Anda di halaman 1dari 19

80

BAB IV PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dijelaskan tahapan pengembangan sistem yang digunakan dalam laporan tugas akhir. Dalam penelitian ini, menggunakan metodologi pengembangan sistem RUP. 4.1 Inception Phase (Fase Permulaan) Tahap yang merupakan langkah awal untuk pengidentifikasian kebutuhankebutuhan sistem yang akan dibuat. Hal-hal yang dilakukan dalam tahap ini adalah business modelling workflow dan requirement workflow yaitu

menganalisis, merumuskan dan menentukan perencanaan, cakupan dan kebutuhan utama bisnis. 4.1.1 Business Modelling Workflow Dalam tahap ini, perlu adanya pengenalan tehadap instansi tempat peneliti melakukan riset dalam hal ini adalah PT. Danareksa Investment Management. Dimulai dengan mengetahui bagaimana profil perusahaan, mengidentifikasi masalah dan mengidentifikasi sistem yang berjalan. Dengan mengetahui bagaimana dan apa yang terjadi pada perusahaan, peneliti dapat melakukan perancangan dan pembangunan sistem sesuai dengan yang diinginkan pihak instansi. 4.1.1.1 Profil PT. Danareksa Investment Management Danareksa Investment Management (atau yang dikenal dengan DIM) adalah anak perusahaan dari PT Danareksa (Persero). Didirikan pada tahun 1992,

80

81

tugas utama DIM saat itu adalah mengelola "cikal bakal" Reksa Dana yang dikenal dengan Sertifikat Danareksa, yang sebelumnya dikelola oleh perusahaan induknya. DIM adalah Manager Investasi pertama yang meluncurkan Reksa Dana di Indonesia pada Juli 1996 dengan mengeluarkan Danareksa Seruni, Danareksa Anggrek, dan Danareksa Mawar; tepat setelah Pemerintah RI mengeluarkan UU No. 8/1995 tentang Pasar Modal. Di dalam melakukan proses investasi atas aset Anda, DIM selalu bertindak secara profesional dan transparan. DIM juga melakukan riset yang mendalam untuk menentukan jenis investasi yang menarik dan juga memformulasikan dan menjalankan berbagai strategi investasi untuk mendapatkan hasil yang terbaik bagi Anda. Saat ini, DIM mengelola lebih dari 30 Reksa Dana dan beberapa Kontrak Pengelolaan Aset Investasi (KPAI) yang dibuat untuk mengakomodasikan berbagai kebutuhan investasi Anda. DIM selalu berusaha untuk memiliki fokus yang tinggi di dalam mengelola aset Anda dan memberikan imbal hasil investasi yang tinggi berdasarkan risk-adjusted return dalam setiap produk yang dikelola. PT. Danareksa Investment Management juga pencetus sejarah Pasar Modal Syariah di Indonesia dimulai dengan diterbitkannya Reksa Dana Syariah oleh PT. Danareksa Investment Management pada 3 Juli 1997. Selanjutnya, Bursa Efek Indonesia (Bursa Efek Jakarta) berkerjasama dengan PT. Danareksa Investment Management meluncurkan Jakarta Islamic Index pada tanggal 3 Juli 2000 yang bertujuan untuk memandu investor yang ingin menginvestasikan

81

82

dananya secara syariah. Dengan hadirnya indeks tersebut, maka para pemodal telah disediakan saham-saham yang dapat dijadikan sarana berinvestasi sesuai dengan prinsip syariah. 4.1.1.1.1 Logo Perusahaan

Gambar 4.1 Logo PT. Danareksa Investment Management

4.1.1.1.2

Struktur Organisasi Perusahaan Presiden Direktur: John David Item Direktur: Prihatmo Hari Mulyanto

Susunan Direksi:

Susunan Komisaris:

Presiden Komisaris: Stephanus Turangan Komisaris: Bob Prabowo Komisaris: Purbaya Yudhi Sadewa

Dewan Pengawas Syariah: Ketua: KH. MAruf Amin Anggota: Kanny Hidaya, SE Tim pengelola Investasi: Head of Fixed Income: Priyanto Soedarsono Research Analysis: Barkah Supriadi Portofolio Manager: Oskar Syahbana

82

83

4.1.1.1.3 Visi

Visi, Misi dan Falsafah Perusahaan

PT. Danareksa Investment Management Menjadi perusahaan penyedia jasa keuangan terkemuka di regional. Misi Menciptakan nilai tambah bagi stakeholdermelalui layanan keuangan, terutama di bidang pasar modal. Mendorong perkembangan dan edukasi mengenai pasar modal di Indonesia.

Falsafah Perusahaan Sebagai perusahaan investasi, PT. Danareksa Investment Management memiliki falsafah sebagai berikut: Logo perusahaan adalah simbol yang mencerminkan karakter perusahaan seacar utuh dan jelas. Untuk itu, konsep penciptaan logo yang matang sangat memnentukan makna logo secara keseluruhan. Landasan konsep logo Danareksa Investment Management berawal dari karakter perusahaan yang terbuka, dinamis dan inofatif. Karakter ini dikembangkan menjadi simbol pergerakan yang merupakan perwujudan 3 komponen keberhasilan dibidang investasi perbankan, yaitu kombinasi dan interaksi antara perusahaan, karyawan dan pelanggan. Pemilihan warna perak pada logo simbol melambangkan sifat kokh dan tegas, dengan warna biru pada logo tipe yang melambangkan kedinamisan dan percaya diri serta perlindungan. Secara keseluruhan, logo Danareksa Investment Management memberikan gambaran hubungan saling menguntungkan antara

83

84

elemen-elemen tersebut yang menunjukkan kerja sama, interaksi positif dan keseimbangan. 4.1.1.2 Identifikasi Masalah Identifikasi masalah yang dilakukan yaitu identifikasi terhadap masalah yang terjadi di PT. Danareksa Investment Management. Di sini ditemukan permasalahan yang ada di bagian pengelola investasi yaitu perusahaan tidak memiliki sistem alokasi dana investor Reksa Dana Syariah secara

terkomputerisasi atau masih dilakukan dengan cara manual. Pada sistem yang berjalan saat ini, ketika perusahaan melakukan proses alokasi aset pada PT. Danareksa Investment Management belum terdapat adanya sistem pendukung keputusan yang dapat membantu dalam proses penentuan portofolio efek serta hanya memperoleh laporan atas transaksi alokasi dana investor tersebut pada sore hari dari bank kustodian, dimana proses tersebut kurang efektif bila terjadi perubahan pada kondisi pasar yang dapat mempengaruhi alokasi aset tersebut. Untuk mengoptimalkan proses alokasi dana investor tersebut ke berbagai portofolio, maka diperlukan adanya sebuah sistem yang dapat memberikan sebuah infromasi dalam pengambilan keputusan agar proses tersebut lebih optimal dan performa yang baik serta dapat memberikan sebuah laporan yang dapat digunakan setiap saat tanpa perlu menunggu laporan dari bank kustodian. Dari permasalahan tersebut, dapat disimpulkan bahwa diperlukannya sebuah sistem pendukung keputusan dalam alokasi dana investor Reksa Dana Syariah yang terkomputerisasi sehingga proses pengambilan keputusan dapat

84

85

berlangsung cepat, efektif dan hasil yang didapatkan sesuai dengan kondisi pasar serta kriteria yang dijadikan pertimbangan oleh PT. Danareksa Investment Management . 4.1.1.3 Identifikasi Sistem Berjalan Sistem alokasi dana investor Reksa Dana Syariah pada sistem yang berjalan di PT. Danareksa Investment Management sebagai berikut: a. Formulir Aplikasi Pembukaan Rekening yang telah diisi oleh Nasabah, oleh Marketing Officer dilakukan validasi dan pengecekkan kelengkapan dokumen aplikasi pembukaan rekening berdasarkan ketentuan yang berlaku dari BAPEPAM. b. Setelah dilakukan pengecekan kelengkapan dokumen beserta validitasnya, maka Marketing Officer akan menginput data tersebut ke dalam sistem. c. Setelah nasabah mendapatkan ID serta Password maka nasabah dapat memilih Reksa Dana Syariah yang diinginkan setelah membaca porspektus dari masing-masing Reksa Dana Syariah, maka nasabah tersebut akan mendapatkan no rekening Virtual Account dari system tersebut untuk mentransfer sejumlah dana. d. Setelah dana terkumpul dalam sebuah Reksa Dana maka Manajer Investasi akan mulai mengalokasikan dana tersebut ke beberapa unit penyertaan yang persentase minimum dan maksimum dananya telah ditentukan oleh BAPEPAM. e. Manajer investasi akan melakukan analisa terlebih dahulu terhadap kondisi perekonomian indonesia.

85

86

f.

Setelah melakukan analisa, maka Manajer Investasi akan memberikan instruksi transaksi kepada Bank Kustodian untuk pembelian Portofolio Efek.

g.

Atas dasar instruksi yang diterima, maka pada Hari Bursa selanjutnya (T+1) Bank Kustodian melakukan proses alokasi penambahan atau pengurangan dalam bentuk laporan dan diberikan kepada Manajer Investasi pada hari transaksi (T+0). h. Jika Bank Kustodian memberikan laporan bahwa alokasi tersebut melebihi batas maksimum atau minimum maka manajer investasi harus mengurangi atau menambahkan pembelian portofolio efek. Berikut gambaran atau rich picture dari sistem yang berjalan di PT.

Danareksa Investment Management, Jakarta Pusat.

nasabah

Formulir pembukaan rekening

Online Marketing Officer Melakukan pengecekan

Online Marketing Officer Mengisi data nasabah pada sistem

Database nasabah

Setelah memilih Reksa Dana yang diinginkan Maka sistem akan memberitahu no rekening untuk tujuan transaksi Nasabah masuk ke sistem danareksa dan memilih Reksa Dana Syariah Yang didahului oleh membaca porspektus

Jika transaksi lewat dari batas minimum atau maksimum Maka Manajer Investasi harus mengurangi atau menambah Pembelian transaksi Unit Penyertaan Setelah Dana terkumpul Manajer investasi akan melakukan analisa secara manual terhadap perekonomian Indonesia dan memberikan instruksi transaksi pembelian Unit Penyertaan Melalui Bank Kustodian Bank Kustodian melakukan proses alokasi penambahan atau pengurangan dalam bentuk laporan dan diberikan kepada Manajer Investasi pada sore hari

Gambar 4.4 Sistem yang Sedang Berjalan

86

87

4.1.2

Requirement Workflow Requirement workflow dijadikan sebagai tahapan untuk merumuskan dan

menetukan perencanaan serta hal-hal utama yang dibutuhkan dalam sistem. Juga melihat resiko-resiko yang mungkin terjadi setelah sistem selesai dibuat. 4.1.2.1 Alternatif Pemecahan Masalah Untuk keefektifan kinerja dalam pengalokasian dana investor Reksa Dana Syariah, perlu adanya sebuah sistem yang secara otomatis mengolah data dalam proses alokasi dana investor Reksa Dana Syariah untuk mengurangi kesalahankesalahan. Dari permasalahan akan ketidakefektifan waktu dalam pengambilan keputusan alokasi dana investor Reksa Dana Syariah maka dibuat sistem informasi pendukung keputusan alokasi dana investor Reksa Dana Syariah yang secara otomatis melakukan alokasi dana investor tersebut berdasarkan kondisi ekonomi yang dapat mempengaruhi proses tersebut. Berikut hal-hal yang perlu dirancang untuk pendukung sistem usulan: a. Formulir Aplikasi Pembukaan Rekening yang telah diisi oleh Nasabah, oleh Marketing Officer dilakukan validasi dan pengecekkan kelengkapan dokumen aplikasi pembukaan rekening berdasarkan ketentuan yang berlaku dari BAPEPAM. b. Setelah dilakukan pengecekan kelengkapan dokumen beserta validitasnya, maka Marketing Officer akan menginput data tersebut ke dalam sistem. c. Setelah nasabah mendapatkan ID serta Password maka nasabah dapat memilih Reksa Dana Syariah yang diinginkan setelah membaca porspektus

87

88

dari masing-masing Reksa Dana Syariah, maka nasabah tersebut akan mendapatkan no rekening Virtual Account dari sistem tersebut untuk mentransfer sejumlah dana. d. Setelah dana terkumpul dalam sebuah Reksa Dana maka Manajer Investasi akan mulai mengalokasikan dana tersebut ke beberapa unit penyertaan yang persentase minimum dan maksimum dananya telah ditentukan oleh BAPEPAM. e. Manajer investasi akan melakukan analisis terlebih yang secara otomatis dihitung oleh sistem berdasarkan informasi kondisi perekonomian Indonesia. Untuk proses perhitungannya, manajer investasi menginput nilai matriks untuk setiap kriteria kemudian portofolio efek yang akan dihitung skornya dengan menggunakan Model Perbandingan Eksponensial (MPE). f. Setelah melakukan analisis, maka manajer investasi akan membuat perhitungan untuk persentase maksimum dan minimum alokasi dana investor Reksa Dana dengan menggunakan perhitungan Markov Chains. g. Setelah melakukan perhitungan persentase maksimum dan minimum, maka Manajer Investasi akan memberikan instruksi transaksi kepada Bank Kustodian untuk pembelian Portofolio efek berupa saham-saham dengan perhitungan Forecasting. h. Atas dasar instruksi yang diterima, maka pada Hari Bursa selanjutnya (T+1) Bank Kustodian melakukan proses alokasi penambahan atau pengurangan dalam bentuk laporan dan diberikan kepada Manajer Investasi pada hari transaksi (T+0).

88

89

nasabah

Formulir pembukaan rekening

Online Marketing Officer Melakukan pengecekan

Online Marketing Officer Mengisi data nasabah pada sistem

Database nasabah

Setelah memilih Reksa Dana yang diinginkan Maka sistem akan memberitahu no rekening untuk tujuan transaksi Nasabah masuk ke sistem danareksa dan memilih Reksa Dana Syariah Yang didahului oleh membaca porspektus

Setelah Dana terkumpul Manajer investasi akan melakukan analisis terhadap kriteria yang Mempengaruhi perekonomian Indonesia

SPK menghitung Nilai alokasi dana investor Reksa Dana Syariah, Persentase Maksimum&minimum, pemilihan saham-saham

Bank Kustodian melakukan proses transaksi atas dasar instruksi dan memberikan laporan pembelian

Laporan portofolio efek

Gambar 4.5 Sistem yang Diusulkan

4.1.2.2 Identifikasi Ruang Lingkup Sistem Pada tahap ini dijelaskan kriteria-kriteria yang dijadikan acuan dalam proses alokasi dana investor Reksa Dana Syariah. Kriteria-kriterianya adalah sebagai berikut:

89

90

a. Krisis Amerika Krisi Amerika dapat mempengaruhi perekonomian Indonesia, karena perekonomian berkiblat pasa perekonomian Amerika. b. Inflasi Inflasi dapat mempengaruhi kenaikan suku bunga Bank Indonesia dan menurunnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). c. Index Harga Saham Indeks harga saham merupakan indikator utama yang menggambarkan pergerakan harga saham. Di pasar modal sebuah indeks diharapkan memiliki lima fungsi (BEI, 2008) yaitu: 1. Sebagai indikator tren pasar, 2. Sebagai indikator tingkat keuntungan, 3. Sebagai tolok ukur (benchmark) kinerja suatu portofolio, 4. Memfasilitasi pembentukan portofolio dengan strategi pasif, 5. Memfasilitasi berkembangnya produk derivatif. d. Kurs Rupiah Menurunnya kurs Rupiah terhadap mata uang asing memiliki pengaruh negative terhadap ekonomi dan pasar modal. Menurunnya kurs dapat mening katkan biaya impor bahan baku dan meningkatkan suku bunga walaupun dapat meningkatkan ekspor.

90

91

e. Gejolak Politik Indonesia Peristiwa politik di Indonesia dapat berdampak positif maupun negative bagi kestabilan kondisi ekonomi Indonesia, yang mendukung kestabilan pasar modal dan kemudian mendukung iklim investasi di Indonesia. f. Gejolak Politik Gejala politik di Irak terdapat resiko kenaikan harga minyak mentah dunia karena Irak merupakan pensupply minyak terbesar di Indonesia. g. Kenaikan Harga BBM Akibat kenaikan harga minyak mentah dunia, maka menimbulkan keniakan harga BBM bersubsidi yang dapat menimbulkan terjadinya inflasi di Indonesia. h. Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia Naik turunnya tingkat suku bunga Bank Indonesia dapat mempengaruhi yield Obligasi.

4.1.2.3 Identifikasi Analisis Persyaratan Sistem Dalam penelitian ini akan dibahas analisis persyaratan sistem yang terbagi ke dalam dua bagian, yaitu persyaratan fungsional dan persyaratan nonfungsional. A. Persyaratan Fungsional Persyaratan fungsional diidentifikasikan dengan adanya input, proses, output dan data tersimpan yang dibutuhkan untuk memenuhi sasaran peningkatan sistem.Adapun input dalam sistem ini adalah sebagai berikut:

91

92

1.

Data Nasabah Reksa Dana Berfungsi untuk memberikan informasi terhadap perkembangan Reksa Dana Syariah.

2.

Data Reksa Dana Syariah Data berfungsi untuk mengetahui secara jelas data-data yang dibutuhkan oleh pengambil keputusan.

3.

Data kondisi perekonomian Indonesia berdasarkan beberapa kriteria Ditujukan untuk mengetahui nilai-nilai kualitas dari alternatif investasi berdasarkan kondisi perekonomian Indonesia.

4.

Penilaian Alternatif Berfungsi mengetahui konsistensi keputusan dari perhitungan yang terjadi dalam sistem. 5. Index Harga Saham Berfungsi mengetahui pergerakan harga saham. 6. Alpha dan Beta Berfungsi mengetahui pengaruh terhadap saham-saham di Jakarta Islamic Index. Proses yang terjadi dalam sistem ini adalah sebagai berikut:

1.

Penyimpanan data ke dalam database Biodata nasabah yang telah diinput dengan sukses, maka sistem akan menyimpan data tersebut ke dalam database nasabah.

2.

Penghapusan data nasabah

92

93

Data yang telah disimpan ke dalam database dapat dilakukan penghapusan data jika terdapat kesalahan-kesalahan. 3. Penilaian Alternatif Metode Perbandingan Eksponensial Ketika Fund Manager menentukan tingkat kepentingan kriteria dan menentukan skor alternatif pada kriteria tertentu dengan memberikan nilai setiap alternatif berdasarkan kriterianya. 4. Markov Chains Hasil penilaian yang telah disimpan, maka akan dilanjutkan dengan perhitungan Markov Chains yang disatukan dengan data History dan menghasilkan persentase alternativf investasi yang akan dialokasikan. 5. Perhitungan Forecasting Perhitungan dilakukan untuk mendapatkan saham-saham yang optimal dari saham-saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index. Sedangkan output dari sistem ini adalah sebagai berikut: 1. Data nasabah Digunakan untuk mengetahui berapa banyak nasabah yang terdaftar dalam Reksa Dana Syariah 2. Nilai prioritas Digunakan saat penghitungan untuk mendapatkan nilai setiap kriteria penilaian alternatif untuk menghasilkan nilai prioritas. 3. Nilai Persentase Memberikan infromasi persentase dari alternatif alokasi investasi. 4. Saham-saham optimal

93

94

Digunakan untuk memberikan informasi terhadap saham-saham optimal dengan metode Forecasting. 5. Laporan Merupakan output berupa diagram lingkaran dan print-out yang menyatakan dari transaksi pembrlian portofolio efek. Data dalam database pada sistem ini diberi nama database investasi, yang tediri dari beberapa entitas, diantaranya: 1. 2. User, user yang diperbolehkan menggunakan sistem. Data nasabah, yaitu nasabah yang tercatat sebagai investor Reksa Dana Syariah. 3. Hasil hitung nilai prioritas, merupakan data yang berisi prioritas dari alternatif investasi. 4. Hasil persentase Markov Chains, merupakan data yang berisi persentase alternatif investasi . 5. Saham optimal, merupakan data yang berisi saham-saham optimal yang telah terdaftar di Jakarta Islamic Index. B. Persyaratan Non- Fungsional Persyaratan non fungsional yang dimaksud adalah tenggang waktu yang diperlukan, biaya serta hal-hal lain yang tidak termasuk fungsi teknis dari sistem yang dibangun. Masalah waktu hanya menyangkut dengan waktu yang digunakan untuk penelitian yaitu pada tanggal 30 Desember 2011 dan 15 Februari saat melakukan riset, 20 Februari 2012 20 Maret 2012 (pada saat PKL), tanggal 30 Desember 2011, 15 Februari dan 10 Mei 2012 saat wawancara.

94

95

Sedangkan untuk persyaratan biaya tidak dijelaskan karena penelitian ini ditujukan untuk tugas akhir bukan untuk komersial. Sedangkan unutk keamanan data, penelitian ini tidak membahasnya. 4.1.2.4 Estimasi Resiko Setelah pembangunan sistem ini, akan terdapat beberapa hambatan dalam penggunaan sistem atau beberapa resiko yang mungkin akan dihadapi oleh user dan perusahaan. Untuk dapat meminimalisir resiko-resiko yang mungkin akan muncul, maka yang harus dilakukan sebelum pembangunan sistem adalah mengestimasi resiko dengan cara mengetahui dampak dari resiko tersebut sehingga dapat mengetahui strategi apa yang harus dilakukan untuk menghadapi resiko tersebut. Tabel 4.1 menjelaskan perkiraan resiko yang akan terjadi dan solusi yang dihadapi dalam pembangunan sistem pendukung keputusan ini. Tabel 4.1 Estimasi Resiko Sistem
No. 1 2 Resiko Pengguna tidak familiar terhadap sistem yang baru Kurangnya komputer pada bagian terkait Solusi Peringanan Resiko Pelaksanaan training Pengadaan komputer

4.1.2.5 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pada sub bab ini akan dijelaskan bagaimana perbedaan antara sistem yang telah berjalan dengan sistem yang diusulkan baik kekurangan maupun kelebihan masing-masing dari sistem.

95

96

a.

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Berjalan Untuk kelebihan dan kekurangan sistem yang berjalan pada PT. Danareksa

Investment Management, Jakarta Pusat dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Berjalan
Kelebihan 1. Sudah tersedia sistem database yang menyimpan data calon peserta. Kekurangan 1. Keputusan yang diambil bersifat subjektif dan masih manual 2. Penilaian kualitas berlangsung lama, karena proses analisa penilaian masih secara manual.

b.

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Usulan Tujuan dibuatnya sistem usulan adalah untuk memperbaiki sistem lama

walaupun dalam sistem usulan ini masih terdapat sedikit kekurangan. Untuk kelebihan dan kekurangan sistem usulan ini dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Usulan
Kelebihan 1. Kriteria yang ditetapkan cukup mewakili terhadap kualitas calon peserta. 2. Pengolahan data lebih cepat dan lebih akurat, karena sudah terkomputerisasi. 3. Hasil keputusan bersifat objektif bukan subjektif 4. Proses pengambilan keputusan lebih cepat dilakukan. Kekurangan 1. User membutuhkan pelatihan terlebih dahulu sebelum menggunakan sistem.

96

97

c.

Perbandingan Sistem Keseluruhan Setelah menganalisis perbedaan dari masing-masing sistem, dapat

disimpulkan perbedaan secara keseluruhan dari kedua sistem ini, yaitu: Tabel 4.4 Perbedaan Sistem Secara Keseluruhan
Sistem Berjalan 1. Sistem belum terkomputerisasi 1. Sistem Usulan Sistem terkomputerisasi, sehingga pengolahan data menjadi lebih baik 2. Sistem belum memiliki metode perhitungan penilaian khusus dalam penilaian calon peserta 2. Sistem telah memiliki metode perhitungan penilaian khusus dalam proses penilaian calon peserta 3. Proses pengambilan keputusan berlangsung lebih lama. 4. hasil keputusan biasanya bersifat subjektif 4. 3. Proses pengambilan keputusan lebih cepat Hasil dari keputusan yang diambil lebih bersifat obyektif

4.2 Elaboration Phase (Fase Pembangunan) 4.2.1 4.2.2 4.2.3 Ananlysis And Design Workflow Implementation Workflow Test Workflow

4.3 Construction Phase 4.3.1 4.3.2 4.3.3 Implementation Workflow Test Workflow Deployment Workflow

4.4 Transition Phase 4.4.1 Deployment Workflow

97

98

98

Anda mungkin juga menyukai

  • Proposal Proyek Sia Fix Ok New
    Proposal Proyek Sia Fix Ok New
    Dokumen15 halaman
    Proposal Proyek Sia Fix Ok New
    Muhammad Rifki
    Belum ada peringkat
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen16 halaman
    Bab 4
    Muhammad Rifki
    Belum ada peringkat
  • Java Netbean and Derby
    Java Netbean and Derby
    Dokumen25 halaman
    Java Netbean and Derby
    Muhammad Rifki
    Belum ada peringkat
  • Use Case Diagram
    Use Case Diagram
    Dokumen33 halaman
    Use Case Diagram
    Muhammad Rifki
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen22 halaman
    Bab 2
    Muhammad Rifki
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen10 halaman
    Bab 3
    Muhammad Rifki
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen7 halaman
    Bab I
    Muhammad Rifki
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen7 halaman
    Bab I
    Muhammad Rifki
    Belum ada peringkat
  • Fix - Bab Iii
    Fix - Bab Iii
    Dokumen11 halaman
    Fix - Bab Iii
    Muhammad Rifki
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen90 halaman
    Bab Iv
    Muhammad Rifki
    Belum ada peringkat
  • Fix - Bab Ii
    Fix - Bab Ii
    Dokumen62 halaman
    Fix - Bab Ii
    Muhammad Rifki
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen13 halaman
    Bab Iii
    Muhammad Rifki
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen54 halaman
    Bab Ii
    Muhammad Rifki
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen12 halaman
    Bab I
    Muhammad Rifki
    Belum ada peringkat