27 November 2007, Amerika Serikat (AS) telah menjadi tuan rumah suatu
Konferensi Timur Tengah. Konferensi ini digelar di Akademi Angkatan Laut AS di
Annapolis, Maryland. Konferensi ini membahas proses perdamaian antara Palestina
dan Israel. Pihak Palestina yang diwakili oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas,
pihak Israel diwakili oleh Perdana Menteri Israel Ehud Olmert, dan sebagai
penengah konferensi Annapolis dari pihak AS diwakili oleh Presiden AS George W.
Bush.
1
“Diplomasi Gencar pra-konferensi Timteng” http://www.bbc.co.uk/ diakses pada tanggal 19
Desember 2008.
2
Pertemuan Bilateral sebagai masa transisi untuk proses selanjutnya. “Konferensi Annapolis :
Konferensi Timur Tengah yang Sia-Sia”, http://www.syabab.com/ diakses pada tanggal 17
Desember 2008.
1
membujuk Olmert untuk menyetujui kesepakatan yang akan membuka perdamaian
yang lebih luas dengan Arab.
Mesir dan Arab Saudi sebagai mitra AS di Timur Tengah melobi AS secara intensif
agar konferensi damai Annapolis bersifat komprehensif dan Dataran Tinggi Golan
harus masuk dalam agenda konferensi. Negara-negara Arab menyampaikan kepada
AS bahwa hanya dengan menggelar konferensi damai komprehensif dengan
melibatkan Suriah dan Lebanon bisa diminimalkan opini dunia Arab yang cukup kuat
menentang Konferensi Annapolis tersebut.
Bagi Suriah, jalan menuju Konferensi Annapolis tentu tidak mudah. Suriah
berbeda dari negara-negara Arab lain. Di satu pihak, Suriah berada dalam satu kubu
dengan Iran yang berjuang melawan hegemoni Amerika Serikat di Timur Tengah. Di
pihak lain, diplomasi klasik Suriah senantiasa menempatkan isu pembebasan
Dataran Tinggi Golan pada tempat tertinggi.
Bagi Suriah, konferensi damai Annapolis, meskipun tidak ada jaminan, bisa
dijadikan pintu harapan menuju pengembalian Dataran Tinggi Golan.
Selain itu, yang tak kalah penting dalam jangka pendek dan menengah, Suriah
melihat Konferensi Annapolis bisa dijadikan sebagai ajang mencapai transaksi
politik dengan AS soal isu-isu regional, seperti isu Lebanon, Palestina, dan Irak.
2
Di samping itu pula, melalui Konferensi Annapolis, hubungan Suriah bisa lebih
dekat dengan negara-negara Arab yang dikenal sebagai mitra AS, seperti Mesir,
Arab Saudi, dan Jordania.
3
“Pasca Konferensi Annapolis Kaki Suriah Berpijak di Dua Kubu” http://www2.kompas.com/
diakses pada tanggal 19 Desember 2008.
4
”Palestina Minta RI Berperan Dalam Konferensi Annapolis” http://www.antara.co.id/ diakses
pada tanggal 19 Desember 2008.
3
dengan Israel. Kelompok Hamas dan Jihad Islami yang lebih frontal dan agresif atas
perlawanan terhadap kaum Zionis Israel.
Lain halnya dengan permasalahan dari Perdana Menteri Israel Ehud Olmert,
adalah banyaknya pemimpin partai dan tokoh-tokoh Israel yang mengajukan opsi
tidak percaya terhadap Olmert dan kelemahan koalisi Olmert di Parlemen Israel.
Kehadiran Olmert di konferensi Annapolis memunculkan indikasi bahwa Olmert
hanya mengikuti tekanan AS. Maka kehadiran Olmert tersebut di konferensi
Annapolis di tengah pesimis lebih bernilai sebagai basa-basi untuk mendapat
simpatik Bush. Di samping itu, Olmert juga masih menginginkan mendapat
dukungan Negara-negara Arab terkait dengan isu nuklir Iran. Jadi, sejak awal,
Olmert sudah pesimis tentang isu perdamaian dengan Palestina.
Banyaknya desakan tokoh dan pemimpin partai Israel yang semakin menguat
kepada Olmert untuk tidak mengalah terhadap tuntutan Palestina. Bahkan, intelijen
Israel yang menyampaikan warning kepada Olmert dari sikap membuang klaim
Israel yang ingin menjadikan Yerussalem sebagai ibukota Palestina, atau bahkan
sekedar mengakui Palestina menguasai sisi Timur Yerussalem termasuk wilayah
Tembok Ratapan.
Situasi tidak kondusif juga terlihat di AS sebagai pihak penengah dan pembentuk
ide konferensi Timur Tengah di Annapolis. Situasi di AS menghadapi satu tahun
masa berakhirnya pemerintahan Bush. Sikap pemerintah AS yang bersemangat
untuk menyelenggarakan konferensi Annapolis, tentu ada kaitannya terhadap peta
politik AS di Timur Tengah. Jika konferensi Annapolis mengalami keberhasilan, boleh
jadi merupakan upaya AS untuk melancarkan kepentingan AS di Timur Tengah.
Adapula suatu pandangan terhadap sikap AS tersebut dalam kaitanya jadwal pemilu
AS yang semakin dekat. Sehingga isu perdamaian Timur Tengah bisa menjadi
4
kepentingan politik Bush. Peran AS dalam konflik Timur Tengah, dianggap bisa
sedikit mendongkrak pamor Bush yang hancur akibat kebijakannya di Irak.
Dengan demikian, baik Israel maupun Palestina, dan juga negara-negara Arab
sebenarnya sudah skeptis memandang konferensi ini. Apalagi dalam sejarahnya,
Israel tak pernah mau tunduk pada hasil perundingan, kecuali dengan sesuatu yang
jelas menguntungkan mereka saja. Dan kuat dugaan, krisis Palestina pun akan terus
berlanjut. Sebagaimana pernyataan yang berulangkali dinyatakan oleh para tokoh
Palestina, bahwa Israel memang tidak memahami kecuali bahasa kekerasan dan
senjata.
5
Blokade adalah usaha untuk mencegah persediaan logistik, pasukan, informasi dan bantuan
untuk mencapai daerah pasukan musuh. Blokade adalah salah satu hal yang hampir ada di
semua kampanye militer dan alat pilihan untuk peperangan ekonomi melawan negara
musuh.
6
“Israel Cegah Bantuan Kemanusiaan Ke Gaza”, http://www.kompas.com/ diakses pada
tanggal 19 Desember 2008.
5
Pemberlakuan blockade ekonomi oleh militer Israel sudah berjalan kurang lebih 1
tahun. Pemberlakuan blockade ekonomi yang diwarnai oleh aksi kekerasan ataupun
perlawanan dari kelompok hamas. Selain aksi kekerasan, di Jalur Gaza juga diwarnai
dengan aksi gencatan senjata antara militer Israel dengan kelompok Hamas.
Kesepakatan gencatan senjata disepakati akhir tahun 2007 dan diakhir dengan
serangan yang dilakukan oleh tentara Israel di jalur Gaza pada bulan Maret 2008.
Serangan Israel tersebut mendapat seruan dari berbagai masyarakat internasional.
Serangan brutal yang dilakukkan oleh Israel, untuk membalas serangan roket oleh
milisi hamas. Penggempuran Jalur Gaza melalui darat dan dukungan dari angkatan
udara Israel menjadikan perlawanan yang tidak seimbang. Korban yang berjatuhan
dari pihak Palestina lebih banyak dari masyarakat sipil terutama wanita, anak-anak
dan orang lanjut usia.
7
http://www.antara.co.id/arc/2008/3/2/abbas-kutuk-aksi-israel-di-gaza-sebagai-holocaust/
diakses pada tanggal 20 Desember 2008.
8
http://international.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/03/02/18/88276/18/ diakses
pada tanggal 20 Desember 2008.
6
Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-Moon mengutuk Israel sebagai "berlebihan dan
tidak sepadan" ("excessive and disproportionate") dalam mengerahkan kekuatan di
Jalur Gaza. Walau mengakui hak Israel untuk mempertahankan diri sendiri, ia
mengutuk penggunaan kekuatan yang berlebihan yang menyebabkan kematian
cederanya begitu banyak penduduk sipil, termasuk anak-anak.9
Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak, mengatakan Israel "tidak gembira" atas
jatuhnya korban sipil, namun dia menyalahkan Hamas yang menembakkan roket
dan Hamas "akan menerima ganjaran".10
Juru bicara Abbas, Nabil Abu Rudeina, mengatakan ini merupakan kesalahan
Israel karena itu pembicaraan sekarang akan dihentikan. Demikian juga kontak di
semua level, karena adanya agresi Israel ini, komunikasi tidak berarti lagi.12
Juru bicara Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Livni, Arye Mekel, mengatakan
keputusan Palestina adalah sebuah kesalahan, dan berharap pembicaraan akan
dilanjutkan lagi dalam waktu dekat.13
9
http://www.antara.co.id/arc/2008/3/2/sekjen-pbb-nyatakan-tindakan-israel-di-gaza-
berlebihan/ diakses pada tanggal 20 Desember 2008.
10
http://www.antara.co.id/arc/2008/3/2/sekjen-pbb-nyatakan-tindakan-israel-di-gaza-
berlebihan/ diakses pada tanggal 20 Desember 2008.
11
http://www.antara.co.id/arc/2008/3/2/ahmadinejad-israel-akan-tumbang-pemimpinnya-
akan-diadili diakses pada tanggal 20 Desmber 2008.
12
http://www.bbc.co.uk/indonesian/news/story/2008/03/080302_israelolmert.shtml diakses
pada tanggal 20 Desember 2008.
13
http://www.bbc.co.uk/indonesian/news/story/2008/03/080302_israelolmert.shtml diakses
pada tanggal 20 Desmber 2008.
7
Penggunaan bom tandan atau bom cluster14 oleh militer Israel pada saat
serangan maret 2008 silam banyak mengakibatkan jatuhnya korban sipil dari
Palestina. Karena itu, tanggal 29 Mei 2008 diadakan persetujuan larangan produksi
dan penggunaan bom tandan yang akhirnya ditandatangani oleh 111 negara, dalam
sebuah konferensi di Dublin, ibu kota Irlandia. Tetapi dalam konfereni tersebut
Rezim Zionis Israel sebagai produsen bom tandan menolak menandatangani
kesepakatan tersebut.
Israel tak akan tolerir serangan roket oleh milisi Hamas ke pemukimam Yahudi di
perbatasan Gaza. Sehingga Militer Israel kembali melakukkan operasi militer di Jalur
Gaza. Operasi yang dilancarkan militer Israel menewaskan sedikitnya 10 militan
Hamas di Gaza. Rangkaian serangan udara militer Israel juga menambah jumlah
korban dari militan hamas.
14
Bom tandan atau bom cluster adalah bom yang mengeluarkan ratusan bom kecil seukuran
bola tenis, yang dikenal dengan sebutan "bomblets".
15
“Tank-Tank Israel Terobos Gaza”, http://www.kompas.com/ diakses pada tanggal 20
Desember 2008.
8
secara damai. Tetapi dengan perkembangan situasi konflik Palestina dan Israel yang
masih rentan, proses perdamaian kedua masih jauh dari proses perwujudan
perdamaian.
Apalagi Israel tetap bertahan dengan kebijakan politiknya yang serba tolak
(rejectionism) terhadap Palestina. Secara tegas Israel menolak pembekuan
pembentukkan pemukiman Yahudi, menolak pembicaraan masa depan tentang
Yerussalem yang telah diduduki pada perang 1967. Dengan demikian, Israel secara
langsung menghambat proses pembentukan Negara Palestina yang berdaulat,
Yerussalem sebagai ibukota Palestina.
Hal berlawanan dengan kebijakan PM Israel baru Tzipi Livni, salah satu pemimpin
garis keras Hamas Mahmud Zahar berpendapat akan menegosiasikan kesepakatan
16
http://www.eramuslim.com/berita/dunia/amnesty-international-israel-harus-hentikan-
pembangunan-tembok-pemisah-di-tepi-barat.htm diakses pada tanggal 20 Desember 2008.
17
http://international.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/12/23/18/176292/ancaman-
untuk-hamas-bukti-ketidakseriusan-israel diakses pada tanggal 21 Desember 2008.
9
gencatan senjata dengan pemerintahan Israel bentukan Tzipi Livni. Zahar akan
menegosiasikan hal tersebut dengan beberapa syarat utama dengan ancaman.
Hamas sepakat menghentikan serangan roket dan mortirnya jika pemerintah Israel
tersebut menghentikan aksi blockade ekonomi dan menghentikan aksi militer ke
daerah Gaza. Hamas juga akan mengancam melakukkan aksi bom bunuh diri di
Israel jika Israel terus menebar ancaman dan menginvasi daerah tersebut.
Ketegangan ini semakin memanas sejak pemberlakuan gencatan senjata 6 bulan
berakhir pada 19 Desember 2008 lalu.18
Berita pada bulan desember akhir, 28 Desember 2008, serangan yang dilakukan
oleh militer Israel dengan pesawat tempurnya F-16 memakan korban sekitar 228
orang dan 750 lainya luka berat di Jalur Gaza. Serangan udara yang brutal dilakukan
oleh Israel dianggap oleh sebagian besar masyarakat internasional merupakan
serangan balasan terhadap roket Hamas yang berlebihan.19
18
http://www.tempointeraktif.com/hg/timteng/2008/12/23/brk,20081223-152319,id.html
diakses pada tanggal 21 Desember 2008.
19
http://www.kompas.com/read/xml/2008/12/28/13083392/indonesia.kutuk.serangan.israel.di
.gaza diakses pada tanggal 29 Desember 2008.
10
roket-roket yang diluncurkan Hamas ke perbatasan Jalur Gaza secara berlebihan
sehingga menimbulkan jatuhnya korban sipil dari Palestina dalam jumlah besar.
Solusi proses perdamaian juga tidak bisa terlepas dengan peran Dewan
Keamanan (DK) PBB, Hak Veto yang dimiliki oleh Amerika Serikat dapat
menghalangi proses pembentukkan Negara Palestina yang berdaulat. Kelompok
Hamas yang telah dimasukkan sebagai daftar hitam sebagai teroris oleh
pemerintah AS. Sehingga sangat jelas AS tidak akan bisa mengakui keberadaan
Negara Palestina selama Hamas masih melakukan aksi terror dan tidak bersedia
bersatu dengan kelompok Fatah pimpinan Presiden Palestina sekarang Mahmoud
Abbas. AS akan menggunakan Hak Vetonya selama itu diperlukan dalam
mempertahankan peta politiknya di Timur Tengah.
Tentu solusi dua negara bukanlah solusi atas persoalan tanah Palestina. Solusi
dari beberapa kaum Muslim yang secara naluri membela Palestina. Pasalnya, Israel
berdiri di atas tanah rampasan. Pengakuan dunia muslim terhadap negara Israel
akan menunjukkan kelemahan dan kebodohan dunia Muslim. Konferensi Annapolis
hanyalah konferensi sia-sia yang tidak berarti sama sekali bagi kaum Muslim
terutama di Palestina yang menginginkan pembebasan dari penjajahan Yahudi
Israel.
Penghentian blockade ekonomi di Jalur Gaza oleh pemerintah Israel, hal ini untuk
memperbaiki system pengairan, perbaikan arus barang dan jasa untuk
kemanusiaan dan kesediaan pemerintah Israel untuk mengembalikan tanah-tanah
11
hak warga Palestina yang dicaplok Israel. Kesepakatan gencatan senjata antara
militer Israel dengan Hamas dan penyatuan warga Palestina yang terpecah menjadi
dua bagian, Fatah dan Hamas.
Serangan Israel pada bulan Desember 2008 di Jalur Gaza, membuat kondisi di
Timur Tengah semakin panas. Hamas akan berencana membalas serangan udara
Israel yang memakan korban 228 jiwa dan 750 luka-luka dengan cara
menembakkan roket ke pemukiman Yahudi. Belum tercapainya kesepakatan baru,
dan aksi serangan balasan membuat keduanya sulit mencapai kata perdamaian.
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Internet :
http://international.okezone.com/
http://www2.kompas.com/
http://www.antara.co.id/
http://www.bbc.co.uk/
http://www.eramuslim.com/
http://www.kompas.com/
http://www.syabab.com/
http://www.tempointeraktif.com/
12