Tak Becus
Larang Galian C Keluar Kota
GRESIK- Galian C dilarang keluar dari Kabupaten Gresik. Sebab, Galian C berupa tanah untuk urukan tersbut disinyalir digunakan untuk reklamasi sungai. Selain itu, menghindari kerusakan lingkungan yang lebih besar. Demikian ditegaskan Bupati Dr. Sambari Halim Radianto saat melantik Mulyanto sebagai Kepala Desa Menganti Kecamatan Menganti, Rabu(18/4). Tujuan lain dari larangan tersebut terkait percepatan pembangunan pengembangan Gresik. Pasalnya, beberapa pembangunan butuh percepatan yaitu pembangunan kawasan Pemukinan di wilayah Gresik selatan. Kami sudah menandatangani MoU dengan Menteri Perumahan Rakyat, Gubernur Jawa Timur, Real Astate Indonesia (REI) untuk penyediaan kawasan perumahan sebanyak 10. 000 hektar di kawasan Gresik Selatan, katanya. Ditambahkannya, harga tanah di Menganti dan sekitarnya akan melesat tinggi. Selain itu akan banyak menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat Menganti. Nantinya tidak ada tanah yang berharga murah lagi di wilayah Gresik Selatan,imbuhnya. Bupati juga memberikan wejangan kepada Kades Mulyanto agar cepat beradaptasi dengan situasi sebagai seorang kades. Kalau dulu mulai pagi hanya melayani dirinya sendiri, maka setelah dilantik saudara harus membiasakan diri untuk melayani masyarakat. Memimpin managemen di kantor desa. Bagaimanapun apabila ada kesalahan prosedur, misalnya pembangunan jalan lingkungan yang salah prosedur, yang kami minta pertanggungjawaban adalah kepala desanya,pesannya.(sho) GRESIK-Dinas Pendidikan (Disdik) Gresik dituding tidak becus dalam menyalurkan bantuan dana ujian nasional (Unas) tingkat SMA sederajat. Buktinya, dana hibah sebesar Rp. 50.000,- persiwa untuk lembaga pendidikan swasta yang dialokasikan dalam APBD Gresik Tahun 2012, belum dicairkan. Padahal, pelaksanaan Unas sudah selesai Kamis (18/4) ini. Semestinya, jauh hari Disdik sudah bisa mencairkan sebelum pelaksanaan Unas. Kasihan sekolah-sekolah swasta yang kebingungan mencari hutang untuk menutupi kekurangan. Ini menunjukkan kinerja Disdik, tidak becus,kecam Ketua Komisi D DPRD Gresik, Drs. Chumaidi Maun dengan nada sengit, Rabu (18/9). Keterlambatan pencairan tersebut membuat sekolah swasta kebingungan mencari hutang. Sebab, peruntukan bantuan tersebut juga dialokasikan unChumaidi tuk honor pengawas Unas di sekolah-sekolah. Tak pelak, mereka sambat ke Komisi D ketika melakukan sidak Unas ke sekolah swasta. Masak, honor pengawas Unas sebesar Rp. 240.000,- dihutang. Mereka dijanjikan akan dibayar apabila dana hibah dari Disdik Gresik cair,tukasnya. Menurutnya, Disdik Gresik tidak harus menunggu sekolah menyerahkan SPJ (surat pertanggungjawaban) sebagai syarat pencairan bantuan Unas. Tetapi, bantuan dicairkan lebih dulu dan SPJ menyusul. Tak mungkin SPJ dibuat lebih dulu oleh sekolah karena Unas belum berlangsung. SPJ bias menyusul karena aturan diperbolehkan,tandasnya. Dijelaskan oleh politisi dari F-PKB itu, pendidikan merupakan uru-
Dituding
Disdik
GRESIK-Kalangan dewan bingung dengan undangan yang diterima dari Sekretariat DPRD (sekwan) Gresik untuk menghadiri undangan rapat paripurna Kamis (18/4) ini. Pasalnya, agenda dalam undangan yang ditandatangani Wakil Ketua DPRD Gresik, Hadi Kusono tertulis penyampaian laporan Pansus (Panitia Khusus) LKPj (Laporan Keterangan Pertanggungjawaban) Bupati serta pengambilan keputusan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Penyertaan Modal pada PT Gresik Migas maupun Ranperda tentang Penghapusan dan Pelepasan Aset untuk Kepenntingan Pembangunan Bendung Gresik Sembayat (BGS). Kita belum laporan, koq tertulis pengambilan keputusan,ujar Ketua Pansus Ranperda tentang Penyertaan Modal pada PT Gresik Migas maupun Ranperda tentang Penghapusan dan Pelepasan Aset untuk Kepentingan Pembangunan Bendung Gresik Sembayat (BGS), Moh Syafi AM SH dengan nada heran, Rabu (18/4). Menurut Ketua F-PKB ini, pihaknya sudah menyelesaikan pembahasan 2 ranperda yang diajukan eksekutif tersebut. Namun, Ranperda Penyertaan Modal
yang dipatok sebesar Rp. 100.000,- m2. Pembebasan tanah milik warga tersebut menggunakan anggaran dari APBD Propinsi Jawa Timur Ada warga yang mengadu ke kita karena hanya menerima uang ganti rugi hanya sebesar Rp. 60.000,- m2 untuk proyek BGS. Padahal, tim apprasial menetapkan harga sebesar Rp. 100.000,-m2,ujar Anggota Komisi A, Drs. Mubin dengan nada serius, kemarin. Sedangkan Pemkab Gresik juga melakukan pembebasan tanah yang dialokasikan sebesar Rp. 15 milyar dalam APBD Gresik tahun 2011 lalu. Tapi, pembebasan lahan tersebut untuk relokasi makam warga. Dalam perkembangannya, relokasi makam urung dilaksanakan. Celakanya, sambung politisi dari FPAN tersebut, Pemkab Gresik menjanjikan masyarakat yang terkena pembebasan lahan akan diganti dengan tanah milik Pemkab Gresik. Eksekutif terlalu mudah menjanjikan kepada warga tanpa memikirkan aspek hukumnya. Kita menjelaskan ke masyarakat, justru dituduh menghambat,tegasnya.(sho)
san wajib yang anggarannya harus dicukupi oleh pemerintah. Termasuk didalamnya memenuhi kebutuhan biaya untuk Unas. Sehingga, pada pembahasan APBD Gresik Tahun 2012, dewan menyetujui bantuan sebesar Rp.50.000,- persiswa yang menjadi peserta Unas di lembaga pendidikan swasta sesuai kalkulasi kebutuhan biaya untuk peserta Unas tingkat SMA sederajat yang dihitung oleh Disdik Gresik sebesar Rp. 80.000,-persiswa. Selain itu, APBD Propinsi Jawa Timur Tahun 2012 juga mengucurkan bantuan sebesar Rp. 28.000,- persiswa. Celakanya, kalkulasi dari Disdik Gresik dirasakan tak cukup oleh sekolah,imbuhnya. Ada sekolah yang melakukan antisipasi dengan memasukkan kekurangan biaya Unas melalui penarikan kepada siswa yang diselipkan dalam pembayaran sumbangan pengembangan pendidikan (SPP). Tapi, mereka memasukkan dalam renMaun cana anggaran pendapatan dan biaya sekolah (RAPBS). Sementara itu, Kepala Disdik Wanda Metini H enggan dikonfirmasi wartawan dan melimpahkan kepada Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen) Edi Sartono. Kita sudah kirimkan berkas pencairan bantuan Unas ke Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD). Dijanjikan Kamis (18/4) ini, sudah bisa dicairkan,tegasnya. Menurut Edi Sartono, keterlambatan pencairan bantuan hibah Unas karena pihaknya sangat berhati-hati. Dikahawatirkan, setelah dana sudah cair tetapi pihak sekolah tidak menyetorkan SPJ. (sho)
juangan juga bahwa buruh dan pekerja punya empati sosial, tukasnya. Namun, mantan Ketua DPC K SPSI Gresik Subari memberikan kritik pedas dengan kepengurusan saat ini . Menurutnya, aksi donor darah memang tidak salah. Tetapi, tradisi turun jalan tidak boleh dihilangkan. Karena dengan aksi
MayDay adalah cara para buruh memperjuangkan hak-hak nya. Ya, kami sangat menyayangkan tidak adanya aksi. Tetapi, kami juga dengar bahwa ada kelompok lain yang akan melakukan aksi. Kami sangat mendukungnya, ujarnya.(sho)