Anda di halaman 1dari 11

Jawaban: A ---???

--- semua pilihan diatas menyebabkan gangguan GIT

Jawaban: D Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) digunakan secara luas sebagai indeks fungsi ginjal yang dapat diukur secara tidak langsung dengan perhitungan klirens ginjal. Klirens adalah volume plasma yang mengandung semua zat yang larut melalui glomerulus serta dibersihkan dari plasma dan diekskresikan ke dalam urin, karena itu nilai klirens mewakili fungsi glomerulus (Sennang et al, 2005; Tam, 2000; & Widmann, 1995). Penanda yang digunakan untuk mengukur klirens ginjal dapat berasal dari senyawa endogen seperti kreatinin, urea, dan cystatin C, dapat juga yang berasal dari senyawa eksogen seperti inulin, iohexol dan beberapa senyawa radio katif. Di antara beberapa senyawa tersebut yang paling sering digunakan adalah pengukuran klirens kreatinin. Pengukuran klirens kreatinin dapat dilakukan dengan menggunakan urin tampung 24 jam atau dapat juga berdasarkan perhitungan menggunakan formula. National Kidney Foundation Kidney Disease Outcome Quality Initiative (NKF KDOQI) merekomendasikan pengukuran LFG pada orang dewasa menggunakan formula Cockroft-Gault dan Modification of Diet in Renal Disease

Jawaban: B

Jawaban: ---???---

Jawaban: C Bakteri Bordetella pertussis, batang gram negatif, tumbuh pada suhu kamar, wajib aerobe, segera mati diluar saluran nafas. Bakteri ini menyerang sel-sel epitelium yang bersilia di bronkus dan menyebabkan infiltrat selular, banyak secret, hiperplasia jaringan limp, nekrosis sel. Stadium Kataral: 1-2 minggu Mulai seperti ISPA biasa Febris absen atau ringan, Makin lama makin batuk keras terutama batuk malam Stadum Paroksisma / Spasmoti 4-6 minggu Batuk berat yg singkat dan rangkaian 5 20 batuk tanpa bernafas. Muka bisa menjadi merah, sianosis & edema, vena-vena leher melebar, mata menonjol & lidah terjulur Setelah rangkaian batuk tanpa bernafas itu, pasien menarik nafas keras dengan suara whoop yang melengking tinggi merupai suara burung laut, Kemudian proses tersebut dapat terulang lagi. Proses ini berhenti kalau pasien mengularkan lendir kental atau muntah-muntah. Habis semua ini, pasien terbaring kelelahan, berkeringat, & sesak nafas. Rangsangan apapun dapat memulai proses ini kembali. Febris tetap ringan kalau ada.

Pada bayi dibawa 3 bulan, whoopnya biasanya tidak ada, namum bayi tersebut sering apnea lama & mati. 80% kasus fatal terjadi pada pasien < 2 tahun Remaja & dewasa sering tidak bersuara whoop, hanya ada batuk ngikil yang bertahan lama. Anak yang sudah divaksinasi lengkap masih dapat kena infeksi Pertusis. Stadium Konvalesen / Penyembuhan: 2 4 minggu Batuk masih ada, tetapi serangan rangkaian batuk serta whoop makin berkurang (frekwensi & beratnya) Tidak ada muntah-muntah lagi. Akhirnya batukpun makin berkurang sampai tiada.

Jawaban: E Eritema multiforme: (tipe macula eritem): erupsi timbul mendadak simetrik dengan tempat predileksi di punggung tangan, telapak tangan, bagian ekstensor ekstremitas, dan selaput lender. Pada keadaan berat dapat juga mengenai badan. Lesi terjadi tidak serentak, tetapi berturut turut dalam 2-3minggu. Gejala khas ialah bentuk iris (target lesion) yang terdiri dari 3 bagian yaitu bagian tengah berupa vesikel atau eritema yang keunguan dikelilingi oleh lingkaran konsentris yang pucat dan kemudian lingkaran yang merah. Urtikaria dan angioudem: gatal, rasa terbakar atau tertusuk. Klinis tampak eritema dan edema setempat berbatas tegas , kadang2 bagian tengah tampak lebih pucat. Bentuknya dapat popular seperti urtikaria akibat serangan serangga, besarnya dapat lentikuler, numuler, sampai plakat. Bila mengenai jaringan yang lebih dalam sampai dermis dan jaringan submukosa atau subkutan, juga beberapa alat dalam misalnya saluran cerna dan napas, disebut angioudem. Pada keadaan ini jaringan yang lebih sering terkena ialah muka, disertai sesak napas, serak dan rhinitis.

Jawaban:A

Jawaban: B Pada pasien di atas klinis mendukung kea rah demam tifoid, namun dari hasil pemeriksaan yang menonjol adalah perut buncit, tegang, nyeri tekan di seluruh lapang perut adalah khas pada peritonitis. Pada demam tifoid bisa timbul penyulit berupa peritonitis.

Jawaban: C Klasifikasi penyakit Hodgkin dibagi menjadi 4 tipe, yaitu : 1. Tipe Lymphocyte PredominantPada tipe ini gambaran patologis kelenjar getah bening terutama terdiri dari sel-sellimfosit yang dewasa, beberapa sel Reed-Sternberg. Biasanya didapatkan pada anak muda. Prognosisnya baik. 2. Tipe Mixed CellularityMempunyai gambaran patologis yang pleimorfik dengan sel plasma, eosinofil,neutrofil, limfosit dan banyak didapatkan sel Reed-Sternberg. Dan merupakan penyakit yang luas dan mengenai organ ekstranodul. Sering pula disertai gejalasistemik seperti demam, berat badan menurun dan berkeringat. Prognosisnya lebih buruk. 3. Tipe Lymphocyte DepletedGambaran patologis mirip diffuse histiocytic lymphoma, sel ReedSternberg banyak sekali dan hanya ada sedikit sel jenis lain. Biasanya pada orang tua dan cenderungmerupakan proses yang luas (agresif) dengan gejala sistemik. Prognosis buruk. 4. Tipe Nodular SclerosisKelenjar mengandung nodul-nodul yang dipisahkan oleh serat kolagen. Seringdilaporkan sel Reed-Sternberg yang atifik yang disebut sel Hodgkin. Seringdidapatkan pada wanita muda / remaja. Sering menyerang kelenjar mediastinum.

Jawaban:A Statin bekerja, terutama terhadap lipoprotein LDL. Inhibisi terhadap enzim HMG-koA reduktase akan menghambat langkah pertama dalam jalur mevalonat pada sintesis kolesterol. Statin juga dapat menurunkan trigliserida (melalui penghambatan sintesis trigliserida di hepar) serta menaikkan lipoprotein HDL (diduga melalui aktivasi PPAR, peroxisome proliferator-activated receptor); namun efeknya tidak terlalu menonjol dibandingkan penurunan LDL. Levostatin merupakan terapi utama untuk penderita dengan resiko tinggi infark miokard. Fibrat. Obat antihiperlipidemik yang termasuk golongan asam fibrat adalah : Gemfibrozil, Fenofibrate dan Ciprofibrate. Golongan asam fibrat diindikasikan untuk hiperlipoproteinemia tipe IIa, Iib, III, IV dan V. Gemfibrozil sangat efektif dalam menurunkan trigliserid plasma, sehingga produksi VLDL dan apoprotein B dalam hati menurun . Gemfibrozil meningkatkan aktivitas lipoprotein lipase sehingga bersihan partikel kaya trigliserid meningkat. Kadar kolesterol HDL juga meningkat pada pemberian Gemfibrozil. Fibrate menurunkan produksi LDl dan meningkatkan kadar HDL. LDL ditumpuk di arteri sehingga meningkatkan resiko penyakit jantung, sedangkan HDL memproteksi arteri atas penumpukkan itu. Penghambatan saluran darah mengurangi jumlah darah sehingga oksigen yang dibawa ke otot jantung juga berkurang. Pada keadaan yang parah dapat menimbulkan serangan jantung. Asam nikotinat (nicotinic acid) atau Niasin / vitamin B3 yang larut air. Dengan dosis besar asam nikotinat diindikasikan untuk meningkatkan HDL atau koleserol baik dalam darah untuk mencegah serangan jantung.

Jawaban: B

Jawaban: B (idem kyk ukdiready)

Jawaban: B

Jawaban: D

Jawaban: ---???---

Jawaban: E

Jawaban: C Pada kasus tidak disebutkan derajad luka bakarnya, lebih ditonjolkan nyeri hebatnya. Namun kebanyakan kasus korban kebakaran mengalami dehidrasi berat.

Jawaban: E

Pada kasus didapati luka seluas 36%. Berdasarkan formula Baxter, jumlah kebutuhan cairan pada hari pertamadihitung dengan rumus = % luka bakar x BB (kg) x 4cc. Jadi, 36 x 60 x 4cc = 8640cc. Separuh dari jumlah cairan ini diberikan pada 8 jam pertama (4320 cc), sisanya diberikan dalam 16 jam. Hari pertama terutama diberikan elektrolit yaitu RL karena terjadi hiponatremia. Dari Puskesmas botol ke 3 sudah hamper habis (berarti sudah 1500cc), sehingga masih sekitar 3000cc yang harus dihabiskan dalam 4 jam berikutnya (sampai jam 16.00).

Jawaban: C

Jawaban: --- C --- (Berat badan tidak diketahui) PENATALAKSANAAN KEJANG DEMAM KEJANG Diazepam Rektal 0,5 mg/kgBB Berat Badan < 10 kg : 5 mg Berat Badan > 10 kg : 10 mg Kejang (+) Diazepam Rektal (5 menit) 10 20 menit Di Rumah Sakit Pencarian Akses Vena LAboratorium : darah Tepi, gula darah, Na, Ca, Mg, ureum, kreatinin Kejang (+) Diazepam iv 0,3 0,5 mg / kg Kecepatan 0,5 1 mg / menit (3-5 menit) (Hati-hati depresi Pernafasan KEJANG(+) Fenitoin Bolus Iv 10-20 mg / kg Kecepatan 0,5 1 mg / kg / menit

KEJANG (-) Bila disebabkan ensefalitis / meningitis terapi rumatan perlu dilanjutkan dengan fenobarbital 8-10 mg / kg / hari selama 2 hari kemudian dilanjutkan dengan 4-5 mg / kg/ hari sampai resiko untuk kejang berulang tidak ada Bila epilepsy, lanjutkan OAE dengan menaikkan dosis Status Konvulsivus

KEJANG(-) Rumatan Fenitoin iv 5-7 mg / kg / hari 12 jam kemudian

KEJANG (+)

Pindahkan ke ruang perawatan intensif Fenobarbital 5 15 mg / kg / hari bolus iv dilanJutkan dengan dosis 1-6 mg / kg menit drip atau Midazolam 0,2 mg / kg dilanjutkan 0,1 0,4 mg / kg / jam

Bila Kejang demam berhenti dengan tatalaksana kejang, maka dilanjutkan dengan terapi profilaksi intermitten ataurumatan pada saat demam, berupa : Antipiretik : Parasetamol 10 15 mg / kg / hari setiap 4 6 jam atau ibuprofen 5 10 / kg / hari tiap 4 6 jam Antikejang : Diazepam oral 0,3 / kg / dosis tiap 8 jam saat demam atau diazepam rectal 0,5 mg / kg / hari setiap 12 jam saat demam Pengobatan jangka panjang selama 1 tahun dapat dipertimbangkan pada kasus kejang demam kompleks dengan factor risiko. Obat yang digunakan adalah fenobarbital 3 5 mg / kg / hari atau asam valproat 15 20 mg / kg / hari

Anda mungkin juga menyukai