Anda di halaman 1dari 7

BAB 1.

METODOLOGI

1.1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini diantaranya: 1. Traktor 2. Bajak Singkal 3. Stop Watch 4. Rol meter 1.2 Langkah Kerja 1. Penggandengan (hitching) a. Traktor dimundurkan perlahan-lahan menuju bagian depan, alat untuk memasangkan lubang titik gandeng bawah kiri traktor pada pin gandeng kiri bawah bajak. Pada waktu mundur ini harus diperhatikan juga bahwa titik gandeng bawah traktor tidak terlalu jauh dari pin gandeng kanan bawah bajak. Kemudian rem tangan dipasangkan. b. Pin gandeng kiri bawah dari bajak dipasangkan pada lubang titik gandeng kiri bawah traktor. c. Kemudian pin gandeng bawah kanan bajak dipasangkan pada lubang gandeng kanan traktor, dengan cara mengatur panjang dari batang angkat. d. Kemudian pasangkan penggandeng atas pada lubang titik gandeng atas bajak dengan cara memasangkan pinnya. e. Kalau alat yang dipasangkan juga memanfaatkan putaran PTO, maka poros PTO disambungkan dengan universal joint menuju poros alat yang digerakkan. f. Kencangkan rantai yang ada pada batang gandeng bawah kiri dan kanan traktor. 2. Pembajakan a. Waktu belok pembajakan. sebaiknya diminimumkan untuk meningkatkan efisiensi

b. Walaupun kecepatan kerja bervariasi sesuai dengan alat yang dipakai dan jenis tanah, kecepatan 4-6 km/jam adalah cocok bila dilihat dari ketelitian dan efisiensi kerja. Kecepatan kerja yang tetap akan menghasilkan pembalikan tanah yang seragam. c. Head land berguna untuk pembelokan traktor, yang kemudian dibajak juga paralel dengan garis head land. Pembajakan dilakukan paralel terhadap parit.

3. Kapasitas lapang dan slip roda traksi a. Kapasitas lapang pengolahan teoritis (KLT) dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut : KLT = 0,36 (V x Lp). Dimana : KLT = Kapasitas teoritis (Ha/jam) V Lp = Kecepatan rata-rata (m/detik) = Lebar pembajakan (m)

b. Untuk menghitung kapasitas lapang pengolahan efektif (KLE) hanya diperlukan data waktu kerja keseluruhan dari mula bekerja hingga selesai (WK) dan luas tanah hasil pengolahan keseluruhan (L). Persamaan yang dipakai adalah : KLE = L/WK. Dimana : KLE = kapasitas lapang efektif (Ha/jam) L = Luas lahan hasil pengolahan (Ha)

WK = Waktu kerja (jam) c. Persamaan yang dipakai untuk menghitung efisiensi lapang (Eff) adalah : Eff = (KLE/KLT x 100% d. Slip roda traksi merupakan selisih antara jarak tempuh (traktor) saat pengolahan tanah dengan jarak tempuh traktor tanpa beban (tidak mengolah tanah) dalam putaran roda traksi yang sama. Untuk menghitung slip roda traksi dipergunakan persamaan berikut : SI = (1 Sb/So) x 100 % Dimana : SI = Slip roda traksi (5) Sb = Jarak tempuh traktor saat pengolahan tanah dalam lima putaran traksi (m) So = Jarak tempuh traktor tanpa beban dalam lima putaran roda traksi (m)

BAB 2. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1 Kelebihan dan Kelemahan dari 2 pola 1. Pola Tengah

Pola tengah pola tengah merupakan pola pengolahan tanah dari tengah membujur lahan. Pada pembajakan ini traktor diputar ke kanan rapat dengan hasil pembajakan pertama. Pembajakan berikutnya dilakukan dengan cara traktor berputar kanan sampai ke tepi lahan. Pada pola ini diperlukan lahan untuk berbelok pada kedua ujung lahan. Kelebihan dari pola ini adalah hasil pembajakan lebih rata dan biasanya lebih sering digunakan oleh para petani. Namun kelemahannya pola ini hanya dapat digunakan untuk lahan memanjang dan sempit. 2. Pola Tepi

Pola tepi pembajakan ini dilakukan dari tepi membujur lahan. Traktor diputar ke kiri dan membajak dengan arah sebaliknya. Pembajakan berikutnya dilakukan dengan cara berputar ke kiri sampai ke tengah lahan. Kelemahan dari pola ini adalah hanya bisa digunakan pada lahan memanjang dan sempit. Dan kelebihannya

adalah dapat menhasilkan alur mati yaitu alur bajakan saling berdampingan satu sama lain. 2.2 Penyimpangan Pengolahan Tanah Primer 1) Topografi Lahan yang terlalu miring dapat berpengaruh pada hasil dari pengolahan tanah pertama. 2) Vegetasi Tanaman Akar tanaman yang terlalu kuat akan mempengaruhi hasil dari proses pengolahan tanah. 3) Operator Operator traktor yang kurang terampil dalam mengemudikan traktor akan mempengaruhi hasil dari pengolahan tanah dan mengakibatkan tanah hasil olahan menjadi kurang baik. 4) Alat yang digunakan Kondisi alat merupakan faktor penting dalam pengolahan tanah sehingga jika alat yang digunakan untuk mengolah tanah dalam kondisi yang kurang baik seperti umur alat yang sudah tua dan kerusakan-kerusakan yang terjadi pada alat maka akan terjadi penyimpangan dari hasil pengolahan tanah primer. 2.3 Alat pada Pengolahan tanah Primer a) Bajak Singkal (Mold Board Plow) Bajak singkal berfungsi untuk memotong dan membalikkan tanah. Singkal merupakan bagian bajak yang terletak langsung dibelakang mata bajak (kejen), merupakan bagian bajak yang terpenting sebab oleh singkal itulah lapisan tanah terpecah, dihancurkan dan dilembutkan, bagian ini menerima potongan tanah dari kejen dan membaliknya. b) Bajak Piringan (Disk Flow) Bajak piringan berfungsi untuk membalikkan tanah pada berbagai kondisi tanah. Seperti tanah kering, tanah lengket dan tanah berbatu/ tanah perakaran.

c) Bajak Rotary (Rotary Plow) Bajak rotari mempunyai pisau pemotong (cangkul-cangkul kecil) yang berputar digerakkan oleh mesin pembantu/tambahan. 2.4 Kendala di Lapang Kendala yang terjadi saat di lapang adalah operator hand traktor yang kesulitan dalam mengoperasikan hand traktor karena kurang terampil dan kurangnya pengalaman dari operator. Selain itu juga terjadi slip dan roda licin pda saat jalannya praktikum sehingga mempengaruhi hasil dari praktikum. 2.5 Perbedaan Diameter .

BAB 3. PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari laporan ini diantaranya: 1) Dalam pengolahan tanah terdapat berbagai macam pola yang dapat digunakan untuk pembajakan. 2) Alat yang digunakan pada pengolahan tanah primer diantaranya bajak singkal, bajak rotary dan bajak piringan. 3) Kendala yang terjadi di lapang adalah roda slip, roda licin dan kurang terampilnya operator. 3.2 Saran 1) Praktikan harus mempelajari terlebih dahulu materi praktikum. 2) Praktikan harus memperhatikan penjelasan asisten saat praktikum berlangsung. 3) Praktikan harus menjaga ketertiban selama praktikum berlangsung.

DAFTAR PUSTAKA

Setiawan, Hendri.2011. Pengaruh Mekanisasi Pertanian Terhadap Pemadatan Tanah DanPengaturan Tekanan Roda. http//hendrisetiawanblogmahasiswauniversitasbrawijaya.com//

Anda mungkin juga menyukai