Anda di halaman 1dari 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Kemajuan dalam ilmu pengetahuan telah membawa perubahan besar dalam hidup kita, salah satu hasilnya yaitu komputer. Komputer telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Jumlah pengguna komputer setiap tahunnya terus meningkat, begitu juga dengan jumlah orang yang mengalami masalah penglihatan sementara karena komputer terus menungkat. Pada tahun 1991, James Sheedy, OD, PhD., Kepala Klinik Mata VDT di University of California, Berkeley, melakukan survei nasional dokter mata. Disponsori oleh Coating Laboratorium Optik Inc, produsen GlareGuard antisilau filter, survei berusaha untuk menentukan berapa banyak pasien memiliki masalah mata yang disebabkan oleh penggunaan komputer, gejala yang paling umum, diagnosis dan pengobatan. Responden menunjukkan bahwa rata-rata 14,25 persen dari pasien mereka atau hampir 10 juta orang per tahun - mengeluh tentang gejala-gejala terutama terkait dengan penggunaan komputer. Para dokter mata lebih lanjut melaporkan bahwa pengobatan konvensional, seperti lensa resep atau perubahan tontonan desain, dikurangi hanya sebagian dari masalah, gejala sisa yang langsung berkaitan dengan lingkungan kerja komputer.1 Sebuah survei acak yang dilakukan pada 300 dokter mata India menggunakan 34-point-spot kuesioner pada Januari 2005. Didapatkan hasil bahwa semua dokter yang menanggapi menyadari CVS. Gejala-gejala utama

yang di dapatkan yaitu kelelahan mata (97,8%), sakit kepala (82,1%), kelelahan dan rasa panas (79,1%), penyiraman (66,4%) dan kemerahan (61,2%). 2

Penelitian lainnya, Sandhu (2001) tentang keluhan mengenai penglihatan yang terkait seperti kelelahan mata, pandangan kabur, sakit kepala, sakit dahi, sakit leher pada pengguna komputer. Meskipun tidak ada bukti kerusakan penglihatan permanen dari penggunaan jangka panjang dari komputer bahkan gangguan sementara dapat mengganggu. Problem dapat kadang-kadang berbahaya, jika komputer gunakan di tempat kerja dengan Jarak pandang yang mengganggu seseorang, perjalanan pulang bisa sulit. Kabar baiknya adalah komputer yang tidak memancarkan radiasi berbahaya (Tidak ultraviolet atau radiasi pengion). Dari beberapa survei di dapatkan pada orang yang bekerja dengan komputer menunjukkan bahwa 75% dari mereka mengalami masalah pada mata yang bersifat reversibel. 3 Hales dan rekan kerjanya melaporkan bahwa sekitar 22% pekerja komputer memiliki masalah muskuloskeletal, seperti masalah leher, sakit punggung, masalah bahu, dan / atau carpal tunnel syndrome. 4, 5 Saat melakukan pekerjaan dekat seperti membaca layar komputer, otototot di mata harus bekerja lebih keras untuk menjaga fokus dekat bersih. Efek berkepanjangan bekerja pada komputer pada mata menyebabkan kelelahan mata, sakit leher, penglihatan dekat kabur, sakit kepala atau kesulitan mengubah fokus. Mata kering juga dapat terjadi karena kita cenderung untuk berkedip lebih sedikit saat berkonsentrasi pada layar komputer dan menjaga mata terbuka lebar ketika

bekerja di depan komputer, sehingga terjadi pengeringan dari

air mata.

Kumpulan gejala-gejala tersebut dikenal dengan istilah computer vision syndrome (CVS).6 Computer Vision Syndrome adalah sekumpulan gejala mata dan penglihatan yang berkaitan dengan kerja jarak dekat yang dialami selama atau berhubungan dengan penggunaan komputer. Gejala-gejala CVS yaitu kelelahan mata, sakit kepala, kering dan iritasi mata, penglihatan kabur, dan mata lelah. Leher dan sakit punggung juga dapat terjadi jika postur tidak tepat. 6 Gejala gejala CVS yang berhubungan dengan penggunaan komputer dapat disebabkan oleh gangguan visual, kondisi tempat kerja yang buruk dan kebiasaan kerja individu yang di kenal dengan istilah ergonomi kerja. Ergonomi adalah studi tentang efisiensi manusia dalam lingkungan kerja. Ergonomi Visual melibatkan interaksi yang lebih efisien dari visi dalam menggunakan komputer dan belajar bagaimana untuk meminimalkan ketegangan pada mata saat bekerja. Berdasarkan penjelasan di atas ergonomi kerja berperan penting pada terjadinya computer vision siyndrome. Diamana ergonomi kerja ini berpengaruh kepada tingkat produktivitas seseorang dalam bekerja. Sehingga dengan adanya penelitian tentang ergonomi dan computer vision syndrome ini dapat dilakukan deteksi dini dan pencegahan agar computer vision syndrom tidak terjadi ataupun mengurangi akibatnya.

Anda mungkin juga menyukai