Anda di halaman 1dari 14

Laporan Praktikum PPPIP

Hari/tanggal : Kamis, 23 Februari 2012 PJ. Praktikum : Eddy Fadilla Safardan Asisten Dosen : Qotrun Nadaa Rahmatiah

FILTRASI DAN SENTRIFUGASI


Kelompok 2/AP1

Galih Prayoga Vita Riswanti Yessi Karlina Zhunithya Esthy Meilani Zaky Satrio Pamungkas

J3E111031 J3E111037 J3E111076 J3E111121 J3E211160

SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Campuran heterogen terdiri dari senyawa-senyawa dengan berat jenis berdekatan sulit dipisahkan. Membiarkan senyawa tersebut terendapkan karena adanya grafitasi berjalan sangat lambat. Beberapa campuran senyawa yang memiliki sifat seperti ini adalah koloid, seperti emulsi.Pemisahan dua jenis larutan ada dua cara, yaitu sentrifugal dan filtrasi. Pemisahan suspensi dalam jumlah sedikit, dapat dilakukan dengan sentrifugasi. Sentrifugasi digunakan untuk memisahkan padatan yang ukuranya cukup kecil dan tersebar maerata dalam cairan. Volume campuran yang akan dipisahkan biasanya sedikit sehingga tidak mungkin untuk disaring. Dua cairan yang dipisahkan dengan metode sentrifugasi biasanya berbentuk dua fasa cair yang teremulsi. Selain sentrifugasi, pemisahan juga dapat dilakukan dengan cara filtrasi. Filtrasi diterapkan untuk memisahkan bahan padat dari cairan atau gas, misalnya untuk mendapatkan suatu fraksi padat yang diinginkan atau untuk membuang fraksi padat yang tidak dikehendaki. Pengertian filtrasi adalah pemisahan partikel padat dari suatu fluida dengan melewatkannya pada medium penyaringan, atau septum, yang di atasnya padatan akan terendapkan (Anonim, 2007).

1.2 Tujuan Praktikum ini bertujuan agar mengetahui proses filtrasi dan sentrifugasi dan juga mengetahui prinsip kerja alat sentrifugasi.

BAB II BAHAN DAN METODELOGI

2.1 Alat dan Bahan Nanas Singkong Air Talenan Pisau Panci Kompor Saringan Sentrifus Stopwactch

2.2 Metodologi 2.2.1 Ekstrasi Nanas Nanas dikupas : Nanas dipotong kecil-kecil Nanas diekstrasi dengnan perbandingn air (1:4)

100 ml Saring Manual 100 mL 100 mL sentrifus lab mikro 100 mL Pompa vakum

Sentrifus 3000 rpm

Catat waktu yang di butuhkan + volume

Hitung rendemen (%)

Amati warna + kejernihan

2.2.2

Pemisahan Minyak Pada Singkong

Singkong dikupas + cuci

Singkong diiris tipis-tipis dan ditimbang (W0) Digoreng dengan deep frying, lalu ditimbang (W1) Pemisahan Minyak

Manual

sentrifus

Catat waktu, lalu ditimbang (W2) Dihitung % kehilangan minyak\

Diamati organoleptiknya

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAAN

3.1 Hasil
3.1.1 Filtrasi dan Sentrifugasi Nanas
Tabel 1. Hasil ekstrasi nanas

No

Perlakuan Saring Manual Sentrifus 3000 rpm Sentrifus lab mikro Pompa Vacuum

Vol (ml) V0 100 V1 62

R (%)

Warna

Kejernihan

62

++++

100

68

68

++++

100

81

81

++

+++

100

94

94

+++

++

Keterangan : ++++ : Sangat kuning / sangat jernih +++ ++ + : Kuning / jernih : Agak kuning / agakjernih : Bening / tidak jernih

3.1.2 Pemisahan Minyak pada Keripik Singkong


Tabel 2. Hasil Pemisahan Minyak Pada Keripik Singkong

Perlakuan

W0 (gr) 370 368

W1 (gr) 177 169

W2 (gr) 172 161

% minyak

Renyah

Penampakan terdapat minyak lebih kering

Manual Sentrifus

8,24 2,02

2,82 4,73

+ ++

3.2 Pembahasaan 3.2.1 Filtrasi dan Sentrifugasi Nanas 3.2.1.1 Saring Manual Pada pratikum ini dilakukan penyaringan nanas dengan saring manual dan dengan mengggunakan pompa vakum, pada penyaring manual nanas yang sudah diblender dengan air dipisahkan air dengan ampasnya dengan menggunakan saringan biasa. Pada praktikum filtrasi dengan menggunakan saringan manual didapat hasil: Rendemen saringan manual :

Pada penyaringan ini dibutuhkan waktu selama 5 menit 35 detik dengan hasil rendemeen 62%. Penyaringan secara manual ini merupakan cara yang kurang efektif karena waktu yang dibutuhkan lama dan sari nanas yang dihasilkan sedikit, cara ini merupakan cara tradisional dan biasanya industri rumah tangga yang masih menggunakan cara ini. Warna yang dihasilkan pada penyaringgan manual ini adalah sangat kuning dan keruh. 3.2.1.2 Sentrifus 3000rpm Pada nanas yang sudah dikupas dan diblender, dimasukan kedalam Erlenmeyer sebanyak 100 ml. Kemudian dilakukan pemisahan dengan metode sentrifugasi. Metode ini dilakukan dengan bantuan alat yang dinamakan sentrifus (gambar 1.1). Prinsip alat tersebut adalah berdasarkan gaya sentriugal.

Prinsipnya yakni

dengan meletakkan sampel pada suatu gaya

dengan memutar sampel pada kecepatan yang tinggi sehingga terjadi pengendapan partikel, atau organel -organel sel berdasarkan bobot molekulnya.(I MadeArtika, et.al, 2010).

gambar 1.1 mesin sentrifus

Sebanyak 100 ml cairan nanas tersebut dimasukan kedalam 10 falcon tube masing-masing 10 ml. Tabung-tabung tersebut dimasukan kedalam alat tersebut secara seimbang. Pada praktikum ini didapat hasil rendemen sebagai berikut: Rendemen sentrifus 3000rpm :

Gambar 1.2 cairan sebelum disentrifus

Gambar 1.3 cairan setelah sentrifus

Alat tersebut atur dengan waktu 5 menit dan kecepatan putaran 3000 rpm. Setelah 5 menit sampel diambil dan diamati. Didapati sampel tersebut belum terpisah sempurna , maka diberi perlakuan tambahan dengan melukan memasukanya ke dalam sentrifus dengan waktu 5 menit dan dengan kecepatan putaran yang ditambah menjadi 3500 rpm . Setelah 5 menit bisa dilihat dalam gambar 1.3 cairan tersebut sudah terpisah . Cairan diambil dengan menggunakan pipet tetes dengan hati-hati. Cairan atau

pellet yang sudah dipisahkan dimasukan kedalam gelas ukur dan dilihat volumenya, maka didapat rendemen dari dengan sentrifus. 3.2.1.3 Sentrifus Lab Mikro Sebelum masuk kepembahasan alangkah lebih baiknya mengetahuai apa yang akan dibahas. pembahasan ini yaitu tentang sentrifugasi dan pengertiannya. Sentrifugasi adalah metode yang digunakan dalam pencapaian sedimentasi dimana partikel pemisahan

dipisahkan dari fluida oleh gaya sentrifugal yang dikenakan pada partikel. Biasanya Partikel yang dihasilkan yaitu solid,gas atau liquid dan fluida. Melakukaan Pemisahan ini dari gravitasi bisa memakan waktu yang lama karena kedekatan densitas dari partikel dan fluida atau karena kesatuan gaya pada komponen yang bekerja bersamaan seperti emulsi. Setelah melakukan uji sentrifugasi pada nanas dengan melakukan pemotongan dan ekstraksi dengan terlebih dahulu, didapat hasil pada praktikum filtrasi dan sentrifugasi nanas dengan alat sentrifus lab mikro adalah: Rendemen senrifus lab mikro :

Untuk sentrifus (lab mikro) memiliki volume awal sebesar 100 ml lalu di sentrifus selama 1 menit menghasilkan volume akhir sebesar 81 ml, rendemen 81%, warna yang agak kuning dan memiliki tingkat kerjernihan yang jernih. Hasil tersebut didapat karena sentrifugasi mempunyai prinsip kerja dimana objek diputar secara horizontal pada jarak radial dari titik dimana titik tersebut dikenakan gaya. Lalu Objek yang diputar secara horizontal dan konstan merubah arah dan percepatan walaupun kecepatan rotasi konstan, karena Gaya sentrifugal ini bekerja menuju pusat dari rotasi. Sehingga Apabila objek berotasi di dalam kontainer silinder yang berisi campuran fluida dan solid dan gaya yang berlawanan yang disebut gaya sentrifugasi yang mengarah ke luar dinding

kontainer lalu Gaya ini menyebabkan pencapaian atau sedimentasi dari partikel melewati lapisan dari liquid atau filtrasi liquid dan terjadi pengendapan sebuah lapisan (cake) yang menempel di dinding, Sehingga warna fuida nanas agak kuning dan jernih. Akan tetapi dalam proses pemisahan dan pengambilan liquid dari cake agak sulit dan lama karena pengambilan liquid menggunakan pipet mikro dengan satu-persatu sehingga dari segi waktu tidak efisien dan menghasilkan rendemen dan volume akhir yang sedikit. Dalam kenyataannya didalam perusahaan minuman tidak makai prinsip kerja tersebut kerena menghasilkan volume akhir yang kecil, proses pemisahan dan pengambilan liquid dari cake di tips agak sulit dan lama, biaya yang cukup mahal, warna dan kerjenihan tidak menuhi standar karena warnanya tidak sekuning warna buahnya dan jernih sehingga konsumen ragu kalau minuman itu berasal dari nanas. ditambah lagi dari rendemen dan volume akhir yang dihasilkan sedikit atau kecil sehingga perusahaan minuman akan mendapatkan rugi yang cukup besar karena prinsip perusaan adalah mendapatkan keuntungan sebesar-besarnta dan kerugian yang kecil. Akan tetapi sentrifugasi jenis ini digunakan untuk perusahaan tertentu yang ingin mengambil warna dan tingkat kerjenihan yang baik. 3.2.1.4 Pompa Vacuum Pada praktikum filtrasi dan sentrifugasi nanas dengan menggunakan pompa vacuum diperoleh hasil rendemen seperti berikkut: Rendemen Pompa vakum :

Pada penyaringan dengan menggunakan pompa vakum, waktu yang dibutuhkan untuk memisahkan air nanas dengan ampasnya hanya 37,21 sekon dengan hasil rendemeen 94%. Penyaringan dengan menggunakan pompa vakum ini adalah cara yang paling efektif karena waktu yang dibutuhkan

sebentar dan sari nanas yang dihasilkan banyak. Industri besar biasanya memilih penyaringan dengan pompa vakum agar memperoleh keuntungan yang besar. Warna yang dihasilkan pada penyaringan dengan pompa vakum ini adalah kuning dan jernih. Cara kerja pompa vakum adalah udara dihisap oleh balingbaling dan tertampung pada ruang baling-baling tersebut, kemudian udara dialirkan melalui dua lubang kecil. Setelah sampai ditengah-tengah fluida udara disalurkan pada lubang pengeluaran.

3.2.2 Pemisahan Minyak pada Keripik Singkong Campuran adalah penggabungan dua atau lebih zat dimana dalam penggabungan ini zat-zat tersebut mempertahankan identitasnya masing-masing. Cara atau tehnik pemisahan campuran bergantung pada jenis, wujud dan sifat komponen yang terkandung didalamnya. Filtrasi (penyaringan), adalah pemisahan zat padat dari suatu larutan yang tercampur berdasarkan ukuran partikelnya yang berbeda menggunakan kertas saring. Penyaringan dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara sentrifus dan manual. Filtrasi secara manual, yaitu menggunakan alat penyaringan yang manual (saringan santan) dan penyaringan secara sentrifugasi. Pada prinsipnya, penyaringan pada praktikum ini bertujuan untuk memisahkan minyak goreng dari keripik singkong dan mengetahui seberapa banyak minyak yang dikandung oleh keripik singkong tersebut selama masa penggorengan. Bahan yang dipakai pada kedua percobaan ini adalah singkong. Menurut Zulfikar (2011), perlakuan sentrifugasi dimaksudkan untuk memisahkan bagian yang tercerna dengan bagian yang tidak tercerna 3.2.2.1 Pemisahan Secara Manual Pada percobaan pemisahan secara manual. Menurut hasil yang didapat dari percobaan, pada berat awal setelah mendapat perlakuan diiris tipis-tipis berat singkong sebesar 370 gr. Kemudian singkong tersebut digoreng menggunakan teknik deep

frying dengan tujuan agar semua singkong yang akan digoreng terendam oleh minyak seluruhnya dan menghasilkan tingkat kematangn yang sama rata. Selama proses ini berlangsung membutuhkan waktu selama beberapa menit, lalu goreng singkong hingga berwarna kuning kecoklatan. Setelah singkong menunjukkan penampakkan seperti tadi, lalu diangkat dan segera ditimbang kembali diatas wadah dengan menggunakan timbangan digital, didapatkan berat sebesar 167 gr. Disini terjadi penurunan berat karena adanya singkong yang lolos oleh saringan yang berada dalam menggoreng, dan singkong menjadi berukuran lebih kecil karena terkena minyak yang panas saat menggoreng dengan menggunakan deep frying. Selanjutnya adalah tahap filtrasi, filtrasi atau penyaringan yang digunakan adalah penyaringan secara manual, yaitu menggunakan saringan santan. Penyaringan dilakukan dengan cara meletakkan singkong yang telah ditimbang diatas saringan santan tersebut dan diayak secara konsisten, waktu yang dibutuhkan selama penyaringan dihitung dengan menggunakan stopwatch. Setelah singkong terlihat kering, dan minyak hasil filtrasi terlihat agak banyak, stopwatch dihentikan dan waktu yang tercatat selama penyaringan adalah 8 menit 24 detik. Kemudian setelah proses filtrasi selesai, dilakukan uji organoleptik dari segi kerenyahan dan penampakkan. Pada ini terjadi perbedaan yang signifikan dari pengujian penyaringan dengan sentrifus sebelumnya. Uji kerenyahan dilakukan dengan cara menggigitnya atau memotong dengan tangan dan didengarkan di telinga, menurut para praktikan keripik singkong yang difitrasi secara manual terasa renyah, namun tidak serenyah keripik singkong yang melalui tahap sentrifus dalam penyaringannya. Dan dari segi penampakkan juga berbeda, keripik singkong dengan penyaringan manual masih terlihat banyak minyak dan mengkilat.

Minyak yang terkandung pada penyaringan secara manual lebih banyak dari minyak melalui penyaringan secara senrifugal. 3.2.2.2 Sentrifus Pada perlakuan sentrifugasi, setelah singkong dikupas dan dipotong tipis-tipis,lalu ditimbang. Pada praktikum dengan metode sentrifus didapat hasil berat awal (berat setelah diiris tipis) adalah 368 gr. Setelah itu, singkong kemudian digoreng menggunakan metode deep frying. Setelah singkong berwarna kecoklatan kemudian singkong diangkat lalu ditimbang. Pada penimbangan setelah proses deep frying didapat hasil berat yaitu 169 gr. Selanjutnya, keripik singkong yang masih bersatu dengan minyak dimasukan ke dalam alat sentrifugasi yang bernama sentrifus. Setelah dimasukan ke dalam alat sentrifus, alat tersebut akan berputar secara cepat. Gaya putar tersebut disebut gaya sentrigugal. Karena adanya daya sentrifugal, maka cairan akan terkumpul di bagian bawah tabung sehingga mudah untuk dipisahkan dari padatan.Setelah keripik singkong terpisah dengan minyak, keripik singkong ditimbang. Hasil timbangan tersebut dijadikan w2 (berat setelah kering). Pada proses sentrifugasi waktu yang dibutuhkan ubtuk membuat keripik singkong menjadi kering adalah 2 menit 2 detik. Setelah proses sentrifugasi selesai, dilakukan uji

kerenyahan oleh para praktikan. Pada uji tersebut dapat dinyatakan bahwa keripik singkong yang disaring melalui proses sentrifugasi terasa lebih renyah dan lebih kering tidak berminyak. Minyak yang terkandungpun sedikit dibandingkan penyaringan secara manual.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan Menurut hasil dari praktikum yang dilakukan mengenai filtrasi penggorengan keripik singkong dapat disimpulkan bahwa penyaringan cara sentrifus lebih efektif dan efisien. Diantaranya menghasilkan keripik yang lebih kering dari pada penyaringan secara manual, waktu yang digunakan lebh cepat, dan keripik yang dihasilkan lebih renyah. Pada praktikum filtrasi dan sentrifugasi nanas disimpulkan bahwa penyaringan dengan pompa vakum lebih efektif dibandingkan dengan penyaringan secara manual karena hasil yang diperoleh lebih banyak pada saat menggunakan pompa vakum dan waktu yang dibutuhkan lebih cepat. Hasil yang didapatkan dari pemisahan dengan sentrifus terlihat jauh lebih jernih dari pemisahan lain bahkan dibandingkan dengan pemisahan menggunakan sentrifus kecil. Ini disebabkan perbedaan kecepatan putaran yang digunakan. Oleh sebab itu sentrifusi dapat menghilangkan padatan bahkan yang larut dan yang tidak dalam larutan.

4.2 Saran Pada praktikum mengenai filtrasi dan sentrifugasi diharapkan agar lebih teliti agar saat menggunakan pompa vakum tidak salah, karena pada saat menggunakan pompa vakum sempat terjadi kesalahan yang membuat air nanas tidak tersaring dipompa vakum. Sentrifus merupakan alat yang efisien untuk memisahkan cairan dengan padatan yang larut sekalipun ,jadi jika ingin melakukan pemisahan yang bertujuan untuk mengambil pelletnya saja atau padatanya sebaiknya gunakan alat sentrifus karena bisa memisahkan sempurna cairan tersebut. Pada praktikum mengenai pemisahan minyak pada keripik singkong sebaiknya pengirisan lebih baik lagi agar tidak banyak keripik singkong yang terbuang. Pada proses penyaringan dari kedua cara tersebut sebaiknya dilakukan secara bersamaan agar terlihat jelas perbedaan keefisienan antara keduanya.

DAFTAR PUSTAKA
Aidia. 2010. http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/12/pemisahan-mekanislaporan-pratikum.html [12 Maret 2012] Anonim. 2007. Filtrasi. http://himatekaftumj,Tripod,com/filtrasi,htm. [13 Febuari 2012] Artika IM, Safithri M. 2010. Diktat Kuliah Struktur dan Fungsi Subseluler.Bogor: Departemen Biokimia Petrucci H, Ralph. 1997. Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga. Purba, Michael. 2007. IPA Kimia Untuk SMP. Jakarta: Yudistira.

Anda mungkin juga menyukai