Anda di halaman 1dari 11

oiAsuhan Keperawatan Stres dan Depresi di RW 03 Kelurahan Makmur Jaya Tika Widowati, 0906564302 Masalah kesehatan jiwa yang

lazim terjadi di masyarakat perkotaan antara lain stres. Stres adalah reaksi fisiologis tubuh terhadap segala stimulus (stressor) yang berupa situasi, kejadian, atau agen yang menimbulkan perubahan (DeLaune&Ladner, 2002). Perubahan yang terjadi ini menyebabkan timbulnya respon atau tindakan fisiologis maupun psikologis. Intervensi promosi kesehatan yang direncanakan untuk mengatasi masalah kesehatan jiwa ini antara lain dukungan dan peningkatan kehidupan (Allender,Rector,&Warner, 2010). Dukungan kehidupan terdiri dari nutrisi dan olahraga yang tepat, pola tidur yang sehat dan istirahat yang cukup, koping stres yang sehat, dan kemampuan menggunakan dukungan dan sumber daya di keluarga dan komunitas. Sedangkan aktivitas peningkatan kehidupan antara lain hubungan interpersonal, kegiatan rekreasi, dan kegiatan keagamaan.
I.

Manajemen Stres Banyak sekali stressor yang berbentuk fisik, fisiologi, atau psikologi yang

menyerang masyarakat perkotaan. Salah satu stressor yang dapat dilihat dari kasus adalah masalah ekonomi seperti biaya hidup. Stressor ekonomi ini dialami oleh masyarakat terutama perempuan di RW 03 Kelurahan Makmur Jaya. Kondisi ekonomi warga yang rendah menjadi faktor resiko stres di kalangan perempuan RW 03. Respon yang dilakukan oleh perempuan di RW 03 antara lain berupa respon fisiologis dan respon psikologis. Respon fisiologis yang menjadi keluhan antara lain pusing dan sulit tidur. Sedangkan respon psikologis yang terlihat antara lain perilaku kekerasan seperti mencubit, memukul, dan memarahi yang dilakukan oleh ibu terhadap anak yang biasa dilakukan. Apabila stres ini tidak dikurangi dan dikelola dengan sehat, maka efek yang bersifat negatif akan semakin sering ditemukan dan semakin membahayakan kesehatan masyarakat. Manajemen stres menjadi aspek penting dalam asuhan keperawatan komunitas terkait masalah kesehatan stres di masyarakat. Manajemen stres yang

dimasukkan ke dalam program promosi kesehatan di RW 03 antara lain latihan relaksas dan olahraga. a. Latihan relaksasi Teknik relaksasi bertujuan untuk menghasilkan respon yang dapat memerangi respon stres sehingga aksi hipotalamus akan menyesuaikan dan terjadi penurunan aktivitas sistem saraf simpatis dan parasimpatis. Teknik relaksasi yang biasa digunakan untuk menghilangkan stres adalah teknik napas dalam, relaksasi otot progresif, dan respon relaksasi dari Benson (Smeltzer&Bare, 2002). Teknik relaksasi yang paling sederhana antara lain teknik napas dalam. Teknik ini berguna untuk mengurangi nyeri dan menurunkan tingkat kecemasan pada klien dengan masalah stres. Relaksasi otot progresif terdiri dari gerakan penegangan dan pelemasan otot tubuh secara berurutan sehingga terasa perbedaannya. Perawat dapat membantu memberikan instruksi saat latihan awal. Respon relaksasi dari Benson menggabungkan antara teknik meditasi dengan teknik relaksasi. Teknik ini terdiri dari pengucapan kata atau frase berulang-ulang, sikap pasif, dan relaksasi otot. Teknik relaksasi lain yang dapat dimasukkan ke dalam program promosi kesehatan antara lain massage, terapi music, dan penggunaan humor. b. Olahraga Olahraga tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik seseorang tetapi juga meningkatkan kesehatan psikologis individu. Menurut DeLaune dan Ladner (2002), manfaat olahraga bagi kesehatan psikologis antara lain meningkatkan kesegaran, meningkatkan konsentrasi dan daya ingat, menurunkan depresi, mengurangi insomnia, mengurangi ketergantungan terhadap stimulant eksternal, meningkatkan harga diri, dan kemampuan mengontrol kecemasan. Bentuk olahraga yang dilakukan bermacam-macam dan disesuaikan dengan kemampuan dan kesukaan dari tiap individu. Tujuan latihan yang realistis harus ditentukan sejak awal. Perawat dapat melakukan perencanaan rutinitas

olahraga di komunitas dan memberikan latihan yang meningkatkan denyut jantung selama beberapa saat dan diikuti dengan periode pendinginan. II. Pengkajian RW 03 Kelurahan Makmur Jaya Pengkajian komunitas perlu dilakukan sebelum menyusun diagnosa keperawatan komunitas. Pengkajian komunitas ini merupakan upaya untuk dapat mengenal masyarakat (Anderson&McFarlane, 2000). Untuk mengetahui faktor positif maupun negatif yang mempengaruhi kesehatan warga masyarakat RW 03 Kelurahan Makmur Jaya, maka akan dilakukan pengkajian komunitas sesuai dengan teori community as partner. a. Inti Komunitas 1. Sejarah RW 03 Kelurahan Makmur Jaya dikenal sebagai pemukiman yang padat penduduk dan kumuh di pinggiran kota Jakarta. 2. Demografi Jumlah penduduk laki-laki dan perempuannya seimbang. Sebagian besar penduduknya termasuk ke dalam usia produktif. 3. Etnisitas Data tentang etnis dan budaya penduduk yang tinggal perlu dikaji lebih jelas. 4. Nilai dan Keyakinan Banyak tempat berkumpul bagi anak muda yang biasanya baru sepi di pagi hari. Data tentang tempat beribadah, taman, tanda seni dan budaya, warisan leluhur, dan peninggalan sejarah tidak diketahui secara jelas. b. Subsistem 1. Lingkungan RW 03 adalah pemukiman yang padat dan kumuh sehingga dengan daerah yang tidak luas, daerah penghijauan masih kurang. Lokasi RW 03 yang berada di pinggir kota Jakarta menandakan bahwa RW

03 memiliki lingkungan yang sama daerah di Jakarta, yaitu banyak polusi. Hal ini menyebabkan kualitas udara dan air buruk. 2. Pelayanan Kesehatan dan Sosial Fasilitas pelayanan kesehatan dan sosial perlu dikaji kembali untuk memperoleh data yang lebih lengkap. Namun, dari lokasi RW 03 yang berada di pinggiran ibu kota, fasilitas kesehatan dan sosial di daerah tersebut cukup banyak yang berada dekat dengan RW 03. 3. Ekonomi Mata pencaharian penduduk sebagian besar adalah usaha sendiri seperti berdagang, buka warung, dan berjualan keliling. Sisanya bekerja serabutan bahkan layak disebut pengangguran. Sehingga hanya sedikit penduduk yang berpenghasilan tetap. 4. Transportasi dan Keamanan RW 03 memiliki tempat berkumpul anak muda yang banyak dan biasanya baru sepi di pagi hari. RW 03 pernah didatangi polisi atas laporan adanya jual beli narkoba. Wilayah ini juga dikenal sebagai wilayah yang sering melakukan tawuran dengan warga dari RW lain. Ibu di RW 03 sering melakukan kekerasan pada anak seperti mencubit, memukul, dan memarahi. Saran transportasi yang digunakan penduduk masih belum dikaji lebih jelas. 5. Politik dan Pemerintahan Kondisi politik dan pemerintahan di RW 03 masih perlu dikaji lebih jelas. 6. Komunikasi Tempat berkumpul yang banyak terdapat di RW 03 adalah tempat berkumpul anak muda. Alat komunikasi dan media informasi di RW 03 masih perlu dikaji lebih jelas. 7. Pendidikan Kondisi pendidikan di RW 03 masih perlu dikaji lebih jelas. 8. Rekreasi

Tempat rekreasi dan kebiasaan rekreasi masyarakat di RW 03 masih perlu dikaji lebih jelas. c. Persepsi 1. Warga Masyarakat Penduduk perempuan banyak yang mengeluh sering pusing, sulit tidur terutama jika teringat biaya hidup yang semakin sulit. 2. Persepsi Penyusun Masalah kesehatan yang terlihat di RW 03 antara lain peningkatan stres dan depresi. Tingkat stres terutama pada ibu di RW 03 sangat tinggi. Ini terlihat dari keluhan perempuan yang sering mengalami pusing dan sulit tidur. Hal ini disebabkan oleh faktor ekonomi, yaitu biaya hidup yang semakin tinggi dan penghasilan sebagian penduduk tidak tetap atau tidak memiliki penghasilan. Peningkatan stres dan depresi ini berdapak kepada tingginya kekerasan pada anak oleh ibu. III. Analisa Data Ringkasan Mata pencaharian penduduk terutama adalah usaha sendiri (berdagang, buka warung, jualan makanan keliling). Masyarakat yang berpenghasilan tetap hanya sedikit karena sebagian besar bekerja serabutan bahkan layak disebut pengangguran. Penduduk perempuan banyak mengeluh sering pusing dan sulit tidur terutama jika teringat biaya hidup hidup yang semakin sulit. Kekerasan pada anak oleh ibu merupakan hal yang biasa terlihat. Kesimpulan Tingkat ekonomi penduduk RW 03 masih rendah. Masalah kesehatan penduduk perempuan adalah

Kategori Data Sosial-ekonomi

Tingginya tingkat stres yang berhubungan dengan kondisi ekonomi yang rendah.

IV.

Rencana Asuhan Keperawatan Komunitas di RW 03 Kelurahan Makmur Jaya Tujuan Umum (TUM) Setelah dilakukan tindakan keperawatan kepada warga RW 03 Kelurahan Makmur Jaya, resiko peningkatan stres pada perempuan warga RW 03 Kelurahan Makmur Jaya dapat menurun sebanyak 30% dalam waktu dua minggu dengan indikator menurunnya kecemasan. Tujuan Khusus (TUK) Setelah mengikuti penyuluhan dan sesi praktik tentang stres dan manajemen stres diharapkan: 1. Pengetahuan warga tentang stres dan manajemen stres akan meningkat. Strategi Intervensi Rencana Kegiatan Kriteria Evaluasi Standar

Diagnosa Keperawatan Resiko peningkatan stres dan depresi pada perempuan warga RW 03 Kelurahan Makmur Jaya berhubungan dengan: Penghasilan sebagian besar warga RW 03 Kelurahan Makmur Jaya yang tidak tetap. Biaya hidup yang semakin sulit. Kurangnya pengetahuan perempuan warga RW 03 Kelurahan Makmur Jaya

Pendidikan Kesehatan: Penyuluhan warga perempuan dan seluruh warga RW 03

1. Mengembangk an media, metode yang akan digunakan dalam meyampaikan pendidikan kesehata. 2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, akibat, dan manajemen stres.

1. Media dan metode pendidikan kesehatan sesuai dengan kebutuhan seluruh warga dan warga perempuan. 2. Peningkatan pengetahuan peserta tentang stres.

terhadap mekanisme koping yang efektif dalam menghadapi stresor.

3. Memberikan Pretest-Posttest.

3. Peningkatan nilai Posttest dibandingkan dengan Pretest. 4. Program berjalan sesuai dengan jadwal dan anggaran yang tersedia.

4. Melakukan pemantauan tentang aktivitas program (proses pelaksanaan, pelaksana dan peserta, serta waktu pelaksanaan). Pengetahuan dan ketrampilan warga perempuan tentang cara mencegah dan manajemen stres meningkat.
2.

Hasil Posttest masingmasing peserta mengalami peningkatan 30% jawaban benar dari soal Pretest. Proses pelaksanaan program kegiatan berjalan sesuai jadwal acara.

Pendidikan Kesehatan: Pelatihan warga perempuan

1. Mengidentifikasi materi yang dibutuhkan oleh warga perempuan.


2. Mengembangkan

1. Teridentifikasi nya materi yang dibutuhkan oleh kader.

media, metode yang akan digunakan dalam meyampaikan pendidikan

Semua kader dapat menjawab lebih dari 50% soal Posttest dengan benar dan dapat mendemonstrasikan 2. Meningkatkan kembali teknik pemahaman peserta relaksasi dengan benar. tentang cara mencegah dan manajemen stres.

kesehatan.

3. Mengembangkan

3. Meningkatkan

media, metode yang akan digunakan dalam meyampaikan pendidikan kesehatan. 4. Melakukan demonstrasi tentang teknik relaksasi.

pemahaman peserta tentang cara pencegahan dan manajemen stres.

4. Meningkatkan keterampilan peserta dalam melakukan pencegahan dan manajemen stres. 5. Peserta dapat mempraktekkan teknik relaksasi dengan benar dan seluruh pertanyaan peserta terjawab.

5. Memberikan kesempatan peserta mempraktekkan dan menyampaikan

pertanyaan. Respon fisiologis stres berupa pusing dapat ditangani dengan baik.
7.

Partnership: Kerja sama dengan Puskesmas

1. Memberikan informasi kepada Puskesmas tentang tujuan umum dan khusus.

1. Puskesmas mengetahui tujuan asuhan keperawatan komunitas RW 03 dan tertarik untuk melakukan kemitraan. 2. Puskesmas mengetahui diagnose keperawatan dan data sudah divalidasi. 3. Puskesmas memberikan masukan dan perbaikan terhadap tujuan umum dan khusus sampai mencapai kesepakatan kelompok. Tujuan umum dan khusus serta rencana kegiatan sudah dirumudkan secara tertulis.

2. Menelaah diagnose keperawatan dan memvalidasi data bersama Puskesmas. 3. Membuat tujuan umum dan khusus serta rencana kegiatan yang sesuai dengan maksud dan struktur organisasi Puskesmas tersebut.

4. Melakukan kegiatan pengobatan gratis di RW 03. 11. Masyarakat dapat menerapkan gaya hidup yang sehat bagi keluarga maupun komunitas Proses Kelompok: Warga RW 03 Kelurahan Makmur Jaya Memotivasi masyarakat untuk menciptakan gaya hidup yang sehat bagi komunitas dengan mengadakan olahraga bersama rutin setiap minggu di RW 03.

4. Sebagian besar warga RW 03 mengikuti kegiatan pengobatan. Sebagian besar warga RW 03 berpartisipasi.

Warga yang mengikuti kegiatan pengobatan sebanyak lebih dari 50% warga RW 03. Seluruh masyarakat RW 20 terutama warga perempuan rutin mengikuti kegiatan olahraga bersama.

Daftar Pustaka Allender, J. A., Rector, C. & Warner, K. D. (2010). Community health nursing: Promoting & protecting the publics health. 7th ed. Philadelphia: Wolters Kluwer Health, Lippincott Williams & Wilkins Anderson, E. T. & McFarlane, J. (2000).Community as a partner: Theory and practice in nursing. 3rd ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins Smeltzer, S. C. & Bare, B. G. (2002). Buku ajar keperawatan medikal-bedah brunner & suddarth. Vol 1. ed. 8. (Terj. Dr. Andry Hartono, DAN, et al). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC DeLaune, S. C. & Ladner, P. K. (2002). Fundamentals of nursing: Standards & practice. 2nd ed. New York: Delmar Thomson Learning

Anda mungkin juga menyukai