Anda di halaman 1dari 3

Lelah kurasa Pijakan ini semakin rapuh Terhenti dalam menghela nafas Menatap titik temu yang tak

jua terlihat Terus ku tempuh Sekedar memaksa Meski raga ini menolak Mendesakku untuk berhenti Keegoisan ku tak terbendung lagi Fikiran ini tertuju pada satu titik Bertubrukan dengan tubuh ini Apa jadinya tubuh ini? Tubuh yang begitu labil Lemah terurai Kuat tersendat Tak terkombinasi dengan baik Tak terasa... Langkahan kaki ini telah jauh berpijak Menepis debu dan asap transportasi Juga keramaian lalu lintas Keadaan langit semakin gulita Tertunjuk satu kelemahan Merangsang sebuah kondisi Membuatku ingin mempercepat lajuku Waktu terus bergulir Detik berubah menit Menit berevolusi menjadi jam Berharap segera tiba Titik itu kian lama kian mendekat

Muka murung berganti rupa Meruak ketepian Menanti senyuman itu tertumpu Senyumannya ... Membuatku berangan Terbang menuju istana bidadari Terbenam ku dipangkuannya Menyuarakan suara hati Sorak-sorai gembira Bak gempita kembang api Tertuah dihatiku Senyuman itu... Tanda kekecewaan tak tampak Tak juga merambah wajah cantiknya Harapan yang kufikir semu itu terwujud Teringat begitu besar jasanya Angkuh untukku melawannya Tak ingin bahkan tak rela Memutuskan benang yang telah terajut Apa daya ini? Tak terelakkan lagi Kodrat ini sebagai manusia biasa Tak luput salah dan dusta Hanya berusaha mencoba

Anda mungkin juga menyukai