Anda di halaman 1dari 33

Cemaran minyak sangat merugikan bagi

tanah dan tanaman


Minyak bumi mentah terdiri dari empat
komponen utama yaitu: Hidrokarbon jenuh,
Hidrokarbon aromatik, aspal dan resin
PAHs sangat beracun, mutagenik dan
karsinogenik
Bioremediasi PAHs dengan mikroorganisme
cukup efisien dan ekonomis
Mikroba mengubah PAHs menjadi CO2
dan H20 namun tumbuhan mengubahnya
menjadi metabolit yang tidak beracun
Bassia scoparia adalah semak herba yang
tumbuh di berbagai jenis tanah dan
berpotensi untuk menghijaukan tanah
berpasir, basa dan miskin hara.
Hiperakumulator Cr, Timah, mercuri,
Selenium, perak, seng dan uranium.
Masih sedikit studi tentang Bassia scoparia
pada tanah tandus
Penelitian ini akan menilai potensi tanaman
dan mikroorganisme yang berada di
akarnya
Bibit Bassia scoparia diambil dari
Departemen Tanaman Hias, Universitas
Kairo
Untuk menghindari efek toksik PHs, biji
ditanam dan ditumbuhkan selama 3
minggu di tanah bersih
Setelah 3 minggu dipindahkan ke tanah
yang sesuai dan diberi perlakuan
minyak mentah
Minyak mentah diambil dari kilang minyak
Asal di Sinai
Tanah diambil dari Al-Haitan. Berpasir,
rendah zat organik, tinggi senyawa
Carbonat, pH basa dan elektrisitasnya
terukur
Tanah kering diayak dan dicampur minyak
40g/kg (4% PHs)
Tanah yang disterilkan dan alami
ditambahkan ke hasil ayakan tadi supaya
diperoleh konsentrasi PHs 0, 0.5, 1, 2 dan 4%
(Masing-masing 12 Pot).
Tanah dimasukkan dalam pot dengan
kedalaman 20 cm dan diameter pot 25cm
Proses Bioremediasi dilakukan di
Universitas Kairo selama 5 bulan secara
alami
Tanah alami maupun steril dibagi 3
kelompok
Kelompok I ditanami Bassia scoparia +
larutan nutrisi Hoagland
Kelompok II hanya diberi larutan utrisi
Hoagland
Kelompok III tidak diberi perlakuan
Menggunakan teknik tertentu
Komposisinya diukur dengan teknik
kromatografi (diperoleh: hidrokarbon
jenuh, mono aromatik, di aromatik dan
poliaromatik Hidrokarbon
Bertujuan untuk mengukur zat yang
volatil saat proses biodegradasi (Parafin)
Menggunakan alat khusus
Standard PAHs diperoleh dari Supelco
Menggunakan X-Ray Fluorescens Sulfur
Meter
Penghitungan dilakukan dengan
menggunakan bahan sampel tanah sekitar
akar tanaman setelah 5 bulan percobaan
Seri pengenceran dilakukan
Untuk bakteri, 1 ml dari 3 pengenceran
diinokulasi pada media nutrient agar
Untuk actinomycetes, pada media agar
amilum
Untuk jamur, pada Media agar Czapexs
dox
Jamur dan Actinomycetes diinkubasi
pada suhu 28 dan Bakteri pada suhu 37
Cara yang sama diulang dengan selektif
media untuk melihat m.o pendegradasi
minyak
Semua media selektif, sumber karbon
diganti menjadi Minyak mentah dan
diinkubasi selama 7 hari
Menggunakan Aplikasi ANOVA SPSS-12
dikombinasi dengan Test Duncan.
Rata-rata degradasi PHs di tanah,
ditanami tanaman B. scoparia bervariasi
tergantung pada konsentrasi minyak
(PHs)
Degradasi tertinggi pada konsentrasi 1%
minyak
Tanah yang disiram lebih baik dibanding
yang tidak
pH yang lebih basa menghambat
kinerja Biodegradasi
Dengan menggunakan tanaman,
persentase Hidrokarbon Jenuh dan
Poliaromatik menurun
Terjadi peningkatan kadar mono dan
diaromatik Hidrokarbon
Degradasi molekul berat Hidrokarbon
lebih baik pada tanah alami
Akar mengakumulasi Sulfur lebih banyak
dibandingkan tunas
Akar pada tanah alami lebih banyak
mengakumulasi dibanding di tanah
yang disterilkan
Peningkatan sulfur terbanyak pada
tanah alami dengan PHs 1%
Mikroorganisme meningkat dengan
hadirnya tanaman
Tanpa penambahan nutrisi, m.o lebih
sedikit
M.o terbanyak pada konsentrasi 0,5%
PHs
M.o menurun jumlahnya pada kadar PHs
2% atau lebih
Penelitian ini menggambarkan peran
tanaman B. scoparia dan m.o rhizosfernya
dalam degradasi Minyak Bumi
Hal ini terjadi juga pada Bunga Pukul Empat
Tingkat degradasi didukung oleh rizosfer
dan sistem perakaran serabut tanaman
Tanaman B.scoparia dapat meningkatkan
m.o rizosfer melalaui sekresi enzim, eksudat
dan ketersediaan oksigen melalui akarnya
Hifa jamur juga membantu membuat pori
tanah
Bioremediasi pada tanah tanpa tanaman
hanya terjadi dengan penguapan,
fotooksidasi dan mikroflora asli
Mikroba tumbuh lambat didaerah gersang
Di tanah gersang tanpa tanaman,
penyiraman dan pemberian nutrisi adalah
untuk merangsang pertumbuhan mikroba
Degradasi Poliaromatik juga ditemukan
pada akar rumput dan wortel
Peningkatan kadar mono dan diaromatik
HC menunjukkan peran dari
mikroorganisme pada rizosfer
Sterilisasi tanah mengakibatkan aktifnya
Silika dari tanah dan mengubah komposisi
PHs (Silikat terikat pada cincin aromatik) jika
dibandingkan dengan tanah alami
Iso parafin lebih resisten degradasi
dibanding n-parafin namun n-parafin lebih
tinggi menunjukkan degradasi alami tidak
dapat terjadi
Penurunan Sulfur sejalan dengan degradasi
PAHs karena belerang terikat pada struktur
PAHs. Degradasi ini lebih tinggi pada tanah
yang ditanami B.scoparia
Secara umum pendegradasi minyak
terbanyak pada 0.5 dan 1 % PHs. Untuk
kadar lebih tinggi, M.o tidak ada karena
toksisitas nya yang tinggi dan aerasi yang
kurang
Tanaman membantu perkembangan m.o
dengan eksudat dan enzimnya
Bassia scoparia adalah agen
fitoremediasi menjanjikan untuk
konsentrasi minyak pencemar sekitar 2-
3%
Mikroorganisme rizosfer juga membantu
dalam degradasi minyak pencemar.

Anda mungkin juga menyukai