Anda di halaman 1dari 14

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Pengumpulan Data

Berikut adalah hasil pengumpulan data dari praktikum speed rating yang telah kami lakukan dengan menggunakan tiga metode dan dua orang operator, ialah sebagai berikut ini:
Tabel 3.1 Operator I (Riadi) II (Ganang) Metode 1 2 3 1 2 3 50 46 41 65 58 49 Data Pengamatan Speed Rating Aktual (detik) 44 41 33 56 48 43 45,4 41,33 38,40 59,7 53,43 42,74 44 41,12 34,32 57,3 50,10 40,46 44,7 37,36 36,5 59,06 50,29 44 45,3 40,82 33,48 57,19 48,68 46,07 47,06 43,13 35,84 55,17 48,38 40,12

Estimasi (detik) 42 42 34 58 52 40 46 42 34 56 50 41 45 38 33 57 49 45

Sumber: Pengumpulan Data

3.2

Pengolahan Data

Data yang telah dikumpulkan kemudian dihitung nilai Estimate Performance Rating (EPR), Actual Performance Rating (APR), besarnya penyimpangan antara nilai estimasi dan nilai sesungguhnya serta nilai insentif.

3.2.1 Perhitungan EPR (Estimate Performance Rating) Melalui persamaan 2.3 didapat perhitungan EPR dengan tiga metode dan dua orang operator ialah sebagai berikut: 1. Metode 1 a. Operator I Berikut ini adalah perhitungan EPR yang melalui Persamaan 2.3 untuk operator 1:

EPR

=( = 140%

)x100%

b. Operator II
Berikut ini adalah perhitungan EPR yang melalui Persamaan 2.3 untuk operator 2: EPR =( = 107% 2. Metode 2 a. Operator I Berikut ini adalah perhitungan EPR yang melalui Persamaan 2.3 untuk operator 1: EPR =( = 152% b. Operator II Berikut ini adalah perhitungan EPR yang melalui Persamaan 2.3 untuk operator 2: EPR =( = 120% 3. Metode 3 a. Operator I Berikut ini adalah perhitungan EPR yang melalui Persamaan 2.3 untuk operator 1: EPR =( = 170% b. Operator II Berikut ini adalah perhitungan EPR yang melalui Persamaan 2.3 untuk operator 2: -

)x100%

)x100%

)x100%

)x100%

EPR

=( = 142%

)x100%

Yang mana perhitungan untuk EPR yang selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 3.2

3.2.2 Perhitungan APR (Actual Performance Rating) Melalui persamaan 2.4 didapat perhitungan APR dengan tiga metode dan dua orang operator ialah sebagai berikut: 1. Metode 1 a. Operator I Berikut ini adalah perhitungan APR yang melalui Persamaan 2.4 untuk operator 1: APR =( = 154% b. Operator II Berikut ini adalah perhitungan APR yang melalui Persamaan 2.4 untuk operator 2: APR =( = 117% 2. Metode 2 a. Operator I Berikut ini adalah perhitungan APR yang melalui Persamaan 2.4 untuk operator 1: APR =( = 169% b. Operator II Berikut ini adalah perhitungan APR yang melalui Persamaan 2.4 untuk operator 2: APR =( = 131% -

)x100%

)x100%

)x100%

)x100%

3. Metode 3 a. Operator I Berikut ini adalah perhitungan APR yang melalui Persamaan 2.4 untuk operator 1: APR =( = 182% b. Operator II Berikut ini adalah perhitungan APR yang melalui Persamaan 2.4 untuk operator 2: APR =( = 163% Yang mana perhitungan untuk APR yang selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 3.2 dibawah ini: Tabel 3.2
Opr. Metode 1 2 3 1 2 3 140 152 170 107 120 142 166 166 205 120 134 175 EPR (%) 152 166 205 125 140 170 155 184 212 122 142 155 159 170 212 125 145 163 154 169 182 117 131 163

)x100%

)x100%

Pengolahan Data dari EPR dan APR


APR (%) 159 170 203 122 139 173 156 187 191 118 139 159 154 171 209 122 143 151 148 162 195 126 143 174 EPR (%) 154,4 167,6 200,8 119,8 136,2 161 APR (%) 154,2 171,8 196 121 139 164

II

Sumber: Pengolahan Data

3.2.3 Perhitungan Besar Penyimpangan Dengan menggunakan persamaan 2.5 didapat perhitungan untuk besar penyimpangan ialah sebagai berikut ini: 1. Metode 1 a. Operator I Untuk metode pertama perhitungan besar penyimpangan melalui Persamaan 2.5 oleh operator 1 ialah sebagai berikut:

BP = 1

154,4 100% 154,2

= 0,12% b. Operator II Untuk metode pertama perhitungan besar penyimpangan melalui Persamaan 2.5 oleh operator 2 ialah sebagai berikut: BP = 1 = 1% 2. Metode 2 a. Operator I Untuk metode kedua perhitungan besar penyimpangan melalui Persamaan 2.5 oleh operator 1 ialah sebagai berikut: BP = 1
119 ,8 100% 121

167,6 100% 171,8

= 2,4% b. Operator II Untuk metode kedua perhitungan besar penyimpangan melalui Persamaan 2.5 oleh operator 2 ialah sebagai berikut: BP = 1 = 2% 3. Untuk metode 3 a. Operator I Untuk metode ketiga perhitungan besar penyimpangan melalui Persamaan 2.5 oleh operator 1 ialah sebagai berikut: BP = 1
200 ,8 100 196 136 ,2 100% 139

= 2,4%

b. Operator II Untuk metode ketiga perhitungan besar penyimpangan melalui Persamaan 2.5 oleh operator 2 ialah sebagai berikut: BP = 1
161 100% 164

= 1,8% Di bawah ini adalah Tabel 3.3 perhitungan besar penyimpangan dari EPR dan APR:
Tabel 3.3 Operator I (Riadi) II (Ganang) Metode 1 2 3 1 2 3 Perhitungan Besar Penyimpangan EPR dan APR EPR 154,4 167,6 200,8 119,8 136,2 161 APR 154,2 171,8 196 121 139 164 Besar Penyimpangan 0,12% 2,4% 2,4% 1% 2% 1,8%

Sumber: Pengolahan Data

3.2.4 Perhitungan Insentif Berikut ini adalah perhitungan insentif untuk operator 1 dan operator 2 berdasarkan pada praktikum yang telah dilakukan: 1. Operator I Adapun untuk besarnya nilai allowance ialah sebagai berikut: Tenaga yang dikeluarkan Sikap kerja Gerakan Kerja Kelelahan mata Temperatur tempat kerja Keadaan lingkungan Besarnya nilai allowance = 0,2% = 0,5% = 0% = 7% = 0% = 2% = 9,7%

a. Waktu Baku Untuk perhitungan waktu baku menggunakan Persamaan 2.2 ialah sebagai berikut: WB =
70 100 % 100 % 1,7%

= 71,21 detik/unit b. Insentif Untuk perhitungan intensif operator I dapat menggunakan Persamaan 2.6 yakni sebagai berikut: Insentif =
71,21 70 100 % 71,21

= 1,72% 2. Operator II Adapun untuk besarnya nilai allowance ialah sebagai berikut: Tenaga yang dikeluarkan Sikap kerja Gerakan Kelelahan mata Temperatur tempat kerja Keadaan lingkungan Besarnya nilai allowance a. Waktu Baku Untuk perhitungan waktu baku menggunakan Persamaan 2.2 ialah sebagai berikut: WB =
70 100% 100% 2%

= 0,3% = 0,7% = 0,1% = 0,6% = 0,1% = 0,2% 2%

= 71,42 detik/unit b. Insentif Untuk perhitungan intensif operator 2 dapat menggunakan Persamaan 2.6 yakni sebagai berikut:

Insentif =

71,42 70 100 % 71,42

= 2%

3.3

Analisis

Dari praktikum penetapan Performance rating dengan metode speed rating yang telah dilakukan maka didapatlah hasil analisis sebagai berikut: 3.3.1 Performance Rating Pada Estimator Pada metode yang pertama, operator 1 melakukan 5 kali percobaan yakni memasukkan paku kedalam pinboard yang mana estimator bertugas sebagai pengestimasi waktu operator, seberapa lama operator 1 dapat menyelesaikan tugasnya. Setelah dilakukan pengamatan ternyata rata-rata Estimator Performance Rating EPR yang didapat ialah sebesar 154,4%. Maka dapat disimpulkan bahwa estimator bertugas cukup tepat dalam mengestimasikan waktu kerja operator 1. Sedangkan untuk pengamatan operator 2 membutuhkan rata-rata Estimator Performance Rating EPR yakni sebesar 119,8%, pada pengamatan ini estimator juga bertugas cukup baik karena sebelum melakukan pengestimasian masing-masing operator melakukan percobaan awal sehingga estimator dapat memperkirakan waktunya secara tepat.

Pada metode kedua yang dilakukan operator 1, estimator bekerja cukup baik. Hal ini terjadi karena operator bekerja cukup cepat sehingga estimator cukup tepat dalam

mengestimasikan waktunya. Didapatalah rata-rata Estimator Performance Rating EPR

yakni 167,6%. Sedangkan untuk operator 2 estimator bekerja juga dengan cukup baik karena sudah terbiasa dengan pengestimasian waktu dari metode sebelumnya yang mana rata-rata Estimator Performance Rating EPR yakni sebesar 136,2%.

Pada metode ketiga ini untuk pengamatan pada operator I, dari 5 kali percobaan pemasangan paku yang dilakukan, rata-rata Estimator Performance Rating EPR untuk estimator yang diperoleh sebesar 200,8% dalam hal ini operator bekerja sangat cepat sekali karena sudah terbiasa dan lagi pula operator 1 juga sudah cukup terlatih, dan estimator pun dapat mudah memperkirakan waktunya. Sedangkan untuk pengamatan estimator untuk operator 2 didapat rata-rata Estimator Performance Rating EPR sebsar 161%, dalam hal ini estimator bekerja cukup baik juga dalam mengamati kerja operator 2.

3.3.2 Performance Rating Pada Operator Performance Rating dikatakan normal apabila tidak melebihi 100%, dan juga tidak melebihi waktu normal yakni 70 detik. Sehingga hasil kerja yang dicapai dapat dikatakan optimal dan operator bekerja secara wajar. Dari percobaan yang telah dilakukan dengan menggunakan tiga metode, untuk operator 1 dengan metode yang pertama yakni operator 1 bekerja cukup cepat yakni dengan 154,2% yakni lebih dari 100% artinya operator 1 bekerja diatas kewajaran dan dengan waktu rata-rata 42,29 detik. Sedangkan untuk operator 2 bekerja cukup wajar meskipun 121% melebihi 100% namun lebih rendah dari operator 1, dan waktu rata-rata yang diperlukan ialah 57,68 detik.

Untuk metode yang kedua operator 1 bekerja lebih cepat dari pada metode yang pertama yakni dengan 171,8% masih diatas kewajaran dan dengan rata-rata waktu actual 40,75 detik. Sedangkan operator 2 bekerja lebih cepat juga dari pada metode yang pertama dengan sebesar 139%, dengan rata-rata waktu 40,11 detik yang hampir sama dengan rata-rata waktu operator 1, hal ini terjadi karena operator 2 sudah mulai terbiasa.

Untuk metode yang ketiga operator 1 bekerja sangat cepat sekali yakni dengan waktu ratarata 35,70 detik dan dengan 196% melebihi 100% yakni bekerja diatas kewajaran, dalam hal ini operator 1 sudah terlatih. Sedangkan untuk operator 2 yang didapat ialah 164% masih bekerja diatas kewajaran dan dengan waktu rata-rata 42,67 detik, dan juga dikarenakan metode tiga lebih mudah dari pada metode satu dan dua yang mana pada

metode ini operator dituntut untuk lebih teliti dan juga membutuhkan kerja sama antara mata dengan kecepatan tangan, serta kombinasi jarak antara paku sedangkan pada metode ketiga tidak terlalu sulit hanya memindahkan paku kedalam pinboard dengan tempat yang sama ke pinboard yang kosong, sehingga operator 1 dan operator 2 lebih cepat menyelesaikan tugasnya pada metode ketiga ini.

3.3.3 Grafik Besar Penyimpangan Grafik besar penyimpangan dibuat untuk melihat seberapa baik estimator dalam mengestimasi Performance Rating yang ditunjukan oleh operator, yang mana estimasinya tidak melebihi dari 5% dari kondisi yang sebenarnya, berikut adalah grafiknya: 1. Metode 1 Berikut adalah grafik besar penyimpangan untuk metode 1, yakni pada Gambar 3.3 dibawah ini: EPR (%) Operator I (154,2;154,4) WN 150% Operator II (119,8; 121) 100%

50%

5% 5% 50%
Gambar 3.1

100%

150%

APR (%)

Grafik Besar Penyimpangan Metode 1

Dari grafik diatas dpat dilihat bahwa besar penyimpangan pada metode 1 yakni untuk operator 1 sebesar 0,12% dan untuk operator 2 sebesar 1%, tidak melebihi 5 % yang artinya estimator bekerja dengan baik dalam mengestimasikan waktu kerja masingmasing operator. 2. Metode 2 Berikut adalah grafik besar penyimpangan untuk metode 2, yakni pada Gambar 3.2 dibawah ini: EPR (%) Operator I (167,6;171,8) WN

150% Operator II (136,2;139)

100%

50%

5% 5% 50%
Gambar 3.2

100%

150%

APR (%)

Grafik Besar Penyimpangan Metode 2

Dari grafik diatas dpat dilihat bahwa besar penyimpangan pada metode 1 yakni untuk operator 1 sebesar 2,4% dan untuk operator 2 sebesar 2%, tidak melebihi 5 % yang artinya estimator bekerja dengan baik dalam mengestimasikan waktu kerja masingmasing operator.

3. Metode 3 Berikut adalah grafik besar penyimpangan untuk metode 2, yakni pada Gambar 3.3 dibawah ini: EPR (%) Operator 1 (196;200,8) 200% Operator 2 (164;161) 150%

100%

50%

5% 5% 50%
Gambar 3.3

100%

150%

200%

APR (%)

Grafik Besar Penyimpangan Metode 3

Dari grafik diatas dpat dilihat bahwa besar penyimpangan pada metode 1 yakni untuk operator 1 sebesar 2,4% dan untuk operator 2 sebesar 1,8%, tidak melebihi 5 % yang artinya estimator bekerja dengan baik dalam mengestimasikan waktu kerja masingmasing operator.

Dari ketiga metode yang telah dilakukan berdasarkan grafik besar penyimpangan maka metode yang paling baik digunakan dan memiliki besar penyimpangan terkecil ialah

metode yang pertama yakni operator 1 sebesar 0,12% dan operator 2 sebesar 1%, yang artinya operator dan estiamtor bekerja sangat baik karena estimasinya tidak menyimpang lebih dari 5% dari kondisi yang sebenarnya.

3.3.4 Nilai Insentif Nilai insentif merupakan jumlah selisih antara waktu baku dengan waktu normal, yang artinya sejauh manakah seorang pekerja mencapai target sesuai dengan waktu yang tersedia, insentif bertujuan untuk meningkatkan motivasi pekerja agar produktivitas pekerjaanya terus meningkat. Dengan kata lain insentif juga dapat dikatakn sebagai bonus atas prestasi kerja yang telah dicapai oleh pekerja tersebut. Adapun besarnya nilai insentif didapat dengan memperhitungkan nilai allowance masing-masing operator, berikut adalah perhitungan allowance untuk operator 1: 1. Tenaga yang dikeluarkan ialah sebesar 0,2% Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap operator 1 tenaga yang dikeluarkan oleh operator 1 hanya sedikit sekali. 2. Sikap kerja yakni sebesar 0,5% Sikap kerja yang dilakukan oleh operator 1 yakni cukup ringan yang hanya duduk saja serta sambil memindahkan paku kedalam pin board yang kosong. 3. Gerakan kerja yakni 0% Gerakan kerja yang dilakukan oleh operator 1 yakni gerakan normal. 4. Kelelahan mata sebesar 7% Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, kelelahan mata yakni sedang karena operator harus teliti dan pandangan mata tidak hanya tertuju pada satu titik sehingga menyebabkan mata operator 1 cepat lelah 5. Temperatur tempat kerja yakni 0% Temperatur tempat kerja operator sangat nyaman, dan bersuhu normal. 6. Keadaan lingkungan yakni sebesar 2% Keadaan lingkungan tempat operator bekerja jauh dari suara kebisingan sehingga dapat dikatakan keadaan lingkungan kerja operator cukup nyaman.

Untuk perhitungan allowance operator 2 hampir sama dengan perhitungan operator 1. Setelah perhitungan peresentase allowance didapat, selanjutnya yakni perhitungan nilai insentif untuk masing-masing operator yakni untuk operator 1 memperoleh insentif sebesar 9,7% sedangkan operator 2 memperoleh insentif sebesar 9,9% dari jumlah upah yang didapat.

Anda mungkin juga menyukai