Anda di halaman 1dari 28

ANTENA APERTURE

Antena tipe Aperture


Antena tipe aperture merupakan tipe antena
yang radiasinya berasal dari aperture (celah).
Sangat berguna pada pesawat terbang dan
antariksa
menggunakan frekuensi tinggi (microwave)
sehingga panjang gelombang menjadi kecil
sekali
tipe ini membutuhkan panjang dan lebar dari
aperture untuk memperoleh gain yang besar

Outline Pembahasan
Radiasi aperture planar dengan
metode transformasi fourier
Prinsip medan ekivalen
Penerapan medan ekivalen pada
radiasi aperture
Macam-macam antena tipe aperture
seperti: waveguide terbuka, antena
corong, antena paraboloida, antena
slot dan antena mikrostrip
1. Radiasi aperture planar dengan
metode transformasi fourier (1)
Pola medan jauh dari antena dapat dicari
dengan melakukan transformasi fourier dari
medan pada aperture antena tersebut.

Dapat memprediksi unjuk kerja dari
antena-antena tipe aperture.

ingin dicari adalah
medan jauh pada z>0.

(2)
(3)
Fourier Transform



Inverse relation

dx e x w k W
x
x
x jk
x
x
}

= ) ( ) (
}

=
x
x
x
x jk
x
dk e k W x w
x
) (
2
1
) (
t

Inverse Fourier Transform relation
Electric Field can be expressed:

dxdy e y x E k k f
dk dk e k k f z y x E
y jk x jk
s
a y x t
y x
r jk
y
x
x
x
y x
a
+

}}
} }
=
=
) , ( ) , (
) (
4
1
) , , (
.
2
t
(4)
(5)
Express in spherical components:
| | ) sin cos ( cos ) sin cos (
2
) (
0
0
| | u | |
t
| u x y y x
r jk
f f a f f a
r
e
jk r E + + =

Magnetic Field in the radiation Zone:
E a Y H
r
=
0
Radiation from a
Rectangular Aperture
x a
a E E
0
=
( ) u | |
t
| u
cos sin cos
sin sin
2
4
) (
0
0 0
a a
v
v
u
u
e
r
abE jk
r E
r jk
=

|x| s a |y| s b
otherwise
= 0
| u
| u
sin sin
cos sin
0
0
b k v
a k u
=
=
Radiation from a
Circular Aperture
E
a
= E
0
a
x
x
2
+ y
2
s a
2

= 0, otherwise

( )
} }
}}

+
=
=
a
jk
x t
S
y jk x jk
x t
d d e a E f
dxdy e a E f
a
y x
0
2
0
' ' cos sin
0
0
0
t
| | u
|
2. Prinsip medan ekivalen (1)
Pendekatan yang lebih umum untuk
memprediksi besar radiasi aperture
dan unjuk kerja antena aperture

Medan ekivalen pada prinsipnya
merupakan penggantian sumber yang
sebenarnya dengan menggunakan
sumber ekivalen.
2. Prinsip medan ekivalen (2)
Prinsip ini pertama kali diperkenalkan oleh
Skelkunoff pada tahun 1926 yang
merupakan kelanjutan dari prinsip Huygen:
yang menyatakan bahwa setiap titik pada
muka gelombang primer dapat
dipertimbangkan sebagai sumber
gelombang speris yang kedua dan muka
gelombang kedua dapat dikonstruksikan
sebagai pembungkus gelombang speris
kedua tersebut.
Sebagai contoh sederhana dari medan ekivalen
dapat adalah pada medan elektrostatik. Bila diambil
sebuah muatan listrik q, maka akan terdapat medan
disekitar muatan tersebut sebesar
E= q/(4tc
0
r
2
) a
r
(2-1)
Dengan membuat suatu lingkaran fiktif dengan jari-
jari r
0
, medan diluar lingkaran tersebut dibuat tetap
yaitu E. Hal tersebut bisa diperoleh dengan
memberikan distribusi kerapatan muatan pada
permukaan lingkaran tersebut sebesar

s
= q/(4tr
0
2
)
Besar kerapatan muatan tersebut
menunjukkan banyaknya garis-garis fluks
listrik yang diterminasi pada permukaan
lingkaran tersebut dimana besarnya sama
dengan besar kuat medan E tersebut.
Dalam hal ini maka besar kuat medan di
dalam lingkaran sama dengan nol (0).
Maka lingkaran tersebut merupakan
pengganti sumber muatan listrik q.

Prinsip medan ekivalen dapat dikembangkan de-
ngan memperhatikan sumber medan sebenarnya
yang dinyatakan dalam kerapatan arus listrik J
1

(J
es
) dan kerapatan arus magnetis M
1
(J
ms
) dimana
sumber ini memancarkan medan E
1
dan H
1
ke
segala arah.
Karena diinginkan membuat model ekivalen dari
kondisi diatas maka dipilih suatu permukaan tertu-
tup S yang melingkupi J
1
dan M
1
, dimana V
1

merupakan volume permukaan tertutup S dan V
2

adalah volume diluar permukaan tertutup S.

Hal yang harus dilakukan sekarang adalah
mengganti persoalan asli dengan model ekivalen
dengan hasil medan E
1
dan H
1
diluar S tetap.
Untuk memenuhi hal tersebut maka J
1
dan M
1

diambil dan diasumsikan medan didalam S
adalah E dan H sedangkan medan diluar adalah
E
1
dan H
1
.
Keadaan tersebut tercapai bila kondisi batas
medan listrik dan medan magnet tangensial
dipenuhi yaitu:

(2-3)

Aktual dan Model
J
1
dan M
1
hanya berlaku untuk sebagai sumber ekiva-
len pada daerah V
2
. Selanjutnya medan jauh dapat di-
selesaikan dengan menggunakan persamaan berikut:




dimana



(2-4)
(2-5)
Maka medan jauhnya adalah:


(2-6)


Seperti dikatakan sebelumnya bahwa medan E
dan H di dalam V adalah asumsi dan boleh
sebarang. Karena itu medan E dan H bisa
berharga nol. Ini disebut sebagai Prinsip Ekivalen
Love, seperti pada Gambar 11.3a sehingga


(2-7)
Selanjutnya medan jauh E dan H dapat dicari dengan
persamaan (2-4) s/d (2-6).

Karena E=H=0 didalam V, maka medan tersebut tidak
akan terganggu meskipun medium pada V diganti
dengan bahan PEC (perfectly electric conductor)
ataupun PMC (perfectly magnetic conductor).

Bila dipergunakan PEC, medan listrik tangensial
pada permukaan dihubung singkat sehingga J=0
maka tidak ada medan radiasi dari J. Sehingga
persamaan (2-4) s/d (2-6) tidak bisa dipergunakan
tapi diperlukan kondisi syarat batas tertentu.
Keadaan dengan PEC dapat dilihat pada Gambar
11.3b.
Bila dipergunakan PMC maka medan magnet
tangesial pada permukaan dihubung singkat
sehingga M=0. Selanjutnya samadengan kondisi
bila dipakai PEC.

Tahapan untuk menyelesaikan persoalan
antena aperture dengan medan ekivalen
Pilih permukaan imajiner yang melingkupi aperture
sumber. Permukaan dipilih sedemikian rupa
sehingga komponen medan tangensial dapat
diketahui, baik secara tepat maupun perkiraan.
Pada permukaan imajiner tersebut bisa terjadi salah
satu dari model sebagai berikut:
J dan M pada permukaan dengan medan E dan
H didalam S tidak sama dengan 0
J dan M pada permukaan dengan medan E=H=0
(Prinsip Love)
J=0 dan M pada permukaan S (PEC)
M=0 dan J pada permukaan S (PMC)

Kondisi pertama dan kedua bisa
diselesaikan dengan persamaan (2-4)
s/d (2-6), sedangkan kondisi ketiga
dan keempat, bila bidang permukaan
imajiner tak berhingga bisa
diselesaikan dengan teori imej.
Model ekivalen untuk sumber
magnetis pada PEC

Anda mungkin juga menyukai