Anda di halaman 1dari 15

Aspek Keperilakuan pada Perencanaan Laba dan Penganggaran

Erzia Yetri (C1C010091) Ririn khoirinisa (C1C010052)

Berbagai Fungsi dari Perencanaan Laba dan Anggaran Anggaran merupakan perencanaan manajerial untuk tindakan yang dinyatakan dalam istilah-istilah keuangan, Anggaran meruapakan rencana laba jangka pendek yang komperehensif, yang membuat tujuan dan target manajemen dilaksanakan.

Ada beberapa fungsi anggaran, yaitu : Anggaran merupakan hasil akhir dari proses perencanaan perusahaan. Anggaran merupakan cetak biru perusahaan untuk bertindak. Anggaran bertindak sebagai suatu alat komunkasi internal yang menghubungkan beragam departemen atau devisi organisasi. Anggran berfungsi sebagai standar mana hasil operasi actual dapat dibandingkan. Anggran berfungsi sebagai alat pengendalian . Anggran mencoba untuk memengaruhi dan memotivasi baik manajer manapun karyawan .

Pandangan Perilaku terhadap Proses Penyusunan Anggaran


Ada tiga tahapan utama dalam proses penyusunan anggaran, yaitu : Penetapan tujuan Implementasi Pengendalian dan Evaluasi kinerja

Untuk menyusun suatu anggaran terdapat langkahlangkah tertentu yang perlu diambil, yaitu : Manajemen puncak harus memutuskan apa yang menjadi tujuan dan strategi mana yang akan digunakan . Tujuan harus ditetapkan dan sumber daya dialokasikan . Suatu anggaran harus disusun,kemudian disetujui oleh manajemen puncak. Setelah disetujui, anggaran harus dikomunikasikan kepada penyelia dan karyawan yang kinerjanya dikendalikan. Anggaran digunakan untuk mengendaliakan biaya dan menentukan bidang-bidang masalah dalam organisasi tersebut dengan membandingkan hasil kinerja actual dengan tujuan yang telah dianggarkan secara periodik.

Konsekuensi Disfungsional dari Proses Penyusunan


Berbagai fungsi anggaran seperti penetapan suatu tujuan, pengendalian dan mekanisme evaluasi kinerja dapat memicu konsekuensi disfungsional, seperti rasa tidak percaya, resistensi, konflik internal, dan efek samping lainnya yang tidak diinginkan .

Relevansi Konsep Ilmu Keprilakuan dalam Lingkungan Perencanaan


Dampak dari Lingkungan Perencanaan Lingkungan perencanaan mengacu pada struktur, proses, dan pola-pola interaksi dalam penetapan kerja. Hal ini meliputi tingkat formalitas dalam interaksi manusia, penerimaan manajemen puncak terhadap ide-ide baru, prosedur dan perangkat untuk membuat agar pekerjaan dilakukan, perasaan identifikasi dengan organisasi, tingkat kohesi dan tenaga kerja, dan seterusnya.

Ukuran dan Struktur Organisasi


Ukuran dan struktur dari suatu organisasi mempengaruhi perilaku manusia dalam pola interaksi dalam tahap penetapan tujuan, implementasi, dan pengendalian serta evaluasi terhadap proses perencanaan.

Gaya kepemimpinan
Teori X dari McGregor menjelaskan gaya kepemimpinan yang otoriter dan dikendalikan secara ketat, dimana kebutuhan akan efesiensi dan pengendalian mengharuskan pendekatan manajerial tersebut untuk berurusan dengan bawahannya. Sebaliknya, Teori Y dari McGregor dan gaya kepemimpinan demokratis likert mendorong tingkat keterlibatan dan pertisipasi karyawan dalam penetapan tujuan dan pengambilan keputusan. Gaya kepemimpinan demokratis memungkinkan fleksibilitas dalam proses penyusunan anggaran dan memberikan peluang kepada karyawan untuk terlibat dalam perancangan sabaiknya beroperasi, dan memanfaatkan bakat mereka secara efektif.

Stabilitas Lingkungan Organisasi


Faktor lainnya yang mempengaruhi lingkungan perencanaan adalah lingkungan eksternal. Lingkungan tersebut meliputi iklim politik dan ekonomi, ketersediaan pasokan, struktur industri yang melayani organisasi, hakikat persaingan, dan lain sebagainya.

Konsep-konsep Keprilakuan yang Relevan dalam Proses Penyusunan Anggaran


Tahap Penetapan Tujuan
Tujuan organisasi sangat di pengaruhi oleh tujuan dari anggota organisasi yang dominan karna itu tujuan di pandang sebagai suatu kesepakatan yang kompleks, yang kadang kala mencerminkan kebutuhan individual dan tujuan pribadi yang saling bertentangan dari anggota organisasi yang dominan.

Keselarasan Tujuan
Keselarasan tujuan atau kompatibilitas akan terjadi ketika individu memandang bahwa kebutuhan pribadinya dapat dipenuhi dengan mencapai tujuan organisasi.

Partisipan
Partisipan adalah suatu proses pengambilan keputusan bersama oleh dua bagian atau lebih pihak dimana keputusan tersebut akan memiliki dampak masa depan terhadap mereka yang membuatnya. Dengan kata lain para pekerja dan manajer tingkat bawah memiliki suara dalam proses manajemen.

Manfaat Partisipasi
Manfaatnya adalah menjadi terlibat secara emosi dan bukan hanya secara tugas dalam pekerjaan mereka. Tujuan organisasi yang dibantu penetapannya oleh orang-orang tersebut kemudian akan dipandang sebagai tujuan yang selaras dengan tujuan pribadi mereka. Proses ini disebut dengan internalisasi tujuan.

Batasan dan Permasalahan Partisipasi


Bahkan dalam kondisi yang paling ideal sekalipun, partisipasi dalam penetapan tujuan mempunyai keterbatasannya tersendiri. Proses partisipasi memberikan kekuasaan kepada para manajer untuk menetapkan isi dari anggaran mereka. Kekuasaan ini biasa digunakan dengan cara yang memiliki konsekuensi disfungsional bagi organisasi itu.

Tahap Implementasi
Setelah tujuan organisasi di tentukan, direktur perencanaan mengosolidasikannya ke dalam anggaran formal yang komprehensif. Cetak biru untuk tindakan di tingkat perusahaan ini kemudian disetujui oleh presiden direktur atau dewan komisaris. Anggaran tersebut kemudian diimplementasikan melalui komunikasi kepada karyawan kunci dalam organisasi. Hal ini menginformasikan kepada mereka mengenai harapan manajemen, alokasi sumber daya, kuota produksi, dan tenggang waktu.

Pengomunikasian Anggaran
Komunikasi atas sasaran anggaran juga dimaksudkan untuk memenangkan kepercayaan dari karyawan tingkat bawah.

Kerja Sama dan Koordinasi


Implementasi anggaran yang berhasil membutuhkan kerja sama dari orang-orang dengan beragam keterampilan dan bakat. Koordinasi adalah seni menggambungkan secara efektif seluruh sumber daya organisasi.

Tahap Pengendalian dan Evaluasi Kinerja


Dalam tahap pengendalian dan evaluasi secara kinerja, kinerja aktual dibandingkan dengan standar yang dianggarkan guna menetukan bidang-bidang permasalahan dalam organisasi tersebut dan menyalahkan tindakan yang sesuai untuk memperbaiki kinerja yang di bawah standar.

Laporan-laporan Kinerja
Laporan kineja sebaikanya disusun dan didistribusikan paling tidak secara sebulan. Evaluasi dan umpan balik kinerja yang berskala akan meningkatkan efisiensi organisasi dengan mengindentifikasikan sasaran yang harus direvisi untuk siklus perencanaan yang berikutnya. Umpan balik kinerja secara periodik memicu perasaan subjektif akan keberhasilan atau kegagalan.

Anda mungkin juga menyukai