Anda di halaman 1dari 17

1

1.1

DAMPAK LALULINTAS PADA RUAS JALAN


DESKRIPSI DAMPAK LALULINTAS PADA RUAS JALAN

A. Kinerja Ruas Jalan Eksisting


Pembangunan Malang City Point Apartment akan sangat mempengaruhi kinerja ruas jalan diwilayah studi yaitu ruas Jl. Terusan Raya Dieng. Berdasarkan hasil survei didapatkan kondisi arus lalulintas puncak pada Ruas Jl. Terusan Raya Dieng terjadi pada hari Senin jam 11.30 12.30 dengan derajat kejenuhan untuk arah ke Unmer sebesar 0,161 dan untuk arah ke simpang dieng sebesar 0,171. Berdasarkan hasil analisis tersebut, dapat diketahui bahwa kondisi lalulintas pada ruas Jl, Terusan Raya Dieng masih normal, dimana kapasitas jalan masih bisa menampung jumlah pergerakan yang ada. Berdasarkan kondisi tersebut, tingkat layanan (LOS) ruas Jl. Terusan Dieng termasuk dalam tingkat layanan A (DS = 0,00 - 0,20), dimana karakteristik lalulintasnya adalah sebagai berikut : Kondisi arus bebas dengan volume lalu lintas rendah dan kecepatan tinggi. Kepadatan lalu lintas sangat rendah dengan kecepatan yang dapat dikendalikan oleh pengemudi berdasarkan batasan kecepatan maksimum/minimum dan kondisi fisik jalan. Pengemudi dapat mempertahankan kecepatan yang diinginkannya tanpa atau dengan sedikit tundaan.

EVALUASI DAMPAK LALULINTAS

5-1

Kondisi ruas Jl. Terusan Raya Dieng hasil analisis seperti dalam Tabel 5.1. Tabel 5.1 Kondisi Kinerja Ruas Jl. Terusan Raya Dieng Eksisting Pada Jam Puncak
ARAH KE UNMER Simpang Dieng Arus smp/jam 476,75 506,75 Kapasitas smp/jam 2964,46 2964,46 Derajat Kejenuhan (DS) 0,161 0,171 LOS A A

Sumber : Hasil Analisis, 2011

Volume maupun

lalulintas

secara

natural

akan

berkembang akan memacu

sejalan

dengan

pertumbuhan penduduk dan sosio-ekonomi. Pertambahan jumlah penduduk pertumbuhan sektor ekonomi bertambahnya pergerakan. Mengacu pada hal tersebut, maka perkiraan pertumbuhan lalulintas diasumsikan akan mengikuti tingkat pertumbuhan kendaraan di Kota Malang yaitu sebesar 9,18% per tahun. Selanjutnya, volume lalulintas dan derajat kejenuhan untuk 5 (lima) tahun mendatang mengacu pada kondisi eksisting berdasarkan tingkat pertumbuhan kendaraan tanpa adanya rencana Pembangunan Malang City Point Apartment dapat diprediksikan seperti dalam Tabel 5.2. Tabel 5.2 Proyeksi Kondisi Kinerja Ruas Jl. Terusan Raya Dieng Tahun 2016 pada Jam Puncak Tanpa Pembangunan MCP Apartment Derajat Arus Kapasitas ARAH Kejenuhan LOS smp/jam smp/jam (DS) UNMER 695,58 2964,46 0,235 B Simpang Dieng 739,35 2964,46 0,249 B
Sumber : Hasil Analisis, 2011

Adanya pertumbuhan lalulintas menyebabkan jumlah kendaraan yang akan melintasi ruas jalan eksisting (Jl. Terusan Raya Dieng) meningkat, dimana hal ini dapat menyebabkan kinerja jalan akan menurun. Berdasarkan hasil analisis proyeksi pada Tahun 2016 mendatang, tingkat layanan (LOS) ruas Jl. Terusan Raya Dieng termasuk dalam tingkat layanan B (DS = 0,21 0,44) tanpa adanya kegiatan pembangunan seperti rencana kegiatan Pembangunan Malang City Point Apartment. Penurunan kinerja ruas Jl. Terusan Raya Dieng pada kondisi jam puncak seperti Tabel 5.3.

Tabel 5.3 Penurunan Kinerja Ruas Jl. Terusan Raya Dieng Tahun 2016 Pada Kondisi Jam Puncak

EVALUASI DAMPAK LALULINTAS

5-2

ARAH UNMER Simpang Dieng

Kapasitas (smp/jam) 2964,46 2964,46

DS Tahun 2011 0,161 0,171

DS Tahun 2016 0,235 0,249

Peningkatan DS (%) 45,79

Sumber : Hasil Analisis, 2011

B. Kinerja Ruas Jalan Setelah MCP Apartment Beroperasi


Kondisi ruas Jl. Terusan Raya Dieng pada kondisi eksisting menunjukkan tingkat layanan (LOS) termasuk dalam tingkat layanan A (DS = 0,00 - 0,20), baik untuk lajur arah ke UNMER maupun arah ke Simpang Dieng. Setelah Malang City Point Apartment beroperasi yang akan menimbulkan tarikan dan bangkitan lalulintas, terutama ke ruas Jl. Terusan Raya Dieng, dimana hal ini akan mempengaruhi kinerja ruas Jl, Terusan Raya Dieng yang akan mengalami peningkatan derajat kejenuhan. Kondisi kinerja ruas Jl. Terusan Raya Dieng setelah Malang City Point Apartment beroperasi pada kondisi jam puncak dapat dilihat pada Tabel 5.4. Tabel 5.4 Kondisi Kinerja Ruas Jl. Terusan Raya Dieng Setelah Malang City Point Apartment Beroperasi Pada Jam Puncak
ARAH UNMER Simpang Dieng Arus smp/jam 993,75 890,75 Kapasitas smp/jam 2964,46 2964,46 Derajat Kejenuhan (DS) 0,335 0,300 LOS B B

Sumber : Hasil Analisis, 2011

Berdasarkan hasil analisis terhadap kondisi ruas Jl. Terusan Raya Dieng tersebut, dapat diketahui bahwa tingkat layanan (LOS) setelah beroperasinya Malang City Point Apartement pada kondisi jam puncak untuk arah UNMER termasuk dalam tingkat layanan B (DS = 0,21-0,44), dimana karakteristik lalulintasnya adalah arus stabil dengan volume lalu lintas sedang dan kecepatan mulai dibatasi oleh kondisi lalu lintas, kepadatan lalu lintas rendah, hambatan internal lalu lintas belum mempengaruhi kecepatan, pengemudi masih cukup punya kebebasan yang cukup untuk memilih kecepatannya dan lajur jalan yang digunakan. Dengan tingkat pertumbuhan kendaraan di Kota Malang yaitu sebesar 9,18% per tahun, maka volume lalulintas dan derajat kejenuhan untuk 5 (lima) Tahun setelah beroperasinya Malang City Point Apartment pada ruas Jl. Terusan Raya Dieng seperti pada Tabel 5.5. Tabel 5.5 Proyeksi Kondisi Kinerja Ruas Jl. Terusan Raya Dieng Tahun 2016 Setelah Malang City Point Apartment Beroperasi Pada Jam Puncak

EVALUASI DAMPAK LALULINTAS

5-3

ARAH UNMER Simpang Dieng

Arus smp/jam 1449,88 1299,60

Kapasitas smp/jam 2964,46 2964,46

Derajat Kejenuhan (DS) 0,489 0,438

LOS C C

Sumber : Hasil Analisis, 2011

Beroperasinya Malang City Point Apartment yang akan menimbulkan tarikan dan bangkitan perjalanan pada ruas Jl. Terusan Raya Dieng, berdasarkan hasil proyeksi pada Tahun 2016 terkait juga dengan pertumbuhan kendaraan di Kota Malang, akan mempengaruhi derajat kejenuhan pada ruas Jl. Terusan Raya Dieng sebesar 45,99%. Kondisi tersebut akan menurunkan kinerja pada ruas Jl. Terusan Raya Dieng, meskipun dari hasil analisis tingkat layanan (LOS) setelah beroperasinya Malang City Point Apartement pada kondisi jam puncak masih dalam tingkat layanan C (DS = 0,45 0,74). Penurunan kinerja ruas Jl. Terusan Raya Dieng setelah beroperasinya malang City Point Apartment pada kondisi jam puncak pada Tahun 2016 seperti dalam Tabel 5.6. Tabel 5.6 Penurunan Kinerja Ruas Jl. Terusan Raya Dieng Tahun 2016 Setelah Malang City Point Apartment Beroperasi Pada Jam Puncak Kapasitas DS Tahun DS Tahun Peningkatan ARAH (smp/jam) 2011 2016 DS (%) UNMER 2964,46 0,335 0,489 45,99 Simpang Dieng 2964,46 0,300 0,438
Sumber : Hasil Analisis, 2011

1.2

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN LALULINTAS PADA RUAS JALAN


Dari hasil analisis, diketahui bahwa kinerja ruas Jl. Terusan Raya Dieng

dapat dikategorikan masih memenuhi standar kelayakan dalam kinerja pelayanan berlalu lintas, dengan derajat kejenuhan (DS) pada kondisi eksisting maupun setelah Malang City Point Apartment beroperasi dan hasil proyeksi pada 5 (lima) tahun mendatang, dimana derajat kejenuhan (DS) masih dibawah 0,75. Hal ini, berdasarkan kriteria nilai batas dari indikator dampak lalu lintas jalan yang membutuhkan penanganan, yaitu derajat kejenuhan lebih dari atau sama dengan 0,75 untuk lalulintas kendaraan, sehingga ruas Jl. Terusan Raya Dieng belum memerlukan penanganan terkait perbaikan kinerja ruas jalan. Tetapi untuk tetap menjaga kenyamanan dan keamanan dalam berlalulintas baik pada kondisi sekarang sampai dengan 5 (lima) tahun mendatang setelah beroperasinya Malang City Point Apartment, tetap diperlukan perbaikan kinerja

EVALUASI DAMPAK LALULINTAS

5-4

khususnya terkait dengan skenario pengaturan lalulintas dan perbaikan kelengkapan fasilitas lalulintas.

2
2.1

DAMPAK LALULINTAS PADA SIMPANG


DESKRIPSI DAMPAK LALULINTAS PADA SIMPANG

A. Kinerja Simpang 4-Kaki Dieng Eksisting


1. Kapasitas Simpang dan Derajat Kejenuhan Dalam menentukan kapasitas simpang dan derajat kejenuhan untuk kondisi awal, harus ditentukan terlebih dahulu tipe pendekatnya apakah terlawan (O) atau terlindung (P), setelah itu ditentukan lebar efektif (We), nilai arus jenuh dasar (So), faktor-faktor penyesuaian, nilai arus jenuh yang disesuaikan (S), rasio arus (FR), rasio fase (PR). Sedangkan untuk waktu siklus disesuaikan (c) dan waktu hijau (g) digunakan data dari hasil survei. Kemudian dapat dihitung kapasitas (C) dan derajat kejenuhan (DS). Kondisi kinerja simpang 4-kaki Dieng saat ini (eksisting) berdasarkan hasil analisis pembebanan pergerakan, diperoleh kinerja eksisting simpang 4-kaki Dieng sebagaimana terlihat pada Tabel 5.7. Tabel 5.7 Kapasitas Simpang dan Derajat Kejenuhan Simpang 4-Kaki Dieng Eksisting Pada Jam Puncak KODE S Q G Kapasitas DS PENDEKAT (smp/jam) (smp/jam) (detik) (smp/jam) 2850,00 558,3 22 681,52 RL 0,82 2793,00 432,4 20 607,17 GL 0,71
TD RD 2565,00 2679,00 322,1 453,7 18 20 501,85 582,39 0,64 0,78

Sumber : Hasil Analisis, 2011

2. Antrian Nilai panjang antrian diperoleh dari kendaraan yang tersisa pada fase sebelumnya (NQ1) ditambah dengan jumlah kendaraan yang datang selama waktu merah (NQ2). Nilai NQ1 ditentukan oleh besarnya derajat kejenuhan (DS). Untuk DS 0.5 nilai NQ1 = 0, sedangkan untuk DS > 0.5 maka nilai NQ1 dapat dihitung. Nilai DS yang besar akan menghasilkan nilai NQ 1 dan NQ2 yang besar pula. Akibat arus yang besar, juga akan berpengaruh terhadap panjang antriannya. Panjang antrian yang terjadi tidak hanya dipengaruhi oleh nilai

EVALUASI DAMPAK LALULINTAS

5-5

NQMAX tetapi juga dipengaruhi oleh lebar masuknya. Panjang antrian pada masing-masing pendekat seperti dalam Tabel 5.8. Tabel 5.8 Hasil Perhitungan Antrian Tiap Pendekat Simpang 4-Kaki Dieng Eksisting Pada Jam Puncak Kapasita Jumlah Kendaraan Antri KODE s Rasio (smp) QL PENDEK DS (smp/jam Hijau (m) AT NQ1 NQ2 NQTOT NQMAX ) 1,717 13,50 15,21 RL 681,52 0,82 0,239 12 48,000 5 1 8
GL TD RD 607,17 501,85 582,39 0,71 0,64 0,78 0,217 0,196 0,217 0,730 9 0,394 2 1,238 9 10,23 2 7,572 10,92 4 10,96 3 7,966 12,16 3 8 6 8 32,653 26,667 34,043

Sumber : Hasil Analisis, 2011

3. Angka Henti Angka henti (NS) merupakan jumlah berhenti rata-rata per kendaraan termasuk didalamnya berhenti berulang di dalam suatu antrian sebelum melewati suatu simpang. Tingginya nilai angka henti disebabkan karena perbandingan jumlah kendaraan antri dengan arus lalu lintas pada suatu pendekat yang relatif besar. Angka henti pada Simpang 4-Kaki Dieng seperti dalam Tabel 5.9. Tabel 5.9 Hasil Perhitungan Angka Henti Tiap Pendekat Simpang 4-Kaki Dieng Eksisting Pada Jam Puncak Kendaraan KODE Q NS NSV NQTOT Terhenti RataPENDEKAT (smp/jam) (stop/smp) (smp/jam) Rata (stop/smp) RL 558,3 15,218 0,960 536
GL TD RD 432,4 322,1 453,7 10,963 7,966 12,163 0,893 0,871 0,944 386 281 428 0,72656

Sumber : Hasil Analisis, 2011

4. Tundaan Tundaan yang terjadi pada simpang bersinyal dapat diakibatkan oleh lalu lintas (DT) dan tundaan akibat geometrik (DG). Tundaan akibat lalu lintas didasarkan pada gerakan masing-masing kendaraan yang secara bersama melewati simpang. Perilaku lalulintas yang terkait dengan tundaan yang terjadi pada Simpang 4-Kaki Dieng pada masing-masing pendekat adalah

EVALUASI DAMPAK LALULINTAS

5-6

sebesar 34,42 detik/smp. Tundaan di Simpang 4_kaki Dieng pada jam puncak saat kondisi sekarang (eksisting) seperti dalam Tabel 5.10. Tabel 5.10 Hasil Perhitungan Tundaan Simpang Rata-Rata di Simpang 4-Kaki Dieng Eksisting Pada Jam Puncak DT DG D D Simpang Kode DTOTAL (smp/ja (smp/ja (smp/ja Rata-Rata Pendekat (smp.detik) m) m) m) (det/smp) RL 42,191 3,925 46,115 25746,27 GL 37,668 3,666 41,334 17873,00 34,42 TD 36,863 3,646 40,509 13047,83
RD 41,576 3,820 45,396 20596,34
Sumber : Hasil Analisis, 2011

B. Kinerja Simpang 4-Kaki Dieng Pada Tahun 2016


1. Kapasitas Simpang dan Derajat Kejenuhan Perkembangan volume lalulintas yang secara natural akan berkembang sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan sosio-ekonomi, dimana mengacu pada hal tersebut, maka perkiraan pertumbuhan lalulintas diasumsikan akan mengikuti tingkat pertumbuhan kendaraan di Kota Malang yaitu sebesar 9,18% per tahun. Selanjutnya, kapasitas simpang dan derajat kejenuhan untuk 5 (lima) tahun mendatang berdasarkan analisis dari kondisi eksisting tanpa adanya Pembangunan Malang City Point Apartment pada Simpang 4-Kaki Dieng, berdasarkan tingkat pertumbuhan kendaraan dapat diprediksikan seperti dalam Tabel 5.11. Tabel 5.11 Kapasitas Simpang dan Derajat Kejenuhan Simpang 4-Kaki Dieng Tahun 2016 Pada Jam Puncak Tanpa Pembangunan MCP Apartment KODE S Q G Kapasitas DS PENDEKAT (smp/jam) (smp/jam) (detik) (smp/jam) 2850,00 814,560 22 681,52 1,20 RL
GL TD RD 2793,00 2565,00 2679,00 630,872 469,944 661,948 20 18 20 607,17 501,85 582,39 1,04 0,94 1,14

Sumber : Hasil Analisis, 2011

2. Antrian Nilai panjang antrian diperoleh dari kendaraan yang tersisa pada fase sebelumnya (NQ1) ditambah dengan jumlah kendaraan yang datang selama waktu merah (NQ2). Nilai NQ1 ditentukan oleh besarnya derajat kejenuhan (DS). Untuk DS 0.5 nilai NQ1 = 0, sedangkan untuk DS > 0.5 maka nilai NQ1 dapat dihitung.
EVALUASI DAMPAK LALULINTAS

5-7

Nilai DS yang besar akan menghasilkan nilai NQ 1 dan NQ2 yang besar pula. Akibat arus yang besar, juga akan berpengaruh terhadap panjang antriannya. Panjang antrian yang terjadi tidak hanya dipengaruhi oleh nilai NQMAX tetapi juga dipengaruhi oleh lebar masuknya. Panjang antrian pada masing-masing pendekat seperti dalam Tabel 5.12. Tabel 5.12 Hasil Perhitungan Antrian Tiap Pendekat Simpang 4-Kaki Dieng Tahun 2016 Pada Jam Puncak Kapasita Jumlah Kendaraan Antri KODE Rasi s (smp) QL PENDEK DS o (smp/jam (m) AT Hijau NQ1 NQ2 NQTOT NQMAX ) 69,907 22,17 92,08 272,00 RL 681,52 1,20 0,239 68 7 7 5 0 20,022 16,29 36,32 277,55 GL 607,17 1,04 0,217 68 0 9 1 1 11,82 17,00 137,77 TD 501,85 0,94 0,196 5,1818 31 7 9 8 43,992 17,58 61,57 289,36 RD 582,39 1,14 0,217 68 3 4 6 2
Sumber : Hasil Analisis, 2011

3. Angka Henti Angka henti (NS) merupakan jumlah berhenti rata-rata per kendaraan termasuk didalamnya berhenti berulang di dalam suatu antrian sebelum melewati suatu simpang. Tingginya nilai angka henti disebabkan karena perbandingan jumlah kendaraan antri dengan arus lalu lintas pada suatu pendekat yang relatif besar. Angka henti pada Simpang 4-Kaki Dieng seperti dalam Tabel 5.13. Tabel 5.13 Hasil Perhitungan Angka Henti Tiap Pendekat Simpang 4-Kaki Dieng Tahun 2016 Pada Jam Puncak Kendaraan KODE Q NS NSV NQTOT Terhenti RataPENDEKAT (smp/jam) (stop/smp) (smp/jam) Rata (stop/smp) RL 814,560 92,085 3,981 3243
GL TD RD 630,872 469,944 661,948 36,321 17,009 61,576 2,028 1,275 3,276 1279 599 2169 2,22584

Sumber : Hasil Analisis, 2011

4. Tundaan

EVALUASI DAMPAK LALULINTAS

5-8

Tundaan yang terjadi pada simpang bersinyal dapat diakibatkan oleh lalu lintas (DT) dan tundaan akibat geometrik (DG). Tundaan akibat lalu lintas didasarkan pada gerakan masing-masing kendaraan yang secara bersama melewati simpang. Tundaan di Simpang 4-kaki Dieng pada jam puncak pada Tahun 2016 tanpa adanya Pembangunan Malang City Point Apartment seperti dalam Tabel 5.14. Tabel 5.14 Tundaan di Simpang 4-Kaki Dieng Tahun 2016 Pada Jam Puncak Tanpa Pembangunan MCP Apartment DT DG D D Simpang Kode DTOTAL (smp/ja (smp/ja (smp/ja Rata-Rata Pendekat (smp.detik) m) m) m) (det/smp) RL 406,561 9,599 416,160 338987,35 GL 155,107 7,203 162,310 102396,97 210,83 TD 73,608 4,754 78,362 36825,73 RD 309,355 11,323 320,678 212271,98
Sumber : Hasil Analisis, 2011

C. Kinerja Simpang 4-Kaki Dieng Setelah MCP Apartment Beroperasi


1. Kapasitas Simpang dan Derajat Kejenuhan Kondisi Simpang 4-Kaki Dieng pada kondisi eksisting menunjukkan derajat kejenuhan (DS) pada masing-masing pendekat masih dibawah 0,85, sehingga masih dibawah titik jenuh. Setelah Malang City Point Apartment beroperasi yang akan menimbulkan tarikan dan bangkitan lalulintas, dimana hal ini akan mempengaruhi kinerja Simpang 4-Kaki Dieng yang akan mengalami peningkatan derajat kejenuhan. Kondisi kinerja ruas Simpang 4Kaki Dieng setelah Malang City Point Apartment beroperasi pada kondisi jam puncak dapat dilihat pada Tabel 5.15. Tabel 5.15 Kapasitas Simpang dan Derajat Kejenuhan Simpang 4-Kaki Dieng Setelah Malang City Point Apartment Beroperasi Pada Jam Puncak KODE S Q G Kapasitas DS PENDEKAT (smp/jam) (smp/jam) (detik) (smp/jam) 2850,00 558,30 22 681,52 0,82 RL
GL TD RD 2793,00 2565,00 2679,00 544,25 616,49 796,75 20 18 20 607,17 501,85 582,39 0,90 1,23 1,37

Sumber : Hasil Analisis, 2011

2. Antrian

EVALUASI DAMPAK LALULINTAS

5-9

Nilai panjang antrian diperoleh dari kendaraan yang tersisa pada fase sebelumnya (NQ1) ditambah dengan jumlah kendaraan yang datang selama waktu merah (NQ2). Nilai NQ1 ditentukan oleh besarnya derajat kejenuhan (DS). Untuk DS 0.5 nilai NQ1 = 0, sedangkan untuk DS > 0.5 maka nilai NQ1 dapat dihitung. Nilai DS yang besar akan menghasilkan nilai NQ 1 dan NQ2 yang besar pula. Akibat arus yang besar, juga akan berpengaruh terhadap panjang antriannya. Panjang antrian yang terjadi tidak hanya dipengaruhi oleh nilai NQMAX tetapi juga dipengaruhi oleh lebar masuknya. Panjang antrian pada masing-masing pendekat seperti dalam Tabel 5.16. Tabel 5.16 Hasil Perhitungan Antrian Tiap Pendekat Simpang 4-Kaki Dieng Setelah Malang City Point Apartment Beroperasi Pada Jam Puncak Kapasita Rasi Jumlah Kendaraan Antri (smp) KODE s o QL PENDEK DS (smp/jam Hija (m) NQ1 NQ2 NQTOT NQMAX AT ) u 0,23 13,50 RL 681,52 0,82 1,7175 15,218 13 52,000 9 1 0,21 13,52 GL 607,17 0,90 3,4473 16,967 14 57,143 7 0 0,19 16,68 217,77 TD 501,85 1,23 60,3490 77,031 49 6 2 8 0,21 109,485 22,68 132,16 289,36 RD 582,39 1,37 68 7 9 0 6 2
Sumber : Hasil Analisis, 2011

3. Angka Henti Angka henti (NS) merupakan jumlah berhenti rata-rata per kendaraan termasuk didalamnya berhenti berulang di dalam suatu antrian sebelum melewati suatu simpang. Tingginya nilai angka henti disebabkan karena perbandingan jumlah kendaraan antri dengan arus lalu lintas pada suatu pendekat yang relatif besar. Angka henti pada Simpang 4-Kaki Dieng seperti dalam Tabel 5.17. Tabel 5.17 Hasil Perhitungan Angka Henti Tiap Pendekat Simpang 4-Kaki Dieng Setelah Malang City Point Apartment Beroperasi Pada Jam Puncak Kendaraan Terhenti KODE Q NS NSV NQTOT Rata-Rata PENDEKAT (smp/jam) (stop/smp) (smp/jam) (stop/smp) RL 558,30 15,218 0,960 536
GL TD RD 544,25 616,49 796,75 16,967 77,031 132,166 1,098 4,400 5,842 598 2713 4655 2,70236

EVALUASI DAMPAK LALULINTAS

5 - 10

Sumber : Hasil Analisis, 2011

4. Tundaan Tundaan yang terjadi pada simpang bersinyal dapat diakibatkan oleh lalu lintas (DT) dan tundaan akibat geometrik (DG). Tundaan akibat lalu lintas didasarkan pada gerakan masing-masing kendaraan yang secara bersama melewati simpang. Tundaan di Simpang 4-kaki Dieng pada jam puncak saat Malang City Point Apartment beroperasi seperti dalam Tabel 5.18. Tabel 5.18 Tundaan di Simpang 4-Kaki Dieng Setelah Malang City Point Apartment Beroperasi Pada Jam Puncak DT DG D D Simpang Kode DTOTAL (smp/ja (smp/ja (smp/ja Rata-Rata Pendekat (smp.detik) m) m) m) (det/smp) RL 42,191 3,917 46,108 25741,95 GL 55,432 4,225 59,657 32468,63 300,46 TD 472,090 13,112 485,201 299121,03
RD 716,877 20,903 737,780 587822,76
Sumber : Hasil Analisis, 2011

D. Kinerja Simpang 4-Kaki Dieng Setelah MCP Apartment Beroperasi Tahun 2016
1. Kapasitas Simpang dan Derajat Kejenuhan Perkembangan volume lalulintas pada lima tahun mendatang, akan semakin mempengaruhi kondisi kinerja Simpang 4-Kaki Dieng menjadi semakin menurun. Berdasarkan hasil proyeksi terhadap kondisi kinerja Simpang 4Kaki Dieng pada Tahun 2016 pada kondisi jam puncak saat Malang City Point Apartment beroperasi, hasil analisis menunjukkan kinerja sangat buruk, dimana pada semua pendekat nilai DS > 1 yang berati tingkat layanannya F. Kinerja Simpang 4-Kaki Dieng pada Tahun 2016 saat MCP Apartment beroperasi seperti dalam Tabel 5.19. Tabel 5.19 Kapasitas Simpang dan Derajat Kejenuhan Simpang 4-Kaki Dieng Tahun 2016 Setelah MCP Apartment Beroperasi Pada Jam Puncak KODE S Q G Kapasitas DS PENDEKAT (smp/jam) (smp/jam) (detik) (smp/jam) 2850,00 814,6 22 681,52 1,20 RL
GL TD RD 2793,00 2565,00 2679,00 794,1 899,5 1162,5 20 18 20 607,17 501,85 582,39 1,31 1,79 2,00

Sumber : Hasil Analisis, 2011

EVALUASI DAMPAK LALULINTAS

5 - 11

2. Antrian Nilai panjang antrian diperoleh dari kendaraan yang tersisa pada fase sebelumnya (NQ1) ditambah dengan jumlah kendaraan yang datang selama waktu merah (NQ2). Nilai NQ1 ditentukan oleh besarnya derajat kejenuhan (DS). Untuk DS 0.5 nilai NQ1 = 0, sedangkan untuk DS > 0.5 maka nilai NQ1 dapat dihitung. Nilai DS yang besar akan menghasilkan nilai NQ 1 dan NQ2 yang besar pula. Akibat arus yang besar, juga akan berpengaruh terhadap panjang antriannya. Panjang antrian yang terjadi tidak hanya dipengaruhi oleh nilai NQMAX tetapi juga dipengaruhi oleh lebar masuknya. Panjang antrian pada masing-masing pendekat seperti dalam Tabel 5.20. Tabel 5.20 Hasil Perhitungan Antrian Tiap Pendekat Simpang 4-Kaki Dieng Tahun 2016 Setelah MCP Apartment Beroperasi Pada Jam Puncak Kapasita Rasi Jumlah Kendaraan Antri (smp) KODE s o QL PENDEK DS (smp/jam Hija (m) NQ1 NQ2 NQTOT NQMAX AT ) u 0,23 22,17 256,00 RL 681,52 1,20 69,9077 92,085 64 9 7 0 0,21 22,19 118,19 277,55 GL 607,17 1,31 96,0013 68 7 0 1 1 0,19 200,422 28,47 228,89 302,22 TD 501,85 1,79 68 6 2 3 6 2 0,21 291,524 41,07 332,59 289,36 RD 582,39 2,00 68 7 6 0 4 2
Sumber : Hasil Analisis, 2011

3. Angka Henti Angka henti (NS) merupakan jumlah berhenti rata-rata per kendaraan termasuk didalamnya berhenti berulang di dalam suatu antrian sebelum melewati suatu simpang. Tingginya nilai angka henti disebabkan karena perbandingan jumlah kendaraan antri dengan arus lalu lintas pada suatu pendekat yang relatif besar. Angka henti pada Simpang 4-Kaki Dieng seperti dalam Tabel 5.21. Tabel 5.21 Hasil Perhitungan Angka Henti Tiap Pendekat Simpang 4-Kaki Dieng Tahun 2016 Setelah MCP Apartment Beroperasi Pada Jam Puncak Kendaraan Terhenti KODE Q NS NSV NQTOT Rata-Rata PENDEKAT (smp/jam) (stop/smp) (smp/jam) (stop/smp) 5,92203 RL 814,6 92,085 3,981 3243 794,1 118,191 5,242 4162 GL

EVALUASI DAMPAK LALULINTAS

5 - 12

TD RD

899,5 1162,5

228,896 332,594

8,962 10,076

8061 11713

Sumber : Hasil Analisis, 2011

4. Tundaan Tundaan yang terjadi pada simpang bersinyal dapat diakibatkan oleh lalu lintas (DT) dan tundaan akibat geometrik (DG). Tundaan akibat lalu lintas didasarkan pada gerakan masing-masing kendaraan yang secara bersama melewati simpang. Tundaan di Simpang 4-kaki Dieng Tahun 2016 pada jam puncak saat Malang City Point Apartment beroperasi seperti dalam Tabel 5.22. Tabel 5.22 Tundaan di Simpang 4-Kaki Dieng Tahun 2016 Setelah Malang City Point Apartment Beroperasi Pada Jam Puncak DT DG D D Simpang Kode DTOTAL (smp/ja (smp/ja (smp/ja Rata-Rata Pendekat (smp.detik) m) m) m) (det/smp) RL 406,561 10,175 416,736 339456,20 GL 608,568 13,754 622,322 494165,61 955,41 TD 1483,560 25,335 1508,895 1357185,13 RD 1851,803 35,684 1887,487 2194112,52
Sumber : Hasil Analisis, 2011

2.2

IDENTIFIKASI SIMPANG

PERMASALAHAN

LALULINTAS

PADA

A. Kondisi Kinerja Simpang 4-Kaki Dieng Eksisting


Berdasarkan hasil analisis terhadap kondisi kinerja Simpang 4-Kaki Dieng pada kondisi sekarang (eksisting), derajat kejenuhan (DS) terbesar terjadi pada kaki simpang Jl. Raya Langsep yaitu sebesar 0,82 pada kondisi jam puncak. Hal ini terjadi karena pada kondisi puncak (hari senin pagi antara jam 06.30 07.30), karena terjadi peningkatan pergerakan yang merupakan awal aktivitas pergerakan orang dan barang, mengingat Jl. Raya Langsep merupakan jalan akses alternatif dari wilayah Kota Malang bagian Barat dimana banyak terdapat fasilitas perkantoran, pendidikan serta perdagangan dan jasa. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa kapasitas Simpang 4-Kaki Dieng pada kondisi sekarang (eksisting) masih mampu menampung arus lalu lintas, karena pada masing-masing pendekat nilai DS < 0,85, berarti bahwa kapasitas jalan masih jauh dari nilai titik jenuh.

EVALUASI DAMPAK LALULINTAS

5 - 13

Terkait dengan perilaku lalulintas, yaitu panjang antrian, antrian yang terjadi saat kondisi sekarang (eksisting) pada kondisi jam puncak (senin pagi antara jam 06-30 07.30 WIB), panjang antrian terpanjang pada kaki pendekat Jl. Raya Langsep yaitu sepanjang 48 m. Pada kondisi sekarang (eksisting) panjang kaki ruas jalan masing-masing pendekat masih mampu menampung panjang antrian yang terjadi. Nilai angka henti pada kondisi eksisting pada kondisi jam puncak menunjukkan bahwa untuk dapat meninggalkan simpang kendaraan harus berhenti kurang dari 1 kali (kendaraan terhenti rata-rata 0,7 stop/smp) bagi tiap kendaraan untuk dapat meninggalkan simpang. Tundaan rata-rata Simpang 4-Kaki Dieng pada kondisi sekarang (eksisting) sebesar 34,42 detik/smp. Berdasarkan kondisi ini, Level of Service (LOS) atau tingkat pelayanan Simpang 4-Kaki Dieng saat kondisi sekarang (eksisting) termasuk dalam kategori D (tundaan 25,1 40,0 detik/smp).

B. Kondisi Kinerja Simpang 4-Kaki Dieng Tahun 2016


Berdasarkan hasil analisis proyeksi pada Tahun 2016 mendatang terhadap perhitungan masing-masing pendekat, menunjukkan kapasitas jalan sudah melebihi titik jenuh, dimana nilai DS > 0,85, meskipun tanpa adanya Pembangunan Malang City Point Apartment, dengan asumsi tingkat pertumbuhan kendaraan di Kota Malang sebesar 9,18% per tahun. Perilaku lalulintas yang meliputi panjang antrian pada Simpang 4-Kaki Dieng pada kondisi jam puncak pada Tahun 2016 berdasarkan analisis proyeksi, panjang antrian terpanjang pada kaki pendekat Jl. Raya Dieng yaitu sepanjang 289,4 m. Dari hasil analisis panjang antrian rata-rata, diprakirakan panjang antrian pada masing-masing pendekat Simpang 4-Kaki Dieng akan mulai terjadi antrian dan kemacetan, dimana kaki pendekat mulai tidak dapat menampung antrian kendaraan yang terjadi. Nilai angka henti pada Tahun 2016 pada kondisi jam puncak menunjukkan bahwa untuk dapat meninggalkan simpang kendaraan harus berhenti ratarata lebih dari 2 kali (kendaraan terhenti rata-rata 2,22584 stop/smp) bagi tiap kendaraan untuk dapat meninggalkan simpang. Tundaan rata-rata Simpang 4-Kaki Dieng pada masing-masing pendekat pada Tahun 2016 tanpa adanya Pembangunan Malang City Point Apartment adalah sebesar 210,83 detik/smp. Berdasarkan kondisi ini, Level of Service (LOS) atau

EVALUASI DAMPAK LALULINTAS

5 - 14

tingkat pelayanan Simpang 4-Kaki Dieng pada Tahun 2016 termasuk dalam kategori F (tundaan > 60 detik/smp).

C. Kondisi Kinerja Simpang 4-Kaki Dieng Saat MCP Apartment


Beroperasi
Berdasarkan hasil analisis diatas, saat Malang City Point Apartment beroperasi lalulintas, yang akan menimbulkan paling dampak tarikan adalah dan kaki bangkitan simpang pendekat yang terpengaruh

Galunggung, kaki simpang Terusan Raya Dieng dan kaki simpang Raya Dieng, dimana nilai DS > 0,85 sehingga volume lalulintas sudah mengalami titik jenuh dan menyebabkan kinerja simpang menjadi buruk. Pada pendekat kaki simpang Jl. Terusan Raya Dieng dan Jl. Raya Dieng, derajat kejenuhan (DS) sudah lebih besar dari 1, yang menunjukkan bahwa dua kaki pendekat ini yang akan terpengaruh paling besar dengan adanya tarikan dan bangkitan lalulintas dengan beroperasinya Malang City Point Apartment. Antrian yang terjadi saat kondisi jam puncak saat Malang City Point Apartment beroperasi, panjang antrian terpanjang pada kaki pendekat Jl. Raya Dieng yaitu sepanjang 289 m (289,362 m) serta pada kaki pendekat Jl. Terusan Raya Dieng sepanjang 218 m. Pada kondisi ini, panjang kaki ruas jalan pendekat masih mampu menampung panjang antrian yang terjadi, tetapi simpang akan mengalami titik jenuh dan akan terjadi kemacetan. Nilai angka henti pada saat Malang City Point Apartment beroperasi pada kondisi jam puncak menunjukkan bahwa untuk dapat meninggalkan simpang kendaraan harus berhenti lebih dari 2 kali (kendaraan terhenti rata-rata 2,70236 stop/smp) bagi tiap kendaraan untuk dapat meninggalkan simpang. Tundaan rata-rata Simpang 4-Kaki Dieng pada masing-masing pendekat saat Malang City Point Apartment beroperasi adalah sebesar 300,46 detik/smp. Berdasarkan kondisi ini, Level of Service (LOS) atau tingkat pelayanan Simpang 4-Kaki Dieng saat Malang City Point Apartment beroperasinya termasuk dalam kategori F (tundaan > 60 detik/smp).

D. Kondisi Kinerja Simpang 4-Kaki Dieng Tahun 2016 Saat MCP


Apartment Beroperasi

EVALUASI DAMPAK LALULINTAS

5 - 15

Hasil analisis proyeksi pada Tahun 2016 mendatang terhadap perhitungan masing-masing pendekat saat Malang City Point Apartment beroperasi, menunjukkan kapasitas jalan sudah melebihi titik jenuh, dimana nilai DS > 0,85, dengan terjadinya tarikan dan bangkitan lalulintas serta pertumbuhan kendaraan di Kota Malang. Kemacatan dapat terjadi pada masing-masing kaki pendekat (nilai DS > 1), dimana kemacetan yang paling besar terjadi pada kaki simpang pendekat Jl. Raya Dieng dan Jl. Terusan Raya Dieng. Antrian yang terjadi saat kondisi jam puncak saat Malang City Point Apartment beroperasi pada Tahun 2016, panjang antrian terpanjang pada kaki pendekat Jl. Terusan Raya Dieng yaitu sepanjang 302 m (302,222 m). Pada Tahun 2016, diprediksikan panjang kaki ruas jalan pendekat tidak mampu menampung panjang antrian yang terjadi, dimana simpang mengalami titik jenuh dan akan terjadi kemacetan. Nilai angka henti Tahun 2016 saat Malang City Point Apartment beroperasi pada kondisi jam puncak menunjukkan bahwa untuk dapat meninggalkan simpang kendaraan harus berhenti lebih dari 5 kali (kendaraan terhenti rata-rata 5,92203 stop/smp) bagi tiap kendaraan untuk dapat meninggalkan simpang. Tundaan rata-rata Simpang 4-Kaki Dieng pada masing-masing pendekat Tahun 2016 saat Malang City Point Apartment beroperasi adalah sebesar 955,41 detik/smp. Berdasarkan kondisi ini, Level of Service (LOS) atau tingkat pelayanan Simpang 4-Kaki Dieng saat Malang City Point Apartment beroperasinya termasuk dalam kategori F (tundaan > 60 detik/smp). Berdasarkan hasil perhitungan data dapat diketahui bahwa kapasitas Simpang 4-Kaki Dieng pada kondisi sekarang (eksisting) menunjukkan masih mampu melayani transportasi lalulintas yang melewati simpang, karena pada masing-masing pendekat nilai DS < 0,85, berarti bahwa kapasitas jalan masih jauh dari nilai titik jenuh. Dari perhitungan diketahui bahwa kapasitas jalan mulai tidak dapat menampung arus lalu lintas dengan tundaan simpang ratarata sepanjang 34,42 det/smp, yang berarti bahwa Simpang 4-Kaki Dieng, sudah mengalami hambatan yang dimungkinkan antara lain oleh sempitnya lebar pendekat dan hambatan yang terkait dengan perilaku lalulintas. Hasil analisis terhadap kinerja Simpang 4-Kaki Dieng saat Malang City Point Apartment beroperasi yang akan menimbulkan dampak tarikan dan bangkitan lalulintas, pendekat yang paling terpengaruh adalah kaki simpang

EVALUASI DAMPAK LALULINTAS

5 - 16

Galunggung, kaki simpang Terusan Raya Dieng dan kaki simpang Raya Dieng, dimana nilai DS > 0,85 dimana volume lalulintas sudah mengalami titik jenuh dan menyebabkan kinerja simpang menjadi buruk. Kondisi ini memerlukan penanganan dan rekayasa lalulintas untuk mengoptimalkan kinerja simpang.

EVALUASI DAMPAK LALULINTAS

5 - 17

Anda mungkin juga menyukai