami itu, meninggal atau apa

Martuti/ P.4

Meninggal , karena sakit

Peneliti/indah

Sakitnya berapa lama ya

Martuti/P.4

3 bulan, langsung meninggal

Peneliti/indah

Sakit apa bu ?
221

Martuti/P4

Tumor otak

Waktu itu sakitnya di Surabaya, masuk rumah sakit di Surabaya

Peneliti/indah

Jadi dulu dikediri terus ?

Martuti/P4

Suami saya kan asli sini (Balikpap an), waktu itu mertua saya sakit di Surabaya.

Jadi mertua saya dan suami saya dipindah ke Surabaya. Jadi toko disini itu

ditinggal. Ditinggal disana, akhirnya tokonya kebakaran. Tokonya diklandasan

kebakaran, jadi kakak ipar saya meninggal sama istri sama anak kebakar hidup

hidup.

Didalam toko. Adik saya kandung ikut saya, kan puji Tuhan dia kan seiman disitu

yang Kristen , didalam Kristus dia loncat dari atas, selamat sampai sekarang, jadi

sekarang kerja di BCA Kediri

Peneliti/indah

Usaha apa bu dulu

Martuti/P4

Suami saya ?

Peneliti/indah

Iya
222

Martuti/P4

Ya, diklandasan

Toko yang paling besar di klandasan, suami saya punya, toko cempaka raya saya

punya

Dulu disewa sewakan

Peneliti/indah

Toko kelontongan atau apa ?

Martuti/P4

Macem macem, toko disitu kayak di BC, dulu belum ada, masuk toko, mau

pakaian atau apa , dulu komplit. Jadi kebakaran, entah suami saya stress atau

gimana, terus sakit.

Ya terus keSurabaya. Suami saya di Surabaya, sakit khan , minta pulang ke Kediri

saja. Jadi kalau meninggal minta di Kediri saja. Puji Tuhan dari anak anak kecil

saya didik.

Dulu saya kecil nikah muslim, kan nggak ngerti ya bu, pokoke nikah resmi. Jadi

akhire anak anak di Surabaya, mau islam nggak bisa, saya khan dari Kristen,

gimana caranya … tanya suami saya, kayak apa anakmu… suruh kemesjid apa

suruh ke gereja ? setelah itu saya bawa ke gereja. Sejak saat itu saya setia sama

Tuhan Yesus

Peneliti/indah
223

Suami dulu islam?

Martuti/P4

Chinese, dulu islam islam KTP, kalau ngurus apa apa kan mudah .

Anak anak saya ajari doa doa, nanti suatu saat kan bisa.

Waktu sakit to bu, ngomong gini, saya… anak saya Kristen… saya juga harus

satu iman. Kayak gitu bu, jadi sempat dibaptis pak Yohanes di Surabaya. Dia

ngaku Yesus juru selamat, Itulah bu, doa kita puluhan tahun baru dijawab Tuhan.

Peneliti/indah

Ibu, anaknya berapa bu ?

Martuti/P4

Lima

Peneliti/indah

Lima, yang pertama … ?

Martuti/P4

Perempuan

Peneliti/indah

Perempuan, tinggal dimana ?

Martuti/P4

Belakange puskesmas
224

Peneliti/indah

O disitu, lah nomor 2 ?

Martuti/P4

Dua dikampung Timur

Peneliti/indah

Yang ketiga ?

Martuti/P4

Juga dikampung timur, cowok

Peneliti/indah

Yang keempat ?

Martuti/P4

Didenhaag (Balikpapan baru), cewek

Yang kelima di Kartini Residence.

Peneliti/indah

Cewek juga ya bu, luar biasa

Sebelum dan sesudah pasangan meninggal, kira kira bagaimana ibu

merasakannya. Ibu merasa sendiri ya, sebelum suami meninggal mendidik


225

anak ada bapak, sesudah meninggal, sendirian, apa yang dipersiapkan

ibu ?

Martuti/P4

Dipersiapkan ya, bagaimana mendidik anak menjadi anak yang baik, itu

bagaimana. Kita arahkan ke agak strik gitu.

Peneliti/indah

Pass bapak meninggal, anak pertama umur berapa ya ?

Martuti/P4

Rudi , kakaknya rudi ya

Selisih tiga tahun, rudi SMA kelas 1.

Peneliti/indah

Jadi sudah besar ya, bisa mbantu adik adiknya

Martuti/P4

Saya tu dulu ndukung adik adik saya, saya ndak sekolah biar bagaimana adik saya

bisa sekolah. Jadi saya sekolahkan adik saya cowok 2, waktu dikampung ya bisa

kerja di BCA. Kerja di FIF, di FIF jadi kepala cabang , naik naik terus pangkate,

puji Tuhan adik adik saya sukses.

Peneliti/ indah

Ibu nomor berapa ?


226

Martuti/ P4

Bapak saya tuh, nikah dua kali ya… nikah punya anak 3, istri nya meninggal…

terus itu muslim semua… dan saya lima masuk Kristen. Saya nomor 6.

Peneliti/indah

Ini ibu ndidik, otomatis kan ndindik anak sendiri kan ya bu ya…. Waktu

bapak setelah meninggal, ibu masih terus di Surabaya sana, atau sudah…

Martuti/P4

Nggak bu, saya pulang Kediri bu…. Trus ada urusan di Balikpapan, sana sini sana

sini, terus saya beli rumah ini…. Itu 40 juta saya beli ….. saya mikir bu, kalau

saya beli didalem bu , uang 40 juta dapat dua rumah, tahun 2000, tahun 2000

kalau beli rumah didalam 40 juta saya dapat dua rumah . disini 40 juta bisa jualan,

kasih makan anak anak saya, rumah asli saya tutup, kasih tambahan, jualan

warung dulu, nasi pecel, nasi campur. Dulu ada yag bantu , ponakan dari berau ,

sudah enak tak tinggal kemana mana , kegerja, dia bisa jualan. Bisa biayai anak

anak sekolah. Kalau jualan ya bu , kan tiap hari makan, ibarate nunut, uang untuk

belanja terus, satu juta nggak akan habis ya, besok buat belanja ada lagi.

Trus anak saya yang ketiga kesini, akhire dia usaha buka usaha konter HP. Puji

Tuhan diberkati T uhan luar biasa. Akhire saya nggak boleh jualan. Anak saya

yang.. adiknya .. semua yang biayai. Bahkan saya dibelikan mobil, buat mama

kalau mau pergi kegereja.


227

Yang ketiga itu yang tinggal di anu ya, di kampong timur Dia rencana mau beli

rumah sing besar. Mamah nanti disebelah saya, nanti mama tua dideket saya ,

rumah ini rencana mau dijual… ndak ada ruang tamu, jadi kalau FA disini , mobil

saya keluarkan, disitu saya FA diujung situ.

Peneliti/indah

Ibu mulai ibadah, maksudnya berjemaat di Bethany itu tahun berapa ?

Martuti/P4

Anggep wae yang pasti itu tahun 2002, jadi ketua FA, masih anu bu… dua orang..

Peneliti/indah

Maksudnya berjemaatnya sebelum di FA tahun berapa ya bu

Martuti/P.4

Wah tahun berapa ya… lupa… sebelum tahun 2000… kan sering tinggal ke

Surabaya, sana sini sana sini to… aktif 2002, Pak martin yang jadi ketua FA.

Waktu mbangun rumah ini, Pak Martin yang kesini. Pokoknya semangat bu

walaupun 2 orang. Ini masuk FA RSS, gembalanya bu Teti Manurung.

Peneliti/indah

Lha ini saya nanya pola asuh ya bu nggih … itu nggak gampang ndidik

anak, sendiri, menurut ibu pola asuhnya bagaimana ndidik anak, kan 5

anak, nggak gampang… kira kira gimana

Martuti / P4
228

Kita jadi orang tua ya , dikasih kesempatan bergaul ya kita orang tua kuatir ya,

namanya anak cewek ya, anak saya khan namanya banyak yang cantik ibaratnya,

cewek cewek itu cina ya, pikiran juga pokoknya kalau ada yang mau ya sudah,

puji Tuhan dapat orang yang lumayan, punya usaha, yang ngurus ngurus ya itu

pak Bambang, anak saya yang den hag itu

Peneliti/indah

Waktu itu kan remaja ya

Martuti/P4

Waktu remaja saya suruh aktif di gereja, pelayanan disana, masih sekolah.

Peneliti/indah

Cara ibu seandainya, namanya anak muda, remaja, kalau marah, ditegur

bagaimana bu, ibu polanya bagaimana, mungkin strength, atau mungkin

dengan lembut, atau dengan ya…

Martuti/P.4

Ya kita namane anak, udah kayak teman, kalau ada apa apa curhat sama orang tua,

jadi orang tua bisa nasehati, misal ada yang pacaran putus, namane putus, kita

pernah pacaran , kalau putus kan rasane kayak mau mati ,


229

……..hahahahahahahahah……. (tertawa bersama)

Kayak nggak ada orang lain begitu, kasihan yang dulu yang Yenny yang

didenhaag, pernah putus ya gitu. Untung ada adik kokonya , suruh berangkat

kasih uang ke saudaranya suami dulu, jadi ada yang penghiburtapi dia tetep cari

Tuhan, berdoa jam 12 sampai pagi, pokoke setia anak anak saya.

Peneliti/indah

Jadi poinnya komunikasi ya buy a sama anak anak, sampai dia sekolah,

sampai kuliah gitu ?

Martuti/P4

Nggak ada bu, nggak ada yang kuliah, jadi Cuma sampai SMA, SMEA, lulus

kerja terus menikah. Yang SMEA pernah kerja di hotel, anak saya yang kecil kan

di SPH, bu Fonny cocok sama anak saya yang Dewi . sekarang kan mbayar pakai

transfer ya, bu Fonny kan nggak gampangan percaya sama orang, sekarang apa

apa pakai transfer, dulu ya percaya sama Dewi, SPH pakai cash dulu.

Peneliti/indah

Terus ini ibu kalau kerja, berjualan , terus anak anak sama siapa

Martuti/P4

Kan semua anak anak sudah besar, jadi satu disini, disini tempat tinggalnya.

Peneliti/indah
230

Kalau mendidik anak yang bandel bagaimana bu ?

Martuti/P4

Ya ada bu, yang satu yang sukses sekarang di Surabaya, cowok, takut kumpulan

kalau narkoba ya, sampai kalau pulang saya naik naik ke kamarnya ngintip.

Cara ndidik anak ini ya ngingetin, tak kasih salib, belum mau kegereja, ya belum

mau kegereja, akhire tak kasih pendoa, di FA kan ada , FA kan disini, saat itu dia

punya pacar orang mbanjar kan putus, akhire ikut saya kegereja. Saya bilang,

kalau kamu setia, maka apa yang kamu inginkan pasti Tuhan kabulkan. Akhirnya

dia yang sukses bu. Diantara semuanya, yang cowok sama yang ini, kalau minta,

mah minta uang lima juta, lha apa tinggal nggunting, kalau tidak di iyain, telepon

telepon terus bu, ya di Kediri tempat orang tua saya, sampek ya mamahe bilang ya

gitu, sik tak carikke utangan sik gitu. Sampek mamah saya ngomong itu nanti

yang akan nyengsarakke kamu. Dalam hatiku jangan lah . tapi malah dia bu yang

luar biasa anak saya yang satu ini. Yang mbanguni rumah saudarane ya ini anak

ini.

……… ambilke minuman di bawah…. Bu tuti minta ke cucunya yang baru

datang dua botol dibawah gosokan

Sama saudaranya, setiap hari raya, satu juta satu juta, ini baru pulang dari Bali

kemarin itu bu, di Surabaya nyari saudarane. Dia punya kantor kerja sama sama

FIF, sama jual beli mobil , mbangun rumah dan dijual lagi. Nglelang motor.

Motor yang dari FIF, showroom showroom pada ngambil dari anak saya.

Diborongne juga bisa, sama dikasihke suamine dewi, suruh njuali ya bisa. Sebulan
231

kadang laku dua puluh. Rumah dikampung timur itu, satu dua tiga empat, empat

rumah itu beli tanah, dibangun terus dijual. Begitu laku, nanti beli tanah, dibangun

lagi dijual, gitu. Tapi ya ndak banyak. Beli ruko ini kan juga pengalaman beli

tanah dijual. Developer kecil kecilan heheheheheh

Pakai uang sendir, ndak paki uang bank kan enak to bu

Sama kalau orang pinjem uang, nggadaikan BPKB tapi anak saya duluan ndanain.

Ndanain, nanti hitungane satu bulan sekali, ngantore ya di ngrogot. Mitra kerja

FIF, tiap tahun keluar negeri… kejepang segala.

Peneliti/indah

Ibu ndidik kelima anak ini, istimewanya yang apa bu, diantara anak itu,

kan semuanya mungkin satu satu ibu bisa. Kalau dikasih tahu, orang jawa

manut gitu ya

Martuti/P4

Yang satu ini yang denhaag ini, yang cewek, nggak mau denger nasihat orang tua,

sak maunya sendiri. Minta ampun bu, wah.. pokoke kemana mana belanja, orang

susah, jangan sampai kita susah ya, tentunya kita irit ya buy a. orang kampong

kita diajari orang tua. Mamah lihat aja, maska nggak seneng kalau anake seneng.

Ya seneng tapi yo inget anake 3 di SPH sekolah, anak tiga berapa. Waktu remaja

udah kelihatan

Peneliti/indah

Bagaimana ibu, cara ngatasine


232

Martuti/P4

Ya bagaimana ngatasine, kalau ada cowok mau y awes ben wae

……..hahahahahahahah…….. ketawa bersama

Sampai ponakan saya ketawa kalau inget, mengingatkan saya, dulu Yenny kalau

sudah dpat orang yang mau ya biar merit (menikah), hahahahahaah

Peneliti/indah

Sekarang masih seperti itu ?

Martuti/P4

Suka belanjanya yang susah dihilangi, suaminya nurut wae…. Dan ounya duit,

tapi ya jangan terlalu lah bu. Ya sama orang tua juga ngerti, tiap bulan njatah, iya

anak saya tuh… kelima limanya ngasih ibu tiap bulannya. Ya kalau saya mau

berangkat keana ya anak saya adiknya Rudi, yang kampong timur. Ya ke Israel

dia semua. Ke Israel 2011, sama adik saya dijawa tak suruh ngurus sama grupe

dia. Pengen ikut Bethany kapan kapan kalau ada. Pengen sekali lagi kayak apa

Peneliti/indah

Dulu waktu remaja, ndidik mereka diantara mereka ada yang saling iri

nggak bu

Martuti/P4
233

Dewi itu cocok bu, disuruh orang tau nurut, kalau Yenny itu agak anu, suruh

mbantu mbantu masak agak anu.. males. Katane mamah pilih kasih, lhan kan

kalau anak nurut kan seneng. Sama Tuhan, kalau kita nurut kan ya Tuhan seneng

sama kita to, keinginan kita dicukupi kan ya, kalau ndak nurut ya Tuhan Nggak

suka. Kan gitu orang tua.

Peneliti/indah

Tapi gitu ibu tetap setia taat, caranya ngedepin merek mereka giman bu

Martuti/P4

Ya dengan tetep nasihat bu, pokoke mamah sebelum meninggal dimanapun tetap

kasih nasihat kamu, terserah mau terima apa enggak yang penting mamah sudah

kasih nasihat kamu. Ya ini, bapaknya ini (menunjuk ke cucunya) kalau nggak

kegereja saya telepon, kayak beban gitu lho bu, kalau anak nggak kegereja kayak

apa. Mesti saya marahi ya, kalau minggu itu cari Tuhan ya to. Pengen diberkati

harus setia sama yang memberi berkat

Peneliti/indah

Ibu dapat didikan seperti ini dari siapa ?

Martuti/P4

Saya ndak sekolah dulu, ya dapat dari pergaulan, yang penting kita bangun tidur

cari Tuhan dulu, bangun tidur gosok gigi, ya sujud, penyembahan, doakan anak

anak to, satu satu, doa syafaat, baca firman Tuhan, baru aktifitas . saya biasakan
234

tahun 2005, pas saya SPGI di Surabaya, sama Pak martin kok kita pagi pagi kita

doa, itu saya tiru bu sampai sekarang. Kan biasanya bangun tidur doa biasa.

Karena nggak tau, karena ikut gitu jadi ngerti . jadi kalau bangun tidur itu kita

ucapan syukur sama Tuhan. Pujian, Penyembahan, baca Firman Tuhan tiap hari.

Biarpun saya ke Israel tetap juga, biarpun dia tidur temen saya satunya, tetep

pujian, penyembahan doa.

Peneliti/indah

Jadi setelah bapak meninggal, ibu tidak ada keinginan untuk menikah lagi?

Martuti/P4

Ada saja yang mau, tetapi anak saya yang kecil , wong bapak belum dimakamne,

sudah ada orang yang mau ngajak nikah, marahlah saya bu. Saya mikir mikir,

kalau saya dapat orang yang mampu nyukupi anak anak ya ndak apa, kalau

enggak malah saya sama anak anak renggang, jadi saya besarkan anak anak saja,

biar nanti anak anak saya gentian nyenengin orang tua

Peneliti/indah

Yang support, membuat semangat ibu hidup seperti ini sendirian ya

Martuti/P4

Yang semangat itu, kalau kita ibadah itu yang bikin kita semangat, biarpun kita

susah, perasaan kita nggak. Kalau dulu di Surabaya nih lho bu saya jual buat beli

beras, masih ada bapaknya , habis tokonya terbakar, kan susah bu, pakaian itu
235

dijualin. Dulu waktu di Klandasan, pakaian itu tinggal ngambilin saja, nanti

potong uang kontrak . kalau perlu baju, tinggal ambil, nanti berapa totale, nanti

kalau bayar tinggal potong. Waktu di Surabaya susah, tapi susah kalau sama

Tuhan itu nggak rasa, betul yo, ibarate makan sama sambel, tapi saya bair saja,

suami saya ngomel ngomel, biar saya sing penting ngurusi makanan di mejasaya

tinggal ibadah, jadi ibadah itu bu di gereja kupangkrajang, kalau minggu digereja ,

dulu ngundang pak Sam kesini, istilahnya saya tu setia, itulah hiburan saya,

menguatkan saya.

Peneliti/indah

Terimakasih banyak bu

Dik ada kue tu dik

c. Data Hasil Wawancara dengan Partisipan/P4


236

Makna dan Teks Wawancara Nomor Temuan Tema


coding Baris
Memberikan Saya waktu ditinggal suami saya 1 Latar Belakang
informasi umur 38 tahun.Martuti,Asli 2
mengenai data Kediri,, menikah itu anu, tahunn 3
diri 79..eh 78,anak kalau yang dulu 4
(P.4/1-31) itu 5,Umur 60 tahun, Tahun1959, 5
15 bulan 12, Meninggal , karena 6
sakit, 3bulan, langsung 7
meninggal, Tumor otak 8
Waktu itu sakitnya di Surabaya, 9
masuk rumah sakit di 10
Surabaya.Suami saya kan asli sini 11
(Balikpapan), waktu itu mertua 12
saya sakit di Surabaya. Jadi 13
mertua saya dan suami saya 14
dipindah ke Surabaya. Jadi toko 15
disini itu ditinggal. Ditinggal 16
disana, akhirnya tokonya 17
kebakaran. Tokonya diklandasan 18
kebakaran, jadi kakak ipar saya 19
meninggal sama istri sama anak 20
kebakar hidup hidup. 21
Didalam toko. Adik saya 22
kandung ikut saya, kan puji 23
Tuhan dia kan seiman disitu yang 24
Kristen , didalam Kristus dia 25
loncat dari atas, selamat sampai 26
sekarang, jadi sekarang kerja di 27
BCA Kediri. Suami saya ?Ya, 28
diklandasan,Toko yang paling 29
besar di klandasan, suami saya 30
punya, toko cempaka raya saya 31
punya,Macem macem, toko disitu 32 Peran orang tua
kayak di BC, dulu belum ada, 33 Kristen
Menjadi orang masuk toko, mau pakaian atau 34
tua tunggal, apa , dulu komplit. Jadi 35
mendidik dan kebakaran, entah suami saya 36
membesarkan stress atau gimana, terus sakit.Ya 37
dalam Iman terus ke Surabaya. Suami saya di 38
Kristen Surabaya, sakit khan , minta 39
(P.4/32-101) pulang ke Kediri saja. Jadi kalau 40
meninggal minta di Kediri saja. 41
Puji Tuhan dari anak anak kecil 42
saya didik.Dulu saya kecil nikah 43
muslim, kan nggak ngerti ya bu, 44
237

pokoke nikah resmi. Jadi akhire 45


anak anak di Surabaya, mau islam 46
nggak bisa, saya khan dari 47
Kristen, gimana carany, tanya 48
suami saya, kayak apa anakmu 49
suruh kemesjid apa suruh ke 50
gereja ? setelah itu saya bawa ke 51
gereja. Sejak saat itu saya setia 52
sama Tuhan Yesus, dari Chinese, 53
dulu islam islam KTP, kalau 54
ngurus apa apa kan mudah.Anak 55
anak saya ajari doa doa, nanti 56
suatu saat kan bisa.Waktu sakit to 57
bu, ngomong gini, saya anak saya 58
Kristen saya juga harus satu 59
iman. Kayak gitu bu, jadi sempat 60
dibaptis pak Yohanes di 61
Surabaya. Dia ngaku Yesus juru 62
selamat, Itulah bu, doa kita 63
puluhan tahun baru dijawab 64
Tuhan. Anak Lima, pertama 65
Perempuan, Belakange 66
puskesmas, Dua dikampung 67
Timur,ketiga 68
Juga dikampung timur, cowok. 69
keempat 70
Didenhaag (Balikpapan baru), 71
cewek 72
Yang kelima di Kartini 73
Residence. 74
Dipersiapkan ya, bagaimana 75
mendidik anak menjadi anak 76
yang baik, itu bagaimana. Kita 77
arahkan agak strik gitu. 78
Rudi , kakaknya rudi ya.Selisih 79
tiga tahun, rudi SMA kelas 80
1.Saya tu dulu ndukung adik adik 81
saya, saya ndak sekolah biar 82
bagaimana adik saya bisa 83
sekolah. Jadi saya sekolahkan 84
adik saya cowok 2, waktu 85
dikampung ya bisa kerja di BCA. 86
Kerja di FIF, di FIF jadi kepala 87
cabang , naik naik terus pangkate, 88
puji Tuhan adik adik saya sukses. 89
Bapak saya tuh, nikah dua kali 90
238

ya,nikah punya anak 3, istri nya 91


meninggal, terus itu muslim 92
semua, dan saya lima masuk 93
Kristen. Saya nomor 6. Nggak bu, 94
saya pulang Kediri bu, Trus ada 95
Keluarga dan
urusan di Balikpapan, sana sini 96 pelayanan
sana sini, terus saya beli rumah 97
ini.Itu 40 juta saya beli, saya 98
mikir bu, kalau saya beli didalem 99
bu uang 40 juta dapat dua rumah, 100
tahun 2000 kalau beli rumah 101
didalam 40 juta saya dapat dua 102
rumah disini 40 juta bisa jualan, 103
kasih makan anak anak saya, 104 Pola asuh
Pentingnya rumah asli saya tutup, kasih 105
keluarga dalam tambahan, jualan warung dulu, 106
pelayanan nasi pecel, nasi campur. Dulu 107
(P.4/102-111) ada yang bantu, ponakan dari 108
berau , sudah enak tak tinggal 109
kemana mana , kegereja dia bisa 110
jualan. Bisa biayai anak anak 111
sekolah. Kalau jualan ya bu , kan 112
tiap hari makan, ibarate nunut, 113
Menerapkan uang untuk belanja terus, satu 114
Pola asuh yang juta nggak akan habis ya, besok 115
mendidik buat belanja ada lagi.Trus anak 116
(P.4/112-228) saya yang ketiga kesini, akhire 117
dia usaha buka usaha konter HP. 118
Puji Tuhan diberkati Tuhan luar 119
biasa. Akhire saya nggak boleh 120
jualan. Anak saya yang.. adiknya, 121
semua yang biayai. Bahkan saya 122
dibelikan mobil, buat mama kalau 123
mau pergi kegereja.Yang ketiga 124
itu yang tinggal di anu ya, di 125
kampong timur Dia rencana mau 126
beli rumah sing besar. Mamah 127
nanti disebelah saya, nanti mama 128
tua dideket saya , rumah ini 129
rencana mau dijual, ndak ada 130
ruang tamu, jadi kalau FA disini , 131
mobil saya keluarkan, disitu saya 132
FA diujung situ. Anggep wae 133
yang pasti itu tahun 2002, jadi 134
ketua FA, masih anu bu, dua 135
orang, Wah tahun berapa ya 136
239

lupa,sebelum tahun 2000, kan 137


sering tinggal ke Surabaya, sana 138
sini sana sini to, aktif 2002, Pak 139
martin yang jadi ketua FA. Waktu 140
mbangun rumah ini, Pak Martin 141
yang kesini. Pokoknya semangat 142
bu walaupun 2 orang. Ini masuk 143
FA RSS, gembalanya bu Teti 144
Manurung. Kita jadi orang tua 145
ya , dikasih kesempatan bergaul 146
ya kita orang tua kuatir ya, 147
namanya anak cewek ya, anak 148
saya khan namanya banyak yang 149
cantik ibaratnya, cewek cewek itu 150
cina ya, pikiran juga pokoknya 151
kalau ada yang mau ya sudah, 152
puji Tuhan dapat orang yang 153
lumayan, punya usaha, yang 154
ngurus ngurus ya itu pak 155
Bambang, anak saya yang den 156
hag itu.Waktu remaja saya suruh 157
aktif di gereja, pelayanan disana, 158
masih sekolah.Ya kita namane 159
anak, udah kayak teman, kalau 160
ada apa apa curhat sama orang 161
tua, jadi orang tua bisa nasehati, 162
misal ada yang pacaran putus, 163
namane putus, kita pernah 164
pacaran kalau putus kan rasane 165
kayak mau mati , 166
hahahahahahaha(tertawa 167
bersama)Kayak nggak ada orang 168
lain begitu, kasihan yang dulu 169
yang Yenny yang didenhaag, 170
pernah putus ya gitu. Untung ada 171
adik kokonya, suruh berangkat 172
kasih uang ke saudaranya suami 173
dulu, jadi ada yang penghibur tapi 174
dia tetep cari Tuhan, berdoa jam 175
12 sampai pagi, pokoke setia 176
anak anak saya. Nggak ada bu, 177
nggak ada yang kuliah, jadi Cuma 178
sampai SMA, SMEA, lulus kerja 179
terus menikah. Yang SMEA 180
pernah kerja di hotel, anak saya 181
yang kecil kan di SPH, bu Fonny 182
240

cocok sama anak saya yang Dewi 183


. sekarang kan mbayar pakai 184
transfer ya, bu Fonny kan nggak 185
gampangan percaya sama orang, 186
sekarang apa apa pakai transfer, 187
dulu ya percaya sama Dewi, SPH 188
pakai cash dulu.Kan semua anak 189
anak sudah besar, jadi satu disini, 190
disini tempat tinggalnya. Ya ada 191
bu, yang satu yang sukses 192
sekarang di Surabaya, cowok, 193
takut kumpulan kalau narkoba ya, 194
sampai kalau pulang saya naik 195
naik ke kamarnya ngintip.Cara 196
ndidik anak ini ya ngingetin, tak 197
kasih salib, belum mau kegereja, 198
ya belum mau kegereja, akhire 199
tak kasih pendoa, di FA kan ada , 200
FA kan disini, saat itu dia punya 201
pacar orang mbanjar kan putus, 202
akhire ikut saya kegereja. Saya 203
bilang, kalau kamu setia, maka 204
apa yang kamu inginkan pasti 205
Tuhan kabulkan. Akhirnya dia 206
yang sukses bu. Diantara 207
semuanya, yang cowok sama 208
yang ini, kalau minta, mah minta 209
uang lima juta, lha apa tinggal 210
nggunting, kalau tidak di iyain, 211 Pendidikan
telepon telepon terus bu, ya di 212 Iman
Kediri tempat orang tua saya, 213
sampek ya mamahe bilang ya 214
gitu, sik tak carikke utangan sik 215
gitu. Sampek mamah saya 216
ngomong itu nanti yang akan 217
nyengsarakke kamu. Dalam 218
hatiku jangan lah . tapi malah dia 219
bu yang luar biasa anak saya yang 220
satu ini. Yang mbanguni rumah 221
saudarane ya ini anak ini. Sama 222
saudaranya, setiap hari raya, satu 223
juta satu juta, ini baru pulang dari 224
Bali kemarin itu bu, di Surabaya 225
nyari saudarane. Dia punya 226
kantor kerja sama sama FIF, sama 227
jual beli mobil ,mbangun rumah 228
241

dan dijual lagi. Nglelang motor. 229


Motor yang dari FIF, showroom 230
Menerapkan showroom pada ngambil dari 231
Pendidikan anak saya. Diborongne juga bisa, 232
Iman dalam sama dikasihke suamine dewi, 233
keluarga Kristen suruh njuali ya bisa. Sebulan 234
(P.4/229-293) kadang laku dua puluh. Rumah 235
dikampung timur itu, satu dua 236
tiga empat, empat rumah itu beli 237
tanah, dibangun terus dijual. 238
Begitu laku, nanti beli tanah, 239
dibangun lagi dijual, gitu. Tapi ya 240
ndak banyak. Beli ruko ini kan 241
juga pengalaman beli tanah 242
dijual. Developer kecil kecilan 243
heheheheheh.Pakai uang sendiri, 244
ndak paki uang bank kan enak to 245
bu.Sama kalau orang pinjem 246
uang, nggadaikan BPKB tapi 247
anak saya duluan ndanain. 248
Ndanain, nanti hitungane satu 249
bulan sekali, ngantore ya di 250
ngrogot. Mitra kerja FIF, tiap 251
tahun keluar negeri kejepang 252
segala. Yang satu ini yang 253
denhaag ini, yang cewek, nggak 254
mau denger nasihat orang tua, sak 255
maunya sendiri. Minta ampun bu, 256
wah.. pokoke kemana mana 257
belanja, orang susah, jangan 258
sampai kita susah ya, tentunya 259
kita irit ya buy a. orang kampong 260
kita diajari orang tua. Mamah 261
lihat aja, maska nggak seneng 263
kalau anake seneng. Ya seneng 264
tapi yo inget anake 3 di SPH 265
sekolah, anak tiga berapa. Waktu 266
remaja udah kelihatan.Ya 267
bagaimana ngatasine, kalau ada 268
cowok mau y awes ben wae 269
Sampai ponakan saya ketawa 270
kalau inget, mengingatkan saya, 271
dulu Yenny kalau sudah dpat 272
orang yang mau ya biar merit 273
(menikah)Suka belanjanya yang 274
susah dihilangi, suaminya nurut 275
242

wae. Dan punya duit, tapi ya 276


jangan terlalu lah bu. Ya sama 277
orang tua juga ngerti, tiap bulan 278
njatah, iya anak saya tuh, kelima 279
limanya ngasih ibu tiap bulannya. 280
Ya kalau saya mau berangkat 281
keana ya anak saya adiknya Rudi, 282
yang kampong timur. ake Israel 283
dia semua. Ke Israel 2011, sama 284
adik saya dijawa tak suruh ngurus 285
sama grupe dia. Pengen ikut 286
Bethany kapan kapan kalau ada. 287
Pengen sekali lagi kayak apa. 288
Dewi itu cocok bu, disuruh orang 289
tau nurut, kalau Yenny itu agak 290
anu, suruh mbantu mbantu masak 291
agak anu.. males. Katane mamah 292
pilih kasih, lhan kan kalau anak 293
nurut kan seneng. Sama Tuhan, 294
kalau kita nurut kan ya Tuhan 295
seneng sama kita to, keinginan 296
kita dicukupi kan ya, kalau ndak 297
nurut ya Tuhan Nggak suka. Kan 298
gitu orang tua. 299
Ya dengan tetep nasihat bu, 300
pokoke mamah sebelum 301
meninggal dimanapun tetap kasih 302
nasihat kamu, terserah mau 303
terima apa enggak yang penting 304
mamah sudah kasih nasihat 305
kamu. Ya ini, bapaknya ini 306
(menunjuk ke cucunya) kalau 307
nggak kegereja saya telepon, 308
kayak beban gitu lho bu, kalau 309
anak nggak kegereja kayak apa. 310
Mesti saya marahi ya, kalau 311
minggu itu cari Tuhan ya to. 312
Pengen diberkati harus setia sama 313
yang memberi berkat.Saya ndak 314
sekolah dulu, ya dapat dari 315
pergaulan, yang penting kita 316
bangun tidur cari Tuhan dulu, 317
bangun tidur gosok gigi, ya sujud, 318
penyembahan, doakan anak anak 319
to, satu satu, doa syafaat, baca 320
firman Tuhan, baru aktifitas saya 321
243

biasakan tahun 2005, pas saya 322


SKGI di Surabaya, sama Pak 323
martin kok kita pagi pagi kita 324
doa, itu saya tiru bu sampai 325
sekarang. Kan biasanya bangun 326
tidur doa biasa. Karena nggak 327
tau, karena ikut gitu jadi ngerti . 328
jadi kalau bangun tidur itu kita 329
ucapan syukur sama Tuhan. 330
Pujian, Penyembahan, baca 331
Firman Tuhan tiap hari. Biarpun 332
saya ke Israel tetap juga, biarpun 333
dia tidur temen saya satunya, 334
tetep pujian, penyembahan doa. 335
Ada saja yang mau, tetapi anak 336
saya yang kecil , wong bapak 337
belum dimakamne, sudah ada 338
orang yang mau ngajak nikah, 339
marahlah saya bu. Saya mikir 340
mikir, kalau saya dapat orang 341
yang mampu nyukupi anak anak 342
ya ndak apa, kalau enggak malah 343
saya sama anak anak renggang, 344
jadi saya besarkan anak anak saja, 345
biar nanti anak anak saya gentian 346
nyenengin orang tua.Yang 347
semangat itu, kalau kita ibadah 348
itu yang bikin kita semangat, 349
biarpun kita susah, perasaan kita 350
nggak. Kalau dulu di Surabaya 351
nih lho bu saya jual buat beli 352
beras, masih ada bapaknya , habis 353
tokonya terbakar, kan susah bu, 354
pakaian itu dijualin. Dulu waktu 355
di Klandasan, pakaian itu tinggal 356
ngambilin saja, nanti potong uang 357
kontrak . kalau perlu baju, tinggal 358
ambil, nanti berapa totale, nanti 359
kalau bayar tinggal potong. 360
Waktu di Surabaya susah, tapi
susah kalau sama Tuhan itu
nggak rasa, betul yo, ibarate
makan sama sambel, tapi saya
bair saja, suami saya ngomel
ngomel, biar saya sing penting
ngurusi makanan di mejasaya
244

tinggal ibadah, jadi ibadah itu bu


di gereja kupangkrajang, kalau
minggu digereja , dulu ngundang
pak Sam kesini, istilahnya saya tu
setia, itulah hiburan saya,
menguatkan saya.

Analisa Verbatim :

Bedasar hasil wawancara dengan P4 maka dapat dilakukan analisa verbatim

sebagai berikut :

1. Partisipan P4, menjelaskan mengenai bagaimana menjadi orang tua

tunggal dalam mendidik dan membesarkan anak dalam Kristen

Puji Tuhan dari anak anak kecil saya didik.Dulu saya kecil nikah muslim, kan
nggak ngerti ya bu, pokoke nikah resmi. Jadi akhire anak anak di Surabaya,
mau islam nggak bisa, saya khan dari Kristen, gimana carany, tanya suami
saya, kayak apa anakmu suruh kemesjid apa suruh ke gereja ? setelah itu
saya bawa ke gereja. Sejak saat itu saya setia sama Tuhan Yesus, dari
Chinese, dulu islam islam KTP, kalau ngurus apa apa kan mudah.Anak anak
saya ajari doa doa, nanti suatu saat kan bisa.Waktu sakit to bu, ngomong
gini, saya anak saya Kristen saya juga harus satu iman. Kayak gitu bu, jadi
sempat dibaptis pak Yohanes di Surabaya. Dia ngaku Yesus juru selamat,
Itulah bu, doa kita puluhan tahun baru dijawab Tuhan. Anak Lima, pertama
Perempuan, Belakange puskesmas, Dua dikampung Timur,ketiga
Juga dikampung timur, cowok. keempat
Didenhaag (Balikpapan baru), cewek
Yang kelima di Kartini Residence.
Dipersiapkan ya, bagaimana mendidik anak menjadi anak yang baik, itu
bagaimana. Kita arahkan agak strik gitu.
Rudi , kakaknya rudi ya.Selisih tiga tahun, rudi SMA kelas 1.Saya tu dulu
ndukung adik adik saya, saya ndak sekolah biar bagaimana adik saya bisa
sekolah. Jadi saya sekolahkan adik saya cowok 2, waktu dikampung ya bisa
kerja di BCA. Kerja di FIF, di FIF jadi kepala cabang , naik naik terus
pangkate, puji Tuhan adik adik saya sukses. Bapak saya tuh, nikah dua kali
ya,nikah punya anak 3, istri nya meninggal, terus itu muslim semua, dan saya
lima masuk Kristen. Saya nomor 6. Nggak bu, saya pulang Kediri bu, Trus
ada urusan di Balikpapan, sana sini sana sini, terus saya beli rumah ini.Itu 40
245

juta saya beli, saya mikir bu, kalau saya beli didalem bu uang 40 juta dapat
dua rumah, tahun 2000 kalau beli rumah didalam 40 juta saya dapat dua
rumah disini 40 juta bisa jualan, kasih makan anak anak saya, rumah asli
saya tutup, kasih tambahan, jualan warung dulu, nasi pecel, nasi campur.
Dulu ada yang bantu, ponakan dari berau , sudah enak tak tinggal kemana
mana , kegereja dia bisa jualan. Bisa biayai anak anak sekolah. Kalau jualan
ya bu , kan tiap hari makan, ibarate nunut, uang untuk belanja terus, satu
juta nggak akan habis ya, besok buat belanja ada lagi.Trus anak saya yang
ketiga kesini, akhire dia usaha buka usaha konter HP. Puji Tuhan diberkati
Tuhan luar biasa. Akhire saya nggak boleh jualan. Anak saya yang.. adiknya,
semua yang biayai. Bahkan saya dibelikan mobil, buat mama kalau mau pergi
kegereja.Yang ketiga itu yang tinggal di anu ya, di kampong timur Dia
rencana mau beli rumah sing besar. Mamah nanti disebelah saya, nanti
mama tua dideket saya , rumah ini rencana mau dijual, ndak ada ruang tamu,
jadi kalau FA disini , mobil saya keluarkan, disitu saya FA diujung situ..
(P.4/32-101)

Berdasarkan pernyataan partisipan, maka menunjukkan adanya fakta menjadi

orang tua tunggal tidaklah mudah mendidik dan membesarkan dalam Kristen.

Mendidik dengan cara memberi contoh, dan membesarkan dengan cara bekerja

dengan berjualan makanan, nasi campur dan nasi pecel. Bagaimanapun

kesibukannya, tetap tidak lupa beribadah ke Gereja( inilah mendidik dengan cara

memberi contoh)

2. Partisipan /P.4, menjelaskan bahwa pentingnya keluarga dalam

Pelayanan :

Anggep wae yang pasti itu tahun 2002, jadi ketua FA, masih anu bu, dua
orang, Wah tahun berapa ya lupa,sebelum tahun 2000, kan sering tinggal ke
Surabaya, sana sini sana sini to, aktif 2002, Pak martin yang jadi ketua FA.
Waktu mbangun rumah ini, Pak Martin yang kesini. Pokoknya semangat bu
walaupun 2 orang. Ini masuk FA RSS, gembalanya bu Teti Manurung.
(P.4/102-111)

Berdasarkan pernyataan partisipan, maka partisipan menunjukkan sebuah fakta

tentang pentingnya keluarga dalam pelayanan, khususnya Family Altar (FA)


246

adalah sebuah persekutuan ibadah dibawah naungan Gereja Bethany, di ibadah

ini, jemaat seperti satu keluarga, saling bantu, saling mengasihi satu dengan

jemaat yang lain. Sesuai Moto FA, kesatuan hati, tumbuh bersama dan

memenangkan jiwa. Partisipan merasa seperti keluarga dalam FA, menjadi orang

pendatang dengan status janda merasa diterima di suatu komunitas.

3. Partisipan/ P.4, menjelaskan bagaimana menerapkan Pola Asuh yang

mendidik dalam kehidupan sehari-hari

Kita jadi orang tua ya , dikasih kesempatan bergaul ya kita orang tua kuatir ya,
namanya anak cewek ya, anak saya khan namanya banyak yang cantik ibaratnya,
cewek cewek itu cina ya, pikiran juga pokoknya kalau ada yang mau ya sudah,
puji Tuhan dapat orang yang lumayan, punya usaha, yang ngurus ngurus ya itu
pak Bambang, anak saya yang den hag itu.Waktu remaja saya suruh aktif di
gereja, pelayanan disana, masih sekolah.Ya kita namane anak, udah kayak
teman, kalau ada apa apa curhat sama orang tua, jadi orang tua bisa nasehati,
misal ada yang pacaran putus, namane putus, kita pernah pacaran kalau putus
kan rasane kayak mau mati , hahahahahahaha(tertawa bersama)Kayak nggak
ada orang lain begitu, kasihan yang dulu yang Yenny yang didenhaag, pernah
putus ya gitu. Untung ada adik kokonya, suruh berangkat kasih uang ke
saudaranya suami dulu, jadi ada yang penghibur tapi dia tetep cari Tuhan,
berdoa jam 12 sampai pagi, pokoke setia anak anak saya. Nggak ada bu, nggak
ada yang kuliah, jadi Cuma sampai SMA, SMEA, lulus kerja terus menikah. Yang
SMEA pernah kerja di hotel, anak saya yang kecil kan di SPH, bu Fonny cocok
sama anak saya yang Dewi . sekarang kan mbayar pakai transfer ya, bu Fonny
kan nggak gampangan percaya sama orang, sekarang apa apa pakai transfer,
dulu ya percaya sama Dewi, SPH pakai cash dulu.Kan semua anak anak sudah
besar, jadi satu disini, disini tempat tinggalnya. Ya ada bu, yang satu yang sukses
sekarang di Surabaya, cowok, takut kumpulan kalau narkoba ya, sampai kalau
pulang saya naik naik ke kamarnya ngintip.Cara ndidik anak ini ya ngingetin, tak
kasih salib, belum mau kegereja, ya belum mau kegereja, akhire tak kasih
pendoa, di FA kan ada , FA kan disini, saat itu dia punya pacar orang mbanjar
kan putus, akhire ikut saya kegereja. Saya bilang, kalau kamu setia, maka apa
yang kamu inginkan pasti Tuhan kabulkan. Akhirnya dia yang sukses bu.
Diantara semuanya, yang cowok sama yang ini, kalau minta, mah minta uang
lima juta, lha apa tinggal nggunting, kalau tidak di iyain, telepon telepon terus
bu, ya di Kediri tempat orang tua saya, sampek ya mamahe bilang ya gitu, sik tak
carikke utangan sik gitu. Sampek mamah saya ngomong itu nanti yang akan
nyengsarakke kamu. Dalam hatiku jangan lah . tapi malah dia bu yang luar biasa
anak saya yang satu ini. Yang mbanguni rumah saudarane ya ini anak ini. Sama
saudaranya, setiap hari raya, satu juta satu juta, ini baru pulang dari Bali
247

kemarin itu bu, di Surabaya nyari saudarane. Dia punya kantor kerja sama sama
FIF, sama jual beli mobil ,mbangun rumah dan dijual lagi. Nglelang motor.
Motor yang dari FIF, showroom showroom pada ngambil dari anak saya.
Diborongne juga bisa, sama dikasihke suamine dewi, suruh njuali ya bisa.
Sebulan kadang laku dua puluh. Rumah dikampung timur itu, satu dua tiga
empat, empat rumah itu beli tanah, dibangun terus dijual. Begitu laku, nanti beli
tanah, dibangun lagi dijual, gitu. Tapi ya ndak banyak. Beli ruko ini kan juga
pengalaman beli tanah dijual. Developer kecil kecilan heheheheheh.Pakai uang
sendiri, ndak paki uang bank kan enak to bu.Sama kalau orang pinjem uang,
nggadaikan BPKB tapi anak saya duluan ndanain. Ndanain, nanti hitungane satu
bulan sekali, ngantore ya di ngrogot. Mitra kerja FIF, tiap tahun keluar negeri
kejepang segala. Yang satu ini yang denhaag ini, yang cewek, nggak mau denger
nasihat orang tua, sak maunya sendiri. Minta ampun bu, wah.. pokoke kemana
mana belanja, orang susah, jangan sampai kita susah ya, tentunya kita irit ya buy
a. orang kampong kita diajari orang tua. Mamah lihat aja, maska nggak seneng
kalau anake seneng. Ya seneng tapi yo inget anake 3 di SPH sekolah, anak tiga
berapa. Waktu remaja udah kelihatan.Ya bagaimana ngatasine, kalau ada cowok
mau y awes ben wae Sampai ponakan saya ketawa kalau inget, mengingatkan
saya, dulu Yenny kalau sudah dpat orang yang mau ya biar merit (menikah)Suka
belanjanya yang susah dihilangi, suaminya nurut wae. Dan punya duit, tapi ya
jangan terlalu lah bu. Ya sama orang tua juga ngerti, tiap bulan njatah, iya anak
saya tuh, kelima limanya ngasih ibu tiap bulannya. Ya kalau saya mau berangkat
keana ya anak saya adiknya Rudi, yang kampong timur. ake Israel dia semua. Ke
Israel 2011, sama adik saya dijawa tak suruh ngurus sama grupe dia. Pengen ikut
Bethany kapan kapan kalau ada. Pengen sekali lagi kayak apa. Dewi itu cocok
bu, disuruh orang tau nurut, kalau Yenny itu agak anu, suruh mbantu mbantu
masak agak anu.. males. (P.4/112-228)

Berdasarkan pernyataan partisipan, maka partisipan menunjukkan sebuah fakta

dengan menerapkan Pola asuh yang mendidik akan membawa anak pada

kesadaran diri, taat orang tua dan hidupnya diberkati dan selalu berjalan sesuai

role nya Tuhan.

4. Partisipan P.4, menjelaskan pentingnya menerapkan Pendidikan Iman

dalam keluarga Kristen,

Katane mamah pilih kasih, lhan kan kalau anak nurut kan seneng. Sama
Tuhan, kalau kita nurut kan ya Tuhan seneng sama kita to, keinginan kita
dicukupi kan ya, kalau ndak nurut ya Tuhan Nggak suka. Kan gitu orang tua.
Ya dengan tetep nasihat bu, pokoke mamah sebelum meninggal dimanapun
tetap kasih nasihat kamu, terserah mau terima apa enggak yang penting
248

mamah sudah kasih nasihat kamu. Ya ini, bapaknya ini (menunjuk ke


cucunya) kalau nggak kegereja saya telepon, kayak beban gitu lho bu, kalau
anak nggak kegereja kayak apa. Mesti saya marahi ya, kalau minggu itu cari
Tuhan ya to. Pengen diberkati harus setia sama yang memberi berkat.Saya
ndak sekolah dulu, ya dapat dari pergaulan, yang penting kita bangun tidur
cari Tuhan dulu, bangun tidur gosok gigi, ya sujud, penyembahan, doakan
anak anak to, satu satu, doa syafaat, baca firman Tuhan, baru aktifitas saya
biasakan tahun 2005, pas saya SKGI di Surabaya, sama Pak martin kok kita
pagi pagi kita doa, itu saya tiru bu sampai sekarang. Kan biasanya bangun
tidur doa biasa. Karena nggak tau, karena ikut gitu jadi ngerti . jadi kalau
bangun tidur itu kita ucapan syukur sama Tuhan. Pujian, Penyembahan, baca
Firman Tuhan tiap hari. Biarpun saya ke Israel tetap juga, biarpun dia tidur
temen saya satunya, tetep pujian, penyembahan doa. Ada saja yang mau,
tetapi anak saya yang kecil , wong bapak belum dimakamne, sudah ada orang
yang mau ngajak nikah, marahlah saya bu. Saya mikir mikir, kalau saya
dapat orang yang mampu nyukupi anak anak ya ndak apa, kalau enggak
malah saya sama anak anak renggang, jadi saya besarkan anak anak saja,
biar nanti anak anak saya gentian nyenengin orang tua.Yang semangat itu,
kalau kita ibadah itu yang bikin kita semangat, biarpun kita susah, perasaan
kita nggak. Kalau dulu di Surabaya nih lho bu saya jual buat beli beras,
masih ada bapaknya , habis tokonya terbakar, kan susah bu, pakaian itu
dijualin. Dulu waktu di Klandasan, pakaian itu tinggal ngambilin saja, nanti
potong uang kontrak . kalau perlu baju, tinggal ambil, nanti berapa totale,
nanti kalau bayar tinggal potong. Waktu di Surabaya susah, tapi susah kalau
sama Tuhan itu nggak rasa, betul yo, ibarate makan sama sambel, tapi saya
bair saja, suami saya ngomel ngomel, biar saya sing penting ngurusi
makanan di mejasaya tinggal ibadah, jadi ibadah itu bu di gereja
kupangkrajang, kalau minggu digereja , dulu ngundang pak Sam kesini,
istilahnya saya tu setia, itulah hiburan saya, menguatkan saya. (P.4/229-293)

Berdasarkan pernyataan partisipan, maka partisipan menunjukkan sebuah fakta

tentang pentingnya pendidikan Iman dalam keluarga Kristen, seperti contoh

wawancara diatas partisipan adalah keluarga Kristen yang diberkati Tuhan. Tapi

tidaka pernah meninggalkan ibadah dan pelayanan di Gereja, dan itu berlaku bagi

anak dan cucunya, harus ikut pelayanan apapun yang bisa lakukan. Hari minggu

harus ke Gereja, mencari wajah Tuhan. Setiap pagi sebelum melakukan aktivitas,

pujian penyembahan, baca firman dan doa dulu, sampai sekarang saya lakukan

dan itu semua yang menguatkan saya sampai hari ini.


249

5. Wawancara dengan Bapak Pdt. Dedy Kurniawan, M.Th

Hari : Senin,

Kode : P5

Lokasi : Kampus Institut Kristen Borneo (IKB) ruang kelas S.1

Jam : 11.00 – 12.00

a. Hasil Observasi terhadap Partisipan 5

No Komponen Observasi Hasil Observasi


1 Partisipan/ P5 (pihak- Bapak Dedy Kurniawan adalah seorang
pihak yang terkait dalam Pendeta sekaligus dosen IKB (Institut
wawancara, hubungan Kristen Borneo) yang berdomisili di
status) Jakarta, merupakan salah satu anak dari
Orang Tua Tunggal yang disebabkan
karena perceraian dari orang tuanya dan
saat itu pak Dedy mengikuti ibunya.

Untuk mengetahui informasi mengenai


2 Tujuan bagaimana dampak menjadi anak yang
disebabkan dari perceraian orang
tuanya, serta pola asuh yang bagaimana
yang diterapkan di keluarga ini dalam
mendidik anaknya.

3 Ungkapan-uangkapan Partisipan langsung memberikan salam


emosi partisipan (bentuk dan jabat tangan pada interviwer
tindakan, ucapan, ekspresi Partisipan duduk dan begitu antusias
muka, gerak tubuh) untuk wawancara
Partisipan memiliki wawasan yang luas

Interviewer menggunakan handphone


4 Benda-benda dan ipad untuk merekam secara detil
pembicaraan dalam wawancara
Interviewer juga menyiapakn pedoman
wawancara untuk bertanya pada
250

partisipan

5 Peristiwa (kejadian- Partisipan menjawab dengan lancer dan


kejadian lain yang terjadi memberikan banyak informasi yang
bersamaan dengan dibutuhkan interviwer
kegiatan wawancara) Partisipan juga antusias selama
menjawab dan menceritakan tentang
kesaksian hidupnya

b. Perikan isi wawancara dengan Partisipan /P5

Peneliti/indah

Usia bapak sekarang berapa ?

Dedy/P5

Usia saya sekarang 45 tahun

Peneliti/indah

Dan mungkin kasus di keluarga bapak juga tentang bercerai ya pak

Dedi/P5

Iya saya ini kasus tesis yang saya tulis tentang pola asuh orang tua tunggal karna

perceraian ,itu saya

Peneliti/indah

Saya ingin lebih tau dari awal ibu itu dan bapak sudah gk ada ,di bapak usia

berapa dan saya juga ingin tahu dampaak nya di usia segiitu

Dedi/P5
251

Oke jadi kronologisnya ,ya jadi mama dan papa itu bercerai tahun 1978 waktu itu

saya masih usia 5 thn disitu mama saya juga baru saja melahirkan anak ke 2 yaitu

adek saya pada waktu itu usia 1 bulan .tahun 1978 ini adalahh titik awal dimana

rumah ttangga orang tua kami berpisah.jadi satu kali ternyata mama tau status

papa saya sebenarnya yaitu bahwa ternyata papah saya bukan seorang duda atau

bujangan ternyata dia sudah punya istri gitu,jadi ketika mama saya tau maka

mama saya merasa dibohongin ato apa samapai akhirnya tahun 1978 itu dia

mengusir papa dia bilang kamu gak usah cari-cari saya lagi karna mulai hari ini

kita berpisah .setelah itu mama kembalikan semua fasilitas yang diberikan papa,

mulai dari rumah ,toko,kendaraan,sampe bahkan radio tape smua dikembalikan

.jadi kalau bisa dibilang mama hanya membawa saya dan adik saya saja .otomatis

pada waktu itu status papa sa ya seorang pengusaha pada waktu itu tidak bisa

mempertahankan perkawinan dengan mama saya nah saya kembali ke kakek saya,

nah kakek saya ini kami memang bukan dari keluarga berada bisa dibilang

kekurangan pada waktu itu nah ditambah lagi ketika mama bercerai dengan papa

akhirnya kami kembali ke rumah kakek dan kakek saya itu seorang pembuat

permen dia bikin di rumah lalu dipasarkan sendiri ke tempat-tempat yang dia

jualngrosir permen atau mana itu dan kami juga bukan keluarga orang percaya

kami masih hidup dengan keyakinan agama tradisi agama nenek moyang kami

belum mengenal Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat .tahun 1978 itulah

saya mengalami titik balik , yang pertama akibat perceraian itu saya kehilangan

figure bapak dalam diri saya , kemudian masalah-masalah mulai terjadi mama

saya memutuskan dia mengambil hak seorang bapak yaitu sebagai pencari nafkah
252

dan juga berperan sebagai seorang ibu ,tapi kedua peran itu tidak bisa dia jalankan

secara maksimal ,sebagai seorang ibu dia tidak ada waktu khususnya untuk

saya,jadi pola asuh saya adalah dibawah kakek saya kemudian setelah itu di

tempat kami mengalami kesulitan jadi karna kami tinggal di rumah kakek dan

nenek untuk makan saja pada waktu itu saja agak susah jadi kalau saya makan itu

menu saya hanya ikan kecil kembung yang di ,yang kalau di Jakarta disebut ikan

cuek dan itu hanya separo saja dengan nasi yang agak kering terus kadang juga

makan nasi dengan garam itu diemekemek itu kondisi dampak setelah mamah

putuskan untuk bercerai itu dari sisi kehidupan yang sebenarnya harusnya pada

usia 5 tahun yg kita lihat dengan anak-anak sekaran yaitu terlalu jauh sekali dari

masalah kebutuhan makan dsb .dan dari saya usia 5 thn itu .mama saya mulai

timbul saya mulai kehilangan figure bapak membuat saya secara psikologis

merindukan seseorang yang membacking saya atau gini saya main dengan anak-

anak sebaya saya ketika temen-temen saya main bedua sama ayah nya ,apa yang

saya lihat itu yang membuat saya seperti senjata yang menekan diri saya untuk

berbalik ,akhirnya saya merasa aduh gua kok gk punya figure bapak yak ok dia

bisa ketawa-ketawa sama bapaknya seperti itu,dari apa pergi ke sekolah diantar

papanya naik motor vespa satu dibelakang satu di depan gitu saya gak dapatkan

itu na makanya saya mulai timbul tanda Tanya besar pada diri saya saya

merindukan figure seorang bapak ada bersama saya , yang kedua saya timbul

kebencian.dua hal ini timbul di hati saya bergejolak .akhirnya setiap teman saya

main dia jatuh atau ada apa gak ada bapaknya saya marah saya pukulin saya

ganguin dan berlangsung terus lama seperti itu nah bukan dari situ saja dampak
253

saya kehilangan figure bapak adalah membuat karakter pada diri saya .karakter itu

muncul pertama dari diri saya sndri dan factor lain adalah adanya omongan-

omongan dari seputar keluarga dari mamah ini yang sering menceritakan ketidak

baikan sikap papa saya .jadi mereka sering ngomong begini ‘papamu tu buaya

perempuan’,papamu tuh gak sayang ama mamah lu tu’’papahmu tu bukan papa

yang baik .perkataan-perkataan itu terus yang kita dengar kepada saya itu

membuat saya tambah benci kepada papa saya tapi di satu sisi saya sayang sama

mama saya apalagi saya tau mama saya sudah bekerja ,sudah membiayai

kami,tetapi ternyata tidak mampu sampai adik saya mau di kasih orang lain ,karna

udah tidak mampu membelikan susu buat adik saya ,sudah tidak mampu merawat

adik saya ,hanya mampu merawat saya.makanya pada waktu itu saya hamper

berpisah dengan adik saya dan akhirnya kebencian itu semakin besar akhirnya

terjadi sati dendam kepada papa saya apalagi saya lihat pada waktu itu ketika dia

kerja dia berapa kakli msk rmh sakit ,dia bekerja sebagai waiters di salha satu

restorran di Jakarta dia kerja dari jam 5 pagi sampe jam 5 sore sampe jam 2 pagi ,

jam 3 pagi baru sampe rumah istirahat sampe siang dia baru bangun saya sudah

pergi kesekolah akhirnya ketemu 2 smpai 3 jam sampe sore nunggu jemputan

.saya jam 12 siang pulang sekolah jam setengah 1 sampe rumah hanya sampe jam

3 sore jadi hanya beberapa jam sama mama na itu dari segi pola asuh saya sangat

kurang bu orang tua mana yang bisa ngurus anak sekian waktu hanya 1 setengah

jam atau 2 jam lah dalam satu hari sangat kurang sekali dari situ timbul kebencian

di hati saya akhirnya saya memutuskan waktu itu kalo saya bergaul semakin besar

semakin besar saya bergaul dengan tetangga saya anak perempuan umur sebaya
254

pada waktu ittu tanpa mereka tau status papa saya seperti itu mereka larang

akhirnya anak-anak gadis mereka jangan bergaul sama dedi bapaknya tukang

tameng tukang kawin .saya rasakan itu kebencian pada papa .maafnya kata

kebencian itu seperti ‘setan lu’ ‘papa gua anjing kelakuan-kelakuan .dan jadi gua

yang kenapa saya bilang begitu karna anak gadis mereka dillarang main sama

saya .tapi karna papa saya begitu saya yang kena.dan pada waktu itu saya

akhirnya belajar bela diri ,5 beli diri saya pelajari waktu itu .saya mau cari papa

saya ,saya mau habisin papa saya itu muncul ketika mama saya 4 atau 5 kali

masuk rumah sakit karna gejala tipes karna kecapean pada waktu itu

Itu muncul ketika mamah saya keempat kali masuk rumah sakit mintoharjo di

bendungan hilir waktu itu gejala tipus kecapekan . saya putuskan ambil beladiri,

mending saya habisin papa saya dari pada saya lihat mama saya menderita. Saya

mabil beladiri bebrapa tahun, yang pertama saya ambil beladiri pencak silat,

kemudian karate, taekwondo, judo, dan jujitsu, yang terakhir wushu. Di wushu

paling lama … Nah akhirnya dendam ini makin lama makin besar… Satu hari …

aaaa adik papah saya menikah, mama dari papah saya itu salah satu yang dicari itu

cucunya adalah saya … walaupun kami hidup itu susah, dan keluarga papah saya

itu kaya kaya, paling kaya pada jaman itu… kalau saya cerita ndak habis itu soal

materi, benda benda, jam tangan, koleksi semuanya. Setelah saya 5 tahun berpisah

itu, saya nggak pernah meminta minta kepada mereka. Baik itu ganti seragam

sekolah sekalipun, sering nggak ganti, sepatupun kadang dua tahun nggak ganti,

karena keadaan ekonomi. Buku buku pun kalau ada saudara saya minta, teman

pun kalau ada sisa saya gunting saya pakai. Jadi buku sisa. Apa yang saya alami
255

kepahitan demi kepahitan…. Dan membuat saya tambah benci, karena

perbuatannya membuat mama menderita, saya menderita, adik menderita, semua

menderita. Ketika saya usia 13 tahun, SMP waktu itu, ketemu teman papah saya,

dia ngomong begini : ini anaknya kosasih itu, ini anaknya bininya yang

keberapa ? trus dia ngomong begini, papahmu tuh tukang main cewek, cewek se

indonesia dia pernah pakai . ini kepasa saya sudah mau pecah rasanya.

Satu kali adik papah saya menikah, nenek dari papah saya cari alamt saya dan

ketemu. Sebelum mamak mati, gua pengen lihat cucu gua, kumpul semua, dari

bini mana semua kumpul , akhirnya ketemu dan kumpul dari smua istri. Saya ajak

adik saya, papah saya tinggi besar, saatnya kita gebugin papah kita nih.

Waktu pernikahan saya ketemu dengan papah, dari jauh papah sudah buka

tangannya dan memeluk , saya, dia bilang maafkan papah, sampai beberpa kali,

dan jengkelnya saya, saya dikenalkan kesemua istrinya papah dan anak anaknya

yang lain, sampai akhirnya saya pulang dan makin benci papah saya.

Adik saya kehilangan figure papah, karena dari kecil tidak pernah ketemu papah.

Mamah saya tanamkan jangan saya minta minta, walaupun miskin, nggak boleh

minta dan kelihatan susah. Saya tetp masih marah sama papah.

Kebencian itu membuat saya menjadi anak yang suka berkelahi. Setiap saya

berkelahi dengan teman teman saya bu, yang saya lihat papa saya, saya berusaha

untuk tidak kena pukulan dan kalau bisa saya gebugin. Sampai saya sering nggak

boleh ikut sparing, tanding. Akhirnya saya sering lepas kendali dalam

pertandingan .
256

Karakteristik saya yang tidak memiliki figure bapak adalah 1. Saat saya menikah

saya tidak tahu cara mendidik anak, ini jadi beban buat saya , dan itu jadi

kelemahan saya . 2. Lingkungan tempat tinggal saya adalah lingkungan yang tidak

baik, kampong yang saya tinggal bukan kampong yang baik, disitu ada tempat

lokalisasi besar, dan lapak judi, narkoba dan sebagainya, pokoknya tempat

maksiat. Saya emang ndak pernah narkoba dan judi. Tapi saya dapat tumpukan

buku, buku cerita porno, stensilan, masih kelas 5 SD, saya sudah tertarik

membaca ini, sampai lima buku habis. Ini yang membuat ketagihan, akhirnya

tidak bisa lepas, mulai cari dan mulai cari duit untuk beli buku. Mulai sewain

buku. 1 jam 50 rupiah. Dan saya bisa beli baru, saya beli baru, sampai punya 70

buku. Banyak anak anak yang terikat karena saya, lakii laki dan perempuan.

Akhirnya ketahuan, dan mama saya marah besar. Saya dimaki maki sama mama

saya. Tapi saya masih bisa jual buku porno, bahkan saya mulai ngarang buku

porno. 3. saya mulai mengkayal dengan perempuan usia 40 tahun. Sampai

mengkayal dengan ibu ibu yang sudah 40 tahunan.

Tahun 85 sampai 93 saya terikat dengan buku itu. 90 saya terima Tuhan. Tahun

90 titik balik saya menjadi orang baik. Sebelumnya saya suka kelahi, dan mukuli

orang. Akhirnya saya dipanggil diruang BP, dan saya pergi kerumahnya, sore hari

itu, saya dilayani guru BP saya….. kamu nggak boleh seperti itu… saya mulai

ditanya tentang keluarga saya, saya mulai terbuka, dia temukan benang merahnya,

sumbernya, dia ambil Aklkitab dan suruh say abaca, dan suruh baca Matius Pasal

7. Waktu baca itu saya merinding. Saya merasa ada menusuk hati saya, lalu saya

terdiam. Saya baca pelan pelan, mulai saya menangis…. Akhirnya dia berdiri dan
257

peluk saya, saya selama 16 tahun ada yang peluk saya dan beda dengan pelukan

papa saya…… inilah papa yang saya rindukan…….

Saat itu saya nangis sejadi jadinya, sampai saya nggak bisa ngomong, saya dikasih

minum saat itu, pakai gelas, karena belum ada Aqua saat itu…. Saya gemeteran

saat itu, sampai nggak bisa ngomong …. Kemudian dia baru cerita, dia baru doain

…. Kasih nasehat saya …. Saya cerita semuanya, dia tahu mamah saya single

parent….saya diajarin … Doain mamah kamu hari ini, kemudian saya minta maaf

sama mamah saya, kamu dosa sama mamah kamu, kamu nggak saying sama

mamah kamu …kamu berantem…. sama orang kampong… mama kamu sampai

bayar rumah sakit, mama kamu dipanggil sekolah ……. Kamu nggak sayang

namanya…. Ya ampun Tuhan … saya peluk mamah saya, saya pegang

pinggangnya… saya menangis, mamah saya juga menangis …. Dari situ bu saya

dipulihin, itulah titik awal balik saya diterima Tuhan. Saya pergi kegereja, saya

cari gereja … pertama saya cari Bethany Indonesia… gereja Pak Nico … di

jalambar … saya dibaptis tahun 91, di Cilandak oleh pendeta SGH HAdianso…

pada tanggal 14 April . dari situ saya rajin ibadah sampai 91 saya ikut youth,

setiap kita doa pelayanan, disitu saya masih ada satu yang belum saya bereskan….

Keterikatan saya dengan buku porno dan cerita porno…. Saya lepaskan, tahun 93

… saya alami kebebasan bersih 100 persen, dari porno itu, sukacita sekali, dama

sekali… kemudian semua dibereskan satu satu pelan pelan, tapi bu… sampai saya

kuliah selesai 92, itulah perjuangan mamah saya dari 78 sampai 92, mamah saya

berhenti membiayai saya. Udah kamu kuliah saja, mamah masih sanggup biayai

kamu… jadi rang tahun 78 sampai 92, mamah saya biayai saya, dan berhenti
258

tahun itu… 96 kuliah saya selesai… walaupun saya pernah kerja sebentar… 96

saya selesaikan kuliah 4 tahun , baru mamah saya benar benar berhenti biayai

saya. Sari sini 96 saya mulai kerja… mulailah saya mandiri saat iru, 96, 97, 98, 97

nikah, 98 punya anak, 99 sampai 2004 saya pergi ke Jepang merantau…. 2004

sampai 2009 saya buka usaha jual beli mobil …. Kecil kecilan, tapi nggak bisa

berlangsung lama…. Dari situ tahun 2010 …. Ambil keputusan sekolah teologia,

tahun 2010, nah proses 2004 sampai 2010 saya tetap pelayanan bu… karena 99

sampai 2004 saya nggak pelayanan… vacuum, 2004 sampai 2007 saya pelayanan,

2011 panggilan saya sebagai hamba Tuhan dimulai… saya mulai masuk seklah

teologia waktu itu…. Saya ambil sekolah S2 master MA, sampai 2013…

Peneliti/indah

Dulu bapak sarjananya sarjana apa ya pak

Dedy/P5

Sarjana ekonomi bu… saya Ukrida waktu itu… 92 saya kuliah di Ukrida, ambil

Fakultas Ekonomi jurusan management. Lulus tahun 96. Saya kerja di BEJ

Jakarta, jadi staff finance … 98 saya kena PHK karena saya Krismon waktu itu….

Istri saya masih kerja dikantor yang sama… ditahun yang sama istri sayapun kena

PHK. Di BEJ.

Peneliti/indah

Mengenal istri bapak di SMA atau di BEJ ?

Dedy/P5

Di SMA, saya itu temen SMA, tapi di SMA bethel petamburan, istri saya dari

SMP Negeri asuk SMA nya sama saya. Saya baru kenal lagi sama istri saya itu
259

tahun 94. Karena waktu lulus, orang tuan istri saya nggak mau dapat mantu

seperti saya, karena tahu sejarah saya, bapak saya, mereka cari bobot bebet nya …

dia cari info siapa saya… lewat sana … lewat temen temen deketnya… juga lewat

sekolah… ketemu temen deket saya kepancing omongan, samapai temen deket

saya nggak sadar , kaget dia setelah tahu keadaan saya … anak yang bapak mau,

rumah tangga ancur dan sekarang …. Langsung di cut saat itu tahun 92… putusin,

kita nggak boleh hubungan, sampai 94 eh sorry 95, tahun 95 itu saya dapat

cerita… anaknya cerita ke mamah… mah… )saya kuliah sudah mulai dewasa

gitu) … tapi saya nggak ada yang cocok, cocoknya sama dia aja gitu… cocoknya

sama dedi, ya udah ngomong aja sam dedi, siapa tahu belum punya pacar dia…

waktu itu belum ada WA, yang ada telepon umum dan surat, dia kirim surat

kerumah saya, dalam surat itu ngajak ketemuan di kampusnya di atmajaya

Sudirman. Akhirnya ketemuan di Atmajaya Sudirman, akhirnya dibawa ketemu

sama mamanya, hai apa kabar sudah lama nggak ketemu… akhirnya orang tuanya

ngelihat bahwa saya beda, dan setuju, akhirnya 95 saya dapat lampu lagi… dan

akhirnya nikah 97

Peneliti/indah

Bapak kuliah lagi itu, siap yang kasih dukungan

Dedy/P5

Saya kan kerja sama pak Nico, tahunya ya pak Nico, Pak Nico kan buka STT…

2010 panggilan begitu kuat bu, begitu kuat, saya ngomong sama istri, istri saya

ngomong, pah kamu dah umur, mau kuliah lagi, mikirin anak . ya saya dengerin

omongannya… kok denger suara lagi… saya dkejar kejar panggilan itu bu…
260

akhirnya 2011 saya nangkap… saya naik motor itu bisa naiknya ke kiri bukan

kekanan… itu ketanjung duren, kemana saya nggak tahu, Tuhan yang bawa… tiba

tiba saya berhenti di depan STTi Bethany, depan kampus itu, semakin kuat suar

itu, kamu masuk, kamu masuk hari ini…. Saya datang bu ndak ngomong sama

istri… saya ke bagian adminidtrasi, daftar , selamat siang mbak, bisa nggak saya

dapat data tentang kuliah, oh iya pak. Saya dibawa keruang sebelah… disambut

dan dijelaskan semuanya …. Ya pak S1… saya pamit… akhirnya saya ambil

kuliah selama 2 tahun, panggilan itu begitu kuat sampai 2011, dan 2014 panggilan

saya melayani itu sebagai pembicara… S1 selesai 2013 , MTh lulus 2015… 2016

lulus magister pendidikan, 2018 lulus s3 nya. Di IKB Balikpapan. Akhirnya saya

ketemu hamba Tuhan yang jadi guru saya, mentor dan bapak rohani saya, yatu

Pak Dr Samuel Kusuma, ya puji Tuhan, ini hamba Tuhan yang bener bener

menurut saya, saya cari selama ini. Inilah seorang bapak, aduh ini orang .. gimana

ya kalau saya cerita pasti orang baik semua makanya saya bialng kebeliau, pak

saya mau mengabdi di IKB… walaupun saya nggak bergereja di Bethani tapi bagi

saya beliau ini sososk bapak rohani yang luar biasa.

Begitulah bu perjalanan perjalana saya yang saya alami, dan semuanya ada

dampak… mamah saya jadi pelaku pola asuh orang tua tunggal , dampaknya

saya bisa sampai sarjana sampai selesai, tapi diantara kelemahan kelemahan

mamah saya itu bu… ada kekurangan kekurangan yang harus saya lewati.

Dampak negative nya begitu kuat.

Peneliti/indah

Sampai sekarang tidak ketemu bapak lagi ?


261

Dedi/P5

Nah saya ceritain….. akhirnya 2009, dah di Indonesia, saya dikasih kabar sama

adik perempuan bapak, kan masih hubungan baik, saya dikabar papah sakit. Sakit

sampai parah …. Saya nggak tengok …. Dari sejak masuk rumah sakit…. Sampai

mulai parah…. Sampai nggak sadar…. Saya ditelp…. Mamah saya kasih kabar …

Ded ‘ papah sakit… begini begini , itu 2009 saya sudah pelayanan . saya bilang…

Mah, saya nggak mau dateng….. tapi saya nggak larang kalau mamah mau

dateng…. Mamah Cuma jawab gini, kalau kamu nggak dateng, mamah juga

nggak mau dateng… saya hp ini adik saya, tanya papah sakit, mau nggak tengokin

papah, dia jawab nggak…. Intinya bertiga, dia tanya dua anak nggak dateng.

Malam dikabarin lagi … papah kritis…. Mamh telepon lagi kesaya…. Ded’ papah

kristis, mau tengokin nggak ? nggak lah nggak mah… Dikabarin lagi jam 10

malam, sudah nggak sadar semua sudah pada ngumpul. Kayaknya malam ini,

mungkin papah dah nggak ada …. Kata ke adik dan kemamah, dan mamah tanya

ke saya … ini semua sudah pada ngumpul, pada datang… datang dong datang,

kayaknya ada yang ditungguin…. Semua datang, yang muslim semua datang, kan

kawin campur bu… kalau saya cerita karakter papah saya, wah disini nggak cukup

bu… pernah dikumpulin semua, ya istri orang jawa, Cirebon dan semua anak

anaknya, udah minta maaf, rekonsiliasi semua. Amak sudah nggak ada, begitu

semua selesai dia telepon . besoknya jam 3 pagi dikabarin… paph dah nggak ada

lewat sms. Pas buka toko, mamah kabari kalau papah dah nggak ada. Di RS

Darmais, kamu mau tengokin nggak ? nggak. Disatu pagi itu saya cari makanan

bu… cari sarapan pagi… saya lihat anak laki dorong papanya pakai kursi roda…
262

waktu saya lihat, mungkin cara Tuhan bu … saya sudah pelayanan, Tuhan ingatin

saya di tahun 90…. Saya diingetin saat bebn meninggal… kamu nggak boleh

benci papah kamu…. Saya inget lagi bu, nasi uduk saya bungkus ndak saya

makan, saya ajak mamah, mah kita ke RS. Akhirnya kita bertiga kerumah sakit.

Istri saya ikut, anak saya ikut, saya kenalin… saya bawa mamah, saya nangis

waktu itu…. Saya jadi tertuduh, saya melayani Tuhan… lu hamba Tuhan bukan

pendeta maksudnya… waktu papah hidp daya nggak ampui dia, saat mati saya

baru bisa datang, dipeti mati saya usap dia bu. Saya Cuma bilang pah maafin saya,

Tuhan maafin saya. Muka papah saya dah biru semua bu, karena kanker paru

paru… mamah saya 56 tahun bu selisih 17 tahun sama papah, akhirnya saya

samperin tuh tante tante yang disekliling .

Sampai hari ini saya masih menyesal, menyesali kenapa jahat saya waktu itu .

bukankah waktu itu momen yang pas…. Waktu masih sadar, setidaknya… masih

ada nyawa, inderanya masih jalan, saya peluk dia, pah…. Saya minta maaf ya

pah… saya maafin papah, papah yang tebaik buat saya …. Pada saat saya baca

Yeheskiel, kalau kamu nggak ingatkan orang tentang kesalahannya, maka

kesalahannya akan dituntut dari padamu.

Sekarang saya nggak tahu diaman saudara saudara yang lain dari istri istri yang

lain. Karena yang saya takutkan waktu itu istri papah saya yang lain anaknya

seusia dengan anak saya, kalau anak saya pacaran ternyata pacarnya atau istriya

saudara sendiri dari papah saya. Satu papah lain ibu.

Peneliti/indah

Mengapa ibu sudah pisah dari bapak, nggak minta uang dari bapak
263

Dedi/P5

Ini masalah harga diri bu, karena dengan adik perempuannya deket sekali. Sekali

pernah bu lewat adik laki lakinya, minta susu buat anaknya … kakek saya harga

dirinya tinggi, jangan lu hina harga diri gua… lu pikir gua nggak bisa kasih

makan, udah jangan cari dia , jangan cari anak anaknya… jangan kemari lagi, jadi

itu ditolak. Mamah saya juga sama, mirip dengan engkong, papahnya, keras

orangnya… dia kecewa banget … saya kalau KKR saya ingin ingetin jangan

sampai ada anak anak seperti saya, jangan sampai laki laki seperti papah saya,

jangan sesat. Say teringat pesan engkong saya… dedi kamu harus sekolah sampai

tinggi, itu motivasi saya, bu sampai saya bisa S3, kakek saya meninggal 2007, 11

tahun . saya jadi pengusaha juga gagal, jadi pekerja disudirman juga gagal…

2010 saya dapat panggilan, Tuhan apakah ini akan jadi pension saya, ternyata

Tuhan sudah siapkan saya jauh jauh hari sebelumnya, yatu melayani.

Cerita tentang Samuel, dari istri yang dikhianati, anaknya bisa jadi, bisa menjadi

contoh, dari istri yang diduakan

Mamah sekarang 63 tahun, masih hidup, dia masih bisa aktif, makanya bu dia

udah kenal Yesus , udah pelayanan, mamah terima Yesus tahun 97, pas saya mau

nikah. Sampai saat ini semampu saya saya senengkan mamah saya, ini saatnya

saya balas kebaikan mamah saya, istri saya juga saying mamah saya, Tuhan sudah

rencanakan saya menjadi seperti sekarang ini. Seorang ibu yang tidak menerima

keadilan, sampai lahir anak yang diberkati tuhan, seperti Samuel.

c. Data hasil wawancara dengan Partisipan 5


264

Makna dan Teks Wawancara Nomo Temuan


Coding r Baris Tema
Riwayat pribadi Usia saya sekarang 45 tahun Iya 1 Latar
saya ini kasus tesis yang saya 2 belakang
tulis tentang pola asuh orang tua 3
tunggal karna perceraian ,itu 4
Dampak saya Oke jadi kronologisnya,ya 5
perceraian bagi jadi mama dan papa itu bercerai 6 Perceraian
ibu, anak dan tahun 1978 waktu itu saya 7
keluarga. masih usia 5 thn disitu mama 8
(P.5/5-63) saya juga baru saja melahirkan 9
anak ke 2 yaitu adek saya pada 10
waktu itu usia 1 bulan tahun 11
1978 ini adalah titik awal 12
dimana rumah tangga orang tua 13
kami berpisah.jadi satu kali 14
ternyata mama tau status papa 15
saya sebenarnya yaitu bahwa 16
ternyata papah saya bukan 17
seorang duda atau bujangan 18
ternyata dia sudah punya istri 19
gitu,jadi ketika mama saya tau 20
maka mama saya merasa 21
dibohongin ato apa sampai 22
akhirnya tahun 1978 itu dia 23
mengusir papa dia bilang kamu 24
gak usah cari-cari saya lagi 25
karna mulai hari ini kita 26
berpisah .setelah itu mama 27
kembalikan semua fasilitas 28
yang diberikan papa,mulai dari 29
rumah toko,kendaraan,sampe 30
bahkan radio tape smua 31
dikembalikan .jadi kalau bisa 32
dibilang mama hanya membawa 33
saya dan adik saya saja 34
.otomatis pada waktu itu status 35
papa saya seorang pengusaha 36
pada waktu itu tidak bisa 37
mempertahankan perkawinan 38
dengan mama saya nah saya 39
kembali ke kakek saya, nah 40
kakek saya ini kami memang 41
bukan dari keluarga berada bisa 42
dibilang kekurangan pada 43
265

waktu itu nah ditambah lagi 44


ketika mama bercerai dengan 45
papa akhirnya kami kembali ke 46
rumah kakek dan kakek saya itu 47
seorang pembuat permen dia 48
bikin di rumah lalu dipasarkan 49
sendiri ke tempat-tempat yang 50
dia jual grosir permen atau 51
mana itu dan kami juga bukan 52
keluarga orang percaya kami 53
masih hidup dengan keyakinan 54
agama tradisi agama nenek 55
moyang kami belum mengenal 56
Tuhan Yesus sebagai Tuhan 57
dan Juru selamat tahun 1978 58
itulah saya mengalami titik 59
balik , yang pertama akibat 60
perceraian itu saya kehilangan 61
figure bapak dalam diri saya 62
kemudian masalah-masalah 63
Perceraian mulai terjadi mama saya 64
membawa memutuskan dia mengambil 65
pengaruh dalam hak seorang bapak yaitu sebagai 66
kebutuhan social pencari nafkah dan juga 67
ekonomi. berperan sebagai seorang ibu 68
(P.5/64-132) tapi kedua peran itu tidak bisa 69
dia jalankan secara maksimal 70
,sebagai seorang ibu dia tidak 71
ada waktu khususnya untuk 72
saya,jadi pola asuh saya adalah 73
dibawah kakek saya kemudian 74
setelah itu ditempat kami 75
mengalami kesulitan jadi karna 76
kami tinggal di rumah kakek 77
dan nenek untuk makan saja 78
pada waktu itu saja agak susah 79
jadi kalau saya makan itu menu 80
saya hanya ikan kecil kembung 81
yang di ,yang kalau di Jakarta 82
disebut ikan cuek dan itu hanya 83
separo saja dengan nasi yang 84
agak kering terus kadang juga 85
makan nasi dengan garam itu 86
diemekemek itu kondisi 87
dampak setelah mamah 88
putuskan untuk bercerai itu dari 89
266

sisi kehidupan yang sebenarnya 90


harusnya pada usia 5 tahun yg 91
kita lihat dengan anak-anak 92
sekaran yaitu terlalu jauh sekali 93
dari masalah kebutuhan makan 94
Pola asuh dsb .dan dari saya usia 5 thn 95
itu .mama saya mulai timbul 96
saya mulai kehilangan figure 97
bapak membuat saya secara 98
psikologis merindukan 99
seseorang yang membacking 100
saya atau gini saya main dengan 101
anak-anak sebaya saya ketika 102
temen-temen saya main bedua 103
sama ayah nya ,apa yang saya 104
lihat itu yang membuat saya 105
seperti senjata yang menekan 106
diri saya untuk berbalik 107
,akhirnya saya merasa aduh gua 108
kok gk punya figure bapak yak 109
ok dia bisa ketawa-ketawa sama 110
bapaknya seperti itu,dari apa 111
pergi ke sekolah diantar 112
papanya naik motor vespa satu 113
dibelakang satu di depan gitu 114
saya gak dapatkan itu na 115
makanya saya mulai timbul 116
tanda Tanya besar pada diri 117
saya saya merindukan figure 118
seorang bapak ada bersama 119
saya , yang kedua saya timbul 120
kebencian.dua hal ini timbul di 121
hati saya bergejolak akhirnya 122
setiap teman saya main dia 123
jatuh atau ada apa gak ada 124
bapaknya saya marah saya 125
pukulin saya ganguin dan 126
berlangsung terus lama seperti 127
itu nah bukan dari situ saja 128
dampak saya kehilangan figure 129
bapak adalah membuat karakter 130
pada diri saya karakter itu 131
muncul pertama dari diri saya 132
sndri dan factor lain adalah 133
adanya omongan-omongan dari 134
seputar keluarga dari mamah ini 135
267

yang sering menceritakan 136


ketidak baikan sikap papa saya 137
jadi mereka sering ngomong 138
begini ‘papamu tu buaya 139
perempuan’,papamu tuh gak 140
sayang ama mamah 141
lutu’’papahmu tu bukan papa 142
yang baik perkataan-perkataan 143
itu terus yang kita dengar 144
kepada saya itu membuat saya 145
tambah benci kepada papa saya 146
tapi di satu sisi saya sayang 147
sama mama saya apalagi saya 148
tau mama saya sudah bekerja 149
,sudah membiayai kami,tetapi 150
ternyata tidak mampu sampai 151
adik saya mau di kasih orang 152
lain ,karna udah tidak mampu 153
membelikan susu buat adik saya 154
,sudah tidak mampu merawat 155
adik saya ,hanya mampu 156
merawat saya.makanya pada 157
waktu itu saya hamper berpisah 158
dengan adik saya dan akhirnya 159
kebencian itu semakin besar 160
akhirnya terjadi sati dendam 161
kepada papa saya apalagi saya 162
lihat pada waktu itu ketika dia 163
kerja dia berapa kakli msk rmh 164
sakit ,dia bekerja sebagai 165
waiters di salha satu restorran di 166
Jakarta dia kerja dari jam 5 pagi 167
sampe jam 5 sore sampe jam 2 168
pagi , jam 3 pagi baru sampe 169
rumah istirahat sampe siang dia 170
baru bangun saya sudah pergi 171
kesekolah akhirnya ketemu 2 172
smpai 3 jam sampe sore nunggu 173
jemputan .saya jam 12 siang 174
pulang sekolah jam setengah 1 175
sampe rumah hanya sampe jam 176
3 sore jadi hanya beberapa jam 177
sama mama na itu dari segi pola 178
asuh saya sangat kurang bu 179
orang tua mana yang bisa 180
ngurus anak sekian waktu 181
268

hanya 1 setengah jam atau 2 182


jam lah dalam satu hari sangat 183
kurang sekali dari situ timbul 184
kebencian di hati saya akhirnya 185
saya memutuskan waktu itu 186
kalo saya bergaul semakin besar 187
semakin besar saya bergaul 188
dengan tetangga saya anak 189
perempuan umur sebaya pada 190
waktu ittu tanpa mereka tau 191
status papa saya seperti itu 192
mereka larang akhirnya anak- 193
anak gadis mereka jangan 194
bergaul sama dedi bapaknya 195
tukang tameng tukang kawin 196
.saya rasakan itu kebencian 197
pada papa .maafnya kata 198
kebencian itu seperti ‘setan lu’ 199
Peran orang tua ‘papa gua anjing kelakuan- 200
tunggal kelakuan .dan jadi gua yang 201
membentuk kenapa saya bilang begitu karna 202
karakter anak anak gadis mereka dillarang 203
(P.5/ 198-261) main sama saya .tapi karna papa 204
saya begitu saya yang kena.dan 205
pada waktu itu saya akhirnya 206
belajar bela diri ,5 beli diri saya 207
pelajari waktu itu .saya mau 208
cari papa saya ,saya mau 209
habisin papa saya itu muncul 210
ketika mama saya 4 atau 5 kali 211
masuk rumah sakit karna gejala 212
tipes karna kecapean pada 213
waktu Itu muncul ketika mamah 214
saya keempat kali masuk rumah 215
sakit mintoharjo di bendungan 216
hilir waktu itu gejala tipus 217
kecapekan . saya putuskan 218
ambil beladiri, mending saya 219
habisin papa saya dari pada 220
saya lihat mama saya 221
menderita. Saya mabil beladiri 222
bebrapa tahun, yang pertama 223
saya ambil beladiri pencak silat, 224
kemudian karate, taekwondo, 225
judo, dan jujitsu, yang terakhir 226
wushu. Di wushu paling lama 227
269

… Nah akhirnya dendam ini 228


makin lama makin besar… Satu 229
hari …aaaa adik papah saya 230
menikah, mama dari papah saya 231
itu salah satu yang dicari itu 232
cucunya adalah saya … 233
walaupun kami hidup itu susah, 234
dan keluarga papah saya itu 235
kaya kaya, paling kaya pada 236
jaman itu… kalau saya cerita 237
ndak habis itu soal materi, 238
benda benda, jam tangan, 239
koleksi semuanya. Setelah saya 240
5 tahun berpisah itu, saya nggak 241
pernah meminta minta kepada 242
mereka. Baik itu ganti seragam 243
sekolah sekalipun, sering nggak 244
ganti, sepatupun kadang dua 245
tahun nggak ganti, karena 246
keadaan ekonomi. Buku buku 247
pun kalau ada saudara saya 248
minta, teman pun kalau ada sisa 249
saya gunting saya pakai. Jadi 250
buku sisa. Apa yang saya alami 251
kepahitan demi kepahitan…. 252
Dan membuat saya tambah 253
benci, karena perbuatannya 254
membuat mama menderita, saya 255
menderita, adik menderita, 256
semua menderita. Ketika saya 257
usia 13 tahun, SMP waktu itu, 258
ketemu teman papah saya, dia 259
ngomong begini : ini anaknya 260
kosasih itu, ini anaknya bininya 261
yang keberapa ? trus dia 262
ngomong begini, papahmu tuh 263
tukang main cewek, cewek se 264
indonesia dia pernah pakai . ini 265
Dampak Pola kepasa saya sudah mau pecah 266
pengasuhan anak rasanya. Satu kali adik papah 267
orang tua tunggal saya menikah, nenek dari papah 268
karena perceraian saya cari alamt saya dan 269
(P.5/262-312) ketemu. Sebelum mamak mati, 270
gua pengen lihat cucu gua, 271
kumpul semua, dari bini mana 272
semua kumpul akhirnya ketemu 273
270

dan kumpul dari smua istri. 274


Saya ajak adik saya, papah saya 275
tinggi besar, saatnya kita 276
gebugin papah kita nih.Waktu 277
pernikahan saya ketemu dengan 278
papah, dari jauh papah sudah 279
buka tangannya dan memeluk , 280
saya, dia bilang maafkan papah, 281
sampai beberpa kali,dan 282
jengkelnya saya, saya 283
dikenalkan kesemua istrinya 284
papah dan anak anaknya yang 285
lain,sampai akhirnya saya 286
pulang dan makin benci papah 287
saya.Adik saya kehilangan 288
figure papah, karena dari kecil 289
tidak pernah ketemu papah. 290
Mamah saya tanamkan jangan 291
saya minta minta, walaupun 292
miskin, nggak boleh minta dan 293
kelihatan susah. Saya tetp masih 294
marah sama papah. Kebencian 295
itu membuat saya menjadi anak 296
yang suka berkelahi. Setiap 297
saya berkelahi dengan teman 298
teman saya bu, yang saya lihat 299
papa saya, saya berusaha untuk 300
tidak kena pukulan dan kalau 301
bisa saya gebugin. Sampai saya 302
sering nggak boleh ikut sparing, 303
tanding. Akhirnya saya sering 304
lepas kendali dalam 305
pertandingan.Karakteristik saya 306
yang tidak memiliki figure 307
bapak adalah 1. Saat saya 308
menikah saya tidak tahu cara 309
mendidik anak, ini jadi beban 310
buat saya , dan itu jadi 311
kelemahan saya . 2. Lingkungan 312
tempat tinggal saya adalah 313
lingkungan yang tidak baik, 314
kampong yang saya tinggal 315
Pentingnya bukan kampong yang baik, 316
Pendidikan Iman disitu ada tempat lokalisasi 317
Kristen besar, dan lapak judi, narkoba 318
menuntun kita dan sebagainya, pokoknya 319
271

pada penyerahan tempat maksiat. Saya emang 320


diri. ndak pernah narkoba dan judi. 321
(P.5/313-371) Tapi saya dapat tumpukan 322
buku, buku cerita porno, 323
stensilan, masih kelas 5 SD, 324
saya sudah tertarik membaca 325
ini, sampai lima buku habis. Ini 326
yang membuat ketagihan, 327
akhirnya tidak bisa lepas, mulai 328
cari dan mulai cari duit untuk 329
beli buku. Mulai sewain buku. 1 330
jam 50 rupiah. Dan saya bisa 331
beli baru, saya beli baru, sampai 332
punya 70 buku. Banyak anak 333
anak yang terikat karena saya, 334
lakii laki dan perempuan. 335
Akhirnya ketahuan, dan mama 336
saya marah besar. Saya dimaki 337
maki sama mama saya. Tapi 338
saya masih bisa jual buku 339
porno, bahkan saya mulai 340
ngarang buku porno. 3. saya 341
mulai mengkayal dengan 342
perempuan usia 40 tahun. 343
Sampai mengkayal dengan ibu 344
ibu yang sudah 40 345
tahunan.Tahun 85 sampai 93 346
saya terikat dengan buku itu. 90 347
saya terima Tuhan. Tahun 90 348
titik balik saya menjadi orang 349
baik. Sebelumnya saya suka 350
kelahi, dan mukuli orang. 351
Akhirnya saya dipanggil 352
diruang BP, dan saya pergi 353
kerumahnya, sore hari itu, saya 354
dilayani guru BP saya kamu 355
nggak boleh seperti itu saya 356
mulai ditanya tentang keluarga 357
saya, saya mulai terbuka, dia 358
temukan benang merahnya, 359
sumbernya, dia ambil Aklkitab 360
dan suruh say abaca, dan suruh 361
baca Matius Pasal 7. Waktu 362
baca itu saya merinding. Saya 363
merasa ada menusuk hati saya, 364
lalu saya terdiam. Saya baca 365
272

pelan pelan, mulai saya 366


menangis Akhirnya dia berdiri 367
dan peluk saya, saya selama 16 368
tahun ada yang peluk saya dan 369
beda dengan pelukan papa saya 370
inilah papa yang saya 371
rindukan.Saat itu saya nangis 372
sejadi jadinya, sampai saya 373
nggak bisa ngomong, saya 374
dikasih minum saat itu, pakai 375
Dengan adanya gelas, karena belum ada Aqua 376
pertobatan, saat itu.Saya gemeteran saat itu, 377
membawa sampai nggak bisa ngomong 378
pemulihan dalam Kemudian dia baru cerita, dia 379
diri kita dan baru doain Kasih nasehat saya 380
keluarga Saya cerita semuanya, dia tahu 381
(P.5/372-484) mamah saya single parent saya 382
diajarin Doain mamah kamu 383
hari ini, kemudian saya minta 384
maaf sama mamah saya, kamu 385
dosa sama mamah kamu, kamu 386
nggak saying sama mamah 387
kamu kamu berantem sama 388
orang kampong… mama kamu 389
sampai bayar rumah sakit, 390
mama kamu dipanggil sekolah. 391
Kamu nggak sayang 392
namanya.Ya ampun Tuhan saya 393
peluk mamah saya, saya pegang 394
pinggangnya saya menangis, 395
mamah saya juga menangis 396
.Dari situ bu saya dipulihin, 397
itulah titik awal balik saya 398
diterima Tuhan. Saya pergi 399
kegereja, saya cari gereja, 400
pertama saya cari Bethany 401
Indonesia gereja Pak Nico di 402
jalambar, saya dibaptis tahun 403
91, di Cilandak oleh pendeta 404
SGH HAdiansa pada tanggal 14 405
April . dari situ saya rajin 406
ibadah sampai 91 saya ikut 407
youth, setiap kita doa 408
pelayanan, disitu saya masih 409
ada satu yang belum saya 410
bereskan. Keterikatan saya 411
273

dengan buku porno dan cerita 412


porno. Saya lepaskan, tahun 93 413
saya alami kebebasan bersih 414
100 persen, dari porno itu, 415
sukacita sekali, dama sekali, 416
kemudian semua dibereskan 417
satu satu pelan pelan, tapi bu… 418
sampai saya kuliah selesai 92, 419
itulah perjuangan mamah saya 420
dari 78 sampai 92, mamah saya 421
berhenti membiayai saya. Udah 422
kamu kuliah saja, mamah masih 423
sanggup biayai kamu… jadi 424
rang tahun 78 sampai 92, 425
mamah saya biayai saya, dan 426
berhenti tahun itu 96 kuliah 427
saya selesai walaupun saya 428
pernah kerja sebentar 96 saya 429
selesaikan kuliah 4 tahun , baru 430
mamah saya benar benar 431
berhenti biayai saya. Sari sini 432
96 saya mulai kerja… mulailah 433
saya mandiri saat iru, 96, 97, 434
98, 97 nikah, 98 punya anak, 99 435
sampai 2004 saya pergi ke 436
Jepang merantau 2004 sampai 437
2009 saya buka usaha jual beli 438
mobil Kecil kecilan, tapi nggak 439
bisa berlangsung lama. Dari situ 440
tahun 2010 . Ambil keputusan 441
sekolah teologia, tahun 2010, 442
nah proses 2004 sampai 2010 443
saya tetap pelayanan bu, karena 444
99 sampai 2004 saya nggak 445
pelayanan, vacuum, 2004 446
sampai 2007 saya pelayanan, 447
2011 panggilan saya sebagai 448
hamba Tuhan dimulai, saya 449
mulai masuk seklah teologia 450
waktu itu, Saya ambil sekolah 451
S2 master MA, sampai 2013 452
Sarjana ekonomi bu, saya 453
Ukrida waktu itu 92 saya kuliah 454
di Ukrida, ambil Fakultas 455
Ekonomi jurusan management. 456
Lulus tahun 96. Saya kerja di 457
274

BEJ Jakarta, jadi staff 458


finance,98 saya kena PHK 459
karena saya Krismon waktu itu, 460
Istri saya masih kerja dikantor 461
yang sama, ditahun yang sama 462
istri sayapun kena PHK. Di 463
BEJ. Di SMA, saya itu temen 464
SMA, tapi di SMA bethel 465
petamburan, istri saya dari SMP 466
Negeri asuk SMA nya sama 467
saya. Saya baru kenal lagi sama 468
istri saya itu tahun 94. Karena 469
waktu lulus, orang tuan istri 470
saya nggak mau dapat mantu 471
seperti saya, karena tahu sejarah 472
saya, bapak saya, mereka cari 473
bobot bebet nya dia cari info 474
siapa saya,lewat sana lewat 475
temen temen deketnya juga 476
lewat sekolah ketemu temen 477
deket saya kepancing omongan, 478
samapai temen deket saya 479
nggak sadar , kaget dia setelah 480
tahu keadaan saya anak yang 481
bapak mau, rumah tangga ancur 482
dan sekarang Langsung di cut 483
saat itu tahun 92 putusin, kita 484
nggak boleh hubungan, sampai 485
94 eh sorry 95, tahun 95 itu 486
saya dapat cerita anaknya cerita 487
ke mamah, mah saya kuliah 488
sudah mulai dewasa gitu tapi 489
Panggilan saya nggak ada yang cocok, 490
Pelayanan cocoknya sama dia aja gitu, 491
(P.5/485-509) cocoknya sama dedi, ya udah 492
ngomong aja sam dedi, siapa 493
tahu belum punya pacar dia 494
waktu itu belum ada WA, yang 495
ada telepon umum dan surat, 496
dia kirim surat kerumah saya, 497
dalam surat itu ngajak 498
ketemuan di kampusnya di 499
atmajaya Sudirman. Akhirnya 500
ketemuan di Atmajaya 501
Sudirman, akhirnya dibawa 502
ketemu sama mamanya, hai apa 503
275

kabar sudah lama nggak ketemu 504


akhirnya orang tuanya ngelihat 505
bahwa saya beda, dan setuju, 506
akhirnya 95 saya dapat lampu 507
lagi dan akhirnya nikah 97 508
Saya kan kerja sama pak Nico, 509
tahunya ya pak Nico, Pak Nico 510
kan buka STT, 2010 panggilan 511
begitu kuat bu, begitu kuat, saya 512
ngomong sama istri, istri saya 513
ngomong, pah kamu dah umur, 514
mau kuliah lagi, mikirin anak 515
ya saya dengerin omongannya 516
kok denger suara lagi saya 517
dkejar kejar panggilan itu bu 518
Pola asuh yang akhirnya 2011 saya nangkap 519
bisa mengubah saya naik motor itu bisa naiknya 520
perilaku menjadi ke kiri bukan kekanan itu 521
karakter Kristus. ketanjung duren, kemana saya 522
(P.5/513-656) nggak tahu, Tuhan yang bawa 523
tiba tiba saya berhenti di depan 524
STTi Bethany, depan kampus 525
itu, semakin kuat suar itu, kamu 526
masuk, kamu masuk hari ini 527
Saya datang bu ndak ngomong 528
sama istri saya ke bagian 529
adminidtrasi, daftar , selamat 530
siang mbak, bisa nggak saya 531
dapat data tentang kuliah, oh 532
iya pak. Saya dibawa keruang 533
sebelah disambut dan dijelaskan 534
semuanya Ya pak S1 saya pamit 535
akhirnya saya ambil kuliah 536
selama 2 tahun, panggilan itu 537
begitu kuat sampai 2011, dan 538
2014 panggilan saya melayani 539
itu sebagai pembicara S1 selesai 540
2013 MTh lulus 2015, 2016 541
lulus magister pendidikan, 2018 542
lulus s3 nya. Di IKB 543
Balikpapan. Akhirnya saya 545
ketemu hamba Tuhan yang jadi 546
guru saya, mentor dan bapak 547
rohani saya, yatu Pak Dr 548
Samuel Kusuma, ya puji Tuhan, 549
ini hamba Tuhan yang bener 550
276

bener menurut saya, saya cari 551


selama ini. Inilah seorang 552
bapak, aduh ini orang .. gimana 553
ya kalau saya cerita pasti orang 554
baik semua makanya saya 555
bialng kebeliau, pak saya mau 556
mengabdi di IKB,walaupun 557
saya nggak bergereja di Bethani 558
tapi bagi saya beliau ini sososk 559
bapak rohani yang luar biasa. 560
Begitulah bu perjalanan 561
perjalana saya yang saya alami, 562
dan semuanya ada dampak 563
mamah saya jadi pelaku pola 564
asuh orang tua tunggal , 565
dampaknya saya bisa sampai 566
sarjana sampai selesai, tapi 567
diantara kelemahan kelemahan 568
mamah saya itu bu ada 569
kekurangan kekurangan yang 570
harus saya lewati. Dampak 571
negative nya begitu kuat 572
Nah saya ceritain akhirnya 573
2009, dah di Indonesia, saya 574
dikasih kabar sama adik 575
perempuan bapak, kan masih 576
hubungan baik, saya dikabar 577
papah sakit. Sakit sampai parah 578
Saya nggak tengok Dari sejak 579
masuk rumah sakit Sampai 580
mulai parah Sampai nggak 581
sadar Saya ditelp Mamah saya 582
kasih kabar Ded ‘ papah sakit 583
begini begini , itu 2009 saya 584
sudah pelayanan . saya bilang 585
Mah, saya nggak mau dating 586
tapi saya nggak larang kalau 587
mamah mau dateng. Mamah 588
Cuma jawab gini, kalau kamu 589
nggak dateng, mamah juga 590
nggak mau dating saya hp ini 591
adik saya, tanya papah sakit, 592
mau nggak tengokin papah, dia 593
jawab nggak Intinya bertiga, dia 594
tanya dua anak nggak dateng. 595
Malam dikabarin lagi papah 596
277

kritis Mamh telepon lagi kesaya 597


Ded’ papah kristis, mau 598
tengokin nggak ? nggak lah 599
nggak mah Dikabarin lagi jam 600
10 malam, sudah nggak sadar 601
semua sudah pada ngumpul. 602
Kayaknya malam ini, mungkin 603
papah dah nggak ada Kata ke 604
adik dan kemamah, dan mamah 605
tanya ke saya ini semua sudah 606
pada ngumpul, pada datang 607
datang dong datang, kayaknya 608
ada yang ditungguin Semua 609
datang, yang muslim semua 610
datang, kan kawin campur bu 611
kalau saya cerita karakter papah 612
saya, wah disini nggak cukup 613
bu pernah dikumpulin semua, 614
ya istri orang jawa, Cirebon dan 615
semua anak anaknya, udah 616
minta maaf, rekonsiliasi semua. 617
Amak sudah nggak ada, begitu 618
semua selesai dia telepon 619
besoknya jam 3 pagi dikabarin 620
papa dah nggak ada lewat sms. 621
Pas buka toko, mamah kabari 622
kalau papah dah nggak ada. Di 623
RS Darmais, kamu mau 624
tengokin nggak ? nggak. Disatu 625
pagi itu saya cari makanan bu, 626
cari sarapan pagi saya lihat anak 627
laki dorong papanya pakai kursi 628
roda,waktu saya lihat, mungkin 629
cara Tuhan bu ,saya sudah 630
pelayanan, Tuhan ingatin saya 631
di tahun 90 Saya diingetin saat 632
bebn meninggal kamu nggak 633
boleh benci papah kamu Saya 634
inget lagi bu, nasi uduk saya 635
bungkus ndak saya makan, saya 636
ajak mamah, mah kita ke RS. 637
Akhirnya kita bertiga kerumah 638
sakit. Istri saya ikut, anak saya 639
ikut, saya kenalin saya bawa 640
mamah, saya nangis waktu itu 641
Saya jadi tertuduh, saya 642
278

melayani Tuhan lu hamba 643


Tuhan bukan pendeta 644
maksudnya waktu papah hidp 645
daya nggak ampui dia, saat mati 646
saya baru bisa datang, dipeti 647
mati saya usap dia bu. Saya 648
Cuma bilang pah maafin saya, 649
Tuhan maafin saya. Muka 650
papah saya dah biru semua bu, 651
karena kanker paru paru mamah 652
saya 56 tahun bu selisih 17 653
tahun sama papah, akhirnya 654
saya samperin tuh tante tante 655
yang disekliling.Sampai hari ini 656
saya masih menyesal, 657
menyesali kenapa jahat saya 658
waktu itu . bukankah waktu itu 659
momen yang pas,Waktu masih 660
sadar, setidaknya masih ada 661
nyawa, inderanya masih jalan, 662
saya peluk dia, pah Saya minta 663
maaf ya pah saya maafin papah, 664
papah yang tebaik buat saya 665
Pada saat saya baca Yeheskiel, 666
kalau kamu nggak ingatkan 667
orang tentang kesalahannya, 668
maka kesalahannya akan 669
dituntut dari padamu. Sekarang 670
saya nggak tahu diaman saudara 671
saudara yang lain dari istri istri 672
yang lain. Karena yang saya 673
takutkan waktu itu istri papah 674
saya yang lain anaknya seusia 675
dengan anak saya, kalau anak 676
saya pacaran ternyata pacarnya 677
atau istriya saudara sendiri dari 678
papah saya. Satu papah lain 679
ibu.Ini masalah harga diri bu, 680
karena dengan adik 681
perempuannya deket sekali. 682
Sekali pernah bu lewat adik laki 683
lakinya, minta susu buat 684
anaknya kakek saya harga 685
dirinya tinggi, jangan lu hina 686
harga diri gua lu pikir gua 687
nggak bisa kasih makan, udah 688
279

jangan cari dia , jangan cari 689


anak anaknya jangan kemari 690
lagi, jadi itu ditolak. Mamah 691
saya juga sama, mirip dengan 692
engkong, papahnya, keras 693
orangnya dia kecewa banget 694
saya kalau KKR saya ingin 695
ingetin jangan sampai ada anak 696
anak seperti saya, jangan 697
sampai laki laki seperti papah 698
saya, jangan sesat. Saya teringat 699
pesan engkong saya dedi kamu 700
harus sekolah sampai tinggi, itu 701
motivasi saya, bu sampai saya 702
bisa S3, kakek saya meninggal 703
2007, 11 tahun . saya jadi 704
pengusaha juga gagal, jadi 705
pekerja disudirman juga gagal 706
2010 saya dapat panggilan, 707
Tuhan apakah ini akan jadi 708
pension saya, ternyata Tuhan
sudah siapkan saya jauh jauh
hari sebelumnya, yaitu
melayani.Cerita tentang
Samuel, dari istri yang
dikhianati, anaknya bisa jadi,
bisa menjadi contoh, dari istri
yang diduakan , Mamah
sekarang 63 tahun, masih hidup,
dia masih bisa aktif, makanya
bu dia udah kenal Yesus , udah
pelayanan, mamah terima
Yesus tahun 97, pas saya mau
nikah. Sampai saat ini semampu
saya saya senengkan mamah
saya, ini saatnya saya balas
kebaikan mamah saya, istri saya
juga saying mamah saya, Tuhan
sudah rencanakan saya menjadi
seperti sekarang ini. Seorang
ibu yang tidak menerima
keadilan, sampai lahir anak
yang diberkati tuhan, seperti
Samuel.
280

d. Analisis Verbatim

Berdasarkan hasil wawancara dengan P5, maka dapat dilakukan analisa verbatim

sebagai berikut :

1. Partisipan/ P5 menjelaskan dampak perceraian yang berpengaruh pada

ibu, anak dan keluarga

maka mama saya merasa dibohongin ato apa sampai akhirnya tahun 1978
itu dia mengusir papa dia bilang kamu gak usah cari-cari saya lagi karna
mulai hari ini kita berpisah .setelah itu mama kembalikan semua fasilitas
yang diberikan papa,mulai dari rumah toko,kendaraan,sampe bahkan
radio tape smua dikembalikan .jadi kalau bisa dibilang mama hanya
membawa saya dan adik saya saja. (P.5/5-63)

Berdasarkan pernyataan partisipan, bahwa partisipan menjelaskan dampak

perceraian sangatlah berpengaruh sekali pada pasangan, anak juga pada keluarga.

Memutuskan untuk bercerai adalah suatu pilihan bagi sebuah pasangan,

dampaknya setelah memutuskan yang tidak mereka pikirkan. Selain kehilangan

harta benda, hubungan keluarga dan anak terputus.

2. Partisipan/P5 menjelaskan bahwa kurangnya perhatian orang tua pada

anak dan pengaruh lingkungan menjadi alasan kenakalan remaja.

Lingkungan tempat tinggal saya adalah lingkungan yang tidak baik,


kampong yang saya tinggal bukan kampong yang baik, disitu ada tempat
lokalisasi besar, dan lapak judi, narkoba dan sebagainya, pokoknya
tempat maksiat. Saya emang ndak pernah narkoba dan judi. Tapi saya
dapat tumpukan buku, buku cerita porno, stensilan, masih kelas 5 SD,
saya sudah tertarik membaca ini, sampai lima buku habis. Ini yang
membuat ketagihan, akhirnya tidak bisa lepas, mulai cari dan mulai cari
duit untuk beli buku. Mulai sewain buku. 1 jam 50 rupiah. Dan saya bisa
beli baru, saya beli baru, sampai punya 70 buku. Banyak anak anak yang
terikat karena saya, lakii laki dan perempuan.. (P5/64-132)
281

Berdasarkan pernyataan partisipan, maka partisipan menjelaskan bahwa

kenakalan anak yang dilakukan akibat pola pengasuhan orang tua yang

membiarkan anak (pembiaran) memberi efek pada lingkungan sera diri sendiri.

Semua dilakukan karena pelampiasan dari keadaan yang membuat anak tidak

terima menjalani keadaan hidupnya.

3. Partisipan/ P5 menjelaskan bahwa perceraian membawa akibat dalam

social ekonomi

karna kami tinggal di rumah kakek dan nenek untuk makan saja pada waktu itu

saja agak susah jadi kalau saya makan itu menu saya hanya ikan kecil kembung

yang di ,yang kalau di Jakarta disebut ikan cuek dan itu hanya separo saja

dengan nasi yang agak kering terus kadang juga makan nasi dengan garam itu

diemekemek itu kondisi dampak setelah mamah putuskan untuk bercerai

Berdasarkan pernyataan Partispan, menjelaskan bahwa terbukti dan fakta akibat

perceraian masalah ekonomi sangatlah berpengaruh, khususnya pada anak. Di saat

usia membutuhkan makanan yang bergizi, orang tua tidak mencukupi. Apalagi

partisipan sampaikan hidup dengan kakek dan neneknya, keadaan ini membuat

tidak nyaman.
282

4. Partisipan/P5 menjelaskan bahwa peran orang tua tunggal membentuk

karakter anak

mending saya habisin papa saya dari pada saya lihat mama saya
menderita. Saya mabil beladiri bebrapa tahun, yang pertama saya ambil
beladiri pencak silat, kemudian karate, taekwondo, judo, dan jujitsu, yang
terakhir wushu. Di wushu paling lama … Nah akhirnya dendam ini makin
lama makin besar… (P.5/198-261

berdasarkan pernyataan partisipan, menjelaskan bahwa dengan cara mengikuti

kegiatan olah raga yang keras, anak akan membuat perhitungan dengan orang

tuanya. Di sisi lain anak ini dilatih fisik, dan karakternya menjadi kuat.

5. Partisipan /P5 menjelaskan mengenai dampak Pola pengasuhan anak

orang tua tunggal karena Perceraian

‘saya tanamkan jangan saya minta minta, walaupun miskin, nggak boleh
minta dan kelihatan susah. (P.262-312)

Berdasarkan pernyataan partisipan, bahwa menjelaskan dampak perceraian tidak

hanya membuat sakit hati mamanya tapi anak juga di beri pemahaman seperti

yang di harapkan mamanya. Kepahitan yang orang tua rasakan, anak juga

merasakan.

6. Partisipan /P5 menjelaskan bahwa pendidikan Iman Kristen menuntun

kita pada penyerahan diri

Waktu baca itu saya merinding. Saya merasa ada menusuk hati saya, lalu
terdiam. Saya baca pelan pelan, mulai saya menangis Akhirnya dia
berdiri dan peluk saya, saya selama 16 tahun ada yang peluk saya dan
beda dengan pelukan papa saya inilah papa yang saya rindukan.Saat itu
saya nangis sejadi jadinya, sampai saya nggak bisa ngomong, saya
283

dikasih minum saat itu, pakai gelas, karena belum ada Aqua saat itu.Saya
gemeteran saat itu, sampai nggak bisa ngomong. (P.5/313-371)

Berdasarkan pernyataan partisipan, dijelaskan bahwa mendidik iman pada anak

menunggu waktu yang tepat, semua karena camput tangan Tuhan saja. Hati

dilembutkan, dibuka akan pemahaman yang benar sehingga anak diberi

kemampuan untuk membuka hati dan mengalami kesadaran penuh. Dan akhirnya

anak bisa mengalami pemulihan sejati.

7. Partisipan/P5 menjelaskan bahwa dengan adanya pertobatan membawa

pemulihan hati dalam diri dan keluarga

Keterikatan saya dengan buku porno dan cerita porno. Saya lepaskan,
tahun 93 saya alami kebebasan bersih 100 persen, dari porno itu, sukacita
sekali, dama sekali, kemudian semua dibereskan satu satu pelan pelan,
tapi bu… sampai saya kuliah selesai 92, itulah perjuangan mamah saya
dari 78 sampai 92,. (P.5/372-484)

Berdasarkan pernyataan partisipan, menjelaskan bahwa ini adalah fakta pertobatan

membawa pemulihan, tidak saja buat anak tapi buat orang-orang sekitarnya.

Perubahan bisa terjadi, diawali dari diri kita terlebih dahulu.

8. Partisipan/P5 menjelaskan bahwa adanya Pola asuh yang bisa

mengubah perilaku menjadi karakter Kristus.

Akhirnya kita bertiga kerumah sakit. Istri saya ikut, anak saya ikut, saya
kenalin saya bawa mamah, saya nangis waktu itu Saya jadi tertuduh, saya
melayani Tuhan lu hamba Tuhan bukan pendeta maksudnya waktu papah
hidp daya nggak ampui dia, saat mati saya baru bisa datang, dipeti mati
saya usap dia bu. Saya Cuma bilang pah maafin saya, Tuhan maafin saya.
Muka papah saya dah biru semua bu, karena kanker paru paru mamah
saya 56 tahun bu selisih 17 tahun sama papah, akhirnya saya samperin
tuh tante tante yang disekliling.Sampai hari ini saya masih menyesal,
menyesali kenapa jahat saya waktu itu . bukankah waktu itu momen yang
284

pas,Waktu masih sadar, setidaknya masih ada nyawa, inderanya masih


jalan, saya peluk dia, pah Saya minta maaf ya pah saya maafin papah,
papah yang tebaik buat saya. (P.5/513-656)

Berdasarkan pernyataan partisipan, menjelaskan bahwa penyataan ini terbukti dan

fakta. Semua karena Kasih Anugerah Tuhan, kita menjadi anak pilihan Tuhan.

Semua butuh bayar harga dengan apa yang sudah kita lakukan, karakter keras,

sakit hati, kepahitan semua sudah Tuhan ubah menjadi anggur yang baru. Tetap

berada di JalanNya dan janji Tuhan pasti ya dan Amin.

Tuhan Yesus berkati.

C. Pembahasan Penelitian

Pola Asuh Orang tua Tunggal dalam Pendidikan Iman Kristen di Gereja

Bethany Balikpapan,

1. Pola Asuh

Pola asuh disini berarti menjaga, membimbing dan bisa juga

berarti memimpin suatu lembaga, selain itu juga

memperlakukan anak, mendisiplinkan sera melindungi anak

dalam pencapaian proses kedewasaan hingga dewasa. Adapun

ada beberapa teori tentang Pola asuh, namun pada prakteknya

di lapangan yang dipakai mereka pola yang fleksible.

Hal ini ter –konfirmasi dengan pendapat partisipan P.2 yang

menjelaskan bahwa pola asuh yang dipakai fleksible

2. Orang Tua Tunggal


285

Menjadi orang tua tunggal bapak atau ibu yang secara sendirian

membesarkan dan mendidik anak tanpa kehadiran

pasangannya. Baik karena ditinggal pasangannya, karena

kematian atau perceraian. Kesiapan mental seorang single

parent sangat diperlukan untuk menjalani hidup selanjutnya ke

depan, terlebih mental anak-anak juga. Setidaknya kondisi yang

dialami, bisa membuat orangtua tunggal bisa lebih dekat

dengan anak-anak.

Dalam hal ini bisa ter-korfirmasi dengan Partisipan I dan 3,

partisipan ibu dan anak ini, yang ditinggal suami dan bapak,

dengan keadaan yang sekarang di hadapai hubungan ibu dan

anak lebih dekat lebih kompak, yang sebelumnya tidak begitu

baik.

3. Pendidikan Iman Kristen

Mendidik dan memebesarkan anak merupakan suatu kesadaran

yang mendalam bahwa anak adalah generasi penerus yang

dihadirkan dalam rencana Allah. Tugas mendidik dan

memebesarkan adalah tugas mulia sebab mencakup seluruh

keseluruhan realita keselamatan dalam hidup manusia. Orang

tua yang membesarkan anak dengan Roh takut akan Tuhan,

permulaan anak taat pada orang tua, demikian juga dengan

masa depan anak-anak Tuhan sudah menjajanjikan masa depan


286

yang terbaik. Dari kecil anak-anak ikut sekolah minggu,

pengenalan akan Yesus nantinya tumbuh besar di lingkungan

dalam pelayanan.

Dalam hal ini, ter-konfirmasi dengan partisipan P.4, yang

menjelaskan bahwa menjadi orang tua tunggal karena suami

meninggal dengan membesarkan anak5. Orang tua yang takut

akan Tuhan, dari keluarga Kristen dan taat , Dari kecil anak-

anak sudah dididik ikut sekolah minggu, pelayanan, sampai

besar hidupnya diberkati sampai cucunya pun diberkati. Tak

pernah kekurangan berkat nya bahkan berlimpah limpah.

4. Anak usia Remaja

Usia remaja pada umunya antara usia 12-19 tahun, masa-masa

usia yang rawan buat remaja, terutama dalam pergaulan dan

lingkungan. Perubahan fisik terjadi, mencari identitas diri, dan

mulai sudah tidak mau dikatakan anak kecil lagi. Merasa sudah

besar dan bisa bertanggung jawab. Menjadi orang tua tunggal

pada anak usia remaja tidaklah mudah, memberi pemahaman

dan pengertian pada anak usia remaja ini sangatlah rawan,

gampang tersinggung dan apa yang dipikirkan selalu negative.

Kembali pada kesiapan dan kematangan mental orang tua

dalam menghadapi persoalan, karena pada umumnya anak-anak

hanya mencontoh dari sikap orang tuanya.


287

Hal ini bisa ter-konfirmasi dengan pendapat partisipan P.5,

menjadi anak dari dampak orang tua bercerai. Orang tua yang

belum siap secara mental menghadapi sebuah perceraian, sakit

hati dendam, membuat hidupnya di kuasai oleh kepahitan,

harga diri nomor satu sehingga dampak atau efek dari sikap

tersebut anak-anak mencontoh dan mengikuti apa yang

dirasakan ibunya, butuh bayar harga dan perjalanan panjang

untuk jalani, sumpah serapah anak dan kepahitan pun keluar

karena bapaknya. Dibalik semua yang terjadi Tuhan campur

tangan dan punya rencana yang baik buat keluarga ini, melalui

pendidikan iman di sekolahnya menjadi titik balik hidupnya

dipulihkan. Kuncinya membuka hati dan bertobat, disitu terjadi

pemulihan pada diri anak dan keluarga.

BAB V
288

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, yang

dijabarkan peneliti dalam Bab I halaman 8, maka dapat di lihat bahwa

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hal – hal sebagai berikut :

1. Bagaimanan Pola Asuh Orang Tua Tunggal bagi Anak Usia

Remaja

2. Bagaimana Pendidikan Iman Kristen Orang Tua Tunggal bagi

anak usia Remaja di Gereja Bethany Balikpapan

Maka hasil Penelitian dan pembahasan yang dipaparkan pada Bab IV,

maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa Pola Asuh Orang Tua

Tunggal Anak Usia Remaja di Gereja Bethany adalah sebagai berikut :

1. Partisipan menjadi Orang Tua Tunggal (single Parent) bagi anak usia

Remaja pada mulanya memberikan pola asuh otoriter,permisif dan

dalam waktu selanjutnya, sejak muncul kesadaran bahwa kehidupan

terlah berubah banyak, dimana kedekatan kepada anak menjadi satu

kebutuhan, pola pola yang berkembang menjadikan pola komunikasi

menjadi semakin intens, dan membutuhkan anak sebagai teman

berdiskusi, sehingga pola asuh yang tadinya bersifat “ego” berubah

menjadi sikap demokratis. Hal ini terlihat dari hasil wawancara dengan

Bu Yuli dan muncul pada pemahaman dari anakbu Yuli yaitu Baby.
289

Sebelum suami Bu Yuli meninggal, hubungan Bu Yuli dengan Baby

tidak terlalu dekat, karena Baby lebih dekat dengan papanya, hal lain

karena Bu Yuli bekerja sehingga tidak memiliki waktu untuk dekat

dengan anaknya. Setelah suami Bu Yuli meninggal, sempat terjadi Bu

Yuli agak otoriter dalam mengawasi dan mendidik anak, namun

berjalannya waktu, Bu Yuli membutuhkan kedekatan dengan anaknya,

sehingga hingga saat ini mereka menjadi partner, dan kompak, dan

inilah wujud dari pola asuh demokrasi. Pola asuh dari para partisipan

tidak hanya focus pada satu pola saja , namun ketiga pola asuh tersebut

digunakan oleh orang tua. Setiap keluarga berbeda-beda pola asuhnya,

setidaknya pola pengasuhan itu penting untuk anak karena anak butuh

bimbingan dan arahan dari orang tuanya.

2. Partisipan memberi Pendidikan iman Kristen yang dijalankan oleh rata

rata partisipan adalah, mereka memberi contoh secara pribadi,

bagaimana mereka terlibat dalam pelayanan, kehidupan doa, interaksi

dalam Family Altar, dan mereka terus mendidik anak mereka untuk

membaca Alkitab secara rutin. Seperti contoh dari kehidupan Bu

Martuti, sebelum suami meninggal, bu Martuti rajin kegereja, bahkan

selalu mengingatkan anak anaknya untuk rajin kegereja, bahkan

cucunya pun sebagian besar masuk dalam pelayanan gereja. Bu

Martuti tidak pernah bosan untuk menelepon anaknya untuk

mengingatkan bahwa hari minggu harus kegereja, namun bu Martuti

juga memberi contoh bagaiman hidup dalam iman Kristen, sehingga


290

rajin doa fajar, doa pekerja, mengikuti ibadah di gereja, family altar,

dan setiap pagi jam 4, anak dan cucu mereka tahu, bahwa ibu dan

nenek mereka memiliki waktu doa dan penyembahan. Bapak Robert

Aruan pun memberikan contoh kepada anak anaknya bagaimana disela

sela mencari uang untuk anak anaknya, tetap melayani sebagai

pemusik di BSC, Living Plaza, menjadi Usher Ibadah 3 Living, dan

aktif ibadah FA.

B. SARAN

Berdasarkan hasil Penelitian ini, dan berdasarkan kesimpulan yang

didapat, mengingat bahwa menjadi orang tua tunggal bukan merupakan pilihan,

namun suatu kondisi yang bisa terjadi pada siapapun, dan tidak dapat dihindarkan,

kecuali perceraian, yang sebenarnya masih bisa dihindari , dan bahwa efek dari

kondisi tidak lengkapnya orang tua memiliki dampak psikologis yang luar biasa

pada anak, maka kami memberikan saran sebagai berikut :

1. Dengan mengetahui Pola Asuh yang benar dan tepat maka Partisipan yang

menjadi Single Parent bisa menerapkan Pola asuh tersebut khususnya bagi

anak usia Remaja.

2. Dengan mengetahui Pendidikan Iman Kristen yang sesuai dengan Firman

Tuhan, maka menjadi orang tua tunggal harus lebih berperan dalam

kehidupan anak –anak dalam masa remaja, supaya anak-anak mendapat

pengarahan dan bimbingan yang tepat dari orang tuanya. Khususnya


291

dalam pelayanan di Gereja, anak-anak menjadi bagian dari kegiatan

gereja..

Saran Praktis

a. Bisa diharapkan dapat memberi informasi kepada Gereja dan keluarga-

keluarga Kristen bahwa setiap kepala keluarga, baik kepala keluarga dari

keluarga yang masih utuh maupun keluarga yang memiliki status sebagai

orang tua tunggal untuk memilliki pola asuh yang benar dalam

pembentukan iman Kristen bagi anak-anak khusunya bagi anak-anak yang

menginjam remaja yang merupakan usia yang penuh kritis.

b. Bisa dipakai untuk para orang tua tunggal untuk bisa diterapkan

pendidikan Iman Kristen dalam keluaraga mereka, dalam keterbatasan

sebagai orang tua tunggal dan tetap eksis dalam iman dan pelayanan.

c. Bisa memberikan pemahaman yang benar kepada para orang tua tunggal

pentingnya peranan mereka dalam mendidik anak yang memehami Firman

Tuhan dan tetap setia dalam kehidupan Kristen

Saran Teoritis

a. Dapat menjadi acuan bagi penerapan pendidikan iman Kristen

dalam kehidupan keluarga

b. Dapat memberikan pengetahuan kepada para orang tua dalam

menerapkan pola asuh yang benar yang sesuai dengan ajaran

iman Kristen
292

c. Dapat menambah wawasan mata kuliah Pendidikan Agama

Kristen Remaja.

Implikasi Penelitian

a. Untuk Para Orang Tua Tunggal

Bagi orang tua tunggal karena salah satu pasangan meninggal

atau karena perceraian, diperlukan pemulihan hati dari orag tua

tunggal tersebut, dengan pendidikan Kristen melalui konseling

Kristendari Gereja Bethany FOG Balikpapan, melalui

pelayanan khusus, sehingga mereka menemukan Pola Asuh

yang benar sesuai iman Kristen

b. Untuk Para Anak yang memiliki Orang Tua Tunggal

Perlu dibimbing melalui Bimbingan Konseling (BK) disekolah

mereka, dengan Pola Asuh sesuai Konseling Kristen yang

benar. Sehingga para anak dapat menjadi pribadi pribadi yang

dipulihkan dan berkarakter Kristus

c. Untuk Gereja

Bagi Gereja Bethany FOG Balikpapan, dapat membentuk unit

pelayanan konseling, yang dapat dilakukan di Gereja, Family

Altar, dan Sekolah, dalam naungan Yayasan Bethany bagi anak

Remaja dan Orang Tua Tunggal

d. Penelitian selanjutnya
293

Dapat menjdai rreferensi dan dasar dari penelitian selanjutnya,

terkait bagaimana para orang tua tunggal dapat menjadi

mandiri dari sisi ekonomi, mengapa mereka memiliki

kecenderungan untuk tidak menikah, pertumbuhan anak anak

dari orang tua asuh menjadi lebih mandiri, dan bagaimana

kehidupan pelayanan dan ibadah mereka.

Selain itu dapat menjadi penelitian selanjutnya , bagaimana

peran gereja dan Family Altar dalam ikut membentuk

kemandirian dalam iman Kristen tersebut, bagaimana konseling

dijalankan dan seberapa efektif dan kebutuhan dari tiap

keluarga tersebut.
294

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Cholid Narbuko dan H Abu. Metodologi Penelitian . jakarta: Bumi


Aksara, 2016.

Azwar, Saifudin. Metode Penelitian. yogyakarta: pustaka pelajar, 2005.

berita/nasional, era. " Era Berita / Nasional, 18 September 2018 17:17 WI Fakta di
Balik Tingginya Angka Perceraian di Indonesia." hertanto soebijoto,
september 2018.

Biaf, Johan. Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan Agama Kristen,. balikpapan:


IKB Press, 2017.

djamarah, syaiful bahri. pola asuh orang tua dan komunikasi dalam keluarga, ,.
jakarta rineka cipta, 2014.

djamarah, syamsul bahri. Pola asuh orang tua dan komunikasi dalam keluarga, .
jakarta: rineke cipta, 2014.

dkk, ni Luh putu yani sanjiwani. " Pola Asuh Permisif Ibu dan Perilaku Merokok
pada Remaja." jurnal psikologi udayana, n.d.

hariyanto. pola asuh orangtua tunggal. yogyakarta: andi, 2013.

Hasan, Iqbal. Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, . jakarta: Ghalia Indonesia,


2002.

Hizar. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. . jakarta: penerbit Tamer, 2013.

https, and //id. theasianparent.com 14.3.19 : 14.00. maret 14, 2019. (accessed juni
jumat, 2019).

iwan, sugeng. “Pengasuhan Anak dalam Keluarga” , . jakarta: erlangga, 2003.

Jusufroni. Abraham Alex Tanuseputra dimata Jusufroni. . jakarta: Jusufroni


Center, 2011.

kebudayaan, departemen pendidikan dan. " Kamus Besar Bahasa Indonesia, ." In
kamus besar bahasa indonesia. jakarta: balai pustaka, 1990.

Kusuma, Samuel. colloquium Dicdaticum. balikpapan: IKB Press, 2017.

mansur. pendidikan anak usia dini dalam islam, pustaka pelajar,Yogyakarta,


2005. yogyakarta: pustaka pelajar, 2005.
295

Moleong, LexyJ. Metode Penelitian Kualitatif,. bandung: remaja rosdakarya,


2017.

mualifah. "Psyco Islamic Smart Parenting, ." DIVA PRESS(Anggota IKAPI),


2009.

Poli, W.I.M. "Makalah: Management Perilaku organisasi dalam lingkungan yang


berubah(makasar,2003)." makasar, 2003.

prastowo, andi. Menguasai Teknik-teknik Koleksi Data Penelitian Kualitatif.


yogyakarta, n.d.

Purwanto, M.ngalim. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Oraktis, PT. Remaja


Rosdakarya 2009 Bnadung,. bandung: pt. remaja rosdakarya, 2009.

republika, edisi koran. "TV GERAI IHRAM, Friday, 10 Safar 1440 /." 2018.

sinambela, Lijan poltak. Metodologi Penelitian Kuantitatif. . yogyakarta: graha


ilmu, 2014.

Soebijoto, Hertanto. Fakta di Balik Tingginya Angka Perceraian di Indonesia.


Berita Nasional, Jakarta: Berita Nasional, 2018.

Statistik, Biro Pusat. Statistical Yearbook of Indonesia . Statistik, Jakarta: Biro


Pusat Statistik, 2018.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif dan


R & D). bandung: Alfabeta, 2014.

—. Metode Penelitian Kombinasi,. bandung: Alfabeta, 2016.

suryabrata, sumadi. Psikologi Pendidikan. jakarta: cv.rajawali, 1991.

Tohirin. Metode Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan dan Bimbingan


Konseling,. jakarta: raja grafindo persada, 2012.

wilujeng, J.M Henny. Orang tua Tunggal permasalahan dan solusinya,. jakarta
timur: inti prima promosindo, 2011.

yudho, bambang. Harianto Gp dan Abraham Alex Tanuseputra Sang Visioner.


yogyakarta: andi, 2012.

Yudho, harianto Gp dan Bambang. Abraham Alex Tanuseputra Sang Visioner. .


yogyakarta: andi, 2012.
296

Yusuf, syamsu. Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan anak dan remaja, .


bandung: PT. remaja rosdakarya, 2006.

Anda mungkin juga menyukai