Anda di halaman 1dari 6

Nama : - Febi Gelar Ramadhan - Firman Al-Hadiansyah - Indriyani - Resha Ramadhan Kelas : XI TKJ A Senin, 21 Januari 2012 I.

Pendahuluan

Dynamic Routing

Pembina : Pak Antoni Budiman Pak Rudi Haryadi

Pelajaran : Diagnosa LAN Paraf :

Routing adalah proses dimana suatu router memforward paket ke jaringan yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh paket. Semua router menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket. Agar keputusan routing tersebut benar, router harus belajar bagaimana untuk mencapai tujuan. Ketika router menggunakan routing dinamis, informasi ini dipelajari dari router yang lain. Ketika menggunakan routing statis, seorang network administrator mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang ingin dituju secara manual. Jenis routing berdasarkan pengisian table routingnya : 1. Static Routing Adalah proses penambahan entry routing yang dilakukan secara manual oleh seorang Network Administrator. 2. Dynamic Routing Adalah metoda untuk pemberian entry routing secara otomatis (dynamic), yang dilakukan oleh Protokol Routing. II. Tujuan 1. Siswa dapat mengerti mengenai table routing. 2. Siswa dapat mengerti cara system kerja routing. 3. Siswa dapat melakukan konfigurasi routing dynamic secara per subnetwork 4. Siswa dapat melakukan konfigurasi routing dynamic secara supernetting

III. Alat dan Bahan 1. 1 Laptop / PC 2. Software Cisko Packet Tracer

IV.

Langkah Kerja 1. Buka software packet tracer dan tambahkan router serta PC seperti Gambar 1.

Gambar 1 2. Hubungkan semua router dan host dengan menggunakan kabel cross-over

Gambar 2

3. Lalu klik pada router 1dan tambahkan fastethernet0.

4. Untuk mengedit IP dan Subnetmask pilih CONFIG dan pilih interface yang akan dipakai

5. Karena kita akan menggunakan dynamic routing yang berupa supernetting, maka kita cukup memasukkan 1 network yang mencakup semua subnetwork yang kita miliki

6. Selanjutnya utuk pengalamatannya, lihatlah table berikut Perangkat PC 1 PC 2 PC 3 PC 4 PC 5 PC 6 Router 1 150.50.7.1/24 IP Address 150.50.1.1/24 150.50.2.1/24 150.50.3.1/24 150.50.4.1/24 150.50.5.1/24 150.50.6.1/24 150.50.1.2/24 150.50.0.0 RIP

150.50.7.2/24 150.50.2.2/24 Router 2 150.50.10.1/24 150.50.8.1/24 150.50.3.2/24 Router 3 150.50.8.2/24 150.50.9.1/24 150.50.4.2/24 Router 4 150.50.9.2/24 150.50.10.2/24 Router 5 150.50.5.2/24 150.50.11.1/24 150.50.6.2/24 Router 6 150.50.11.2/24 V. Hasil Kerja 150.50.0.0 150.50.0.0 150.50.0.0 150.50.0.0 150.50.0.0

VI.

Kesimpulan Konfigurasi routing dengan menggunakan dynamic routing lebih mudah daripada menggunakan static routing apalagi jika kita menggunakan konsep supernetting. Konfigurasi dynamic routing dengan supernetting akan lebih prakis lagi, karena pada setiap router kita hanya perlu memasukkan 1 network

Anda mungkin juga menyukai