Anda di halaman 1dari 9

Tugas Biologi Sel

(Pembelahan Sel , Pembelahan Sel Prokariota dan Eukariota)

Disusun Oleh :

Nama : Helmy Suhendar NIM : 1005015035

Kelas : Reguler Pagi A10 Prodi : Pendidikan Biologi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Mulawarman 2011

TOPIK SUMBER

: Pembelahan Sel , Pembelahan Sel Prokariota dan Eukariota :1. www.yubillyturangan.site90.com/documents/Pembelahan%20Sel.doc 2. http://www.scribd.com/doc/85210194/pembelahan-amitosis 3. Biologi oleh Kimball. John W
4.http://iptekdakhlan.blogspot.com/2009/07/pembelahan-sel-i-pembelahansel-secara.html

TANGGAL : 02 April 2012 MATERI :

1. Pembelahan Sel Pembelahan Sel merupakan kegiatan yang dilakukan oleh sel utuk memperbanyak diri dengan cara menggandakan diri dari satu menjadi dua dan terus bertambah banyak. Terdapat banyak proses dalam pembelahan tersebut, kegiatan pembelahan ini juga pada dasarnya bertujuan untuk menggantikan sel-sel yang rusak ataupun mati karena hal-hal tertentu misalkan kita terluka,atau tergores, terjadi pengrusakan banyak sel yang nantinya sel yang rusak atau mati tersebut akan diganti dengan sel baru melalui pembelahan sel-sel lain yang masih hidup Pembelahan pada sel dapat terjadi di 2 tempat yaitu sel kelamin dan sel tubuh sehingga dikenal proses pembelahan mitosis dan meiosis selain itu secara lebih luas terjadi pada prokariota dan eukariota.

2. Pembelahan Sel pada Prokariota Bahan genetika prokariot berupa satu molekul DNA yang terdapat didalam sitoplasma. Sedangkan sel eukariot bahan genetikanya terbungkus oleh suatu membran nukleus. Proses pewarisan sifat yang berhubungan dengan siklus sel pada prokariot berbeda dengan eukariot. Pada sel prokariot tidak mengalami mitosis maupun meiosis, melainkan melalui proses yang disebut pembelahan biner. Pembelahan biner bakteri dimulai dengan menempelnya bahan genetik pada salah satu sisi membran dari sel dewasa, kemudian diikuti dengan proses sintesis DNA dan replikasi. Setelah proses replikasi selesai maka salah satu sisi dari membran akan membuat lekukan dan akhirnya diikuti dengan proses pemanjangan sel dan pembelahan sel menjadi dua bagian yang memiliki bahan genetika yang sama.

Selain pada bakteri, pembelahan biner juga dijumpai pada organisme eukariot, yaitu pada Protozoa. Pembelahan biner dijumpai pada Protozoa, seperti Euglena sp. (Flagellata), Paramaecium sp. (Ciliata), dan Arcella sp.(Sarcodina). Paramaecium sp. memiliki dua macam inti, yaitu makronukleus dan mikronukleus. Makronukleus berhubungan dengan metabolisme, perkembangan, dan karakter fisik sel. Sedangkan mikronukleus berperan dalam transmisi informasi genetik selama pembelahan. Seiring dengan penggentingan sel yang akan membelah, makronukleus memanjang dan mengalami penggentingan sedangkan mikronukleus membelah melalui mitosis. Pada akhirnya, terjadi pembelahan sitoplasma dan terbentuklah dua individu. Urutan prosesnya dapat dilihat pada gambar :

3. Pembelahan Sel Eukariota Berbeda dengan pembelahan sel pada prokariotik, pembelahan sel pada eukariotik berlangsung dengan proses yang lebih kompleks dan panjang hal ini karena pada eukariot terdapat lebih banyak DNA dibandingkan pada prokariot dan juga karena struktur dari eukariot dan prokariot yang berbeda, pada organism eukariot, terjadi dua proses pembelahan yaitu pembelahan secara Mitosis yang terjadi pada sel tubuh dan pembelahan secara Meiosis yang terjadi pada sel kelamin.

a. Pembelahan Mitosis

Pembelahan mitosis menghasilkan sel anakan yang jumlah kromosomnya sama dengan jumlah kromosom sel induknya, pembelahan mitosis terjadi pada sel somatik (sel penyusun tubuh). Sel sel tersebut juga memiliki kemampuan yang berbeda beda dalam melakukan pembelahannya, ada sel sel yang mampu melakukan pembelahan secara cepat, ada yang lambat dan ada juga yang tidak mengalami pembelahan sama sekalisetelah melewati masa pertumbuhan tertentu, misalnya sel sel germinatikum kulit mampu melakukan pembelahan yang sangat cepat untuk menggantikan sel sel kulit yang rusak atau mati. Akan tetapi sel sel yang ada pada organ hati melakukan pembelahan dalam waktu tahunan, atau sel sel saraf pada jaringan saraf yang sama sekali tidak tidak mampu melakukan pembelahan setelah usia tertentu. Sementara itu beberapa jenis bakteri mampu melakukan pembelahan hanya dalam hitungan jam, sehingga haya dalam waktu beberapa jam saja dapat dihasilkan ribuan, bahkan jutaan sel bakteri. Sama dnegan bakteri, protozoa bersel tunggal mampu melakukan pembelahan hanya dalam waktu singkat, misalkan amoeba, paramecium, didinium, dan euglena.

Pada sel sel organisme multiseluler, proses pembelahan sel memiliki tahap tahap tertentu yang disebut siklus sel. Sel sel tubuh yang aktif melakukan pembelahan memiliki siklus sel yang lengkap. Siklus sel tersebut dibedakan menjadi dua fase(tahap ) utama, yaitu interfase dan mitosis. Interfase terdiri atas 3 fase yaitu fase G, ( growth atau gap), fase S (synthesis), fase G2(growth atau Gap2). Pembelahan mitosis dibedakan atas dua fase, yaitu kariokinesis dan sitokinesis, kariokinesis adalah proses pembagian materi inti yang terdiri dari beberapa fase, yaitu Profase, Metafase, dan Telofase. Sedangkan sitokinesis adalah proses pembagian sitoplasma kepada dua sel anak hasil pembelahan. 1. Kariokinesis Kariokinesis selama mitosis menunjukkan cirri yang berbeda beda pada tiap fasenya. Beberapa aspek yang dapat dipelajari selama proses pembagian materi inti berlangsung adalah berubah ubah pada struktur kromosom,membran inti, mikro tubulus dan sentriol. Cirri dari tiap fase pada kariokinesis adalah: a) Profase 1. Benang benang kromatin berubah menjadi kromosom. Kemudian setiap kromosom membelah menjadi kromatid dengan satu sentromer. 2. Dinding inti (nucleus) dan anak inti (nucleolus) menghilang. 3. Pasangan sentriol yang terdapat dalam sentrosom berpisah dan bergerak menuju kutub yang berlawanan. 4. Serat serat gelendong atau benang benang spindle terbentuk diantara kedua kutub pembelahan. b) Metafase Setiap kromosom yang terdiri dari sepasang kromatida menuju ketengah sel dan berkumpul pada bidang pembelahan (bidang ekuator), dan menggantung pada serat gelendong melalui sentromer atau kinetokor. c) Anaphase Sentromer dari setiap kromosom membelah menjadi dua dengan masing masing satu kromatida. Kemudian setiap kromatida berpisah dengan pasangannya dan menuju kekutub yang berlawanan. Pada akhir nanfase, semua kroatida sampai pada kutub masing masing. d) Telofase Pada telofase terjadi peristiwa berikut: 1. Kromatida yang berada jpada kutub berubah menjasadi benang benangkromatin kembali. 2. Terbentuk kembali dinding inti dan nucleolus membentuk dua inti baru.

3 4

Serat serat gelendong menghilang. Terjadi pembelahan sitoplasma (sitokenesis) menjadi dua bagian, dan terbentuk membrane sel pemisah ditengah bidang pembelahan. Akhirnya , terbentuk dua sel anak yang mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan kromosom induknya.

Hasil mitosis: 1. Satu Sel induk yang diploid (2n) menjadi 2 sel anakan yang masing masing diploid. 2. Jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel induknya. 2 Sitokinesis Selama sitokinesis berlangsung, sitoplasma sel hewan dibagi menjadi dua melalui terbentuknya cincin kontraktil yang terbentuk oleh aktin dan miosin pada bagian tengah sel. Cincin kontraktil ini menyebabkan terbentuknya alur pembelahan yang akhirnya akan menghasilkan dua sel anak. Masing masing sel anak yang terbentuk ini mengandung inti sel, beserta organel organel selnya. Pada tumbuhan, sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah ditengah tengah sel. Tahap sitokinesis ini biasanya dimasukkan dalam tahap telofase.

c. Meiosis

Pembelahan Meiosis disebut juga pembelahan reduksi, di karena terjadinya pengurangan jumlah kromosom dalam prosesnya dari 2n menjadi n. Menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom separuh dari jumlah kromosom sel induknya. Contoh, sel induk gamet jantan (spermatogonium) merupakan sel yang diploid (2n) setelah membelah, sel anak yang terbentuk (spermatozoa) merupakan sel yang haploid (n).

Dalam pembelahan Meiosis terjadi dua kali pembelahan sel secara berturut turut, tanpa diselingi adanya interfase, yaitu tahap meiosis 1 dan meiosis 2 dengan hasil akhir 4 sel anak dengan jumlah kromosom haploid (n). Meiosis I 1. Profase I a. Leptoten Kromatin menebal membentuk kromosom. b. Zygoten Kromosom yang homolog mulai berpasangan, kedua sentriol bergerak menuju ke kutub yang berlawanan. c. Pakiten Tiap kromosom menebal dan mengganda menjadi dua kromatida dengan satu sentromer. d. Diploten Kromatida membesar dan memendek, bergandengan yang homolog dan menjadi rapat. e. Diakenesis Ditandai dengan adanya pindah silang (crossing over) dari bagian kromosom yang telah mengalami duplikasi. Hal ini hanya terjadi pada meiosis saja,, yang dapat mengakibatkan terjadinya rekombinasi gen. nucleolus dan dinding inti menghilang. Sentriol berpisah menuju kutub yang berawanan, terbentuk serat gelendong diantara dua kutub. 2. Metafase 1 Pada tahap ini, tetrad menempatkan dirinya pada bidang ekuator. Membrane inti sudah tidak tampak lagi dan sentromer terikat oleh spindel pembelahan. 3. Anafase I Pada tahap ini, spindel pembelahan memendek dan menarik belahan tetrad (diad) ke kutub sel berlawanan sehingga kromosom homolog dipisahkan. Kromosom hasil crossing over yang bergerak ke kutub sel membawa materi genetic yang berbeda. 4. Telofase I Pada tahap ini, membrane sel membentuk sekat sehingga terbentuk dua sel anak yang bersifat haploid, tetapi setiap kromosom masih mengandung dua kromatid (siser cromatid) yang terhubung melalui sentromer.

Meiosis II 1. Profase II a. Benang benang kromatin berubah kembali menjadi kromosom. b. Kromosom yang terdiri dari 2 kromatida tidak mengalami duplikasi lagi. c. Nucleolus dan dinding inti menghilang. d. Sentriol berpisah menuju kutub yang berlawanan. e. Serat serat gelendong terbentuk diantara 2 kutub pembelahan. 2. Metafase II Kromosom kebidang ekuator menggantung pada serat gelendong melalui sentromernya. 3. Anafase II Kromatida berpisah dari homolognya, dan bergerak menuju ke kutub yang berlawanan. 4. Telofase II a. Kromosom berubah menjadi benang benang kromatin kembali. b. Nucleolus dan dinding inti terbentuk kembali. c. Serat serat gelendong menghilang dan terbentuk sentrosom kembali.

Hasil meiosis : 1.) Satu sel induk yang diploid (2n) menjadi 4 sel anakan yang masing masing haploid (n) 2.) Jumlah kromosom sel anak setengah dari jumlah kromosom sel induknya. 3.) Pembelahan meiosis hanya terjadi pada sel sel generative atau sel sel gamet seperti sperma dan ovum (sel telur)

KESIMPULAN: Pembelahan sel pada prokariotik dengan eukariotik berbeda dimana prokaritoik lebih sederhana dibandingkan eukariotik karena perbedaan struktur dan jumlah DNA Pembelahan pada prokaritoik terjadi secara langsung yang disebut juga pembelahan biner (amitosis) sedangkan pada eukariotik terjadi dengan proses-proses yaitu pembelahan mitosis dan pembelahan meiosis. Terjadi 2 kali proses pembelahan pada meiosis dan satu kali pembelahan pada mitosis

Anda mungkin juga menyukai