Anda di halaman 1dari 7

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 Waktu dan Tempat Praktikum dengan acara Pompa Air Sentrifugal dilaksanakan pada Selasa, 1 Mei 2012. Dilakukan di Laboratoriun Rekayasa Alat dan Mesin Pertanian Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember. 1.2 Alat Alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain: Pompa Sentrifugal air 1.3 Cara Kerja Cara kerja dalam praktikum ini antara lain : 1. Pemasangan instalasi pompa digunakan memompa air dari tong air dialirkan keatas melalui sebuah pipa Pvc 2. Memasang pipa hisap dan menentukan tinggi pipa hisap (Hs), yaitu jarak vertikal pipa dari muka air sampai poros pompa 3. Memasang dan menentukan tinggi pipa tekan (Hd) dengan tiga tingkat ketinggian dari poros pompa yaitu 4m ( ft), 8m ( ft) dan 12m ( ft) 4. Setiap perubahan tinggi, sambungan pipa menggunakan sambungan elbows 90o, sehingga keseluruhan memerlukan 4 elbows

BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal Pompa sentrifugal memiliki sifat hidrolik yaitu memindahkan energi pada daun/kipas pompa dengan dasar pembelokan/pengubah aliran (fluid dynamics). Pompa ini terdiri dari casing pompa impeller yang terpasang pada poros putar. Sifat dari hidrolik ini adalah memindahkan energi pada daun/kipas pompa dengan dasar pembelokan/pengubah aliran (fluid dynamics). Kapasitas yang di hasilkan oleh pompa sentrifugal adalah sebanding dengan putaran, sedangkan total head (tekanan) yang di hasilkan oleh pompa sentrifugal adalah sebanding dengan pangkat dua dari kecepatan putaran. Casing pompa sentrifugal menuntun aliran suatu cairan dari saluran suction menuju mata ( eye ) impeller. Vanes daripada impeller yang berputar meneruskan dan memberikan gaya putar sentrifugal kepada cairan ini sehingga cairan bergerak menuju keluar impeller dengan kecepatan tinggi. Cairan tersebut kemudian sampai dan mengumpul pada bagian terluar casing yaitu volute. Volute ini merupakan area atau saluran melengkung yang semakin lama semakin membesar ukurannya, dan seperti halnya diffusor, volute berperan besar dalam hal peningkatan tekanan cairan saat keluar dari pompa, merubah energi kecepatan menjadi tekanan. Setelah itu liquid keluar dari pompa melalui saluran discharge. 2.2 Jenis-Jenis Pompa 1. Pompa Sentrifugal Pompa sentrifugal sering digunakan pada bidang petanian. Prinsip kerja dari alat ini adalah baling-baling (impeller) pompa berputar pada porosnya yang digerakkan oleh motor bakar atau motor listrik. Putaran baling-baling dalam casing menimbulkan energi hisap dan energi tekan yang mampu menghisap/ menaikkan air dari sumber air dan mendorong air ke atas (tandon atau reservoar), atau langsung untuk mengairi tanaman. 2. Positive Displacement Pumps (pompa desak)

pompa ini bersifat berubah secara periodik pada isi ruangan yang terpisah dari bagian hisap dan tekan yang dipisahkan oleh bagian dari pompa. Pompa ini memiliki kapasitas yang sebanding dengan kecepatan pergerakan atau kecepatan putaran, sedangkan total head (tekanan) yang dihasilkan oleh pompa ini tidak tergantung dari kecepatan pergerakan atau putaran. 3. Jet pumps Pompa ini berkerja sebagai pendorong untuk mengangkat cairan dari tempat yang dalam. Pompa ini menggunakan media berupa cairan/ gas. Media ini mengakibatkan perubahan tekanan pada nozzle sehingga cairan terbawa ke atas.

Kelebihan dari pompa ini adalah memiliki konstruksi sederhana. 4. Pompa hidrolik Pompa hidrolik merupakan pompa yang menggunakan energi kinetik dari cairan yang dipompakan pada suatu kolom dan energi tersebut diberikan pukulan yang tiba-tiba menjadi energi yang berbentuk lain (energi tekan). 5. Electromagnetic Pumps Cara kerja pompa ini adalah tergantung dari kerja langsung sebuah medan magnet pada media ferromagnetic yang dialirkan, oleh karena itu penggunaan dari pompa ini sangat terbatas pada cairan metal. 2.3 Pengaruh Sambungan Pada Pipa Pada pipa yang digunakan untuk aliran air biasanya sering ditemui sambungansambungan. Sambungan pada pipa sangat mempengaruhi kecepatan aliran air pada piapa tersebut. Akibat adanya sambungan pipa alian air menjadi terhambat. Hal ini disebabkan oleh air menabrak sambungan terlebih dahulu sebelum mengalir sehingga aliran menjadi tidak lancar. 2.4 Perbandingan Ketinggian ketinggian sangat berpengaruh pada kecepatan aliran/ debit dari aliran tersebut. Semakin tinggi aliran maka kecepatan aliran akan semakin kecil. Hal ini terlihat dari

hasil praktikum dan perhitungan yang dilakukan. Hal ini terbukti dari grafik yang dihasilkan seperti dibawah ini:

Debit rata-rata
500 400 debit 300 200 100 0 0 2 4 tinggi 6 8 10 y = -23.833x + 550.56 R = 0.9652

2.5 Pembahasan Perhitungan Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa pada tinggi 8 m rata-rata debit adalah sebesar 354,66667 ml/s. Pada tinggi 6 m rata-rata debit sebesar 418 ml/s. Pada tinggi 4 m rata-rata debit 450 ml/s. Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi pipa maka debit aliran akan semakin kecil.

BAB 3. PENUTUP 3.1 Kesimpulan 1) Pompa sentrifugal memiliki sifat hidrolik yaitu memindahkan energi pada daun/kipas pompa dengan dasar pembelokan/pengubah aliran (fluid dynamics). 2) Ada berbagai jenis pompa yang digunakan selain pomoa sentrifugal. 3) Sambungan pada pipa mengakibatkan terhambatnya aliran air. 4) Semakin tinggi pipa maka debit aliran air akan semakin kecil.

3.2 Saran 1. Praktikan harus selalu memperhatikan penjelasan dari asisten selama praktikum berlangsung. 2. Praktikan harus mempelajari materi praktikum sebelum praktikum berlangsung. 3. Praktikan harus selalu menjaga ketertiban selama praktikum berlangsung.

DAFTAR PUSTAKA

Bainer, R., E.L. Barger and R.A. Kepner. 1960. Principles of Farm Machinery. Wiley & Sons, Inc., London New York.

John

Hardjosentono, Mulyoto. 1978. Mesin-Mesin Pertanian. Jakarta: Bumi Aksara.

Noor, Sutisna. 1997. Pengendalian Gulma di Lahan Pasang Surut. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Perhitungan 1. pada ketinggian 8 m

2. pada ketinggian 6 m

3. pada ketinggian 4 m

Anda mungkin juga menyukai