Anda di halaman 1dari 3

Rencana Penataan Taman Prawatasari Kecamatan Cianjur

6.1 SUSTAINABLE DEVELOPMENT Sustainable berasal dari bahasa latin sustinere (tenere, untuk memegang, sus, atas) yang berarti keberlanjutan. Sedangkan development diartikan sebagai pengembangan, pembangunan. Sustainable development dapat diartikan sebagai pembangunan berkelanjutan. Sustainable development dapat didefinisikan dengan banyak cara, tetapi definisi yang paling sering dikutip adalah dari Our Common Future, yang juga dikenal sebagai Laporan Brundtland: "Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri di dalamnya ini berisi dua konsep kunci:

konsep kebutuhan, khususnya kebutuhan esensial dari dunia miskin, prioritas utama yang harus diberikan, dan gagasan keterbatasan yang dipaksakan oleh negara teknologi dan organisasi sosial terhadap kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan sekarang dan masa depan. "

Semua definisi pembangunan berkelanjutan mensyaratkan bahwa dunia dilihat sebagai sistem yang menghubungkan ruang, dan sistem yang menghubungkan waktu. Dan menjadi sebuah upaya pembangunan yang meliputi aspek ekonomi, sosial, lingkungan bahkan budaya untuk kebutuhan masa kini tetapi tidak mengorbankan atau mengurangi kebutuhan generasi yang akan datang.
Laporan Akhir Hal. 6 - 1

Rencana Penataan Taman Prawatasari Kecamatan Cianjur

Pengertian dari tidak mengurangi dan mengorbankan kebutuhan generasi yang akan datang adalah pembangunan yang dilakukan dimasa sekarang jangan sampai merusak lingkungan, boros terhadap Sumber Daya Alam dan juga memperhatikan generasi yang akan datang. Generasi yang akan datang juga jangan terlalu dimanjakan dengan tersedianya semua fasilitas. Akan tetapi mereka juga harus diberi kesempatan untuk berekspresi menuangkan ide kreatifnya untuk mengolah dan mengembangkan alam dan pembangunan. Pembangunan keberlanjutan dalam aspek ekonomi, sangat berkaitan erat dengan pertumbuhan ekonomi dan bagaimana mencari jalan untuk memajukan ekonomi jangka panjang, tanpa menghabiskan modal alam. Namun konsep pertumbuhan ekonomi itu sendiri bermasalah, karena sumberdaya bumi ini sendiri sudah sangat terbatas. Sedangkan dalam aspek sosial, pembangunan berkelanjutan berdimensi pada manusia dalam hal interaksi, interelasi dan interdependesi. Hal ini erat kaitannya dengan aspek budaya. Pembangunan berkelanjutan berfungsi untuk menjaga keberlangsungan budaya, tidak hanya pada permasalahan ekonomi saja tetapi dari kebiasaan hidup masyarakat itu sendiri agar masyarakat dapat tetap bertahan untuk menjalani kehidupan dan memiliki masa depan yang baik. Pembangunan yang sekarang sedang marak adalah pembangunan yang hanya bersifat sementara. Sedangkan pada hakikat pembangunan adalah pembangunan yang berkelanjutan yang tidak parsial, instan dan pembangunan kulit.

Scheme of sustainable development: at the confluence of three preoccupations. Skema pembangunan berkelanjutan: pada titik temu tiga pilar tersebut, Deklarasi Universal Keberagaman Budaya (UNESCO, 2001) lebih jauh menggali konsep pembangunan berkelanjutan dengan menyebutkan bahwa "...keragaman budaya penting bagi manusia sebagaimana pentingnya keragaman hayati bagi alam". Dengan demikian "pembangunan tidak hanya dipahami sebagai pembangunan ekonomi, namun juga sebagai alat untuk mencapai kepuasan intelektual, emosional, moral, dan spiritual". Dalam pandangan ini, keragaman budaya merupakan kebijakan keempat dari lingkup kebijakan pembangunan berkelanjutan.
Hal. 6 - 2

Laporan Akhir

Rencana Penataan Taman Prawatasari Kecamatan Cianjur

Secara sederhana, hubungan ketiga pilar tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Pilar lingkungan (environment) adalah wilayah yang mengalami dampak ekologis langsung akibat usulan kebijakan atau proyek. Sementara itu, lingkup keberlanjutan ekonomi (economic) dan sosial (social) adalah batas administratif lokal. Bila dampak ekonomi dan sosial dirasakan lintas wilayah, maka batas administrasi yang digunakan adalah semua wilayah yang terkena dampak. Selama sepuluh tahun terakhir, lembaga-lembaga yang berbeda telah berusaha mengukur dan memantau perkiraan atas apa yang mereka pahami sebagai keberlanjutan dengan mengimplementasikan apa yang disebut dengan matrik dan indikator keberlanjutan. Pembangunan berkelanjutan bisa terjadi jika proses tersebut memenuhi kebutuhan manusia, generasi saat ini dan generasi-generasi yang akan datang. Pembangunan berkelanjutan pun harus dilakukan dengan landasan demokrasi. Karena itu dalam setiap pengambilan keputusan harus mempertimbangkan kepentingan bersama. Keputusan harus diambil melalui proses yang melibatkan semua pihak dan berdasarkan informasi/pengetahuan yang memadai.
Ada empat syarat yang harus dipenuhi bagi suatu proses pembangunan berkelanjutan:

1. Menempatkan suatu kegiatan dan proyek pembangunan pada lokasi yang secara ekologis, benar; 2. Pemanfaatan sumberdaya terbarukan (renewable resources) tidak boleh melebihi potensi lestarinya serta upaya mencari pengganti bagi sumberdaya tak-terbarukan (non-renewable resources); 3. Pembuangan limbah industri maupun rumah tangga tidak boleh melebihi kapasitas asimilasi pencemaran; 4. Perubahan fungsi ekologis tidak boleh melebihi kapasitas daya dukung lingkungan (carrying capacity) Pembangunan berkelanjutan memiliki dimensi waktu yang terkait dengan sejarah masa lalu dan masa depan manusia, juga dimensi ruang yang mencerminkan setiap wilayah memiliki keunikan ekosistem dimana terjadi interaksi manusia dengan alam lingkungannya.

Laporan Akhir

Hal. 6 - 3

Anda mungkin juga menyukai