Anda di halaman 1dari 4

Resistor memiliki beragam jenis dan bentuk.

Diantaranya resistor yang berbentuk silinder, smd (Surface Mount Devices), dan wirewound. Jenis jenis resistor antara lain komposisi karbon, metal film, wirewound, smd, dan resistor dengan teknologi film tebal. Resistor yang paling banyak beredar di pasaran umum adalah resistor dengan bahan komposisi karbon, dan metal film. Resistor ini biasanya berbentuk silinder dengan pita pita warna yang melingkar di badan resistor. Pita pita warna ini dikenal sebagai kode resistor. Dengan mengetahui kode resistor kita dapat mengetahui nilai resistansi resistor, toleransi, koefisien temperatur dan reliabilitas resistor tersebut. Tutorial ini akan menjelaskan kode kode resistor yang banyak beredar di pasaran. Resistor tetap,biasanya dibuat dari nikelin atau benda berfungsi sebagai pembagi tegangan,mengatur atau membatasi arus pada suatu rangakaian,serta memperbesar dan memperkecil tegangan. 1. Resistor variabel,nilai hambatan dapat diubah sesuai dengan kebutuhan. 2. Resistor NTC dan PTC NTC(negative temperature coeffigient) nilainya akan bertambah kecil bila terkena suhu panas. PTC(positive temperature coeffigient)merupakan kebalikan dari NTC.

3. LDR(light dipendent resistor),bila terkena gelap maka nilai hambatannya semakin besar dan sebaliknya. Pada resistor karbon,kode-kode warna yang berbentuk pita menunjukkan besaran hambatan. Masing-masing warna mewakili nilai tertentu.Aturan Warna (menghitung besar hambatan) Sesuai dengan kebiasaan,arah arus sama dengan arah aliran muatan positif. Jadi,aliran elektron ke kanan bersesuaian dengan arah arus ke kiri. Hubungan antara kuat arus listrik dan beda potensial listrik bersifat linier. Hubungan liniar anatara kuat arus beda potensial menunjukkan bahwa semakin besar beda potensialo maka semakin besar kuat arusnya. Hubungan kesebandingan antara beda potensial dan kuat arus perlu adanya fakitor penbanding yang disebut hambatan. Hambatan listrik atau resistansi merupakan kemampuan suatu benda untuk menahan atau menentang aliran arus listrik. Besarnya hambatan pada suatu rangkaian listrik menentukan jumlah aliran arus pada rangkaian dan sesuai dengan prinsip hukum ohm.

Pada dasarnya, nilai hambatan suatu bahan konduktor tergantung pada panjang,luas penampang, dan hambatan jenis bahan tersebut.

Konduktor Aluminium Karbon Tembaga Perak Wolfram

(ohm/m) 2,63 . 10-8 3,5 . 10-8 1.72 . 10-8 1,47 . 10-8 5,51 . 10-8
Tabel 2.2

Isolator Gelas Mika Kuarsa Kayu -

(ohm/m) 1010-1014 1011-1015 1018 108-1011 -

Tetapan

disebut resistivitas atau hambatan jenis semakin besar resistivitasnya( ) maka

semakin kecil konduktiviatasnya ( ),dan sebaliknya. Konduktivitas merupakan besaran yang menunjukkan kemampuan suatu bahan untuk menghantarkan listrik, suatu konduktor yang baiak memiliki resistivitas yang kecil dan konduktivitas yang benar, dan sebalikanya. Pada isolator,niai resistivitas dan konduktivitas suatu bahan saliang berbanding terbalik. Dalam rangkaian listrik banyak digunakan resistor, yaitu suatu komponen yang dibuat agar mempunyai harga resistansi tertentu. Identifikasi empat pita adalah skema kode warna yang paling sering digunakan. Ini terdiri dari empat pita warna yang dicetak mengelilingi badan resistor. Dua pita pertama merupakan informasi dua digit harga resistansi,pita ketiga merupakan pengali(jumlah nol yang ditambahkan setelah dua digit resistansi)dan pita keempat merupakan toleransi harga resistans. Kadang-kadnag pita keliama menuujukkan koefisien suhu,tetapi ini harus dibedakan dengan system lima warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi. Dioda adalah komponen aktif bersaluran dua. Diode mempunyai dua elektroda aktif dimana isyarat listrik dapat mengalir dan kebanyakan diode digunakan karena karakteristik satu arah yang dimilikinya. Fungsi paling umum dari diode adalah untuk memperbolehkan arus listrik mengalir dalam satu arah dan untuk menahan arus dari arah sebaliknya. Karenanya, dioda dapat dianggap sebagai versi elektronik dari katuppada transmisi cairan. Prinsip kerja dari dioda

termionik ditemukan oleh Frederick Guthne pada tahun 1873. Sedangkan prinsip kerja dioda Kristal ditemukan pada tahun 1874 oleh peneliti jerman, Karl Ferdinand Braun. Dioda adalah suatu komponen elektronik yang dapat melewatkan arus pada satu arah saja. Ada berbagai macam diode, yaitu diode tabung, diode sambunganp-n, diode kontak titik(point- contact diode) dan sebagainya. Diode memegang peranan sangat penting dalam elektronika, diantaranya adalah untuk menghasilkan tegangan searah dari tegangan searah dari tegangan bolak-balik, untuk mengesan gelombang radio, untuk membuat berbagai bentuk gelombang isyarat, untuk mengatur tegangan searah agar tidak berubah dengan beban maupun denagn perubahan teganan jala-jala (PLN), untuk saklar elektronik, LED, laser semikonduktor, mengesan gelombang mikro dan lain-lain. Dioda merupakan salah satu komponen elektronika yang termasuk komponen aktif. Dioda dibangun dari sambungan bahan tipe-P dan tipe-N. Sisi P disebut Anoda dan sisi N disebut Katoda. Lambang dioda seperti anak panah yang arahnya dari sisi P ke sisi N. Karenanya ini mengingatkan kita pada arus konvensional mudah mengalir dari sisi P ke sisi N. secara sederhana dapat dikatakan bahwa diode merupakan penghantar listrik pada arah lain. Artinya, pemberian tegangan listrik searah yang dapat menyebebkan arus mengalir, yakni ketika kutub positif baterai sumber tegangan diberikan kesisi material tipe-P dan kutub negative. Sisi anoda berbentuk segitiga atau kepala panah yang menunjukkan arah arus listrik, sementara sisi katoda digambarkan sebagai tempok penghalang. Dari symbol ini dapat dipahami perilaku diode. Bila kutub positif baterai disambungkan ke bagian anode dan kutub negative baterai disambungkan ke bagian katode, maka arus listrik akan mengalir pada arah yang ditunjukkan oleh kepala panah. Bila sambungan kutub-kutubnya dibalik, arus tidak akan mengalir senagaimana disimbolkan dengan adanya tembok penghalang. Ini adalah kondisi diode adeal. Adanya arus panjar balik maupun arus bocor diabaikan. Dioda merupakan alat dua terminal dan terbentuk dari dua jenis bahan smikonduktor ( silicon jenis n dan jenis p ) yang tersambung. Ini mampu di aliri arus secara relektif mudah dalam satu arah. Diode dibuat dalam berbagai bentuk dan ukuran yang sangat berguna. Dioda yang lebih besar mampu untuk daya yang lebih besar, dapat dibuat dengan suatu kenopsebagai

salah satu terminalnya, oleh karena itu diadapatdihubung langsung kea lat penyerap arus. Karekteristik dioada, khususnya dioda sambungan semikonduktor yang dibuat dari silicon. Prinsip fisis yang menghasilkan karakterisrik terminaql diode dan nama diode sambungan. Dioda merupakan komponen elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor, antara lain silicon dan germanium. Dioda hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja. Dioda terdiri dari dua buah kaki yang disebut katoda dan anoda. Katoda merupakan tipe negatif (N) dan anoda tipe positif (P). Struktur dioda merupakan sambungan semikonduktor P dan N. Dengan struktur demikian, arus hanya dapat mengalir dari sisi P menuju sisi N atau dari anoda ke katoda. Berikut ini adalah gambar simbol dan struktur dioda. Sambungan PN dengan sedikit ruang kecil di antaranya disebut lapisan deplesi (depletion layer), dimana terdapat keseimbangan hole dan elektron. Pada sisi P banyak terbentuk hole-holeyang siap menerima elektron sedangkan di sisi N banyak terdapat elektron-elektron yang siap untuk dilepas. Hubungan antara arus tegangan dalam suatu elemen bisa saja hanya sesaat tetapi tidak selalu harus linier. Maka elemen ini dimodelkan sebagai resistor non linier. Satu contohnya adalah lampu pijar yang pada tegangan tinggi menarik arus yang relatif lebih kecil. Resistansi statik sebuah resistor non linier yang bekerja pada (I,V) adalah R= V/I . Resistansi dinamiknya adalah r(V/V) yang merupakan invers dari kemiringan (slope) arus yang diplot terhadap teganga. Resistansi static dan dinamik,keduanya tegantung pada titik operasinya. Hambatan listrik dari suatu penghantar(konduktor) adalah perbandingan dari beda potensial antara ujung ujung konduktoer denagan ariusa listrik yang melaluinya. Dari sebab itu salah satu cara untuk mengukur besar hambatan listrik dari konduktor adalah mengukur beda potensial dari ujungujungnya dengan voltmeter dan juga mengukur arus listrik yang melalui dengan amperemeter. Cara lain untuk mengukur besar hambatan listrik yang belum diketahui ialah metode jembatan wheatstone. Metode jembatan wheatstone pada dasarnya ialah membandingkan besar hambatan yang belum diketahui dengan besar hambatan listrik yang sudah diketahui.

Anda mungkin juga menyukai