Introduction
Suatu energy budget sangat penting dan erat kaitannya dalam mengidentifikasi keseluruhan aspek kehidupan dari ikan. Beberapa komponen penting dalam energy budget: energi yang diterima yang terkandung dalam dan sebagai makanan (C), energi yang hilang sebagai produk ekskersi nitrogen (U) dan sebagai feses (F). Energi yang terpakai untuk metabolisme dan aktivitas yang berbeda-beda (R), dan energi selebihnya disediakan untuk pertumbuhan somatik dan jaringan reproduksi (P). Komponen-komponen penting di atas sangat relevan untuk memahami survival, pertumbuhan, dan keseluruhan produksi ikan di alam.
Mekanisme jejaring makanan yang terjadi di alam menjadi bahan pelajaran berharga bagi perpindahan energi (energy transfer) melalui kegiatan makan di makan.
C=(R)+(U+F)+(P)
Di alam, untuk mengetahui energy budget membutuhkan pengetahuan yang luas mengenai ekologi hewan. Menyangkut estimasi Feeding Rates, pertumbuhan (Growth), dan aktivitas. Ditunjang pula informasi mengenai kebutuhan energetika secara fisiologis, yang diperoleh dari kegiatan laboratoris. Tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan seperti ini banyak terkendala dalam metode, dan sangat jarang dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat.
Loss in weight
Pada kasus yang terjadi di atas, akan mengakibatkan pertumbuhan negatif, akibat kehilangan bobot pada jaringan Dalam beberapa kasus pelaparan juga ditemukan adanya perbedaan komposisi kimiawi jaringan.
Setelah mengalami deduksi/pengurangan, sehingga Tersisa sekitar 80% dari total metabolisme
Proporsi alokasi energi pada ikan untuk kebutuhan pertumbuhan somatik dan jaringan reproduksi. Di alam, hal yang lazim dilakukan oleh para ilmuwan perikanan dengan menerapkan populasi ikan sampel untuk mengestimasi pertumbuhan. Dengan cara mengukur rata-rata panjang dan rata-rata bobot ikan sampel dari umur-umur yang berbeda. Capture and recaptured method, dan tagged.
Untuk mengukur energi yang tersimpan untuk pertumbuhan (P), panjang dan bobot hidup harus dikonversi menjadi satuan energi. Metode sederhana dengan cara mengalikan bobot hidup dengan nilai kalori yang berasal dari per unit bobot ikan (pengukuran bomb calorimetry of homogenized fish carcasses).
Terdapat cara lain untuk mengukur energi yang terakumulasi untuk pertumbuhan yakni melakukan estimasi makanan yang dimakan (food intake) dan menguranginya dengan energi yang terbuang melalui produk buangan dan metabolisme.
Estimasi mengenai energi yang digunakan pada perkembangan gonad biasanya dengan melakukan perbandingan antara rata-rata kandungan energi gonad pada tiap tanggal sampling. Hal ini penting untuk mengukur kandungan energi sebenarnya daripada data bobot. Oleh karena nilai kalori gonad kemungkinan berubah secara substansi selama perkembangannya.
Di alam sangat sukar untuk diukur. Yang memungkinkan di laboratorium. F+U: sangat dipengaruhi oleh makanan yang termakan.
metabolisme = energi yang hilang sebagai panas Populasi ikan di alam/lapangan akan sukar diukur. Oleh karenanya komponen matarantai ini menjadi sangat lemah di antara budget terukur lainnya.
RS: metabolism in standard or routine, metabolisme minimum, unfed, dan resting fish. Baiasanya dilakukan pengukuran konsumsi O2 dengan mengeliminasi aktivitas yang dapat terjadi secara tiba-tiba dan berpengaruh terhadap aktivitas. RF: metabolisme yang dihubungkan dengan feeding RA: metabolisme dengan pergerakan aktif
RF, Feeding disertai peningkatan produksi panas dan diikuti dengan peningkatan konsumsi oksigen. RF, diasumsikan pada saat ini pembelanjaan energi untuk kegiatan lokomosi, proses mengunyah atau pencernaan dan absorbsi makanan, dan transformasi biokimia RF, bahkan elemen yang besar akan mengalami deaminasi protein
pencernaan
Energi absorbsi
RA, mungkin saja yang paling sukar untuk diukur secara pasti adalah metabolisme saat aktif ini RA, di alam meliputi migrasi, meloloskan diri dari predator, menangkap mangsa, tingkah laku reproduksi, adaptasi dan lain sebagainya. RA, suatu hal yang menjadi catatan dalam pengukuran aktif metabolisme bahwa: konsumsi oksigen mungkin saja tidak terjadi pada saat keadaan renang yang maksimum, namun terjadi pada kondisi lain.
Energi
Adaptasi Reproduksi
Konsumsi O2
Rasio konsumsi oksigen pada juvenil ikan kod pada kondisi aktivitas dan temperatur yang berbeda.
Setelah pelelahan Selama berenang pada saluran respirometer Konsumsi oksigen pada kondisi ikan tidak makan 0 temperatur
Based on reference
Fish Energetics
Tq.
Jangan melihat apa yang ada, tapi lihat apa yang membuatnya ada (amtahya@gmail.com) fisiologi & biokimia nutrisi-2010