Anda di halaman 1dari 1

TREN BAHAN BAKU SURIMI DI ASIA TENGGARA

Siriporn Pangsorn, Penchan Laong-manee and Somboon Siriraksophon SEAFDEC/Training Department/ Capture Fishery Technology Division/ P.O Box97, Phrasamut-Chedi, Samutprakarn 10290 THAILAND

Jurnal ini membahas tentang tren bahan baku surimi di asia tenggara sejak tahun 1976 hingga 2005. Berawal dari komoditas yang merupakan bahan baku surimi yaitu ikan-ikan demersal seperti Threadfin bream (Nemipterus spp.) Lizard fish (Saurida spp.) Bigeye (Priacanthus spp.) Croaker (Johnius spp., Pennahia spp.) and Goatfish or Red mullet (Upeneus spp., Parapeneus spp.) Analisis tentang status industri surimi di kawasan Asia tenggara berhubungan langsung antara permintaan bahan baku surimi dan sumberdaya ikan demersal sebagai pemasok. Jurnal ini akan menyajikan tren ikan demersal yang fokus pada spesies bahan baku Surimi untuk basis wilayah Asia Tenggara pada SEAFDEC Buletin Statistik Perikanan. Tujuan utama dari pengumpulan informasi spesies ekonomis penting sebagai bahan baku Surimi adalah untuk mengevaluasi status saat ini dan tren produksi dan pemanfaatan spesies terkait sebagai bahan baku untuk pembuatan surimi di Wilayah Asia Tenggara. Bahan dan metode Makalah ini didasarkan pada data statistik dari penangkapan di laut buletin statistik perikanan SEAFDEC 1976-2005, dan data yang tersedia hanya dari 5 negara yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand. Dari data tersebut, analisis statistik sederhana dibuat dan hadir di grafis. Dikawasan Asia tenggara produksi ikan tangkap demersal untuk bahan baku surimi menigkat dengan pesat selama 3 dekade terakhir ini, terutama Thailand yang sejak tahun 1990 produksinya menigkat dengan sangat pesat. Spesies yang sering di tangkap adalah Threadfin bream, kemudian Drums and Croaker, Lizard fish, Bigeye dan juga Goatfish. Tetapi akhir akhir ini produksi menurun tetap terutama Thailand, hal ini di sebabkan karena menurunnya sumberdaya ikan demersal yang berada di daerah ini.

Anda mungkin juga menyukai