Anda di halaman 1dari 18

Migrasi Individual Perempuan

Madura di Kabupaten Bekasi


KHAERUL UMAM NOER

www.umamnoer.co.cc 1
Perempuan dan Migrasi
Migrasi yang dilakukan oleh manusia
pada dasarnya adalah hal yang
umum terjadi, namun dalam kasus
migrasi yang dilakukan oleh
perempuan memiliki dimensi
tersendiri yang menarik untuk dikaji.
Pada umumnya, migrasi yang
dilakukan oleh perempuan lebih
disebabkan oleh terbatasnya
kesempatan kerja maupun
www.umamnoer.co.cc 2
Perempuan dan Migrasi
Migrasi yang dilakukan oleh
perempuan di pedesaan Jawa
umumnya dipicu oleh terbatasnya
kesempatan di daerah asal. Adanya
kesenjangan antardaerah
memunculkan gelombang migrasi.
Wilayah Jakarta dan daerah
sekitarnya menjadi tujuan utama
gelombang migrasi, hal ini juga
didorong www.umamnoer.co.cc
oleh meningkatnya 3
Perempuan Madura di Wilayah Asing

Sebagai salah satu penopang wilayah


Ibu Kota, Bekasi menjadi tempat
berlabuh banyak migran, termasuk
didalamnya perempuan Madura.
Umumnya perempuan Madura tidak
lah menjadikan Bekasi sebagai tujuan
utama, namun semakin sedikitnya
lapangan kerja di Jakarta dan
persaingan yang semakin ketat
menjadikan mereka beralih ke wilayah4
www.umamnoer.co.cc
Bekasi Sebagai Tujuan Migrasi
Secara umum, terdapat tiga pola
migrasi perempuan Madura di
Kabupaten Bekasi, yaitu: (1) migrasi
ke wilayah yang terdapat keluarga,
(2) migrasi ke wilayah yang tidak
terdapat keluarga namun terdapat
kelompok dengan etnis/daerah asal
yang sama, (3) migrasi ke wilayah
yang baru, yang tidak ada keluarga
maupunwww.umamnoer.co.cc
kelompok dengan 5
Bekasi Sebagai Tujuan Migrasi
Kajian ini mengambil sepuluh orang
subjek yang tersebar di seluruh
wilayah kecamatan di Kabupaten
Bekasi, mereka adalah Faridah,
Suhadiyah, Kholifa, Sariyah,
Mariatun, Supini, Muawanah,
Rukoyah, Jakiah, dan Jaenab.
Seluruhnya datang dari wilayah
Madura dan melakukan migrasi
individual di Kabupaten Bekasi.
www.umamnoer.co.cc 6
Faktor Utama dalam Migrasi
Perempuan Madura
Sekurangnya terdapat lima faktor
penting yang mendorong perempuan
untuk melakukan migrasi individual:
(1) kemampuan ekonomi, (2) usia,
(3) status perkawinan, (4) sarana
transportasi, dan (5) informasi
mengenai lapangan pekerjaan.

www.umamnoer.co.cc 7
Kemampuan Ekonomi
Faktor ekonomi adalah faktor yang tidak
dapat dianggap remeh. Akses terhadap
ekonomi dikaitkan dengan dua hal: (1)
biaya perjalanan dan (2) biaya hidup di
daerah tujuan. Sebagian subjek dengan
status janda mendapatkan akses ekonomi
dari harta peninggalan suami, sedangkan
yang berstatus lajang dari orang tua
mereka. Menariknya, seluruh subjek yang
menjanda telah mempersiapkan bekal
mereka bahkan sebelum mereka secara
www.umamnoer.co.cc 8
resmi menjanda.
Usia
Faktor penting lainnya adalah usia.
Seluruh subjek datang ke wilayah
Bekasi dalam rentang usia produktif.
Usia dalam hal ini menjadi faktor
penting bagi terserapnya mereka
dalam sektor industri di Bekasi.
Sebagian besar subjek yang berusia
muda bekerja sebagai buruh,
sedangkan mereka yang telah
berusia di atas 37 tahun berprofesi 9
www.umamnoer.co.cc
Status Perkawinan
Sudah menjadi rahasia umum, perempuan
Madura dengan status menikah berada
sepenuhnya di bawah pengawasan suami,
dan hal ini menutup kemungkinan mereka
untuk melakukan migrasi individual. Hal
ini dibuktikan dengan kedatangan mereka
ke Bekasi dengan status lajang atau janda.
Status juga menjadi point penting dalam
penawaran pekerjaan yang tersedia dalam
industri yang sedang berkembang, di
mana rata-rata industri Bekasi lebih
menyukai pegawai yang berstatus lajang10
www.umamnoer.co.cc
Sarana Transportasi
Jika faktor-faktor sebelumnya lebih
menitikberatkan pada individu, maka
faktor ini menitikberatkan pada
kemudahan akses transportasi. Dalam hal
ini, mereka yang lebih mudah
mendapatkan akses transportasi akan
lebih terdorong untuk melakukan migrasi.
Sebagian subjek misalnya, berasal dari
Bangkalan yang secara transportasi lebih
mudah ketimbang yang berasal dari
Sumenep. Hal ini tidak berarti tertutup
kemungkinan bagi mereka yang ingin
melakukan www.umamnoer.co.cc
migrasi dengan sarana 11
Informasi Mengenai Pekerjaan
Hal terakhir yang menjadi pendorong
adalah adanya informasi mengenai
pekerjaan di daerah tujuan. Secara
umum terdapat tiga sumber utama
informasi mengenai pekerjaan, yaitu:
(1) tetangga, (2) teman, dan (3)
keluarga. Tentunya informasi
diberikan oleh mereka yang sudah
melakukan migrasi sebelumnya, dan
umumnya mereka mengajak untuk
melakukan migrasi ke daerah yang
sama denganwww.umamnoer.co.cc
tempat kerja mereka.12
Persoalan Perempuan Migran
Sebagaimana perempuan pekerja
lainnya, para migran individual ini
pun memiliki berbagai masalah
dengan latarbelakang masing-
masing. Seluruh subjek jelas memiliki
masalah di daerah asal, mulai dari
terbatasnya kesempatan kerja,
terbatasnya pendidikan, persoalan
dalam perkawinan, perjodohan
paksa, hinggawww.umamnoer.co.cc
permintaan orang tua13
Persoalan Perempuan Migran
Di daerah tujuan pun mereka
mengalami banyak masalah, mulai
dari kurangnya keterampilan dan
pendidikan menyebabkan mereka
lebih banyak bekerja sebagai buruh
atau di sektor informal, adanya
diskriminasi dalam upah dan beban
kerja, hingga pengiriman uang
sebagai remiten di tengah himpitan
ekonomi di Bekasi.
www.umamnoer.co.cc 14
Adaptasi Perempuan Migran
Salah satu cara untuk bertahan hidup di
Bekasi adalah dengan beradaptasi dengan
masyarakat di wilayah tempat mereka
tinggal, dan salah satu cara untuk
mengurangi beban mereka adalah dengan
menikah dengan laki-laki daerah sekitar
atau yang berasal dari luar namun bekerja
dalam lingkungan yang sama. Salah satu
yang unik, bahwa semua subjek menikah
dengan laki-laki yang tidak berasal dari
Madura, tentunya dengan motif yang
www.umamnoer.co.cc 15
berbeda pada setiap orang.
Adaptasi Perempuan Migran
Berbagai bentuk adaptasi yang
dilakukan bermacam-macam, mulai
dari aktif dalam kegiatan kelurahan,
PKK, aktif dalam kegiatan pengajian
atau majlis taklim, atau bagi mereka
yang menikah dengan laki-laki yang
berasal dari lingkungan sekitar
(Bekasi), mengikuti berbagai
kegiatan yang dilaksanakan keluarga
suami.
www.umamnoer.co.cc 16
Penutup
Sebagai sebuah kajian, migrasi
individual yang dilakukan oleh
perempuan Madura memberikan
gambaran kompleksitas masalah
yang dihadapi oleh perempuan, dan
usaha mereka untuk
mempertahankan eksistensi mereka
di antara pilihan-pilihan yang
terbatas.
www.umamnoer.co.cc 17
Terimakasih...
www.umamnoer.co.cc 18

Anda mungkin juga menyukai