Edisi 27 (Mei 2006)
Edisi 27 (Mei 2006)
M I M B A R K O M U N I K A S I P E T A N I
EDISI 27 - MEI 2006
Harga eceran Rp 3.000,(untuk kalangan sendiri)
May Day!
Kaum Buruh Menggugat
Setahun Sudah Berlalu:
Tim Kerja Federasi Serikat Petani Indonesia untuk Bencana Halaman 13 Gempa dan Tsunami Halaman 7-9
Petani Tanak Awu Adukan Kekerasan Aparat Kepada Komisi HAM PBB 3
Lahan Petani Cikarenye Dibabat Perusahaan Perkebunan 11
PROFIL
Peringatan hari buruh internasional atau populer dengan sebutan May Day, merupakan sebuah proses sejarah yang panjang. Kaum buruh terus melakukan perjuangan tanpa lelah untuk mendapatkan hak-haknya.
13
SALAM
Buruh Menggugat
Sistem ekonomi-politik Indonesia yang tergantung pada hutang dan modal asing memberi pengaruh buruk bagi perkonomian Indonesia. Kondisi ini dapat dilihat dari banyaknya perusahaan-perusahaan negara serta kekayaan alam Indonesia dikuasai oleh perusahaan asing. Mereka telah mengeruk habis kekayaan alam Indonesia. Di sisi lain, kebijakan-kebijakan ekonomi-politik yang dikeluarkan oleh pemerintah telah menempatkan buruh dan petani sebagai korban. Buruh dan petani diminta untuk menerima segala resiko dan akibat dari kebijakan tersebut demi tuntutan pasar. Lebih jauh lagi, dengan mengatasnamakan investasi melalui Inpres No. 3 Thn. 2006 tentang Perbaikan Sistem Iklim Investasi di Indonesia pemerintah telah mengagendakan akan merevisi undang-undang ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 yang dianggap menjadi salah satu faktor dari sulitnya investasi asing masuk ke Indonesia. Dengan revisi UU ketenagakerjaan tersebut, pemerintah menyerahkan nasib dan kehidupan kaum buruh kepada aturan main pasar dunia tanpa ada lagi peran negara untuk melindungi hak dan kepentingan kaum buruh dan keluarganya. Fleksibilitas tenaga kerja yang kini telah mewabah di seluruh negara di dunia merupakan produk yang diciptakan kapitalis asing untuk mengeruk laba sebesarbesarnya dengan terus menciptakan lingkungan usaha yang produktif dan pasar yang kompetitif. Pemerintah Indonesia melalui lembaga keuangan internasional (seperti IMF, WB, WTO, ADB, dll) didesak untuk segera melakukan perbaikan dunia usaha dan dunia perburuhan di Indonesia, karena dinilai tidak ramah bagi investasi. Melalui revisi UUK No.13 Tahun 2003 pemerintah ingin mencipatkan dunia perburuhan yang lebih fleksibel demi mendorong investasi agar lebih bergairah. Itu sebabnya mengapa draft revisi UUK versi pemerintah menghapuskan sebagian besar hak-hak buruh yang selama ini diatur dan dilindungi oleh hukum perburuhan di Indonesia. Padahal pemerintah sendiri tidak mampu menciptakan dunia industri yang mapan, produktif dan kompetitif sehingga industri nasional tidak mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan asing. Jelas sudah, rencana pemerintah untuk melakukan revisi terhadap UU Ketenagakerjaan merupakan cara yang dilakukan pemerintah untuk menutupi kebobrokan dan ketidakmampuan pemerintah dalam menciptakan dunia usaha dalam negerinya. Sepertinya pemerintah sangat yakin sekali revisi UUK No. 13 Tahun 2003 ini akan diterima oleh kaum buruh di Indonesia. Tetapi faktanya justru diluar dugaan pemerintahan, kaum buruh di Indonesia marah. Puluhan ribu bahkan sampai ratusan ribu buruh dari berbagai kota telah turun ke jalan-jalan, dari mogok kerja sampai demontrasi dengan massa buruh yang cukup besar terus dilakukan untuk mendesak dan menuntut pemerintah untuk membatalkan rencana revisi tersebut UUK No. 13 Tahun 2003 adalah undang-undang yang penuh dengan kontroversial karena keberadaannya terus mengundang polemik dan penolakkan dari kaum buruh karena dinilai tidak lagi memberikan kepastian dan jaminan bagi buruh dalam bekerja. Dengan arif dan bijaksana seharusnya pemerintah mendengarkan tuntutan kaum buruh dengan mencabut undang-undang ketenagakerjaan tersebut dan membatalkan revisinya dan menggantikannya dengan undang-undang yang baru yang lebih melindungi hak dan kepentingan kaum buruh dan keluarganya. Undang-undang yang lebih memberikan jaminan dan kepastian bagi buruh dalam mempertahankan pekerjaannya.
Pemimpin Redaksi: Achmad Yakub; Redaktur Pelaksana: Cecep Risnandar Redaktur: Muhammad Ikhwan, Tita Riana Zen, Wilda Tarigan, Tejo Pramono Reporter: Umran S (NAD), Edwin Sanusi (Sumatera Utara), Fajar Rilah Vesky (Sumatera Barat), Tyas Budi Utami (Jambi), Agustinus Triana (Lampung), Atep Toni, Usep Saeful, Dimas Barliana, Harry Mubarak (Jawa Barat), Edi Sutrisno, Ngabidin (Jawa Tengah), Muhammad Husin (Sumatera Selatan), Mulyadi (Jawa Timur), Marselinus Moa (NTT). Penerbit: Federasi Serikat Petani Indonesia (FSPI) Penanggung Jawab: Henry Saragih Pemimpin Umum: Zaenal Aibidin Fuad Sekertaris Redaksi: Tita Riana Zen Keuangan: Sriwahyuni Sirkulasi: Supriyanto, Sarhedi, Gunawan Alamat Redaksi: Jl. Mampang Prapatan XIV No.5 Jakarta Selatan 12790. Telp: +62 21 7991890 Fax: +62 21 7993426 Email: pembaruantani@fspi.or.id website: www.fspi.or.id
Redaksi menerima tulisan, artikel, opini yang berhubungan dengan perjuangan agraria dan pertanian dalam arti luas yang sesuai dengan visi misi Pembaruan Tani. Bila tulisan dimuat akan ada pemberitahuan dari redaksi.
INTERNASIONAL
Kilas
Petani Tanak Awu Adukan Kekerasan Aparat Kepada Komisi HAM PBB
Cecep Risnandar
Sekjen Federasi Serikat Petani Indonesia (FSPI), Henry Saragih dan Murana, utusan petani Tanak Awu, berangkat ke Jenewa untuk melaporkan pelanggaran hak asasi manusia di Tanak Awu Nusa Tenggara Barat, Rabu (10/5). Mereka melaporkan kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian terhadap para petani Tanak Awu, kepada sidang Komisi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsabangsa. Para petani Tanak Awu mengalami tindakan teror dan intimidasi dari berbagai pihak sehubungan dengan kasus sengketa tanah antara petani penggarap dengan PT Angkasa Pura. Puncaknya terjadi pada tanggal 18 September 2005. Dimana polisi setempat membubarkan secara paksa rapat umum petani di Tanak Awu. Dalam peristiwa tersebut, aparat kepoilisian menembaki warga. Akibatnya 27 orang terkena luka tembak dan 6 lainnya terkena luka pukul. Setelah kejadian itu, aparat kepolisian melakukan pengangkapanpenangkapan kepada para petani. Alasannya macammacam, mulai dari pencemaran nama baik sampai melakukan tindakan yang kurang menyenangkan. Petani menghendaki penghentian tindakan intimidasi semacam ini. Kasus sengketa tanah di Tanak Awu sudah terjadi sejak tahun 1995. Hal tersebut berawak ketika pemerintah bersama PT Angkasa Pura berniat membangun bandara bertaraf internasional di atas tanah seluas kurang lebih 800 hektar yang meliputi desa Tanak Awu. Namun dalam prosesnya terjadi ketidaksepakatan antara warga dan pemerintah. Selama ini pemerintah mencoba mengusir warga yang tetap bertahan. "Kami hanya ingin bertani dengan tenang tanpa diganggu oleh aparat kepolisian dan preman-preman yang selalu menyisir perkampungan dan menangkapi para petani," ungkap Murana. Keinginan Murana bukannya tanpa alasan, karena bulan februari lalu pihak militer pernah mengadakan "latihan" di perkampungan mereka. Tindakan militer yang mengatasnamakan aksi sosial ini mencemaskan warga Tanak Awu. Mereka merasa terganggu dengan kehadiran aparat kemanan bersenjata lengkap di desanya. Sekjen FSPI Henry Saragih, menilai pemerintah menggunakan cara-cara orde baru untuk mengintimidasi warga yang enggan menyerahkan tanahnya. Pemerintah menangkapi para pimpinan petani agar warga Tanak Awu mau melepaskan tanah pertaniannya. Pemerintah juga selalu mengawasi setiap rapat-rapat yang diadakan petani. Bahkan rapat umum petani yang dilakukan bulan September tahun lalu dibubarkan secara brutal. Meskipun korban di pihak
Murana. Petani dari Tanak Awu, Lombok Tengah. Tanah garapannya di Desa anak Awu terancam digusur untuk kepentingan pembangunan bandar udara.
petani banyak berjatuhan, tak ada satu pun aparat kepolisian yang diproses secara hukum. Bahkan sebaliknya, polisi malah menangkapi petani dengan alasan melakukan perbuatan tidak menyenangkan. "Tindakan semacam itu sangat melukai hati rakyat dan melanggar HAM. Petani sudah dikebiri kebebasan politiknya dan hak-hakl ekonomi, sosial dan budaya petani pun dipinggirkan," kata Henry. Lebih jauh lagi, Henry mengatakan, momen sidang Komisi Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa menjadi momentum yang baik untuk mengungkap pelanggaran Hak Asasi Manusia di Tanak Awu. "Pemerintah Indonesia harus lebih memperhatikan hak-hak petani, karena masih banyak petani di Indonesia yang tidak dianggap hakhak asasinya. Terutama menyangkut konflik agraria yang kerap terjadi dpelosok-pelosok pedesaan," ujarnya. Hal itu sangat ironi, mengingat pada hari ini Indonesia terpilih sebagai anggota Dewan Hak Asasi Manusia (badan baru dibawah majelis umum PBB) dalam sidang PBB di New York. Padahal di dalam negeri sendiri masih menyimpan segudang permasalahan yang tak kunjung diselesaikan.
UTAMA
Buruh Menggugat!
Jakarta. Pa r a b u r u h j u g a meminta kepada pemerintah agar 1 Mei dijadikan sebagai hari buruh dan libur nasional. Aksi pawai untuk memperingati Hari Buruh yang dilakukan sekitar 1.500 pekerja pelabuhan dari lapangan parkir Jakarta International Container Te r m i n a l ( J I C T ) , Pelabuhan Tanjung Priok, menuju kantor walikota Jakarta Utara, S e n i n ( 2 / 5 ) , memacetkan ruas Jalan Yos Sudarso, Jakarta kilometer sehingga menyebabkab antrian panjang kendaraan bermotor yang berada di belakang mereka. Rencananya para pekerja tersebut berpawai dengan menggunakan empat truk trailer, namun dilarang oleh pihak kepolisian karena dinilai membahayakan. "Truk trailer yang digunakan untuk berpawai selain membahayakan penumpang yang naik di atasnya juga akan menambah kemacetan jalan," kata Wakil Kepala Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan (KP3)Tanjung Priok Komisaris (Pol) Muslim Siregar. Larangan untuk menggunakan truk trailer tersebut sempat membuat para pekerja bersitegang dengan pihak kepolisian. Bahkan dari pemantauan, para pekerja sempat membuat surat pernyataan akan menanggung sendiri semua resiko kecelakaan selama pawai dengan menggunakan truk trailer berlangsung. Namun, pihak kepolisian tetap melarang dan akhirnya para pekerja tersebut berpawai dengan berjalan kaki. Aksi diikuti oleh pekerja pelabuhan seperti buruh bongkar muat peti kemas, pelaut, dan sopir truk trailer yang telah berkumpul di lapangan parkir JICT sejak pukul 08.00 WIB. Rencananya, mereka mengadakan pawai dari lapangan parkir JICT menuju Plumpang, lalu ke kantor walikota Jakarta Utara kemudian kembali ke lapangan parkir JICT. Hari buruh Internasional yang diperingati setiap 1 Mei membuat Jakarta disemarakkan dengan aksi demonstrasi ribuan massa yang memperingati hari buruh internasional sejak Minggu, seperti yang dilakukan oleh sekitar 4.000 orang dari beberapa perwakilan organisasi buruh. Jakarta Indymedia
www.jakarta.indymedia.org
Memperingati hari buruh internasional atau juga dikenal dengan istilah May Day, jatuh pada hari ini Minggu. Meskipun begitu, ribuan buruh turun ke jalan. Secara bergelombang ribuan buruh melakukan aksi dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) menuju Istana Merdeka,
Utara. Seperti dilaporkan Radio Sonora dan Antara, para pekerja pelabuhan yang tergabung dalam Asosiasi Pekerja Pelabuhan Indonesia (APPI) berjalan kaki dan membuat barisan sepanjang sekitar satu
Aksi Aliansi Buruh Menggugat (ABM), di Bundaran HI pada tanggal 1 Mei 2006.
UTAMA
Hari buruh atau lebih dikenal dengan sebutan May Day, jatuh pada tanggal 1 Mei. Setiap setahun sekali seluruh buruh di dunia selalu memperingatinya. Peringatan ini sudah mentradisi sejak lama. Berawal dari perjuangan panjang kaum buruh untuk mendapatkan hak-haknya
Ada dua orang yang dianggap telah menyumbangkan gagasan untuk menghormati para pekerja, Peter McGuire dan Matthew Maguire, seorang pekerja mesin dari Paterson, New Jersey. Pada tahun 1872, McGuire dan 100.000 pekerja melakukan aksi mogok untuk menuntut mengurangan jam kerja. McGuire lalu melanjutkan dengan berbicara dengan para pekerja and para pengangguran, melobi pemerintah kota untuk menyediakan pekerjaan dan uang lembur. McGuire menjadi terkenal dengan sebutan "pengganggu ketenangan masyarakat". Pada tahun 1881, McGuire pindah ke St. Louis, Missouri dan memulai untuk mengorganisasi para tukang kayu. Akhirnya didirikanlah sebuah persatuan yang terdiri atas tukang kayu di Chicago, dengan McGuire sebagai Sekretaris Umum dari "United Brotherhood of Carpenters and Joiners of America". Ide untuk mengorganisasikan pekerja menurut bidang keahlian mereka kemudian merebak ke seluruh negara. McGuire dan para pekerja di kota-kota lain merencanakan hari libur untuk Para pekerja di setiap Senin Pertama Bulan September di antara Hari Kemerdekaan dan hari Pengucapan Syukur. Pada tanggal 5 September 1882, parade Hari Buruh pertama diadakan di kota New York dengan peserta 20.000 orang yang membawa spanduk bertulisan 8 jam kerja, 8 jam istirahat, 8 jam rekreasi. Maguire dan McGuire memainkan peran penting dalam menyelenggarakan parade ini. Dalam tahun-tahun berikutnya, gagasan ini menyebar dan semua negara bagian merayakannya. Pada 1887, Oregon menjadi negara bagian pertama yang menjadikannya hari libur umum. Pa d a 1 8 9 4 . P r e s i d e r G r o ve r Cleveland menandatangani sebuah undang-undang yang menjadikan minggu pertama bulan September hari libur umum resmi nasional. Sementara 1 Mei dipilih karena pada 1884 Federation of Organized Trades and Labor Unions, yang terinspirasi oleh kesuksesan aksi buruh di Kanada 1872 [1], menuntut delapan jam kerja di Amerika Serikat dan diberlakukan mulai 1 Mei 1886. Peristiwa Haymarket Pada peristiwa Haymarket, Polisi menembaki para demonstran disusul dengan perlawanan dari kaum buruh. Pada tanggal 1 Mei tahun 1886, sekitar 400.000 buruh di Amerika Serikat mengadakan demonstrasi besar-besaran untuk menuntut pengurangan jam kerja mereka menjadi 8 jam sehari. Aksi ini berlangsung selama 4 hari sejak tanggal 1 Mei. Pada tanggal 4 Mei 1886. Para Demonstran melakukan pawai besar-besaran, Polisi Amerika kemudian menembaki para demonstran tersebut sehingga ratusan orang tewas dan para pemimpinnya ditangkap kemudian dihukum mati, para buruh yang meninggal dikenal sebagai martir. Sebelum peristiwa 1 Mei itu, di berbagai negara, juga terjadi pemogokan-pemogokan buruh untuk menuntut perlakukan yang lebih adil dari para pemilik modal. Kongres Sosialis Dunia Pada bulan Juli 1889, Kongres Sosialis Dunia yang diselenggarakan di Paris menetapkan peristiwa di AS tanggal 1 Mei itu sebagai hari buruh sedunia dan mengeluarkan resolusi berisi: Sebuah aksi internasional besar
Peristiwa Haymarket, Polisi menembaki para demonstran disusul dengan perlawanan dari kaum buruh.
harus diorganisir pada satu hari tertentu dimana semua negara dan k o t a - k o t a p a d a wa k t u ya n g bersamaan, pada satu hari yang disepakati bersama, semua buruh menuntut agar pemerintah secara legal mengurangi jam kerja menjadi 8 jam per hari, dan melaksanakan semua hasil Kongres Buruh Internasional Perancis. Resolusi ini mendapat sambutan yang hangat dari berbagai negara dan sejak tahun 1890, tanggal 1 Mei, yang diistilahkan dengan May Day, diperingati oleh kaum buruh di berbagai negara, meskipun mendapat tekanan keras dari pemerintah mereka. May Day di Indonesia Buruh di Indonesia pada tahun 1920 mulai memperingati hari Buruh tanggal 1 Mei ini. Tapi sejak masa pemerintahan Orde Baru hari Buruh tidak lagi diperingati di Indonesia, dan sejak itu, 1 Mei bukan lagi merupakan hari libur untuk memperingati peranan buruh dalam masyarakat dan ekonomi. Ini disebabkan karena gerakan buruh dihubungkan dengan gerakan dan paham komunis yang sejak kejadian G30S pada 1965 ditabukan di Indonesia. Semasa Soeharto berkuasa, aksi untuk peringatan May Day masuk kategori aktivitas subversif, karena May Day selalu dikonotasikan dengan ideologi komunis. Konotasi ini jelas tidak pas, karena mayoritas negara-negara di dunia ini (yang sebagian besar menganut ideologi nonkomunis, bahkan juga yang menganut prinsip antikomunis), menetapkan tanggal 1 Mei sebagai Labour Day dan menjadikannya sebagai hari libur nasional. Setelah era Orde Baru berakhir, walaupun bukan hari libur, setiap tanggal 1 Mei kembali marak dirayakan oleh buruh di Indonesia dengan demonstrasi di berbagai kota. Kekhawatiran bahwa gerakan massa buruh yang dimobilisasi setiap tanggal 1 Mei membuahkan kerusuhan, ternyata tidak pernah terbukti. Sejak peringatan May Day tahun 1999 hingga 2006 tidak pernah ada tindakan destruktif yang dilakukan oleh gerakan massa buruh yang masuk kategori "membahayakan ketertiban umum". Yang terjadi malahan tindakan represif aparat keamanan terhadap kaum buruh, karena mereka masih berpedoman pada paradigma lama yang menganggap peringatan May Day adalah subversif dan didalangi gerakan komunis. Wikipedia
PENDAPAT
FSPI
Tim Kerja Federasi Serikat Petani Indonesia untuk Bencana Gempa dan Tsunami
Tim Kerja FSPI untuk Bencana Gempa danTsunami mulai beraktivitas sejak bulan Desember 2004. Selama melaksanakan tugasnya, Tim dibantu oleh ratusan relawan kemanusiaan dari berbagai daerah di Indonesia maupun relawan internasional. Mereka terdiri dari para petani, pemuda, mahasiswa, dan aktivis LSM. Solidaritas yang diberikan mulai dari tanggap darurat seperti bantuan pangan dan obat-obatan sampai rekontruksi rumah dan alat produksi pertanian seperti pembuatan perahu, jala, penyediaan benih, pupuk dan alat-alat pertanian.
Sebuah kapal yang terbawa gelombang tsunami dan dihempaskan di atas perkampungan penduduk
Bantuan beras organik dari petani Sumatera Utara untuk korban tsunami
Tim Kerja Federasi Serikat Petani Indonesia untuk Bencana Gempa dan Tsunami
ST P IMPOR BERAS
Tegakkan Kedaulatan Pangan!
NASIONAL
PERKEBUNAN SAWIT. Pengembangak kebun kelapa sawit oleh perusahaan seringkali melenceng dari HGU dan merugikan rakyat disekitar perkebunan
milyaran rupiah bahkan lebih. Warga Desa Bungku kecamatan Bajubang secara bersama telah bersepakat mengajukan tuntutan, agar pemerintahan kabupaten Batanghari melakukan pengukuran ulang HGU PT Asiatic Persada dengan segera. Warga juga menyatakan hasil pengukuran ulang terhadap lahan yang tidak memiliki HGU harus dikembalikan kepada rakyat Desa Bungku. Dalam pengukuran ulang HGU harus melibatkan lembaga berwenang dan hasilnya dipublikasikan secara transparan. Warga juga meminta agar Bupati Batanghari, Syahirsyah,langsung hadir tanpa diwakilkan sesuai janjinya untuk menyelesaikan sengketa lahan masyarakat dengan perusahaan-perusahaan yang ada di Kabupaten Batanghari. Cecep Risnandar
11
SERIKAT
Marsellinus Moa
Warga Desa Reroroja, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, kini boleh bergembira. Pasalnya, lima orang warganya dikeluarkan dari Rumah Tahanan Maumere pada hari Senin 24 April yang lalu. Mereka diantaranya, Adrianus Eki, Arnoldus Dori, Yohanis Joka, Nikolaus Naru dan Valentinus Loda. Mereka ditahan selama sembilan bulan terkait kasus sengketa tanah antara PT Kiokosinju dengan warga Reroroja di Latogoa. Sengketa tersebut berbuah bentrok fisik antara warga Reroroja dengan para pengawal perusahaan mutiara asal Jepang tersebut. S e b e l u m n ya wa r g a s u d a h bermusyawarah dengan pihak perusahaan, tapi pihak perusahaan tetap tidak mau mengakuinya kepemilikan masyarakat atas lahan yang dikuasasinya. Ketegangan antara warga dan perusahaan semakin hari semakin memuncak. Hingga pada suatu hari, sekelompok orang dengan menggunakan dua mobil angkutan mendatangi perkampungan warga Reroroja. Terjadi salah paham. Warga mengira, perkampungan
12
SERIKAT
PROFIL
membentuk sebuah wadah untuk memperjuangkan hak-hak penggarap. Kemudian masyarakat Cintanagara menjalin kontak dengan Forum Aspirasi Rakyat dan Mahasiswa Ciamis (Formaci) dan Serikat Petani Pasundan (SPP). Kala itu, Syarif Sutiansa, dari SPP meminta utusan masyarakat Cintanagara untuk bertemu dengan pengurus SPP. Pada tanggal 6 November 2000, tujuh orang utusan masyarakat bertemu pengurus SPP, akhirnya Organisasi Tani Lokal (OTL) Cintanagara
13
INFO PRAKTIS
Muhammad Ikhwan
TIPS
Resep Meniran Untuk Beragam Penyakit
Daeng Dahlan, petani kakau di Pulau Harimau, Bakauheni Lampung Selatan, termangu di depan tanaman meniran yang tumbuh di kebunnya. Ini sih pakan kesukaan domba dan kambing, katanya saat diberi tahu meniran berkhasiat obat. Berita dari tamunya itu seolah menjawab teka-teki selama bertahun-tahun. Dalam pengamatannya, kambing dan domba yang sering menyantap meniran jauh lebih kuat, aktif, dan jarang sakit. Khasiat tanaman tertentu pada ternak memang telah diamati oleh para petani dan peternak sejak ratusan tahun silam. Sering salah satu di antara mereka tertarik pada dunia pengobatan dan mencobanya pada manusia. Hasilnya, beberapa pengalaman membuktikan tanaman itu juga berkhasiat obat pada manusia. Begitu juga meniran, pengalaman ratusan tahun menunjukkan tanaman itu berkhasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Kini pada abad 21, penelitian meniran telah berkembang pesat. Ia dinobatkan sebagai fitofarmaka, yaitu tanaman herbal yang telah diuji klinis di dunia kedokteran, terbukti berkhasiat, dan aman. Sebuah penelitian yang didukung oleh PT Dexa Medica membuktikan, meniran mampu memperbaiki sistem kekebalan tubuh. Itu tentu kabar gembira bagi para petani di pedesaan. Sebab, meniran ternyata mudah ditemukan di kebun dan pekarangan di sekitar rumah kita. Berikut ini contoh-contoh resep meniran yang banyak dipakai para herbalis untuk mengobati berbagai penyakit: Sulit kencing disertai sakit perut atau pinggang Rebus 7 g serbuk meniran kering dalam 2 gelas air bersih hingga tersisa 1 gelas. Setelah dingin, minum ramuan ini 3 kali sehari masing-masing 1/3 gelas. Selama menderita penyakit ini, perbanyak minum air putih. Nyeri buang air kecil Rebus 5 batang meniran berikut akarnya dalam 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, minum ramuannya 2 kali sehari masing-masing gelas. Usahakan minum air putih yang banyak selama pengobatan. Batu ginjal Rebus 7 batang meniran berikut akarnya dan 1 sendok bubur daun kumis kucing dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Setelah dingin, minum ramuannya 3 kali sehari masingmasing 1/3 gelas. Usahakan minum air putih yang banyak selama pengobatan. Hepatitis Rebus 3060 g herba meniran segar dengan 4 gelas air bersih sampai tersisa 3 gelas. Setelah dingin, minum ramuan 1 kali sehari sebanyak 1 gelas. Usahakan minum air putih yang banyak selama pengobatan. Rabun senja Buat tim 1520 g meniran segar dengan 1 buah hati ayam. Makan buburnya setiap hari sampai sembuh. Bisul di kelopak mata Rebus 10 g meniran segar dengan 1 gelas air sampai tersisa gelas. Setelah dingin, gunakan airnya untuk mencuci mata. Rematik Rebus 10 g meniran kering dengan 4 gelas air sampai tersisa 3 gelas. Setelah dingin, minum ramuannya 3 kali sehari masingmasing 1 gelas. Sakit ayan Rebus genggam daun meniran dengan 5 gelas air putih sampai tersisa setengahnya. Setelah dingin, minum ramuan itu 3 kali sehari masing-masing gelas. Selama menderita penyakit ini, usahakan banyak minum air putih. Digigit anjing gila Rebus 46 g herba meniran segar dengan 4 gelas air hingga tersisa 3 gelas. Setelah dingin, minum airnya 3 kali sehari masingmasing 1 gelas. Bekas luka juga harus dikompres dengan bubur meniran yang dicampur nasi hangat. Destika Cahyana, sumber resep: Tanaman Obat Pelancar Air Seni
14
REFLEKSI
Bangkitlah Petani!
(Bagian kedua dari dari dua tulisan - habis)
Ibang Lukmanurdin
Siapa saja yang gusar melihat penindasan, murka terhadap penghisapan, dan jijik atas perbudakan maka ia akan menjadi seorang pemimpin. Karena seorang pemimpin adalah seorang yang menempatkan kaum tertindas di atas keluarganya, bahkan diatas nyawanya. Ia akan dengan ikhlas mengambil resiko dan bekerja keras untuk merubahnya. Dan seorang pemimpin bukan lahir dari sekolahan, kantoran, ilmuwan, makelar kemanusiaan. Ia lahir dari pengakuan kesaksian orang-orang tertindas. Dan pemimpin bukan orang yang sering mencari kenyamanan atau bersembunyi ketika terjadi pertempuran. Ia hidup disetiap situasi politik perlawanan, konsolidasi gerakan dan gagasan. Ia sebarkan cita-cita kemanusiaan dan kehormatan ideal, selain sebarkan keyakinan bagi rakyat untuk mengakhiri kegelapan dan meraih cahaya kemenangan. Selanjutnya untuk mengikat kesadaran yang lahir dengan kenyataan rakyat tertindas, para pemimpin harus dibekali dengan pengetahuan keterampilan melakukan pengorganisasian. Pengorganisasin tentu merupakan kerja aktifitas politik untuk menegaskan rakyat tertindas memilik hak yang sama di n e g a r a n ya . D e n g a n pengorganisasiaan, perasaan hilangnya kepercayaan diri, perasaan lemah, perasaan takut, ketergantungan pada kaum kapitalis, dan manggut pada penindas perlahan-lahan dihancurkan. Lahir kepercayaan untuk bangkit dari peminggiran, dan melawan dengan segenap kekuatan yang telah di periapkan. Guna mempercepat pengoraganisasian pada para kaum tertindas, Serikat Petani Pasundan (SPP) menciptakan para organisator atau pemimpin dari wilayah ketertindasan. Pilihan tindakan ini dilakukan untuk mengikat para korban, ketertindasan dan para pejuang dalam ruang dan waktu yang sama menjadi energi kebangkitan. Selain meminimalisasi sikap-sikap yang
sering memojokan kaum tertindas. Seperti pandangan berkenaan masalah yang di alami oleh kaum tertindas atas malapetaka yang terjadi dengan tuduhan akibat salah mereka tak sekolah, buta hurup, bodoh, kampungan, dan sebutan lainnya. Sementara hal hal lain yang diperlukan oleh seorang pemimpin seperti komitmen terhadap perubahan, siap mengambil semua jenis resiko, menggali kekuatan kaum tertindas, tegar menangani kekerasan, konfrontasi dengan pelaku penindas, memotivasi bersama melakukan reklaiming tak begitu saja lahir. Ia dibangun melalui pendidikan-ppendikan ya n g r u t i n i t a s d i I n s t u t u t Kepemimina Rakyat. Lama pendidikan itu sekitar 1 tahun. S e l a m a pendidikan ia h a r u s melakukan kontrak politik d e n g a n konstituennya. D e n g a n demikian, para pemimpin lahir dari kesaksian dan mandat konstituennya. Karena pemimpin tanpa basis, tak lain dari pemimpin jadi-jadian. Namun demikian tentu pengaruh seorang pemimpin di setiap areal gerakannya akan berbeda-beda daya jelajahnya. Beberapa pemimpin menjelajah ada di wilayah kelompok, di OTL, beberapa di lintas OTL, Dan lintas jaringan organisasi gerakan lainnya. Maka untuk meningkatkan kapasitas keterampilan dan kemampuan mereka diadakan berbagai pendidikan lepas seperti seminar, lokakarya, studi banding,dan bentuk lainyya. Begitu pula soal pentingnya keterampilan dan keakhlian yang berbeda-beda dimiliki oleh para pemimpin, SPP beserta Yapemas membuat istitusiinstitusi lanjutan seperti Institut Pembaruan Desa dan Agraria (IPDA), Institut Landreform. Sehingga berbagai kebutuhan pengetahuan keterampilan teknis
ya n g d i p e r l u k a n o l e h p a r a pemimpin dapat dipenuhi. Meskipun keterampilan itu hanya diberikan pada beberapa pemimpin, namun sesuai dengan kesediaan pilihan mereka. Untuk memperpanjang perlawanan, tentu menyiapkan para kaderisasi menjadi penting. Dan upaya penumbuhan itu dilakukan oleh para pemimpin yang bermitra dengan para aktivis Yapemas mengadakan pendidikan yang rutinitas bergulir dari satu Organisasi tani lokal ke Organisasi t a n i l o k a l l a i n n ya . D e n g a n demikian,berbagai kehawatiran a k a n r e d u p n ya k e r j a - k e r j a perjuangan organisasi terjaga dengan aman. Sementara untuk menghubungkan g e r a k a n perlawanan rakyat dengan mandat agama , didiriakn Pusat pesantren sebagai pusat p e n g k a j i a n keagamaan bagi para konstituen dan para pemimpinan. Sehingga dari arena itu spiritualitas p e r j u a n g a n menyebar ke arena-arena lain. Dan pertemuan itu dirancang berkala satu bulan sekali, memeriksa kesehatan para pemimpin dan konstituennya. Selain merancang agenda-agenda politik kedepan. Di sisi lain untuk menguji kepemimpinan organisasi, aksi menjadi kegiatan yang penting. Seorang pemimpin yang hanya pandai berbicara, baca, nulis, sementara ia tak mendampingi dan memimpin konstiuennya dalam aksi rekleming,demontrasi, memboikot, dan bentuk perlawanan lainnya maka tidak dapat disebut sebagai pemimpin. Karena dalam aksi-aksi itu para pemimpin akan memotivasi barisannya untuk menyatakan dengan tegas hentikan kemiskinan, ketidak adilan, ekploitasi dan penindasan. Tentu selanjutnya, merebut sentral-sentral kekuasaan dari tingkat bawah tak bisa diabaikan. Sehingga refleksi dan evaluasi agenda politik gerakan
kampung beserta para pemimpinannya menjadi kerjaan rutinitas. Hal ini untuk mendorong para pemimpin merebut sentral kekuasaan, selanjutnya mendudukan areal pertarungan itu bagi melayani, melindungi dan memenuhi hak rakyat yang terinjak. Upaya mempersiapkan pertarungan areal politik itu, SPP yang bermitra dengan Yapemas mengadakan sekolah politik kampung untuk para pemimpin mewujudkan agenda politiknya. Lama pendidikannya satu tahun. Dari pendidikan itu, di tiga kabupaten para pemimpin yang memang dipersiapkan untuk merebut arena sentral kekuasaan desa dan kabupaten cukup berhasil. Tantangan yang cukup berat bagi para pemimpin beserta g e r a k a n n y a a d a l a h persengkongkolan yang dilakukan oleh rezim pasar, modal, politisi, militer dan penguasa. Mereka para penindas mengerahkan segenap energinya untuk kepentingan kaum borjuasi, pasar, modal dan militer. Begitupun pendirian partai, pergantian sentral biokrasi dan agenda partai, dirancang dan diterapkan sesuai dengan kepentingan politik partai yang berkuasa. Dengan demikian sebuah organisasi gerakan tidak memerlukan para pemimpin yang lahir dari konpresnsi pers ke konprensi pres lainnya, dari tempat empuk ke tempat empuk lainnya, terima jadinya, bersembunyi di balik layar dan mencari perlindungan. Namun pemimpin yang ikhlas nyawanya terancam demi meraih cit-cita kehormatan dan martabat kaum tertindas. Dan pemimpin yang menerima peringatan, menggilir dan mengalirkan arena wilayah perjuangan kepemimpinan kepada orang lain, melibatkan semakin banyak kaum tertindas dalam merancang cita-citanya, selain, tangkas memasuki ruang-ruang yang bisa memuncakkan dan melanggengkan perlawanan Penulis adalah pengurus Serikat Petani Pasundan (SPP)
Muhammad Ikhwan
15
LA VIA CAMPESINA