Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA BAPAK J TERUTAMA PADA IBU T DENGAN MASALAH HIPERTENSI DI JEBRES 5/20 SURAKARTA

Disusun oleh : NOVIK DWIKI KUSUMASTUTI P27220009 101

DIII KEPERAWATAN BERLANJUT POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA 2012

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA NY.T DENGAN MASALAH HIPERTENSI A. PENGKAJIAN Pengakjian dilakukan pada hari Senin, 31 Oktober 2011 di Gulon, Jebres, Surakarta. Pengkajian dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik. I. Data Umum 1. 2. 3. 4. 5. 6. N o. 1. Bapak J 2. Ibu V 3. An. D 4. Ibu T Genogram HT & STROKE Nama Nama KK Umur KK Alamat Pekerjaan Pendidikan Se x L P L P : Bapak J : 32 Tahun : Gulon Rt 05 Rw 20, Jebres, Surakarta : Swasta : STM Tanggal Lahir 7 April 1979 17 Feb 1984 18 Mei 2006 8 Mei 1942 Pendidik an STM SMEA TK Pekerjaa n Swasta IRT IRT Hubu ngan KK Istri Anak Ibu

Susunan Anggota Keluarga : Umur


(tahun)

32 27 5 69

HT

Keterangan :

: Laki-Laki : Perempuan : Meninggal Dunia : Tinggal Serumah 7. Tipe Keluarga

Merupakan tipe keluarga besar/extended family yang terdiri dari ayah, ibu, anak, dan nenek. Menurut Ibu V tidak ada masalah kesehatan yang berhubungan dengan tipe keluarga besar. 8. Suku Bangsa Seluruh anggota keluarga dari suku jawa. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa jawa. 9. Agama Bapak J dan seluruh anggota keluarga beragama islam. Seluruh anggota keluarga telah menjalankan sholat lima waktu, tetapi untuk An.D masih jarang sholat karena masih kecil dan masih suka main. 10. Status Sosial Ekonomi Keluarga Menurut Ibu V pendapatan Bapak J sudah dianggap cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Penghasilan Bapak J 200ribu rupiah setiap minggu. Keuangan diatur oleh Bapak J dan Ibu V. Kebutuhan yang harus dipenuhi kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan sekolah An.D yang masih TK. 11. Aktivitas Rekreasi Keluarga dan Kebiasaan Sehari-hari Menurut Ibu V keluarga besarnya tidak pernah ke tempat rekreasi bersama. Hiburan keluarga biasanya menonton televisi bersama saat malam hari dan menemani An.D bermain setelah pulang sekolah. II. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga

12.

Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah tahap

perkembangan keluarga dengan anak prasekolah dan usia lanjut, dengan tugas perkembangan sebagai berikut : a.Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal, privasi, dan rasa aman. b. Membantu anak bersosialisasi c.Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam maupun di luar keluarga dan lingkungan d. Pembagian waktu untuk individu, pasangan, anak, dan orang tua e.Pembagian tanggung jawab anggota keluarga f. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang anak g. h. Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik, dan pendapatan i. Mempertahankan hubungan dengan anggota keluarga yang lain dan sosial masyarakat. 13. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi Membantu anak bersosialisasi. Menurut Ibu V, An.D setelah pulang sekolah lebih suka bermain di rumah dengan mainanmainannya dan jarang bermain di luar rumah dengan temantemannya. 14. Riwayat keluarga inti 1) Riwayat kesehatan Bapak J : dinyatakan sehat dan tidak sedang sakit apapun. 2) Riwayat kesehatan Ibu V sakit apapun. 3) Riwayat kesehatan anak D : dinyatakan sehat dan tidak sakit apapun. : diyatakan sehat dan tidak

4) Riwayat kesehatan Ibu T hipertensi. 15.

klien

memiliki

peyakit

Riwayat keluarga sebelumnya

Menurut Ibu V, dahulu orang tua atau Ibunya Ibu T pernah menderita hipertensi dan stroke dan sekarang sudah meninggal. III. Pengkajian Lingkungan 16. Karakteristik rumah Rumah yang saat ini di tempati milik sendiri, berupa rumah permanen terdiri dari pekarangan depan, pekarngan samping untuk menjemur pakaian, ruang tamu, 2 tempat tidur, kamar mandi, dapur, dan gudang. Rumah tampak bersih dan barang-barang terletak pada tempatnya, lingkungan rumah bersih. Pekarangan ditanami pohon-pohon. Lingkungan rumah tampak terang, cahaya matahari dapat masuk rumah. Denah :

10

11

5 4 6

10

Keterangan : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Gudang Ruang Makan Dapur Kamar Tidur Bapak J, Ibu V, An.D Kamar Tidur Ibu T Kamar Mandi & WC Ruang Tamu & Keluarga Teras Tempat Mencuci Baju & Piring Jalan Rumah Tetangga

Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Lingkungan tetangga sebagian besar adalah suku jawa. Ibu T dulu ikut pengajian dan arisan RT, tetapi sekarang sudah tidak, digantikan oleh Ibu V. Bagi keluarga Bapak J, tetangga dianggap sebagai saudara, saling tolong-menolong, gotong royong, dan membantu menyelesaikan masalah bersama. Rumah disekitar ratarata rumah permanen. Sarana kesehatan dekat rumah Bapak J adalah Puskesmas Ngoresan. Keluarga biasanya periksa ke Puskesmas jika ada yang sakit. 13. Mobilitas geografi keluarga Keluarga bapak j sudah betah tinggal disini dan berencana untuk menetap selamanya disini. Keluarga memiliki kendaraan pribadi berupa 1 buah sepeda motor yang digunakan Bapak J bekerja setiap harinya. 14. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Perkumpulan yang dihadiri keluarga adalah pengajian dan arisan RT. Bapak J, Ibu V, Ibu T kadang-kadang bergaul dengan tetangga sekitar, ttetapi Ibu T sudah jarang berkumpul dengan tetangga keluar rumah. An.D kadang-kadang bermain dengan teman-teman sebayanya. 15. System pendukung keluarga Bapak J tidak memiliki asuransi kesehatan untuk dirinya dan keluarganya. Anggota keluarga semua sehat, namun Ibu T mengalami hipertensi, sering mengeluh pusing, badan lemas. Jika keluarga ini mempunyai masalah diselesaikan sendiri secara bersama. IV. Struktur Keluarga 16. Pola komunikasi keluarga Bapak j berangkat bekerja jam 08.00, pulang ke rumah jam 12.00 untuk sholat dan makan siang, kemudian kembali ke tempat kerja dan pulang jam 16.00. setiap malam keluarga selalu menyempatkan nonton televise bersama dan mengobrol. 17. Struktur kekuatan keluarga Menurut Ibu V, Ibu T lebh dekat dengan Ibu V dan An.D karena mereka yang lebih banyak menghabiskan waktu dengan bersama. Namun hubungan dengan semua anggota keluarga tetap akrab. 18. Struktur peran Bapak J sebagai pencari nafkah utama di keluarga. Sedangkan Ibu V dan Ibu T sebagai ibu rumah tangga, tetapi Ibu V lebih banya berperan mengatur rumah tangga dan An.D. An.D masih TK jadi kegiatan yang dilakukan banyak sekolah dan bermain. 19. Nilai dan norma keluarga Nilai-nilai yang diaut oleh keluarga adalah nilai-nilai agama islam dan budaya jawa.

V.

Fungsi keluarga a. Fungsi afektif Perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga ini sangat kuat, keluarga saling mendukung dan menghargai satu dengan yang lainnya. b. Fungsi social Interaksi dalam keluarga bagus (sering berdiskusi). Anggota keluarga tidak terlalu menerapkan kedisiplinan. c. Fungsi perawatan keluarga 1) Kemampuan keluarga mengenal masalah Keluarga mengetahui bahwa Ibu T mengalami tekanan darah tinggi karena Ibu T sudah memiliki riwayat tekanan darah tinggi sebelumnya tetapi belum mengetahui cara merawatnya. 2) Kemampuan mengambil keputusan yang tepat Keluarga sudah mampu mengambil keputusan yang tepat, jika ada anggota keluarga yang sakit segera pergi ke puskesmas untuk berobat. 3) Kemampuan merawat keluarga yang sakit Jika ada keluarga yang sakit dibawa ke puskesmas. 4) Kemampuan untuk memelihara lingkungan rumah sehat Keluarga mengetahui bahwa lingkungan yang bersih akan meningkatkan kesehatan. Keluarga selalu berusaha mencegah penyakit. Keluarga juga kompak dalam menjaga kebersihan lingkungan rumah. 5) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan yang ada di masyarakat Keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan. Keluarga percaya terhadap petugas dan fasilitas kesehatan. Fasilitas kesehatan terjangkau oleh keluarga. d. Fungsi reproduksi

Ibu T mempunyai 7 anak dan suaminya sudah meninggal. Ibu T tinggal bersama anaknya yang terakhir yaitu Bapak J. Bapak J mempunyai 1 anak yaitu An.D. e. Fungsi ekonomi Dengan pendapatan Bapak J 200.000 setiap minggu dirasa kurang tetapi keluarga tetap bersyukur dengan penghasilan tersebut. VI. Stres dan Koping keluarga a. Stressor jangka pendek dan panjang Stessor jangka pendek bagi Ibu T yaitu jika An.D nakal dan mengganggu Ibu T. Sterssor jangka panjang bagi Ibu T adalah penyakit hipertensi yang diderita Ibu T. b. c. Kemampuan keluarga merespon terhadap situasi/stressor Strategi koping yang digunakan Keluarga selalu bertindak tenang dalam merespon masalah. Keluarga selalu berdiskusi jika ada masalah yang dating untuk mendapatkan solusi. d. Strategi adaptasi disfungsional Tidak ada. VII. Harapan Keluarga

Ibu V mengharapkan perawat untuk membantu mengatasi masalah kesehatan yang ada dalam keluarganya. VIII. Pemeriksaan Fisik Jenis Px. Fisik Kepala Bapak J Tidak a, Ibu V An.D ( Ibu T ) ada Tidak ada

ada Tidak

ada Tidak

benjolan/luk warna

benjolan/luk warna

benjolan/luk warna

benjolan/luk simetris, warna

simetris, a,

simetris, a,

simetris, a,

rambut hitam

rambut hitam

rambut hitam

rambut putih, sudah banyak beruban Konjungtiva tidak anemis,

Mata

Konjungtiva tidak anemis,

Konjungtiva tidak anemis,

Konjungtiva tidak anemis,

Hiduung Telinga

simetris simetris simetris simetris Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada sumbatan sumbatan sumbatan sumbatan Bersih, tidak Bersih, tidak Bersih, tidak Bersih, tidak ada serumen, ada serumen, ada serumen, ada serumen,

Mulut

simetris simetris simetris simetris Gigi putih, Gigi putih, Gigi coklat Gigi sudah bentuk gigi bentuk gigi kehitaman, beraturan beraturan yang berlubang dan tanggal ada Tidak ada Tidak kesulitan menelan, ada tidak tanda radang, tidak tampak distensi vena jugularis Pengemban kesulitan menelan, ada tidak tanda radang, tidak tampak distensi vena jugularis Pengembang dada ada ada yang banyak gigi tanggal

Leher dan an

Tidak menelan, tidak tanda radang, tidak tampak distensi vena

ada Tidak kesulitan menelan, ada tidak tanda radang, tidak tampak distensi vena

ada

Tenggorok kesulitan

Dada

jugularis Pengemban gan

jugularis Pengemban

dada gan

dada gan

dada an

simetris, RR simetris, RR simetris, RR simetris, RR Abdomen : 22 x/menit : 20 x/menit : 22 x/menit : 22 x/menit Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada nyeri tekan, nyeri tekan, nyeri tekan, nyeri tekan, tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada keluhan keluhan keluhan keluhan Ekstremita Gerakan tak Gerakan tak Gerakan tak Gerakan s terbatas, mampu terbatas, mampu terbatas, mampu terbatas, mampu

fleksi/eksten fleksi/eksten fleksi/eksten fleksi/eksten si tanpa rasa si tanpa rasa si tanpa rasa si rasa nyeri nyeri, tidak nyeri, tidak nyeri, tidak terutama ada benjolan ada benjolan ada benjolan pada tidak kulit kaki, ada

benjolan Turgor baik, Turgor baik, Turgor baik, Turgor baik, sawo matang, kasar 130/90 mmHg 75 kg sawo matang, sawo matang, sawo matang, kasar 160/100 mmHg 52 kg

tekstur agak tekstur halus tekstur halus tekstur agak Tekanan Darah Berat Badan 110/70 mmHg 55 kg 35 kg

B. ANALISA DATA dan DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA Data DS : Ibu V Problem Kurangnya mengatakan Pengetahuan Bapak Etiologi kurangnya informasi Pada tentang J penyakit perawatan diri proses dan

bahwa Ibu T mempunyai keluarga

riwayat tekanan darah terutama pada Ibu T

tinggi Ibu V mengatakan keluarga tidak tahu cara perawatan Ibu T yang mengalami darah tinggi Ibu V mengatakan kurang paham tentang makanan apa saja yang harus dihindari oleh Ibu T DO : Pada saat perawat melakukan pengkajian tekanan

terlihat Ibu V dan Ibu T banyak bertanya tentang hipertensi Ketika menanyakan penyuluhan hipertensi, diberitahu dijelaskan perawatannya. Pada waktu Ibu T dilakukan pengukuran tekanan darah 160/100 dan perawat tentang secara mereka ingin tentang

apakah pernah diberikan lengkap tentang masalah menjawab belum pernah

mmHg DS : Ibu T kadang kepalanya terasa sangat pusing Ibu jika V Ibu mengatakan T sudah

Nyeri Kepala pada Ibu peningkatan tekanan mengatakan T vaskuler serebral

mengalami pusing maka sulit untuk beraktifitas DO : Ibu T tampak terlihat pucat Pemeriksaan tekanan darah Ibu T : 160/100 mmHg

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA 1. Kurangnya pengetahuan pada keluarga Bapak J terutama pada Ibu T berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit dan perawatan diri 2. Nyeri kepala pada Ibu T berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral

D. SKORING No. 1. 2. Kriteria Sifat Masalah Diagnosa 1 Skoring Diagnosa 2 Skorimg Skore Bobot Skore Bobot Dx.1 Dx.2 2 1 2/3 x 1 = 3 1 3/3 x 1 = 1 2/3 2/2 x 2 = 1 2 1 x 2 =

Kemungkinan 2

masalah 3. dapat dicegah Potensial masalah 4. untuk dicegah Menonjolnya 2 1 2 1

2 2/3 x 1 = 3 2/3 2/2 x 1 = 2 1 4 1 1

1 3/3 x 1 = 1 2/2 x 1 = 1 4

masalah Jumlah Skoring

E. RENCANA KEPERAWATAN KELUARGA TERLAMPIR F. IMPLEMENTASI No.Dx 1 Hari/Tanggal Rabu 2 November 2011 IMPLEMENTASI Menjelaskan tentang pengertian hipertensi Menjelaskan penyebab hipertensi Menjelaskan hipertensi Menjelaskan bahwa tekanan darah tinggi dapat diturunkan dengan mengatur cara : pola O : keluarga Bapak J bisa menjawab saat ditanya tentang materi yang telah Evaluasi Formatif S : Keluarga Bapak J mengatakan sudah paham tentang penyakit hipertensi dan perawatannya

tanda dan gejala disampaikan

makan dan diet

rendah garam. Menganjurkan rutin control ke puskesmas Menjelaskan untuk membatasi aktifitas berat Memotivasi agar minum obat secara teratur Mempertahan kan tirah baring 2 Rabu 2 November 2011 Melakukan dan tanda vital Menjelaskan cara dan mengatasi mencegah O : keluarga Bapak J mau keluarga dan S : Ibu T mengatakan masih terasa terasa sakit kepalanya, yang

pemeriksaan fisik terkadang

pusing-pusing.

sakit kepala pada memperhatikan kesehatan pasien hipertensi mengantarkan Ibu T rutin kontrol ke Puskesmas agar tekanan darah Ibu T tidak naik lagi. G. EVALUASI Hari/Tanggal Rabu 2 Nov 2011 No.Dx 1 Subyektif : Evaluasi Sumatif

Keluarga Bapak J mengatakan sudah paham

tentang hipertensi dan perawatannya Keluarga Bapak J mengatakan akan lebih memperhatikan kondisi Ibu T setelah lebih tahu tentang hipertensi Obyyektif : Keluarga Bapak J aktif dalam penyuluhan kesehatan dan tampak mengerti Analisa Masalah Teratasi Perencanaan Motivasi keluarga memonitor kegiatan dan pola makan Ibu T Rabu 2 Nov 2011 2 Anjurkan rutin kontrol ke Puskesmas Subyektif : Ibu T mengatakan kepalanya terkadang masih terasa sakit atau pusing. Obyektif : Ibu T tampak lemah dan pucat Analisa Masalah Teratasi sebagian Perencanaan Anjurkan keluarga Bapak J memperhatikan kondisi Ibu T Anjurkan keluarga Bapak J memonitor kondisi Ibu T agar tidak meningkat tekanan

darah Ibu T Anjurkan keluarga Bapak J rutin mengantarkan Ibu T kontrol

Anda mungkin juga menyukai