Anda di halaman 1dari 3

Rumatan, Pengganti dan Koreksi Semua terapi cairan yang baik membutuhkan perhatian terhadap tiga hal berikut:

1. Mempertahankan kebutuhan air dan elektrolit harian (rumatan) 2. Penggantian kehilangan yang sedang berlangsung. 3. Memperbaiki defisit volume, konsentrasi dan komposisi. Terapi cairan dan rumatan Pada iklim sedang, kebutuhan rumatan seorang pria dewasa normal adalah 2500 ml air. Berbagai populasi memiliki asupan natrium yang bervariasi, tetapi mudahnya pasien normal memerlukan natrium 1 mmol/kg per hari. Dengan melihat larutan yang tersedia kebutuhan harian ini bisa disediakan dengan salah satu cara berikut: 1. 500 ml NS plus 2L D5 atau 2. 2500ml larutan N/5-D4 (0,18% NaCl + 4,2% dextrose) Kedalam setiap regimen, K+ ditambahkan dengan kecepatan 1 mmol/kg/24 jam. Dua hal perlu diperhatikan dalam memberikan cairan rumatan setelah operasi: 1. Kalium biasanya tidak diperlukan dan bisa berbahaya jika diberikan dalam 24 jam pertama pasca bedah. Perusakan sel akan melepaskan kalium ke sirkulasi sehingga pada pasca bedah dini jumlahnya cukup. 2. Stres operasi merangsang pelepasan aldosteron dan vasopresin dengan hasil retensi natrium dan air. Ini bisa merugikan pada pasien dengan berkurangnya cadangan fungsi ginjal dan jantung, jika pembatasan cairan tidak dilakukan. Pemberian rumatan intraoperatif akan mengatasi kebutuhan membatasi cairan, namun dokter bedah harus siap membatasi cairan intravena selama kira-kira 24 jam. Ini sangat penting terutama pada pasien malnutrisi.

Penggantian kehilangan yang sedang berlangsung Penyebab kehilangan cairan terbanyak pada pasien bedah adalah kehilangan dari saluran cerna. Muntah-muntah, fistula entrokutan atau diare hebat semuanya memerlukan cairan pengganti sebagai tambahan cairan rumatan.Jika kehilangan berasal dari muntahmuntah, terbaik diberika normal saline yang ke dalamnya ditambahkan 15 mmol kalium klorida. Kehilangan dari tempat lain di sepanjang saluran cerna bisa digantikan dengan larutan Ringer laktat. Jika kehilangan dari saluran cerna lebih dari satu liter per hari selama beberapa hari, ini harus ditampung dan dikirim ke laboratorium untuk analisis elektrolit yang lebih spesifik (natrium, klorida, kalium) sehingga penggantian bisa disesuaikan.

Kehilangan abnormal juga bisa terjadi pada dua keadaan lain: 1. Penguapan

Pasien dengan demam tinggi, atau pernafasan lebih dari 35 kali per menit mungkin akan kehilangan air banyak melalui kulit atau paru, sehingga perlu tambahan 500 ml air setiap hari. Jadi dalam meresepkan cairan, perlu ekstra 500 ml dekstrosa 5% 2. Sekuestrasi

Sejumlah kondisi bedah mengakibatkan sekuestrasi cairan ekstraseluler sedemikian rupa yang tidak available untuk pertukaran normal. Bila usus obstruksi pergerakan dua arah natrium dan air melintasi mukosa usus berubah, sehingga terjadi sekresi bersih cairan (yang menyarupai ekstraseluler) ke dalam lumen usus. Pada obstruksi yang memanjang ini bisa mencapai 5-10% berat badan. Ini sebaiknya diganti dengan larutan ringer laktat. Asekuestrasi cairan ekstraseluler juga terjadi pada tempat trauma operasi. Jadi tergantung pada derajat dan luas operasi. Hanya beberapa ratus ml cairan hilang dalam reparasi hernia inguinal dan ini tidak memiliki makna fisiologis. Di lain pihak, mungkin banyak cairan ekstraseluler yang disekuestrasi setelah operasi kompleks yang melibatkan lisis dari perlengketan luas, atau gastrektomi total atau protokolektomi mungkin banyak terjadi. Telah diketahui bahwa dengan larutan Ringer laktat yang diberikan dengan kecepatan 500 ml per jam selama operasi abdomen mayor seperti ini, masalah gagal ginjal pasca bedah hampir tidak dijumpai. Jadi, pada operasi mayor di daerah abdomen, dianjurkan pemberian Ringer laktat sepanjang operasi dan tambahan 500 ml Ringer laktat harus diberikan setiap hari untuk kebutuhan rumatan pada periode pasca bedah dini. Respons terhadap penatalaksanaan ini dinilai menurut pengeluaran urin yang harus sekitar 50 ml/jam. Pada pasien dengan malnutrisi hipoalbuminemia, sudah terjadi ekspansi cairan ekstraseluler dan regimen demikian harus diberikan dengan hati-hati. Kami sudah melihat bahwa pasien demikian tidak toleran terhadap kelebihan natrium.

Menetapkan imbang cairan Fasilitas pemeriksaan yang canggih dan kajian metabolisme lengkap biasanya tidak perlu dalam praktek sehari-hari. Yang perlu adalah prinsip umum tentang keseimbangan cairan dan elektrolit dan kesanggupan mengkolerasikan ini dengan gejala dan tanda yang terdapat pada pasien. Dengan menggunakan data untuk kandungan elektrolit dari berbagai cairan gastrointestinal, mungkin bisa dilakukan manajemen harian. Catatan sederhana tentang asupan dan pengeluaran semua jalur disimpan, dengan penaksiran dimana analisis harian tidak mungkin dilakukan. Catatan akurat dari volume dan bentuk asupan oral dan i.v. 24 jam

dibuat dan pengeluaran 24 jam dari selang nasogastrik atau kehilangan lain dari drainase atau fistula dan volume urin diukur. Agar manajemen berhasil, catatan kartu asupan dan pengeluaran harus disimpan. Berat badan pasien harus dipantau. Pada pasien yang mengidap penyakit akut atau trauma, setiap penambahan cepat dari berat badan bisa diantisipasi karean penambahan air dan garam ke dalam tubuh. Hanya pada penatalaksanaan sepsis serius atau trauma mayor dehidrasi, atau edema interstisial berat badan diperkirakan bertambah. Dengan cara yang sama, kelebihan atau kehilangan akut dari berat badan menunjukkan kehilangan garam dan air dari tubuh,; kehilangan akut 500-1000 gr atau lebih dalam 24 jam berarti asupan air sangat kurang. Di lain pihak, diuresis mencolok dan natriuresis yang terjadi selama pemulihan dari penyakit bedah serius menghasilkan kehilangan berat secara cepat. Ini menjadi petanda kembalinya fungsi normal.

Anda mungkin juga menyukai