Anda di halaman 1dari 11

Muamar 1102009176 Memahami dan menjelaskan vital statistik di Puskesmas Pengertian vital statistik Statistik vital adalah statistik

mengenai kesehatan dan bertujuan mempublikasikan data kesehatan yang berguna sekali bagi evaluasi aktivitas, perencanaan, dasar tindak lanjut suatu pro pemantauan dan penelitian. Usaha kesehatan lingkunganpun memerlukan data insidens penyakit serta angka kematian umum, kematian bayi dan ibu, penyakit bawaan air, udara, makanan dan faktor untuk kegiatan sehari-harinya. Pengertian dan macam-macam Angka kematian dan angka kelahiran Angka kematian : Angka yang perhitungannya sama dengan perhitungan angka insidensi yaitu pembilangnya (Numerator) adalah jumlah mereka yang mati pada periode waktu tertentu yang menimpa sekelompok penduduk, biasanya dalam satu tahun, sedangkan penyebutnya (Denominator) adalah jumlah orang yang mempunyai resiko mati pada paeriode yang sama. merupakan ukuran berapa banyaknya bayi yang lahir dibandingkan dengan jumlah perempuan usia subur, pada suatu tahun tertentu untuk daerah tertentu. Indikator Angka Kelahiran tahunan merupakan cerminan kelahiran dalam bentuk kerat lintang (cross section) dan bukan bersifat longitudinal atau historis. Macam-macam angka kematian dan kelahiran :

1) Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate/CBR) Angka kelahiran kasar yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran bayi setiap 1.000 penduduk. CBR dapat dihitung dengan rumus berikut ini. Keterangan : CBR : Crude Birth Rate (Angka Kelahiran Kasar) L : Jumlah kelahiran selama 1 tahun P : Jumlah penduduk pada pertengahan tahun 1.000 : Konstanta Kriteria angka kelahiran kasar (CBR) di bedakan menjadi tiga macam. - CBR < 20, termasuk kriteria rendah - CBR antara 20 30, termasuk kriteria sedang - CBR > 30, termasuk kriteria tinggi 2) Angka kelahiran khusus (Age Specific Birth Rate/ASBR) Angka kelahiran khusus yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran bayi setiap 1.000 penduduk wanita pada kelompok umur tertentu. ASBR dapat dihitung dengan rumus berikut ini.

Keterangan : - ASBR : Angka kelahiran khusus - Li : Jumlah kelahiran dari wanita pada kelompok umur tertentu - Pi : Jumlah penduduk wanita umur tertentu pada pertengahan tahun - 1.000 : Konstanta 3) Angka kelahiran umum (General Fertility Rate/GFR) Angka kelahiran umum yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran setiap 1.000 wanita yang berusia 15 49 tahun dalam satu tahun. GFR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini. Keterangan : GFR = Angka kelahiran umum L = Jumlah kelahiran selama satu tahun W(15 49) = Jumlah penduduk wanita umur 15 49 tahun pada pertengahan tahun. 1.000 = Konstanta - Besar kecilnya angka kelahiran (natalitas) dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut ini faktor pendorong dan faktor penghambat kelahiran. 1) Faktor pendorong kelahiran (pronatalitas) (a) Anggapan bahwa banyak anak banyak rezeki. (b) Sifat alami manusia yang ingin melanjutkan keturunan. (c) Pernikahan usia dini (usia muda). (d) Adanya anggapan bahwa anak laki-laki lebih tinggi nilainya, jika dibandingkan dengan anak perempuan, sehingga bagi keluarga yang belum memiliki anak laki-laki akan berusaha untuk mempunyai anak laki-laki. (e) Adanya penilaian yang tinggi terhadap anak, sehingga bagi keluarga yang belum memiliki anak akan berupaya bagaimana supaya memiliki anak. 2) Faktor penghambat kelahiran (antinatalitas) (a) Adanya program Keluarga Berencana (KB). (b) Kemajuan di bidang iptek dan obat-obatan. (c) Adanya peraturan pemerintah tentang pembatasan tunjungan anak bagi PNS. (d) Adanya UU perkawinan yang membatasi dan mengatur usia pernikahan. (e) Penundaan usia pernikahan karena alasan ekonomi, pendidikan dan karir. (f) Adanya perasaan malu bila memiliki banyak anak. b . Angka Kematian (Mortalitas) Angka kematian dibedakan menjadi tiga macam yaitu angka kematian kasar, angka kematian khusus, dan angka kematian bayi.

1) Angka kematian kasar (Crude Death Rate/CDR) Angka kematian kasar yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk dalam waktu satu tahun. CBR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini. Keterangan : ASDR = Angka kematian kasar M = Jumlah kematian selama satu tahun P = Jumlah penduduk pertengahan tahun 1.000 = Konstanta Kriteria angka kematian kasar (CDR) dibedakan menjadi tiga macam. - CDR kurang dari 10, termasuk kriteria rendah - CDR antara 10 20, termasuk kriteria sedang - CDR lebih dari 20, termasuk kriteria tinggi 2) Angka kematian khusus (Age Specific Death Rate/ASDR) Angka kematian khusus yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk pada golongan umur tertentu dalam waktu satu tahun. ASDR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini. Keterangan : ASDR = Angka kematian khusus Mi = Jumlah kematian pada kelompok umur tertentu Pi = Jumlah penduduk pada kelompok tertentu 1.000 = Konstanta 3) Angka kematian bayi (Infant Mortality Rate/IMR) Angka kematian bayi yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian bayi (anak yang umurnya di bawah satu tahun) setiap 1.000 kelahiran bayi hidup dalam satu tahun. IMR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini. Keterangan : Kriteria angka kematian bayi dibedakan menjadi berikut ini. - IMR kurang dari 35, termasuk kriteria rendah - IMR antara 35 sampai 75, termasuk kriteria sedang - IMR antara 75 sampai 125, termasuk kriteria tinggi - IMR lebih dari 125, termasuk kriteria sangat tinggi. Memahami dan menjelaskan Akseptor Keluarga Berencana (KB) Pengertian akseptor KB

Keluarga Berencana merupakan suatu upaya untuk mengatur jumlah penduduk. Menurut Hartanto (2003) Keluarga Berencana adalah penggunaan cara-cara pengatur fertilisasi untuk membantu seseorang atau keluarga mencapai tujuan tertentu. Tujuan yang dimaksud disini adalah suatu pengaturan kehamilan secara sengaja oleh keluarga tersebut, yang tidak melawan hukum atau perundang-undang yang berlaku dan juga moral pancasila dan untuk kesejahteraan keluarga. Tujuan umum pelayanan medik keluarga berencana adalah untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta keluarga dalam rangka mewujudkan NKKBS. Akseptor KB aktif dan Akseptor KB baru Akseptor keluarga berencana yang diikuti oleh pasangan usia subur dapat dibagi menjadi tiga macam : 1) Akseptor atau peserta KB baru, yaitu Pasangan Usia Subur yang pertama kali menggunakan kontrasepsi setelah mengalami kehamilan yang berakhir dengan keguguran atau persalinan. 2) Akseptor atau peserta KB lama, yaitu peserta yang masih menggunakan kontrasepsi tanpa diselingi kehamilan. 3) Akseptor atau peserta KB ganti cara, yaitu peserta KB yang ganti pemakaian dari suatu metode kontrasepsi ke metode kontrasepsi lainnya. Tujuan KB - Tujuan yang dimaksud disini adalah suatu pengaturan kehamilan secara sengaja oleh keluarga tersebut, yang tidak melawan hukum atau perundang-undang yang berlaku dan juga moral pancasila dan untuk kesejahteraan keluarga. - Tujuan umum adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekutan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. - Tujuan lain meliputi pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga. - Kesimpulan dari tujuan program KB adalah: Memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak, keluarga dan bangsa; Mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf hidup rakyat dan bangsa; Memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB dan KR yang berkualitas, termasuk upaya-upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi. Pengertian KB Upaya peningkatkan kepedulian masyarakat dalam mewujudkan keluarga kecil yang bahagia sejahtera (Undang-undang No. 10/1992).

Keluarga Berencana (Family Planning, Planned Parenthood) : suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi. WHO (Expert Committe, 1970), tindakan yg membantu individu/ pasutri untuk: Mendapatkan objektif-obketif tertentu, menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan dan menentukan jumlah anak dalam keluarga. Tujuan Program KB Tujuan umum adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekutan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Tujuan lain meliputi pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga. Kesimpulan dari tujuan program KB adalah: Memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak, keluarga dan bangsa; Mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf hidup rakyat dan bangsa; Memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB dan KR yang berkualitas, termasuk upaya-upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi. Tujuan KB berdasar RENSTRA 2005-2009 meliputi: Keluarga dengan anak ideal Keluarga sehat Keluarga berpendidikan Keluarga sejahtera Keluarga berketahanan Keluarga yang terpenuhi hak-hak reproduksinya Penduduk tumbuh seimbang (PTS) Sasaran Program KB Sasaran program KB tertuang dalam RPJMN 2004-2009 yang meliputi: Menurunnya rata-rata laju pertumbuhan penduduk menjadi sekitar 1,14 persen per tahun. Menurunnya angka kelahiran total (TFR) menjadi sekitar 2,2 per perempuan. Menurunnya PUS yang tidak ingin punya anak lagi dan ingin menjarangkan kelahiran berikutnya, tetapi tidak memakai alat/cara kontrasepsi (unmet need) menjadi 6 persen. Meningkatnya pesertaKB laki-laki menjadi 4,5persen. Meningkatnya penggunaan metode kontrasepsi yang rasional, efektif, dan efisien. Meningkatnya rata-rata usia perkawinan pertama perempuan menjadi 21 tahun. Meningkatnya partisipasi keluarga dalam pembinaan tumbuh kembang anak. Meningkatnya jumlah keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera-1 yang aktif dalam usaha ekonomi produktif. Meningkatnya jumlah institusi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan Program KB Nasional.

Ruang Lingkup KB Ruang lingkup KB antara lain: Keluarga berencana; Kesehatan reproduksi remaja; Ketahanan dan pemberdayaan keluarga; Penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas; Keserasian kebijakan kependudukan; Pengelolaan SDM aparatur; Penyelenggaran pimpinan kenegaraan dan kepemerintahan; Peningkatan pengawasan dan akuntabilitas aparatur negara. Strategi Program KB Strategi program KB terbagi dalam dua hal yaitu: Strategi dasar Strategi operasional Strategi Dasar (Grand Strategy) Menggerakkan dan memberdayakan seluruh masyarakat dalam program KB Menata kembali pengelolaan program KB Memperkuat SDM operasional program KB Meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga melalui pelayanan KB Meningkatkan pembiayaan program KB Strategi operasional Strategi Operasional Peningkatan kapasitas sistem pelayanan Program KB Nasional Peningkatan kualitas dan prioritas program Penggalangan dan pemantapan komitmen Dukungan regulasi dan kebijakan Pemantauan, evaluasi, dan akuntabilitas pelayanan Dampak Program KB Penurunan angka kematian ibu dan anak Penanggulangan masalah kesehatan reproduksi Peningkatan kesejahteraan keluarga Peningkatan derajat kesehatan Peningkatan mutu dan layanan KB-KR Peningkatan sistem pengelolaan dan kapasitas SDM Pelaksanaan tugas pimpinan dan fungsi manajemen dalam penyelenggaraan kenegaraan dan pemerintahan berjalan lancar. Macam-macam kontrasepsi Kontrasepsi Suntik Depoprogestin

Pengertian Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti mencegah atau melawan, sedangkan kontrasepsi adalah pertemuan antara sel sperma (sel pria) yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut (Manuaba, 1998). Kontrasepsi adalah usaha-usaha mencegah terjadinya kehamilan. Usaha-usaha itu dapat bersifat sementara,dapat juga bersifat permanen. Menurut Wiknjosastro (2002) kontrasepsi depoprogestin ialah suatu sintesa progestin yang mempunyai efek seperti progesteron asli dari tubuh wanita. Depoprogestin dibuat dalam bentuk suspensi air dosis yang lazim dipakai adalah 150 mg diberikan secara suntikan intramuskuler setiap tiga bulan (Anwar,2001). Mekanisme kerja kontrasepsi depoprogestin Pemberian suntikan depoprogestin akan menyebabkan pengentalan mukus serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma. Hormon tersebut juga mencegah pelepasan sel telur yang dikeluarkan tubuh wanita, tanpa pelepasan sel telur seorang wanita tidak mungkin hamil. Selain itu pada penggunaan depoprogestin, endometrium menjadi tipis dan atrofi dengan berkurangnya aktifitas kelenjar (Juwono, 1996). Efektifitas Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sementara yang paling baik dengan angka kegagalan kurang dari 0,1% kegagalan dari 100 wanita pertahun (acuan KB Nasianal). Keuntungan kontrasepsi depoprogestin Kontrasepsi depoprogestin sangat efektif yakni mencapai lebih dari 99%. Penelitian yang dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarata tahun 1992 menunjukkan angka kegagalan kontrasepsi depoprogestin adalah empat dari 500 akseptor atau hanya 0,8 per 100 tahun wanita. Karena tidak mengandung estrogen, maka efek samping yang berhubungan dengan estrogen seperti penyakit kardiovaskuler, troboemboli dan lain-lain lebih kecil. Suntikan depoprogestin dirasakan lebih praktis karena hanya memerlukan suntikan setip tiga bulan. Obat ini bisa dipakai untuk wanita yang relatif tua. (>35 tahun) tanpa khawatir resiko efek samping estrogen. Yang penting lagi adalah suntikan depoprogestin dapat diberikan pada wanita yang sedang menyusui. Bahkan banyak bukti yang menyatakan bahwa depoprogestin dapat menaikkan volume Air Susu Ibu (ASI) dan memperpanjang masa laktasi. Selain itu pada penggunaan depoprogestin, return of fertilitynya (kembalinya kesuburan) cukup baik. Waktu rata-rata untuk kembali hamil yaitu 5,5 bulan setelah penyuntikan. Suntikan depoprogestin ini sangat berguna untuk klien yang tidak ingin hamil

lagi tetapi belum ingin steril (Manuaba, 1998). Efek samping kontrasepsi depoprogestin Keluahan terbanyak para pemakai suntikan depoprogestin adalah gangguan perdarahan, baik berupa bercak, amenorea, dan haid tidak teratur. Kenaikan berat badan juga merupakan salah satu efek samping yang sering dikeluhkan para akseptor. Beberapa wanita juga mengeluh timbulnya jerawat di wajah, rambut rontok, pusing, dan sakit kepala, mual dan muntah, perubahan tekanan darah, gelisah dan susah tidur (Prawirohardjo, 2003). Indikasi Suntikan depoprogestin diberikan kepada wanita yang menginginkan kontrasepsi jangka panjang atau wanita yang telah mempunyai cukup anak tetapi ia enggan atau tidak bisa untuk dilakukan sterilisasi. Depoprogestin juga diberikan kepada wanita yang mempunyai kontraindikasi terhadap estrogen. Selain itu juga dapat diberikan kepada ibu yang menyusui karena progestin tidak mengganggu laktasi. Depoprogestin juga dianjurkan pada ibu yang mendekati menopause karena tidak mengandung estrogen (Hartanto, 2002). Kontraindikasi Kontraindikasi pemakaian suntik depoprogestin adalah kehamilan, penyakit hati aktif, tumor hati, penyakit kuning, (ikterus), hipertensi (lebih dari 160/90 mmHg). Kelainan tromboembolik, penyakit kardiovaskuler, perdarahan vagina yang tidak diketahui sebabnya, tumor (massa) payudara, kanker genital, diabetes dan hiperlipidemia konginetal. Pada wanita yang menderita migran, sakit kepala yang berat, epilepsi atau depresi pemakain kontrasepsi depoprogestin harus diawasi dengan sangat ketat (Anwar, 2001). Penatalaksanaan efek samping kontrasepsi depoprogestin Pada pemakaian alat kontrasepsi sering di dapatkan efek samping. Penatalaksanaan efek samping disesuaikan dengan jenis dan penyebabnya 1) Amenorea (tidak keluar darah haid) Penyebabnya : karena kontrasepsi progestin menimbulkan perubahan histologi pada endometrium sampai pada atrofi endometrium. Penanggulangan : a) Bila tidak menimbulkan kegelisahan dan akseptor dapat menerima dan mengerti bahwa amenorea merupakan ciri khas KB suntik bukan karena kehamilan dan tidak perlu pengobatan. b) Bila menimbulkan kegelisahan dianjurkan untuk ke tenaga kesehatan yang akan diberi pengobatan dengan preparat estrogen atau progesteron.

2) Spotting atau perdarahan berupa bercak tidak menentu Gangguan ini sering terjadi ditanggulangi dengan pemberian preparat estrogen atau progesteron atau pil kombinasi. Diberikan juga roboransia dan motivasi untuk perbaikan gizi. Bila tidak berhenti juga setelah pengobatan sebaiknya akseptor dianjurkan untuk ganti cara. 3) Kenaikan berat badan Pemakain KB suntik depoprogestin paling sering menyebabkan efek kenaikan berat badan. Kenaikan sangat berfariasi, rata-rata tiap tahun naik antara 2,3-2,9 kg. penyebabnya belum jelas dimungkinkan karena hormon progesteron mempermudah perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak sehingga lemak dibawah kulit bertambah selain itu juga hormon progesteron menyebabkan nafsu makan meningkat dan menurunkan aktivitas. Penanggulangannya : jumlah porsi makan dikurangi dengan diet, bila dengan cara diet tidak menolong dan berat badan terus bertambah akseptor dianjurkan untuk ganti alat kontrasepsi lain. 4) Rambut rontok Gejala ini dapat di dapatkan sesudah pemakaina atau selama pemakaian. Penanggulangan : diberi penjelasan bahwa hal itu merupakan efek dari kontrasepsi suntik dan gejala itu akan hilang dan kembali normal tanpa pengobatan setelah penghentian suntikan. 5) Pusing, sakit kepala, mual, muntah, gelisah Merupakan keluhan subyektif yang sering muncul pada pemakaian alat kontraepsi suntik depoprogestin. Penyebabnya : karena reaksi tubuh terhadap progesteron. Penanggulangan : dijelaskan bahwa keluhan tersebut bersifat sementara dan akan hilang dalam 3 bulan setelah penyuntikan. 6) Acne atau jerawat Jerawat yang paling sering muncul di daerah wajah. Penyebabnya: progestin terutama 19-norprogestin menyebabkan peningkatan kadar lemak. Memahami dan menjelaskan Kependudukan

Pengertian kependudukan Ilmu yang mempelajari jumlah, persebaran, territorial, komposisi penduduk, dan perubahan serta sebab-sebabnya yang biasa timbul karma natalitas, mortalitas, migrasi, dan mobilitas social. Masalah kependudukan di Indonesia Masalah kependudukan di Indonesia adalah jumlah penduduk yang besar dan distribusi yang tidak merata. Hal itu dibarengi dengan masalah lain yang lebih spesifik, yaitu angka fertilitas dan angka mortalitas yang relatif tinggi. Kondisi ini dianggap tidak menguntungkan dari sisi pembangunan ekonomi.. Hal itu diperkuat dengan kenyataan bahwa kualitas penduduk masih rendah sehingga penduduk lebih diposisikan sebagai beban daripada modal pembangunan. Logika seperti itu secara makro digunakan sebagai landasan kebijakan untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk Secara mikro hal itu juga digunakan untuk memberikan justifikasi mengenai pentingnya suatu keluarga melakukan pengaturan pembatasan jumlah anak. Pada awalnya masalah fertilitas lebih dipandang sebagai masalah kependudukan, dan treatment terhadapnya dilakukan dalam rangka untuk mencapai sasaran kuantitatif. Hal ini sangat jelas dari target atau sasaran di awal program keluarga berencana dilaksanakan di Indonesia yaitu menurunkan angka kelahiran total (TFR) menjadi separuhnya sebelum tahun 2000. Oleh karena itu, tidaklah aneh apabila program keluarga berencana di Indonesia lebih diwarnai oleh target-target kuantitatif. Dari sisi ini tidak dapat diragukan lagi keberhasilannya. Komposisi kependudukan Komposisi penduduk merupakan sebuah mata statistik dari statistik kependudukan yang membagi dan membahas masalah kependudukan dari segi umur dan jenis kelamin. Komposisi menurut umur dan jenis kelamin ini sangat penting bagi pemerintah sebuah negara untuk menentukan kebijakan kependudukan mereka untuk beberapa tahun ke depan. Komposisi menurut umur biasanya dijabarkan dalam kelompok-kelompok umur 5 tahun, sedangkan menurut jenis kelamin adalah laki-laki dan perempuan. Memahami dan menjelaskan hukum KB menurut ajaran agama Islam Permasalahan ini telah dipelajari oleh Haiah Kibaril Ulama (Lembaga di Saudi Arabia yang beranggotakan para ulama) di dalam sebuah pertemuan yang telah lewat dan telah ditetapkan keputusan yang ringkasnya adalah tidak boleh mengkonsumsi pil-pil untuk mencegah kehamilan.Karena Allah Subhanahu wa Taala mensyariatkan untuk hamba-Nya sebab-sebab untuk mendapatkan keuturunan dan memperbanyak jumlah umat. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda.Artinya : Nikahilah wanita yang banyak anak lagi penyayang, karena sesungguhnya aku berlomba-lomba dalam banyak umat dengan umat-umat yang lain di hari kiamat dalam riwayat yang lain : dengan para nabi di hari kiamat). [Hadits Shahih diriwayatkan oleh Abu Daud 1/320, Nasa'i 2/71,

Ibnu Hibban no. 1229, Hakim 2/162 (lihat takhrijnya dalam Al-Insyirah hal.29 Adazbuz Zifaf hal 60) ; Baihaqi 781, Abu Nu'aim dalam Al-Hilyah 3/61-62] Karena umat itu membutuhkan jumlah yang banyak, sehingga mereka beribadah kepada Allah, berjihad di jalan-Nya, melindungi kaum muslimin -dengan ijin Allah-, dan Allah akan menjaga mereka dan tipu daya musuh-musuh mereka. Maka wajib untuk meninggalkan perkara ini (membatasi kelahiran), tidak membolehkannya dan tidak menggunakannya kecuali darurat. Sang istri tertimpa penyakit di dalam rahimnya, atau anggota badan yang lain, sehingga berbahaya jika hamil, maka tidak mengapa (menggunakan pil-pil tersebut) untuk keperluan ini. Demikian juga, jika sudah memiliki anak banyak, sedangkan isteri keberatan jika hamil lagi, maka tidak terlarang mengkonsumsi pil-pil tersebut dalam waktu tertentu, seperti setahun atau dua tahun dalam masa menyusui, sehingga ia merasa ringan untuk kembali hamil, sehingga ia bisa mendidik dengan selayaknya. Adapun jika penggunaannya dengan maksud berkonsentrasi dalam berkarier atau supaya hidup senang atau hal-hal lain yang serupa dengan itu, sebagaimana yang dilakukan kebanyakan wanita zaman sekarang, maka hal itu tidak boleh. [Fatawa Mar'ah, dikumpulkan oleh Muhammad Al-Musnad, Darul Wathan, cetakan pertama 1412H]

Anda mungkin juga menyukai

  • HVLT
    HVLT
    Dokumen10 halaman
    HVLT
    Ricky Chupruut Arisandy
    Belum ada peringkat
  • PBL Medikolegal 2
    PBL Medikolegal 2
    Dokumen31 halaman
    PBL Medikolegal 2
    Ricky Chupruut Arisandy
    Belum ada peringkat
  • Case Forensik Fita Hidup
    Case Forensik Fita Hidup
    Dokumen16 halaman
    Case Forensik Fita Hidup
    Ricky Chupruut Arisandy
    Belum ada peringkat
  • Puisi Lingkungan Alam
    Puisi Lingkungan Alam
    Dokumen1 halaman
    Puisi Lingkungan Alam
    Ricky Chupruut Arisandy
    Belum ada peringkat
  • YBBC
    YBBC
    Dokumen10 halaman
    YBBC
    Ricky Chupruut Arisandy
    Belum ada peringkat
  • Tugas Kelompok B1
    Tugas Kelompok B1
    Dokumen8 halaman
    Tugas Kelompok B1
    Rizky Triyadi
    Belum ada peringkat
  • Fisiologii
    Fisiologii
    Dokumen11 halaman
    Fisiologii
    Ricky Chupruut Arisandy
    Belum ada peringkat