Anda di halaman 1dari 8

Bab I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kabupaten Bireuen adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Menjadi kabupaten otonom sejak tahun 2000 sebagai hasil pemekaran dari kabupaten Aceh Utara. Kabupaten ini terkenal dengan julukan kota juangnya, namun sempat menjadi salah satu basis utama Gerakan Aceh Merdeka. Semenjak diberlakukannya Darurat Militer sejak bulan Mei 2003, situasi di kabupaten ini berangsur-angsur mulai kembali normal, meski belum sepenuhnya.

Letak geografis Kabupaten Bireuen terletak antara 960 19 BT 960 54 BT dan 40 53 LU 50 16 LU. Luas wilayah Kabupaten Bireuen seluas 190.120 Ha dengan pemanfaatan lahan terbesar 37.994 oleh perkebunan rakyat dan lahan kering seluas 34.013 Ha. Pola pemukiman mengikuti jaringan jalan nasional. Sekitar pemukiman didominasi oleh sawah, yang menjadi sektor andalan selain peternakan dan perdagangan.

Salah satu permasalahan penting dalam pembangunan adalah masalah kepundudukan. Jumlah penduduk yang banyak merupakan modal untuk melaksanakan pembangunan apabila diimbangi oleh kualitas yang baik namun sebaliknya apabila

Universitas Sumatera Utara

kualitasnya rendah, maka akan menjadi beban bagi pemerintah. Jumlah penduduk Kabupaten Bireuen pada Tahun 2006 mencapai 354,763 jiwa yang terdiri dari 174.258 jiwa laki-laki dan 180.505 jiwa perempuan. Sedangkan pada tahun 2005 jumlah penduduk 351.835 jiwa yang terdiri dari 169.365 jiwa laki-laki 182.470 jiwa perempuan. Ini artinya penduduk Kabupaten Bireuen mengalami kenaikan sebesar 0.83%.

Jika dibandingkan dengan tahun 2005 angka pertumbuhan penduduk di Kabupaten Bireuen mengalami kenaikan sebesar 0,49%. Besarnya angka pertumbuhan penduduk ini disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya semakin membaiknya tingkat perrtumbuhan ekonomi, adanya migrasi dan juga angka kelahiran yang semakin meningkat.

Sejak berdirinya Kabupaten Bireuen berdasarkan Undang-undang No.48 tahun 1999 telah terjadi perkembangan yang cukup signifikan dalam bidang pemerintahan, dimana pada awalnya terdiri dari 7 (tujuh) Kecamatan, namun sampai dengan akhir tahun 2006 telah dimekarkan menjadi 17 Kecamatan.

Jumlah Rumah Tangga di Kabupaten Bireuen pada tahun 2006 tercatat sebanyak 77.257 rumah tangga dengan rata-rata 5 jiwa per rumah tangga. Penyebaran penduduk di Kabupaten Bireuen pada tahun 2006 sebagian besar terkonsentrasi di Kecamatan Kota Juang dengan tingkat kepadatan penduduk 1.3390.4 jiwa/km dan 356.5 jiwa/km untuk Kecamatan Peusangan. Serta diikuti oleh Kecamatan Jeumpa dengan kepadatan 404 jiwa/km. Sedangkan untuk kecamatan yang paling sedikit jumlah penduduknya adalah Kecamatan Pandrah dengan jumlah penduduk sebanyak 7420 jiwa dengan tingkat kepadatan 83 jiwa/km.

Mata pencarian penduduk Kabupaten Bireuen masih dikategorikan ke dalam wilayah agraris. Hal ini bisa diamati dari jumlah penduduk yang sebagian besarnya

Universitas Sumatera Utara

masih berprofesi sebagai petani. Di samping itu mata pencaharian penduduk lainnya di Perdagangan, Perikanan, Swasta, Wiraswasta, PNS, TNI/POLRI, buruh dan jasa. Tabel 1.1 Jumlah Tenaga Kerja Menurut Sektor Usaha di Kabupaten Tahun 2002-2007 Jumlah Tenaga Kerja Sektor Usaha 2002 2003 2004 2005 2006 Pertanian 15 12 23 23 18 Pertambangan 35 80 160 158 114 Industri Pengolahan 83 44 72 90 57 Listrik, Gas dan Air Minum 66 5 94 94 125 Bangunan/ Konstruksi 51 99 539 533 287 Perdagangan, Hotel dan 16 94 117 122 552 Restoran Pengangkutan dan Komunikasi 39 24 42 37 35 Keuangan, Persewaan dan 102 189 186 222 225 Jasa Perusahaan Jasa-Jasa 8 73 45 45 56 Jumlah 415 620 1278 1324 1469 Sumber: BPS Bireuen Bireuen

2007 40201 349 6407 100 2691 8198 2984 10173 10213 81316

Dalam pembangunan ekonomi, sumber daya manusia dan sumber daya alam merupakan faktor komplementer terhadap modal dan teknologi. Pembangunan ekonomi yang berhasil yaitu pembangunan yang mampu memberikan sumber penghidupan yang lebih baik, di mana orang yang ingin bekerja dapat memperoleh pekerjaan sebagai sumber penghidupannya. Dengan demikian partisipasi angkatan kerja akan meningkat.

Dalam usaha mengimbangi tuntutan kebutuhan pembangunan ekonomi, perencanaan harus dilaksanakan sesuai dengan irama pembangunan. Menurut undangundang ketenagakerjaan, batasan umur minimum usia kerja di Indonesia 15 tahun. Tetapi pada kenyataannya banyak anak-anak yang usianya di bawah 15 tahun sudah bekerja. Sehingga ditetapkan batasan usia kerja adalah 10 tahun keatas dan batasan usia kerja di setiap negara berbeda-beda.

Universitas Sumatera Utara

Tenaga kerja dapat dibagi dua yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja, yang termasuk angkatan kerja adalah mereka yang bekerja dan sedang mencari kerja, sedangkan yang termasuk bukan angkatan kerja adalah mereka yang sekolah, mengurus rumah tangga dan lainnya. Menurut United State Nation (1962) yang dimaksud angkatan kerja adalah penduduk yang aktif secara ekonomi dalam memproduksi barang dan jasa, yang juga mencakup mereka yang tidak bekerja tetapi bersedia bekerja. Melihat dari keadaan tersebut, penulis memilih judul ANALISA DERET WAKTU JUMLAH TENAGA KERJA DI KABUPATEN BIREUEN.

1.2 Identifikasi Masalah

Persoalan tenaga kerja disebabkan karena ketidakseimbangan antara jumlah penduduk dan sumber daya yang ada, tekanan pertumbuhan penduduk, pembangunan infra struktur yang lambat dan jumlah penduduk yang tidak merata antara satu daerah dengan daerah yang lain. Semua itu dapat menghambat kesempatan kerja dan penggunaan atau pemanfaatan tenaga kerja.

1.3 Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi permasalahan dalam tugas akhir ini adalah bagaimana menganalisa menggunakan deret waktu untuk jumlah tenaga kerja di Kabupaten Bireuen.

Universitas Sumatera Utara

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang diperoleh secara sistematis dan efisien untuk memecahkan masalah sehingga memperoleh kesimpulan yang dapat dipakai untuk program kerja selanjutnya dan manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Dapat mengaplikasikan ilmu dan membandingkannya dengan teori yang telah didapat selama perkuliahan.

2. Dapat memberikan masukan dan menjadi bahan pertimbangan dalam menyelesaikan masalah tenaga kerja.

1.5 Lokasi Penelitian

Pengambilan data dilakukan di kantor Badan Pusat Statistik (BPS) di jalan MedanBanda Aceh Km. 216,5 Bireuen.

1.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah: 1. Penelitian lapangan yaitu metode pengumpulan data dengan cara langsung mendatangi instansi di mana penulis bisa mendapatkan data yang diperlukan.

2. Penelitian kepustakaan yaitu metode pengumpulan data dengan cara memanfaatkan perpustakaan yang ada.

Universitas Sumatera Utara

1.7 Metode Analisa yang Digunakan

Regresi sederhana adalah suatu pola hubungan yang merupakan fungsi di mana hanya terdapat satu variabel bebas. Dalam notasi matematik bentuknya adalah Y = F(x), di mana Y adalah variabel yang diramalkan dan x adalah variabel bebas.

Pola hubungan tersebut dapat dibedakan atas analisa deret waktu dan sebab akibat. Dalam analisa deret waktu ini variabel bebas adalah waktu, pola hubungan yang ditunjukkan dengan analisa regresi sederhana mengasumsikan bahwa hubungan di antara dua variabel dapat dinyatakan dengan suatu garis lurus. Notasi regresi yang merupakan garis lurus ini dinyatakan sebagai: Y = a + bX, di mana Y adalah variabel yang diramalkan, X adalah variabel waktu. Sedangkan a dan b adalah parameter atau koefisien regresi.

Nilai a dan b dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan:


n X Y X

b=

n X 2 ( X ) 2

..............................................................(1)

Keterangan: b = parameter atau koefisien regresi n = banyak data

Y
X X Y X
2

= jumlah semua harga Y = jumlah semua harga X = jumlah kali semua harga X dan Y = jumlah kuadrat-kuadrat semua harga X

( X ) 2 = jumlah semua harga X lalu dikuadratkan

Universitas Sumatera Utara

dan a = Y bX ...............................................................................................(2) Keterangan: a dan b = parameter atau koefisien regresi

= rata-rata semua harga Y = rata-rata semua harga X

1.8 Sistematika Penulisan

Bab I

PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang, identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan, manfaat, lokasi penelitian, metode pengumpulan data, metode analisis yang digunakan dan sistematika penulisan.

Bab II

LANDASAN TEORI Dalam bab ini menjelaskan tentang segala sesuatu yang mencakup penyelesaian masalah dengan judul dan masalah yang diutarakan.

Bab III

ANALISA PEMBAHASAN Bab ini berisikan tentang hasil analisa dan pembahasan mengenai tenaga kerja di Kabupaten Bireuen.

Bab IV

IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini berisikan tentang implementasi sistem yang digunakan dalam menyelesaikan analisa pembahasan.

Universitas Sumatera Utara

Bab V

KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran dari hasil pembahasan sebelumnya.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai