Anda di halaman 1dari 6

PENDAHULUAN Latar belakang Kesehatan merupakan anugrah Tuhan yang amat berharga bagi setiap individu.

Seseorang itu dianggap sehat bukan saja dilihat dari fisik tapi juga dari sudut mental dan sosial. Kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang boleh dibagikan menurut Blum dan Gordon. Umumnya, kesehatan dipengaruhi oleh lingkungan dan perilaku masyarakat itu sendiri. Bagi meningkatkan kesehatan masyarakat penyuluhan dan pendidikan diperlukan bagi memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya gaya hidup yang sehat. Oleh itu, promosi kesehatan yang meliputi promotif dan preventif kesehatan amat penting dalam sesebuah masyarakat.

Tujuan Tujuan makalah ini adalah untuk: 1. Merangkumkan hasil belajar mandiri yang dilakukan untuk memenuhi sasaran pembelajaran yaitu konsep sehat dan sakit, lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, promosi kesehatan dan preventif. 2. Memahami konsep sehat-sakit dengan lebih mendalam dan mengaitkan dengan faktorfaktor yang mempengaruhi kesehatan seperti dalam skenario yang diberikan.

PEMBAHASAN

Konsep sehat-sakit Terdapat beberapa definisi sehat dari beberapa pihak. Menurut World Health Organization(WHO), sehat adalah suatu keadaan sejahtera sempurna dari fisik, mental dan sosial yang tidak hanya terbatas pada bebas dari penyakit atau kelemahan saja. Menurut Undangundang Kesehatan No 23. Tahun 1992, kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan seseorang itu hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Definisi sehat yang digunakan oleh para dokter adalah definisi oleh White yang menyatakan bahwa kesehatan adalah suatu keadaan di mana seseorang pada waktu diperiksa oleh ahlinya tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat tanda-tanda penyakit atau kelainan.1 Sakit pula berlawanan dengan sehat. Seorang yang tidak sehat sama ada dari segi fisik atau mental dikatakan sakit.2 Kesehatan seseorang itu dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Gordon, kesehatan dipengaruhi oleh pejamu(host), bibit penyakit(agent) dan lingkungan(environment). Menurut Blum pula, kesehatan dipengaruhi oleh lingkungan, genetika, pelayanan kesehatan dan perilaku.

Faktor-faktor mempengaruhi kesehatan 1. Lingkungan Lingkungan(environment) adalah segala yang berada di sekitar. Lingkungan terbagi kepada fisik, biologis dan sosial. Lingkungan fisik meliputi air, tanah dan udara. Lingkungan biologis pula meliputi mahkluk-makhluk hidup di sekitar termasuklah microorganisme.1 Menurut WHO, kesehatan lingkungan merangkumi kesehatan manusia, penyakit yang ditentukan oleh faktor-faktor dalam lingkungan itu sendiri. Ini termasuk studi tentang kesan dari agen kimia,fisika dan biologi dan kesan terhadap kesehatan lingkungan fisika dan sosial yang termasuk perumahan, pembangunan bandar, penggunaan tanah dan pengangkutan industri dan pertanian.3

Dalam skenario yang dipaparkan, lingkungan yang tidak sehat yang dinyatakan dalam sarana perumahan yang kumuh, pembuangan sampah yang tidak tertata dengan baik, dan banyaknya genangan air ketika hujan. Ini menyebabkan terdapat banyak kasus Demam Denggi Berdarah(DBD) pada musim hujan. Lingkungan yang sehat tidak akan wujud tanpa perilaku yang sehat. Faktor lingkungan dan perilaku saling berkaitan. 2. Perilaku Perilaku adalah tindakan seseorang. Perilaku yang sehat dan bersih adalah tindakan oleh individu, kelompok atau masyarakat sesuai dengan norma-norma kesehatan yang membolehkan derajat kesehatan yang optimal. Budaya hidup yang sehat dan bersih untuk perorangan atau keluarga atau kelompok dan masyarakat umum memberi dampak bermakna pada derajat kesehatan.1 Perilaku sehat dibagikan kepada kesehatan ibu dan anak, gizi dan makanan, gaya hidup, hiegene dan sanitasi dan peran serta masyarakat.. Hiegiene bermakna kebersihan perorangan manakala sanitasi pula bermaksud pengendalian faktor lingkungan yang boleh menyebabkan penyakit. Berlakunya DBD dan diare sangat berkaitan dengan hiegene dan sanitasi dan peran serta masyarakat Ini dapat dilihat pada partisipasi masyarakat terhadap pemberantasan sarang nyamuk sangat rendah. Nyamuk aedes, vektor penyakit DBD membiak di air bening. Masyarakat yang tidak menitikberatkan hal ini telah menyebabkan penyakit ini berterusan. 3. Pelayanan kesehatan Pelayanan kesehatan hendaklah diberi secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.1 Bentuk kewenangan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah pada saat desentralisasi sekarang ini salah satu diantaranya adalah kewenangan dalam bidang kesehatan, perwujudan akan kualitas pelayanan yang bermutu menjadi tantangan bagi pemerintah daerah untuk dapat mewujudkannya.4

Contoh pelayanan kesehatan yang diberikan adalah melalui puskesmas dan posyandu. Kegiatan posyandu merupakan berbagai keterpaduan: Program keluarga berencana(KB)-kes gizi yaitu pelayanan KB, Kesehatan ibu dan anak, imunisasi, penanggulan diare dan perbaikan gizi Sektor kependudukan, pemerintahan, kesejahteraan rakyat, pertanian, pemternakan, perdagangan dan lain-lain. Di kelurahan Melinjo, terdapat Puskesmas Melinjo yang menjalankan pelayanan kesehatan untuk penduduk di daerah tersebut.

Promosi kesehatan Promosi kesehatan adalah ilmu dan seni membantu masyarakat menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal.5 Konsep promosi kesehatan adalah pengembangan dari konsep pendidikan kesehatan yang bertujuan untuk mengubah paradigma kesehatan masyarakat yaitu perubahan pola penyakit, gaya hidup, kondisi kehidupan, lingkungan kehidupan dan demografi. Promosi kesehatan terbagi kepada 2 aspek yaitu aspek promotif dan aspek preventif dan kuratif. 1 Aspek promotif bersifat dinamis karena walaupun hari ini sehat, keesokan hari boleh sakit. Oleh itu, kesehatan hendaklah dijaga secara terus-menerus. Aspek preventif dan kuratif terbagi kepada 3 peringkat yaitu: 1. Primary prevention a. Health promotion i. Meningkatkan daya tahan tubuh badan ii. Mewujudkan keadaan merugikan bibit penyakit iii. Mewujudkan yang menguntungkan pejamu

b. Specific protection i. Melindungi pejamu dari kemungkinan sakit ii. Menghindari kontak bibit penyakit-pejamu

2. Secondary prevention a. Early diagnosis and treatment i. Mengenal penyakit secepat mungkin untuk mendapatkan pengobatan yang tepat ii. Mengesan penyakit menular atau kanker b. Disability of limitation i. Mencegah timbulnya kecacatan yang lebih lanjut. 3. Rehabilitation a. Proses penyakit sudah berhenti b. Mengembalikan penderita kepada keaadaan yang sehat semula.

PENUTUP

Kesimpulan Kesimpulannya, kesehatan amat penting dalam diri tiap individu. Kesadaran tentang kepentingan kesehatan amat penting dalam mencegah penyakit. Tanpa kesadaran dalam diri setiap orang, kesehatan masyarakat tidak akan terjamin. Kesadaran inilah yang akan menyebabkan perilaku yang sehat dan bersih. Perilaku yang sehat dan bersih akan membawa kepada lingkungan yang sehat. Untuk membentuk perilaku sehat, promosi kesehatan diperlukan.

Daftar pustaka 1. Susanto A., Tumilisar D.L., dr Andri, Hidayat D., Hendrata J.H., Susanto D.H., Tamba E., Irwandy E.. Paradigma Sehat. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana; 2009 2. Definition sick; 2009. Diunduh dari: http://dictionary.cambridge.org/define.asp?key=73424&dict=CALD. 1 Disember 2009 3. Environmental health; 2009. Diunduh dari: http://www.healthypeople.gov/Document/HTML/Volume1/08Environmental.htm. 1 Disember 2009 4. Pelayanan kesehatan; 6 Mei 2007. Diunduh dari: http://dinkessleman.go.id/content.php?id_menu=8&id_content=18. 1 Disember 2009 5. Promosi kesehatan; 13 Disember 2008. Diunduh dari: http://id.wikipedia.org/wiki/Promosi_kesehatan. 1 Disember 2009

Anda mungkin juga menyukai