JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2012
2.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan dapat diperoleh beberapa rumusan masalah yaitu: a. Apakah RUU aparatur sipil negara? b. Apakah isi dari RUU aparatur sipil negara? c. Apakah hubungan RUU aparatur sipil negara dengan pendidik yang berkompeten dan profesional?
3.
Tujuan Berdasarkan latar belakang permasalahan dapat diperoleh beberapa rumusan masalah yaitu: a. Mengetahui apakah RUU aparatur sipil negara d. Mengetahui isi dari RUU aparatur sipil negara e. Mengetahui apakah hubungan RUU aparatur sipil negara dengan pendidik yang berkompeten dan profesional.
4.
Teori Sebelum masuk pada pembahasan mengenai Aparatur sipil negara terlebih dahulu kita jelaskan hal hal yang terkait dengan ASN tersebut. Menurut UU Nomor 20 tahun 2003, Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Peraturan dan ketentuan ketentuan lainnya bagi seorang pendidik diatur dalam suatu undang undang yaitu UU Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen. Berdasarkan undang undang tersebut, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Kompetensi adalah seperangkat
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Namun pengaturan tentang kepegawaian terdapat pula dalam undang undang nomor 32 tahun 2004. Apalagi bagi seorang PNS, UU No. 43 tahun 1999 yaitu undang undang yang mengatur tentang pokok pokok kepegawaian pasti sudah tidak asing lagi. Menurut undang undang tersebut, Pegawai Negeri adalah setiap warga negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu hak dan kewajibannya, serta jenis kedudukannya dan hal hal pokok lain mengenai pegawai negeri dijelaskan dalam peraturan ini. Sedangkan Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah keseluruhan upaya-upaya untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas dan derajat profesionalisme penyelenggaraan tugas, fungsi, dan kewajiban kepegawaian, yang meliputi perencanaan, pengadaan, pengembangan kualitas, penempatan, promosi, penggajian, kesejahteraan, dan pemberhentian. Saat ini undang undang No. 43 tahun 1999 dianggap sudah tidak cocok lagi diterapkan dengan kondisi negara Indonesia dan dengan adanya undang undang guru dan dosen serta undang undang nomor 32 tahun 2004 menimbulkan komplikasi. Sehingga diperlukan undang undang pengganti yang mengatur pokok pokok kepegawaian. Tujuan dari penggantian undang undang ini adalah menjadi instrumen hukum bagi PNS ( Aparatur sipil negara) dalam menciptakan aparatur yang memiliki : a. Independensi dan netralitas; b. Kompetensi dan produktivitas kerja dalam memberikan pelayanan publik; c. Berintegritas dan akuntanbel; 5. Pembahasan a. RUU Aparatur sipil negara Saat ini pemerintah sedang sibuk dan berusaha menata manajemen PNS dan melakukan terobosan terobosan baru mengenai kebijakan manajemen PNS. Salah satu kebijakan yang sedang dibahas bersama DPR adalah mengenai rancangan undang undang aparatur sipil negara. Definisi dari Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai tidak tetap pemerintah yang bekerja pada instansi dan perwakilan. Sedangkan RUU aparatur sipil negara adalah suatu rancangan undang udang yang mengatur tentang pokok pokok kepegawaian. RUU
ini tidak lagi menggunakan istilah RUU Kepegawaian, tetapi menggunakan istilah jabatan profesi dari pegawai itu sendiri. Kepegawaian adalah hal ihwal tentang orang yang bekerja di dalam pemerintahan. Sementara itu di dalam kepegawaian itu telah terkumpul sebutan macam profesi di dalamnya, seperti: Polri, Jaksa, Guru, Hakim, TNI, dan sebagainya. Sebutan Pegawai atau PNS bukan menunjukkan gugus profesi, seperti misalnya TNI, POLRI, Dokter, Hakim, Jaksa, Wartawan, dan sebagainya. PNS bukan sebutan profesi karena di dalamnya terdiri dari macam-macam profesi seperti yang telah disebutkan diatas. Jika nantinya telah disyahkan Undang undang ASN ini mengatur tata penyelenggaraan PNS sebagai profesi yang profesional, bersih dari intervensi politik, bebas dari praktek KKN, efisien dan efektif dalam menyelenggarakan pelayanan publik serta tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan. Undang-undang ini
dimaksudkan guna menerapkan asas merit, yaitu perbandingan relatif antara kompetensi yang diperlukan dengan kompetensi yang dimiliki serta penilaian yang objektif. Dengan adanya RUU Aparatur Sipil Negara ini, berharap bisa tercipta birokrasi yang profesional, netral dan independen dalam menjalankan tugas kenegaraan tanpa tergantung politik pemerintahan. b. Isi RUU aparatur sipil negara Ada perubahan paradigma yang prinsipal dalam RUU ASN dibandingkan UU No 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian. RUU ASN mengedepankan kinerja dan profesionalisme aparatur sipil negara. Salah satunya jabatan aparatur sipil negara terdiri dari jabatan administratif, fungsional dan jabatan eksekutif senior. Istilah PNS diganti dengan Aparatur Sipil Negara (ASN), selain itu seleksi ASN berdasarkan kompetensi dan ada sanksi pidana yang melanggarnya. Berikut ini adalah beberapa isu pokok yang merupakan point penting dalam RUU ASN yang berkaitan dengan tenaga kependidikan yang dibahas oleh pemerintah dengan komisi II DPR : No 1. Isu isu Pokok RUU ASN Judul Pendapat DPR Pendapat Pemerintah
RUU tentang Aparatur Sipil Setuju judul RUU tentang Negara Aparatur Sipil Negara,
kerja dan cetak pikir baru bagi ASN (PNS) 2. Konsep Manajemen Strategis SDM Pendekatan adalah potensi bukan RUU ASN Setuju
pendekatan
administrasi kepegawaian. 3. Jenis Aparatur Negara: 4. Pengadaan Pegawai Sipil a. Pegawai Negeri Sipil; b. Pegawai Tidak Sependapat, dengan
Pemerintah;
Calon Pengadaan pegawai ASN Pemerintah untuk jabatan perbandingan mengisi lowongan dengan berdasarkan substansi:
Pegawai ASN
oleh masing
kompentensi yang dimiliki b. Pengawasan dilakukan calon. secara objektif, terbuka, bebas KKN, akuntabel dan berstandar nasional c. Biaya / anggaran untuk
pengawasan
seleksi dibebankan pada APBN 5. A-politisasi Pegawai Aparatur a. Larangan bagi pegawai Pemerintah ASN menjadi pengurus dengan dan menjadi anggota substansi penerapan merit sependapat catatan agar
Sipil Negara
parpol; b. Prinsip
promosi pegawai ASN; 6. Sanksi Pidana Bagi mereka yang Pemerintah sependapat
melakukan
dan mengesampingkan
menjanjikan sesuatu kepada administratif. KASN sipil (komisi negara) aparatur dikenakan
ditambahkan
tentang aturan
peralihan
untuk mengatur bagaimana status perundangan terkait peraturan lain yang dengan
c. Hubungan RUU aparatur sipil negara dengan pendidik yang berkompeten dan profesional Untuk mengatasi praktek KKN tersebut dalam pengadaan pegawai ASN, RUU Aparatur Sipil Negara mengusulkan penerapan sistem pengadaan yang merupakan best practices di banyak Negara maju yaitu sistem pengadaan pegawai berbasis jabatan (position based personnel management system) dengan cara mengadakan seleksi terbuka bagi pegawai Aparatur Sipil Negara. Selanjutnya perlu dilakukan pemilahan yang tegas antara pegawai ASN yang menjalankan tugas dan fungsi manajemen kebijakan pemerintahan Negara dengan pegawai yang menjalankan fungsi pelayanan publik dasar seperti pendidikan, pelayanan kesehatan, serta fungsi pendukung manajemen kebijakan pemerintahan. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang menjalankan fungsi manajemen kebijakan pemerintahan Negara dalam RUU ini disebut Pegawai Negeri Sipil. Pegawai ASN yang menjalankan fungsi pelayanan publik dalam RUU ini disebut Pegawai Tidak Tetap Pemerintah termasuk didalamnya adalah guru dan dosen. Seleksi calon pegawai dalam pengadaan dilakukan dengan menerapkan prinsip merit melalui perbandingan obyektif antara kualifikasi dan kompetensi yang dipersyaratkan
untuk setiap jabatan dengan kualifikasi dan kompetensi yang dimiliki oleh calon. Prinsip dasar yang harus dipegang teguh dalam pengadaan PNS dan PTTP baru adalah: 1. Kebijakan tentang pengadaan tidak boleh menguntungkan sekelompok orang atau pribadi tertentu. 2. 3. 4. Seluruh proses pengadaan harus dilakukan secara transparan. Semua calon memiliki hak yang sama dalam proses pengadaan. Semua calon yang memenuhi syarat kualifikasi dan kompetensi memiliki hak yang sama untuk diterima sebagai calon pegawai ASN. 5. 6. Tidak diskriminatif baik terhadap suku, agama, ras, gender, dan tempat tinggal. Tim penilai harus berlaku adil dan dibuktikan dengan sumpah. Melalui RUU ASN pengembangan karier, kompetensi diri serta kompetensi jabatan juga terjamin dalam undang undang. Setiap Pegawai ASN berhak memperoleh pengembangan kompetensi dan promosi (dinaikkan jabatannya) secara kompetitif. Promosi pegawai ASN dilaksanakan berdasarkan hasil penilaian kompetensi, integritas, moralitas oleh Tim Penilai Kinerja Pegawai ASN. Kompetensi meliputi: a. Kompetensi teknis yang diukur dari tingkat dan spesialisasi pendidikan, pelatihan teknis fungsional, dan pengalaman bekerja secara teknis; b. Kompetensi manajerial yang diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan struktural/manajemen, dan pengalaman kepemimpinan; dan c. Kompetensi sosial kultural yang diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku, dan budaya sehingga memiliki wawasan kebangsaan. Integritas diukur dari kejujuran, kepatuhan terhadap peraturan perundang - undangan, kemampuan bekerja sama dan pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara. Sedangkan moralitas diukur dari penerapan dan pengamalan nilai nilai etika agama, budaya, dan sosial kemasyarakatan. Promosi dilakukan berdasarkan perbandingan objektif antara kompetensi yang dimiliki calon dengan kompetensi yang dipersyaratkan untuk jabatan, penilaian atas prestasi kerja, kepemimpinan, kerjasama, kreativitas, serta pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja Pegawai ASN pada Instansi masing masing, tanpa membedakan gender, suku, agama, ras, dan golongan. Setiap Pegawai ASN yang memenuhi syarat mempunyai hak yang sama untuk dipromosikan ke jenjang jabatan yang lebih tinggi.
Salah satu unsur manajemen Aparatur Sipil Negara adalah penggajian, tunjangan, kesejahteraan, dan penghargaan. Gaji, tunjangan, dan kesejahteraan yang adil dan layak sesuai dengan beban pekerjaan dan tanggung jawabnya sekaligus merupakan hak pegawai ASN . Gaji harus dapat memacu produktivitas dan menjamin kesejahteraan Pegawai ASN. Gaji dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Selain gaji, pemerintah daerah dapat memberikan tunjangan kepada Pegawai ASN di daerah sesuai dengan tingkat kemahalan. Dalam pemberian tunjangan, Pemerintah Daerah wajib mengukur tingkat kemahalan berdasarkan indeks harga yang berlaku di daerahnya masing masing. Tunjangan daerah tersebut dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang diatur dengan peraturan daerah. Selain gaji dan tunjangan, Pemerintah memberikan jaminan sosial kepada Pegawai ASN yang dimaksudkan untuk menyejahterakan Pegawai ASN. Pegawai ASN yang telah menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran dan kedisiplinan dalam melaksanakan tugasnya dianugerahkan tanda kehormatan Satyalencana. Tanda kehormatan diberikan secara selektif hanya kepada Pegawai ASN yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan perundang undangan. Setiap penerima tanda kehormatan berhak atas penghormatan dan penghargaan dari negara. Penghormatan dan penghargaan dapat berupa: a. b. c. pengangkatan atau kenaikan jabatan secara istimewa; pemberian sejumlah uang sekaligus atau berkala; dan/atau hak protokol dalam acara resmi dan acara kenegaraan. Dengan adanya RUU aparatur sipil negara yang nantinya menjadi undang undang aparatur sipil negara diharapkan akan dihasilkan pegawai pegawai yang profesional dan kompeten. Jika penyelenggaraan dan pengadaan pegawai atau pendidik benar benar sesuai dengan yang terdapat pada undang undang, guru yang lolos seleksi pasti memiliki kompetensi dan profesionalitas kerja yang tinggi. Guru seperti itulah yang diperlukan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Secara logis kita dapat mengambil sisi positif adanya UU ASN dan menerapkan ini pada diri kita sendiri yaitu apakah rela jika nantinya anak anak kita diajar oleh guru guru yang tidak berkompeten. Padahal tugas dan tanggung jawab seorang guru dalam mengajar tidak hanya cukup satu atau dua hari, dua atau tiga anak tetapi puluhan tahun dan ribuan anak yang akan diajar oleh guru tersebut. Oleh karena itu dengan dihasilkannya guru guru terbaik yang berkompeten dan profesional akan tercipta anak anak bangsa yang terbaik dan berkualitas.
6.
Kesimpulan RUU aparatur sipil negara adalah suatu rancangan undang undang yang mengatur tentang pokok pokok kepegawaian. RUU ini mengatur tata penyelenggaraan PNS sebagai profesi yang profesional, bersih dari intervensi politik, bebas dari praktek KKN, efisien dan efektif dalam menyelenggarakan pelayanan publik serta tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan. Isi dari RUU ini adalah sebagian besar merupakan pembenahan dari undang undang sebelumnya yaitu undang undang nomor 43 tahun 1999. Namun ada beberapa poin penting yang dibahas oleh pemerintah dan DPR terkait dengan isi RUU yang menyangkut dunia pendidikan atau pendidik pada khusunya. Dengan adanya atau disyahkannya undang undang ASN tersebut diharapkan akan dihasilkan pegawai yang memiliki profesionalitas dan kompeten dalam bidangnya. Seperti guru, akan tercipta guru yang kompeten yang nantinya dapat mencerdaskan anak anak bangsa seperti yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 mengenai cita cita bangsa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
BKD
kabupaten
Rejang
Lebong.
2012.
14
Isu
Pokok
Dalam
RUU
ASN.
http://bkd.rejanglebongkab.go.id/14-isu-pokok-dalam-ruu-aparatur-sipil-negara-asn/ . Diakses pada hari Kamis, 4 Oktober 2012 pada pukul 23.23 WIB
Kompasiana. 2012. RUU ASN Menempatkan PNS pada Kompetensi dan Profesionalisme. http://birokrasi.kompasiana.com/2012/09/26/ruu-aparatur-sipil-negara-revolusi-yangdibutuhkan/ . Diakses pada hari Kamis, 4 Oktober 2012 pada pukul 23.14 WIB
Mendikbud. 2003. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan MENPAN & RB. 2012. Rancangan Undang undang Aparatur Sipil Negara (ASN). Jakarta : Kementrian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi
Mutiara.
2010.
Peningkatan
Kualitas
Pendidikan
di
Indonesia.
http://mutiara.student.umm.ac.id/2010/01/21/hello-world/ . Diakses pada hari Kamis, 14 Oktober 2012 pada pukul 06.03 WIB
Pelita Karawang. 2011. Penataan gaji PNS masuk RUU ASN, Tak Lulus, Guru Tua Akan Dilatih. http://www.priangan.suarajabar.com/politik/parlemen/335-nama-pns-
berubah-jadi-aparatur-sipil-negaraasn. Diakses pada hari Kamis, 4 Oktober 2012 pada pukul 23.26 WIB