Anda di halaman 1dari 5

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Dalam rangka menuju masyarakat yang adil dan makmur, maka pembangunan dilakukan di segala bidang. Pembangunan bidang kesehatan yang merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang secara keseluruhannya perlu digalakkan. Hal ini telah digariskan dalam Sistem Kesehatan Nasional antara lain disebutkan bahwa, sebagai tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk atau individu agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan pembangunan nasional. (Zulkifli, 2003). Salah satu bentuk pembangunan nasional di bidang kesehatan adalah mengupayakan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang diwujudkan dalam bentuk suatu wadah pelayanan kesehatan, yang disebut sarana atau pelayanan kesehatan (health service). Jadi, pelayanan kesehatan adalah tempat atau sarana yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan. (Notoatmodjo, 2005). Upaya yang ditempuh oleh pemerintah untuk mewujudkan kesehatan bagi semua orang di tahun 2000 health for all sesuai kesepakatan dalam Konferensi Alma Ata ditempuh melalui perawatan kesehatan primer. Perawatan kesehatan primer adalah suatu konsep rumit yang menuntut penggunaan seefisien mungkin berbagai sumber daya dengan melakukan pilihan dan menentukan prioritas yang memerlukan pengambilan keputusan oleh masyarakat. Dalam meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan, sampai dengan tahun 2000, telah dibangun sarana kesehatan berupa puskesmas sebanyak 7.277 unit, dan 1.818 dilengkapi dengan unit rawat inap serta puskesmas pembantu sebanyak 21.587 unit. (Ferizal dkk, 2007). 1

Pembangunan nasional mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dilakukan secara terpadu, menyeluruh, dan berkelanjutan. Upaya peningkatan kualitas SDM dimulai dengan perhatian utama pada proses tumbuh kembang anak sejak pembuahan sampai mencapai dewasa muda. Pada masa tumbuh kembang ini, pemenuhan kebutuhan dasar anak seperti perawatan dan makanan bergizi yang diberikan dengan penuh kasih sayang dapat membentuk SDM yang sehat, cerdas, dan produktif. Menurut Undang- Undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat 1, setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat maka terus dilakukan peningkatan dan pemerataan Puskesmas dan jaringannya di semua wilayah termasuk pula di Daerah Tertinggi, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK). Demikian pula dengan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), khususnya Poskesdes dan Posyandu. Kesehatan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan. Dengan hidup sehat semua orang dapat menjalankan segala aktifitasnya sehari-hari. Dalam pembangunan bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, murah dan merata. Melalui upaya tersebut diharapkan akan tercapai derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik, upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sudah banyak dilakukan oleh pihak pemerintah diantaranya dengan menyediakankan Rumah Sakit, Puskesmas, Posyandu dan lain - lain. Salah satu fasilitas kesehatan yang banyak dimanfaatkan masyarakat adalah Puskesmas. Puskesmas adalah kesatuan Organisasi Fungsional yang merupakan perpanjangan tangan Dinas Kesehatan dan merupakan ujung tombak Departemen Kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan tujuan tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. 2

Salah satu upaya untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian balita adalah dengan melakukan pemeliharaan kesehatannya. Pemeliharaan kesehatan tersebut dititik beratkan kepada upaya pencegahan, peningkatan kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi. Pelayanan kesehatan semacam ini dapat dilakukan di puskesmas, puskesmas pembantu, dan polindes terutama di posyandu (Notoatmodjo, 2003). Peran serta masyarakat memiliki makna yang amat luas. Peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan adalah keadaan dimana individu, keluarga maupun masyarakat umum ikut serta bertanggung jawab terhadap kesehatan diri, keluarga, ataupun kesehatan masyarakat lingkungannya. Keikutsertaan/keterlibatan masyarakat dengan sadar dalam suatu program/ kegiatan pembangunan. Peran serta dapat dianggap sebagai tolok ukur dalam menilai apakah suatu kegiatan yang dilaksanakan merupakan upaya pemberdayaan masyarakat atau bukan. Jika masyarakat tidak diberikan kesempatan untuk berperan serta/ berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan, maka kegiatan tersebut esensinya tidak merupakan suatu upaya pemberdayaan masyarakat, melainkan memperdaya masyarakat. Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sebagai salah satu Institusi Pendidikan, berupaya menghasilkan tenaga kesehatan yang berkualitas dan profesional. Tanggal 24 Januari s/d 18 Februari 2012 mahasiswa Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas melakukan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) di Wilayah Kerja Puskesmas Kapau dan berusaha mencari alternatif pemecahan masalah serta melakukan intervensi agar partipasi masyarakat dalam kegiatan posyandu khususnya dalam penimbangan balita dapat ditingkatkan.

1.2

Tujuan PBL

1.2.1 Tujuan Umum Diperolehnya pengalaman dan pemahaman belajar secara langsung dari masyarakat dan institusi pelayanan kesehatan tentang permasalahan kesehatan masyarakat dan upaya mengatasinya di lapangan. 1.2.2 Tujuan Khusus a. Mampu mengidentifikasi masalah kesehatan di Kecamatan Tilatang Kamang Wilayah Kerja Puskesmas Kapau Tahun 2012. b. Mampu menetapkan prioritas masalah kesehatan di Kecamatan Tilatang Kamang Wilayah Kerja Puskesmas Kapau Tahun 2012. c. Mampu 2012 d. Mampu membuat rencana pemecahan masalah kesehatan di Kecamatan Tilatang Kamang Wilayah Kerja Puskesmas Kapau Tahun 2012 e. Mampu melakukan intervensi dari rencana pemecahan masalah kesehatan di Kecamatan Tilatang Kamang Wilayah Kerja Puskesmas Kapau Tahun 2012 f. Mampu melakukan monitoring dan evaluasi masalah kesehatan di Kecamatan Tilatang Kamang Wilayah Kerja Puskesmas Kapau Tahun 2012
1.3 Manfaat PBL 1.3.1

mencari

penyebab-penyebab

masalah

kesehatan

di

Kecamatan Tilatang Kamang Wilayah Kerja Puskesmas Kapau Tahun

Instansi Terkait

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam perencanaan program promosi kesehatan yang akan datang.

1.3.2

Bagi Kecamatan

a. Sebagai bahan masukan bagi kecamatan dalam pengembangan kegiatan program kesehatan terutama aitannya dengan gizi masyarakat b. Sebagai bahan masukan untuk memperbaiki dan penyempurnaan kegiatan program kesehatan yang akan datang. 1.3.3 Mahasiswa

a. Memperoleh pengalaman belajar secara langsung di masyarakat Kecamatan Tilatang Kamang di Wilayah Kerja Puskesmas Kapau. b. Dapat menerapkan dan masalah kesehatan. mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah diperoleh pada perkuliahan kepada masyarakat khususnya mengenai

Anda mungkin juga menyukai