Anda di halaman 1dari 13

Pertumbuhan ekonomi Islam saat ini mengalami kemajuan sangat pesat. Perkembangan ini tentu saja sangat menggembirakan.

Sebab ini mencerminkan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat , terutama umat Islam, dalam menjalankan syariat Islam.

Kondisi ini juga menunjukkan bahwa ekonomi Islam bukan sekedar konsep semata. Tetapi ekonomi Islam merupakan hasil suatu proses transformamsi nilai-nilai Islam yang membentuk kerangka, perangkat kelembagaan, dan pranata ekonomi berbangsa dan bernegara.

Satu fenomena spektakuler yang patut dicatat dalam sejarah perjalanan perekonomian negara kita, yaitu di saat krisis ekonomi dan keuangan, bank-bank dan korporasi yang tidak mampu menyelesaikan kewajiban utang-utangnya harus gulung tikar.

Sedang lembaga keuangan syariah dan usaha-usaha kecil dan menengah yang menolak tawaran semu neoliberalisme, justru mampu bertahan dari krisis. Kenyataan ini semakin menunjukkan bahwa ekonomi Islam memiliki keunggulan dan lebih baik dibanding ekonomi umum.

Keuangan syariah akhirnya semakin populer dan menjadi model dalam mengentaskan kemiskinan khususnya di negara berkembang di seluruh dunia. Industri keuangan Islam secara keseluruhan diperkirakan akan mencapai lebih dari 2 miliar dolar AS pada tahun 2012 dan merupakan sektor yang terus berkembang karena prinsip-prinsip etika dan larangan bunga.
Kemajuan ekonomi Islam ini bisa dilihat dari perkembangan lembaga keuangan Islam, baik bank maupun non bank. Berdasarkan data statistik perbankan syariah Bank Indonesia Oktobetr 2011, total aset perbankan syariah sebesar Rp 125,5 triliun atau naik dari 2010 yang sekitar Rp 97,5 triliun.

Kita bisa memprediksi kekuatan ekonomi Islam dalam menggerakkan kemajuan perekonomian nasional, apalagi sebagian besar rakyat Indonesia beragama Islam. Namun kekuatan ini sepertinya tidak dimunculkan dan kalah dengan ajaran neoliberalisme. Kekuatan ekonomi Islam ini harus kita tunjukkan dan kita ketengahkan di dalam percaturan perekonomian nasional. Sekaligus kita ingin menguak lebih dalam lagi kekuatan ekonomi Islam dan kemampuannya dalam mendukung kesuksesan membangun ekonomi bangsa dan negara. Kekuatan perekonomian Islam ini jika tidak dimanfaatkan secara optimal oleh pemerintah dan lembaga keuangan nasional, dikhawatirkan akan dimanfaatkan pihak asing. Pihak asing, dengan kekuatan modalnya, akan dengan mudah mengambilalih kekuatan ekonomi Islam yang ada. Kenyataan ini jika sampai terjadi, akan semakin memperpuruk kondisi perekonomian bangsa. Apakah memang pemerintah sengaja melepas kekuatan perekonomian Islam ini kepada pihak asing?

Guna mengetahui kekuatan perekonomian Islam ini, maka perlu dibuka diskusi untuk mengkritisi dan menguji sejauh mana kekuatan perekonomian Islam di Indonesia dalam memajukan perekonomian nasional.

Oleh karena itu, perlu digelar seminar untuk mengetengahkan pendapat dari berbagai pihak yang berlatar belakang ekonomi Islam, baik Majelis Dakwah Islamiyah (MDI), DPR, pengamat ekonomi Islam, perbankan syariah dan nasabah bank syariah yang selama ini merasakan kekuatan geliat perekonomian berbasis Islam.

Mengetahui kekuatan ekonomian Islam secara riil, gambaran pembangunan ekonomi yang mungkin diterapkan guna memajukan perekonomian nasional, langkah-langkah mendesak pemerintah untuk menggunakan pendekatan ekonomi Islam dan kendala yang dihadapi. Bagaimana DPR melihat kekuatan perekonomian Islam yang tidak pernah dilirik pemerintah dan langkah apa yang telah dan akan dilakukan. Perlukah dibuat undang-undang khusu yang mengatur ekonomi Islam sebagai salah satu pilar ekonomi bangsa? Bagaimana pandangan perbankan syariah dalam melihat kekuatan ekonomi berbasis Islam di Indonesia dan apa yang sudah dilakukan untuk mendorong kemajuan perekonomian nasional. Pandangan paling riil adalah dari praktisi bank syariah, karena mereka yang langsung merasakan keuntungan dan kelebihan dari pengelolaan kekuatan ekonomi berbasis Islam. Mereka akan menceritakan kisah suksesnya.

Secara garis besar, seminar ini memiliki tujuan:


Membuka wacana dan menyodorkan pilihan bahwa kekuatan ekonomi Islam bisa menjadi kekuatan utama di tengah pembangunan ekonomi bangsa yang lebih berpihak kepada perekonomian liberal.
Mendesak pemerintah menerapkan sistem ekonomi Islam dalam mendukung kemajuan ekonomi nasional sekaligus mengembalikan kekuatan ekonomi bangsa. Membangun citra Bank Syariah yang selama ini concern mengembangkan perekonomian berbasis Islam. Membangun citra Majelis Dakwah Islamiyah (MDI), yang concern terhadap masalah-masalah yang berkaitan dengan kepentingan umat dan pembangunan ekonomi masyarakat luas.

a.

b
c d. e.

Ketua Umum DPP Majelis Dakwah Islamiyah (DPP MDI), DR. H. Deding Ishak, SH.,MM. Anggota Komisi XI DPR RI Dari Fraksi Demokrat Linda Megawati, SE Direktur Perbankan Syariah BI Edy Setiadi Head PermataBank Syariah Achmad K Permana Tokoh Pemberdayaan Masyarakat Dr. H. Anton Charliyan

Moderator: Pembantu Ketua (Puket) I STAI, Hasyim Rochimi

Hari dan Tanggal Waktu Tempat

: Senin, 21 Mei 2012 : Pukul 09.00-13.00 WIB : Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Yapata Al-Jawami, Cileunyi, Bandung,

Diskusi ini dijadwalkan dikuti 250 peserta, dengan perincian: 100 mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Yapata AlJawami 50 mahasiswa perwakilan se Bandung 50 orang anggota dan pengurus DPD MDI se Jawa Barat 30 orang dosen dan staf STAI Bandung 20 orang wartawan

Panitia menawarkan beberapa bentuk kerjasama atau partisipasi: a. Sponsor Tunggal Menanggung seluruh biaya kegiatan sebesar Rp 100 juta. Berhak memasang logo perusahaan/produk dalam backdroff dengan ukuran seluruh space iklan yang disediakan Berhak memasang logo perusahaan/produk pada spanduk selamat datang Berhak memasang logo perusahaan/produk pada tas makalah Berhak memasang logo perusahaan/produk pada piagam penghargaan Berhak memasang logo perusahaan/produk pada buku catatan b. Sponsor Utama Menanggung seluruh biaya kegiatan sebesar Rp 50 juta Berhak memasang logo perusahaan/produk dalam backdroff dengan ukuran setengah space iklan yang disediakan Berhak memasang logo perusahaan/produk pada spanduk selamat datang Berhak memasang logo perusahaan/produk pada tas makalah Berhak memasang logo perusahaan/produk pada piagam penghargaan Berhak memasang logo perusahaan/produk pada buku catatan c. Sponsor Pendukung Satu Menanggung seperempat biaya kegiatan sebesar Rp 25 juta Berhak memasang logo perusahaan/produk dalam backdroff dengan ukuran seperempat space iklan yang disediakan Berhak memasang logo perusahaan/produk pada spanduk selamat datang Berhak memasang logo perusahaan/produk pada tas makalah Berhak memasang logo perusahaan/produk pada piagam penghargaan Berhak memasang logo perusahaan/produk pada buku catatan

Pelaksana kegiatan ini adalah Dewan Pimpinan Pusat Majelis Dakwah Islamiyah (DPP MDI) Pelindung kegiatan: Ketua Umum MDI DR. H. Deding Ishak, SH.,MM Ketua Panitia: Joko Sriyono Sekretaris: Muhammad Hasyim Pelaksana: Dewan Pimpinan Pusat Majelis Dakwah Islamiyah (DPP MDI) Sekretariat: Jalan Anggrek Nelli, Slipi, Jakarta Untuk Informasi Lebih Lanjut Hubungi: 1. Joko Sriyono HP: 0878-7880-6589, Email: mbelung86@yahoo.com 2. Muhammad Hasyim HP: 0818-9333-032, Email: gaing2002@yahoo.com

Demikian proposal kegiatan ini kami sampaikan. Semoga proposal ini bisa memberikan gambaran kegiatan yang akan kita lakukan. Atas perhatian dan kerjasamanya, sebelumnya panitia mengucapkan terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai