Anda di halaman 1dari 2

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.

25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37.

Kehidupan memang "tidak adil" tapi untukku tetaplah bagus. Jika dalam keadaan ragu-ragu ambillah langkah (keputusan) yang kecil saja. Hidup ini sangat singkat - jadi nikmatilah! Pekerjaan anda tidak akan mengurusi anda saat anda sakit, tapi keluarga dan sahabat anda yang akan. Jangan membeli barang yang anda tidak butuhkan! Jangan ngotot memenangkan tiap perdebatan. Yang penting adalah jujur pada diri sendiri. Bila ingin menangis, lakukan- lah bersama seseorang. Rasa sedih dan beban akan terasa lebih ringan daripada menangis sendirian. Boleh boleh saja sesekali "protes" kepada Tuhan. Tuhan maha Pemurah dan Pengampun. Ia akan memaafkan kita. Menabunglah untuk hal-hal yang sangat penting. Dalam menghadapi godaan makan coklat, penolakan akan selalu sia sia! Berdamailah dengan masa lalu anda agar hal itu tidak mengacaukan masa kini yang sedang anda hadapi. Bila anda mau mengais biarkan saja anak anak anda melihatnya. Jangan membandingkan hidup anda dengan hidup orang lain. Anda tidak mungkin tahu bagaimana perjalanan hidup yang telah mereka lalui. Jika sebuah hubungan mesti bersifat rahasia, anda jangan melibatkan diri didalamnya. Segala sesuatu dapat berubah dalam sekejap mata. Tapi jangan khawatir karena Tuhan tidak pernah berkejap. Biasakan tarik napas yang dalam. Itu dapat menenangkan pikiran. Buang segala macam yang tidak berguna. Kekusutan dan berantakan mencerminkan kondisi pikiran dan hati anda. Apapapun yang tidak membunuhmu sebenarnya membuatmu lebih kuat. Tidak ada kata terlambat untuk merasa bahagia. Tapi semuanya tergantung pada anda sendiri, bukan pada siapapun. Untuk mengejar apa yang anda cintai dalam hidup ini, jangan pernah mau menerima penolakan dengan alasan apapun. Nyalakan lilin, pasang sepre yang baru dan wangi, pakai baju tidur yang bagus kapan saja anda mau. Jangan simpan untuk acara istimewa. Tiap hari ini adalah hari istimewa. Lebih baik mempersiapkan segala sesuatu dengan berlebih. Lalu sesuaikan dengan siatuasi yang dihadapi. Mau bergaya "nyentrik"? Lakukan saja sekarang. Misalnya mau pakai baju warna ungu? Jangan tunggu sampai menjadi kakek/ nenek! Organ sex yang paling penting adalah otak kita. Tidak seorangpun bertanggung jawab atas kebahagian anda tapi anda sendiri. "Bingkailah" tiap bencana yang anda alami dengan kalimat ini: "Apakah peristiwa itu masih akan menjadi persoalan setelah 5 tahun?". Selalu memilih untuk hidup. Maafkan tapi jangan lupakan. Apa yang orang lain pikir tentang anda bukanlah urusan anda. Waktu akan menyembuhkan hampir segala hal. Berikan kesempatan kepada waktu. Betapapun buruk atau baiknya situasi yang kita hadapi, itu akan berubah. Jangan terlalu memandang dirimu terlalu berlebihan, orang lain juga tidak melakukan itu. Percayalah bahwa keajaiban itu ada. Tuhan mencintai anda karena memang itulah sifat Tuhan, bukan karena apa yang engkau lakukan atau tidak lakukan. Jangan melakukan audit dan evaluasi atas hidupmu. Tunjukan dirimu dan dan ambil manfaat dari apa yang kau miliki saat ini. Menjadi tua mengalahkan alternatif-nya yaitu - mati muda. Anak anak anda juga hanya mendapatkan satu masa kanak kanak.

38. Pada akhirnya, yang benar benar paling utama adalah yang anda cintai. 39. Keluarlah tiap hari. Keajaiban menunggumu dimana mana. 40. Percayalah, bila anda dan semua orang mengumpulkan masalah yang kita semua miliki menjadi sebuah tumpukan, saat melihat masalah2 orang lain, anda akan menarik kembali masalah anda dari tumpukan itu. 41. Rasa iri adalah membuang waktu kita yang sangat berharga. Terimalah bahwa apa yang sudah anda miliki saat ini bukanlah yang anda butuhkan. 42. Hal-hal terbaik dalam hidup anda pada saat nya akan tiba........ 43. Apapun perasaan anda suatu saat, bangunlah, berdandanlah dan tampillah! 44. Teruslah menghasilkan sesuatu (tetap produktif). 45. Hidup ini bukan seperti anak panah yang terikat pada busur nya. Tapi bagaimanapun hidup adalah sebuah anugrah.

Anda mungkin juga menyukai