Anda di halaman 1dari 1

Nasabah tidak pernah tahu bagi hasil itu dari keuntungan bank yang mana dan berapa keuntungannya.

Bank syariah tidak mau rugi, demikian juga nasabah yang tidak mau rugi. Pertanyaannya adalah, bagaimana bank bisa menjamin bisnis yang dilakukannya tidak akan rugi selamanya. Bank syariah adalah wujud dari produk yang trend, sedang sistemnya tetap saja dipengaruhi oleh system bank konvensional. Di mana bank yang menjadi induk seluruh bank di Indonesia adalah Bank Indonesia dan itu adalah bank konvensional. Prinsip kehati-hatian adalah pengaruh dari sistem bank konvensional yang ditujukan agar menekan angka kredit macet pada bank. (padahal secara syariah, LPS kedua belah pihak harus rela bila salah satu pihak mengalami kerugian dalam bisnisnya) Bagaimana dengan kredit konsumtif bank konvensional dan pembiayaan konsumtif bank syariah yang hampir sangat mirip, setelah dianalisa ternyata bank syariah mengikuti sistem bank konvensional dalam menyelenggarakan pembiayaan tersebut. Dimana langkah-langkah dalam pembiayaan yang diawali dengan survey, hingga saat akad, sama seperti bank konvensional, yang membedakan adalah istilah yang dipakai saja. Sehingga dalam kesimpulan akhir bahwa memang benar ada pengaruhpengaruh besar sistem perbankan konvensional terhadap sistem perbankan syariah, dimana dalam proses pembiayaan melakukan halhal yang sama sebagaimana yang dilakukan oleh bank konvensional dalam memberikan kredit konsumtif kepada nasabahnya.

Anda mungkin juga menyukai