Adzania Wulandari Agisa Kuntias David Christian Tarigan Dinar Dwi Prasetyo
WBGU bertujuan untuk menunjukkan bahwa penggunaan bioenergi berkelanjutan dapat dilakukan dan memanfaatkan kesempatan ini sekaligus pada saat yang sama meminimalkan risikonya. Visi misi WGBU terinspirasi dari dua tujuan;
Penggunaan bioenergi dapat berkontribusi dalam mengurangi perubahan iklim, dan membantu mengurangi efek rumah kaca dunia Penggunaan bioenegi dapat membantu mengatasi kemiskinan energi
WBGU dalam laporan ini melihat bioenergi secara sistemik, interdisipliner dan dari persepektif global.
Penggunaan bioenergi modern belum diarahkan untuk tujuan keberlanjutan dan mitigasi perubahan iklim. Tekanan pada penggunaan lahan global meningkat secara signifikan, karena tiga faktor: pertumbuhan penduduk global yang meningkat, permintaan tanah untuk biomass sebagai kebutuhan industri dan dampak dari perubahan iklim. Budidaya tanaman energi harus dikurangi, sementara penggunaan sampah organik bisa dilanjutkan sebagai alternatifnya. Kebijakan penggunaan lahan global dan kebijakan pemerintah memainkan peran penting dalam masalah ini.
Bioenergi yang saat ini digunakan dan yang potensial di masa depan. WBGU membagi penggunaan bioenergi analitis ke dalam bidangbidang berikut:
penggunaan bioenergi tradisional, penggunaan limbah dan residu biogenik, dan budidaya tanaman energi melalui pemodelan baru
Potensi bioenergi berkelanjutan itu signifikan. WBGU memperkirakan total potensi teknis bioenergi berkelanjutan pada tahun 2050 akan sebesar 80170 EJ per tahun. Hambatan: karena alasan ekonomi atau karena wilayah yang bersangkutan termasuk dalam suatu konflik politik. Resiko yang dapat ditimbulkan akibat penggunaan bioenergi berkelanjutan yang tidak diatur: Risiko terhadap ketahanan pangan, Resiko terhadap keanekaragaman hayati, Resiko terhadap mitigasi perubahan iklim, Resiko terhadap tanah dan air.
Efek mitigasi perubahan iklim setelah biomassa yang dibuat tersedia, ditentukan oleh dua faktor:
cara di mana biomassa dikonversi ke produkproduk yang berguna seperti gas, minyak, biofuel, dan cara yang digunakan dan diintegrasikan ke dalam sistem energi misalnya, ke dalam transportasi atau ke energi panas dan listrik
Mengatasi kekurangan energi Mengatasi kekurangan energi adalah prasyarat penting untuk mengatasi kemiskinan secara umum. Sebagai langkah pertama WBGU merekomendasikan penghapusan penggunaan bioenergi tradisional yang berbahaya bagi kesehatan sebagai tujuan internasional pada tahun 2030. Produksi dengan skala besar dari penggunaan bioenergi yang modern, dapat menanggulangi kekurangan energi di negara-negara berkembang, namun harus selalu dicermati dari sudut pandang lain, yaitu efek perubahan iklim.
Pemanfaatan bioenergi dari tanaman dapat dijadikan teknologi yang menjembatani untuk mentransformasikan sistem energi fosil yang ada untuk penggunaan di masa datang, berdasarkan dari tenaga angin dan surya. Hal ini hanya dapat dilakukan sampai kira-kira pertengahan abad, dikarenakan dua alasan:
tuntutan akan lahan global akan meningkat tajam pada dekade yang akan datang, sebagai akibat dari tren yang terus berubah, Selain itu, alasan lain berkaitan dengan mitigasi perubahan iklim. dalam dekade mendatang akan ada tren yang berkembang untuk energi terbarukan.
Memastikan kesesuaian WTO untuk standar lingkungan dan sosial Pembuatan peraturan untuk bioenergi berkelanjutan perlu dilakukan agar tidak dilakukannya ekspansi terhadap budidaya bioenergi yang dapat mengalihkan fungsi lahan dan menyebabkan degradasi lahan. Hal yang harus dilakukan adalah adanya peraturan yang memastikan prioritas terhadap ketahanan pangan. Tingkat ruang untuk produksi pangan di masa depan yang akan datang, dibawah peningkatan yang diharapkan. Sebagian adalah akibat dari munculnya ledakan bioenergi.