Anda di halaman 1dari 6

Barotrauma Barotruma kulit Biasanya terjadi akibat pemakaian wet suit atau baju selam yang tidak cocok,

, membuat adanya rongga udara antara kulit dan pakaian Pada saat keadaan turun rongga udara tersebut menjadi relatif negatif terhadap tekanan sekeliling Akibatnya kulit terhisap pada rongga udara, menimbulkan garis hiperemis sesuai dengan lipatan pakian yang membentuk rongga udara Sembuh sendri dalam beberapa hari

Barotrauma kepala dan badan Terjadi pada penggunaa aat selam klasik dengan helm Bila pada saat menyelam udara didalam helm tidak bertambah tekanan menjadi semakin negatif akan membuat penyelam terhisap ke helm menyebabkan kecelakaan serius sampai kematian Biasa terjadi jika penyelam jatuh ke jurang laut atau udara dari kompresor terganggu

Gejala klinik bisa dari ringan sampai berat Kepala dan mata terasa membesar Dispnea Rasa tertekan dada Edema bagian tubuh dalam helm Hemoragi kulit, wajah, conjungtiva, leher, bahu Perdarahan sal nafas (paru, hidung, sinus, telinga) Bila cepat, perdarahan otak jantung mukosa pernafasan

Barotrauma intestinal Biasanya terjadi pada waktu naik Terjadi pengembangan gas yang menyebabkan kembung, flatus serta timbul kolik Yang terparah bisa terjadi pingsan dan syok Sering terjadi apada penyelam pemula dimana terjadi aerophagia, valsava disertai menelan udara, sebelum meyelam minum bersoda Pengobatan : mengurangi kecepatan naik, lakukan rekompresi, melepaskan ikat pinggang

Barotrauma paru a. Barotrauma paru waktu turun Jarang terjadi dan kalaupun terjadi lebih sering pada penyelaman tahan nafas, karena penyelam jenis ini kurang suplai udara untuk mengequaisasikan tekanan intrapulmonal dengan tekanan sekeliling Secara fisiologs pada awal penyelam tekanan intrapulmonal dapat dipertahankan sama dengan tekanan sekeliling dengan cara menurunkan volume paru (Hukum Boyle) Faktor mempengaruhi kemampuan mencapai kedalaman maksimal :

Volume residu <, kapasitas vital >, pulmonary venous bed reaction Secara teoritis kedalaman maksimum yang dapat dicapai berbanding lurus dengan kapasitas vital (volume paru sebelum selam) dan berbanding terbalik dengan volume residu Kerusakan jaringan paru :

Kerusakan venula, perembesan cairan lewat membran alveoli, sampai perdarahan Gejala klinis

Rasa nyeri dan eksudasi ringan Pada barotrauma berat dapat terjadi batuk, sesak, hempotisis setelah menyelam, pemeriksaan x ray bercak infiltrat umumnya mudah sembuh dengan terapi konservatif

Terapi

Terdiri dari : Pemberian O2 100 % dan intermittent posituve pressure inhibition therapy Pencegahan infeksi Supportive care Bisa ditambah bronco dilator dan darinase bila terjadi perdarahan berat

b. Barotrauma pada saat naik Pada waktu naik ke permukaan terjadi penurunan tekanan sekeliling sesuai hukum Boyle udara dalam paru ikut bertambah volumenya dan aru mengembang yang normalnya dapat diequalisasi mudah pada pernafasan normal Jika terjadi hambatan ekshalasi, udara akan terperangkap menimbulkan overdistension of the lung dan kenaikan tekanan intrapulmonal Jika peregangan melewati batas maksimal elastisitas paru dapat terjadi ruptur paru / paru pecah Penyebab : Pada dasarnya disebabkan peristiea naik ke permukan terlalu cepat disertai ekshalasi inadekuat Ekshalasi inadekuat dapat disebakan : Panik, lupa ekshalasi Menghisap air tak sengaja menimbulkan bronco spasme (water inhalation) Penyakit yang menimbilkan obstruksi pernafasan (asma, kista, tumor, fibrosis sistem prnafasan) Faktor individu : elasitisitas paru kurang, daya toleransi paru yang agak kurang dari normal sehingga mudah terjadi stress pada paru 4 kemungkinan akibat barotrauma paru saat naik

1. Kerusakan jaringan

Waktu penyelam sampai ke permukan, ekshalasi udara dari dalam paru disertai suara tinggi khas, lemudian gejala dyspneu, batuk sampai hemoptisis

Jika terjadi banyak ruptur alveolu dapat menyebankan kematian karena gagal nafas Pemeriksaaan yang dilakukan analisa gas arteri, x ray, hematologi

2. Empisema Setelah ruptur alveli terjadi pelepasan dan penyebaran gas ke jaringa instisial paru, pembuluh darah jalan nafas sampai ke subkutan leher Gejala bisa timbul cepat aatu lambat sesuai dengan berat-ringan kasus Gejala empisema medistinum : nyeri sternum, pelebaran batas jantung, suara jantung redup. Bila kasus lebih berat gangguan CVS, sesak nafas, takikardi, hipotensi sampai sinkop akibat tekanan pada jantung. Radiologis ditemukan mediastinum dengan udara 3. Pneumothorax Jika terjadi perobekan pada pleura visceralis, udara dapat masuk ke pleura Pneumothorax dapat disertai pendarahan, udara yang terperangkap akan terus mengembang dan menimbulkan kenaikan tekanan saat naik. Paru bisa kolaps karena tekanan dan jantung terdorong Gejala klinik : nyeri pleura. Dispneu, takipneu Pemeriksaan : gerak dada terbatas, hipersonor, suara nafas turun, trakea dan ictus terdorong ke arah sehat Semakin berat prognosis semakin buruk

4. Emboli udara Akibat paling serius dari barotrauma ascent masuknya gas dari alveoli ke vena paru Emboli gas masuk ke paru sampai ke jantung dan sirkulasi dan dapat menimbulkan obstruksi di berbagai tempat (koroner sampai cerbral) dan menyebabkan kematian Lebih sering terjadi pada empisema daripada pneumothorax

Gejala : hilang kesadaran, gelisah, konvulsi, gangguan penglihatan, vertigo, gangguan sensorik

Umum

Gejala lain : nyeri dada, EKG abnormal, gagal jantung, tampak udara di pembuluh retina Terapi

Faktor memperberat : Dekompresi lebih lanjut memperbesar volume gas terperangkap Kegiatan fisik yang meningkatkan pernafasan, penggunaan alat bantu nafas yang menimbulkan tekanan positif menyebabkan kerusakan paru Bila disertai penyakit dekompresi dibutuhkan terapi rekompresi yang kompleks Penggunaan ga yang mudah berdifusi, memperbesar volume gas terperangkap

Kerusakan jaringan paru Mengusahakan pernafasan adekuat. Inhalasi oksigen 100 % Hindari penggunaan tekanan positif Perhatikan pegobatan suportif (CVS, keseimbangan cairan elektrolit tubuh)

Empisema Harus dipikirkan adanya emboli atau penuemothorax, harus didahulukan Ringan : simtomatis Berat : inhalasi oksigen 100 % dan terapi rekompresi

Pneumothorax Ringan : oksigen intermiten tanpa tekanan positif Berat (kolaps paru > 20 %): dipasang kanula intercostal dan suction drainage Emboli Urgent dan harus segera dilakukan

Terapi paling efektif adalah dengan rekompresi Terapi rekompresi seger sampai 6 ATA dapat menrurani emboli 1/6 dari asalnya. Sehingga mengurangi efek sumbatan Segera susudah gelembung diperkecil, usahakan absorbsi, dengan menggunakan oksigen

Anda mungkin juga menyukai