Anda di halaman 1dari 28

KESELAMATAN KERJA BIDANG KEBAKARAN

Outline
1. Sebab Kebakaran 2. Pencegahan Kebakaran

Sebab Kebakaran
Perbedaan Api dengan Kebakaran
Api : Dibutuhkan Mudah Dikendalikan Menguntungkan Kebakaran : Tidak Dibutuhkan Sulit Dikendalikan Merugikan

Sebab Kebakaran
Sifat Api Teori segitiga api (triangle of fire) : menyalakan api.

Bahan bakar: Sebab Kebakaran bahan yang dapat terbakar, baik padat, cair maupun gas. Bahan yang mudah terbakar adalah setiap benda yang mudah menyala dan terbakar dengan cepat. Panas: dapat berasal dari nyala api, percikan bunga api, puntung rokok, gesekan, sumber listrik, pipa panas dan perlengkapan.

Mencegah Api

Sebab Kebakaran

Klasifikasi Sumber Api dan Cara Sebab Kebakaran Memadamkannya

Klasifikasi Sumber Api dan Cara Sebab Kebakaran Memadamkannya

Kebakaran : Suatu Peristiwa Yang Disebabkan Dari Api Yang Tidak Dapat Dikendalikan Atau Dikuasai Baik Besar Maupun Kecil, Disengaja Atau Tidak Dan Menimbulkan Kerugian Harta Benda, Cacat Bahkan Korban Jiwa Manusia Sebab Kebakaran Kelalaian Kurangnya Pengertian Dalam Penanggulangan Peristiwa Alam Disengaja/Ulah Manusia Akibat Kebakaran Menghambat Kelancaran Pemerintahan/Pembangunan Menghambat Kelancaran Perekonomian

Sebab Kebakaran

Tahapan Kebakaran Sebab Kebakaran Tahap pertumbuhan Terjadi sekitar 20 menit pertama, di mana pada tahap ini terjadi kenaikan suhu di TKP sampai mencapai sekitar 200 oC. Tahap bakar (flash over) Terjadinya pembesaran api secara cepat dan lonjakan suhu sampai mencapai sekitar 1.200 oC. Pada saat ini seluruh benda dalam ruangan serentak terbakar dan pancaran panas sampai 20 Kw/m2. Tahap surut. Dimana api mulai secara berangsur-angsur mengecil untuk kemudian padam.

Tahapan Kebakaran

Sebab Kebakaran

Sumber : Pusat Litbang Permukiman, Balitbang PU, Kementerian Pekerjaan Umum

Klasifikasi Kebakaran
Menurut Peraturan Mentri Nakertrans Nomor : Pe-04/80 Tanggal 14 April 1980: Klas A : Kebakaran Benda Padat Klas B : Kebakaran Benda Cair/Gas Klas C : Kebakaran Akibat Listrik Klas D : Kebakaran Logam
Dengan Mengetahui Klasifikasi Kebakaran, Maka Akan Memudahkan Dalam

Pencegahan Kebakaran
A. Tindakan Pencegahan/Preventif : Segala Upaya Yang Dilakukan Agar Kebakaran Tidak Terjadi Kebakaran B. Tindakan Pemadaman/Represif : Tindakan Yang Dilakukan Untuk Memadamkan Kebakaran Sebagai Upaya Memperkecil Kerugian Yang Ditimbulkan Dan Mencegah Agar Kebakaran

A. Tindakan Pencegahan/Preventif Memberikan Penyuluhan, Pendidikan Dan Pelatihan Menempatkan Barang-barang Yang Mudah Terbakar Di Tempat Yang Aman Dan Jauh Dari Api Tidak Merokok Dan Melakukan Pekerjaan Panas Di Tempat Barang-barang Yang Mudah Terbakar Tidak Membuat Sambungan Listrik Sembarangan Tidak Memasang Steker Listrik Bertumpuktumpuk Memasang Tanda-tanda Peringatan Pada Tempat Yang Mempunyai Resiko Bahaya Kebakaran Tinggi Menyediakan Apar Ditempat Yang Strategis Matikan Aliran Listrik Bila Tidak Digunakan

B. Tindakan Pemadaman/Represif
A. Teknik Penanggulangan Kebakaran Kemampuan maksimal dalam menggunakan peralatan yang tersedia guna memadamkan kebakaran B. Taktik Penanggulangan Kebakaran Kemampuan maksimal tentang cara-cara yang digunakan dalam rangka pemadaman kebakaran

Sistem pemadaman
A. Sistem isolasi Cara pemadaman dengan tidak memberi oksigen pada benda yang terbakar Menutup dengan karung basah Menimbun dengan tanah, pasir atau lumpur B. Sistem pendinginan Cara pemadaman dengan menurunkan suhu pada benda yang terbakar Menyiram dengan air Menimbun dengan daun, batang pohon yang mengandung air C. Sistem urai Cara pemadaman dengan membagi-bagi benda yang terbakar menjadi bagian kecil sehingga api mudah

LANGKAH-LANGKAH PENANGGULANGAN KEBAKARAN Memadamkan dengan alat pemadam yang sesuai, jika api tidak padam, panggil teman terdekat Bunyikan alarm / tanda bahaya kebakaran jika api belum padam Hubungi unit pemadam kebakaran untuk minta bantuan dengan identitas yang jelas Amankan lokasi dan bantu kelancaran petugas pemadam Beritahu petugas pemadam tempat sumber air

FAKTOR PENTING DALAM PEMADAMAN Perhatikan: Arah angin Jenis benda yang terbakar Volume benda yang terbakar Berapa lama telah terbakar Situasi, kondisi dan lingkungan Keselamatan diri : Peralatan dan perlengkapan yang digunakan Asap tebal akibat proses kebakaran Kemungkinan terjadinya

A. Harus selalu disertai resque operator Tegas dan disiplin Yakin akan kemampuan diri Tenang, waspada, tanggap akan situasi Kompak dalam kerjasama (team work) Cepat bertindak dan efisien B. Perlu latihan secara rutin C. Mengenal alat pemadam api dan cara penggunaannya Alat pemadam api tradisional Pasir, Tanah, Air, Dll ( Sangat baik untuk pemadaman awal, Terutama dalam rumah tangga atau perkantoran yang tidak begitu luas) Alat pemadam api modern Kimia: -dcp, -Co2, -Busa, -Hermatic Hidrant kebakaran

Sikap dan tindakan dalam pemadaman kebakaran

Penggunaan Alat Pemadam Tradisional


Pasir / tanah: Sangat baik untuk kebakaran lantai / tanah datar Dapat dipakai untuk membendung tumpahan minyak, sehingga kebakaran tidak meluas Dapat dipakai untuk pemadaman awal semua jenis kebakaran Cara pemakaian: (sistim isolasi) Pasir / tanah ditaburkan mulai dari tepi hingga seluruh permukaan yang terbakar tertutup rata Selimut api / karung goni: Cocok uktuk kebakaran kompor (kebakaran minyak) dan semua jenis kebakaran, kecuali kebakaran listrik Bahan murah dan mudah didapat Cara pemakaian (sistim pendinginan) : Basahi karung goni dengan air kemudian tutupkan

Penggunaan Hydrant Kebakaran 1. Menggelar slang (fire hous): Pegang ujung slang pada sisi betina dan lemparkan gulungan slang ke arah api, Bila kurang panjang, tambah lagi dan sambungkan satu dengan lainnya, Sambungkan pangkal slang (sisi betina) dengan hydrant pilar. 2. Pegang nozle: Ambil posisi dengan benar (kuda-kuda) setelah siap beri kode agar air segera dialirkan, Tangan kiri pegang ujung nozle, tangan kanan pada pangkal nozle sambil dijepit

Penggunaan Hydrant Kebakaran Mengalirkan air: Beri kode operator dengan tangan lurus ke atas, Untuk menghentikan aliran air, tangan atas diturunkan dengan membuat gerakan melipat sebatas siku berulangulang Air : media yang paling banyak digunakan

Penggunaan Hydrant Kebakaran Keuntungan Mudah didapat dalam jumlah banyak Mudah diangkut dan dialirkan Daya serap terhadap panas besar Daya mengembang menjadi uap besar Kelemahan Tidak bisa untuk kebakaran listrik, Untuk kebakaran minyak harus dengan cara spray dan teknik yang benar

Dasar Hukum
Sebagai landasan pengendalian energi di antaranya : PERMENAKER 04/88 K3 LISTRIK, khusus mengatur energi listrik dimulai dari perencanaan pemasangan ,pemasangan dan pemeliharaan sampai legalitas formalnya PERMENAKER 02/89 Proteksi Petir, khusus mengatur energi pelepasan petir, perencanaan ,pemasdangan dan pengujian serta spesifikasi safetynya. KEP. MENAKER KEP. 187/MEN/1999 (B3), khusus bahan berbahaya beracun termasuk bahan kimia yang reaktif, flammable dan eksplosiv dimulai pembelian, penyimpanan, petugas dan dokumentasinya. PER. KHUSUS EE (BAHAN. MUDAH TERBAKAR), termasuk bahan flammable, instalasi maupun pabrik kapas, pengolahan dan pemurnian minyak bumi.

Dasar Hukum
Sedangkan landasan persiapan proteksi kebakaran meliputi : PERMENAKER 04/80 APAR, meliputi penempatan dan pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan PERMENAKER 02/83 ALARM, yakni persyaratan dan pemeliharaan alat detektor kabakaran INST. MENAKER INS. 11/MEN/1997. Yang termasuk landasan persiapan sarana proteksi kebakaran adalah : PERMENAKER 04/87 P2K3, terkait kelembagaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di perusahaan PERMENAKER 05/96 SMK3 tentang pemberlakuan dan pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja melalui pendekatan prinsip-prinsip manajerial KEP. MENAKER KEP. 186/MEN/1999 tentang pembentukan

JADWAL MID SEMESTER


Senin, Pukul 16.30 WIB

Anda mungkin juga menyukai