Anda di halaman 1dari 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/ Semester Alokasi Waktu A. Standar Kompetensi : 6.

Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika dalam produk teknologi sehari-hari. B. Kompetensi Dasar : : Sekolah Menengah Pertama : Fisika : X/ 2 : 2 x 45 (2 jam pelajaran)

6..3.Menyelidiki sifat- sifat cahaya dan hugungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa. C. Indikator : 1. Memahami sifat-sifat cahaya. 2. Memahami konsep pemantulan dan hukum pemantulan 3. Memahami konsep pemantulan baur dan pemantulan teratur 4. Memahami konsep pembiasan dan hukum pembiasan D. Tujuan Pembelajaran: 1. Siswa mampu menyebutkan sifat-sifat cahaya. 2. Siswa dapat menjelaskan gejala-gejala fisik dalam kehidupan sehari-hari terkait dengan konsep pemantulan dan pembiasan. 3. Siswa dapat menemukan hukum pemantulan dan pembiasan E. Materi Pembelajaran : Sifat-sifat Cahaya. F. Metode pembelajaran : Pembelajaran berbasis inkuiri terpimpin. G. Kegiatan Pembelajaran: Keterangan 1. Kegiatan Pembuka Salam pembuka Apersepsi: Sebelum pelajaran dimulai, memberikan motivasi sederhana pada siswa. 2. Kegiatan Inti Waktu 10 menit guru 70 menit

Guru memulai dengan games kecil untuk mengajak siswa memahai cahaya Guru mengajak siswa bereksperimen kecil dalam menentukan sifat bayangan benda Guru menjelaskan konsep pemantulan. Guru mengajak siswa untuk bereksperimen dalam menentukan perbedaan pemantulan baur dan pemantulan teratur. 3. Kegiatan Penutup 10 menit Guru memberikan kesimpulan secara keseluruhan atas materi yang telah dipelajari hari ini. Guru memberikan tugas rumah dan tugas dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan salam. H. Rencana jalannya kondisi kelas: Kegiatan pembelajaran dilakukan pukul 07.00 WIB. Guru tiba dikelas tepat waktu. Sebelum guru memulai kegiatan pembelajaran, guru mengecek kehadiran siswa dan memimpin doa. Guru memulai kegiatan pembelajaran. Guru : Assalammualaikum, anak-anak. Siswa : Waalaikumusalam, bu. Guru : Apa kabar anak-anak? Siswa : Baik, bu. Ibu? Guru : Alhamdulillah baik. Anak-anak kalian tahu siapa penemu lampu? Eka : Thomas Alfa Edison bu. Guru : ya, benar! tahu gak kalian Thomas Alfa Edison melakukan 1000 kali percobaan untuk menemukan bola lampu. Ia tidak pernah putus asa untuk menemukan sebuah penemuan yang sangat berharga sehingga hidup kita di malam hari jadi terang benderang, jembatan jadi terlihat cantik dan kota di malam hari pun jadi bagus. Betapa berjasanya si Thomas. Lalu, apakah kita sebagai generasi muda yang hidup di zaman moderen ini harus bermalas-malasan? Thomas aja yang hidup di zaman yang serba kurang tak pernah putus asa. Jadi kita harus lebih semangat menggali ilmu dari thomas! Ok? Siswa : Ok! Guru memulai pelajaran inti dengan memulai game kecil. Guru memanggil dua orang perwakilan muridnya. Guru : Sekarang, ibu punya games kecil, ibu butuh 2 orang, coba siapa yang mau jadi relawan? (2 orang mengangkat tangan) ya! Susi dan Nessy silahkan maju! Guru meletakkan sebuah kursi di depan dengan sebuah bola di atasnya. Guru memberikan tongkat pemukul kepada siswanya, siswa diatur berdiri pada jarak sedikit jauh dari kursi.

Guru : susi, sekarang coba pukul bola itu, yang lain coba perhatikan (susi melakukannya dan bisa) nah sekarang nessy (nessy pun bisa). Ok, sekarang ibu akan tutup mata mereka, kira-kira bisa gak yah mereka mukul?. Peraturannya hanya boleh memukul sekali. Guru menutup mata susi dengan kain dan mengatur posisi susi, susi berjalan dan mencoba memukul bola ternyata susi gagal memukul bola, gantian dengan nessy ternyata nessy bisa, lalu guru memberikan nessy hadiah berupa pena, dan menyuruh susi dan nessy kembali ke tempat duduk. Guru : Coba, susi berikan komentar kamu saat mata kamu ditutup. Susi : Rasanya gelap bu, seperti ada yang menghalangi di depan kita terus seperti sudah sangat jauh berjalan, jadi tadi dipikir udah pas tempatnya. Guru : Ok, terimakasih. Coba kalau nessy apa pendapat mu? Nessy : Sama kayak Susi bu, gelap dan seperti ada yang menghalangi. Tapi tadi saya menghitung langkah saya saat memukul bola sebelum mata ditutup bu, jadi, saya bisa memukulnya. Guru : Wah, pemikiran yang bagus yah. Ok, sekarang masing-masing tulis dibuku jurnal kalian sebanyak 1 paragraf tentang segala sesuatu yang kamu alami saat mata kamu ditutup waktunya 5 menit. Guru memberikan waktu 5 menit kepada siswa untuk menuliskan pengalamannya. Jurnal dikumpulkan terakhir pada jam pelajaran. Guru : Baik, tutup jurnalnya. Kita lanjutkan pelajaran kita. Tadi secara kasar kita sudah tahu manfaat cahaya yakni memberikan penerangan kepada kita. Sudah sejak dahulu, bahwa api dapat menghasilkan cahaya, selanjutnya ditemukan obor, lilin, lampu minyak, dan lampu listrik, bahkan kita bisa menyimpan energi dalam baterai untuk menghidupkan senter. Alami atau buatan, cahaya tidak bisa kita pegang, cahaya juga tidak mempunyai wujud. (guru sambil mempraktekkan tangan yang disinari senter). Lalu, apa yang membuat kita yakin akan adanya cahaya? Itu karena, cahaya memiliki sifat-sifat yang bisa kita lihat dan rasakan. Sekarang, kita akan mempelajari sifat-sifat cahaya itu. Guru membagi siswa menjadi kelompok kecil. Satu kelompok terdiri dari empat orang. Kelompok dibagi sesuai dengan tempat duduk yang berdekatan. Kemudian guru memberikan dua buah kertas yang sudah dibolongi tengahnya, satu lilin , dan korek api kepada masing-masing kelompok. Guru : ok, sekarang nyalakan lilin kalian. (siswa menyalakan lilin). Atur kertas agar kalian bisa melihat cahaya lilin dari lubang kertas kalian.

Siswa berdiskusi melakukannya, sementara guru menuliskan pertanyaan pada papan tulis Apa yang harus kamu lakukan agar usaha mu berhasil?, berupa apakah lintasan? Guru : jika sudah, coba jawab pertanyaan di papan tulis pada buku jurnal kalian masing-masing. Waktu 5 menit. Siswa mengerjakannya. Guru : Baik. Sekarang siapa yang bisa menyimpulkan kegiatan kita tadi? Nesa : Cahaya dapat kita lihat melalui lintasan lurus pada lubang suatu kertas. Guru : Bagus sekali! Dari penjelasan nesa tadi, dapat kita simpulkan salah satu sifat cahaya adalah ... (sengaja memberi jedah) Dheni : Merambat lurus bu. Guru : Right! (guru mengacungkan jempol). Nah, pernah gak kalian membuat bayangan di dinding? Siswa : pernah. Guru : warna apa bayangannya? Siswa : hitam bu. Guru : warna hitam karena terbentuk saat benda melewati seberkas cahaya lurus dan menghalangi sebagian cahaya dan menghasilkan bayangan gelap, dan cahaya tidak membelok pada benda itu. Jadi apa sifat cahaya lainnya? Siswa : Cahaya bisa membentuk bayangan Guru : Bagus! Pernahkah kalian bercermin? Siswa : Pernah. Guru : bisakah kalian melihat wajah kalian? Siswa : Bisa. Guru : Siapa yang tahu mengapa itu bisa terjadi? Rizka : Karena adanya pemantulan bu. Guru : Ya, benar! Seperti sudah kita ketahui, bahwa pemantulan terjadi karena adanya seberkas sinar, sinar yang mengenai cermin disebut sinar datang, sedangkan seberkas sinar yang memantul disebut sinar pantul. Kalau digambarkan jadi seperti ini (guru menggambarkan ilustrasi pemantulan):

Gambar 1. Ilustrasi pemantulan cahaya. Sudut yang dibentuk oleh sinar datang dan garis normal adalah sudut datang. Sudut yang dibentuk oleh sinar pantul dan garis normal disebut sudut pantul. Sudut datang dan sudut pantul sama besar. Ini disebut hukum pemantulan. (siswa mencatat penjelasan guru). Sekarang, kita akan mengidentifikasi macam-macam oemantulan.

Guru memberikan kertas dan kaca serta senter kepada kelompok kecil tadi. Guru mengkondisikan suasana kelas menjadi gelap.

Guru : sekarang coba salah satu anggota kelompok berdiri di salah satu sudut meja dengan memegang kertas di dada dan diarahkan ke siswa lainnya yang berdiri di sudut lainnya. Anggota lainnya menyalakan senter dan sinarnya diarahkan ke kertas. Siswa 4 memperhatikan gejal yang tadi. Catat pada jurnal kalian apa yang terjadi pada teman kalian, silaukah? Atau biasa saja?. Lalu, ganti kertas dengan cermin. Lakukan secara bergantian. Tulis di jurnal kalian mengenai kesimpulan kalian. Guru menunggu beberapa saat. Guru : ya cukup. Siapa yang mau menyebutkan kesimpulan dari kegiatan tadi? Kelompok 1 : pemantulan hanya terjadi pada benda berwarna bening, tidak pada benda gelap. Guru : ok. Ada yang lain? Kelompok 4 : benda berwarna bening dapat memantulkan cahaya sedang benda berwarna gelap menyerap cahaya.

Guru : Baik, terima kasih. Saat cahaya dipantulkan pada cermin, cahaya akan terlihat saat memantulkan cahayanya kembali karena permukaan cermin halus sehingga pemantulan hanya terjadi pada sebidang permukaan lainnya . pemantulan searah ini disebut pemantulan teratur. Sedangkan saat cahaya dipantulkan pada ketas, cahaya akan dipantulkan kemana-mana sehingga seolah tidak memantulkan cahaya, padahal ia memantulkan tetapi pemantulannya tidak pada satu arah. Pemantulan ini disebut pemantulan baur. (siswa mencatat penjelasan guru). Baik sampai disini, sebelum ibu menutup pelajaran, ada pertanyaan? Eka : bu, sesuai kegiatan kita tadi itu berarti pemantulan baur tidak penting karena kita jadi gak bisa lihat bayangan kita dong. Guru : meskipun pemantulan baur tidak dihendaki melihat pantulan bayanganmu, pamntulan baur itu penting. Seandainya sinar matahari tidak dihamburkan ke segala araholeh permukaan tidak rata dan partikel-partikel debu di udara, kamu akan hanya melihat benda-benda terkena sinar matahari langsung. Segala sesuatu yang berada di bawah pohon atau suat tempat, akan tidak terlihat karena berada dalam tempat yang gelap gulita. Juga cahaya matahari akan sangat kuat sehingga kamu akan mengalami kesulitan melihat. Bagaimana eka jelas? Eka : jelas bu. Guru : yang lain ada pertanyaan? Siswa : tidak. Guru : Baiklah. Hari ini kita sudah mempelajari beberapa sifat cahaya yakni cahaya merambat lurus, cahaya dapat membentuk bayangan. Kita juga sudah tahu bahwa sudut pantul itu sama dengan sudut bias. Serta pemantulan baur adalah pemantulan yang disebarkan ke segala arah dan pemantulan teratur adalah pemantulan yang disebarkan ke satu arah. Ok! Tugas kalian adalah mencari jawaban pada soal yang akan saya tulis di papan tulis. Tulis pada buku jurnal kalian dan kumpulkan besok. Guru menuliskan soal 1. Nyatakan hukum pemantulan. 2. Jelaskan bagaimana bayang-bayang terbentuk? 3. Mengapa kamu bisa melihat bayangmu yang jelas pada hari tak berangin, namun kamu tidak dapat melihat bayangmu pada hari berangin? 4. Jika kamu mendesain sebuah rumah hal apakah yang akan kamu lakukan untuk memperoleh cahaya matahari masuk ke dalam ruangan?. Guru : baiklah anak-anak. Sekian perjumpaan kita dan semoga kita bisa bertemu kembali pada materi berikutnya. Amin. Assalamualaikum Wr. Wb. Siswa : Waalikummusalam Wr.wb. I. Penilaian: Pengisian pada buku jurnal. J. Sumber Belajar: Buku:

1. Pratiwi, Rinie, dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII Edisi ke 4. Jakarta: Pusat Perbukuan. Media: 1. , papan tulis, dan spidol 2. Senter, kertas, cermin wajah, bola, kursi, alat pemukul bola. Palembang, 22 Februari 2013 Guru Mata Pelajaran Fisika

(Kiki Ayu Winarni, S.Pd.) NIP. .........................................

RUBRIK PENILAIAN Ditulis pada buku jurnal Nama Kelas : .................. : .................. Nilai(*

No. Kegiatan 1 Membuat tulisan pengalaman pribadi satu paragraf tentang segala sesuatu yang kamu alami saat mata kamu ditutup. (Dalam kegiatan pembelajaran) 2 Menjawab pertanyaan pada kegitan sifat bayangan merambat lurus (dalam kegiatan pembelajaran) 3 Menjawab pertanyaan pada kegiatan pemantulan baur dan teratur 4 Menjawab pertanyaan pemahaman materi (dicatat saat sebelum kelas ditutp)
(*

Nilai: beri nilai 3 jika jurnal dijelaskan lengkap, beri nilai 2 jika jurnal hanya berupa fenomena tanpa penjelasan, beri nilai 1 jika jurnal terlambat dikumpul meskipun lengkap, beri nilai 0,5 jika tidak mengumpul. Konversi nilai : NI/4 x 100

Anda mungkin juga menyukai