PENDAHULUAN
1
Daya Manusia) di kalangan pemerintah kota untuk membangun teknologi VoIP
tidak dapat diimplementasikan atau diterapkan.
Tidak hanya dikalangan pemerintah saja, di kalangan akademisi khususnya
tempat penulis kuliah yaitu Universitas Mulawarman yang memiliki
struktur jaringan internet maupun intranet yang dapat dikatakan sebagai jaringan
yang besar dan luas cakupannya masih kurang maksimal khususnya untuk
pemanfaatan jalur lokal sebagai alternatif media dalam berkomunikasi secara
gratis ataupun tidak dipungut biaya maksudnya teknologi VoIP ini tidak dikenakan
biaya untuk dipakai maupun dikembangkan sebagai alternatif dalam
berkomunikasi karena bersifat open source dan memiliki lisensi GNU/GPL..
Teknologi percakapan jarak jauh dengan teknologi VoIP (Voice over
Internet Protocol) dimana pada saat ini sangatlah tepat apabila diselaraskan
dengan kemajuan teknologi yang telah ada. Sebuah teknologi tidak lepas dari hasil
yang ditawarkan mulai dari segi kemudahan, kepraktisan, dan kecepatan proses
dalam hal berkomunikasi.
Teknologi yang digunakan untuk membangun VoIP ini pun tidaklah terlalu
sulit, cukup dengan menyiapkan server VoIP sebagai basis pemrosesan suara dan
client sebagai end user yang melakukan komunikasi. Pada perkembangannya VoIP
mengalami evolusi. Bentuk peralatan pun berkembang, tidak hanya berbentuk
komputer yang saling berhubungan, tetapi peralatan lain seperti pesawat telpon
biasa terhubung dengan jaringan VoIP. Jaringan data digital dengan gateway untuk
VoIP memungkinkan berhubungan dengan PABX (Private Automatic Branch
eXchange) atau jaringan analog telpon biasa. Komunikasi antara komputer dengan
pesawat (extension) di kantor adalah memungkinkan. Bentuk komunikasi bukan
cuma suara saja. Bisa berbentuk tulisan (chatting) atau jika jaringannya cukup
besar bisa dipakai untuk Video Conference. Dalam bentuk yang lebih lanjut
komunikasi ini lebih dikenal dengan IP Telephony yang merupakan komunikasi
bentuk multimedia sebagai kelanjutan bentuk komunikasi suara (VoIP).
Keluwesan dari VoIP dalam bentuk jaringan, peralatan dan komunikasinya
membuat VoIP menjadi cepat popular di masyarakat umum.
2
Universitas Mulawarman Samarinda yang belum memiliki teknologi VoIP
untuk jalur komunikasi lokal dan mengingat besar jalur pita (Bandwidth) untuk
sharing data melalui jalur FO (Fiber Optik) yang merupakan jalur tulang
punggung (Backbone) Universitas Mulawarman serta memiliki kapasitas transfer
rate file sebesar 10 Gbits/Seconds. Hal ini memungkinkan untuk Universitas
Mulawarman menerapkan teknologi VoIP sebagai jalur alternatif lokal dalam
berkomunikasi dan berinteraksi di dalam internal Universitas Mulawarman sendiri
ataupun di luar Universitas Mulawarman seperti jalur INHERENT (Indonesia
Higher Education Network) yang merupakan program pengembangan sistem dan
jaringan informasi pendidikan tinggi yang direncanakan secara bertahap akan
menghubungkan seluruh perguruan tinggi se-Indonesia yang dicanangkan oleh
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan didukung oleh Telkom sebagai
penyedia infrastruktur.
Untuk menghadapi tantangan perubahan Teknologi Informasi dan
Komunikasi bagi kehidupan lokal, nasional, dan global, maka kehadiran VoIP
sebagai alternatif jalur komunikasi yang tidak berbayar / free dan bersifat open
source, maka hal ini dapat memberikan kemudahan bagi instansi Universitas
Mulawarman melakukan komunikasi antar lembaganya. Oleh karena itu perlu
dibuat suatu perancangan sistem yang menggunakan teknologi VoIP untuk dapat
berkomunikasi sebagaimana telpon yang umum digunakan. Maka penulis pada
penelitian ini mencoba membuatkan sebuah rancangan teknologi VoIP sebagai
sistem komunikasi untuk sarana berinteraksi di kalangan akademisi di wilayah
Universitas Mulawarman sebagai langkah awal kemajuan teknologi di kalangan
kampus khususnya.Teknologi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk
menerapkan teknologi komunikasi yang dapat diintegrasikan dengan jaringan di
Universitas Mulawarman Samarinda.
3
masalahnya adalah “Perancangan dan Implementasi VoIP (Voice over Internet
Protocol) Sebagai Jalur Komunikasi Melalui Jaringan Backbone Universitas
Mulawarman Samarinda”.
4
4. Untuk meningkatkan kinerja yang diinginkan dalam proses
berkomunikasi sebagai wadah pertukaran informasi melalui voice line.
5. Mengintegrasikan jalur alternatif dalam berkomunikasi di kalangan
akademisi Univesitas Mulawarman Samarinda.
5
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini membahas mengenai tempat penelitian, waktu
penelitian, tahap pengumpulan data, dan analisis kebutuhan data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini membahas mengenai hasil dari penelitian yang telah
dilakukan dan membahas secara detail mekanisme penelitian tersebut
dilakukan.
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini dibahas mengenai saran dan kritik terhadap teknologi
VoIP yang telah diterancang dan diimplementasikan.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini dibahas konsep dasar yang berhubungan dengan VoIP
diantaranya jaringan komputer, jaringan backcone, VoIP, Jalur komunikasi VoIP,
perangkat keras dan perangkat lunak .
Agar VoIP berjalan dengan lancar maka dibutuhkan media untuk dapat
berkomunikasi di jalur VoIP ini yaitu dengan adanya Jaringan Komputer dimana
memiliki pengertian sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat
jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang
sama. Tujuan dari jaringan komputer adalah:
Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputer
meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta layanan disebut
client (client) dan yang memberikan layanan disebut pelayan (server). Arsitektur
ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh
aplikasi jaringan komputer.
7
c. Local Area Network (LAN)
d. Metropolitant Area Network (MAN)
e. Wide Area Network (WAN)
f. Global Area Network (GAN)
Berdasarkan fungsinya setiap jaringan komputer ada yang berfungsi sebagai client
dan juga server. Tetapi ada jaringan yang memiliki komputer yang khusus
didedikasikan sebagai server sedangkan yang lain sebagai client. Ada juga yang
tidak memiliki komputer yang khusus berfungsi sebagai server saja. Karena itu
berdasarkan fungsinya maka ada dua jenis jaringan komputer:
2.1.1 Client-server
2.1.2 Peer-to-peer
Yaitu jaringan komputer dimana setiap host dapat menjadi server dan
juga menjadi client secara bersamaan. Contohnya dalam file sharing antar
komputer di Jaringan Windows Network Neighbourhood ada 5 komputer (kita
beri nama A,B,C,D dan E) yang memberi hak akses terhadap file yang
dimilikinya. Pada satu saat A mengakses file share dari B bernama
data_nilai.xls dan juga memberi akses file soal_uas.doc kepada C. Saat A
mengakses file dari B maka A berfungsi sebagai client dan saat A memberi
akses file kepada C maka A berfungsi sebagai server. Kedua fungsi itu
dilakukan oleh A secara bersamaan maka jaringan seperti ini dinamakan peer
to peer.
8
Berdasarkan topologi jaringan, jaringan komputer dapat dibedakan atas:
a. Topologi bus
b. Topologi star
c. Topologi ring
d. Topologi mesh
e. Topologi tree
9
2.4 Jalur Komunikasi VoIP
VoIP sebagai alternatif jalur komunikasi memilik jalur yang
memiliki level dari transfer protokol dengan standart TCP/IP di layer transport
berupa TCP , UDP dan RTP.
2.4.1 H 323
2. 4.2 SIP
10
2.4.3 TCP
Transmission Control Protocol (TCP) adalah suatu protokol yang
berada di lapisan transpor (baik itu dalam tujuh lapis model referensi OSI
atau model DARPA) yang berorientasi sambungan (connection-oriented)
dan dapat diandalkan (reliable). TCP dispesifikasikan dalam RFC 793.
TCP memiliki karakteristik sebagai berikut:
11
berdekatan (kontigu). Nomor urut TCP dan nomor acknowlegment
dalam setiap header TCP didefinisikan juga dalam bentuk byte. Meski
demikian, TCP tidak mengetahui batasan pesan-pesan di dalam byte
stream TCP tersebut. Untuk melakukannya, hal ini diserahkan kepada
protokol lapisan aplikasi (dalam DARPA Reference Model), yang
harus menerjemahkan byte stream TCP ke dalam "bahasa" yang ia
pahami.
e. Memiliki layanan flow control: Untuk mencegah data terlalu banyak
dikirimkan pada satu waktu, yang akhirnya membuat "macet" jaringan
internetwork IP, TCP mengimplementasikan layanan flow control yang
dimiliki oleh pihak pengirim yang secara terus menerus memantau dan
membatasi jumlah data yang dikirimkan pada satu waktu. Untuk
mencegah pihak penerima untuk memperoleh data yang tidak dapat
disangganya (buffer), TCP juga mengimplementasikan flow control
dalam pihak penerima, yang mengindikasikan jumlah buffer yang
masih tersedia dalam pihak penerima.
f. Melakukan segmentasi terhadap data yang datang dari lapisan aplikasi
(dalam DARPA Reference Model)
g. Mengirimkan paket secara "one-to-one": hal ini karena memang TCP
harus membuat sebuah sirkuit logis antara dua buah protokol lapisan
aplikasi agar saling dapat berkomunikasi. TCP tidak menyediakan
layanan pengiriman data secara one-to-many. (Anton Raharja dan
Onno W.Purbo, 2004)
2.4.4 UDP
UDP (User Datagram Protocol) adalah salah satu protokol lapisan
transpor TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal
(unreliable), tanpa koneksi (connectionless) antara host-host dalam
jaringan yang menggunakan TCP/IP. Protokol ini didefinisikan dalam
RFC 768. UDP memiliki karakteristik-karakteristik berikut:
12
a. Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan
tanpa harus dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua host yang
hendak berukar informasi.
b. Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai
datagram tanpa adanya nomor urut atau pesan acknowledgment.
Protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus melakukan
pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang selama transmisi.
Umumnya, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP
mengimplementasikan layanan keandalan mereka masing-masing, atau
mengirim pesan secara periodik atau dengan menggunakan waktu yang
telah didefinisikan.
c. UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah
protokol lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host
dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Header UDP berisi field
Source Process Identification dan Destination Process Identification.
d. UDP menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit terhadap
keseluruhan pesan UDP. (Anton Raharja dan Onno W.Purbo, 2004)
2.4.5 RTP
13
prosesor yang bersifat scalable dan RAM yang besar, juga dilengkapi
dengan sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi
jaringan atau network operating system. Server juga menjalankan
perangkat lunak administratif yang mengontrol akses terhadap jaringan
dan sumber daya yang terdapat di dalamnya, seperti halnya berkas atau
alat pencetak (printer), dan memberikan akses kepada workstation anggota
jaringan.
14
2.6 Perangkat Lunak
2.6.1 Sistem Operasi
2.6.2 Linux
Pada mulanya Linux adalah nama kernel atau jantung sistem operasi
komputer yang dibuat pertama kali oleh Linus Torvalds pada tahun 1991.
Linus mengizinkan siapa saja untuk menggunakan, mempelajari cara
kerjanya, dan mendistribusikan Linux, dengan lisensi GNU GPL (General
Public License) atau lebih terkenal dengan istilah Free Software.
Saat ini, nama Linux tidak hanya digunakan untuk menyebut kernel,
namun juga sistem operasi yang lengkap. Bahkan Linux juga digunakan
untuk menyebut distribusi (gabungan sistem operasi dan berbagai aplikasi)
atau distro Linux. Contoh distro/distribusi Linux urut abjad: BlankOn,
15
CentOS, Debian, Fedora, Gentoo, Mandriva, Mint, Nusantara, openSUSE,
RedHat, Slackware, Ubuntu, Xandros, dan lain-lain.
Open Source merupakan salah satu syarat free software. Free Software
pasti Open Source Software, namun Open Source Software belum tentu
Free Software. Contoh Free Software adalah Linux. Contoh Open Source
Software adalah FreeBSD. Linux yang berlisensi Free Software tidak
dapat diubah menjadi berlisensi tidak Free Software, sedangkan FreeBSD
yang berlisensi Open Source Software BSD-like dapat diubah menjadi
tidak Open Source. FreeBSD (Open Source) merupakan salah satu dasar
untuk membuat Mac OSX (tidak Open Source).
www.opensource.org/licenses memuat jenis-jenis lisensi Open Source.
(http://rms46.vlsm.org/00-14.html,2008)
16
Sistem operasi Windows telah berevolusi dari MS-DOS, sebuah
sistem operasi yang berbasis modus teks dan command-line. Windows
versi pertama, Windows Graphic Environment 1.0 pertama kali
diperkenalkan pada 10 November 1983, tetapi baru keluar pasar pada
bulan November tahun 1985 yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan
komputer dengan tampilan bergambar. Windows 1.0 merupakan perangkat
lunak 16-bit tambahan (bukan merupakan sistem operasi) yang berjalan di
atas MS-DOS (dan beberapa varian dari MS-DOS), sehingga ia tidak akan
dapat berjalan tanpa adanya sistem operasi DOS. Versi 2.x, versi 3.x juga
sama. Beberapa versi terakhir dari Windows (dimulai dari versi 4.0 dan
Windows NT 3.1) merupakan sistem operasi mandiri yang tidak lagi
bergantung kepada sistem operasi MS-DOS. Microsoft Windows
kemudian bisa berkembang dan dapat menguasai penggunaan sistem
operasi hingga mencapai 90%.
(http://www.microsoft.com/windows/winhistoryintro.mspx,2008)
17
7.1. Workflow
Workflow adalah work (kerja) yang menunjukkan flow (alir) di dalam
program atau prosedur sistem secara logika, dengan menggunakan gambar-
gambar/simbol-simbol. Workflow adalah bagian-bagian yang mempunyai arus
yang menggambarkan langkah-langkah dalam suatu pengerjaan. Workflow
merupakan salah satu cara penyajian dari suatu algoritma.
(http://www.total.or.id/info.php?kk=workflow,2008)
Karakteristik Workflow, yaitu :
a. Workflow bersifat grafis atau menggunakan gambar-gambar sebagai
simbol/lambang untuk suatu jenis pekerjaan/tugas/fungsi tertentu.
b. Perintah bersifat esensial, yaitu hanya perintah yang penting-penting saja
yang digambarkan dalam simbol.
c. Workflow hanya mendesain sistem pengerjaan saja.
Workflow bisa dibuat sebelum maupun setelah pembuatan program.
Workflow yang dibuat sebelum membuat program digunakan untuk
mempermudah pembuat program untuk menentukan alur logika program,
sedangkan yang dibuat setelah pembuatan program digunakan untuk menjelaskan
alur program kepada orang lain.
Beberapa simbol yang digunakan dalam membuat suatu Workflow, seperti
yang terlihat pada tabel 2.1
Tabel 2.1 Simbol-simbol Workflow
Simbol Keterangan
Awal atau akhir, digunakan untuk menyatakan
awal atau akhir proses.
Proses, menyatakan adanya sebuah kegiatan
pengolahan data.
Input atau output, menyatakan operasi pemasukan
data dan pencetakan hasil atau keluaran data.
18
Pemberian nilai awal, untuk memberikan nilai
awal suatu variabel yang digunakan.
Pengujian, menyatakan apakah suatu kondisi
dipenuhi atau tidak.
Keterangan, menyatakan sekumpulan langkah
yang dituliskan sebagai suatu prosedur.
19
BAB III
METODE PENELITIAN
20
3.2.3 Studi literatur.
Penulis melakukan Studi literatur ini dengan tujuan untuk
pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis
dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun
elektronik. Dokumen yang telah diperoleh kemudian dianalisis
(diurai), dibandingkan dan dipadukan (sintesis) dalam menerapkan
teknologi VoIP serta membentuk satu hasil kajian yang sistematis,
padu dan utuh sebagai hasil analisis terhadap dokumen-dokumen
tersebut.
21
22
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Adapun rincian tugas ICT Center adalah memberikan pelayanan kepada civitas
academica meliputi internet access, pemondokan email, web dan sistem aplikasi
jaringan dan komputer, server colocation, telpon kampus, migrasi ke open
source, integrasi sistem, perencanaan dan pelatihan TIK (Teknologi, Informasi
dan Komunikasi) serta pengembangan jaringan komputer ke kabupaten / kota di
Kalimantan Timur.
ICT Center Unmul melaksanakan fungsi-fungsi yang didefinifikan sebagai
berikut :
a. Melakukan perencanaan standar peralatan TIK, pengoperasian,
pendayagunaan, dan pemeliharaan jaringan di lingkungan Universitas
Mulawarman
b. Memasyarakatkan layanan TIK kepada pengguna dan calon pengguna
c. Melakukan pengendalian keamanan dan keandalan kinerja jaringan baik
dari sisi hardware maupun software sesuai dengan kemajuan teknologi
d. Melaksanakan pengelolaan layanan TIK yang antisipatif terhadap
kebutuhan Universitas dan responsif terhadap keluhan pengguna
e. Menetapkan kualifikasi dan memberikan pertimbangan dalam rekrutmen
dan penerimaan teknisi TIK pada semua unit di lingkungan Universitas
Mulawarman
f. Melakukan koordinasi dan memberikan konsultasi teknis jaringan secara
berkala kepada para teknisi TIK di lingkungan Universitas Mulawarman
g. Mengelola dan menjamin kelancaran akses informasi dan komunikasi ke
jaringan lokal Universitas dan jaringan global bagi semua pengguna
h. Melaksanakan fungsi pendayagunaan open source software POSS Unmul
i. Mengembangkan, mengelola dan memelihara jaringan komputer ke
kabupaten dan kota di Kalimantan Timur dalam rangka program
pendidikan jarak jauh berbasis e-learning.
Adapun uraian beberapa pengalaman dalam mengelola manajemen proyek
TIK yang sudah pernah dikerjakan oleh ICT Center Universitas Mulawarman
antara lain :
26
FKESMAS
6. Proses startup selesai maka pertama kali akan ada proses compile
aplikasi VoIP server.
41
b. Penambahan client
Penambahan client pada sisi server dapat dilakukan dengan langkah-
langkah seperti berikut :
1. Login sebagai privelege user melalui web base asterisk > Fee PBX >
Extension.
.
Gambar 4.26 Tampilan pemilihan jenis protokol
Klik add
b. Pengujian umum
1. Pengujian panggilan dari VoIP client menuju VoIP client lainnya
dengan menekan tombol nomor extension yang dituju pada dialpad.
Maka pada nomor yang dituju akan muncul nada panggil dan status
panggilan seperti pada Gambar 4.39.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Keuntungan VoIP
1. Biaya lebih rendah untuk sambungan langsung jarak jauh. Karena dua
lokasi terhubung dengan internet maka biaya percakapan menjadi sangat
rendah.
2. Memanfaatkan infrastruktur jaringan data yang sudah ada untuk suara.
Bila suatu perusahaan telah memiliki jaringan, maka memungkinkan
membangun VoIP dengan mudah tanpa diperlukan tambahan biaya
bulanan untuk penambahan komunikasi suara.
3. Penggunaan bandwidth yang lebih kecil daripada telpon biasa. Teknik
pemampatan data memungkinkan suara hanya membutuhkan sekitar 8kbps
bandwidth.
4. VoIP memungkinkan digabung dengan jaringan telpon lokal yang sudah
ada. Dengan adanya gateway bentuk jaringan VoIP bisa disambungkan
dengan PABX yang ada dikantor. Komunikasi antar kantor bisa
menggunakan pesawat telpon biasa.
56
Kekurangan VoIP
1. Kualitas suara tidak sejernih Telkom. Merupakan efek dari kompresi suara
dengan bandwidth kecil maka akan ada penurunan kualitas suara
dibandingkan jaringan PSTN konvensional. Namun jika koneksi internet
yang digunakan adalah koneksi internet pita-lebar / broadband seperti
Telkom Speedy, maka kualitas suara akan jernih - bahkan lebih jernih dari
sambungan Telkom dan tidak terputus-putus.
2. Ada jeda dalam berkomunikasi. Proses perubahan data menjadi suara, jeda
jaringan, membuat adanya jeda dalam komunikasi dengan menggunakan
VoIP. Kecuali jika menggunakan koneksi Broadband (lihat di poin atas).
3. Regulasi dari pemerintah RI membatasi penggunaan untuk disambung ke
jaringan milik Telkom.
4. Jika belum terhubung secara 24 jam ke internet perlu janji untuk saling
berhubungan.
5. Jika memakai internet dan komputer dibelakang NAT (Network Address
Translation), maka dibutuhkan konfigurasi khusus untuk membuat VoIP
tersebut berjalan
6. Tidak pernah ada jaminan kualitas jika VoIP melewati internet.
7. Peralatan relatif mahal. Peralatan VoIP yang menghubungkan antara VoIP
dengan PABX (IP telephony gateway) relatif berharga mahal. Diharapkan
dengan makin populernya VoIP ini maka harga peralatan tersebut juga
mulai turun harganya.
8. Berpotensi menyebabkan jaringan terhambat/Stuck. Jika pemakaian VoIP
semakin banyak, maka ada potensi jaringan data yang ada menjadi penuh
jika tidak diatur dengan baik. Pengaturan bandwidth adalah perlu agar
jaringan di perusahaan tidak menjadi jenuh akibat pemakaian VoIP.
57
DAFTAR PUSTAKA
http://bebas.vlsm.org/v06/Kuliah/SistemOperasi/2003/21/produk/SistemOperasi.
txt( 28 Juni 2008)
http://dosen.amikom.ac.id/downloads/materi/05_Ttg%20Layer%20OSI%20&%2
0 TCP_IP.pdf (04 Desember 2008)
http://id.wikipedia.org/wiki/Internet_Engineering_Task_Force ( 01 Desember
2008)
http://www.e-dukasi.net/mol/mo_full.php?moid=121&fname=sej107_15.htm (25
Desember 2008)
http://www.voiphub.org/voip/voice-over-internet-protocol-voip-%C2%AB-
syintafaste%E2%80%99s-blog/ (18 Desember 2008)
60
LAMPIRAN-LAMPIRAN
61
17. Local Area Network (LAN) Jaringan komputer yang jaringannya hanya
mencakup wilayah kecil; seperti jaringan
komputer kampus, gedung, kantor, dalam
rumah, sekolah atau yang lebih kecil.
20. Metropolitan Area Network Jaringan komputer yang meliputi area yang
lebih besar dari LAN, misalnya antar wilayah
(MAN)
dalam satu propinsi.
21. Network Neighbourhood Berbagi penggunaan file dan printer antar
user/client yang terhubung melalui jaringan
pada Sistem Operasi Windows.
37. Topologi Cincin /ring topologi jaringan dimana setiap komputer yang
terhubung membuat lingkaran. Dengan artian
setiap komputer yang terhubung kedalam satu
jaringan saling terkoneksi ke dua komputer
lainnya sehingga membentuk satu jaringan
yang sama dengan bentuk cincin.
39. Topologi pohon /tree Topologi pohon atau di sebut juga topologi
hirarki dan bisa juga disebut topologi
bertingkat merupakan topologi yang bisa di
gunakan pada jaringan di dalam ruangan
kantor yang bertingkat.
46. Web base configuration Sebuah aplikasi atau layanan yang dapat
dikonfigurasi melalui website.
47. Wide Area Network (WAN) Jaringan yang memiliki cakupan area geografis
luas yaitu antar kota maupun daerah yang
berbeda.