Anda di halaman 1dari 24

1. Sejarah Diesel a. Tahun 1864, Awal perkembangan motor bakar dengan adanya mesin Lenoir b.

Tahun 1875, Lahir motor Otto yang diciptakan oleh Nikolas August Otto dengan bahan bakar gasoline. c. 1892, perkembangan motor dengan terciptanya motor Diesel yang diciptakan oleh Rudolf Diesel dengan penggunaan bahan bakar padat.

a. Pembuatan engine dengan bahan bakar lebih murah dari gasoline. b. Mengganti sistem pengapian dengan sistem penyalaan sendiri, karena sistem pengapian motor bensin pada waktu itu kurang baik. c. Untuk menaikan tingkat efisiensi yang dihasilkan dari motor.

Motor Diesel
1.
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Motor otto
Proses Volume konstan 6-12 Sederhana Sebelum kompresi Loncatan bunga api Karburator/injektor
Benzene Kecil

Proses Pembakaran

Proses Tekanan konstan 15-22 Perbandingan kompresi Rumit Bentuk Ruang bakar Pembentukan campuran Setelah kompresi Pengapian Sendiri Metode Pengapian Metode Pemberian bahan Pompa injeksi dan nozle bakar Minyak ringan Bahan bakar Besar Getaran dan suara

KEUNTUNGAN
1. Hemat dalam penggunaan bahan 1. bakar karena daya guna panas lebih baik. Tenaga lebih besar dan kemungkinan timbulnya gangguan 2. kecil Dapat menggunakan bahan bakar lain yang sejenis 3. Variasi momen kecil/relatif stabil
4.

KERUGIAN
Getaran lebih besar dan suara lebih gaduh karena tekanan maksimum dua kali lebih besar dari motor otto Bahan komponen engine harus lebih kuat sehingga lebih berat dan mahal Memerlukan pemeliharaan yang lebih baik khususnya pada sistem injeksi bahan bakar Karena kompresi yang tinggi maka dibutuhkan tenaga starter lebih besar

2.

3. 4.

a. Motor Diesel 4 langkah Motor diesel 4 langkah bekerja dengan 4 kali langkah torak dan dua kali putaran poros engkol, biasanya digunakan pada engine kendaraan pada umumnya. b. Motor Diesel 2 langkah Motor diesel 2 langkah bekerja dengan 2 kali langkah torak dan 1 kali putaran poros engkol, dimana proses pembuangan dan pemasukannya dibantu dengan blower

a. Langkah Isap Katup masuk terbuka piston bergerak dari TMA ke TMB, katup buang tertutup terjadi kevakuman dalam ruang silinder, yang menyebabkan udara masuk ke dalam silinder.

b. Langkah Kompressi Piston bergerak dari TMA ke TMB, katup masuk dan katup buang tertutup, udara dalam ruang silinder dikompresikan mencapai tekanan 30 kg/cm2 dan temperatur mencapai 500C

c. Proses Pemasukan Bahan Bakar (Pembakaran) Pada langkah akhir kompresi bahan bakar mulai diinjeksikan ke dalam ruang bakar, torak masih bergerak dari TMA ke TMB, katup buang dan katup masuk masih tertutup, karena temperatur kompresi mencapai 500C sehingga bahan bakar (Solar) terbakar dengan sendirinya.

d. Langkah Usaha Katup masuk dan katup buang tertutup, piston bergerak dari TMA ke TMB akibat terdorong oleh tekanan hasil pembakaran.

e. Langkah Buang Piston bergerak dari TMB ke TMA, katup masuk tertutup dan katup buang terbuka, akibat terjadi perbedaan tekanan di ruang bakar dan di udara luar gas sisa pembakaran keluar dan terdorong oleh gerak piston

A = Saat pengapian B = Tekanan maksimum C = Akhir pembakaran D = Katup buang membuka

A = Mulai penyemprotan B = Mulai penyalaan C = Tekanan maksimum D = Akhir penyemprotan E = Akhir pembakaran F = Katup buang membuka

a. Langkah Pemasukan dan Pengeluaran Saluran udara masuk terbuka, katup buang terbuka, udara bersih masuk dibantu oleh blower, kemudian mengisi ruang bakar dan mendorong udara sisa pembakaran keluar.

b. Langkah Kompresi Katup buang tertutup, piston bergerak dari TMB menuju TMA dan menutup saluran masuk udara, dan mengkompresikan udara di dalam ruang bakar, saat piston mencapai TMA bahan bakar mulai di injeksikan dan terjadi pembakaran.

c. Langkah usaha Katup buang dan saluran masuk udara masih tertutup, torak berada di TMA, bahan bakar sudah diinjeksikan dan terjadi pembakaran, yang menyebabkan piston terdorong menuju TMB, di sini gaya tekan yang diterima piston disalurkan melalui conecting rod menuju crankshaft.

a.
b. c. d. e. f.

Langkah isap (0 1) volume bertambah tekanan pada proses tekanan konstan Langkah kompresi (1 2) volume mengecil dan tekanan bertambah (adiabatis) Proses pemasukan bahan bakar (2 3) tekanan konstan dan volume bertambah Langkah usaha (3 4) tekanan mengecil dan volume bertambah Proses pembuangan kalor (4 1) proses pembuangan kalor terjadi pada tekanan konstan Langkah buang (1 0) terjadi pada tekanan konstan dengan volume mengecil.

a. Bentuk setengah bola

b. Bentuk bola

c. Bentuk hati

d. Bentuk bak

Keuntungan: 1. Efisiensi dan daya tinggi 2. Dapat dihidupkan tanpa pemanas mula (tanpa glow plug) Kerugian: 1. Suara keras 2. Pompa injeksi dan injektor lebih mahal, karena tekanan penyemprotan tinggi

1. Kamar Muka

Pada langkah kompresi, sebagian besar udara ditekan kedalam kamar muka, kemudian bahan bakar disemprotkan terhadap bola penyala. Bagian tersebut terikat dengan jembatan yang relatif tipis, maka menjadi sangat panas selama motor hidup. Oleh karena itu, dengan cepat akibat pembakaran, sebagian bahan bakar ditiup keluar dari kamar muka dan ikut terbakar dengan udara yang masih didalam silinder.

2. Kamar Pusar Cara kerja Pada langkah kompresi, sebagian besar udara ditekan kedalam kamar pusar. Udara menerima pusaran yang sangat cepat, karena saluran penghubung yang menuju secara kedalam kamar pusar dikonstruksi miring / tangensial. Akibatnya bahan bakar yang disemprotkan cepat menguap dan menyalakan diri. Dari hasil pembakaran sebagian bahan bakar ditiup keluar dari kamar pusar dan ikut terbakar dengan sisa udara yang masih didalam silinder.

a. In-line Tipe engine yang paling umum digunakan adalah engine in-line, dimana masing-masing silinder ditempatkan segaris. Tipe ini disebut juga straight engine dan biasanya memiliki 4 hingga 6 silnder.

b. V - type Jika silinder-silinder ditempatkan dalam dua baris yang membentuk sudut satu sama lain , engine tersebut bertipe V-type engine. Desain ini banyak digunakan pada engine-engine besar, dengan enam hingga enambelas silinder.

c. Horizontally-opposed engine Pada horizontally opposed engine, silinder-silinder disusun dalam dua baris dan ditempatkan secara horizontal berlawanan, disebut juga boxer type. Tipe ini hanya membutuhkan ruang yang relatif lebih rendah. Tipe ini digunakan pada bus dan dipasang di bagian belakang kendaraan

d. Rotary Engine Tipe ini bukan berupa piston bolakbalik ( reciprocating ), namun memiliki rotor berbentuk segitiga yang berputar di dalam silinder yang berbentuk oval. Keuntungan dari tipe ini adalah bobotnya yang relatif lebih ringan dan hanya membutuhkan sedikit komponen bergerak dibandingkan engine model lain. Akan tetapi tipe ini banyak mendapatkan masalah terutama dalam hal keausan dan kemampuan menjaga kerapatan absolut antara piston dengan dinding silinder. Akibatnya, engine ini hanya digunakan pada beberapa model kendaraan saja.

DAFTAR PUSTAKA
Arismunandar, Wiranto. (2002). Penggerak Mula Motor Bakar Torak. Bandung: ITB. Hino Indonesia Manufacturing. (-----). Hino Training Textbook Maintenance Volume 1. Jakarta: PT. Hino Indonesia Manufacturing. Kuswana, W.S. (2009). Modul Kuliah Motor Bensin dan Diesel. [Online]. Tersedia: http://wowosk.com/bahanajarworkshop.html [2009] Kuswana, W.S. (2009). Modul Kuliah Motor Diesel (Mekanisme Motor Diesel). [Online]. Tersedia: http://wowosk.com/motordiesel-1.html [2009]

Anda mungkin juga menyukai