Anda di halaman 1dari 9

MATERI IPA TERPADU (KIMIA) SMP KELAS VII

Senin, 24 Februari 2012 - 09:25:58 WIB by : Novita53 | Tugas | 116


DAN PERUBAHAN

Dibaca:
MATERI

kali
MATERI

PENGERTIAN

MATERI

ZAT

- MATERI / ZAT : sesuatu yang mempunyai massa dan dapat menempati sebuah ruang. 1. 2. 3. Materi GAS CAIR PADAT / (Udara, (Air, Zat gas minyak, (Batu, dapat O2, bensin, kayu, berwujud gas : CO2) alkohol) besi)

TABEL NO. mengikuti

1.

Perbandingan GAS bentuk wadahnya

Karakteristik CAIR Mempunyai

Wujud

Materi PADAT

1. Mempunyai bentuk mengikuti seluruh wadah yg ditempatinya Mempunyai bentuk bentuk tertentu

2. Mempunyai volume tak tentu, volume mengikuti wadahnya Mempunyai volume tertentu Mempunyai volume tertentu

3. Mudah dikompresi karena harga rapatannya rendah Sulit dikompresi karena harga rapatannya relatif tinggi Tidak dapat dikompresi karena harga rapatannya sangat tinggi 4. Sangat mudah bergerak/menyebar ke segala arah Mudah bergerak/mengalir Tidak dapat bergerak

- Di alam semesta materi dapat mengalami perubahan wujud dari wujud yang satu ke wujud yang lainnya jika menerima / melepaskan energi.

menguap mengembun membeku meleleh

menyublim menyublim

SIFAT-SIFAT itu (sifat materi yang tidak

MATERI berhubungan dengan

/ pembentukan zat

ZAT baru).

1. SIFAT FISIKA adalah sifat yang berkaitan dengan penampilan dan keadaan fisik benda Contoh : titik didih, titik leleh, warna, aroma, massa, massa jenis, kelarutan, dll. Sifat Fisika meliputi :

a. Sifat Intrinsik yaitu sifat yang tidak bergantung pada jumlah dan ukuran zat. Contoh : warna, aroma, titik didih, titik leleh, wujud, massa jenis, rasa, dll. b. Sifat Ekstrinsik yaitu sifat yang bergantung pada jumlah dan ukuran zat. Contoh : kelarutan, volume, panjang, lebar, massa, ketebalan, dll.

2. SIFAT KIMIA adalah sifat yang berkaitan dengan reaksi kimia (sifat materi yang berhubungan pembusukan, Sifat Kimia meliputi hanya Sifat dengan pembentukan zat baru). dll. Intrinsik. Contoh : mudah tidaknya terbakar, mudah tidaknya berkarat, mudah tidaknya proses

PERUBAHAN 1. wujud Contoh : Lilin yang

MATERI PERUBAHAN

ZAT FISIKA saja).

Perubahan materi yang tidak menghasilkan / menimbulkan zat baru (terjadi perubahan dibakar, batu es mencair, besi meleleh, dll.

- Lilin dibakar berubah wujud dari padat-cair, setelah lilin meleleh berubah wujud dari cair-padat, tetapi 2. dan busuk, perubahan zat tetapi susunan susunan molekul molekul pembentuknya tetap tetap sama sama. (H2O). KIMIA mengalami berkarat, perubahan massa). dll. - Es mencair berubah wujud menjadi cair, dibekukan berubah wujud menjadi es kembali, pembentuknya PERUBAHAN tetapi besi tidak

Perubahan materi yang menghasilkan / menimbulkan zat baru (terjadi perubahan wujud Contoh : Sumbu lilin yang dibakar, kayu terbakar, minyak menjadi tengik, buah menjadi

Tanda-tanda yang menyertai perubahan kimia (reaksi kimia) adalah : (Hal 375) 1. Terjadi perubahan warna, contoh: buah menjadi masak, besi berkarat, roti menjadi gosong, dll.

2. Terjadi perubahan suhu, contoh: singkong menjadi tape, kedelai menjadi tempe, karbid disiram air, dll.

3. Terbentuk gas, contoh: kertas dibakar, kompor menyala, karbid disiram air, sampah membusuk, disiram air, dll. dll. 4. Terbentuk endapan, contoh: susu menjadi basi, minyak menjadi tengik, batu kapur

PEKERJAAN contoh 2. a. b. c. yang Jelaskan Titik Titik telah pengertian Didih Leleh Massa e. d. diberikan) dari

RUMAH ? : Kelarutan Pembakaran Jenis

1. Berikan 3 contoh sifat intrinsik dan 3 contoh sifat ekstrinsik lainnya (berbeda dengan

3.

Sebutkan

ciri

karakteristik

dari

gas,

cair,

dan

padat

LATIHAN Jawablah 1. 3. 4. 5. 6. 7. contoh! 9. 10. Mengapa Sebutkan materi dapat atau mengalami tanda-tanda perubahan yang kimia? Apa Sebutkan Sebutkan Apa Sebutkan Sebutkan 5 2 2 pertanyaan-pertanyaan yang contoh macam bedanya dimaksud materi sifat contoh contoh dalam wujud dan fisika kimia fisika sifat sifat berikut dengan dengan bidang beserta sifat suatu suatu

SOAL benar! materi/zat? keahlian ! kimia? zat! zat!

2. Mengapa materi dapat berubah dari wujud yang satu ke wujud yang lainnya? perubahan contohnya!

8. Apa bedanya perubahan kimia dengan perubahan fisika? Berikan masing-masing 2 Jelaskan! kimia!

gejala-gejala

menyertai

reaksi

PEMISAHAN

CAMPURAN

PENGERTIAN masing-masing Contoh: Campuran (solvent). Contoh: larutan gula, larutan cuka, larutan komponen tanah, masih air mempertahankan gula, air sifat

CAMPURAN asalnya. dll. meliputi:

CAMPURAN: Gabungan dari dua zat atau lebih zat tunggal yang tidak saling bereaksi dan Udara, garam,

1. Larutan: campuran yang bersifat homogen antara zat terlarut (solute) dan zat pelarut garam, dll.

2.

Dispersi

koloid:

campuran susu,

yang

bersifat asap,

antara

homogen kabut, bersifat

dan

heterogen. dll. heterogen.

Contoh: 3. Contoh: Contoh * * * Contoh * * *campuran campuran air campuran Suspensi: campuran

campuran air dan

yang sabun, air

teh, heterogen

air

kopi,

dll. : air, pasir, karbon. :

campuran tepung kapur serbuk campuran gula teh gas atau garam yang besi beras campuran campuran

dengan dengan dengan homogen dapur sudah di dengan

air, disaring, udara.

METODE

PEMISAHAN

CAMPURAN

Metode pemisahan merupakan suatu cara yang digunakan untuk memisahkan atau memurnikan suatu senyawa atau sekelompok senyawa yang mempunyai susunan kimia yang berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala laboratorium maupun skala industri. Metode pemurnian), - Untuk mengetahui keberadaan suatu zat dalam suatu sampel (analisis laboratorium). Berdasarkan tahap proses pemisahan, metode pemisahan dapat dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu : 1. Metode Pemisahan Sederhana : metode yang menggunakan cara satu tahap. Proses ini terbatas untuk memisahkan campuran atau larutan yang relatif sederhana. 2. Metode Pemisahan Kompleks : memerlukan beberapa tahapan kerja, diantaranya penambahan bahan tertentu,pengaturan proses mekanik alat, dan reaksi-reaksi kimia pemisahan bertujuan :

- Untuk mendapatkan zat murni atau beberapa zat murni dari suatu campuran (disebut

yang diperlukan. Metode ini biasanya menggabungkan dua atau lebih metode sederhana. Contoh: pengolahan bijih dari pertambangan memerlukan proses pemisahan kompleks. Keadaan zat yang diinginkan dan dalam keadaan campuran harus diperhatikan untuk menghindari kesalahan pemilihan metode pemisahan yang akan menimbulkan kerusakan hasil Beberapa hidup, atau faktor apakah yang bahan melainkan perlu terikat secara tidak diperhatikan kimia, antara dan berhasil. lain:

1. Keadaan zat yang diinginkan terhadap campuran, apakah zat ada di dalam sel makhluk sebagainya. 2. Kadar zat yang diinginkan terhadap campurannya, apakah kadarnya kecil atau besar. 3. Sifat khusus dari zat yang diinginkan dan campurannya, misalnya zat tidak tahan panas, mudah menguap, kelarutan terhadap pelarut tertentu, titik didih, dan sebagainya. 4. Standar kemurnian yang diinginkan. Kemurnian 100% memerlukan tahap yang berbeda 5. 6. Zat Nilai pencemar guna dasar zat dan yang dengan campurannya diinginkan, yang harga, mengotori dan biaya lain beserta proses sebagai 96%. sifatnya. pemisahan. berikut :

Beberapa 1.

pemisahan

campuran Ukuran

antara

partikel

Bila ukuran partikel zat yang diinginkan berbeda dengan zat yang tidak diinginkan (zat pencampur) dapat dipisahkan dengan metode Filtrasi (penyaringan), jika partikel zat hasil lebih kecil daripada zat pencampurnya, maka dapat dipilih penyaring atau media berpori yang sesuai dengan ukuran partikel zat yang diinginkan. Partikel zat hasil akan melewati penyaring 2. dan zat pencampurnya Titik akan terhalang. didih

Bila antara zat terlarut dan zat pelarut memiliki titik didih yang jauh berbeda dapat dipisahkan dengan metode Destilasi. Apabila titik didih zat terlarut lebih rendah daripada zat pelarut, maka bahan dipanaskan antara titik didih zat terlarut dan di bawah titik didih zat pelarut. Zat terlarut akan lebih cepat menguap, sedangkan zat pelarut tetap dalam keadaan cair dan sedikit menguap ketika titik didihnya terlewati. Proses pemisahan dengan dasar perbedaan titik didih ini bila dilakukan dengan kontrol suhu yang ketat akan dapat memisahkan suatu zat dari campuranya dengan baik, karena suhu selalu dikontrol untuk tidak melewati titik didih campuran.

3.

Kelarutan

Suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda, artinya suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda, artinya suatu zat mungkin larut dalam pelarut A tetapi tidak larut dalam pelarut B, atau sebaliknya. Secara umum pelarut dibagi menjadi dua, yaitu pelarut polar, misalnya air, dan pelarut nonpolar (disebut juga pelarut organik) seperti alkohol, aseton, metanol, petrolium eter, kloroform, dan eter. Dengan melihat kelarutan suatu zat yang berbeda dengan zat-zat lain dalam campurannya, maka kita dapat memisahkan zat yang diinginkan tersebut dengan menggunakan pelarut tertentu. 4. Pengendapan

Suatu zat akan memiliki kecepatan mengendap yang berbeda dalam suatu campuran atau larutan tertentu. Zat-zat dengan berat jenis yang lebih besar daripada pelarutnya akan segera mengendap. Jika dalam suatu campuran mengandung satu atau beberapa zat dengan kecepatan pengendapan yang berbeda dan kita hanya menginginkan salah satu zat, maka dapat dipisahkan dengan metode sedimentsi atau sentrifugasi. Namun jika dalm campuran mengandung lebih dari satu zat yang akan kita inginkan, maka digunakan metode presipitasi. Metode presipitasi biasanya dikombinasi dengan metode filtrasi. 5. Difusi

Dua macm zat berwujud cair atau gas bila dicampur dapat berdifusi (bergerak mengalir dan bercampur) satu sama lain. Gerak partikel dapat dipengaruhi oleh muatan listrik. Listrik yang diatur sedemikian rupa (baik besarnya tegangan maupun kuat arusnya) akan menarik partikel zat hasil ke arah tertentu sehingga diperoleh zat yang murni. Metode pemisahan zat dengan menggunakan bantuan arus listrik disebut elektrodialisis. Selain itu kita mengenal juga istilah elektroforesis, yaitu pemisahan zat berdasarkan banyaknya nukleotida (satuan penyusun DNA) dapat dilakukan dengan elektroforesis menggunakan suatu 6. media agar yang disebut gel agarosa. Adsorbsi

Adsorbsi merupakan penarikan suatu zat oleh bahan pengadsorbsi secara kuat sehingga menempel pada permukaan dari bahan pengadsorbsi. Penggunaan metode ini diterapkan pada pemurnian air dan kotoran renik atau organisme.

JENIS-JENIS

METODE

PEMISAHAN

a. Dekantasi: pemisahan komponen-komponen dalam campuran dengan cara dituang secara langsung. Dekantasi dapat dilakukan untuk memisahkan campuran zat cair dan zat padat atau zat cair dengan zat cair yang tidak saling campur (suspensi). Contoh: Pemisahan campuran air dan pasir.

b. Filtrasi: pemisahan komponen-komponen dalam campuran dengan menggunakan filter. Hasil filtrasi disebut filtrat sedangkan sisa filtrasi disebut residu atau ampas. Filtrasi dapat dilakukan untuk memisahkan campuran zat cair dan zat padat yang tidak saling larut. Contoh: c. Kristalisasi: Pemisahan pemisahan campuran komponen-komponen air dalam dan campuran dengan kopi. cara

mengkristalkan komponen tercampur dengan cara dipanaskan kemudian didinginkan. Kristalisasi dapat dilakukan untuk memisahkan campuran zat cair dan zat padat yang saling Contoh: Pemisahan campuran air dan larut. garam.

d. Sublimasi: pemisahan komponen-komponen dalam campuran yang mudah menyublim dengan cara penyubliman melalui pemanasan. Sublimasi dapat dilakukan untuk memisahkan komponen campuran zat padat dan zat padat yang mudah menyublim. Contoh: Pemisahan campuran kotoran dalam kapur barus.

e. Destilasi: pemisahan komponen-komponen dalam campuran yang didasarkan pada perbedaan titik didih komponen campuran tersebut melalui pemanasan/pendidihan campuran. Destilasi dapat dilakukan untuk memisahkan campuran zat cair dan zat cair yang Contoh: berbeda Pemisahan campuran titik air dan didihnya. alkohol.

f. Kromatografi: pemisahan berdasarkan perbedaan kecepatan perambatan pelarut pada suatu lapisan zat tertentu. Dasar pemisahan metode ini adalah kelarutan dalam pelarut tertentu, daya absorbsi oleh bahan penyerap, dan volatilitas (daya penguapan). Contoh: Pemisahan campuran air dan tinta.

g. Ekstraksi: pemisahan dengan melarutkan bahan campuran dalam pelarut yang sesuai. Dasar metode pemisahan ini adalah kelarutan bahan dalam pelarut tertentu. Contoh: Pemisahan campuran sari teh dari daun teh.

h. Adsorbsi: pemisahan untuk membersihkan suatu bahan dari pengotornya dengan cara penarikan bahan pengadsorbsi secara kuat sehingga menempel pada permukaan bahan pengadsorbsi. Contoh: memurnikan air dari kotoran renik atau mikroorganisme, memutihkan gula yang berwarna coklat karena terdapat kotoran.

Anda mungkin juga menyukai