Anda di halaman 1dari 15

Kebijakan Bioenergi Global untuk Pembangunan Berkelanjutan: Visi Panduan WBGU

Adzania Wulandari Agisa Kuntias David Christian Tarigan Dinar Dwi Prasetyo

(0906640583) (0906492221) (0906561793) (0906526771)

Usulan penggunaan bioenergi menimbulkan perdebatan di kalangan para ahli.


Pro: Saat permintaan untuk energi meningkat tajam, bioenergi dapat membantu untuk mengamankan pasokan energi, mengurangi perubahan iklim serta menciptakan peluang pembangunan, khususnya di daerah pedesaan negara-negara industri dan berkembang. Kontra: tanaman energi akan meningkatkan konflik penggunaan lahan sebagai tempat budidayanya, dan juga mungkin berdampak negatif pada iklim.

WBGU bertujuan untuk menunjukkan bahwa penggunaan bioenergi berkelanjutan dapat dilakukan dan memanfaatkan kesempatan ini sekaligus pada saat yang sama meminimalkan risikonya. Visi misi WGBU terinspirasi dari dua tujuan;
Penggunaan bioenergi dapat berkontribusi dalam mengurangi perubahan iklim, dan membantu mengurangi efek rumah kaca dunia Penggunaan bioenegi dapat membantu mengatasi kemiskinan energi

Pesan pokok WBGU:


Penggunaan bioenergi harus dibuat dari potensi bioenergi global yang berkelanjutan. Penggunaan bioenergi tidak boleh membahayakan keamanan pangan atau tujuan konservasi alam dan perlindungan iklim

WBGU dalam laporan ini melihat bioenergi secara sistemik, interdisipliner dan dari persepektif global.

Penggunaan bioenergi modern belum diarahkan untuk tujuan keberlanjutan dan mitigasi perubahan iklim. Tekanan pada penggunaan lahan global meningkat secara signifikan, karena tiga faktor: pertumbuhan penduduk global yang meningkat, permintaan tanah untuk biomass sebagai kebutuhan industri dan dampak dari perubahan iklim. Budidaya tanaman energi harus dikurangi, sementara penggunaan sampah organik bisa dilanjutkan sebagai alternatifnya. Kebijakan penggunaan lahan global dan kebijakan pemerintah memainkan peran penting dalam masalah ini.

Bioenergi yang saat ini digunakan dan yang potensial di masa depan. WBGU membagi penggunaan bioenergi analitis ke dalam bidangbidang berikut:
penggunaan bioenergi tradisional, penggunaan limbah dan residu biogenik, dan budidaya tanaman energi melalui pemodelan baru

Gambar 1 : Peta Penyebaran Daerah yang memiliki Potensi Bioenergi Berkelanjutan

Potensi bioenergi berkelanjutan itu signifikan. WBGU memperkirakan total potensi teknis bioenergi berkelanjutan pada tahun 2050 akan sebesar 80170 EJ per tahun. Hambatan: karena alasan ekonomi atau karena wilayah yang bersangkutan termasuk dalam suatu konflik politik. Resiko yang dapat ditimbulkan akibat penggunaan bioenergi berkelanjutan yang tidak diatur: Risiko terhadap ketahanan pangan, Resiko terhadap keanekaragaman hayati, Resiko terhadap mitigasi perubahan iklim, Resiko terhadap tanah dan air.

Sistem budidaya untuk tanaman energi

Efek mitigasi perubahan iklim setelah biomassa yang dibuat tersedia, ditentukan oleh dua faktor:
cara di mana biomassa dikonversi ke produkproduk yang berguna seperti gas, minyak, biofuel, dan cara yang digunakan dan diintegrasikan ke dalam sistem energi misalnya, ke dalam transportasi atau ke energi panas dan listrik

Mengatasi kekurangan energi Mengatasi kekurangan energi adalah prasyarat penting untuk mengatasi kemiskinan secara umum. Sebagai langkah pertama WBGU merekomendasikan penghapusan penggunaan bioenergi tradisional yang berbahaya bagi kesehatan sebagai tujuan internasional pada tahun 2030. Produksi dengan skala besar dari penggunaan bioenergi yang modern, dapat menanggulangi kekurangan energi di negara-negara berkembang, namun harus selalu dicermati dari sudut pandang lain, yaitu efek perubahan iklim.

Pemanfaatan bioenergi dari tanaman dapat dijadikan teknologi yang menjembatani untuk mentransformasikan sistem energi fosil yang ada untuk penggunaan di masa datang, berdasarkan dari tenaga angin dan surya. Hal ini hanya dapat dilakukan sampai kira-kira pertengahan abad, dikarenakan dua alasan:
tuntutan akan lahan global akan meningkat tajam pada dekade yang akan datang, sebagai akibat dari tren yang terus berubah, Selain itu, alasan lain berkaitan dengan mitigasi perubahan iklim. dalam dekade mendatang akan ada tren yang berkembang untuk energi terbarukan.

WBGU mengidentifikasi kebutuhan tertentu untuk penelitian pada enam bidang :


Memperluas basis pengetahuan pada lahan global. Menentukan penggunaan gas rumah kaca yang lebih tepat untuk penggunaan bioenergi yang berbeda jalur. Menentukan potensi, keseimbangan gas rumah kaca, dan jalur penyebaran ekonomi untuk penggunaan residu. Menganalisis peran bioenergi dalam sistem energi masa depan di tingkat nasional, regional, dan global. Menjelaskan hubungan antara ketahanan pangan dan bioenergi Menganalisis kompetisi internasional dalam penggunaan lahan dan pengembangan komponenkomponen dari sistem manajemen penggunaan lahan global

Memastikan kesesuaian WTO untuk standar lingkungan dan sosial Pembuatan peraturan untuk bioenergi berkelanjutan perlu dilakukan agar tidak dilakukannya ekspansi terhadap budidaya bioenergi yang dapat mengalihkan fungsi lahan dan menyebabkan degradasi lahan. Hal yang harus dilakukan adalah adanya peraturan yang memastikan prioritas terhadap ketahanan pangan. Tingkat ruang untuk produksi pangan di masa depan yang akan datang, dibawah peningkatan yang diharapkan. Sebagian adalah akibat dari munculnya ledakan bioenergi.

Tindakan yang dapat diambil :


Mengembangkan bioenergi terintegrasi dan ketahanan pangan. Mengambil kepemilikan lahan yang lebih besar untuk meningkatkan tekanan terhadap penggunaan lahan sebagai akibat dari perubahan pola konsumsi makanan. Mengidentifikasi risiko yang ditimbulkan oleh penggunaan lahan untuk ketahanan pangan. Mengambil penggunaan lahan, pasar makanan dan pasar energi.

Bangunan Struktur untuk Sebuah Kebijakan Bioenergi Dunia Berkelanjutan


Membuat Target Penggunaan dari Kebijakan Promosi Bioenergi Memanfaatkan potensi bioenergi berkelanjutan di negara berkembang dan industri. Membuat Daftar Penggunaan Lahan Secara Global Mempromosikan Bioenergi Melalui IRENA

Anda mungkin juga menyukai