Pelajaran
amal yang dilakukan dengan riya akan menyebabkan amal tidak nikmat. Pelakunya akan mudah menyerah dan selalu kecewa. Sebagai mahasiswa aktivis pergerakan, jangan sampai kita mengharapkan imbalan materi dari rumah yang menaungi kita. Jangan pernah bertanya apa yang akan saya dapatkan?, tapi tanyakan apa yang sudah saya berikan untuk ikatan kita. Ini tak jauh beda dengan yang dikatakan KHA Dahlan, Hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari hidup di Muhammadiyah. Sungguh imbalan berupa materi, pujian dan sanjungan dari manusia tidaklah ada artinya, maka jangan sampai kita terlena dan mengharapkan semua itu. Mari niatkan semua yang kita lakukan hanyalah karena Allah semata. Mari kita renungkan detik-detik hidup kita. Bertafakkur atas kelemahan diri. Karena setiap helaan nafas kita, setiap langkah kaki kita tidak selalu berarti kebaikan. Suatu saat akan menyisipkan kata sia- sia. Maka ketika ada kesempatan untuk berbuat kebaikan mari kita niatkan dengan ikhlas. Jangan biarkan sifat riya menghampiri diri kita lagi. Tutup rapat setiap celah yang mungkin mendorong kita untuk sedikit pamer dan ingin dipuji orang lain. Ingatlah kawan, bahwa akhirat berjalan maju dan dunia berjalan mundur. Sekaranglah saatnya untuk kita berlomba menjadi generasi akhirat, bukan budak budak dunia. Karena saat ini adalah masanya beramal, mari niatkan setiap langkah kaki untuk berbuat kebaikan. Wallahu alam bis shawab. Billahi Fii Sabililhaaq Fastabiqul Khairat. > Rhilz_thy@