Anda di halaman 1dari 2

Bahagia itu sederhana, ketika aku bisa menikmati manisnya senyummu dan membiarkan mata dan hatiku terpesona

oleh keindahannya :) Kenangankenangan manis bersamamu membuat hatiku tak kuasa mengingat pesonamu yang menggugah semangat hari-hariku setiap detiknya. Yang mungkin tak akan pernah kauingat, tapi akan selalu pekat melekat di setiap sel saraf ku. Kau ingat? Ketika kita bertemu di kopsis, kau tersenyum padaku. Tapi sayangna saat itu kita belum saling kenal, sehingga aku hanya memperhatikan itu layaknya orang iseng. Namanya juga kakak kelas. Lalu ketia kita sudah saling mengenal, aku sering memerhatikanmu dari jauh. Atau kalau memang kita bertemu dan cukup dekat, aku akan memanggil namamu. Walau harus melawan rasa takut dan grogiku sekalipun. Seperti waktu kita olahraga, ingat? Aku memperhatikanmu dari lapangan basket, sedangkan kau di lapangan voli bermain dengan teman-temanmu. Temanmu tak sengaja melempar bola ke atas genteng. Sehingga kau dan teman-temanmu yang lain menggodanya untuk mengambil bola voli itu. Kau pasti tak tahu ketika aku memperhatikanmu kala itu. Aku kan memang terlalu terkucil di hatimu :p Setelah olahraga,aku ke kantin makan bakso XD. Aku meliihatmu makan juga, kebetulan sambal dan kecapnya di mejamu. Aku tak terlalu punya keberanian untuk mengambilnya. Lebih tepatnya ketika aku harus melawan godaan untuk memandangi matamu.. Oh iya, aku ingat pertama kalikau menoleh padaku. Maksudnya ketika kau telah mengenal aku :) di depan ruang ganti setelah olahraga, dan kau menuju kantin. Aku bilang sesuatu dan tiba-tiba kau menoleh dengan lirikan matamu yanggggg!!!! Uh, benar-benar meng-flykan hatiku! Sayangnya, kau tak ahu betapa girangnya perasaanku kala itu.. Waktu ujian praktek agama, kebetulan kelasku di depan mushola, dan kau ada di situ. Gurunya baik banget kasih jam kosong. Aku bebas memandangimu dari kelas. Kau wudhu, kau memakai sarung. Keren sekali! Untungnya ada sesuatu yang harus menahanmu berlama-lama disitu, sehingga aku bisa lebih lama lagi menikmati pemandangan langka seperti ini. Waktu ujian praktek Kertakes, kau melukis kan ya? Waktu kau sedang menyelesaikan lukisanmu, kelasmu ramai sekali karena waktu itu temanmu sedang praktek menari. Ah, tarian mereka tak terlalu menarik! Leih indah juga melihat kamu dari sudut tak terjangkau matamu ini. Kau saangaaaat indah! Gigiku gemerutuk bergetar tak kuasa menahan pesonamu! Ah, cinta bisa menghubungkan fisiologis dan psikis ya? Tiba-tiba kau menoleh ke arahku, aku sembunyi tapi tetap bisa memandangmu. Kau tersenyum. Aaaaaa! Mimpi apa aku semalam, senyumnya seindah mawar merekah sehabis hujan pagi hari! Menakjubkan! Lalu saat kau di dekat uks. Aku mengantar temanku yang sakit kesana. Aw! Dewi fortuna benarbenar ada di pihakku saat itu! Aku menyapamu, kau membalasnya dengan rengkuhan merdu suaramu. Telingaku berkali-kali menangis bahagia mendengarnya.

Oh ya, ketika aku olahraga tolak peluru. Kau memperhatikanku dari bawah pohon beringin kan? Aku memperhatikanmu juga kok, meskipun aku tidak memandang kedua matamu :) fly banget loh hatiku :p Terus juga pas kamu lagi ujian praktek voli. Kan kelasku strategis banget gitu, aku bisa jelas memandangimu dari jauh loh. Kamu keren banget ya :3 Pas aku minta maaf langsung sama kamu, inget ga? Waktu itu kayaknya sebenernya kamu udah maafin aku. Tapi aku dikerjain. Daan akhirnya dengan gugup gempita #eh aku pegang tangan kamu!! Rasanya gimana yaaa, adem anget ah nano-nano tapi perfect bgt!!! Dan, kamu yang pacaran di belakangku itu?? Aaaahhhh! Berani banget sih bikin aku nangis? Pake senyu-senyum segala! Kamu kira aku seneng apa ya ngelihat kamu kaya gitu? UH! Tapi, Yang paling berkesan itu, ketika aku foto sama kamu. Gila! Beruntung banget aku beran kaya gitu! Kamu di deket aku , sumpah ya kasarnya jaket hitam yang kamu kenakan itu punya efek samping berlebihan buat kulitku. Mereka bilang mereka ketagihan banget dket-deketsama kamu. Aah! Aku jadi ada keinginan buat meluk deh ({}) Sampai saat ini kenangan itu masih kesimpen jelas di otak kanan, kiri, belakan, kecil bahkan di sumsum tulangku. Untuk apa aku melupakan makhluk indah seperti kamu? :)

Anda mungkin juga menyukai