Anda di halaman 1dari 10

Bagaimana Proses Kerja Maglev

MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika

oleh
ALVIN ADITYA 16511083 ALDY WIRAWAN 16511143 JORDIA IBRAHIM 16511159 MUHAMAD IHSAN 16511203 ISKANDAR SETIADI 16511303 FAIZ ILHAM MUHAMMAD 16511323 MEKAPUTRA YUDAHANDIKA 16511371 PANDU KARTIKA PUTRA 16511383 DIWANGKORO 16511395 YODI PRAMUDITO 16511403

SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2012

Page |2

Superkonduktor Bagaimana Proses Kerja Maglev I. Prinsip Dasar


Maglev train (kereta gaya angkat magnetik) memanfaatkan gaya magnetik untuk membuat kereta tersebut dapat melayang dan melaju di atas jalurnya. Kereta tersebut dapat terangkat dan melaju dengan memanfaatkan magnet yang terdapat dalam kereta dan magnet dari jalur kereta tersebut. Magnet yang terhubung ke kereta biasanya menggunakan magnet superkondutor, sedangkan magnet di jalurnya dibangkitkan dari tenaga listrik. Setelah kumparan superkonduktor tersebut sudah dialiri listrik, kumparan tersebut tidak akam membutuhkan listrik lagi. Namun, kumparan superkonduktor dalam kereta tersebut hanya dapat bekerja pada suhu yang rendah, sehingga dalam kereta tersebut juga terdapat sistem pendingin untuk menjaga suhu kumparan. Komponenkomponen dalam maglev train dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1

Page |3

Sistem levitation (pengangkatan) kereta dapat dilihat pada gambar 2. Levitation Coil (kumparan pengankat) dalam jalur kereta tersebut dialiri listrik sedemikian rupa sehingga akan menimbulkan medan magnet yang akan memberikan gaya angkat ke kereta sesuai dengan kebutuhan sehingga dapat mempertahankan kereta

Gambar 2

pada ketinggian tertentu. Untuk mengetahui berapa arus yang harus dialiri dalam kumparan tersebut, terdapat sensor yang mendeteksi ketinggian kereta saat ini dan sistem yang menghitung daya angkat yang dibutuhkan. Kumparan ini juga berperan sebagai guidance coil (kumparan pengarah) untuk menjaga agar kereta tersebut dalam jarak tertentu dari dinding jalur kereta. Sistem propulsion (penggerak) kereta tersebut dapat dilihat pada gambar 3. Propulsion coil (kumparan penggerak) pada jalu kereta akan dialiri arus yang berubahubah sehingga menimbulkan medan magnet yang berubah-ubah pula. Medan magnet yang ditimbulkan itu akan disesuaikan sedemikian rupa agar dapat menarik / mendorong kereta untuk maju. Jadi untuk setiap magnet yang berada pada kereta, ketika kumparan penggerak berada di depan magnet listrik akan dialirkan sehingga menimbulkan medan magnet yang dapat menarik magnet pada kereta. Namun, ketika magnet kereta sudah melewati kumparan tersebut, listrik akan dialirkan ke arah sebaliknya sehingga medan magnet
Gambar 3

Page |4

yang ditimbulkan akan menolak magnet pada kereta. Sedangkan untuk sistem pengereman akan berlaku kebalikannya.

II.

Deskripsi

Magnetic levitation adalah metode penggunaan gaya angkat magnet untuk mempengaruhi gerak suatu objek. Pada sistem transportasi, metode ini digunakan dalam kendaraan yang bernama magnetic levitated train dengan terjemahan bebasnya kereta gaya angkat magnetik. Kereta tersebut melayang beberapa inci dari sepanjang rel yang sudah disediakan dan dihentikan, diarahkan, serta dipercepat dengan gaya angkat magnetik. Kereta yang menggunakan gaya angkat magnetik ini berjalan lebih halus, lebih tidak berisik, dan memerlukan perawatan yang lebih sedikit dari transportasi berroda. Karena tidak ada gaya gesek yang berbeda, percepatan dan perlambatan dari kereta ini jauh melebihi kereta lainnya. Daya yang diperlukan untuk mengangkat kereta ini tidak signifikan; kebanyakan daya dalam sistem kereta ini dipakai untuk melawan hambatan angin. Pada kereta konvensional, kecepatan yang tinggi akan mempercepat kerusakan pada peralatan, baik rel maupun kereta. Kerusakan pada peralatan tentu akan menyebabkan biaya perawatan tinggi. Hal inilah yang menyebabkan kereta konvensional di berbagai negara dibatasi kecepatannya (sekitar 300 km/jam). Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa performansi kereta konvensional kalah dari kereta maglev dari sisi kecepatan dan biaya. Secara umum sistem maglev dapat dibagi menjadi dua, yaitu Electro Dynamic Suspension (EDS) dan Electro Magnetic Suspension (EMS). Pada awal tahun 1900, Emile Bachelet menemukan suspensi magnetik menggunakan gaya tolak yang dihasilkan dari arus bolak-balik. Ide Bachelet mengenai sistem EDS tidak dapat direalisasikan sampai tahun 1960 ketika magnet superkonduktor ditemukan. Hal ini

Page |5

dikarenakan sistem EDS di balik ide Bachelet memerlukan banyak daya sehingga magnet biasa tidak dapat dipakai dalam sistem tersebut. Pada tahun 1922, Hermann Kemper di Jerman mengusulkan EMS dan mendapat paten bagi kereta maglev di tahun 1934. Desain dasar dari kereta maglev bersistem EMS dihasilkan Kemper di tahun 1953 dan transrapid (TR01) dibuat pada tahun 1969. Pengembangan maglev di Amerika Serikat dimulai dari dihasilkannya High Speed Ground Transportation (HSGT) pada tahun 1965. Karena dukungan pemerintah, peneliti Amerika Serikat dapat dikatakan unggul terhadap negara-negara lainnya dalam riset maglev. Amerika menemukan konsep sistem EDS dan mendominasi riset dan eksperimen sistem tersebut. Pada awal 1963, James Powell dan Gordon Danby dari Brookhaven National Laboratory menyadari bahwa superkonduktivitas dapat mengatasi problem dari konsep awal Bachelet. Pada tahun 1966, Powell dan Danby mempresentasikan konsep maglev mereka yang menggunakan magnet superkonduktor. Powell dan Danby mendapat paten tahun 1968 dan konsep maglev mereka diadopsi Jepang dalam pembuatan kereta berbasis maglev. Tahun 1969, grup dari Stanford, Atomics international dan Sandia mengembangkan sistemcontinuous sheet guideway (CSG). Dalam sistem ini, medan magnet yang bergerak pada magnet kendaraan menginduksi arus dalam lapisan materi konduksi yang kontinyu. Beberapa grup membuat permodelan dari sistem tersebut dan melakukan tes terhadap permodelan tersebut. Hasil tes kecepatan yang dilakukan adalah 97,2 km/jam. Oleh karena itu, sistem CSG ini dipakai pada tahun 2001. Sementara itu, sistem EDS juga dikembangkan di Amerika Serikat pada awal tahun 1970. Riset maglev di Amerika Serikat berhenti pada tahun 1975 karena pemerintah memutuskan untuk menghentikan dana riset HGST. Setelah itu. riset maglev dilanjutkan di Jerman dan Jepang. Berikut adalah timeline perkembangan riset maglev

Page |6

(Jerman) Transrapid 01 1969- dibuat oleh Krauss-Maffei, merupakan kendaraan maglev EMS pertama Transrapid 02 1971- dioperasikan pada lintasan sejauh 0.93 km. kecepatan maksimum 164 km/jam Transrapid 03 1972- dioperasikan pada lintasan sejauh 0.93 km. kecepatan maksimum 140 km/jam Transrapid 04 1973- dioperasikan pada lintasan sejauh 2.4 km HMB1 1975- kendaraan pertama dengan linear synchronous motor Transrapid 05 1979- berpenumpang dan mencapai kecepatan 75 km/jam Transrapid 06 1983/4- mencapai kecepatan 302 km/jam Transrapid 07 1993- mencapai kecepatan 450 km/jam Transrapid 08 1999- mempunyai kecepatan antara 400-550 km/jam (Japan) 1972- Eksperimen maglev menggunakan superkonduktor sukses dengan melayangnya ML-100 10 cm dari permukaan 1977- Dilakukan tes terhadap kendaraan ML-500 1979- Tes dari kendaraan ML-500 menghasilkan kecepatan 517 km/jam 1980- Dilakukan tes terhadap kendaraan MLU001 1987- Kecepatan 400.8 km/jam tercapai oleh (249 mph) ahieved by 2-car manned vehicle 1990- Rencana konstruksi maglev Yamanashi disetujui 1996- konstruksi YMTL (Yamanashi Test Line) sepanjang 18.4 km selesai, MLX01 disiapkan 1997- Tes terhadap MLX01 dimulai, dicapai kecepatan sebesar 550 km/jam pada tanggal 24 Desember 1997 1999- Rekor kecepatan baru sebesar 552 km/jam dicapai

Page |7

Ada 2 sistem transportasi maglev komersial yang beroperasi sekarang, yaitu sistem Transrapid (Shanghai, April 2004) dan sistem HSST (High Speed Surface Transportation) Linimo (Jepang, Maret 2005). Pada 3 bulan pertama setelah peluncuran, Linimo berhasil mengangkut 10 juta penumpang. Korea dan Cina masing-masing membuat kereta maglev berkecepatan rendah dengan desain sendiri yang dioperasikan di Beijing bandara di Seoul. Keuntungan-keuntungan dalam pengunaan superkonduktivitas: 1. Besarnya Hambatan (R) dari bahan superkonduktivitas, sehingga besarnya Daya (P) yang hilang sangatlah kecil ketika digunakan sebagai bahan penghantar listrik. 2. Dalam penggunaan dan bahan bahan

superkonduktivitas

magnetik, tidak ada energi kinetik yang hilang karena magnet melayang (tidak bersentuhan langsung dengan permukaan). Dalam aplikasinya, sifat ini dapat digunakan pada kereta Maglev yang menggunakan prinsip superkonduktivitas ini. 3. Mampu meningkatkan effisiensi dan realibiltas dari sistem. Sebagai contoh, penggunaan bahan sebagai transmisi frekuensi GHz sangat berguna dalam menunjang telekomunikasi jarak-jauh. 4. Mampu mengurangi massa dan volume bahan yang digunakan, karena dengan effisiensi tinggi, kita dapat mengurangi pemakaian bahan dalam sistem. Kerugian-kerugian dalam pengunaan superkonduktivitas: 1. Biaya pembuatan maupun operasional yang mahal, karena biasanya bahan superkonduktivitas terdapat pada suhu rendah, dibawah 138K. 2. Ketidakstabilan bahan superkonduktor. Hal ini disebabkan adanya suhu tertentu saja yang membuat suatu bahan memiliki sifat superkonduktivitas.

Page |8

III.

Masa Depan

Maglev sebagai alternatif transportasi masa kini memiliki prospek kedepan sebagai salah satu sarana transportasi utama yang akan digunakan. Hal ini dikarenakan Maglev dapat dijalankan dengan kecepatan tinggi. Seperti yang sudah dibahas diatas, Maglev telah banyak digunakan di negara-negara besar. Berikut ini adalah penjelasan-penjelasan mengenai aplikasi dan fungsi dari sarana transportasi Maglev dimasa depan. Salah satu alasan penggunaan Maglev dibandingkan jalur udara adalah kemudahan dalam pengaksesan. Selain itu, Maglev menggunakan prinsip kerja magnetik, sehingga lebih hemat dalam penggunaan biaya operasional. Maglev, sebagai salah satu sarana transportasi darat, dapat menampung jumlah penumpang yang jauh lebih banyak dalam melakukan satu kali perjalanannya. Penggunaan Maglev dapat mengurangi penggunaan bahan bakar, serta hal ini dapat mengurangi polusi udara yang dihasilkan pesawat terbang. Sebagai perbandingan dalam penggunaan energi, Maglev saat ini hanya menggunakan 0.4 megajoules setiap milnya, dibandingkan pesawat terbang yang menggunakan 4 megajoules setiap milnya. Selain itu, dari segi keamanan, kereta Maglev jauh lebih aman karena memiliki jalurnya sendiri, sehingga tidak memungkinkan terjadinya tabrakan antar kereta api. Contoh pengembangan kereta api Maglev yang sedang berlangsung saat ini adalah California-Nevada Interstate Maglev. Proyek ini memiliki panjang jalur 433
km, yang menghubungkan Las Vegas, Nevada dengan Anaheim, California. Kereta Maglev ini ditargertkan memiliki kecepatan sekitar 310 mph (500 km/h).Disamping kanan ini

Page |9

adalah salah satu peta jalur rencana pembangunan dari Maglev, sebagai contoh, warna merah direncanakan selesai dibangun pada tahun 2020 dan warna kuning direncanakan selesai pada tahun 2030. Proyek ini sendiri mendapat pendanaan sekitar 12 milyar dollar. Selain contoh diatas, riset untuk pengembangan Maglev juga mulai dilakukan. Menurut Shen Zhiyun, salah satu anggota akademi CAS dan CAE, China sedang mentargetkan pengembangan kereta api Maglev bawah tanah yang dapat mencapai kecepatan 600 sampai 1000 km per jam dan ditargetkan selesai antara tahun 2020 dan 2030. Menurut salah satu researcher di Massachusetts Institute of Technology, secara teoritis, kecepatan dari kereta Maglev dalam selubung tertutup dapat mencapai 20.000 kilometer per jam. Selubung tertutup yang dimaksud (seperti gambar diatas) adalah selubung bertekanan rendah sehingga kereta Maglev dapat melayang dan bergerak dengan kecepatan tinggi.

P a g e | 10

Daftar Pustaka

Halliday, D., Resnick, R., Walker, J., 1997. Fundamentals of Physics. John Wiley & Sons.
http://www.21stcenturysciencetech.com/articles/Summer03/maglev2.html http://en.wikipedia.org/wiki/California-Nevada_Interstate_Maglev http://en.wikipedia.org/wiki/Maglev http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_maglev_train_proposals http://en.wikipedia.org/wiki/Superconducting_electric_machine#Advantages_and_disadvan tages_of_superconducting_electric_machines http://www.maglev.net/news/maglev-trains-%E2%80%93-future-of-transportation/ http://www.maglev2000.com/works/how-02.html http://www.magnet.fsu.edu/education/tutorials/magnetacademy/superconductivity101/imag es/superconductivity-maglevcut.jpg http://www.physics.rutgers.edu/~kotliar/honors/honsem02/somalwar/HonSem02/Maglev% 20Trains.ppt http://positivefuturist.com/archive/335.html http://www.superconductors.org/Uses.htm

Anda mungkin juga menyukai