Anda di halaman 1dari 2

Efek Samping Radiasi Pada Vesika Urinaria Normal Pengetahuan tentang dosis total, ukuran fraksinasi, dan volume

kandung kemih yang disinar sangat penting ketika merencakan suatu perawatan radiasi karena sangat berhubungan dengan respon radiasi pada kandung kemih yang normal. Efek dari ionisasi radiasi pada kandung kemih dapat diklasifikasikan menjadi: efek cepat (terjadi selama atau segera setelah radiasi) dan efek lambat ( terjadi mulai 6 bulan sampai beberapa tahun setelah radiasi). y Efek cepat radiasi Efek akut dari radiasi pada kandung kemih normal yaitu terutama timbulnya cedera pada lapisan sel basal dengan cepat. Perubahan seluler, termasuk pembengkakan, vakuolisasi sitoplasma, dan perubahan penampakan pada nukleus dan membran plasma, hal tersebut mungkin dapat terlihat dalam beberapa jam penyinaran. Deskuamasi epitelial, ulserasi fokal, dan edema intersisial, biasa terjadi. Gangguan pada tight epithelial cell junction dan hilangnya lapisan mukosa polisakarida akan menetralisir penghalang normal antara urin hipertonik dan dinding kandung kemih isotonik. Perubahan-perubahan tersebut mengakibatkan gejala-gejala akut sistitis radiasi, termasuk disuria, frekuensi kencing, nokturia, dan mikroskopik atau gross hematuria. y Efek lambat radiasi Efek lambat radiasi pada kandung kemih disebabkan perubahan mikrovaskuler yang penting sehingga menjadi iskemik dan fibrosis. Pada kasus yang ekstrem, fibrosis kandung kemih, penebalan, dan relatif avaskulerdapat terjadi. Fistula dapat terjadi antara kandung kemih dan organ yang berdekatan. Kontraktur kronis pada kandung kemih menimbukan gejala-gejala ferkuensi kencing, disuria, dan hematuria. Ukuran fraksinasi merupakan penentu yang sangat penting pada timbulnya komplikasi lambat radiasi. Dosis radiasi antara 50 sampai 60 Gy, diberikan fraksinasi1.8-2 Gy perhari pada semua kandung kemih masih dapat ditoleransi., dan pada volume kandung kemih yang lebih kecil dapat mentoleransi pada kisaran dosis 65 sampai 70 Gy.

Komplikasi Terapi Radiasi Pada Kanker Kandung Kemih Risiko dan efek samping radiasi selama maupun setelah perawatan kanker kandung kemih tergantung pada kondisi dari kandung kemih dan jaringan normal lainnya sebelum terapi radiasi dimulai, lokasi dan perluasan tumor, volume normal usus dan kandung kemih

tidak lebih dari volume penyinaran, teknik perawatan, dosis dan ukuran fraksinasi, adanya masalah medis, dan intrinsik radiosenitifitas individual. Kebanyakan pasien dengan kanker kandung kemih yang menjalani EBRT mengalami efek samping pada intestinal dan traktrus urinarius bawah, seperti kram perut, diare, dan iritasi pada general rectal dan kandung kemih. Yang peru diperhatikan adalah terjadinya infeksi traktus urinarius, yang sulit dibedakan dengan akut sistitis radiasi. Komplikasi dari terapi radiasi pada kanker kandung kemih baru muncul pada 1 sampai 4 tahun setelah terapi selesai. Gejala pada gangguan kandung kemih berupa frekuensi kencing, disuria, dan hematuria intermiten. Pada kasus esktrem mungkin dapat terjadi perdarahan yang tak dapat dikontrol atau mengkerutnya kandung kemih dengan kapasitas fungsional yang sedikit. Sedangkan gangguan berat pada intestinal berupa diare yang persisten, perdarahan rectal, obstruksi usus, atau terbetuknya fistula.

Anda mungkin juga menyukai