Anda di halaman 1dari 4

HAKIKAT PROFESI KEGURUAN

Posted by Saung Mahabbah on May 31, 2010. Uncategorized - No Comments 1. Pengertian dan Syarat Profesi Profesi adalah suatu pekerjaan yang dalam melaksanakan tugasnya memerlukan/menuntut keahlian, menggunakan teknik-teknik, serta dedikasi yang tinggi. Ciri-ciri atau karakteristik suatu profesi : a. Profesi itu memiliki fungsi dan signifikansi sosial bagi masyarakat. b. Profesi menuntut keterampilan tertentu yang diperoleh melalui proses pendidikan dan pelatihan yang cukup yang dilakukan oleh lembaga pendidikan yang akuntabel/dapat dipertanggung jawabkan. c. Profesi didukung oleh suatu disiplin ilmu tertentu. d. Ada kode etik yang dijadikan sebagai satu pedoman perilaku anggota berserta sanksi yang jelas dan tegas terhadap pelanggar kode etik tersebut. e. Sebagai konsekuensi dari layanan dan prestasi yang diberikan kepada masyarakat, maka anggota profesi secara perseorangan atau kelompok memperoleh imbalan finansial atau material. Persyaratan yang harus dimiliki oleh suatu profesi : a. Menuntut adanya keterampilan yang didasarkan konsep dan teori ilmu pengetahuan yang mendalam. b. Menemukan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang profesinya. c. Menuntut adanya tingkat pendidikan yang memadai. d. Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan. e. Memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan. f. Memiliki kode etik sebagai acuan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. g. Memiliki klien/objek layanan yang tetap, seperti guru dengan muridnya. h. Diakui oleh masyarakat, karena memang jasanya perlu dimasyarakatkan. Pengertian diatas, dapat dipahami bahwa profesi adalah suatu pekerjaan yang memerlukan pendidikan lanjut, profesi juga memerlukan keterampilan melalui ilmu pengetahuan yang mendalam, ada jenjang pendidikan khusus yang mesti dilalui sebagai sebuah persyaratan. 2. Pengertian Profesi Keguruan Guru adalah suatu sebutan bagi jabatan, posisi, dan profesi bagi seseorang yang mengabdikan dirinya dalam bidang pendidikan melalui interaksi edukatif secara terpola, formal dan sistematis. Dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Pasal 1) dinyatakan bahwa : Guru adalah pendidikan profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal, pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah. 3. Kode Etik Profesi Keguruan Dalam menjalankan profesinya guru harus taat dan tunduk pada kode etik yaitu norma dan asas yang disepakati dan diterima guru-guru di Indonesia sebagai pedoman dan perilaku dalam melaksanakan tugas profesi sebagai pendidik, anggota masyarakat dan warga negara. Kode etik guru terdiri atas : a. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangunan yang sesuai dengan falsafah negara. b. Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan

anak didik masing-masing. c. Guru mengadakan komunikasi, terutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan. d. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang tua murid sebaik-baiknya bagi kepentingan pendidikan. e. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan. f. Guru secara sendiri dan atau bersama-sama berusaha mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya. g. Guru secara bersama-sama memelihara, memberi dan meningkatkan mutu organisasi. h. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan pemerintah dalam pidana pendidikan. 4. Pengembangan Profesi Keguruan Kegiatan pengembangan profesi adalah kegiatan guru dalam rangka penerapa dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan keterampilan untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran dalam rangka menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi pendidikan pada umumnya maupun lingkup sekolah pada khususnya. Tujuan kegiatan pengembangan profesi guru adalah untuk meningkatkan mutu guru agar guru lebih profesional dalam pelaksanaan tugas pada bidang pengembangan profesi meliputi kegiatan sebagai berikut : a. Melakukan kegiatan karya tulis/karya ilmiah di bidang pendidikan. b. Membuat alat pelajaran/alat peraga/alat bimbingan. c. Menciptakan karya seni. d. Menemukan teknologi tepat guna dibidang pendidikan. e. Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum.

KOMPETENSI PROFESI KEGURUAN 1. Karakteristik Kompetensi Profesi Guru Kompetensi dari definisikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Kompetensi tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan perbuatan secara profesional dalam menjalankan fungsi sebagai guru. Kompetensi guru menurut Direktorat Tenaga Teknis dan Pendidikan Guru, yakni antara lain sebagai berikut : a. Memiliki kepribadian sebagai guru. b. Menguasai landasan kependidikan. c. Menguasai bahan pelajaran. d. Menyusun program pengajaran. e. Melaksanakan proses belajar-mengajar. f. Melaksanakan proses penilaian pendidikan. g. Melaksanakan bimbingan. h. Melaksanakan administrasi sekolah. i. Menjalin kerja sama dan interaksi dengan guru sejawat dan masyarakat. j. Melaksanakan penelitian sederhana. 2. Aspek-Aspek Kompetensi Profesi Guru Pada UU Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005 dimensi kompetensi yang harus dimiliki oleh profesi guru adalah :

a. Kompetensi pedagogik. b. Kompetensi profesional. c. Kompetensi pribadi. d. Kompetensi sosial. 3. Komponen Aspek-Aspek Kompetensi Profesi Guru (1) Kompetensi pedagogik a. Kompetensi menyusun rencana pembelajaran. b. Kompetensi melaksanakan proses belajar mengajar. c. Kompetensi melaksanakan penilaian proses belajar mengajar. (2) Kompetensi profesional a. Guru mampu mengelola program belajar mengajar. b. Kemampuan mengelola kelas. c. Guru mampu menggunakan media dan sumber pengajaran. d. Guru menguasai landasan-landasan kependidikan. e. Guru mampu mengelola interaksi belajar mengajar. f. Guru mampu menilai prestasi belajar siswa. g. Guru mengenal fungsi serta program pelayanan bimbingan dan penyuluhan. h. Guru mengenal dan mampu ikut penyelenggaraan administrasi sekolah. i. Guru memahami prinsip-prinsip penelitian dan mampu menafsirkan hal-hal penelitian pendidikan untuk kepentingan pengajaran. (3) Kompetensi Pribadi a. Penampilan sikap yang positif terhadap keseluruhan tugasnya sebagai guru dan terhadap keseluruhan situasi pendidikan beserta unsur-unsurnya. b. Pemahaman, penghayatan dan penampilan nilai-nilai yang seharusnya dianut oleh guru. c. Kepribadian, nilai, sikap hidup ditampilkan dalam upaya menjadikan dirinya sebagai panutan da teladan bagi para siswanya. (4) Kompetensi Sosial a. Guru mampu berperan sebagai pemimpin baik dalam lingkup sekolah maupun diluar sekolah. b. Guru bersikap bersahabat dan terampil berkomunikasi dengan siapapun demi tujuan yang baik. c. Guru bersedia ikut berperan serta dalam berbagai kegiatan sosial baik dalam lingkup kesejawatannya maupun dalam kehidupan masyarakat pada umumnya. d. Guru adalah pribadi yang bermental sehat dan stabil. e. Guru tampil secara pantas dan rapi. f. Guru mampu berbuat kreatif dengan penuh perhitungan. g. Dalam keseluruhan relasi sosial dan profesionalnya, guru hendaknya mampu bertindak tepat waktu.

. Ciri-Ciri Profesi Erik Hoyle (1969 : 80-85) mengemukakah enam ciri profesi, yaitu: a. A profession performa an esential social service (suatu profesi menunjukkan suatu pelayanan sosial) b. A profession is founded up on a systematic body of knowledge (suatu profesi didasari oleh tubuh keilmuan yang sistematis); c. A profession requires a lengthy periode of academic and practical Training (suatu profesi memerlukan suatu pendidikan dan latihan dalam periode waktu yang cukup lama); d. A profession has a light degree of autonomy (suatu profesi memiliki otonomi yang tinggi); e. A profession has a code of ethics (suatu profesi memliki kode etik); f. A profession gengerat in service growth (suatu profesi berkembang dalam proses pemberian layanan). Menurut Sutan Zanti dan Syahmiar Syahrun (1992 : 133) suatu jabatan profesional harus mempunyai beberapa ciri pokok yaitu : (a) pekerjaan itu dipersiapkan melalui proses pendidikan dan latihan secara formal; (b) pekerjaan itu mendapat pengakuan dari masyarakat; (c) adanya pengawasan dari suatu organisasi profesi seperti IDI, PGRI dan IPBI; (d) mempunyai kode etik sebagai landasan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab profesi tersebut. Dedi Supriadi 91998 : 96) mengemukakah lima ciri suatu profesi. Pertama, pekerjaan itu mempunyai fungsi dan signifikansi sosial karena diperlukan mengabdi kaepada masyarakat. Kedua, profesi menuntut keterampilan tertentu yang diperoleh lewat pendidikan dan latihan yang lama dan intensif serta dilakukan dalam lembaga tertentu yang secara sosial dapat dipertanggungjawabkan. Ketiga, profesi didukung oleh suatu disiplin ilmu. Keempat, ada kode etik yang menjadi pedoman perilaku anggotanya beserta sanksi yang jelas dan tegas terhadap pelanggar kode etik. Kelima, sebagai konsekuensi profesi secara perorangan ataupun kelompok memperoleh imbalan finansial atau materiil.

Anda mungkin juga menyukai