Hindari pemberian anak obat-obatan yang diperuntukkan bagi orang dewasa meskipun dengan dosis kecil 2. Hindari pemberian obat dari resep dokter yang diberikan pada orang lain dan buka atas nama anak 3. Memberikan obat khusus yang ditujukan hanya untuk anak dengan kondisi yang khusus pula 4. Untuk pemberian antibiotik pada anak harus tepat dosis dan durasinya. Orang tua diberi penjelasan pentingnya melanjutkan pengobatan sesuai dengan waktu yang ditentukan dalam resep meskipun anak tampak sembuh. Penetapan cara dan waktu pemberian Dalam pemberian obat pada anak, sediaan obat yang banyak disediakn untuk anak dibuat dalam bentuk elitsir atau suspensi. Jika obat yang tersedia untuk anak dalam bentuk tablet sebaikya dihaluskan atau digerus terlebih dahulu karena tablet yang dikunyah akan membuat anak tersedak, obat tertelan dan membuat tenggorokannya tersumbat. Jika obat diberikan melalui injeksi sebaiknya dilakukan di paha depan atau lengan atas jangan di pantat karena pada anak otot gluteusnya masih kecil dan di pantat terdapat syaraf yang menginervasi ekstermitas bawah yang dapat terjhadi kelumpuhan jka terjadi salah suntik. Sedangkan unuk waktu pemberian obat pada anak disesuaikan dengan dosis yang dintruksikan dokter. Orang tua anak juga harus diberitahu apakah harus membangunkan anak atau tidak untuk dosis setiap 6 jam pagi, siang dan malam. Untuk pemberian antibiotik pada anak harus tepat dosis dan durasinya. Orang tua diberi penjelasan pentingnya melanjutkan pengobatan sesuai dengan waktu yang ditentukan dalam resep meskipun anak tampak sembuh. Evaluasi Terapi Setelah selesai pemberian obat perawat harus mengevaluasi terapi obat yang telah diberikan yang meliputi: 1. Memantau kondisi umum dan tanda-tanda vital anak setelah selesai pemberian obat. 2. Perawat harus memantau secara ketat terhadap efek samping obat-obatan pada anak karena fungsi ginjal dan hati yang belum matang. 3. Lebih memperhatikan obat-obat yang proses metabolismenya dengan oksidasi dan hidrolisa karena waktu paruh pendek sehingga cepat dimetabolisme dibandingkan dengan orang dewasa seperti barbital, fenitoin dan teofilin.
4. Untuk anak-anak dengan penyakit kronis, farmasetika, farmakokinetik dan farmakodinamik harus dipantau dan memperhatikan tumbuh kembang anak.