Laporan Semiloka Expo PTK 2009
Laporan Semiloka Expo PTK 2009
PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Alloh SWT, Tuhan Semesta Alam yang telah mencurahkan berbagai kenikmatankepada kita semua sehingga atas ijin Nya lah pelaksanaan kegiatan Semiloka Perguruan Tinggi pada PTK Ekspo 2009 yang dilaksanakan di Aula Kampus STKS Bandung dapat terlaksana dengan baik dan berjalan lancar. Begitu pula saat ini kami dapat menyusun laporanhasilpelaksanaankegiatansemilokadengantema:Kontribusi PerguruanTinggiKedinasandalamMeningkatkanKualitasSumberDaya ManusiaIndonesia. Laporan ini berisi tentang latar belakang dilaksanakannya kegiatan semiloka dan isuisu strategis yang sedang dihadapi para pengelola Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK) di seluruh Indonesia khususnya dalam merespon Undangundang Nomor 20 Tahun 2003 dan rencana ditetapkannya Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pendidikan Tinggi Kedinasan menjadi Peraturan Pemerintah. Kegiatan semiloka ini dimaksudkan untuk menyamakan persepsi dan pemahaman diantara para pengelola PTK dalam merespon UU Nomor20Tahun2003danRPPPendidikanTinggiKedinasandenganmenggunakanmetode diskusipanel,sidangkomisidanrapatpleno.Kegiataninidiikutiolehkuranglebih50orang yang berasal dari PTK yang ada di seluruh Indonesia . Rekomendasi yang dihasilkan dalam semiloka ini dimuat dan dituangkan dalam bentuk nota kesepakatan bersama para PengelolaPerguruanTinggiKedinasan. Selanjutnya atas nama penyelenggara, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggitingginya kepada semua pihak yang telah terlibat, mendukung dan menyukseskan kegiatan semiloka ini. Semoga rekomendasi kegiatan yang telah dituangkan dalam nota kesepakatan bersama dapat dikawal dan dijalankan oleh semua pihak. Bandung,25Mei2009 KetuaSTKSBandung Drs.WawanHeryana,M.Pd NIP.196208071987031001
D:/DATA/SEMILOKAPTKEKSPO/LAPORANSEMILOKA/D474T
Page2
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR A. PENDAHULUAN 2 ..3 ..4
B. MAKSUDDANTUJUAN C. WAKTUPELAKSANAAN
D. NARASUMBERDANPESERTA..4 E. METODEKEGIATAN F. HASILYANGDICAPAI G. PENUTUP LAMPIRANLAMPIRAN: 1. NOTAKESEPAKATANBERSAMA 2. DAFTARHADIR 3. HASILSIDANGKOMISI 4. MATERISEMILOKA 5. FOTOKEGIATAN .4 ..5
D:/DATA/SEMILOKAPTKEKSPO/LAPORANSEMILOKA/D474T
Page3
LAPORAN HASIL SEMILOKA PERGURUAN TINGGI KEDINASAN PADA PTK EKSPO 2009 TANGGAL 23 MEI 2009
A.PENDAHULUAN PerguruanTinggiKedinasan(PTK)merupakanperguruantinggiyangdidirikan
oleh Departemen atau Lembaga Pemerintah Non Departemen untuk memenuhi kebutuhan akan sumber daya manusia yang handal dan profesional dilingkungannya masingmasing.Selamaberpuluhpuluhtahun,peguruantinggikedinasanyangtersebar di seluruh pelosok tanah air dengan berbagai profesinya telah banyak menghasilkan sumber daya manusia yang berkulaitas yang mendukung pelaksanaan program pembangunan nasional. Namun seiring dengan munculnya Undangundang nomor 20 tahun2003tentangSistemPendidikanNasional,berbagaipermasalahandanpersoalan menghadang perguruan tinggi kedinasan. Hal ini semakin kompleks ketika pemerintah telah menyusun Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Pendidikan Kedinasan yang tidakmelibatkanAsosiasiPerguruanTinggiKedinasan. Menyikapi kondisi tersebut, Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung sebagai salah satu Perguruan Tinggi Kedinasan milik Departemen Sosial RI, berinisiatif untuk mengadakan semiloka tentang: Kontribusi Perguruan Tinggi kedinasan (PTK) dalam meningkatkan kualitas Sumber daya manusia Indonesia dengan mengundang dan melibatkan seluruh pengelola Perguruan Tinggi Kedinasan yang masih ada. Beberapapermasalahanyangyangmenjadiisusentralpadasemilokaituinimencakup: 1. Respon/tanggapan para pengelola PTK terhadap UU nomor 20 tahun 2003 dan RancanganPeraturanPemerintahtentangPendidikanTinggiKedinasan 2. Sertifikasibagidosen/tenagapengajaryangadapadaPerguruanTinggikedinasan 3. Mengaktifkan kembali kepengurusan Asosiasi Perguruan Tinggi Kedinasan (APTKI) yangselamaininyarisbubar.
D:/DATA/SEMILOKAPTKEKSPO/LAPORANSEMILOKA/D474T Page4
B.MAKSUDDANTUJUAN Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyamakan persepsi dan pemahaman diantar
para pengelola Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK) seluruh Indonesia terhadap Undang undangNomor20Tahun2003danRancanganPeraturanPemerintahtentangPendidikan TinggiKedinasandanmengambilsikapsertatindakanterhadaphaltersebut. Tujuan: 1. Memberikan masukan terhadap Rancangan Peraturan Pemerintah tentang PendidikanTinggiKedinasanyangdianggapdiskriminatifdanmerugikanPerguruan TinggiKedinasan. 2. Meningkatkan kualitas tenaga pengajar dilingkungan perguruan tinggi kedinasan melaluisertifikasi 3. MembentukkepengurusanbaruAsosiasiPerguruanTinggiKedinasan. C.WAKTUPELAKSANAAN KegiatansemilokaPerguruanTinggiKedinasandengantema:KontribusiPerguruan
Tinggi Kedinasan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia dilaksanakandiAulaKampusSTKSBandungberbarengandenganpelaksanaanPTKEkspo yaitupadatanggal23Mei2009darijam10.00s.d17.30WIB. D.NARASUMBERDANPESERTA NarasumberpadakegiatansemilokaPerguruanTinggiKedinasanyaitu: 1. 2. 3. 4. 5. Dr.Marjuki,M.Sc(KepalaBadiklitKesosDepsosRI) Prof.Dr.Ngadisah,MA(KetuaIPDN/PengurusAPTKI) Drs.RamliE.INaibaho(DeputiBidangSDMMenegPAN) Drs.EndangTaryono(Kasi.InformasiKetenagaanDepdiknas) Drs.A.NelsonAritonang,MSSW(Moderator)
D:/DATA/SEMILOKAPTKEKSPO/LAPORANSEMILOKA/D474T
Page5
Kegiatan semiloka diikuti oleh sebanyak 50 orang yang terdiri dari para Ketua/Direktur Perguruan Tinggi/Akademi Kedinasan, para Pembatu Ketua, para Kepala BAAK,Dosen,WidyaiswaradanpejabatstrukturalyangberasaldariSTKSBandung,STTT, AKAMIGAS, ATKP, AKIP, STIP, SEKOLAH TINGGI MULTIMEDIA MMTC JAKARTA, STTN, STIS,STPPBOGOR,STSN,POLTEKES,STTD. E.METODEKEGIATAN Kegiatansemilokainidilakukanmelaluitigametodeyaitu: 1. Diskusipaneldenganmenghadirkan4orangnarasumber 2. Sidang komisi yang terbagi kedalam 3 komisi dan masingmasing komisi dipimpin olehseorangfasilitatoryaitu:Dr.TM.Marwanti,M.Si,Dra.Susilawati,M.sidanDra. UkeHaniRasalwati,M.Si 3. Rapatplenoyangdiakhiridenganpenandatanganannotakesepakatanbersama F.HASILYANGDICAPAI Kegiatansemilokayangdilaksanakanpadatanggal23Mei2009telahmenghasilkan
beberapa kesepakatan/rekomendasi yang dituangkan dalam Nota Kesepakatan Bersama PengelolaPerguruanTinggiKedinasan(PTK)seIndonesiasebagaiberikut: 1. Kami menyarankan agar RPP PTK ini tidak disyahkan secara tergesagesa, tanpa mempertimbangkanmasukandariberbagailembagapendidikankedinasanyangada. Kami memberikan amanat kepada APTKI membentuk tim hukum untuk membahas RPPPTKtersebut. 2. Kamikeberatanjikapendidikankedinasandihapusataudiperkecilperanannyadalam sistem pendidikan nasional, karena PTK sangat diminati masyarakat dan lulusannya spesifik,sertamerupakanwujudaspirasi,kebutuhan,danpartisipasimasyarakatluas terhadappendidikantinggi. 3. Kami meyakini bahwa pendidikan tinggi kedinasan yang ada selama ini telah memberikan sumbangan yang signifikan dalam pengembangan kualitas SDM khususnya di departemendepartemen/lembaga pemerintah non departemen yang menyelenggarakannya.LembagapendidikankedinasandiIndonesiamemilikikualitas SDM dan fasilitas pendidikan yang unggul, oleh karena itu Perguruan Tinggi
D:/DATA/SEMILOKAPTKEKSPO/LAPORANSEMILOKA/D474T Page6
Kedinasan(PTK)yangselamainiadasebelumkeluarnyaUUNo.20Tahun2003agar tetapberjalansebagaimanamestinya. 4. Kami mengusulkan agar ada perubahan pada penjelasan Pasal 15 UU Nomor 20 Tahun 2003, yaitu: Pendidikan Profesi merupakan pendidikan tinggi program Diploma dan Spesialis yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan denganpersyaratankeahliankhusus.Adapunalasanyangmendasarinyaantaralain: Tidak melanggar maupun redundant dengan ketentuan UU No. 20 Tahun 2003 tentangSistemPendidikanNasional; Sesuai dengan kenyataan yang ada saat ini, bahwa sebagian besar pendidikan kedinasan menyelenggarakan pendidikan setara Diploma dan Spesialis sesuai dengan kebutuhan departemen,lembaga pemerintah non departemen, dan kebutuhansektornya. Sesuaidengankebutuhandimasadepan,DepartemendanLembagaPemerintah Non Departemen memerlukan pekerja yang memiliki keahlian khusus dengan kualifikasi Diploma dan Spesialis yang mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsi Departemen, Lembaga Pemerintah non Departemen dan kebutuhan sektornya. 5. Kami sepakat untuk memperbaharui dan memilih kembali kepengurusan Asosiasi PerguruanTinggiKedinasanIndonesia(APTKI)SebagaiwadahperjuanganPerguruan TinggiKedinasanIndonesia. 6. KamisepakatagarPerguruanTinggiKedinasansecepatnyamelakukansertifikasibagi seluruhdosen/TenagaPengajaryangtelahmemenuhipersyaratan.
G.PENUTUP Demikianlah laporan pelaksanaan kegiatan semiloka ini dibuat untuk dapat
dalammeresponRPPPTKyangakanditetapkanolehPemerintah.
Bandung,25Mei2009
KetuaSTKSBandung Drs.WawanHeryana,M.Pd NIP.196208071987031001
D:/DATA/SEMILOKAPTKEKSPO/LAPORANSEMILOKA/D474T
Page7
LAMPIRAN-LAMPIRAN :
HASILSIDANGKOMISI
D:/DATA/SEMILOKAPTKEKSPO/LAPORANSEMILOKA/D474T
Page8
HASILDISKUSIKOMISII
1.RPPPTK
PTProfesi SetelahS1 PNS/CPNS Tidakmemenuhisyarat? 2.Profesiharusadakejelasan Standardisasi/DiknasvsDepnakertrans 3.BerhakmerumuskanRPP AsosiasidilibatkandalaperumusanUU(RPPPTK) Adaprofesi(PendidikanDiploma) 4.PTKyangsudaadadilanjutkansaja:Menkokesra.MeninjaukembaliPTKtersebut. 5.Kelembagaan 6.AsosiasimengajukankePresiden/DPR 7.Organisasiprofesijugaharussegeradibentuk.. 8.Profesilebihdiarahkanpadapekerjaan 9.Untukpengertiantidakharusdiawalidengansarjana(S1) 10. Profesi: Pekerjaan yang dapat menghasilkan uang yang dapat ditempuh melalui jalur pendidikanformalmaupunonformal. 11. Calon mahasiswa dari SMA atau sderajat setelah dididik dapat dikembalikan kepada masyarakat sesuai sektornya yang spesifik pendidikannya belum bisa dipenuhi oleh PerguruanTinggilain. 12.JikayangdididikadalahlulusansetelahS1yangwaktupendidikannyatidaklamamaka civileffectrendah. 13.PerluadasatuanpendidikanyangjelasbagiPTK(dalamBHPbelumada) 14.PendidikaninformalsertifikasiprofesinyakeBNSPdanDepnaker. 15.WujudkandandukungAsosiasi AsosiasiPTKI AsosiasiProfesi
D:/DATA/SEMILOKAPTKEKSPO/LAPORANSEMILOKA/D474T
Page9
HASILSIDANGKOMISIII Ketua Sekretaris Anggota :Wahyudi :Santi :Ernalia T.Suprapto AchmadMusyadar EniRahayuningsih HeriM Supardiono AKAMIGAS STSN STKS STMM STPP STKS STPN STPN
TUGAS a. MembentukformaturkepengurusanasosiasiPTK b. Menyusunrencanakerja2tahunkedepan TIMFORMATUR Ketua :STKS Sekretaris :IPDN Anggota :STPNJOGJAKARTA STPPBOGOR STSNBOGOR AKAMIGASCEPU STTD STMMMMTC STIPJAKARTA Waktu:JuniAkhirdiSTKSBandung RENCANAKEGIATAN a. KonsolidasiFormatur b. MembentukkepengurusanasosiasiPTKselambatlambatnyaAgustus2009 c. MengajukanYudisialReviewterhadapperaturanperundanganPTK d. Menggalangkomitmenbersama e. MengkajiulangAD/ARTAsosiasiPTK RANCANGANSTRUKTURORGANISASIASSOSIASIPTK KETUA: WAKIL: SEKRETARISI: SEKRETARISII: BENDAHARAI: BENDAHARAII: BIDANGBIDANG: a. BidangOrganisasi b. BidangHukum c. BidangPendidikan d. BidangHumasdanPublikasi e. BidangLitbang f. BidangPengabdianMasyarakat
D:/DATA/SEMILOKAPTKEKSPO/LAPORANSEMILOKA/D474T Page10
SUPRIYANTO HENDRIGINTING SUPRIYONO MUCHLISHUSEIN PRABOWO BAGUSSUMARGO TRISOLAH ERNASUSANTI YENI.R MILLYMILDAWATI PRIBOWO BAMBANGSUYUDI SUDARYANTO SYARIF.I NURROHMI
KOMISIIII SertifikasiDosenBagiPTK ATKPSURABAYA STIPJAKARTA STTN STIS AMG STIS STSN STKS STKS STKS STKS STPN STPN STTT STKS
HasilDiskusiKomisiIII
IsuisusertifikasidosenPTK: 1. Kesiapanlembagauntukmembayartunjangansebagaikonsekuensidarisertifikasi. 2. TunjangandosenpemegangsertifikatmungkinlebihbesardaritunjanganketuaPTK ataukepalalembaga,halinibisamenjadikendala. 3. Kemingkinanakanmelahirkankecemburuannonprofesi. 4. Lembagayangditunjukuntukmelatihdanmenyelenggarakansertifikasi. 5. SertifikasibelumtersosialisasikeseluruhPTK. 6. MengapaDiknasmenyerahkankelembagaataudepartemenpadahaladaanggaran pendidikan20%. 7. PTKbelummemilikipersepsiyangsamatentangsertifikasi. 8. Sertifikasi menghasilkan SDM yang profesional. Dengan demikian, menjadi pertimbanganbagilembagauntukpenyediaanbiaya. 9. Sertifikasi dikalangan PTK akan mengokohkan eksistensi PTK, oleh karena itu perlu diupayakan.
D:/DATA/SEMILOKAPTKEKSPO/LAPORANSEMILOKA/D474T Page11
LangkahlangkahsertifikasidosenPTK: 1. Pembentukanpanitiapenyelenggarasertifikasi. 2. PermohonankeDiknasuntuksosialisasisertifikasi(sosialisasidapatdigabungdengan PTKlain). 3. Meyakinkankemampuanlembagaagarsiapmembayartunjangandosenpemegang sertifikat. 4. Panitiamempelajariportofolio Diknasmelatihpanitiayangdilakukanbersamasama 5. PanitiadanPTKmemprediksiquotayangakandisertifikasi. 6. MemintakesiapanPTK. 7. Panitiamembuatdaftarcalonyangakandisertifikasi 8. Calondiberipengarahancaramengisi 9. Panitiaberkonsultasidenganjurusan/fakultasuntukmenentukan: 5orangmahasiswa 3orangsejawwat Atasan Untukmenilaisetiapcalon 10. Pengisianformpenilaian. 11. MengirimsuratkeDiknasuntukmemintacalonasesor. 12. Panitiamengumpulkanberkasportofoliobesertalampirannyadanmengirimkanke asesoryangtelahditunjukolehDiknas. 13. Menungguhasil. 14. Yanglulusdapatsertifikat,yangtidaklulusdibinadandiajukankembali.
D:/DATA/SEMILOKAPTKEKSPO/LAPORANSEMILOKA/D474T
Page12
NOTAKESEPAKATANBERSAMA PENGELOLAPERGURUANTINGGIKEDINASAN(PTK)SEINDONESIA
PadahariiniSabtutanggalduapuluhtigabulanMeitahunduaribusembilan,bertempatdi AulaSTKSBandung,kamiyangbertandatangandibawahini,membuatnotakesepakatan bersamasebagaiberikut: 1. Kami menyarankan agar RPP PTK ini tidak disyahkan secara tergesagesa, tanpa mempertimbangkan masukan dari berbagai lembaga pendidikan kedinasan yang ada. Kami memberikan amanat kepada APTKI membentuk tim hukum untuk membahasRPPPTKtersebut. 2. Kami keberatan jika pendidikan kedinasan dihapus atau diperkecil peranannya dalam sistem pendidikan nasional, karena PTK sangat diminati masyarakat dan lulusannya spesifik, serta merupakan wujud aspirasi, kebutuhan, dan partisipasi masyarakatluasterhadappendidikantinggi. 3. Kami meyakini bahwa pendidikan tinggi kedinasan yang ada selama ini telah memberikan sumbangan yang signifikan dalam pengembangan kualitas SDM khususnya di departemendepartemen/lembaga pemerintah non departemen yang menyelenggarakannya. Lembaga pendidikan kedinasan di Indonesia memiliki kualitas SDM dan fasilitas pendidikan yang unggul, oleh karena itu Perguruan TinggiKedinasan(PTK)yangselamainiadasebelumkeluarnyaUUNo.20Tahun 2003agartetapberjalansebagaimanamestinya. 4. Kami mengusulkan agar ada perubahan pada penjelasan Pasal 15 UU Nomor 20 Tahun 2003, yaitu: Pendidikan Profesi merupakan pendidikan tinggi program DiplomadanSpesialisyangmempersiapkanpesertadidikuntukmemilikipekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus. Adapun alasan yang mendasarinya antara lain: Tidak melanggar maupun redundant dengan ketentuan UU No. 20 Tahun 2003 tentangSistemPendidikanNasional; Sesuai dengan kenyataan yang ada saat ini, bahwa sebagian besar pendidikan kedinasan menyelenggarakan pendidikan setara Diploma dan Spesialis sesuai dengan kebutuhan departemen,lembaga pemerintah non departemen, dan kebutuhansektornya. Sesuai dengan kebutuhan di masa depan, Departemen dan Lembaga Pemerintah Non Departemen memerlukan pekerja yang memiliki keahlian
D:/DATA/SEMILOKAPTKEKSPO/LAPORANSEMILOKA/D474T Page13
khusus dengan kualifikasi Diploma dan Spesialis yang mampu melaksanakan tugaspokokdanfungsiDepartemen,LembagaPemerintahnonDepartemendan kebutuhansektornya. 5. Kami sepakat untuk memperbaharui dan memilih kembali kepengurusan Asosiasi Perguruan Tinggi Kedinasan Indonesia (APTKI) Sebagai wadah perjuangan PerguruanTinggiKedinasanIndonesia. 6. Kami sepakat agar Perguruan Tinggi Kedinasan secepatnya melakukan sertifikasi bagiseluruhdosen/TenagaPengajaryangtelahmemenuhipersyaratan. PENANDATANGANANNOTAKESEPAKATANBERSAMA PENGELOLAPERGURUANTINGGIKEDINASAN(PTK)SEINDONESIA NO
1
NAMA
2
JABATAN
3
TANDA TANGAN
4
Drs.WawanHeryana,M.Pd. Prof.Dr.Ngadisah,MA Supriyanto Prabowo EdiSuharto,Ph.D MuchlisHusin SyarifI. Supriyono Drs.Ramli,AR,M.Pd MayaPurwanti HeriM. Dra.MillyMildawati,MP Drs.IditSupriadiPriatna,M.Si BagusSumargo TriSolah AchmadMusyadan SantiIndrajanti
KetuaSTKS KetuaIPDN DirekturATKP DirekturAMG PKISTKS PKISTIS PKISTTT PKIISTTN PKIISTKS PKIISTPPBogor PKIIISTPN PKIIISTKS KepalaBAAKSTKS KepalaBAAKSTIS KepalaBAAKSTSN
KetuaJurusanSTPPBogor KetuaJurusanTPSTSN
Page14
D:/DATA/SEMILOKAPTKEKSPO/LAPORANSEMILOKA/D474T
18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43.
BambangSuyudi Drs.BambangSugeng,MP Dra.EniRahayuningsih,MP Dra.YutiIsmudiyati,M.Si T.H.EkoSusanto SyamWuryani Drs.EdiSuhanda,M.Si DorangLuhpuri,MSW K.Slamet N.Susyami.H Anwar M.QeysS. T.Suprapto MulyadiGani HendriGinting DedeK. Tarwoto AmiNuraemi NaniTriIswardayati HadiSantoso Dr.TM.Marwanti,M.Si Dra.UkeHaniRasalwati,M.Si Dra.Hj.Susilawati,M.Si SaptaW Wahyudi Dr.DidietWidiowati,M.Si
KetuaJurusanSTPN KetuaJurusanPSMSTKS SekjurRehsosSTKS SekjurPSMSTKS KRT&HumasSTTD HumasDEPSOSRI KepalaLabPSMSTKS KepalaLab.RehsosSTKS Ka.Set.STAN LektorKepalaSTTT WISTMMTC WISTPN WISTMMTC PengajarAKIP PengajarSTIP PengajarSTTT PengajarPoltekks PengajarPoltekks PengajarSTPP PengajarSTPP PengajarSTKS PengajarSTKS PengajarSTKS PengajarSTKS
D:/DATA/SEMILOKAPTKEKSPO/LAPORANSEMILOKA/D474T Page15
LAMPIRAN-LAMPIRAN :
BAHAN/MATERISEMILOKA
D:/DATA/SEMILOKAPTKEKSPO/LAPORANSEMILOKA/D474T
Page16
Dr.Marjuki,M.Sc
(KepalaBadanPendidikandanPenelitianKesejahteraanSosialDepsosRI) pada SeminardanLokakaryaPerguruanTinggiKedinasan(PTK) diSekolahTinggiKesejahteraanSosial(STKS)Bandung tanggal23Mei2003 Abstrak Tulisan ini membahas peran dan tantangan perguruan tinggi kedinasan dalam pengembangan SDM dan bagaimana menyikapi perbedaan persepsi atas substansi pasal pada UndangUndang Nomor 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003 yang mengatur penyelenggaraan pendidikantinggikedinasan.Berdasarkanhasilanalisiskualitatifdenganmendeskriptifkanpasal pasal pada undangundang tersebut yang terkait dengan pendidikan tinggi kedinasan, alternatif penyelenggaraan pendidikan tinggi kedinasan yang dapat dipilih adalah melalui kerjasama kemitraanpendidikanantaradepartemenpenggunajasapendidikandenganperguruantinggi. Pendahuluan Peguruantinggikedinasan(PTK),selamaberpuluhpuluhtahunpengoperasiannya,telahbanyak menghasilkan SDM berkualitas bagi bangsa ini. Tapi tampaknya saat ini PTK akan mengalami benturankepentingandenganberbagaipihak/elemenelemendalamlingkupsegipendidikanitu sendiri. Pengembangan profesionalisme pendidikan kedinasan (PTK) untuk masa depan tidak dapat dilepaskan dari sejarah perkembangannya di masa lalu maupun keadaan yang berlaku di masa sekarang. Selain sejarah perkembangan di masa lalu maupun state of the art yang berlaku sekarang, acuan lain yang tak kalah penting untuk dicermati dalam pengembangan profesionalismePTKadalahberbagaipermasalahandantantanganyangharusdihadapi.
D:/DATA/SEMILOKAPTKEKSPO/LAPORANSEMILOKA/D474T Page17
Hingga saat ini, mutu/kualitas dan relevansi merupakan dua aspek pendidikan tinggi kedinasan yangsaling berkaitan dan mempunyai kontribusilangsung pada peningkatan daya saing bangsa dalambidangSDM.Meningkatkankualitasdanrelevansipendidikantinggikedinasanmerupakan pekerjaanyangcukupkompleks,karenamenyangkutbanyakfaktorsepertikualitaspendidikdan tenaga kependidikan, kualitas sarana dan fasilitas pendidikan, sistem pengelolaan pendanaan, dansuasanaakademikyangterciptadidalamPTKmasingmasing. Mutu dan relevansi PTK ditengarai masih kurang memuaskan, baik dalam hal penguasaan substansikeilmuanmaupunkompetensidalammenyelenggarakanpembelajaranyangmendidik. Penguasaanbidangstudidinilaikurangmantap/kurangmendalam.Disampingitu,kompetensinya dalam menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik dirasakan kurang memadai. Isu tentang kualitasPTKyangmasihrendahinitidakdapatdilepaskandaritantanganglobalisasiyangnyaris tak terelakkan dan perubahan situasi secara nasional. Kedua faktor tersebut memiliki implikasi terhadap perlunya penataan ulang dan peningkatan standar kualitas PTK hingga mencapai atau mendekatistandarnasionalsepertiyangdiamanatkandalamUUSisdiknas. Atas dasar realitas dan tantangan masa depan seperti di atas, maka apa sebetulnya yang menjadi akar masalah. Apakah akarnya pada paradigma dan legislasi tentang pendidikan tinggi, atau pada implementasinya. Apakah ini problem kultural/mindset, legasi kolonial dan transisi paradigma pendidikan dari pendidikan Belanda ke Pola pendidikan Amerika yang tidak pernah tuntas.Apakahkomunikasiyangtidakpernahterjadiperguruantinggidenganstakeholders,baik padatriplehelix,maupunantaraprogramstudidenganprogramstudi,fakultasdenganfakultas, PTKdenganPTN/PTS/universitaslain. Melihat pemindaian sederhana ini, bagaimana pendidikan tinggi kedinasan Indonesia ke depan, untuk itulah Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung berinisiatif menyelenggarakan sebuah seminar dan loka karya yang bertema Kontribusi Perguruan Tinggi Kedinasan dalam MeningkatkanSDMIndonesiapada23Mei2009iniyangdihadiriolehPTKyangtergabungdalam AsosiasiPTK. Pembahasan Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional pasal 29 ayat (1) pendidikankedinasanmerupakanpendidikanprofesiyangdiselenggarakanolehdepartemenatau lembagapemerintahnondepartemen(LPND).Selanjutnyapadapasalyangsamaayat(2)dan(3) dijelaskan fungsi dan cara penyelenggaraan pendidikan kedinasan yaitu untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam pelaksanaan tugas kedinasan bagi pegawai dan calon pegawai negeri suatu departemen atau LPND yang diselenggarakan melalui pendidikan formal dannonformal. Walaupun dalam lampiran penjelasan substansi pasal 29 di atas dinyatakan jelas, tetapi pasal tersebut telah menimbulkan polemik diantara pelaku yang terkait dengan penyelenggaraan pendidikantinggikedinasan(PTK).Masihterjadiperbedaaninterpretasiterhadapsubstansipasal tersebut, khususnya antara pembina pendidikan di Departemen Pendidikan Nasional dengan
D:/DATA/SEMILOKAPTKEKSPO/LAPORANSEMILOKA/D474T Page18
penyelenggara PTK di berbagai departemen dan LPND yang disuarakan melalui Asosiasi PendidikanTinggiKedinasanIndonesia(APTKAI)(Wirjatni,2004). PolemiktersebuttelahmenjadiagendapembahasandiDPRRIdanmalahantelahmenjadiwacana publiksetelahdimuatdibeberapahariannasional.Berdasarkanpemberitaantersebuttampaknya pembina teknis pendidikan lebih mengarah kepada cara penyelenggaraan PTK sedangkan penyelenggara PTK lebih menekankan pada fungsi PTK dalam menunjang SDM di lingkungan kerjanya. Terkait persoalan di atas, tulisan ini mencoba untuk membahas beberapa alternatif penyelenggaraan PTK yang masih sesuai dengan jiwa substansi pasal 29 di atas. Beberapa landasanpermasalahanyangdigunakansesuaidenganpasaldalamUndangUndangnomor20 tahun 2003 yang terkait dengan penyelenggaraan pendidikan tinggi kedinasan, antara lain sebagaiberikut.
1. Pasal13ayat(1)menyatakanjalurpendidikanterdiriataspendidikanformal,nonformal,dan 2. 3.
informalyangdapatsalingmelengkapidanmemperkaya. Pasal 14 menyatakan jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengahdanpendidikantinggi.Dalamini,PTKmerupakanpendidikantinggi. Pasal 15 menyatakan jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus. Penyelenggaraan pendidikan profesi/keahlian pekerjaansosialmerupakantugasutamaSekolahTinggiKesejahteraanSosial(STKS),demikian pulateknik yang merupakan tugas utama Pusat Pendidikan Keahlian Teknik (Pusdiktek), dan Badan Pengembangan (BP) SDM, Dep. Kimpraswil dapat dikaitkan dengan pendidikan akademik,profesidanvokasi. Pasal 19 ayat (1) menyatakan pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis,dandoktoryangdiselenggarakanolehpendidikantinggi. Pasal20ayat(3)menyatakanperguruantinggidapatmenyelenggarakanprogramakademik, profesi,dan/atauvokasi. Pasal 29 yang khusus mengatur pendidikan kedinasan, isinya sebagaimana dikemukan pada bagianpendahuluandiatas. Pasal 53 ayat (1) menyatakan penyelenggara dan/atau satuan pendidikan formal yang didirikanolehPemerintahataumasyarakatberbentukbadanhukumpendidikan.
4.
5. 6. 7.
ImplikasiRPPPTKdanUUBHPterhadapPendidikanTinggiKedinasan Permasalahan Permasalahan yang terjadi dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi kedinasan terkait dengan batasanyangdimuatpadapasalpasalUUSisdiknastersebutantaralain:
1. PembinateknispendidikanberanggapanbahwalembagapenyelenggaraPTKyangsaatiniada
di departemendepartemen bukan merupakan badan hukum pendidikan (BHP), sehingga dianggaptidakberhakuntukmenyelenggarakanPTKsecaramandiri. 2. Undangundang Nomor 20 tahun 2003 belum cukup memberikan jaminan kesetaraan dalam kemitraan bagi departemendepartemen yang menyelenggarakan kerjasama pendidikan
D:/DATA/SEMILOKAPTKEKSPO/LAPORANSEMILOKA/D474T
Page19
dengan perguruan tinggi dalam rangka meningkatan SDM sesuai dengan bidangnya melalui jalurpendidikan. Peluang Pendidikan kedinasan yang dimaksud dalam tulisan ini adalah pendidikan tinggi kedinasan. Pendidikantinggididefinisikandalampasal19UUNo.20/2003,sedangkanpendidikankedinasan didefinisikandalampasal29ayat(1)dan(2). Sesuai dengan fungsi pendidikan kedinasan, pendidikan kedinasan mempunyai dua sifat (Satori, 2004): 1. Bersifat preservice education yaitu untuk mendidik calon pegawai negeri agar dapat memenuhipersyaratanyangberlakudilembagaatauinstansiyangakandimasukinya. 2. Bersifat inservice education yaitu untuk mendidik pegawai yang sudah bekerja agar kompetensinyasesuaidenganbidangtugasdanjabatanyangdidudukinya.Padadasarnya pengadaan dan pengembangan SDM di lingkungan organisasi merupakan kebutuhan sesuaidengandinamikainternaldantuntutaneksternalorganisasitersebut.Olehkarena itu,pendidikankedinasanmasihtetapdibutuhkan.
Namun, setelah berlakunya undangundang sistem pendidikan nasional tahun 2003, sistem penyelenggaraanpendidikankedinasanyangselamainidilaksanakanperludikajikembali.Sesuai dengan pasal 29 ayat 1, pendidikan kedinasan adalah pendidikan profesi yaitu pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratankeahliankhusus. Dalampenjelasanpasal20dinyatakanhanyapendidikantinggiyangmemenuhisyaratyangdapat menyelenggarakan pendidikan profesi. Persyaratan tersebut akan diatur dalam peraturan pemerintah. Mendahului PP yang akan disiapkan, pasal 29 secara tidak langsung menyatakan bahwa PNS disamakan dengan profesi. Pengembangan peran profesi biasanya dilakukan oleh asosiasiprofesiterkait,tetapisampaisaatinibelumpernahterdengaradanyaasosiasiPNS. Dalambeberapahal,pendidikankedinasanyangdilaksanakandepartemendepartemenberbeda dengan pendidikan profesi kedokteran, dan hukum melalui program spesialis dan notariatnya. Perbedaan yang paling jelas dalam hal penggunaan kelulusan program studi. Pendidikan kedinasan lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan internal lembaga, sedangkan pendidikan profesi kedokteran, dan hukum sekaligus untuk memenuhi kebutuhan masyarakat luas. Oleh karena itu penyelenggaraan pendidikan profesi kedokteran dan hukum melibatkan asosiasi profesiterkait. Terkait dengan pasal 13 ayat 1, penyelenggaraan PTK merupakan jalur pendidikan formal, yaitu jalurpendidikanyangterstrukturdanberjenjang.Sesuaidenganpasal53,jalurpendidikanformal harusdilaksanakan oleh BHP.Dalam struktur organisasi departemen, BHP merupakan unit kerja eksternal.PelaksanaantugasdanfungsiBHPsecarahukumdiluarkendalipimpinandepartemen. Keterlibatandepartemenhanyasebataspembinaanmelaluipenempatanpejabatdepartemendi
D:/DATA/SEMILOKAPTKEKSPO/LAPORANSEMILOKA/D474T Page20
BHP.PerencanaandanprogramBHPtidaklagimasukdalamlingkuptugasdanfungsidepartemen yangdilaksanakanmelaluibiroataubagianperencanaan,programdananggaran. PadadasarnyaBHPdituntutmandiriyangdapatlangsungberhubungandenganseluruhlembaga terkaittanpamelaluipimpinandepartemen.KemandirianmenuntutBHPuntukdapatmemenuhi sendiriataskebutuhananggaranuntukmelaksanakanprogramdankegiatannya.BHPberbentuk perguruantingginegerimendapatkananggaranpemerintahdibawahpengendalianDepartemen PendidikanNasional. Namun, BHP yang khusus menyelenggarakan PTK (BHPPTK) belum tentu dapat memperoleh anggaran pemerintah melalui departemen yang terkait dengan bidang kedinasannya. Apabila pembiayaanprogramdankegiatanBHPPTKseluruhnyaberasaldaripesertadidik,BHPinimenjadi tidak berbeda dengan perguruan tinggi swasta. BHPPTK swasta ini harus mampu bersaing dengan BHP lainnya baik dari negeri maupun swasta. Persaingan menjadi tidak sehat karena keterbatasan input peserta didik yang hanya berasal dari dinasdinas atau instansi terkait. Jadi dapatdiperkirakaneksistensiBHPPTKswastainitidakakanberumurpanjang.Untukmemperluas pangsainputpesertadidik,beberapaPTKdapatbergabungmembentuksatuBHPPTKswasta. Dengan karakteristik masingmasing departemen yang berbeda, proses penggabungan tersebut bukan hal yang mudah dan diperkirakan akan semakin menjauhkan keterkaitan departemen denganBHPPTKgabungantersebut.Dengandemikian,pelaksanaanpasal13(1),29(1)danpasal 53untukdapatmenyelenggarakanpendidikantinggikedinasansecaramandirisulitdilaksanakan. Dengan kata lain perlu dikembangkan alternatif kerjasama kemitraan antara departemen yang membutuhkanjasapendidikandenganperguruantinggiyangsesuai. Di dalam undangundang sistem pendidikan nasional tahun 2003 belum ada pasalpasal yang mengatur kerjasama kemitraan dalam penyelenggaraan pendidikan. Karena pemenuhan kebutuhan SDM melalui pendidikan kedinasan tidak dapat ditunda, pengembangan kerjasama pendidikanberdasarkanpadapemahamankarakteristikpendidikankedinasan. KesimpulandanRekomendasi PenyelenggaraanpendidikankedinasanmasihdiperlukanuntukmemenuhipengembanganSDM kedinasanyangdilakukansecaradinamissesuaidenganperencanaanorganisasi. Salah satu alternatif penyelenggaraan PTK yang sesuai dengan ketentuan undangundang sistempendidikannasionaltahun2003adalahmelaluikerjasamapendidikankemitraandengan perguruantinggiyangsesuai.Agarpelaksanaankerjasamadapatdilaksanakansecaraefisiendan efektif,perludidukunglandasanhukumyangdituangkandalampasalpasalperaturanpemerintah yangsaatinisedangdisiapkan.ProfessorDr.H.DjamanSatori,MAmenyatakanpengembangan SDMkedinasanharusdilakukanbydesignsesuaidenganperencanaanpengembanganorganisasi (nomothetic decision), dan tidak dilakukan hanya sematamata atas pertimbangan individu masingmasing pegawai (ideographic decision). Selanjutnya beliau menyarankan pendekatan sistempenyelenggaraanpendidikankedinasankerjasamakemitraanpenyelenggaraanpendidikan kedinasan.
D:/DATA/SEMILOKAPTKEKSPO/LAPORANSEMILOKA/D474T Page21
Kerjasamakemitraanpenyelenggaraanpendidikankedinasanmengacupadasistemdiatas,perlu dilakukanmelalui:
1. Tata kerja corporate organization. yaitu tata kerja yang bersifat fungsional, konsultatif,
kemitraan, dan koordinatif dalam pengambilan keputusan dan pengaturan komitmen terhadappelaksanaannyayangmelibatkanseluruhpelakupendidikanterkait.Olehkarenaitu tatakerjacorporateorganizationperludidukungjejaringkerja. 2. Power/resourcesharing,tidakterbataspadasumberpendanaan,tetapimencakuppemikiran danpenyusunankonseppenyelenggaraantermasukkurikulum. 3. Pelaksanaan quality assurance dengan memperhatikan ketentuan akreditasi dan standar kompetensi. AlternatifkeduaadalahmerumuskanRPPyanglebihbersahabatterhadapPTK.Kitatentunya menyambut baik RPP Pendidikan Kedinasan, karena akan memberikan penjelasan dan menghindari multi tafsir terhadap pasal dan ayat yang bersangkutan. Namun demikian, kita menangkapkesanbahwaRPPtersebutdibuatdengansemangatuntukmenghapuspendidikan kedinasan. Olehkarenaitu,kitaperlumenyarankanagarRPPinitidakdisyahkansecaratergesagesa,tanpa mempertimbangkan masukan dari berbagai lembaga pendidikan kedinasan yang ada. MensyahkanRPPtanpamempertimbangkanaspirasidariberagamstakeholderskuncimerupakan pengingkaranterhadapmandatUUD1945danUUNo.20Tahun2003tentangSistemPendidikan Nasional yang mengamanatkan pentingnya pendidikan untuk mencerdaskan bangsa, partisipasi publik yang luas dalam penyelenggaraan pendidikan dan kesempatan yang sama bagi warga negarauntukmemperolehpendidikanyangberkualitas. Kitatidakmenyetujuijikapendidikankedinasandihapusataudiperkecilperanannyadalamsistem pendidikan nasional di Indonesia. Selain merupakan wujud aspirasi, kebutuhan, dan partisipasi masyarakat luas terhadap pendidikan tinggi di Indonesia, pendidikan kedinasan merupakan ciri khassistempendidikandiIndonesiayangtelahadasejakpuluhantahunyanglalu. Sebagaicontoh,SekolahTinggiKesejahteraanSosial(STKS)dibawahnaunganDepartemenSosial RItelahberdirisejaktahun1963dantelahmenghasilkanalumnialumnipekerjasosialprofesional yang handal bagi kebutuhan lembagalembaga pelayanan sosial Depsos RI maupun DinasDinas SosialdiberbagaidaerahdiIndonesia.Dilihatdarikualifikasidosen(sebagianbesarS2danS3di bidang Pekerjaan Sosial/Social Work) dan kurikulum pendidikannya, tidak ada universitas lain di Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan kesejahteraan sosial dengan kompetensi khusus pekerjaansosialsepertidiSTKS. Lembagalembaga pendidikan kedinasan yang lain dan ada selama ini juga telah memberikan sumbangan yang signifikan bagi pengembangan kualitas SDM khususnya di departemen departemen yang menyelenggarakannya. Beberapa lembaga pendidikan kedinasan di Indonesia memilikikualitasSDMdanfasilitaspendidikanyangunggul.
D:/DATA/SEMILOKAPTKEKSPO/LAPORANSEMILOKA/D474T
Page22
Alternatiflainnyaadalahmengusulkanagaradaperubahanpadapenjelasanpasal29UUNomor 20 Tahun 2003. Pasal 29 sejatinya cukup akomodatif dan memberi ruang bagi PTK. Namun, penjelasannya terkesan memneri kerangkeng yang mempersulit PTK. Oleh karena itu, penjelasanpasaltersebutdapatdiusulkanuntukdiubahmenjadi:PendidikanProfesimerupakan pendidikan tinggi program Diploma dan Spesialis yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus. Adapun alasan yang mendasarinya antaralain: Tidak melanggar maupun redundant dengan ketentuan UU No. 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikanNasional; Sesuaidengankenyataanyangadasaatini,bahwasebagianbesarpendidikankedinasan termasuk Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial Bandung, menyelenggarakan pendidikan setaraDiplomadanSpesialis; Sesuaidengankebutuhandimasadepan.DepartemendanNonDepartemenmemerlukan pekerja yang memiliki keahlian khusus dengan kualifikasi Diploma dan Spesialis yang mampumelaksanakantugaspokokdanfungsiDepartemendanNonDepartemen. Pustaka: Satori,Djaman,Prof.DR.,M.A.,2004,makalahpadadiskusiPengaruhUndangUndang20 Tahun2003terhadapPendidikanKedinasan. 2. UndangUndangNomor20tahun2003tentangSistemPendidikanNasional 3. Wirjatmi,EndangTriL,DR,M.Si.,2004,PenyelenggaraanPendidikanKedinasanSTIALAN, makalah pada diskusi Pengaruh UndangUndang 20 Tahun 2003 terhadap Pendidikan Kedinasan. 1.
D:/DATA/SEMILOKAPTKEKSPO/LAPORANSEMILOKA/D474T
Page23
PERAN&TANTANGANPTK DALAMPENGEMBAGANSDMSERTAIMPLIKASIRPPPTK DANUUBAPTERHADAPPENDIDIKANKEDINASAN OLEH: PROF.DR.NGADISAH.,MA (PENGURUSASOSIASIPTK) DisampaikanPadaAcara :SEMILOKAPTK Penyelenggara :STKSBandung Tanggal :23Mei2009 PeranPTKDalamPengembanganSDM Ikutmencerdaskankehidupanbangsa Mendidiktenagaprofesional Mendekatkanmasyarakatdenganduniakerja Memeliharapersatuan&kesatuanbangsa Menyediakanpendidikanmurah TugasPTK Meningkatkankemampuandanketerampilandalampelaksanaantugaskedinasan pagipegawaidancalonpegawaisuatudepartemenataulembaganondepartemen Melaluijalurformaldannonformal TantanganPTK RPUUSISDIKNAS PPTK UUBHP Birokrasi Kualitas&KuantitasSDM PeluangPTK Statusquo BeralihkeBHP(pasal8UU/9/2009) Satuanpendidikantinggiyangtelahdidirikanolehpemerintahberbentukbadan hukumpendidikan SatuanpendidikanyangdidirikansetelahUUno9tahun2009berlakuwajib berbentukBHP Satuanpendidikanharusmengubahbentukdanmenyesuaikantatakelolanya sebagaiBHPPdanBHPPDpalnglambat4tahun (psl65UU9/2009) PrinsipprinsipPendirianBHP Demokratis Berkeadilan/tidakdiskriminatif MenjunjungtinggiHAM Nilaikeagamaan,kulturaldankemajemukanbangsa
D:/DATA/SEMILOKAPTKEKSPO/LAPORANSEMILOKA/D474T Page24
D:/DATA/SEMILOKAPTKEKSPO/LAPORANSEMILOKA/D474T
Page25
MENINGKATKANKAPABILITASDANKUALITASSDM MELALUIPENDIDIKANTINGGIKEDINASAN
OLEH: DeputiMen.PANBidangSDMAparatur KementerianNegaraPendayagunanAparaturNegara I.PENYELENGGARAPENDIDIKANTINGGI(MENURUTUUNO.20TH.2003TENTANGSISDIKNAS): PenyelenggaraanPendidikanTinggidilakukanolehPemerintahataumasyarakat. PenyelenggaraanPendidikanTinggiyangdiselenggarakanolehPemerintahdapatberbentuk Pendidikan Tinggi Kedinasan, yaitu pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh Departemenataulembagapemerintahnondepartemen. Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkanpesertadidikuntukmemilikipekerjaandenganpersyaratankeahliankhusus. Penyelenggara pendidikan formal yang didirikan oleh Pemerintah atau masyarakat berbentukbadanhukumpendidikan. Badanhukumpendidikanberprinsipnirlabadandapatmengeloladanasecaramandiriuntuk memajukansatuanpendidikan. II.BADANHUKUMPENDIDIKAN(BHP) BHPberfungsimemberikanpelayananpendidikanformalkepadapesertadidik. Prinsip otonomi, akuntabilitas, transparansi, penjaminan mutu, layanan prima, keadilan, keberagaman,berkelanjutandanpartisipasi. Organ badan hukum pendidikan terdiri atas pemangku kepentingan dan pengelola pendidikan. KekayaanawalBHPP,BHPPDDANBHPMberasaldarikekayaanpendiriyangdipisahkan Pendanaan pendidikan formal yang diselnggarakan BHP menjadi tanggung jawab bersama antarapemerintah,Pemerintahdaerahdanmasyarakatsesuaiperaturanperundangan, III.PERMASALAHAN Bagaimanakahketentuanpembukaanpendidikankedinasanyangberlakusaatini Dapatkah pendidikan tinggi kedinasan di bawah departemen / LPND menyelenggarakan pendidikanikatandinasprogramD.IV. Bagaimana alternatif penyelesaian lembaga pendidikan tinggi kedinasan termasuk SDM yangsudahadasaatini. BagaimanameningkatkankapabilitasdankualitasSDMmelaluipendidikantinggikedinasan
D:/DATA/SEMILOKAPTKEKSPO/LAPORANSEMILOKA/D474T Page26
IV.KronologisPertemuan 1. Pada tgl 13 Juli 2005 dilakukan pertemuan antara MENPAN, APTKI (Asosiasi Pendidikan TinggiKedinasanSeIndonesia)denganDirjenDiktiDepdiknassehubunganketentuanPasal 29ayat(1)danPasal15(Penjelasan)UUN0.20Th2003,bahwaPendidikanKedinasanyang diselenggarakanolehDepartemenLPND,setelahprogramSarjana. 2. UsulKetuaAPTKI PTKyangada(98PTKdengan8000dosen,65.000mahasiswa)tidaklagidisebutPTK,tetapi PTyangdiselenggarakanolehDepartemen/LPND; Seluruh PTK yang ada dikelola sebagai Badan Hukum Pendidikan (BHP) dan diharapkan dimanatkanjelasdalamRUUtentangBHP. V.AlternatifPenyelesaianKelembagaanMenurutDikti AlternatifPertama:PTKtertentudilebur/digabung denganPTN terdekatyangmempunyai bidangstudisamadansanggupditanganiolehPTNtersebutdengancatatanmahasiswanya bukanPNSatauCPNS(untuk78PTKdari9Departemen/LPND). Alternatif Kedua: PTK yang tidak memenuhi persyaratan pendidikan kedinasan dirubah statusnya menjadi BHP, dimana Departemen / LPND menjadi pendirinya dengan catatan mahasiswanyabukanPNSatauCPNS(untuk11PTKdari4Departemen/LPND). Alternatif Ketiga: Tetap sebagai PTK karena memenuhi syarat sebagai pendidikan profesi menurut UU N0. 20 Th 2003 setelah melalui berbagai penyesuaian (untuk 8 PTK dari 7 Departemen/PND). VI.MeningkatkanKapabilitasDanKualitasSDMMelaluiPTK Peningkatan kapabilitas dan kualitas SDM berdasarkan sistem manajemen kepegawaian dilakukanmelaluiDiklatdanpendidikanformal. Pendidikanformaldapatberupapendidikantinggikedinasandanbukankedinasan. Terdapat persamaan antara pendidikan kedinasan dan pendidikan bukan kedinasan, keduanya diperlukan dalam peningkatan kompetensi SDM Aparatur berupa kompetensi manajerialdankompetensiteknis. Perbedaanyaterletakpadabobotkompetensiyangdiperlukan,jikapendidikantinggibukan kedinasan lebih fokus pada aspek teoritis, sedangkan pendidikan kedinasan pada aspek praktis. KeduaaspekteoritismaupunpraktissangatdiperlukandalammeningkatkanSDMAparatur, sehinggapendidikantinggibukankedinasandanpendidikantinggikedinasanmemilikiperan yangsejajardansalingmelengkapi. Karena itu pendidikan tinggi kedinasan perlu terus dipertahankan / dikembangkan sesuai kebutuhanpenyelenggaraantugaspemerintahan. HalhalyangperludiperhatikanagarPTKKedinasanmemilikikapasitasdalammeningkatkan kapabilitasdankualitasSDMAparaturadalahsebagaiberikut: a. Meningkatkan kemampuan manajerial dan teknis SDM sesuai kebutuhan dan karakteristikinstansiyangdimuatdalamkurikulum; b. PeningkatankompetensiSDMpadaPTKwalaupunlebihfokuspadakebutuhanpraktis, akan tetapi kompetensi yang bersifat teoritis perlu ditambahkan untuk memperluas wawasandalammeningkatkankompetensi. c. Peningkatan kemampuan tenaga pengajar yang ada di PTK sesuai prinsipprinsip manajemen SDM Aparatur (akuntabilitas, transparansi, persamaan kedudukan, tidak
D:/DATA/SEMILOKAPTKEKSPO/LAPORANSEMILOKA/D474T
Page27
diskriminatif,penjaminanmutu,keadilandankeberagaman)mulairekruitmenhingga pemberhentian. VII.PENUTUP DalamkenyataanyapengembangankapasitasdankualitasSDMAparaturtidakhanyadapat diberikanolehpendidikantingginonkedinasantetapijugaolehPTK. PengembangankapasitasdankualitasSDMAparaturterhadapkebutuhankompetensiyang bersifatpraktislebihcepatdisediakanolehPTK. KapasitasdankualitasSDMAparaturyangbersifatpraktislebihcepatmeningkatmelaluiPTK karena sifat kurikulumnya selalu terbaharui sesuai dengan perkembangan kebutuhan instansi. Kapasitas dan kualitas SDM aparatur untuk halhal yang bersifat praktis lebih cepat berkembang melalui PTK karena tenaga Pengajarnya ratarata memiliki keahliah praktis sesuaidenganpengalamannyadisampingkeahlianteoritissesuaipendidikannya.
D:/DATA/SEMILOKAPTKEKSPO/LAPORANSEMILOKA/D474T
Page28
SERTIFIKASIDOSEN TIMSERTIFIKASIDOSEN DITJENDIKTI 2009 Oleh:Drs.EndangTaryono LatarBelakang Dosenadalahsalahsatukomponenesensialdalamsuatusistempendidikandiperguruantinggi AmanatUUNomor14Tahun2005tentangGurudanDosententangprofesionalisasidosen. SuratKeputusanMenkowasbangpanNomor38Tahun1999tentangkualifikasiakademikdosen dan berbagai aspek unjuk kerja dosen. Kompetensi dosen: Profesional, Pedagogik, Sosial, dan Kepribadian KonsepSertifikasi KualifikasiAkademikdanUnjukKerja Kompetensi Kontribusi Profesionalisme Sertifikasi PeningkatanMutuPelaksanaanTridharmaPT DASARHUKUM(1) 1. UndangUndangNomor20Tahun2003tentangSistemPendidikanNasional 2. UndangUndangNomor14Tahun2005tentangGurudanDosen 3. PeraturanPemerintahNomor60Tahun1999tentangPendidikanTinggi 4. PeraturanPemerintahNomor61Tahun1999tentangPerguruanTinggiSebagaiBadan HukumMilikNegara(BHMN) DASARHUKUM(2) 5. PeraturanPemerintahNomor19Tahun2005tentangStandarNasionalPendidikan 6. PeraturanMendiknasRINomor42Tahun2007tentangSertifikasiDosen 7. SuratKeputusanMenkowasbangpanNomor38Tahun1999tentangJabatanFungsional DosendanNilaiAngkaKreditnya 8. PeraturanMendiknasRINomor9Tahun2008tentangPerpanjanganBatasUsiaPensiun PegawaiNegeriSipilyangMendudukiJabatanGuruBesar/ProfesordanPengangkatanGuru BesarEmeritus DASARHUKUM(3) 9. PeraturanMendiknasRINomor17Tahun2008tentangPerubahanPertamaatasPeraturan MendiknasNomor42Tahun2007tentangSertifikasiDosen. 10. PeraturanMendiknasNomor18Tahun2008tentangPenyaluranTunjanganProfesiDosen. 11. PeraturanMendiknasNomor19Tahun2008tentangPerguruanTinggiPenyelenggara SertifikasiDosen.
D:/DATA/SEMILOKAPTKEKSPO/LAPORANSEMILOKA/D474T Page29
12. PeraturanMendiknasNomor20Tahun2008tentangPenetapanInpassingPangkatDosen BukanPegawaiNegeriSipilyangTelahMendudukiJabatanAkademikPadaPerguruanTinggi yangDiselenggarakanolehMasyarakat. 13. PeraturanMendiknasNomor19Tahun2009tentangTunjanganKehormatanProfesor Tujuan Menilaiprofesionalismedosen,gunameningkatkanmutupendidikandalamsistem pendidikantinggi. StrategiSertifikasi 1. PortofoliosebagaiUkuranProfesionalisme Portofoliodosenadalahkumpulandokumenyangmenggambarkanpengalaman berkarya/prestasidalammenjalankantugasprofesisebagaidosendalamintervalwaktu tertentu. 1. PenilaiandanBuktibuktiPortofolio PenilaianEmpirikal,Persepsional,danPersonal Prasyarat Jujur Kiat/Metodologi 1. Persepsional a. PenunjukanpenilaitidakbolehdilakukanolehDYU b. Pengisianolehmahasiswadilakukansetelahselesaibeberapakaliperkuliahan c. Penilaiandilakukansecaramandiri/independen 2. DeskripsiDiri Pernyataandeskripsidiriharusdiketahuiatasanlangsu Kelulusan 1. persepsionalolehmahasiswa,temansejawat,atasandandirisendiri; 2. deskripsidiriolehasesor; 3. konsistensiantaranilaipersepsionaldengandeskripsidiri;dan 4. gabungannilaiangkakredit(PAK)dannilaipersepsional SyaratPesertaMenurutPermendiknasNo42/2007Pasal1ayat2danSuratEdaranDirjenDikti: 1. memilikikualifikasiakademiksekurangkurangnyaprogrammagister(S2)/setara, 2. memilikipengalamankerjasebagaipendidikpadaperguruantinggisekurangkurangnya2 (dua)tahun,danmemilikijabatanakademiksekurangkurangnyaAsistenAhli. 3. mempunyaibebanakademiksekurangkurangnya12skspersemesterdalamduatahun terakhirdiperguruantinggidimanaiabekerjasebagaidosentetapdan 4. Tidaksedangmenjalanihukumanadminstratif BagidosennonPNSmelampirkansuratketeranganinpassing YangTidakDiperbolehkan 1. dosentetapyayasanyangjugaberstatussebagaigurutetapyayasan; 2. dosentetapyayasanyangstatuskepegawaiannyapegawaiPNSataupegawaitetapinstansi lain; 3. dosentetapyayasanyangberumurlebihdari65tahunNolbulan
D:/DATA/SEMILOKAPTKEKSPO/LAPORANSEMILOKA/D474T Page30
D:/DATA/SEMILOKAPTKEKSPO/LAPORANSEMILOKA/D474T
Page31
Agustus
September Oktober
November
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 PenetapanKuota PengurusanInpassingutkdosenPTS PengusulanPesertaolehPT PengusulkeDikti PenetapanPesertaolehDikti PenandatangankontrakdgPTP Serdos PenyusunanPortofolio PenyamaanPersepsiAsesor PengirimanPortofoliokePTP Serdos PelatihanProgramOlahData PenilaianPortofolio MonitoringdanEvaluasi PengirimanhasilpenilaiankeDikti Sidangpenentuankelulusan Pengumumankelulusan Pembuatandanpengiriman Sertfifilkat Pengumpulan/Kompilasidatadi Dikti PengajuantunjangankeDitjen Anggaran Penyusunandanpengiriman LaporanPTPkeDikti
PORTOFOLIO SERTIFIKASIDOSEN TIMSERTIFIKASIDOSEN DITJENDIKTI 2009 PENILAIANPORTOFOLIO Penilaian portofolio merupakan penilaian terhadap kumpulan dokumen maupun data yang berupa SK Kenaikan Jabatan terakhir, instrumen persepsional dan personal/deskripsi diri yangtelahdiisiolehdirisendiri,mahasiswa,kolegadosen,danatasandosen. KhususuntukinstrumenDeskripsiDiri,penilaianjugadilakukanolehasesor. UKURANPROFESIONALISME Tingkatprofesionalismedosendiukurdenganportofolio untukmenggalibuktibuktiyangterkaitdengan: kepemilikankualifikasiakademikdanunjukkerjadalampelaksanaanTridharma(PAK) kepemilikankompetensi,sebagaimanayangdipersepsikanolehdirisendiridanoranglain (mahasiswa,kolega,danatasan)(instrumenpersepsional) pernyataandiridosententangkontribusiyang diberikandalampelaksanaandanpengembanganTridharma(instrumenpersonal) PENILAIANPORTOFOLIO Secarakeseluruhan,hasilpenilaianterhadapaspekunjukkerjadanprofesionalismedosen,serta keselarasanhasilpenilaianpersepsionaldandeskripsidirimenjadiIndikatorprofesionalisme dosendanmerupakanpenentupemerolehansertifikatpendidik CIRICIRIPENILAIANPORTOFOLIO 1. MenggunakanhasilPenilaianAngkaKreditdosensebagaiukurankualifikasiakademikdan unjukkerja. 2. Menggunakanpenilaianpersepsionalolehmahasiswa,temansejawat,atasandandirisendiri tentangkepemilikankompetensidosenuntukmelaksanakantugasprofesionalnya. 3. Menggunakanpenilaianpersonalolehdirisendiritentangkontribusiyangtelahdiberikannya dalampelaksanaandanpengembanganTridharmaPerguruanTinggi. 4. Menggunakantingkatkonsistensiantarapenilaianpersepsionaldenganpersonal. BUKTIBUKTIPORTOFOLIO SKpangkatdankenaikanjabatanakademikterakhir,ygdilengkapidgnrincianperolehanangkakredit dalamjabatan. (SKMenkowasbangpannomor38tahun1999) Buktiyangterkaitdenganpenilaianterhadapempatkompetensidosenyaitukompetensipedagogik, profesional,sosial,dankepribadian Pernyataandaridosenyangbersangkutantentangprestasidankontribusiyangtelahdiberikannya INSTRUMENPENILAIAN JabatanAkademik SKPANGKATDANJABATANAKADEMIKTERAKHIRDENGANLAMPIRANRINCIANANGKAKREDIT Penilaian Kompetensi ATASAN REKANSEJAWAT3ORG MAHASISWA5ORG DIRISENDIRI
INSTRUMENSERDOS INSTRUMENPERSEPSIONAL DARI4KELOMPOKPENILAI INSTRUMENPERSONAL DESKRIPSIDIRIDYU CURRICULUMVITAEDYU RERATASKORKOMPONENPERSEPSIONAL X komp.mhs1 + X komp.mhs 2 + X komp.mhs 3 + X komp.mhs 4 + X komp.mhs 5 X komponen.mhs = 5 X komp . sjwt 1 + X komp . sjwt 2 + X komp . sjwt 3 X komponen . sejawat = 3 X komp.mhs + X komp.sejwt + X komp.atas + X komp.diri X komponen = 4 RERATASKORTOTAL INSTRUMENPERSEPSION Xtotalmhs+ Xtotalsejwt+ Xtotalatas+ Xtotaldiri . . . . Xtotal= 4 SkoringuntukPenilaianKompetensi(Persepsional)
JLH. BUTIR 9 8 6 5 28
D:/DATA/SEMILOKAPTKEKSPO/LAPORANSEMILOKA/D474T
Page34
Kategorisasi NilaiPersepsional
KODE T S R
KOMPETENSI BAGIAN I PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL BAGIAN II KEPRIBADIAN DAN SOSIAL TOTAL
KATEGORISASINILAIDESKRIPSIDIRI
JML BUTIR 13 19 32
KODE T S R
Page35
D:/DATA/SEMILOKAPTKEKSPO/LAPORANSEMILOKA/D474T
PenilaianterhadapKonsistensi
PERSEPSI T S R T S S R T
DESKRIPSI DIRI T S R S T R S R
KONSISTENSI
SkoringuntukPenilaianJabatanFungsional
SKOR 10 20 50 80
SKOR 10 15 20
Page36
30 40 55 70 85 100
PenggabunganSkorJabatandanGolongan Nilaigabunganmerupakanjumlahskorjabatanfungsionaldenganskorgolongan Contoh: Lektor,Gol.III/c SkorAssitenAhli20 SkorGol.III/c20+ Skorgabungan40(N1) RentangSkorgabungan20s/d180 PENENTUANKELULUSAN PesertaDinyatakanLULUSJikaMemenuhiKriteria 1. InstrumenPersepsional RerataskorkomponenPersepsional3.0 Rerataskorkeseluruhaninstrumen3.5 2. InstrumenPersonal(DeskripsiDiri) Rerataskorsubkomponen2.0 Rerataskorkomponen3.0 3. Konsistensi:TatauS 4. NilaiGabungan:{(2xN1+3xN2)/5}75
D:/DATA/SEMILOKAPTKEKSPO/LAPORANSEMILOKA/D474T Page37
Page38
4. PSDberkonsultasidenganfakultas/jurusan/prodiuntukmenentukan(1)mahasiswa, (2)temansejawat,dan(3)atasandosenyangakanmenilaicalonpesertasertifikasi dosen 5. PSDmemberikanblangkoisiankepada(1)mahasiswa,(2)temansejawat,(3)atasan dosenyangakanmenilai,dan(4)dosenyangdiusulkanuntukmemberikanpenilaian persepsional.Selainpenilaianpersepsional,dosenyangdiusulkanmelakukan penilaianpersonal. PROSEDURSERDOS(2) 6. HasilsemuapenilaiandiserahkankembalikePSD. 7. PSDmengkompilasihasilpenilaiandanmelengkapidenganpersyaratanlainseperti penilaianangkakredit,fotodanlainsebagainya.Hasilpengkompilasianinimenjadi berkasportofolioyangdiserahkanolehPSDdiPTPengusulkepadaperguruantinggi penyelenggarasertifikasidosen(PTPSerdos). 8. PTPSerdosmenilaiportofoliodanhasilnyadiserahkankembalikePTPengusuldan DitjenDikti. 9. BerdasarkanhasilinikemudianDitjenDiktimenerbitkannomorregistrasi(khusus) bagiyanglulusdandikirimkePTPSerdosuntukpenerbitansertifikat. 10. BagiyangtidaklulusdiserahkankepadaPTPengusuluntukpembinaandan pengusulankembali. HubunganAntarInstitusiPelaksanaSerdosbagiPTN
D:/DATA/SEMILOKAPTKEKSPO/LAPORANSEMILOKA/D474T
Page39
HubunganAntarInstitusiPelaksanaSerdosbagiPTN
D:/DATA/SEMILOKAPTKEKSPO/LAPORANSEMILOKA/D474T
Page40
TatacaraMenilaiPortofolio
D:/DATA/SEMILOKAPTKEKSPO/LAPORANSEMILOKA/D474T
Page41
RekrutmenAsesor
D:/DATA/SEMILOKAPTKEKSPO/LAPORANSEMILOKA/D474T
Page42
FOTOKEGIATANSEMILOKA
D:/DATA/SEMILOKAPTKEKSPO/LAPORANSEMILOKA/D474T
Page43
D:/DATA/SEMILOKAPTKEKSPO/LAPORANSEMILOKA/D474T Page44
D:/DATA/SEMILOKAPTKEKSPO/LAPORANSEMILOKA/D474T Page45
D:/DATA/SEMILOKAPTKEKSPO/LAPORANSEMILOKA/D474T
Page46
D:/DATA/SEMILOKAPTKEKSPO/LAPORANSEMILOKA/D474T
Page47